Dokumen tersebut membahas tentang qiyas dan penerapannya dalam ekonomi Islam. Qiyas dijelaskan sebagai metode ijtihad untuk menetapkan hukum baru dengan membandingkannya dengan hukum yang sudah ada dalam Al-Quran dan Hadis. Dibahas pula rukun-rukun qiyas, jenis-jenis qiyas, dan contoh penerapan qiyas dalam muamalah ekonomi Islam.
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
USHUL_FIKIH_2_QIYAS.pptx
1. Ushul Fiqih 2
Qiyas
dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam
Mumud Salimudin
Pemakalah :
Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam
PERSIS Bandung
2. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Pokok Bahasan :
Pengertian dan Kedudukan Qiyas
Rukun dan Syarat Qiyas
Pembagian Qiyas
Operasionalisasi Qiyas
Penerapan Qiyas dalam Ekonomi Islam
3. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Pengertian Qiyas
Secara Bahasa
“mengukur sesuatu atas sesuatu yang
lain dan kemudian menyamakan
antara keduanya”
4. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Pengertian Qiyas
Menurut Ulama Uhsul
“menerangkan hukum sesuatu yang tidak
ada nashnya dalam al-Qur’an dan Hadits
dengan cara membandingkannya dengan
sesuatu yang ditetapkan hukumnya
berdasarkan nash”
5. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Pengertian Qiyas
Pendapat Lain
“menyamakan sesuatu yang tidak ada
nash hukumnya dengan sesuatu yang
ada nash hukumnya karena adanya
persamaan ‘illat hukum”
6. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Kedudukan Qiyas
Qiyas
Ijma’
As-
Sunnah
Al-
Qur’an
7. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Rukun Qiyas
Qiyas
Al-Ashl ()االصل
Sumber hukum
berupa Nash
Al-Far’ ()الفرع
Sesuatu yang
tidak ada
ketentuan nash
Al-Hukm
()الحكم
Hukum yang
digunakan qiyas
Al-’Illat ()العللة Alasan
8. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Al-Ashl
“sumber hukum yang berupa
nash-nash yang menjelaskan
tentang hukum, atau wilayah
tempat sumber hukum”
9. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Al-Ashl
Sumber hukum yang
dipergunakan sebagai dasar
Qiyas harus berupa nash baik
nash al-Qur’an atau Hadits atau
Ijma’
10. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Pembatasan Sumber Hukum
• Bahwa nash hukum merupakan sumber
dan dasar dari segala sumber hukum.
• Nash hukum dengan berbagai bentuk
dan kemungkinan kandungannya
mengandung isyarat adanya ‘illat.
• Sesungguhnya Qiyas sendiri berpegang
dengan al-Qur’an dan Hadits.
11. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Al-Far’
“kasus yang hendak
diketahui hukumnya melalui
Qiyas terhadap hukum
asalnya”
12. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Syarat Al-Far’
• Kasus itu belum terdapat nash
hukumnya dalam al-Qur’an dan
Hadits.
• ‘Illat hukum itu harus benar-
benar terwujud dalam kasus
baru, sama jelasnya dengan ‘illat
hukum asal.
13. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Al-Hukm
“hukum ketetapan nash, baik al-Qur’an
maupun Hadits, atau hukum ketetapan
ijma yang hendak ditransfer pada
kasus-kasus hukum baru karena
adanya unsur persamaan”
14. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Syarat Al-Hukm
• Harus berupa hukum syara’ yang
amaliah.
• Harus berupa hukum yang rasional
(ma’qulul ma’na).
• Hukum asal harus tidak berlawanan
dengan Qiyas.
• Hukum asal bukan berupa hukum yang
ditetapkan sebagai kekhususan.
15. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Al-’Illat
• pokok yang menjadi landasan
Qiyas.
• suatu sifat lahir yang menetapkan
dan sesuai dengan hukum.
• suatu sifat khas yang dipandang
sebagai dasar dalam penetapan
hukum.
16. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Syarat Al-’Illat
• ‘Illat harus berupa sifat yang jelas dan
tampak, sehingga ia menjadi sesuatu yang
menentukan.
• ‘Illat harus kuat, tidak terpengaruh oleh
perubahan individu, situasi maupun
keadaan lingkungan, dengan satu
pengertian yang dapat mengakomodasi
seluruh perubahan yang terjadi secara
definitif.
17. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Syarat Al-’Illat
• Harus ada korelasi (hubungan yang sesuai)
antara hukum dengan sifat yang menjadi
‘illat.
• Sifat-sifat yang mnejadi ‘illat yang
kemudian melahirkan Qiyas harus
berjangkauan luas (muta’addy), tidak
terbatas hanya pada satu hukum tertentu.
• ‘Illat itu tidak dinyatakan batal oleh suatu
dalil
18. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Pembagian Qiyas
Qiyas
Kekuatan ‘Illat
Qiyas Aulawi
Qiyas Musawi
Qiyas Adna
Kejelasan ‘Illat
Qiyas Ma’na
Qiyas Syabah
19. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Qiyas Aulawi
“Qiyas dimana ‘illat pada
hukum far’
sama dengan ‘illat pada
hukum ashal”
20. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Aulawi
• Q.S. Al-Zalzalah : 6 – 7
• ayat ini ditemukan hukum
pujaan dan celaan bagi orang
yang berbuat baik dan
berbuat baik sebesar dzarrah
saja
21. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Aulawi
• Ashal, pada ashal ditemukan ‘illat pada
hukum pujaan dan celaan bagi orang
yang beramal baik dan buruk sebesar
dzarrah saja.
• Far’, pada far’ ditemukan ‘illat pada
hukum beramal baik yang lebih besar
dan beramal jelek yang lebih berat dari
sebesar dzarrah yang ada pada ashal.
• ‘Illat-nya adalah pujaan dan celaan.
22. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Aulawi
Logikanya adalah amal baik
yang lebih besar dari dzarrah
berstatus lebih terpuja dan
amal jelek yang lebih besar
dari sebesar dzarrah berstatus
lebih celaka.
23. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Qiyas Musawi
“Qiyas dimana ‘illat pada far’
lebih kuat dari ‘illat pada
hukum ashal”
24. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Musawi
• Q.S. an-Nisa : 25
• Ayat ini sebagai contoh kasus pezina wanita
yang bertsatus budak, yang hukumannya
separo dari hukuman pezina wanita yang
berstatus merdeka.
• Jika terjadi kasus pezina laki-laki yang
berstatus budak, maka kasus ini dapat
diqiyaskan kepada kasus pezina wanita
yang berstatus budak, sebab ber’illat sama
25. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Musawi
• Ashal, ‘illatnya adalah status budak pada
pezina wanita.
• Far’, ‘illatnya adalah status budak pada
pezina laki-laki.
• Logikanya adalah lantaran keduanya sama-
sama menjadi pelaku perzinaan dan
berstatus budak, maka hukuman keduanya
sama, yaitu seperdua dari hukuman pezina
yang berstatus merdeka.
26. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Qiyas Adna
“Qiyas dimana ‘illat pada
hukum far’
kurang jelas dari ‘illat pada
hukum ashal”
27. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Adna
Hukum perasan buah-buahan
seperti Anggur yang
diqiyaskan dengan Khamr
28. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas Adna
• Ashal, kuatnya ‘illat memabukan pada
khamr
• Far’, lemahnya ‘illat memabukkan pada
perasan buah-buahan lainnya
• Logikanya adalah kuatnya ‘illat
memabukkan pada perasan buah-
buahan lain lebih ringan daripada illat
memabukkan pada khamr
29. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Qiyas fi Ma’na Ashliy
Makna dan tujuan hukum furu’ sudah
tercakup dalam kandungan hukum
ashal, sebagaimana tiga macam Qiyas
di atas. Kandungan hukum furu’
sudah merupakan bagian dari
pengertian hukum ashal. Oleh sebab
itu, korelasi antara keduanya jelas dan
tegas.
30. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Qiyas Syabah
Qiyas yang hukum far’nya
dapat diketahui dengan cara
mengqiyaskannya pada salah
satu dari beberapa ashal dalam
beberapa nash yang
keadaannya lebih mirip
dengan far’
31. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Operasionalisasi Qiyas
Hukum
Ma’qul Ma’na
Ghairu Ma’qul
Ma’na
32. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Ushul Fiqih 2
Qiyas dan Penerapannya dalan Ekonomi Islam
Contoh Qiyas dalam Ekonomi Islam
• Mengqiyaskan sewa (ijarah) dengan
jual beli (bai) karena keduanya pada
hakikatnya adalah jual beli.
• Mengqiyaskan khiyar naqd dengan
khiyar syarth karena memiliki
kesamaan illat yaitu keduanya
memiliki syarat yang membolehkan
untuk membatalkan jual beli.