Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran praktik pemeliharaan mesin kendaraan bermotor di SMK dengan menerapkan metode tugas proyek. Metode saat ini yang digunakan guru masih kurang tepat sehingga hasil belajar siswa rendah. Peneliti bermaksud meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut dengan metode tugas proyek yang membekali siswa dengan pengetahuan dan
2. PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA
• Pendidikan kejuruan mempunyai kaitan erat dengan dunia kerja.
• Pembelajaran praktik memegang peranan penting untuk membekali
lulusannya agar mampu beradaptasi dengan lapangan kerja.
• Serangkaian latihan atau pembelajaran praktik yang hampir menyerupai
dunia kerja.
3. PENGAJARAN PRAKTIK KEJURUAN
•Ketrampilan kerja membutuhkan latihan secara
rutin.
•Bila dilatih secara langsung dengan peralatan
sebenarnya maka akan menghasilkan benda
kerja sesuai dengan perencanaan.
4. KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK
MEKANIK OTOMOTIF
•Merupakan mata pelajaran produktif pada
program keahlian teknik mekanik otomotif
yang merupakan bagian dari pendidikan
menengah kejuruan.
5. TUJUAN DILAKSANAKAN PRAKTEK PADA
SISWA
(1) Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional
dalam lingkup bidang keahlian teknik otomotif,
(2) Mampu memiliki karir, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan
diri dalam lingkup bidang keahlian teknik otomotif, khususnya dalam teknik
mekanik otomotif,
(3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah, untuk mengisi kebutuhan dunia kerja
dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup
bidang keahlian teknik otomotif,
6. PENGAJARAN PRAKTIK DI PROGRAM KEAHLIAN
TKR
• Agar para siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan kerja.
• Pengalaman sebagai pengajar praktik teknik otomotif di SMK Negeri 2 Sungai
Penuh , ternyata hasil belajar praktik siswa masih rendah.
• Ini terlihat dari hasil ujiansiswa kelas XI Teknik Mekanik Otomotif pada semester
ganjil tahun 2007-2008 pada kompetensi pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya yaitu dari 36 orang siswa hanya 9 orang (25%) yang
memperoleh nilai diatas 70,00 (tuntas) yang diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) produktif yang ditetapkan.
• Sisanya 75% belum mampu mengusai tujuan pengajaran yang diharapkan.
•
7. • Berdasarkan analisis dan proses identifikasi, rendahnya hasil
pengajaran praktik pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
tersebut disebabkan oleh penerapan metode
pengajaran praktik yang kurang tepat.
• Dalam pengajaran praktik pengajar cenderung menggunakan
metode ceramah bengkel, yang lebih banyak menggunakan media
yang bersifat verbal.
8. Penggunakan metode ceramah bengkel ini, tentu
disebabkan oleh beberapa hal antara lain
(1) Media pengajaran praktik bengkel belum tersedia secara memadai,
(2) Jumlah siswa dalam satu kelas tidak sebanding dengan kapasitas peralatan
dan ruang praktik yang
ada.
(3) Kondisi pengajaran yang demikian, sangat sulit bagi guru untuk
meningkatkan hasil pengajaran
secara optimal.
(4) Guna meningkatkan hasil pengajaran secara optimal perlu dilakukan
penerapan metode pengajaran
9. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAMATAN
EMPERIK
•Metode pengajaran praktik kerja
kejuruan yang sesuai untuk
memecahkan masalah tersebut
adalah menerapkan pembelajaran
praktik metode tugas proyek.
10. TUJUAN METODE TUGAS PROYEK
• Memantapkan pengetahuan yang dimiliki siswa, dan memungkinkan
juga siswa memperluas wawasan pengetahuannya dari suatu mata
pelajaran tertentu.
• Pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi lebih berarti dan
kegiatan belajar mengajar akan lebih menjadi menarik, karena
pengetahuan itu lebih bermanfaat baginya untuk mengapresiasikan
lingkungannya, dan memahami serta memecahkan masalah yang
11. BENTUK TUGAS PROYEK
• Bentuk tugas proyek yang dirancang tersebut, harus
• Memberi kemungkinan bagi siswa untuk saling bekerjasama seoptimal mungkin
antara sesama anggota kelompok.
• Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis melakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul ” Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Praktik Pemeliharaan/Servis Engine dan Komponen-komponennya Dengan
MetodeTugas Proyek di Kelas XI Program KeahlianTKR di SMK Negeri 36
JAKARTA UTARA”
12. IDENTIFIKASIKAN MASALAH
1. Penerapan metode pengajaran praktik yang
kurang tepat.
2. Pengajaran praktik guru cenderung
menggunakan metode
ceramah bengkel.
3. Media pengajaran praktik bengkel belum
13. IDENTIFIKASI MASALAH
• Masalah yang dibahas dalam penelitian ini
dibatasi pada peningkatan kualitas pembelajaran
praktik pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya dengan metode tugas
proyek di Kelas XI Teknik KENDARAAN RINGAN
SMKN 36 JAKARTA UTARA SEMESTER GANJIL
14. RUMUSAN MASALAH
• Apakah dengan penerapan metode tugas
proyek dalam pembelajaran praktik
pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran siswa Kelas XI Program
KeahlianTKR Negeri 36 JAKARTA UTARA
15. TUJUAN PENELITIAN
• Meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran praktik pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya melalui penerapan metode tugas
proyek di SMK.
• Tujuan khusus dari penelitian ini untuk meningkatkan kualitas
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran praktik
pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
melalui penerapan metode tugas proyek di kelas XI TKR SMK
16. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peserta didik :
a. Membantu siswa meningkatkan
hasil belajar
praktik
b. Membantu siswa memahami
praktik pemelihara
an/servis engine dan
komponen-komponennya
2. Bagi Guru :
a. Meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman
tentang metode pembelajaran
praktik b. Meningkatkan
profesionalisme guru
c. Meningkatkan kreatifitas dan
inovasi dalam
17. TINJAUAN TENTANG PEMBELAJARAN
PRAKTIK DI SMK
•Pelaksanaan program pendidikan
kejuruan, pembelajaran praktik
memegang peran yang sangat penting.
•Melalui kegiatan pembelajaran praktik,
siswa akan dapat menguasai
18. DEFINISI PEMBELAJARAN PRAKTIK
KEJURUAN
•Proses belajar mengajar yang dilakukan
pada pelajaran bidang studi kejuruan
seperti teknik mesin, teknik
otomotif, teknik sipil dan sebagainya.
19. • Pendidikan kejuruan mempunyai kaitan erat dengan dunia kerja
atau industri maka pembelajaran dan pelatihan praktik memegang
peranan kunci untuk membekali lulusannya, sehingga mampu
beradaptasi dengan lapangan kerja. (Staar ( 1982:21 ))”
• Hal yang paling penting dalam pembelajaran dan pelatihan praktik
bengkel adalah penguasaan ketrampilan praktis, serta pengetahuan
dan perilaku yang bertalian langsung dengan ketrampilan itu.
(Nolker ( 1983 : 28 )
20. • Mereka harus dibentuk melalui serangkaian latihan atau pembelajaran dan
pelatihan praktik yang hampir menyerupai dunia kerja.
• Agar siswa mampu menguasai keterampilan kerja yang diharapkan, maka
pengajaran harus menerapkan bahwa metode mengajar praktik yang sesuai
dengan pembelajaran dan pelatihan praktik.
21. TIGA TAHAP PEMBELAJARAN PRAKTIK
KEJURUAN
(a) Tahap pertama pembelajaran praktik dasar kejuruan yang
umumnya dilaksanakan
disekolah.
(b) Tahap kedua praktik ketrampilankejuruan dengan metode proyek
yang umumnya
dilaksanakan disekolah juga,
(c) Tahap ketiga pembelajaran praktik ktrampilan kejuruan dengan
metode praktik industry
22. TINJAUAN TENTANG METODE TUGAS
PROYEK
(1. Hakikat Metode Tugas Proyek)
• Model pembelajaran praktik pelatihan industri, pada dasarnya
membahas tentang metode pembelajaran praktik yang bersifat
dasar.
• Metode tersebut membahas tentang cara bagaimana mengajar
ketrampilan dasar kejuruan.
• Metode tersebut belum membahas tentang bagaimana cara
mengajarkan ketrampilan-ketrampilan yang bersifat
komplek,.
23. KELEMAHAN METODE MENGAJAR KETRAMPILAN
DASAR KEJURUAN
(1) Tidak sepenuhnya dapat membekali kemampuan
atau keterampilan
guna menghadapi situasi kritis dalam profesi,
(2) Menyebabkan siswa tergantung pada pengajar,
(3) Merintangi perkembangan kemampuan untuk
bekerja sama,
(4) Tidak mengetengahkan problem-problem komplek
yang dijangkaunya
24. KOMPLEKS KETERAMPILAN KEJURUAN
• Keterampilan dalam bidang kejuruan bersifat komplek, maka
penguasaan terhadap metode yang terdahulu saja tidak cukup untuk
mengajar bidang praktik keterampilan kejuruan.
• Keterampilan kejuruan yang bersifat komplek diperlukan pula suatu
metode khusus.
• Metode yang tepat untuk mengajar keterampilan kejuruan yang
bersifat komplek adalah metode proyek.
25. PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK
KEJURUAN TEKNIK OTOMOTIF
• Melaksanakan pekerjaan menservis mesin siswa tidak cukup hanya
mengenal dan memahami prinsip kerja engine dan komponen-komponennya,
• Mempelajari konstruksi dan fungsi komponen-komponen engine tetapi
siswa juga harus bisa mengidentifikasi peralatan pemeliharaan/servis
engine sesuai spesifikasi pabrik,
• Memahami prosedur pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
dan melakukan pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya/tune up sesuai Standart Operasional Prosedur
26. TUJUAN METODE PROYEK
• Memantapkan pengetahuan yang dimiliki siswa, dan memungkinkan juga
siswa memperluas wawasan pengetahuannya dari suatu mata pelajaran
tertentu.”
• Pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi lebih berarti dan kegiatan
belajar mengajar akan lebih menjadi menarik,
• Pengetahuan itu lebih bermanfaat baginya untuk mengapresiasikan
lingkungannya,
27. KARAKTERISTIK METODE PROYEK
•Siswa dapat menerapkan berbagai
keterampilan teori dan praktik yang dimiliki
guna menanggulangi gugus tugas konkret
dan berfaedah dengan berhasil.
28. PRINSIP METODE PROYEK
• Membahas suatu tema ditinjau dari berbagai mata pelajaran sehingga terbentuk
suatu kaitan yang serasi dan logis antara pokok bahasan berbagai mata
pelajaran.
• Mengingat prinsip metode tugas proyek diatas, maka tentu sebelum
penggunaan metode proyek dalam suatu kegiatan belajar siswa sudah
memiliki beberapa keterampilan atau menguasai pokok-pokok bahasan yang
berkaitan.
• Siswa harus telah memiliki pengetahuan awal yang berkaitan dengan tugas-tugas
yang dikerjakan, sehingga pada pelaksanaan kerja proyek siswa secara
29. Prinsip metode proyek yang sangat khas, maka ada persyaratan-persyaratan
tertentu yang harus dipenuhi agar metode pelatihan industri dengan
pendekatan proyek dapat diterapkan antara lain:
(1) Sasaran yang harus dicapai berupa penyelesaian suatu problem yang komplek,
(2) Peserta proyek memiliki kebebasan seluas mungkin, untuk mengadakan
penentuan mengenai
subyek, perencanaan, pelaksanaan serta penerapan proyek,
(3) Dalam proyek, keputusan diambil berdasarkan konsensus, pengajar atau
instruktur berintegrasi dalam
kelompok proyek,
30. (4) Diadakan pertalian antara teori dan praktik,
(5) Diperlukan keterampilan mengenai lebih dari satu bidang
guna menyelesaikan problem yang
ditimbulkannya,
(6) Pekerjaan proyek dibagi dalam kelompok-kelompok,
(7) sasaran proyek adalah menghasilkan sesuatu yang nyata dan
berfaedah.”
31. • Pelaksanaan pengajaran praktik keterampilan kejujuran dengan metode
proyek, proyek apa yang akan dibuat atau dikerjakan siswa harus sudah
jelas.
• Perencanaan pembelajaran praktik bentuk proyek yang akan dibuat harus
sudah dibuat sedetail mungkin sehingga siswa akan mudah memahami
apa-apa yang akan dikerjakan.
• Bentuk proyek yang dirancang tersebut, harus memberi kemungkinan
bagi siswa untuk saling bekerjasama seoptimal mungkin antara sesama
32. 2. Tahap-tahap Pendekatan Proyek
•Dalam proses pembelajaran metode proyek
terdapat tahap-tahap yang harus
dilakukan, agar pelaksanaan seluruh proses
kegiatan metode proyek dapat berhasil.
•
33. METODE PROYEK TERDIRI ATAS TIGA
TAHAP UTAMA
a. Tahap perencanaan pembelajaran
proyek
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran
proyek
c. Tahap evaluasi pembelajaran proyek.
34. a. Tahap Perencanaan Pengajaran Proyek
• Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap perencanaan
pembelajaran pada umumnya.
• Dalam pembelajaran ini bertujuan untuk mengerjakan proyek, maka keluasan
pembelajaran tentu akan bersifat komplek.
• Lebih dalam pembelajaran praktik kejuruan, dan pekerjaan proyek
membutuhkan keterampilan dasar yang sangat komplek.
• Perencanaannya harus dibuat serinci mungkin, sehingga dapat memberi
tuntunan secara jelas dalam pelaksanaan.
•
35. LANGKAH-LANGKAH DALAM
PERENCANAAN METODE PROYEK
(a) Merumuskan tujuan proyek,
(b) Menganalisis karakteristik siswa,
(c) Merumuskan strategi dan waktu yang dibutuhkan,
(d) Membuat lembar kerja atau gambar kerja secara lengkap,
(e) Merancang kebutuhan sumber-sumber belajar,
(f) Merancang alat evaluasi.
36. b. Tahap Pelaksanaan Praktik
•Agar pelaksanaan praktik dapat berjalan
sesuai dengan rencana serta dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
maka diperlukan beberapan persiapan
praktik.
37. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
tahap pelaksanaan ini adalah:
(a) Mempersiapkan segala sumber yang diperlukan,
(b) Pada permulaan praktik instruktur menjelaskan tugas proyek dan lembar kerja
secara
rinci,
(c) Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok sesuai dengan tugas proyek
yang dikerjakan,
(d) Mengerjakan proyek.
38. c. Tahap Evaluasi
• Tahap evaluasi merupakan tahap penting dalam pembelajaran
metode proyek.
• Agar instruktur mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran praktik
dapat tercapai, maka instruktur harus melakukan evaluasi.
• Agar hasil evaluasi betul-betul dapat mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran, maka evaluasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur
evaluasi yang benar (Wena,1996).
•
39. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN
EVALUASI METODE PROYEK
(a) Sebelum alat evaluasi yang dirancang digunakan, sebaiknya alat
evaluasi itu diuji coba
terlebih terdahulu,
(b) Setelah diujicoba, lihat kelemahan atau kekurangan alat evaluasi
itu, kemudia revisi.
(c) Lakukan evaluasi,
(d) Analisis evaluasi.
40. TINJAUAN TENTANG HASIL BELAJAR
• Hasil belajar merupakan suatu hal yang dimiliki oleh siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran yang digunkan untuk
menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai dan
memahami materi pelajaran.
41. Nana Sudjana (1995:22 ) mengemukakan bahwa : “Hasil belajar adalah
kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh
pengalaman belajarnya.”
(1) Ketrampilan intelektual adalah kecakapan yang berkenaan dengan
pengetahuan prosedural yang
terdiri atas deskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi kaidah serta
prinsip,
(2) Strategi kognitif adalah kemampuan untuk memecahkan masalah–masalah
baru dengan jalan
mengatur proses internal masing – masing individu dalam memperlihatkan,
mengingat dan
berfikir,
42. (4) Ketrampilan motorik adalah kemampuan untuk melaksanakan
dan mengkoordinasi-kan
gerakan–gerakan yang berhubungan dengan otot,
(5) Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan dalam
mengambil tindakan
untuk menerima atau menolak berdasarkan penilaian
terhadap obyek tersebut.”
43. Sedangkan Bloom (1976:201-207) menyatakan bahwa: ”Hasil belajar dibagi menjadi
tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.”
• Kawasan kognitif berkenaan dengan ingatan atau
pengetahuan dan kemampuan intelektual serta
ketrampilan.
• Kawasan afektif menggambarkan sikap, minat dan nilai
serta pengembangan pengertian atau pengetahuan dan
penyesuaian diri yang memadai.
• Kawasan psikomotor adalah kemampuan menggiatkan dan
44. Kawasan kognitif dibagi atas enam macam kemampuan intelektual mengenai
lingkungan yang disusun secara hirarkis dari yang paling sederhana sampai
kepada yang paling kompleks, yaitu
(1) Pengetahuan adalah kemampuan mengingat kembali hal-hal yang
telah dipelajari,
(2) Pemahaman adalah kemampuan menangkap makna atau arti
suatu hal,
(3) Penerapan adalah kemampuan mempergunakan hal – hal yang
telah dipelajari untuk
menghadapi situasi–situasi baru dan nyata,
45. (4) Analisis adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian–
bagian sehingga
struktur organisasinya dapat dipahami,
(5) Sintesis adalah kemampuan untuk memadukan bagian–bagian menjadi
satu keseluruhan
yang berarti,
(6) Penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal berdasarkan
kriteria intern atau
46. Tinjauan Tentang Pembelajaran
Praktik Pemeliharaan/Servis Engine dan komponen-komponennya
• Kompetensi Pemeliharaan/ Servis Engine dan Komponen-
Komponennya merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki siswa SMK dari program keahlian Teknik Mekanik
Otomotif dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
• Standar kompetensi yang ditargetkan adalah mampu
memelihara/servis engine dan komponen-komponennya
sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
47. Prinsip Kerja Engine
• Engine adalah komponen yang menghasilkan tenaga putar pada
kendaraan, sehingga kendaraan dapat berjalan.
• Tenaga yang dihasilkan mesin berasal dari hasil proses
pembakaran bahan bakar dan udara didalam ruang silinder
(ruang bakar) yang telah di kompresikan oleh piston.
• Ruang bakar berhubungan langsung dengan katup masuk, katup
buang dan pemasangan busi.
48. • Proses yang terjadi pada mesin sehingga menghasilkan tenaga (usaha) dimulai
dari Proses Isap atau masuknya campuran bahan bakar dan udara dalam bentuk
gas kedalam ruang silinder pada saat torak bergerak dari Titik Mati Atas (TMA)
ke Titik Mati Bawah (TMB) dan katup masuknya terbuka.
• Gas didalam ruang silinder selanjutnya di kompresikan (Proses Kompresi)oleh
piston pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA dimana saat itu katup masuk
dan katup buang tertutup, sehingga tekanan didalam ruang bakar menjadi
sangat tinggi.
• Sebelum berakhirnya langkah kompresi yaitu saat beberapa derjad piston
mencapai TMB maka busi meloncatkan bunga api sehingga campuran gas
49. • Proses pembakaran ini menghasilkan tenaga panas yang menyebabkan
terjadinyaTenaga (Proses Usaha) piston bergerak keTMB.
• Akibat gerakan turun naik piston ini maka poros engkol yang
berhubungan dengan piston akan berputar dan putaran ini akan
diteruskan ke roda kendaraan.
• Proses pembakaran di dalam ruang silinder tadi yang berbentuk asap dan
gas bekas akan di keluarkan saat Proses Buang terjadi yaitu pada saat
torak bergerak lagi dariTMB keTMA dan katup buang terbuka.
50. • Gas bekas tersebut akan keluar ke knalpot melalui saluran buang.
Selanjutnya terjadi lagi proses isap-proses kompresi-proses usaha-proses
buang, begitu seterusnya selama mesin hidup.
• Prinsip kerja mesin diatas disebut dengan prinsip kerja mesin 4
langkah (Four –Stroke Engine) atau mesin 4 tak, karena tiap satu
siklusnya terdiri dari 4 langkah piston.
51. PROSEDUR PEMELIHARAAN ENGINE BENSIN
(TUNE UP ENGINE)
• Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan
fisik pada komponen-komponennya seperti pada: blok motor,
kepala silinder, mekanik katup, poros engkol, kelengkapan
piston, poros nok dan yang lainnya.
• Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan
perawatan secara rutin/berkala, agar tingkat perubahan yang
terjadi dapat ditekan seminimal mungkin.
52. • Perawatan rutin komponen-komponen engine dilakukan tidak
secara langsung pada komponen-komponen tersebut di atas, tetapi
pada sistem-sistem yang mendukung kinerja engine.
• Pada industri otomotif perawatan rutin terhadap komponen
engine disebut dengan Tune-up engine.
53. PERAWATAN SISTEM PENDINGINAN
•Gangguan pada sistem pendinginan secara u
mum akan berakibat
meningkatnya suhu kerja engine yang akhirn
ya akan mengganggu kinerja engine.
55. KOMPONEN ENGINE MENGALAMI KERUSAKAN
PADA PEKERJAAN PERAWATAN BERKALA PADA
SISTEM PENDINGINAN
1) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin
2) Memeriksa kondisi air pendingin
3) Memeriksa sistem pendinginan
4) Memeriksa kerja tutup radiator
5) Memeriksa tali kipas
6) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas
56. b. Membersihkan saringan udara/Air filter
c. Memeriksa Baterai
d. Memeriksa, membersihkan dan menyetel
busi
e. Memeriksa kabel tegangan tinggi
57. f. Memeriksa Sistem Pelumasan
1) Memeriksa tinggi oli
2) Memeriksa kondisi oli
3) Mengganti saringan oli (oil filter)
58. g. Distributor
1) Memeriksa tutup distributor
2) Menyetel celah platina atau celah udara
3) Memeriksa sudut Dwell
4) Memeriksa saat pengapian
5) Memeriksa kerja governor advancer
6) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup
7) Memeriksa kerja Vacum advancer
59. h. Menyetel Celah Katup
i. Memeriksa Karburator
j. Penyetelan Putaran dan Campuran Idle
k. Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas
Buang
l. MemeriksaTekanan Kompresi
60. KERANGKA KONSEPTUAL
•Kerangka konseptual merupakan
kegiatan berpikir yang menjadi
dasar bagi peneliti dalam melakukan
penelitian.