SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 55
PEMAHAMAN KEPUASAN KERJA 
MULYONO
PENGERTIAN KEPUASAN KERJA 
Bentuk perasaan dan ekspresi seseorang ketika dia mampu/tidak 
mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan kinerjanya. 
Timbul dari proses transformasi emosi dan pikiran dirinya yang 
melahirkan sikap atau nilai terhadap sesuatu yang dikerjakan dan 
diperolehnya. 
Coba saja kita lihat di dalam lingkungan kerja. Bisa jadi ditemukan 
beragam ekspresi karyawan.
Ada yang murah senyum dan tertawa, ada yang suka mengeluh, ada 
yang akrab dengan sesama mitra kerja, ada yang senang 
mengisolasi diri, dan bahkan ada yang terbiasa berekspresi 
emosional marah-marah atau kurang bersahabat dengan lingkungan 
kerja. 
Salah satu faktor penyebab semua itu adalah perbedaan derajat 
kepuasan kerja. 
Semakin tinggi derajat kepuasan kerja semakin bersahabat sang
Dengan kata lain dia memeroleh nilai pengakuan dari lingkungan kerja. Namun dalam prakteknya 
derajat tentang kepuasan kerja di antara karyawan sangat berkait dengan beberapa faktor yakni: 
(1) Sudut pandang tentang bekerja, 
(2) Pandangan tentang makna kepuasan, 
(3) Karakteristik seseorang, 
(4) Jenis pekerjaan, dan 
(5) Lingkungan kerja .
Sudut pandang tentang bekerja umumnya sama yakni sebagai sumber mencari nafkah untuk 
kehidupan. Selain itu ada juga yang menganggap bekerja itu adalah ibadah, aktualisasi diri, dan 
hoby. Itu adalah pandangan positif yang berkait dengan kepuasan kerja. 
Dari sisi negatif ada yang menganggap bekerja itu adalah beban dan ancaman kebebasan pribadi. 
Tentu saja menurut pandangan ini bekerja sering tidak menyebabkan kepuasan kerja. 
Bahkan dalam teori motivasi dari Douglas McGregor, golongan ini termasuk teori X yakni sifat orang 
yang pada dasarnya malas kerja. Kepuasan kerja yang diperoleh kelompok karyawan ini adalah 
kalau mereka tidak bekerja keras dan tidak bertanggung jawab namun maunya mendapat 
kompensasi tinggi.
Faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah pandangan tentang 
makna kepuasan. 
Kepuasan dianggap sebagai sesuatu yang ukurannya relatif. Dua orang akan 
memiliki kepuasan kerja yang berbeda walaupun mengerjakan sesuatu yang 
sama dengan kinerja yang sama pula. 
Secara bathin kedua orang itu bisa saja memiliki kepuasan yang berbeda karena 
memiliki sudut pandang yang berbeda.
Perbedaan sudut pandang biasanya searah dengan perbedaan tingkat strata sosial 
ekonomi seseorang. 
Sementara itu karakteristik tiap indvidu karyawan misalnya status dalam pekerjaan, 
pengalaman kerja, dan gender bisa jadi memiliki derajad kepuasan kerja yang berbeda. 
Seseorang dengan posisi manajer cenderung akan memiliki kepuasan kerja yang lebih 
besar ketimbang subordinasinya. 
Begitu pula semakin berpengalaman kerja seseorang semakin tinggi kepuasan kerjanya.
Kepuasan kerja seseorang juga berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dipunyainya. 
Jenis-jenis pekerjaan yang menantang sangat disukai oleh mereka yang memiliki posisi 
top manajemen. 
Sementara mereka yang bekerja di tingkat operator atau staf sudah cukup puas kalau 
bekerja sesuai dengan prosedur operasi standar. 
Hal ini berkait dengan otoritas pengambilan keputusan yang dimiliki seseorang 
karyawan (manajemen dan non-manajemen).
Aspek lingkungan kerja seperti kepemimpinan, kompensasi dan pengembangan karir pun berhubungan 
erat dengan kepuasan kerja karyawan. 
Semakin nyaman kondisi lingkungan kerja cenderung semakin tinggi derajat kepuasan kerja karyawan. 
Dan ini merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan motivasi kerjanya. 
Menurut Baron & Byrne (1994) ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. 
Faktor pertama yaitu faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim kerja.
Faktor kedua yaitu faktor individual atau karakteristik 
karyawan. 
Pada faktor individual ada dua predictor penting terhadap kepuasan kerja 
yaitu status dan senioritas. 
Status kerja yang rendah dan pekerjaan yang rutin akan banyak 
kemungkinan mendorong kar-yawan untuk mencari pekerjaan lain, hal itu 
berarti dua faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan 
karyawan yang memiliki ketertarikan dan tantangan kerja akan lebih 
merasa puas dengan hasil kerjanya apabila mereka dapat menyelesaikan 
dengan maksimal.
Pendekatan Wexley dan Yukl (1977) berpendapat bahwa pekerjaan yang terbaik bagi 
penelitian tentang kepuasan kerja adalah dengan memperhatikan baik faktor 
pekerjaan maupun faktor individunya. 
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu gaji, kondisi kerja, mutu 
pengawasan, teman sekerja, jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan 
untuk maju serta faktor individu yang berpengaruh adalah kebutuhan-kebutuhan 
yang dimilikinya, nilai-nilai yang dianut dan sifat-sifat kepribadian. (p.35).
LIMA FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEPUASAN KERJA 
(KEDUDUKAN/POSISI) 
Manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi 
akan merasa lebih puas daripada karyawan yang bekerja pada pekerjaan yang lebih 
rendah. 
Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi 
justru perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.
PANGKAT (GOLONGAN) 
Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan), 
sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada 
orang yang melakukannya. 
Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap 
sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan 
yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.
UMUR 
Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan. 
Umur di antara 25 tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah 
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap 
pekerjaan. 
Jaminan finansial dan jaminan sosial 
Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap 
kepuasankerja.
MUTU PENGAWASAN 
Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting 
artinya dalam menaikkan produktifitas kerja. 
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan 
hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga 
karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang 
penting dari organisasi kerja (sense of belonging). 
As’ad (2004,p.112).
Sedangkan Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum 
(1956) sebagai berikut: 
Pendapat yang lain dikemukan oleh Ghiselli dan Brown, mengemukakan adanya 
Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan. 
Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, 
kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan 
hubungan kemasyarakatan. 
Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, 
ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai 
berikut: 
a. Kesempatan untuk maju 
Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk 
memperoleh pengalaman dan 
peningkatan kemampuan selama kerja. 
b. Keamanan kerja 
Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan 
kerja, baik bagi kar-yawan 
pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat 
mempengaruhi 
perasaan karyawan selama kerja.
c. Gaji 
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, 
dan jarang orang mengekspresikan kepuasan 
kerjanya dengan sejumlah uang yang 
diperolehnya.
d. Perusahaan dan manajemen 
Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan 
situasi dan kondisi kerja yang stabil. 
Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
e. PENGAWASAN (SUPERVISI) 
Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus 
atasannya. 
Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
f. FAKTOR INTRINSIK DARI 
PEKERJAAN 
Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu. 
Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan 
meningkatkan/mengurangi kepuasan.
g. Kondisi kerja 
Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, 
kantin dan tempat parkir.
h. Aspek sosial dalam pekerjaan 
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang 
sebagai factor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
i. Komunikasi 
Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen 
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. 
Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, 
memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya 
sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
j. Fasilitas 
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan 
merupakan stan-dar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi 
akan menimbulkan rasa puas. As’ad (2004,p. 115).
Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan 
Claypool (1978) menemukan bahwa hal-hal yang 
menyebabkan rasa puas adalah: 
1. Prestasi 
2. Penghargaan 
3. Kenaikan jabatan 
4. Pujian. 
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan 
ketidakpuasan adalah: 
1. Kebijaksanaan perusahaan 
2. Supervisor 
3. Kondisi kerja 
4. Gaji
Burt mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor 
yang dapat menim-bulkan kepuasan 
kerja.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah: 
1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain: 
a. Hubungan antara manajer dengan karyawan 
b. Faktor fisik dan kondisi kerja 
c. Hubungan sosial di antara teman sekerja 
d. Emosi dan situasi kerja
2. Faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan: 
a. Sikap orang terhadap pekerjaannya 
b. Umur orang sewaktu bekerja 
c. Jenis kelamin
3. Faktor-faktor luar (extern), 
Berhubungan dengan faktor-faktor yang mendorong karyawan yang 
berasal dari luar selain dirinya sendiri, yaitu: 
a. Keadaan keluarga karyawan 
b. Rekreasi 
c. Pendidikan (training, up grading dan sebagainya). As’ad (2004,p.112).
Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di 
atas akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang 
dilakukan. 
Karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda 
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. 
Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing 
individu.
Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu 
tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. 
Oleh karenanya sumber kepuasan seorang karyawan secara subyektif menentukan 
bagai-mana pekerjaan yang dilakukan memuaskan. 
Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang 
jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja 
yang mengikat dari padanya.
1. Pengertian kepuasan kerja 
Blum (Anoraga, 1992) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan 
sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sifat khusus 
terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan 
sosial individu di luar kerja. 
Hal ini merupakan suatu kondisi yang subyektif dari keadaan diri 
seseorang sehubungan dengan senang atau tidak senang sebagai 
akibat dari dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan 
dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan.
Kepuasan kerja adalah erat kaitannya dengan apa yang diharapkan 
karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang 
dirasakan. 
Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang 
ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan telah memenuhi harapan 
salah satu tujuannya bekerja.
Apabila seseorang mendambakan sesuatu, berarti ia memiliki suatu harapan dengan demikian ia akan 
termotivasi melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. (Manullang, 1984). 
Mangkunegara (1993), mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak 
menyokong dari karyawan yang berhubungan dengan kondisi dirinya. 
Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek upah atau gaji yang diterima, 
kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja jenis pekerjaan, 
struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya 
antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan dan sebagainya.
Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan 
dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek 
tersebut tidak menyokong, karyawan akan merasa tidak puas. 
Menurut Jewell dan Siegall (1998) kepuasan kerja adalah sikap yang timbul 
berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Yang merupakan 
generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang bermacam-macam.
Kepuasan kerja erat kaitannya dengan keadaan emosional yang 
menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut cara karyawan 
memandang pekerjaan mereka. 
Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa 
kepuasan kerja adalah suatu perasaan dan sikap positif karyawan 
terhadap pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran 
karyawan dalam lingkungan kerja yang berkaitkan dengan kebutuhan
FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA 
Faktor pemimpin dan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja, 
Hubungan sosial di antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi 
kerja. 
Faktor individu, yaitu yang berhubungan dengan sikap orang terhadap pekerjaannya. 
Faktor luar, yaitu dukungan yang berasal dari luar diri individu misalnya keluarga. 
Kepuasan kerja berhubungan erat dengan aspek seperti umur, tingkat pekerjaan 
dan ukuran organisasi perusahaan (Jewell dan Siegall,1998)
3. Aspek-aspek pengukuran 
kepuasan kerja 
Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi 
minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan. 
Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama 
karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda 
jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.
Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik 
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu 
istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi 
kesehatan karyawan dan umur. 
Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang 
meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas dan promosi. 
Gilmer (dalam As’ad, 1995)
ASPEK YANG MEMPENGARUHI 
KEPUASAN KERJA 
Kesempatan untuk maju; Adalah ada tidaknya kesempatan untuk 
memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama 
kerja. 
Keamanan kerja; Aspek ini sering disebut penunjang kepuasan kerja, 
baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat 
mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
Gaji; Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan dan jarang orang 
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang 
diperolehnya. 
Perusahaan dan manajemen; Perusahaan dan manajemen yang baik 
adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang 
stabil. Aspek ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
Pengawasan (supervisi); Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah sekaligus atasannya. 
Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over. 
Aspek intrinsik dari pekerjaan; Aspek yang menyebabkan seseorang menyukai pekerjaan karena 
pekerjaan itu sendiri. 
Kondisi kerja, Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir. 
Aspek sosial dalam pekerjaan; Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan, tetapi dipandang 
sebagai aspek yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen 
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. 
Kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat umum 
ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas. 
Aspek-aspek yang pengukuran dalam kepuasan kerja karyawan antara lain 
psikologis, fisik, sosial, pekerjaan itu sendiri, promosi, gaji dan jaminan sosial, 
teman sekerja dan aspek pengawasan atau supervisi
Please insert Title 
Please insert sub-title 
Please insert your own text 
Please insert your own text 
Please insert your own text 
1 
2 
3
Please insert Title 
Please insert sub-title 
Please insert your own text 
Please insert your own text... 
Please insert your own text... 
Please insert your own text 
Please insert your own text... 
Please insert your own text...
Please insert Title 
Please insert sub-title 
Text 
Text 
Your own text 
Text Text 
Your own text 
Your own text
Text Your own text 
Text Text 
Text 
Your own text 
Your own text 
Please insert Title 
Please insert sub-title
Text 
Text 
Text 
Text 
Text 
Text 
Text 
Please insert Title 
Please insert sub-title
Please insert Title 
Please insert sub-title 
Text 
Your own text 
Your own text 
Your own text 
Text Text
Product C 
Product B 
Please insert Title 
Please insert sub-title 
Product B 
Product C 
Product A 
Product A
01 02 03 04 05 06 07 08 09 
10 
9 
8 
7 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
Your own text 
Add Text 
Please insert Title 
Please insert sub-title
Thank you !
Thank You 
Kingsoft Office 
Make Presentation much more fun

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaIRAWANPERWANDA
 
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJAPsikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJAbellabunga_
 
Kepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOKepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOEky Yohana
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaChristi_Natasia
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job Statisfaction
Manajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job StatisfactionManajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job Statisfaction
Manajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job StatisfactionEka Susi Utami
 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...maureen07
 
Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Syah Roni
 
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannyaSegi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannyaISTA
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
 
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"Farandi Octorizki
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjaSulistia Rini
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementDayana Florencia
 
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerjaPO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerjaDayana Florencia
 
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
F100030029
F100030029F100030029
F100030029mutatama
 

Was ist angesagt? (20)

Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Teori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan KerjaTeori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan Kerja
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
 
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJAPsikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
 
Kepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOKepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIO
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job Statisfaction
Manajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job StatisfactionManajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job Statisfaction
Manajemen Sumber Daya Manusia Kepuasan Kerja Job Statisfaction
 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010
 
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannyaSegi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
 
Artikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komitArtikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komit
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
 
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
 
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerjaPO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
 
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
F100030029
F100030029F100030029
F100030029
 

Ähnlich wie Pemahaman kepuasan kerja

PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptmichaeltristan453
 
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptMFadhilArRasyid1
 
Kepuasan Kerja_Kelompok 8.pdf
Kepuasan Kerja_Kelompok 8.pdfKepuasan Kerja_Kelompok 8.pdf
Kepuasan Kerja_Kelompok 8.pdfEulisTursiaSafira
 
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan KerjaPsikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan KerjaCutNoviraAzzahra
 
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaPsikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaDavina Maharani
 
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasiseokjinluvv
 
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdfKepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdfAnnisaQisty
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemenviamedia21
 
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxnopay2502
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaYUSRA FERNANDO
 

Ähnlich wie Pemahaman kepuasan kerja (15)

Artikel modul 11
Artikel modul 11Artikel modul 11
Artikel modul 11
 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
 
Artikel modul 14 j
Artikel modul 14 jArtikel modul 14 j
Artikel modul 14 j
 
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
 
Kepuasan Kerja_Kelompok 8.pdf
Kepuasan Kerja_Kelompok 8.pdfKepuasan Kerja_Kelompok 8.pdf
Kepuasan Kerja_Kelompok 8.pdf
 
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan KerjaPsikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
 
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaPsikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
 
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdfKepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
 
Artikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komitArtikel b-puas,komit
Artikel b-puas,komit
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
 
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

Mehr von SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 

Pemahaman kepuasan kerja

  • 2. PENGERTIAN KEPUASAN KERJA Bentuk perasaan dan ekspresi seseorang ketika dia mampu/tidak mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan kinerjanya. Timbul dari proses transformasi emosi dan pikiran dirinya yang melahirkan sikap atau nilai terhadap sesuatu yang dikerjakan dan diperolehnya. Coba saja kita lihat di dalam lingkungan kerja. Bisa jadi ditemukan beragam ekspresi karyawan.
  • 3. Ada yang murah senyum dan tertawa, ada yang suka mengeluh, ada yang akrab dengan sesama mitra kerja, ada yang senang mengisolasi diri, dan bahkan ada yang terbiasa berekspresi emosional marah-marah atau kurang bersahabat dengan lingkungan kerja. Salah satu faktor penyebab semua itu adalah perbedaan derajat kepuasan kerja. Semakin tinggi derajat kepuasan kerja semakin bersahabat sang
  • 4. Dengan kata lain dia memeroleh nilai pengakuan dari lingkungan kerja. Namun dalam prakteknya derajat tentang kepuasan kerja di antara karyawan sangat berkait dengan beberapa faktor yakni: (1) Sudut pandang tentang bekerja, (2) Pandangan tentang makna kepuasan, (3) Karakteristik seseorang, (4) Jenis pekerjaan, dan (5) Lingkungan kerja .
  • 5. Sudut pandang tentang bekerja umumnya sama yakni sebagai sumber mencari nafkah untuk kehidupan. Selain itu ada juga yang menganggap bekerja itu adalah ibadah, aktualisasi diri, dan hoby. Itu adalah pandangan positif yang berkait dengan kepuasan kerja. Dari sisi negatif ada yang menganggap bekerja itu adalah beban dan ancaman kebebasan pribadi. Tentu saja menurut pandangan ini bekerja sering tidak menyebabkan kepuasan kerja. Bahkan dalam teori motivasi dari Douglas McGregor, golongan ini termasuk teori X yakni sifat orang yang pada dasarnya malas kerja. Kepuasan kerja yang diperoleh kelompok karyawan ini adalah kalau mereka tidak bekerja keras dan tidak bertanggung jawab namun maunya mendapat kompensasi tinggi.
  • 6. Faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah pandangan tentang makna kepuasan. Kepuasan dianggap sebagai sesuatu yang ukurannya relatif. Dua orang akan memiliki kepuasan kerja yang berbeda walaupun mengerjakan sesuatu yang sama dengan kinerja yang sama pula. Secara bathin kedua orang itu bisa saja memiliki kepuasan yang berbeda karena memiliki sudut pandang yang berbeda.
  • 7. Perbedaan sudut pandang biasanya searah dengan perbedaan tingkat strata sosial ekonomi seseorang. Sementara itu karakteristik tiap indvidu karyawan misalnya status dalam pekerjaan, pengalaman kerja, dan gender bisa jadi memiliki derajad kepuasan kerja yang berbeda. Seseorang dengan posisi manajer cenderung akan memiliki kepuasan kerja yang lebih besar ketimbang subordinasinya. Begitu pula semakin berpengalaman kerja seseorang semakin tinggi kepuasan kerjanya.
  • 8. Kepuasan kerja seseorang juga berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dipunyainya. Jenis-jenis pekerjaan yang menantang sangat disukai oleh mereka yang memiliki posisi top manajemen. Sementara mereka yang bekerja di tingkat operator atau staf sudah cukup puas kalau bekerja sesuai dengan prosedur operasi standar. Hal ini berkait dengan otoritas pengambilan keputusan yang dimiliki seseorang karyawan (manajemen dan non-manajemen).
  • 9. Aspek lingkungan kerja seperti kepemimpinan, kompensasi dan pengembangan karir pun berhubungan erat dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin nyaman kondisi lingkungan kerja cenderung semakin tinggi derajat kepuasan kerja karyawan. Dan ini merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan motivasi kerjanya. Menurut Baron & Byrne (1994) ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor pertama yaitu faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim kerja.
  • 10. Faktor kedua yaitu faktor individual atau karakteristik karyawan. Pada faktor individual ada dua predictor penting terhadap kepuasan kerja yaitu status dan senioritas. Status kerja yang rendah dan pekerjaan yang rutin akan banyak kemungkinan mendorong kar-yawan untuk mencari pekerjaan lain, hal itu berarti dua faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan karyawan yang memiliki ketertarikan dan tantangan kerja akan lebih merasa puas dengan hasil kerjanya apabila mereka dapat menyelesaikan dengan maksimal.
  • 11. Pendekatan Wexley dan Yukl (1977) berpendapat bahwa pekerjaan yang terbaik bagi penelitian tentang kepuasan kerja adalah dengan memperhatikan baik faktor pekerjaan maupun faktor individunya. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu gaji, kondisi kerja, mutu pengawasan, teman sekerja, jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan untuk maju serta faktor individu yang berpengaruh adalah kebutuhan-kebutuhan yang dimilikinya, nilai-nilai yang dianut dan sifat-sifat kepribadian. (p.35).
  • 12. LIMA FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEPUASAN KERJA (KEDUDUKAN/POSISI) Manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada karyawan yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi justru perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.
  • 13. PANGKAT (GOLONGAN) Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan), sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.
  • 14. UMUR Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan. Umur di antara 25 tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. Jaminan finansial dan jaminan sosial Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasankerja.
  • 15. MUTU PENGAWASAN Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam menaikkan produktifitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of belonging). As’ad (2004,p.112).
  • 16. Sedangkan Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum (1956) sebagai berikut: Pendapat yang lain dikemukan oleh Ghiselli dan Brown, mengemukakan adanya Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan. Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
  • 17. faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut: a. Kesempatan untuk maju Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. b. Keamanan kerja Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi kar-yawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
  • 18. c. Gaji Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
  • 19. d. Perusahaan dan manajemen Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
  • 20. e. PENGAWASAN (SUPERVISI) Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
  • 21. f. FAKTOR INTRINSIK DARI PEKERJAAN Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan/mengurangi kepuasan.
  • 22. g. Kondisi kerja Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.
  • 23. h. Aspek sosial dalam pekerjaan Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai factor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
  • 24. i. Komunikasi Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
  • 25. j. Fasilitas Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan stan-dar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas. As’ad (2004,p. 115).
  • 26. Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool (1978) menemukan bahwa hal-hal yang menyebabkan rasa puas adalah: 1. Prestasi 2. Penghargaan 3. Kenaikan jabatan 4. Pujian. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan adalah: 1. Kebijaksanaan perusahaan 2. Supervisor 3. Kondisi kerja 4. Gaji
  • 27. Burt mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat menim-bulkan kepuasan kerja.
  • 28. Adapun faktor-faktor tersebut adalah: 1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain: a. Hubungan antara manajer dengan karyawan b. Faktor fisik dan kondisi kerja c. Hubungan sosial di antara teman sekerja d. Emosi dan situasi kerja
  • 29. 2. Faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan: a. Sikap orang terhadap pekerjaannya b. Umur orang sewaktu bekerja c. Jenis kelamin
  • 30. 3. Faktor-faktor luar (extern), Berhubungan dengan faktor-faktor yang mendorong karyawan yang berasal dari luar selain dirinya sendiri, yaitu: a. Keadaan keluarga karyawan b. Rekreasi c. Pendidikan (training, up grading dan sebagainya). As’ad (2004,p.112).
  • 31. Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu.
  • 32. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Oleh karenanya sumber kepuasan seorang karyawan secara subyektif menentukan bagai-mana pekerjaan yang dilakukan memuaskan. Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja yang mengikat dari padanya.
  • 33. 1. Pengertian kepuasan kerja Blum (Anoraga, 1992) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sifat khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. Hal ini merupakan suatu kondisi yang subyektif dari keadaan diri seseorang sehubungan dengan senang atau tidak senang sebagai akibat dari dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan.
  • 34. Kepuasan kerja adalah erat kaitannya dengan apa yang diharapkan karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan. Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan telah memenuhi harapan salah satu tujuannya bekerja.
  • 35. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, berarti ia memiliki suatu harapan dengan demikian ia akan termotivasi melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. (Manullang, 1984). Mangkunegara (1993), mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari karyawan yang berhubungan dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan dan sebagainya.
  • 36. Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong, karyawan akan merasa tidak puas. Menurut Jewell dan Siegall (1998) kepuasan kerja adalah sikap yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Yang merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang bermacam-macam.
  • 37. Kepuasan kerja erat kaitannya dengan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut cara karyawan memandang pekerjaan mereka. Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan dan sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran karyawan dalam lingkungan kerja yang berkaitkan dengan kebutuhan
  • 38. FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA Faktor pemimpin dan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja, Hubungan sosial di antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja. Faktor individu, yaitu yang berhubungan dengan sikap orang terhadap pekerjaannya. Faktor luar, yaitu dukungan yang berasal dari luar diri individu misalnya keluarga. Kepuasan kerja berhubungan erat dengan aspek seperti umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan (Jewell dan Siegall,1998)
  • 39. 3. Aspek-aspek pengukuran kepuasan kerja Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan. Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.
  • 40. Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur. Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas dan promosi. Gilmer (dalam As’ad, 1995)
  • 41. ASPEK YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA Kesempatan untuk maju; Adalah ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. Keamanan kerja; Aspek ini sering disebut penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
  • 42. Gaji; Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya. Perusahaan dan manajemen; Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Aspek ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
  • 43. Pengawasan (supervisi); Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over. Aspek intrinsik dari pekerjaan; Aspek yang menyebabkan seseorang menyukai pekerjaan karena pekerjaan itu sendiri. Kondisi kerja, Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir. Aspek sosial dalam pekerjaan; Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan, tetapi dipandang sebagai aspek yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
  • 44. Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat umum ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas. Aspek-aspek yang pengukuran dalam kepuasan kerja karyawan antara lain psikologis, fisik, sosial, pekerjaan itu sendiri, promosi, gaji dan jaminan sosial, teman sekerja dan aspek pengawasan atau supervisi
  • 45.
  • 46. Please insert Title Please insert sub-title Please insert your own text Please insert your own text Please insert your own text 1 2 3
  • 47. Please insert Title Please insert sub-title Please insert your own text Please insert your own text... Please insert your own text... Please insert your own text Please insert your own text... Please insert your own text...
  • 48. Please insert Title Please insert sub-title Text Text Your own text Text Text Your own text Your own text
  • 49. Text Your own text Text Text Text Your own text Your own text Please insert Title Please insert sub-title
  • 50. Text Text Text Text Text Text Text Please insert Title Please insert sub-title
  • 51. Please insert Title Please insert sub-title Text Your own text Your own text Your own text Text Text
  • 52. Product C Product B Please insert Title Please insert sub-title Product B Product C Product A Product A
  • 53. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Your own text Add Text Please insert Title Please insert sub-title
  • 55. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun