SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Bab 4

Sistem Akuntansi
dan
Pengembangannya
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen
• Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi
serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi
• Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya
terhadap posisi keuangan
• Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik
• Menganalisis penyebab perubahan modal
• Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya
dengan artikulasi statemen keuangan
• Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan
dengan sistem akuntansi sederhana
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Artikulasi SK
Fotokopi CEMERLANG

Fotokopi CEMERLANG
Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Pendapatan jasa fotokopi
Biaya:
Gaji karyawan
Reparasi
Pemakaian bahan habis pakai
Depresiasi
Laba

Rp950.000
Rp100.000
50.000
90.000
50.000

290.000
Rp660.000

Fotokopi CEMERLANG
Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Modal, 1 Januari 2001
Laba tahun ini

Rp3.500.000
660.000
Rp4.160.000
145.000
Rp4.305.000
25.000
Rp4.280.000

Setoran
Prive
Modal, 31 Desember 2001

Aset
Kas
Piutang usaha
Bahan habis pakai
Perlengkapan kios
Mesin fotokopi

Fotokopi CEMER
LANG
Neraca, 31 Desember 2001
Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000

Kewajiban & Ekuitas

Utang

Rp1.225.000

Modal, Hariman

Mengapa
Berartikulasi?

4.280.000
Rp5.505.000

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan
seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG?
Perekayasa akuntansi menerapkan beberapa konsep dasar
dalam mengembangkan sistem akuntansi.
Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut
dalam akuntansi tanpa pembuktian kebenarannya.
Konsep dasar dianut karena manfaatnya dan validitasnya
dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai
tujuan.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Dasar Penting
untuk Pengembangan Sistem
•
•
•
•
•

Kesatuan usaha
Kos historis
Kontinuitas usaha
Perioda
Substansi di atas bentuk

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan
merupakan badan atau orang yang:

• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Fotokopi Cemerlang

Pemilik

terpisah

Akuntan

Visualisasi Konsep
Kesatuan Usaha
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
• Pemisahan manajemen dan pemilikan
sehingga hubungan keduanya merupakan
hubungan bisnis (utang-piutang)
• Perusahaan menjadi subjek pelaporan
• Sistem berpasangan
• Ekuitas atau modal merupakan “utang”
perusahaan kepada pemilik
• Perlunya pertanggungjawaban/pertangungjelasan
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Responsibility versus Accountability
Responsibility (pertanggungjawaban),
To be responsible for (bertanggungjawab)
Berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan
(duty) dan ditanggung bila terjadi hal yang
merugikan.
Accountability (pertanggungjelasan),
To be accountable for (bertanggunjelas)
Berkaitan dengan apa yang harus diungkap dan
disampaikan secara terbuka dan yuridis.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis
Unit Usaha (perusahaan)
Kas atau aset lain
Utang

Aset = Utang + Ekuitas

Kreditor, Pemilik,
Pihak lain

Hubungan bisnis menghendaki
adanya pertanggungjawaban/
pertanggungjelasan
keuangan dalam bentuk
statemen keuangan
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Kos Historis
Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan
keuangan, elemen-elemen statemen keuangan
dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos
bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar.
Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan
untuk mengukur elemen statemen keuangan yang
dilaporkan.

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Kontinuitas Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau
tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan
berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi.
Alasan akuntansi memilih konsep ini:
Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah
kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan
bukan likuidasi atau kebankrutan.

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Taksiran dimungkinkan
• Kos historis sebagai dasar penilaian
• Perioda waktu sebagai takaran laba
• Penerapan asas akrual

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Perioda
Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran
kinerja (laba) dalam akuntansi dilakukan
dengan perioda sebagai takarannya.
Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam
suatu perioda bukan laba untuk separtai
barang yang terjual. Akuntansi akan bertanya:
Berapa laba perusahaan untuk enam bulan?
bukan
Berapa laba 100 unit barang tertentu?
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Implikasi Konsep Perioda
• Perlunya penandingan yang tepat antara
pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat
ditentukan (matching concept)
• Penerapan asas akrual
Asas akrual:
Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada
saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi
(misalnya penjualan).
Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat
kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya
pajak terhutang).
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Substansi Mendahului Bentuk
Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih
menekankan aspek substantif suatu kejadian
daripada aspek yuridis atau legal.
Substansi ekonomik suatu transaksi lebih
penting daripada aspek yuridis.
Contoh:
Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak
mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih
mementingkan penguasaan (aspek ekonomik) terhadap aset.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Proses Terbentuknya Statemen Keuangan
Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini
berkembang dari sistem sederhana (embrionik)
atas dasar penerapan konsep dasar di atas.
Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan
contoh tentang bagaimana sistem akuntansi
dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem
komputerisasian.

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?

Pada saat Hariman berminat
mendirikan perusahaan.

Fotokopi CEMERLANG

terpisah

Manajer
(Hariman)

Pemilik
(Hariman)

Visualisasi berdirinya FK CEMERLANG
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Hariman menanamkan uang Rp2.500.000.
Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Uang Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000

Pemilik
(Hariman)

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Bagaimana posisi keuangan
setelah transaksi?

Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Uang Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000

Pemilik
(Hariman)
Posisi Keuangan
Sumber daya
Kas

Sumber dana
Rp2.500.000

Utang , Hariman

©Suwardjono2002

Rp2.500.000

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Laporan Formal
Utang kepada pemilik disebut Modal.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 20 Desember 2000

Kewajiban dan Ekuitas

Aset
Kas

Rp2.500.000

Modal , Hariman

©Suwardjono2002

Rp2.500.000

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Analisis transaksi persiapan dan neraca awal.
Fotokopi CEMERLANG

Bank

Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Kas Rp800.000
Utang Rp800.000
Perlengkapan kios
Rp500.000
Kas Rp500.000
Modal Rp1.000.000

Pemilik
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 30 Desember 2000
Kewajiban dan Ekuitas

Aset
Kas
Perlengkapan kios

Rp3.800.000
500.000
Rp4.300.000

Utang
Modal , Hariman

©Suwardjono2002

Rp

800.000
3.500.000
Rp4.300.000

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Sistem Embrionik

Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 1 Januari 2001
Kewajiban dan Ekuitas

Aset
Kas
Perlengkapan kios

Tgl.

Kas

Jan 1

3.800.000

Piutang
Usaha

Rp3.800.000
500.000
Rp4.300.000

Bhn. Habis
Pakai

Perlengkp.
Kios

Utang
Modal , Hariman

Mesin
Fotokopi

500.000

©Suwardjono2002

Utang
Usaha
800.000

Rp

800.000
3.500.000
Rp4.300.000

Modal
3.500.000

Keterangan
Perubahan Modal
Saldo awal

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Interpretasi Transaksi Lebih Lanjut
Transaksi a
Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Mesin Fotokopi
Rp2.500.000

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi b
Fotokopi CEMERLANG
Perlengkapan kios
Rp500.000
Utang Rp500.000

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi d
Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp300.000
Utang kepada pemilik (modal)
bertambah Rp300.000 berasal
dari pendapatan

Simpulan:
Pendapatan menambah Modal
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi e
Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp100.000
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp100.000 untuk
menanggung biaya gaji.

Simpulan:
Biaya mengurangi Modal
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi i
Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp25.000
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp25.000 untuk
keperluan pribadi pemilik (prive)

Simpulan:
Pengambilan oleh pemilik dapat
dipandang sebagai pelunasan
utang kepada pemilik. Jadi,
modal berkurang.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi j
Fotokopi CEMERLANG
Piutang Usaha
Rp400.000
Utang kepada pemilik (modal)
bertambah Rp400.000 berasal
dari pendapatan

Simpulan:
• Asas akrual menghendaki pengakuan
pendapatan pada saat hak timbul.
• Utang kepada pemilik (modal) langsung
bertambah tanpa menunggu pelunasan piutang.
• Pelunasan piutang dipandang semata-mata
perubahan dari aset yang satu menjadi aset
yang lain sehingga tidak mempengaruhi posisi
keuangan.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi m
Fotokopi CEMERLANG

Bahan habis pakai Rp90.000
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp90.000 untuk
menanggung biaya pemakaian
bahan habis pakai

Simpulan:
• Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan
pemakaian bahan habis pakai dilakukan
sekaligus pada akhir perioda.
• Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan
transaksi penyesuaian (adjustment).
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi n
Fotokopi CEMERLANG

Mesin Rp35.000
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp35.000 untuk
menanggung biaya depresiasi
mesin

Simpulan:
• Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan
depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir
perioda.
• Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan
transaksi penyesuaian (adjustment).
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Pengertian Depresiasi
Bagian kos aset tetap berwujud yang telah
diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian
atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset.
Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat
berkurangnya modal.
Untuk kekayaan tambang disebut deplesi
sedangkan untuk aset tak berwujud disebut
amortisasi.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Neraca Setelah Transaksi
Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Januari 2001
Kewajiban dan Ekuitas

Aset
Kas
Piutang usaha
Bahan habis pakai
Perlengkapan kios
Mesin fotokopi

Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000

Utang

Rp1.225.000

Modal , Hariman

4.280.000
Rp5.505.000

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kelemahan Sistem Embrionik
• Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi
harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak
efisien.
• Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut.
• Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat
sendiri dan terpisah untuk tiap pos.
• Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account)
atau rekening.
• Bentuk akun belum standar dan hanya memuat
informasi yang penting untuk penyusunan.
statemen keuangan (jumlah dan koda transaksi).
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG
Kas
Tg
1
a

Jumlah
3.800.000
−2.500.000
1.300.000
c
−150.000
1.150.000
d
+300.000
1.450.000
e
−100.000
1.350.000
f
−50.000
1.300.000
g
+250.000
1.550.000
h
−75.000
1.475.000
i
−25.000
1.450.000
k
+150.000
1.600.000
l
+145.000
1.745.000

Piutang Usaha
Tg Jumlah
j
+400.000
k
−150.000
250.000

Tg
1
b
h

B. Habis Pakai
Tg Jumlah
c
+150.000
m
−90.000
60.000

Jumlah
800.000
+500.000
1.300.000
−75.000
1.225.000

n

Tg
1
d
e
f
g
i
j

Perlkp. Kios
Tg
1
b

Modal

Utang Usaha

l

Jumlah
500.000
+500.000
1.000.000
−15.000
985.000

m
n

Jumlah
3.500.000
+300.000
3.800.000
−100.000
3.700.000
−50.000
3.650.000
+250.000
3.900.000
−25.000
3.875.000
+400.000
4.275.000
+145.000
4.420.000
−90.000
4.330.000
−50.000
4.280.000

Keterangan
Saldo awal
pendapatan jasa FK
biaya gaji pegawai
biaya reparasi
pendapatan jasa FK
prive (pengambilan)
pendapatan jasa FK
setoran pemilik
biaya b. habis pakai
biaya depresiasi
Saldo akhir

Mesin Fotokoi
Tg Jumlah
a +2.500.000
n
−35.000
2.465.000

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kelemahan Sistem Akun Sederhana
• Hanya neraca dapat disusun
• Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk
dapat menyusun statemen laba-rugi
• Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya
berfungsi sebagai lampiran
• Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan
akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab
perubahan modal (sistem akun penuh)

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Perubahan akibat transaksi operasi:
Yang menambah:
Pendapatan jasa fotokopi
Pendapatan total
Yang mengurangi:
Biaya Gaji
Biaya reparasi
Biaya bahan habis pakai
Biaya depresiasi
Biaya total
Transaksi operasi neto (laba)

Rp200.000
250.000
400.000
Rp950.000
Rp100.000
50.000
90.000
50.000

290.000
Rp660.000

Perubahan akibat transaksi modal:
Yang menambah:
Setoran/investasi oleh pemilik
Rp145.000
Yang mengurangi
Prive (pengambilan) oleh pemilik
25.000
120.000
Transaksi modal neto
Rp780.000
Kenaikan modal
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Sistem Akun Penuh
Sistem Akun Sederhana
Penyebab Perubahan Modal Digabungkan

Modal
Tg Jumlah
1 3.500.000
d +300.000
3.800.000
e −100.000
3.700.000
f
− 50.000
3.650.000
g +250.000
3.900.000
i
− 25.000
3.875.000
j +400.000
4.275.000
l +145.000
4.420.000
m
− 90.000
4.330.000
n
− 50.000
4.280.000

Sistem Akun Penuh
Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan

Keterangan
Saldo awal
pendapatan jasa FK
biaya gaji pegawai
biaya reparasi

MODAL
Modal

Pendapatan

Tg Jumlah
1 3.500.000

Tg Jumlah
d +300.000
g +250.000
550.000
j
400.000
950.000

pendapatan jasa FK

B. Gaji Peg.
Tg
e

Tg
l

Jumlah
+145.000

Prive
Tg
i

Jumlah
+25.000

B. Reparasi
Tg
f

prive (pengambilan)

Jumlah
+100.000

Setoran

Jumlah
+50.000

pendapatan jasa FK
setoran pemilik

Biaya BHP
Tg Jumlah
m
90.000

biaya b. habis pakai
biaya depresiasi
Saldo akhir

B. Depresiasi
Tg Jumlah
n
+50.000

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsekuensi Sistem Akun Penuh
•
•
•
•

Statemen laba-rugi harus disusun dahulu
Kemudian statemen perubahan modal disusun
Barulah neraca disusun
Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan
lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi
komponen utama seperangkat statemen keuangan
• Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive
tetap sama yaitu menjadi bagian dari modal

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Persamaan Akuntansi
• Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep
kesatuan usaha
• Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut
adanya pertanggungjawaban
• Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa
kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen
ditunjukkan sumber atau asalnya
• Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut
• Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat
mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Notasi Persamaan Akuntansi
Dengan Sistem Sederhana:
Status awal:

A =U+M

Selama perioda:

A* = U* + M*

Status akhir:

A* = U* + M*

Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal:
Status awal:

A =U+M

Selama perioda:

A* = U* + M + P - B + S - K

Status akhir:

A* = U* + M*

K = pengambilan (prive)

Awas: Persamaam akuntansi bukan persamaan aljabar!
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Persamaan Buku Besar
A

Buku Besar
ASET

=

K

Buku Besar
KEWAJIBAN

+

E

+

Buku Besar
EKUITAS

P

Buku Besar
PENDAPATAN

-

B

Buku Besar
BIAYA

Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen
statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger),
misalnya buku besar aset.
©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Persamaan Akuntansi dan Artikulasi
Status awal:

A =U + M

Statemen laba-rugi

transaksi

Selama perioda:

Neraca awal

A* = U* + M +

P-B +

Statemen transaksi modal

S-K

Ditutup ke M

Statemen perubahan modal

M* = M + Laba + Transaksi modal

Status akhir:

A* = U* + M*

Neraca akhir

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kontra-Akun

Salah satu bentuk penyempurnaan sistem.
Tanpa
kontraakun:

Mesin Fkopi
Tg Jumlah
a +2.500.000
n
−35.000
2.465.000

Biaya Depr. Ms
Tg Jumlah
n
+35.000

Perlkp. Kios
Tg
1
b
n

Seksi aset
dalam neraca

Kas
Piutang Usaha
Bahan Habis Pakai
Perlengkapan Kios
Mesin Fotokopi
Aset total

©Suwardjono2002

Jumlah
500.000
+500.000
1.000.000
−15.000
985.000

Biaya Depr. Plk
Tg Jumlah
n
+15.000

Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000

Transi
Bab 4

Dengan
kontraakun:

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Mesin Fkopi
Tg Jumlah
a +2.500.000

Biaya Depr. Ms
Tg Jumlah
n
+35.000

Depr. Akm. Ms
Tg Jumlah
n
+35.000

Seksi aset
dalam neraca

Perlkp. Kios
Tg
1
b

Jumlah
500.000
+500.000
1.000.000

Biaya Depr. Plk
Tg Jumlah
n
+15.000

Depr. Akm. Plk
Tg Jumlah
n
+15.000

Kas
Piutang Usaha
Bahan Habis Pakai
Perlengkapan Kios
Depresiasi Akumulasian Plk.
Mesin Fotokopi
Depresiasi Akumulasian Mesin
Aset total

©Suwardjono2002

Rp1.745.000
250.000
60.000
Rp1.000.000
15.000
Rp2.500.000
35.000

985.000
2.465.000
Rp5.505.000

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Metoda Pencatatan Depresiasi
Metoda langsung:
Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset
yang didepresiasi.
Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku).

Metoda akumulasi:
Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun
depresiasi akumulasian (accumulated depreciation)
Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga
penyajian lebih informatif.

©Suwardjono2002

Transi
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Jangan lupa mengerjakan:
Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal.

Jangan terlalu ambisius!

©Suwardjono2002

Transi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuanganRendy Franata
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesHasan Romadon
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)WADIYO .
 
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docxYenLabela
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakansulkhi
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakterkaromah95
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Tobagus Makmun
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Laporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilLaporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilRetna Rindayani
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Diana Marlyna
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPSujatmiko Wibowo
 

Was ist angesagt? (20)

contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
 
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakan
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
Modal kerja
Modal kerjaModal kerja
Modal kerja
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
 
Laporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilLaporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecil
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 

Andere mochten auch (6)

Slide bab06
Slide bab06Slide bab06
Slide bab06
 
Slide bab08
Slide bab08Slide bab08
Slide bab08
 
Slide bab05
Slide bab05Slide bab05
Slide bab05
 
Slide bab09
Slide bab09Slide bab09
Slide bab09
 
Slide bab07
Slide bab07Slide bab07
Slide bab07
 
Slide bab13
Slide bab13Slide bab13
Slide bab13
 

Ähnlich wie Slide bab04

Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bab 4 Sistem Akuntansi dan PengembangannyaBab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bab 4 Sistem Akuntansi dan PengembangannyaTatag Wahyoe
 
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warrenGant Pria
 
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfpengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfAchmadMawardi4
 
Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Asep suryadi
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).pptMNDani
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa25 34
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009diengoes
 
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2Manik Ryad
 
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptxDevi743070
 
Cash flow statement
Cash flow statementCash flow statement
Cash flow statementojicatel
 
sistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansisistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansihimmatululyah
 
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptxsujimantoro1
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
 
Bisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansiBisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansiPPA FEUI
 
Laporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONILaporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONIRiki Ardoni
 
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptxilham988553
 

Ähnlich wie Slide bab04 (20)

Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bab 4 Sistem Akuntansi dan PengembangannyaBab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
 
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warren
 
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
 
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfpengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
 
Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2
 
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
 
Cash flow statement
Cash flow statementCash flow statement
Cash flow statement
 
sistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansisistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansi
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
 
Bisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansiBisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansi
 
Laporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONILaporan arus kas - RIKI ARDONI
Laporan arus kas - RIKI ARDONI
 
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
 

Mehr von muliajayaabadi (20)

Beberapa kata bijak
Beberapa kata bijakBeberapa kata bijak
Beberapa kata bijak
 
Slide bab09
Slide bab09Slide bab09
Slide bab09
 
Slide bab11
Slide bab11Slide bab11
Slide bab11
 
Slide bab10
Slide bab10Slide bab10
Slide bab10
 
Slide bab12
Slide bab12Slide bab12
Slide bab12
 
Slide bab12
Slide bab12Slide bab12
Slide bab12
 
Perkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenPerkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemen
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Manajemen dan manajer
Manajemen dan manajerManajemen dan manajer
Manajemen dan manajer
 
Manager dan lingkungan organisasi
Manager dan lingkungan organisasiManager dan lingkungan organisasi
Manager dan lingkungan organisasi
 
19342 fungsi pengorganisasian
19342 fungsi pengorganisasian19342 fungsi pengorganisasian
19342 fungsi pengorganisasian
 
5 perencanaan
5 perencanaan5 perencanaan
5 perencanaan
 
Proses perencanaan
Proses  perencanaanProses  perencanaan
Proses perencanaan
 
NERACA AKTIVA
NERACA AKTIVANERACA AKTIVA
NERACA AKTIVA
 
INTEGRAL/4/EKOMA/1
INTEGRAL/4/EKOMA/1INTEGRAL/4/EKOMA/1
INTEGRAL/4/EKOMA/1
 
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
 
Bab 2 differensial sederhana
Bab 2 differensial sederhanaBab 2 differensial sederhana
Bab 2 differensial sederhana
 
FUNGSI/1/EKOMA/1
FUNGSI/1/EKOMA/1FUNGSI/1/EKOMA/1
FUNGSI/1/EKOMA/1
 
MATRIKS
MATRIKSMATRIKS
MATRIKS
 
Ilmu – ilmu al qur’an
Ilmu – ilmu al qur’anIlmu – ilmu al qur’an
Ilmu – ilmu al qur’an
 

Slide bab04

  • 1. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya ©Suwardjono2002 Transi
  • 2. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk: • Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen • Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi • Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya terhadap posisi keuangan • Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik • Menganalisis penyebab perubahan modal • Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya dengan artikulasi statemen keuangan • Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan dengan sistem akuntansi sederhana ©Suwardjono2002 Transi
  • 3. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Artikulasi SK Fotokopi CEMERLANG Fotokopi CEMERLANG Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Pendapatan jasa fotokopi Biaya: Gaji karyawan Reparasi Pemakaian bahan habis pakai Depresiasi Laba Rp950.000 Rp100.000 50.000 90.000 50.000 290.000 Rp660.000 Fotokopi CEMERLANG Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Modal, 1 Januari 2001 Laba tahun ini Rp3.500.000 660.000 Rp4.160.000 145.000 Rp4.305.000 25.000 Rp4.280.000 Setoran Prive Modal, 31 Desember 2001 Aset Kas Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi Fotokopi CEMER LANG Neraca, 31 Desember 2001 Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Kewajiban & Ekuitas Utang Rp1.225.000 Modal, Hariman Mengapa Berartikulasi? 4.280.000 Rp5.505.000 ©Suwardjono2002 Transi
  • 4. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG? Perekayasa akuntansi menerapkan beberapa konsep dasar dalam mengembangkan sistem akuntansi. Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut dalam akuntansi tanpa pembuktian kebenarannya. Konsep dasar dianut karena manfaatnya dan validitasnya dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan. ©Suwardjono2002 Transi
  • 5. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Dasar Penting untuk Pengembangan Sistem • • • • • Kesatuan usaha Kos historis Kontinuitas usaha Perioda Substansi di atas bentuk ©Suwardjono2002 Transi
  • 6. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Kesatuan Usaha Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan badan atau orang yang: • berdiri sendiri, • bertindak atas namanya sendiri, dan • terpisah dari pemilik. ©Suwardjono2002 Transi
  • 7. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Fotokopi Cemerlang Pemilik terpisah Akuntan Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha ©Suwardjono2002 Transi
  • 8. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Implikasi Konsep Kesatuan Usaha • Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis (utang-piutang) • Perusahaan menjadi subjek pelaporan • Sistem berpasangan • Ekuitas atau modal merupakan “utang” perusahaan kepada pemilik • Perlunya pertanggungjawaban/pertangungjelasan ©Suwardjono2002 Transi
  • 9. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Responsibility versus Accountability Responsibility (pertanggungjawaban), To be responsible for (bertanggungjawab) Berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan (duty) dan ditanggung bila terjadi hal yang merugikan. Accountability (pertanggungjelasan), To be accountable for (bertanggunjelas) Berkaitan dengan apa yang harus diungkap dan disampaikan secara terbuka dan yuridis. ©Suwardjono2002 Transi
  • 10. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis Unit Usaha (perusahaan) Kas atau aset lain Utang Aset = Utang + Ekuitas Kreditor, Pemilik, Pihak lain Hubungan bisnis menghendaki adanya pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan keuangan dalam bentuk statemen keuangan ©Suwardjono2002 Transi
  • 11. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Kos Historis Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan keuangan, elemen-elemen statemen keuangan dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar. Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan untuk mengukur elemen statemen keuangan yang dilaporkan. ©Suwardjono2002 Transi
  • 12. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Kontinuitas Usaha Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi. Alasan akuntansi memilih konsep ini: Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan bukan likuidasi atau kebankrutan. ©Suwardjono2002 Transi
  • 13. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha • Taksiran dimungkinkan • Kos historis sebagai dasar penilaian • Perioda waktu sebagai takaran laba • Penerapan asas akrual ©Suwardjono2002 Transi
  • 14. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Perioda Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran kinerja (laba) dalam akuntansi dilakukan dengan perioda sebagai takarannya. Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam suatu perioda bukan laba untuk separtai barang yang terjual. Akuntansi akan bertanya: Berapa laba perusahaan untuk enam bulan? bukan Berapa laba 100 unit barang tertentu? ©Suwardjono2002 Transi
  • 15. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Implikasi Konsep Perioda • Perlunya penandingan yang tepat antara pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat ditentukan (matching concept) • Penerapan asas akrual Asas akrual: Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi (misalnya penjualan). Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya pajak terhutang). ©Suwardjono2002 Transi
  • 16. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Substansi Mendahului Bentuk Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih menekankan aspek substantif suatu kejadian daripada aspek yuridis atau legal. Substansi ekonomik suatu transaksi lebih penting daripada aspek yuridis. Contoh: Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih mementingkan penguasaan (aspek ekonomik) terhadap aset. ©Suwardjono2002 Transi
  • 17. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Proses Terbentuknya Statemen Keuangan Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini berkembang dari sistem sederhana (embrionik) atas dasar penerapan konsep dasar di atas. Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan contoh tentang bagaimana sistem akuntansi dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem komputerisasian. ©Suwardjono2002 Transi
  • 18. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri? Pada saat Hariman berminat mendirikan perusahaan. Fotokopi CEMERLANG terpisah Manajer (Hariman) Pemilik (Hariman) Visualisasi berdirinya FK CEMERLANG ©Suwardjono2002 Transi
  • 19. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Hariman menanamkan uang Rp2.500.000. Fotokopi CEMERLANG Kas Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Pemilik (Hariman) ©Suwardjono2002 Transi
  • 20. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bagaimana posisi keuangan setelah transaksi? Fotokopi CEMERLANG Kas Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Pemilik (Hariman) Posisi Keuangan Sumber daya Kas Sumber dana Rp2.500.000 Utang , Hariman ©Suwardjono2002 Rp2.500.000 Transi
  • 21. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Laporan Formal Utang kepada pemilik disebut Modal. Fotokopi CEMERLANG Neraca, 20 Desember 2000 Kewajiban dan Ekuitas Aset Kas Rp2.500.000 Modal , Hariman ©Suwardjono2002 Rp2.500.000 Transi
  • 22. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Analisis transaksi persiapan dan neraca awal. Fotokopi CEMERLANG Bank Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Kas Rp800.000 Utang Rp800.000 Perlengkapan kios Rp500.000 Kas Rp500.000 Modal Rp1.000.000 Pemilik Fotokopi CEMERLANG Neraca, 30 Desember 2000 Kewajiban dan Ekuitas Aset Kas Perlengkapan kios Rp3.800.000 500.000 Rp4.300.000 Utang Modal , Hariman ©Suwardjono2002 Rp 800.000 3.500.000 Rp4.300.000 Transi
  • 23. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Sistem Embrionik Fotokopi CEMERLANG Neraca, 1 Januari 2001 Kewajiban dan Ekuitas Aset Kas Perlengkapan kios Tgl. Kas Jan 1 3.800.000 Piutang Usaha Rp3.800.000 500.000 Rp4.300.000 Bhn. Habis Pakai Perlengkp. Kios Utang Modal , Hariman Mesin Fotokopi 500.000 ©Suwardjono2002 Utang Usaha 800.000 Rp 800.000 3.500.000 Rp4.300.000 Modal 3.500.000 Keterangan Perubahan Modal Saldo awal Transi
  • 24. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Interpretasi Transaksi Lebih Lanjut Transaksi a Fotokopi CEMERLANG Kas Rp2.500.000 Mesin Fotokopi Rp2.500.000 ©Suwardjono2002 Transi
  • 25. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi b Fotokopi CEMERLANG Perlengkapan kios Rp500.000 Utang Rp500.000 ©Suwardjono2002 Transi
  • 26. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi d Fotokopi CEMERLANG Kas Rp300.000 Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan Simpulan: Pendapatan menambah Modal ©Suwardjono2002 Transi
  • 27. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi e Fotokopi CEMERLANG Kas Rp100.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji. Simpulan: Biaya mengurangi Modal ©Suwardjono2002 Transi
  • 28. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi i Fotokopi CEMERLANG Kas Rp25.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive) Simpulan: Pengambilan oleh pemilik dapat dipandang sebagai pelunasan utang kepada pemilik. Jadi, modal berkurang. ©Suwardjono2002 Transi
  • 29. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi j Fotokopi CEMERLANG Piutang Usaha Rp400.000 Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan Simpulan: • Asas akrual menghendaki pengakuan pendapatan pada saat hak timbul. • Utang kepada pemilik (modal) langsung bertambah tanpa menunggu pelunasan piutang. • Pelunasan piutang dipandang semata-mata perubahan dari aset yang satu menjadi aset yang lain sehingga tidak mempengaruhi posisi keuangan. ©Suwardjono2002 Transi
  • 30. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi m Fotokopi CEMERLANG Bahan habis pakai Rp90.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan pemakaian bahan habis pakai dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment). ©Suwardjono2002 Transi
  • 31. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi n Fotokopi CEMERLANG Mesin Rp35.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment). ©Suwardjono2002 Transi
  • 32. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Pengertian Depresiasi Bagian kos aset tetap berwujud yang telah diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset. Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat berkurangnya modal. Untuk kekayaan tambang disebut deplesi sedangkan untuk aset tak berwujud disebut amortisasi. ©Suwardjono2002 Transi
  • 33. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Neraca Setelah Transaksi Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110. Fotokopi CEMERLANG Neraca, 31 Januari 2001 Kewajiban dan Ekuitas Aset Kas Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Utang Rp1.225.000 Modal , Hariman 4.280.000 Rp5.505.000 ©Suwardjono2002 Transi
  • 34. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Kelemahan Sistem Embrionik • Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak efisien. • Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut. • Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat sendiri dan terpisah untuk tiap pos. • Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account) atau rekening. • Bentuk akun belum standar dan hanya memuat informasi yang penting untuk penyusunan. statemen keuangan (jumlah dan koda transaksi). ©Suwardjono2002 Transi
  • 35. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG Kas Tg 1 a Jumlah 3.800.000 −2.500.000 1.300.000 c −150.000 1.150.000 d +300.000 1.450.000 e −100.000 1.350.000 f −50.000 1.300.000 g +250.000 1.550.000 h −75.000 1.475.000 i −25.000 1.450.000 k +150.000 1.600.000 l +145.000 1.745.000 Piutang Usaha Tg Jumlah j +400.000 k −150.000 250.000 Tg 1 b h B. Habis Pakai Tg Jumlah c +150.000 m −90.000 60.000 Jumlah 800.000 +500.000 1.300.000 −75.000 1.225.000 n Tg 1 d e f g i j Perlkp. Kios Tg 1 b Modal Utang Usaha l Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 −15.000 985.000 m n Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 −100.000 3.700.000 −50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 −25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 −90.000 4.330.000 −50.000 4.280.000 Keterangan Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir Mesin Fotokoi Tg Jumlah a +2.500.000 n −35.000 2.465.000 ©Suwardjono2002 Transi
  • 36. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Kelemahan Sistem Akun Sederhana • Hanya neraca dapat disusun • Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk dapat menyusun statemen laba-rugi • Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya berfungsi sebagai lampiran • Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab perubahan modal (sistem akun penuh) ©Suwardjono2002 Transi
  • 37. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Perubahan akibat transaksi operasi: Yang menambah: Pendapatan jasa fotokopi Pendapatan total Yang mengurangi: Biaya Gaji Biaya reparasi Biaya bahan habis pakai Biaya depresiasi Biaya total Transaksi operasi neto (laba) Rp200.000 250.000 400.000 Rp950.000 Rp100.000 50.000 90.000 50.000 290.000 Rp660.000 Perubahan akibat transaksi modal: Yang menambah: Setoran/investasi oleh pemilik Rp145.000 Yang mengurangi Prive (pengambilan) oleh pemilik 25.000 120.000 Transaksi modal neto Rp780.000 Kenaikan modal ©Suwardjono2002 Transi
  • 38. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Sistem Akun Penuh Sistem Akun Sederhana Penyebab Perubahan Modal Digabungkan Modal Tg Jumlah 1 3.500.000 d +300.000 3.800.000 e −100.000 3.700.000 f − 50.000 3.650.000 g +250.000 3.900.000 i − 25.000 3.875.000 j +400.000 4.275.000 l +145.000 4.420.000 m − 90.000 4.330.000 n − 50.000 4.280.000 Sistem Akun Penuh Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan Keterangan Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi MODAL Modal Pendapatan Tg Jumlah 1 3.500.000 Tg Jumlah d +300.000 g +250.000 550.000 j 400.000 950.000 pendapatan jasa FK B. Gaji Peg. Tg e Tg l Jumlah +145.000 Prive Tg i Jumlah +25.000 B. Reparasi Tg f prive (pengambilan) Jumlah +100.000 Setoran Jumlah +50.000 pendapatan jasa FK setoran pemilik Biaya BHP Tg Jumlah m 90.000 biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir B. Depresiasi Tg Jumlah n +50.000 ©Suwardjono2002 Transi
  • 39. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsekuensi Sistem Akun Penuh • • • • Statemen laba-rugi harus disusun dahulu Kemudian statemen perubahan modal disusun Barulah neraca disusun Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi komponen utama seperangkat statemen keuangan • Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive tetap sama yaitu menjadi bagian dari modal ©Suwardjono2002 Transi
  • 40. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Persamaan Akuntansi • Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep kesatuan usaha • Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut adanya pertanggungjawaban • Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen ditunjukkan sumber atau asalnya • Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut • Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi ©Suwardjono2002 Transi
  • 41. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Notasi Persamaan Akuntansi Dengan Sistem Sederhana: Status awal: A =U+M Selama perioda: A* = U* + M* Status akhir: A* = U* + M* Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal: Status awal: A =U+M Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K Status akhir: A* = U* + M* K = pengambilan (prive) Awas: Persamaam akuntansi bukan persamaan aljabar! ©Suwardjono2002 Transi
  • 42. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Persamaan Buku Besar A Buku Besar ASET = K Buku Besar KEWAJIBAN + E + Buku Besar EKUITAS P Buku Besar PENDAPATAN - B Buku Besar BIAYA Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger), misalnya buku besar aset. ©Suwardjono2002 Transi
  • 43. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Persamaan Akuntansi dan Artikulasi Status awal: A =U + M Statemen laba-rugi transaksi Selama perioda: Neraca awal A* = U* + M + P-B + Statemen transaksi modal S-K Ditutup ke M Statemen perubahan modal M* = M + Laba + Transaksi modal Status akhir: A* = U* + M* Neraca akhir ©Suwardjono2002 Transi
  • 44. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Kontra-Akun Salah satu bentuk penyempurnaan sistem. Tanpa kontraakun: Mesin Fkopi Tg Jumlah a +2.500.000 n −35.000 2.465.000 Biaya Depr. Ms Tg Jumlah n +35.000 Perlkp. Kios Tg 1 b n Seksi aset dalam neraca Kas Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Mesin Fotokopi Aset total ©Suwardjono2002 Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 −15.000 985.000 Biaya Depr. Plk Tg Jumlah n +15.000 Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Transi
  • 45. Bab 4 Dengan kontraakun: Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Mesin Fkopi Tg Jumlah a +2.500.000 Biaya Depr. Ms Tg Jumlah n +35.000 Depr. Akm. Ms Tg Jumlah n +35.000 Seksi aset dalam neraca Perlkp. Kios Tg 1 b Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 Biaya Depr. Plk Tg Jumlah n +15.000 Depr. Akm. Plk Tg Jumlah n +15.000 Kas Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Depresiasi Akumulasian Plk. Mesin Fotokopi Depresiasi Akumulasian Mesin Aset total ©Suwardjono2002 Rp1.745.000 250.000 60.000 Rp1.000.000 15.000 Rp2.500.000 35.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Transi
  • 46. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Metoda Pencatatan Depresiasi Metoda langsung: Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset yang didepresiasi. Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku). Metoda akumulasi: Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun depresiasi akumulasian (accumulated depreciation) Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga penyajian lebih informatif. ©Suwardjono2002 Transi
  • 47. Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Jangan lupa mengerjakan: Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal. Jangan terlalu ambisius! ©Suwardjono2002 Transi