2. Pra Syarat Penulis
1. Ambisi
* Menguasai latar belakang disiplin ilmu
* Ada ide, Bahan, Kemampuan berbahasa tulisan dengan baik
* Adanya sarana pengembangan, misalnya perpustakaan
* Melihat realitas
2. Motivasi
* Mengembangkan bakat
* Memberi pengetahuan kepada pembaca
* Ingin dikenal banyak orang
* Mempunyai bahan, sayang kalau tidak ditulis
* Memperoleh penghasilan sampingan
* Menemukan identitas & kepercayaan diri, kepuasan batin.
3. Syarat Minimal Penulis
1. Bisa menulis
2. Tekun membaca artikel apa saja
3. Banding-bandingkan gaya tulisan semua artikel
yang sudah dibaca
4. Coba berlatih menulis tentang apa saja
5. Bergerak cepat, untuk tetap aktual
6. Bisa mensiasati keinginan redaksi
4. KARYA TULIS ILMIAH POPULER
Memahami konsep penulisan
karya tulis ilmiah populer
Membuat kerangka penulisan
karya tulis ilmiah populer
Membuat karya tulis ilmiah
populer
5. KARYA TULIS ILMIAH POPULER
• Yaitu pengetahuan ilmiah yang
disajikan dengan tampilan format dan
bahasa yang lebih enak dibaca &
dipahami, fakta yang disajikan harus
tetap obyektif dan dijiwai dengan
kebenaran dan metode berfikir
keilmuan (Suhardjono).
• Jadi Karya Tulis Ilmiah Populer adalah
pengetahuan ilmiah yang disajikan
dengan menggunakan bahasa dan
kerangka sajian isi yang lebih menarik
dan mudah dipahami oleh masyarakat
umum.
6. Karya Ilmiah Populer
Non Penelitian Hasil Penelitian
Bebas biasanya
dikirim ke media
massa
Surat kabar
Majalah
Buletin
Merupakan karya tulis
hasil penelitian,
dikirim ke media massa
Surat kabar
Majalah
Journal ilmiah,
Buletin
7. Strategi Tulisan
1. * Menarik bagi redaksi dan pembaca
* Tulisan jangan sama dengan tulisan yang ada
* Kalaupun ada tulisan yg sama, berbeda titik
pandangannya
2. Memperhatikan waktu dan momentum
3. Mengandung sesuatu yang baru layak di baca
4. Mengamati terus tulisan-tulisan orang lain
5. Memahami kebijaksanaan redaksional
6. Melakukan kliping artikel-artikel yg diinginkan
9. NON PENELITIAN
1. Mencari ide tulisan
2. Membuat kerangka
tulisan
3. Menentukan
sistimatika tulisan
4. Mendesain tulisan
(Penampilan dan
Pelaporan)
5. Mengirim ke media
massa
HASIL PENELITIAN
1. Membuat kerangka
tulisan
2. Menentukan
sistimatika tulisan
3. Mendesain tulisan
(Penampilan dan
Pelaporan)
4. Mengirim ke media
massa
KARYA TULIS ILMIAH POPULER
10. Dari koran atau
membaca buku
Proses pengamatan
terhadap fakta,
fenomena sosial
masyarakat
Issue-issue strategis /
menarik / hangat
bidang Iptek,
pengawasan,
keselamatan,
lingkungan, sosial,
dll
IDE, datang dari :
BERTOLAK DARI ISSUE :
• Menyajikan pandangan
• Menyajikan gagasan
• Menyajikan komentar/ulasan terhadap permasalahan
• Menyajikan urunan pendapat
11. Contoh Ide dari Diri Sendiri
Misalnya anda duduk di bawah pepohonan yg rindang di pinggir
jalan raya, mobil berseliweran.
apa anda mempunyai ide ?
Apa yg harus di tulis ? Ban mobil ? Ban yg gundul ?
Yang di bahas ?
* Ban cepat gundul apa kualitasnya jelek
* Apa jalan terbuat dari semen atau dari kita sendiri misalnya
ban terlalu kempes atau terlalu besar tekanan anginya
antara Ban belakang & depan tidak sejajar/tidak lurus
Dari uraian di atas didapatkan :
Ide Umum : Tentang Mobil
Ide khusus : tetang ban Mobil
Topik : Ban yg Gundul
Tema : Faktor penyebab Ban gundul
Batasan tema : Ban gundul bukan karena kualitas Ban yang jelek/Ban itu
selalu dipakai dijalan yg terbuat dari semen
12. Mengenal Ide Tulisan
Memiliki bahan yg didapat dari jurnal atau bacaan lainnya
Memperkaya diri dengan referensi, mengembangkan ide-ide
Sikap yg di butuhkan penulis
* Banyak latihan, penciuman terhadap berita, dijadikan
lecutan ide
* Berwawasan luas, peka menangkap & mengantisipasi
masalah, latihan kerja keras
* Mempertajam feeling bahwa bahan referensi ini memiliki
nilai, sehingga tidak rugi mengkliping foto kopinya
* Banyak membaca referensi ilmiah (Jurnal Artikel) dan
melihat suatu masalah
* Pandai melihat peluang, cari cara yang bisa diangkat
menjadi tulisan
* Topik ide dipersempit kedalam pembahasan
13. Contoh Topik Ide Dipersempit Ke Dalam Pembahasan
1. Ide Tulisan : Musim Kemarau
2. Mempersempit : * Teknik membuat hujan buatan
Pembahasan * Pohon-pohon meranggas pada musim kemarau,
teta pi bisa hidup lagi bila musim hujan
(Mengapa pohon semacam itu bisa tahan)
* Waspada terhadap pencemaran di sungai
(karena konsentrasi zat bisa lebih Besar,
air sungai hanya mengalir sedikit)
* Musim kemarau suka terjadi kebakaran hutan,
bagaimana cara mengantisipasi kebakaran itu &
bagaimana melacak luas kebakaran dg bantuan
satelit
14. Bagaimana membuat kerangka tulisan ilmiah populer ?
1. Merumuskan
masalah
Terjadi manakala ada kesenjangan antara harapan dan
kenyataan
Dirumuskan dengan kalimat tanya
Ada variabel atau fokus yang akan dikaji
Menarik untuk dikaji, diinformasikan kepad masyarakat
2. Bagaimana menentukan latar
belakang masalah?
Menuliskan setting yang mendorong munculnya
masalah yang didalamnya ada fakta, fenomena, isue-
isue masyarakat
15. 3. Bagaimana cara melakukan
pembahasan masalah?
Melihat variabel atau fokus dalam permasalahan
Mengembangkan konsep-konsep yang ada, atas
dasar acuan
Membuat preposisi-preposisi dan analisis
Membuat kesimpulan-kesimpulan
Ide Masak Tulis
16. 06/09/15 16
Bagaimana dengan
sistimatika tulisan?
Judul
Nama Penulis
Abtraks & Kata Kunci (jika
perlu)
Pendahuluan / Latar
Belakang
Bagian Inti (Pembahasan)
Penutup
Non Penelitian Judul
Nama Penulis
Abtraks & Kata Kunci
Pendahuluan/ Latar
Belakang
Metode
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan dan saran
Hasil Penelitian
17. Sistematika Penulisan Naskah Tulisan Populer
1 Pembukaan
Uraian aktual ( Peristiwa, Statement, Rangkuman
Kejadian, Kutipan, Fenomena)
2. Menghubungkan antara prolog dg isi, mengkaitkan
antara pembukaan dg materi yang akan disajikan
3. Content (uraian eksplanasi, mengungkapkan
permasalahan yg ingin dikupas, terfokus, jangan
keluar dari backgraund
4. Anti klimak/ending. Berisi kunci yang menerangkan
pembahasan kedalam bentuk kesimpulan yg
ringkas, jelas, saran atau bisa berupa pertanyaan
mengantung.
Keasatuan yg utuh prolog, isi, materi secara
runtut.
18. Sistematika Penulisan ( Majalah, Koran )
1. Kerangka tulisan berisi
* Bagian Pendahuluan
* Bagian Isi
* Bagian Akhir/Penutup
2. Pemisahan bagian perbagian tidak begitu nyata, tidak ditulis Bab,
cukup dg sesuatu yg menarik unk diperhatikan pembaca, lebih
bebas, tidak menggunakan urutan kerangka isi yg baku.
3. Kerangka penuntunnya :
a. Menentukan Topik, bentuk tulisan apa yg diinginkan
b. Masalah apa yg sudah diketahui
c. Informasi baru apa yg akan ditulis, pancing perhatian pembaca
dg kalimat menarik, tulis dg gaya yg hidup, pilihan kata yg sudah
dikenal, pilih kata kerja yg menunjukkan kesan gerak dan kalimat
yg efektif
19. Artikel menurut KBBI : Karya tulis lengkap
• Menurut definisi, idealnya artikel membahas
seluk beluk suatu tema yg dibahas secara
tuntas.
• ciri-ciri sebuah artikel : Lugas, Logis, Tuntas,
Obyektif, Cermat, Jelas, Padat.
“ Artikel adalah istilah yang sering dipakai oleh
media cetak. Sebagaimana jurnalisme mensakralkan
fakta, artikel pun menegaskan muatan fakta sebagai
isi sajiannya, bukan fantasi. Artikel ialah tulisan non
fiksi yang mengangkat berbagai aspek / kejadian
yang terjadi di masyarakat ”. (Nelson, 1978 ).
Karangan ilmiah populer – non fiksi tentang suatu
masalah secara lengkap, dengan tujuan
menyampaikan gagasan dan fakta guna mendidik,
memecahkan suatu masalah atau menghibur.
MENULIS NASKAH POPULER = MENULIS
ARTIKEL
Apa itu ARTIKEL
?
20. 1. Singkat, Jelas , Mewakili Isi
2. Dibuat dengan kalimat pernyataan yang lugas .
3. Jangan terlalu panjang, pendek tapi berkomunikatif
A. Teknik Baru Pembuatan Optik Yang Menekan Ongkos
Produksi
B. Menciptakan Buah Tomat Tetap Segar Dengan Teknik
Antisense RNA
C. Membuat Ramuan obat Leukimia dari Tanaman Perdu
Tropis
2. Jangan ada pengulangan kata
“ Mobil Jepang Merebut Pasaran Mobil Eropa”
3. Menggunakan kalimat yang aktif, Dibuat sesuai isi artikel
JUDUL KARYA TULIS ILMIAH POPULER
21. Bentuk Artikel
1. How To ( Bagaimana cara mengatasi suatu masalah)
2. Personal Experience (Pengalaman pribadi/langsung)
3. Self Help (Petunjuk/Pedoman bersifat psikologis
berdasarkan prilaku)
4. Profile (Potret pribadi, Public Figure)
5. Round Up Survey (Menghubungkan pendapat, saran,
gagasan, komentar beberapa tokoh dirangkum menjadi
satu, menghadapi permasalahan yg timbul, Bermuatan
Komentar, Renungan, Informasi, Petunjuk, Saran,
Antisipasi Isu, Memperluas Perspektif & Kepedulian)
6. Humor (Lucu, menarik, essai )
7. Commentary/Opinion Editorial ( Mengemukakan ekspresi
penulisnya, Mengangkat suatu masalah dari sudut
pandangannya sendiri, Mengajak pembaca untuk terlibat)
8. General Interes ( Luas cakupannyadan di kupas secara
umum)
22. Gaya Penulisan
1. Menyesuaikan dengan koran (siapa pembacanya,
hari apa terbitnya)
2. Kritis, analitis, eksplanatif bukan fiksi
3. Hindari istilah/bahasa teknis ilmiah, penjelasan
dengan bahasa yang sederhana
4. Alur penyampaian runtut, logis
5. Terfokus, terorganisasi, tidak bertele-
tele/bombastis/vulgar
6. Bahasa yang baik, benar tidak menggunakan
ungkapan kalimat klise/normatrif
23. Menyusun Kalimat
1. Satu kalimat hanya mengandung satu ide, jika
belum bisa, dapat dilakukan pada kalimat yang
lain tetapi dalam satu alinea
2. Jangan terlalu pendek, sebab pembaca lelah
tulisan tidak mengalir membacanya
3. Jangan terlalu panjang, sebab pembaca akan
lelah dan bacaan monoton
4. Panjang kalimatnya beragam dan tidak rancu,
kalimatnya efektif
5. Kalimat runtun dan santai
24. Berapa Panjang
1. Panjang sebuah kalimat tak ada batasan
definitifnya, namun baik jika tidak lebih dari 18
kata (yang kalau dibaca dengan suara keras tidak
lebih dari satu tarikan nafas).
2. Panjang sebuah alinea juga tidak ada batasan yang
baku, namun para wartawan umumnya menulis 2-
5 kalimat untuk sebuah alinea.
3. Panjang sebuah artikel di rubrik Opini KOMPAS
sekitar 600 kata, setara dengan 6.000-7.000
karakter termasuk spasi.
4. Satu halaman kertas ukuran A-4 yang digunakan
untuk mengetik sebuah artikel dengan 1,5 spasi
dan font Arial atau Times New Roman ukuran 12,
akan berisi sekitar 300 kata.
25. Kalimat yang Terlalu Panjang
Perkembangan rekayasa genetika dewasa ini semakin maju, sejalan
dengan penemuan-penemuan enzim yang dapat memotong DNA
maupun menyambung untaian DNA, sehingga para peneliti kini
semakin dapat bekerja dengan mudah untuk menghasilkan beragam
produk yang bernilai tinggi dan strategis untuk pengobatan berbagai
penyakit, baik penyakit karena kerusakan genetik atau penyakit
menular.
Bisa diganti:
Perkembangan rekayasa genetika dewasa ini semakin
maju, seiring dengan penemuan-penemuan enzim yang
dapat memotong DNA maupun menyambung untaian
DNA. Penemuan enzim-enzim tsb. semakin memudahkan
bekerjaan peneliti untuk menghasilkan beragam produk
bernilai tinggi dan strategis, misalnya produk untuk
penyakit kelainan genetik atau penyakit menularter
tentu.
26. Contoh Kalimat yang Rancu
Gambar itu menunjukkan hampir mirip dengan balok karet
yang bisa bergoyang sedikit bila kita sentuh.
Sebaiknya ditulis :
Gambar itu menunjukkan bangunan gedung bertingkat yang
dirancang tahan gempa, hampir mirip dengan balok karet
yang bisa bergoyang sedikit bila kita sentuh.
Keterangan.
Kata menunjukkan, kurang tepat bila diikuti kata hampir
mirip seharusnya diikuti oleh kata benda misalnya kata
bangunan
27. Pemilihan Kata
1. Kata baku, yang tidak baku seperti istilah Sih, Dong, Khan,
Gimana, Kenapa dst.
2. Berisi informasi baru,hangat
3. Penggunaan kata harus tepat, tidak terlalu resmi
4. Kalimat ringkas, tepat, memikat pembaca utuh dlm kesatuan
seluruh paragraf/alinea
5. Tanda baca yg tepat
6. Memilih kata kerja yg aktif
7. Jangan mengulang-ulang kata, maka perlunya sinonim
8. Mengenal ruang lingkup pembaca
9. Mengenal karakter pembaca
28. Akhir Artikel
Penutup berupa ringkasan, renungan
Contoh “ …Tetapi paling tidak dengan konseling masing-masing
lebih siap menerima kepribadian pasangannya “
(Diambil dari harian Kompas tentang stres pada wanita)
Meluweskan Tulisan
Banyak membaca Cerpen, Cerbung, Kisah Sejati, Pengalaman
yg ada dalam majalah
Cara menulisnya memakai perasaan supaya lebih menarik,
memilih kata-kata yg enak didengar, supaya pembaca
merasa terlibat dg tulisan anda
Luwes yaitu kalimat dlm tulisan tsb. mengalir lancar,
perpindahan alenea semakin menggugah minat baca alinea
berikutnya
33. Latihan menulis dengan cara yang paling mudah
• Setiap kelompok mendiskusikan topik salah satu dari 8-etos kerja profesional
( Terlampir )
• Pakai pendekatan 5W + 1H : what-why-who-when-where-how .
• Sekarang kita melangkah dengan membayangkan etos kerja profesional tokoh,
diskusikan dengan menggambarkan si tokoh itu untuk merumuskan What , Why
dan How. Hasil diskusi anda kembangkan masing-masing peserta membuat
artikel tentang salah satu etos kerja profesional dengan menggunakan
penokohan tersebut .
• Setiap peserta berlatih membuat artikel , 2 – 3 paragraf boleh lebih , waktunya
15 menit tanpa henti, tidak boleh dihapus/diganti atau diedit ditengah jalan , ini
perlu untuk belajar mengeluarkan pendapat dalam bentuk tulisan . Sesudah
selesai 15 menit baru kita coba edit kekurangannya dalam 5 menit.
34. Wicara // Tulisan
WICARA TULISAN
Wicara singkat (pidato,
ceramah, kotbah,
sambutan)
Wicara singkat (pidato,
ceramah, kotbah,
sambutan)
Wicara panjang (kuliah,
seri ceramah, training)
Wicara panjang (kuliah,
seri ceramah, training)
ArtikelArtikel
BukuBuku
35. Dimulai dengan Rancangan
MERANCANG
Sejak sebelum bicara sudah berpikir tulisan
Struktur bicara dirancang seperti bagan tulisan
Persiapkan alat perekam
MENGATAKAN
Sampaikan semua yang sudah direncanakan sebebas
mungkin
Pastikan bahwa semuanya terekam dengan baik
TRANSKIP
Transkip hasil rekaman
Edit hasil transkip
Perkaya dengan berbagai tambahan yang perlu
36. Dimulai dengan Wicara
Berbicaralah Senyaman Mungkin
Jadilah diri sendiri, hilangkan beban, tampil seperti biasa
Rekam (record) seluruh proses wicara (pastikan suara
jelas)
Transkip Seluruh Isi Wicara
Transkip boleh diedit bahasa
Tetapi pastikan semua yang dikatakan
Rancang Tulisan Berbasis Transkip
Perhatikan fokus tulisan
Perhatikan struktur tulisan
Intinya adalah fungsi editing
37. Menulis Naskah Wawancara
Wawancara: mengeluarkan sebanyak mungkinWawancara: mengeluarkan sebanyak mungkin
gagasan dengan bantuan orang laingagasan dengan bantuan orang lain
Wawancara direkam dan ditranskipWawancara direkam dan ditranskip
Hasil wawancara diedit: dipilah, dikategorisasi,Hasil wawancara diedit: dipilah, dikategorisasi,
disusun, dirapikan, diperkayadisusun, dirapikan, diperkaya
38. Pastikan satu unit wawancara dirancang untuk
mengisi satu unit tulisan: satu artikel, satu sub
bab atau satu bab buku
Idealnya buat kerangka acuan yang terdiri dari:
Latar belakang, uraian singkat , batasan
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan adalah apa saja yg akan dijawab
oleh satu unit artikel
Pilih pewawancara yg “nakal”, yang mampu
memancing keluar gagasan-gagasan besar
Anda
Persiapan Wawancara
39. Lakukan wawancara senatural mungkin:
• Pewawancara mengajukan pertanyaan
dengan serius
• Pewawancara perlu mengembangkan
wawancara
• Terwawancara menjawab selengkap
mungkin, sejelas mungkin
• Keluarkan semua komponen: argumentasi,
narasi, contoh, data, rujukan, anekdot,
humor
• Jaga wawancara pada koridornya
Tips Melakukan Wawancara
40. Melakukan Wawancara
• Berpasangan, bergantian menjadi
pewawancara dan terwawancara
• Tema dan cakupan ditentukan , tentang
pengalaman yg paling membahagiakan,
menyedihkan/menyakitkan, tidak
terlupakan
• Buat daftar pertanyaan sekilas
• Tulis ulang hasil wawancara apa adanya
LATIHAN
41. Penulisan naratif menjadi
trend baru karena:
• Bagi pembaca: Menarik dan
mudah diikuti, imajinatif
• Bagi penulis: Peluang untuk
menyampaikan berbagai pesan
TULISAN NARATIF
42. • Ada storyline
• Tokoh menghadapi persoalan
• Ada perubahan, sesuatu yg baru
Tulisan Memikat Pembaca
Meyakinkan Pembaca
• Ada plot (siapa melakukan apa,
mengapa)
43. • Benar (gramatika)
• Jernih (logika)
• Bergaya (artistik)
Bahasa Dalam Narasi
Kejernihan Bahasa
- Mulai dari kejernihan kalimat
- Kalimat tunggal, ide tunggal
- SPOK
- Konkret
45. Sebaiknya ...
Sebaiknya setiap artikel yang
telah Anda selesaikan
dilengkapi dengan nama,
identitas atau profil singkat,
dan alamat surat-e (email)
atau nomor kontak.
46. “Cara mengungkapkan
pikiran melalui bahasa secara
khas yang memperlihatkan
jiwa dan kepribadian penulis
atau pemakai bahasa”
(Tarigan)
Gaya Bahasa
47. ALEGORI: Menyatakan maksud melalui kiasan, perumpamaan atau penggambaran.
Dia hidup seperti air, mengalir saja mengikuti alam
ALUSIO: Pemakaian ungkapan yg tdk diselesaikan karena sudah dikenal.
Jaka sembung bawa golok…
SIMILE: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan
penghubung, seperti layaknya, bagaikan.
Tutur katanya perlahan berisi layaknya tuturan seorang paderi.
Gaya Bahasa Perbandingan
METAFORA: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dgn menghilangkan kata seperti
layaknya, bagaikan, dll.
Gitar spanyol ramping pinggangnya, sutera india halus kulitnya.
PERSONIFIKASI: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai
manusia.
Gedung-gedung jangkung berlomba menggapai angkasa.
DEPERSONIFIKASI: Pengungkapan dgn tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Tubuhnya teronggok beku di teras pertokoan.
48. SINISME: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa
kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Bukankah kamu orang paling dermawan di kampung ini? (tapi
kok pelit)
SATIRE: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi,
untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Hanya pemuda bodoh atau tak tahu malu sajalah yang mau
melamar XXX
IRONI: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan
mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Wah, bagus sekali rapor akhir tahunmu. (padahal banyak
merahnya)
SARKASME: Sindiran langsung dan kasar.
Lain kali saja mungkin kau bisa bergabung, ini kelab khusus VIP.
Gaya Bahasa Sindiran
49. KLIMAKS: Pemaparan pikiran atau hal secara
berturut-turut dari yang sederhana/kurang
penting meningkat kepada hal yang
kompleks/lebih penting.
Dia pernah membangun pondok, rumah sederhana,
rumah mewah, sampai gedung bertingkat.
ANTIKLIMAKS: Pemaparan pikiran atau hal
secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih
penting menurun kepada hal yang
sederhana/kurang penting.
Rumah, mobil, motor, kulkas, bahkan tabung gas
pun telah disita karena diduga berasal dari korupsi.
Gaya Bahasa Penegasan
50. PARADOKS: Pengungkapan dengan menyatakan
dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya keduanya benar.
Dia terlalu pintar sehingga mampu menguasai negeri ini,
tetapi terlalu bodoh hingga takhluk di lutut perempuan.
ANTITESIS: Pengungkapan dengan menggunakan
kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang
lainnya.
Penjumlahan sederhana itu kau tak bisa? Terlalu pintar
kau rupanya.
KONTRADIKSI: Pernyataan yang bersifat
menyangkal yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya.
Ketika berpidato dia terlihat cerdas, tetapi ketika
menulis dia terlihat bodoh.
Gaya Bahasa Pertentangan
52. a. Satu tahun 3 hasil penelitian
b. Data tidak konsisten (lokasi, nama
sekolah, lampiran tdk sesuai, dll.)
c. Kualitas KTI dari orang yang sama,
mutu berbeda jauh.
d. Dibuat tahun berbeda, tapi ada
kesamaan yg mencolok (foto, kt
pengantar, data, dll)
e. Mirip skripsi, tesis, atau disertasi (dpt
diduga mungkin karya orang lain)
f. Dari daerah yg sama, sangat mirip
(melalui biro jasa “membuatkan”)
g. Permasalahan di luar atau tdk
berkaitan dg tupoksinya.
53. a. Laporan penelitian korelasional
b. Tinjauan/gagasan ilmiah yang tdk terkait
dengan tupoksinya, terlalu umum.
c. Belum tampak gagasan penulis utk
memecahkan masalah.
d. Sistematika tidak lengkap. Minimal
memuat: (1) Pendahuluan: latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujan, dan
manfaat penulisan; (2) Kajian teori yg
berkaitan dg permasalahan yang dikaji;
(3) Sajian fakta-fakta yg terkait dg
pelaksanaan tugas ybs; (4) Ulasan bgm
memecahkan masalah; dan (5)
kesimpulan dan saran.
54. a. Latar belakang, rumusan masalah tdk
jelas; metode penelitian, sampling, data,
analisis tdk benar; kebenaran tdk
didukung fakta.
b. Tidak jelas apa, bagaimana, dan mengapa
tindakan dilakukan; tdk jelas bgm peran
evaluasi dan refleksi pd siklus berikutnya.
c. Tidak jelas peran peneliti pada kegiatan
PTK/PTS
d. KTI hasil Penelitian Eksperimen yg tidak
mengikuti kaidah penulisan laporan
penelitian eksperimen
e. Penelitian deskriptif yg tdk jelas kegiatan
nyata apa yg dilakukan peneliti
55. a. Tidak sesuai dg tugas
keseharian penulis dalam upaya
pengembangan profesinya
b. Prasaran ilmiah dlm forum ilmiah
yang isinya di luar kegiatan
pengembangan profesinya
c. Tulisan Ilmiah Populer yang
isinya di luar kegiatan
pengembangan profesinya
56. a. Prasaran ilmiah disajikan pada
pertemuan ilmiah yang tdk memenuhi
syarat (tingkat sekolah/kecamatan, jml
dan kapasitas peserta yg kurang sesuai,
waktu pelaksanaan yg tdk lazim)
b. Buku atau Modul isinya belum sesuai
persyaratan
c. KTI yg sudah dinilai untuk diperbaiki,
namun tdk diperbaiki sesuai saran
d. KTI yg diusulkan tidak jelas jenisnya
e. KTI yg diusulkan sudah kedaluarsa
57. f. KTI sudah cukup baik tetapi belum
melampirkan kelengkapannya
g. KTI sudah cukup baik namun belum ada
persetejuan dari yang berwenang
h. KTI berupa prasaran, tetapi belum
dilengkapi bukti fisik (pernyataan dari
penyelenggara seminar, piagam, daftar
hadir, dll.)
i. KTI Tinjauan Ilmiah namun belum
mengikuti sistematika dan tidak ada
gagasan dari penulis
j. KTI berupa Penelitian Tindakan namun
belum mengikuti kaidah PT