SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
RANAH ILMU
DALAM PEMBELAJARAN ISLAM
Bagian I
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
(QS. Al Mudatsir [74]:38)
َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ََِِ َْْ‫ب‬َ‫َس‬‫ة‬َ‫ن‬
Manusia Terikat Hukum
َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ا‬َْ ََ ٍٍ‫ة‬ََََُ‫ه‬
َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ًََّ‫ش‬ ٍٍ‫ة‬َُ‫ه‬َََ
Setiap amal akan dibalas
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya.
(QS. Al Zalzalah [99]:7-8)
hukum
Konsep
hukum
penilaian tindakan
Relaitas yang dinilai
Oleh karena itu, kita harus dapat menilai perbuatan yg
akan kita lakukan.
Contoh Kasus
Manakah yang boleh kita minum?
- Pemahaman Realitas :
Berdasarkan warna agak
kuning, berbuah dan aroma
menyengat,
Anda menyimpulkan bahwa
minuman yang disuguhkan
adalah bir dan bir adalah
‘khamr’.
- Hukum: “Khamr” adl haram
- Penilaian :
Minuman tersebut harus
ditinggalkan
Realitas Ke 1
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. (TQS. Al Maidah [5]:90)
- Pemahaman Realitas :
Berwarna merah, tidak
berbuih.
Anda menyimpulkan bahwa
minuman ini adalah siru[.
- Hukum: Sirup adalah halal
- Penilaian :
Minuman tersebut boleh
diminum
Realitas Ke 1
Namun ternyata…
Konsep
Ide yang menjelaskan begaimana
anda menyimpulkan bahwa
minuman yang disuguhkan adalah
bir, atau ide yang menjelaskan
bagaimana anda menyimpulkan
bahwa ‘khamr’ adalah haram.
KONSEP
Realitas Hukum
Apabila ada satu konsep hilang
maka penilaian akan menjadi
rusak (salah) atau lemah.
Mafhum [ Paham]
Ide, yg mencakup konsep, hukum,
dan pemahaman terhadap
realitas , yang digunakan untuk
memberikan penilaian/
penyikapan terhadap realitas.
Mafhum [Paham] bisa didasarkan pada:
1. Khayalan
2. Figur/tokoh, seperti:
leluhur, pemimpin, ulama, dsb.
3. Ilmu
Berdasarkan khayalan
Mafhum [ Paham]
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini,
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah).
(QS. Al An’am [6]: 148)
ِ‫ض‬ُ ِ‫ض‬ََْ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َََ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ِ‫إ‬ ِ ‫ة‬‫َّلل‬ ِ‫ل‬ ِ‫ب‬َ‫َس‬ ْ‫َن‬‫ع‬ َ‫وك‬ُّ‫ل‬ْ‫ن‬
َ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُِ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬‫ة‬‫ظ‬‫ل‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ة‬‫ت‬ََ‫ون‬ََُُُْ
Imam Abu Ja’far ath-Thobari rahimahullah berkata: “Allah azza wa jalla
menjelaskan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: Wahai
Muhammad, janganlah kamu taat kepada orang yang berpaling dari agama Allah,
karena mereka mengajak kamu mengikuti sesembahan mereka. Jangan kamu taati
mereka ketika mengajak kamu agar makan sesembelihan yang disajikan untuk
tuhan-tuhan mereka, dan yang disembelih dengan menyebut nama tuhan mereka,
dan jangan kamu taati perbuatan mereka yang tersesat. Jika kamu taat kepada
umumnya manusia di permukaan bumi ini, pasti mereka akan menyesatkan kamu
dari jalan Allah yang benar dan menghalangi kamu dari yang benar juga, karena
pada saat itu mereka kufur dan tersesat. Dan jika kamu menaati mereka kamu
akan seperti mereka, karena mereka tidak mengajak kamu kepada petunjuk,
bahkan mereka telah jatuh kepada kesesatan karena mereka hanya mengikuti
dugaan dan kira-kira belaka. Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah melarang
kamu yang demikian itu karena Allah lebih tahu tentang mereka daripada kamu.
Wahai Muhammad, ikutilah yang Aku perintahkan kepadamu dan tinggalkan apa
yang Aku larang kepadamu dan jangan kamu menaati mereka, dan jangan kamu
tinggalkan larangan mereka, karena Aku lebih tahu siapa yang mendapat petunjuk
dan siapa yang tersesat.” [Tafsir ath-Thobari: 12/65]
Makna Ayat Secara Umum
Berdasarkan khayalan
Mafhum [ Paham]
ْ‫ك‬ََْ‫ش‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ة‬‫َّلل‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ‫ُو‬‫ك‬ََْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ن‬ ِ‫ذ‬‫ة‬‫ل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ َ‫َس‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬‫ة‬ََ‫ح‬ َ‫َّل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ َ‫َّل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬
ْ‫أ‬َ‫ب‬ ‫و‬ُ‫ق‬ َ‫ذ‬ ‫ى‬‫ة‬‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ ِ‫ذ‬‫ة‬‫ل‬ َ‫ب‬‫ة‬‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ل‬َِ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫َس‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ ََِْ
َ‫ت‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬‫ة‬‫ظ‬‫ل‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ة‬‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ون‬ََُُُْ
Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah
menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan
-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun". Demikian
pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul)
sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai
sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?“
Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain
hanya berdusta.
(QS. Al An’am [6]: 148)
‫ة‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ًّ‫ن‬َ‫ظ‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ََُُِ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ة‬‫ت‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫غ‬ُ َ‫َّل‬ ‫ة‬‫ن‬‫ة‬‫ظ‬‫ل‬‫اا‬‫ئ‬ْ َ‫ش‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ ‫ة‬‫َّلل‬ ‫ة‬‫ن‬ِ‫إ‬
Berdasarkan khayalan
Mafhum [ Paham]
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk
mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan. (QS. Yunus [10]: 36)
َ‫أ‬ ‫ا‬َِ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ ‫ة‬‫م‬َ‫َس‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫َس‬َ‫أ‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ ‫ة‬‫َّلل‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬
‫ُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ة‬‫َّل‬َ‫أ‬ َََ‫م‬َ‫أ‬ ِ ‫ة‬ ِ‫َّلل‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬ ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ل‬ُ‫َس‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫م‬ِ َ‫ق‬ْ‫ل‬ ُ‫ن‬ ِ‫لد‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ة‬ ِ‫إ‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬َََ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ة‬‫ن‬ِ‫ك‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ َ‫َّل‬ ِ‫اس‬‫ة‬‫ن‬‫ل‬
Berdasarkan khayalan
Mafhum [ Paham]
Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama
yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu
keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah.
Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.
Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(QS. Yusuf [12]: 40)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Doa setelah sholat fardhu
Doa setelah sholat fardhuDoa setelah sholat fardhu
Doa setelah sholat fardhu
Rastra Permana
 
Bacaan istighosah
Bacaan istighosahBacaan istighosah
Bacaan istighosah
Nuri Adi
 
Bersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari Allah
Bersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari AllahBersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari Allah
Bersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari Allah
Bicara Ilmu
 
Do'a agar selalu niat karna allah
Do'a agar selalu niat karna allahDo'a agar selalu niat karna allah
Do'a agar selalu niat karna allah
Uno Lucky
 
Syarifudin, makna bismillah
Syarifudin, makna bismillahSyarifudin, makna bismillah
Syarifudin, makna bismillah
Syarifudin Amq
 

Was ist angesagt? (17)

Doa setelah sholat fardhu
Doa setelah sholat fardhuDoa setelah sholat fardhu
Doa setelah sholat fardhu
 
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan TawakalRezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
 
10 ciri orang bertaqwa
10 ciri orang bertaqwa10 ciri orang bertaqwa
10 ciri orang bertaqwa
 
Bacaan istighosah
Bacaan istighosahBacaan istighosah
Bacaan istighosah
 
Ratibb Al hadad - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Ratibb Al hadad - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.idRatibb Al hadad - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Ratibb Al hadad - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
 
Berpuasa dengan totalitas
Berpuasa dengan totalitasBerpuasa dengan totalitas
Berpuasa dengan totalitas
 
Dakwah Elegan
Dakwah EleganDakwah Elegan
Dakwah Elegan
 
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
 
Aqidah seorang muslim tanya jawab 4
Aqidah seorang muslim   tanya jawab 4Aqidah seorang muslim   tanya jawab 4
Aqidah seorang muslim tanya jawab 4
 
Sifat Solat Nabi SAW
Sifat Solat Nabi SAWSifat Solat Nabi SAW
Sifat Solat Nabi SAW
 
Bersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari Allah
Bersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari AllahBersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari Allah
Bersyukur: Rahsia untuk mendapat penambahan akan sesuatu dari Allah
 
Do'a agar selalu niat karna allah
Do'a agar selalu niat karna allahDo'a agar selalu niat karna allah
Do'a agar selalu niat karna allah
 
Wirdullatif
WirdullatifWirdullatif
Wirdullatif
 
Keterikatan terhadap hukum syara
Keterikatan terhadap hukum syara Keterikatan terhadap hukum syara
Keterikatan terhadap hukum syara
 
Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1)
Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1) Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1)
Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1)
 
Hati hati dengan hati
Hati hati dengan hatiHati hati dengan hati
Hati hati dengan hati
 
Syarifudin, makna bismillah
Syarifudin, makna bismillahSyarifudin, makna bismillah
Syarifudin, makna bismillah
 

Ähnlich wie 11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i

Al Quran Hadits.pptx
Al Quran Hadits.pptxAl Quran Hadits.pptx
Al Quran Hadits.pptx
Ubaidillah69
 

Ähnlich wie 11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i (20)

Hukum Syara.pptx
Hukum Syara.pptxHukum Syara.pptx
Hukum Syara.pptx
 
dosa-investasi.pptx
dosa-investasi.pptxdosa-investasi.pptx
dosa-investasi.pptx
 
Beberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyahBeberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyah
 
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah_Jumaat_4 Oktober 2016_Larangan Menyembunyik...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah_Jumaat_4 Oktober 2016_Larangan Menyembunyik...Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah_Jumaat_4 Oktober 2016_Larangan Menyembunyik...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah_Jumaat_4 Oktober 2016_Larangan Menyembunyik...
 
Islamic unity
Islamic unityIslamic unity
Islamic unity
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
 
00 Materi _apa itu Islam.ppt
00 Materi _apa itu Islam.ppt00 Materi _apa itu Islam.ppt
00 Materi _apa itu Islam.ppt
 
HUSNUZAN, TASAMUH, TAAWUN, DAN TAWADUK.
HUSNUZAN, TASAMUH, TAAWUN, DAN TAWADUK.HUSNUZAN, TASAMUH, TAAWUN, DAN TAWADUK.
HUSNUZAN, TASAMUH, TAAWUN, DAN TAWADUK.
 
Bersungguh sungguh dalam ketaatan
Bersungguh sungguh dalam ketaatanBersungguh sungguh dalam ketaatan
Bersungguh sungguh dalam ketaatan
 
Empat Sikap Terhadap Syariat
Empat Sikap Terhadap Syariat Empat Sikap Terhadap Syariat
Empat Sikap Terhadap Syariat
 
Dosa keseharian
Dosa keseharianDosa keseharian
Dosa keseharian
 
Jauhilah gaya hidup orang kafir
Jauhilah gaya hidup orang kafirJauhilah gaya hidup orang kafir
Jauhilah gaya hidup orang kafir
 
Agar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaAgar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat Riba
 
not_upgraded_KI1_ADAB_PERGAULAN_DLM_ISL.pptx
not_upgraded_KI1_ADAB_PERGAULAN_DLM_ISL.pptxnot_upgraded_KI1_ADAB_PERGAULAN_DLM_ISL.pptx
not_upgraded_KI1_ADAB_PERGAULAN_DLM_ISL.pptx
 
Al Quran Hadits.pptx
Al Quran Hadits.pptxAl Quran Hadits.pptx
Al Quran Hadits.pptx
 
Kedudukan doa dalam islam
Kedudukan doa dalam islamKedudukan doa dalam islam
Kedudukan doa dalam islam
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Bisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptxBisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptx
 
Kuliah Selepas Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati Larangan Musyrikin M...
Kuliah Selepas Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati Larangan Musyrikin M...Kuliah Selepas Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati Larangan Musyrikin M...
Kuliah Selepas Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati Larangan Musyrikin M...
 
Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptx
Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptxDampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptx
Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptx
 

Mehr von Muhammad Lukman (7)

02 memahami hakikat sebuah janji
02 memahami hakikat sebuah janji02 memahami hakikat sebuah janji
02 memahami hakikat sebuah janji
 
01 bangga jadi orang islam
01 bangga jadi orang islam01 bangga jadi orang islam
01 bangga jadi orang islam
 
12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii
12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii
12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii
 
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
 
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
 
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
 
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
 

11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i

  • 2.
  • 3. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (QS. Al Mudatsir [74]:38) َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ََِِ َْْ‫ب‬َ‫َس‬‫ة‬َ‫ن‬ Manusia Terikat Hukum
  • 4. َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ا‬َْ ََ ٍٍ‫ة‬ََََُ‫ه‬ َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ًََّ‫ش‬ ٍٍ‫ة‬َُ‫ه‬َََ Setiap amal akan dibalas Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Al Zalzalah [99]:7-8)
  • 5. hukum Konsep hukum penilaian tindakan Relaitas yang dinilai Oleh karena itu, kita harus dapat menilai perbuatan yg akan kita lakukan.
  • 6. Contoh Kasus Manakah yang boleh kita minum?
  • 7. - Pemahaman Realitas : Berdasarkan warna agak kuning, berbuah dan aroma menyengat, Anda menyimpulkan bahwa minuman yang disuguhkan adalah bir dan bir adalah ‘khamr’. - Hukum: “Khamr” adl haram - Penilaian : Minuman tersebut harus ditinggalkan Realitas Ke 1 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (TQS. Al Maidah [5]:90)
  • 8. - Pemahaman Realitas : Berwarna merah, tidak berbuih. Anda menyimpulkan bahwa minuman ini adalah siru[. - Hukum: Sirup adalah halal - Penilaian : Minuman tersebut boleh diminum Realitas Ke 1 Namun ternyata…
  • 9. Konsep Ide yang menjelaskan begaimana anda menyimpulkan bahwa minuman yang disuguhkan adalah bir, atau ide yang menjelaskan bagaimana anda menyimpulkan bahwa ‘khamr’ adalah haram. KONSEP Realitas Hukum Apabila ada satu konsep hilang maka penilaian akan menjadi rusak (salah) atau lemah.
  • 10. Mafhum [ Paham] Ide, yg mencakup konsep, hukum, dan pemahaman terhadap realitas , yang digunakan untuk memberikan penilaian/ penyikapan terhadap realitas. Mafhum [Paham] bisa didasarkan pada: 1. Khayalan 2. Figur/tokoh, seperti: leluhur, pemimpin, ulama, dsb. 3. Ilmu
  • 11. Berdasarkan khayalan Mafhum [ Paham] Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (QS. Al An’am [6]: 148) ِ‫ض‬ُ ِ‫ض‬ََْ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َََ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ِ‫إ‬ ِ ‫ة‬‫َّلل‬ ِ‫ل‬ ِ‫ب‬َ‫َس‬ ْ‫َن‬‫ع‬ َ‫وك‬ُّ‫ل‬ْ‫ن‬ َ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُِ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬‫ة‬‫ظ‬‫ل‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ة‬‫ت‬ََ‫ون‬ََُُُْ
  • 12. Imam Abu Ja’far ath-Thobari rahimahullah berkata: “Allah azza wa jalla menjelaskan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: Wahai Muhammad, janganlah kamu taat kepada orang yang berpaling dari agama Allah, karena mereka mengajak kamu mengikuti sesembahan mereka. Jangan kamu taati mereka ketika mengajak kamu agar makan sesembelihan yang disajikan untuk tuhan-tuhan mereka, dan yang disembelih dengan menyebut nama tuhan mereka, dan jangan kamu taati perbuatan mereka yang tersesat. Jika kamu taat kepada umumnya manusia di permukaan bumi ini, pasti mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah yang benar dan menghalangi kamu dari yang benar juga, karena pada saat itu mereka kufur dan tersesat. Dan jika kamu menaati mereka kamu akan seperti mereka, karena mereka tidak mengajak kamu kepada petunjuk, bahkan mereka telah jatuh kepada kesesatan karena mereka hanya mengikuti dugaan dan kira-kira belaka. Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah melarang kamu yang demikian itu karena Allah lebih tahu tentang mereka daripada kamu. Wahai Muhammad, ikutilah yang Aku perintahkan kepadamu dan tinggalkan apa yang Aku larang kepadamu dan jangan kamu menaati mereka, dan jangan kamu tinggalkan larangan mereka, karena Aku lebih tahu siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang tersesat.” [Tafsir ath-Thobari: 12/65] Makna Ayat Secara Umum
  • 13. Berdasarkan khayalan Mafhum [ Paham] ْ‫ك‬ََْ‫ش‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ة‬‫َّلل‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ‫ُو‬‫ك‬ََْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ن‬ ِ‫ذ‬‫ة‬‫ل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ َ‫َس‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬‫ة‬ََ‫ح‬ َ‫َّل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ َ‫َّل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬ ْ‫أ‬َ‫ب‬ ‫و‬ُ‫ق‬ َ‫ذ‬ ‫ى‬‫ة‬‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ ِ‫ذ‬‫ة‬‫ل‬ َ‫ب‬‫ة‬‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ل‬َِ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫َس‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ ََِْ َ‫ت‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬‫ة‬‫ظ‬‫ل‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ة‬‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ون‬ََُُُْ Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan -Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun". Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?“ Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanya berdusta. (QS. Al An’am [6]: 148)
  • 14. ‫ة‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ًّ‫ن‬َ‫ظ‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ََُُِ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ة‬‫ت‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫غ‬ُ َ‫َّل‬ ‫ة‬‫ن‬‫ة‬‫ظ‬‫ل‬‫اا‬‫ئ‬ْ َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ ‫ة‬‫َّلل‬ ‫ة‬‫ن‬ِ‫إ‬ Berdasarkan khayalan Mafhum [ Paham] Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Yunus [10]: 36)
  • 15. َ‫أ‬ ‫ا‬َِ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ ‫ة‬‫م‬َ‫َس‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫َس‬َ‫أ‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ ‫ة‬‫َّلل‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ‫ُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ة‬‫َّل‬َ‫أ‬ َََ‫م‬َ‫أ‬ ِ ‫ة‬ ِ‫َّلل‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬ ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ل‬ُ‫َس‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫م‬ِ َ‫ق‬ْ‫ل‬ ُ‫ن‬ ِ‫لد‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ة‬ ِ‫إ‬ ‫ة‬‫َّل‬ِ‫إ‬َََ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ة‬‫ن‬ِ‫ك‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ َ‫َّل‬ ِ‫اس‬‫ة‬‫ن‬‫ل‬ Berdasarkan khayalan Mafhum [ Paham] Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Yusuf [12]: 40)

Hinweis der Redaktion

  1. Unt menilai, kita harus memahami hukum (acuan) dan realitas yang akan dinilai (dihukumi). Sedangkan untuk mwmahami hukum dan realitas, kita perlu konsep.
  2. Bahkan, konsep dignakan unt menjelaskan ide yang lrbih mendasar seperti mengapa anda menggunakan al-qur’an sbg acuan hukum. Contoh: Adanya Pencipta Pencipta menurunka wahyu, yaitu alqu’an Manusia dibebani untuk menjalankan wahyu tersebut.
  3. Kebanyakan manusia mengikuti prasangka (khayalan).
  4. Demikian itu kata-kata dusta orang musyrikin dan orang-orang sebelum mereka telah mendustakan para Rasul mereka.  Artinya, kelakuan orang musyrikin ketika itu tidak ada bedanya dengan orang-orang musyrikin jaman dahulu sebelum mereka (sebelum Nabi Muhammad saw).  Kata mereka, bahwa mereka menyekutukan Allah karena memang Allah yang menghendaki.  Itulah kebohongan mereka. 
  5. Kedua orang musyrik itu masing-masing memiliki tuhan menurut keyakinannya, dan mengatakan,yang ini adalah tuhan yang bertanggung jawab dalam urusan hujan, sementara tuhan yang lainnya mengurusi angin. Namun ketahuilah keduanya itu hanyalah ciptaan akal manusia dan rekaan mereka. Mereka semuanya merupakan sesuatu tanpa isi yakni sama sekali tidak ada wujud nyatanya, hanya nama yang disebut-sebut oleh lisan mereka, tidak ada wujudnya di luar, lagi pula tidak ada dalil dan alas an argumentatif baik secara akal maupun wahyu samawi, karena wujud tuhan semacam ini tidak bisa dibenarkan. Akan tetapi sebaliknya AllahSwt dengan terang-terangan mengatakan: Janganlah kalian menyembah selain Allah, dan jangan pula kalian tunduk menghormat di hadpan sesuatu kecuali kepada-Nya Swt. Poin penting: Keyakinan manusia haruslah bersandarkan dalil argumentatif baik secara akal maupun wahyu, dan sekali-kali bukan taklid terhadap tradisi dan kebiasaan nenek moyang.(IRIB Indonesia)