Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) terhadap motivasi dan hasil belajar fisika siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Parangloe, Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan variabel bebas model PBL dan konvensional, serta variabel terikat motivasi dan hasil belajar fisika. Hasilnya menunjukkan siswa kelas PBL memiliki motiv
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
Proposal Model Problem Based Learning
1. MUHAJIRIN
1212042002
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 PARANGLOE
KABUPATEN GOWA
JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
2016
2. Motivasi & Hasil
Belajar Fisika
Rendah
A. Latar Belakang
MODEL
PROBLEM
BASED
LEARNING
Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Parangloe
Kabupaten Gowa
Dik:
Dit:
Peny:
Dominan Pendidik Peserta didik Pasif Fisika itu sulit
Peserta didik Aktif
3. Seberapa besarkah motivasi belajar fisika peserta didik yang
diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning
pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa?1
B. Rumusan Masalah
Seberapa besarkah motivasi belajar fisika peserta didik yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa?2
Seberapa besarkah hasil belajar fisika peserta didik yang diajar
dengan menggunakan model Problem Based Learning pada
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa?
3
4. Seberapa besarkah hasil belajar fisika peserta didik yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa?4
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar fisika yang
signifikan antara peserta didik yang diajar melalui model
Problem Based Learning dengan peserta didik yang diajar
melalui model pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa?
5
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan
antara peserta didik yang diajar melalui model Problem Based
Learning dengan peserta didik yang diajar melalui model
pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa?
6
5. C. Tujuan Penelitian
1
Untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar fisika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan model
Problem Based Learning pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa.
2
Untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar fisika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa.
3
Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar fisika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan model
Problem Based Learning pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa.
6. C. Tujuan Penelitian
4
Untuk mengetahui Seberapa besar hasil belajar fisika
peserta didik yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa.
5
Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar
melalui model Problem Based Learning dengan model
pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa.
6
Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik yang
diajar melalui model Problem Based Learning dengan model
pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa.
7. D. Manfaat Penelitian
menumbuhkan kemampuan
untuk menemukan
rumus/data, kemampuan
bekerja sama, kemampuan
berkomunikasi, dan
keaktifan dalam belajar
1. Bagi Peserta Didik
8. D. Manfaat Penelitian
dapat menambah wawasan dalam
penyelenggaraan proses belajar
mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang tepat bagi peserta
didik
2. Bagi Guru
9. D. Manfaat Penelitian
dapat memberikan sumbangan
yang berharga dalam rangka
perbaikan pembelajaran fisika
pada khususnya dan mata
pelajaran lain pada umumnya.
3. Bagi Sekolah
10. D. Manfaat Penelitian
penelitian ini menjadi media
belajar dalam melatih diri dan
menyusun buah pikiran secara
tertulis dan sistematis sekaligus
mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh
4. Bagi Peneliti
11. Kajian Teoretik
Arends (2012:396)
• Peran guru dalam
PBL adl untuk
menimbulkan
masalah otentik,
memfasilitasi
penyelidikan
siswa, dan
mendukung
pembelajaran
siswa.
Majid (2007: 152)
• Motivasi adalah
kekuatan yang
menjadi pendorong
kegiatan individu
untuk melakukan
suatu kegiatan
mencapai tujuan.
Suyono & Hariyanto
(2014: 9).
• Belajar adl suatu
aktivitas atau suatu
proses u/memperoleh
pengetahuan,
meningkatkan
keterampilan,
memperbaiki perilaku,
sikap & mengokohkan
kepribadian
12. Sintaks Model Problem Based Learning
Fase 1
• Orientasi peserta didik pada masalah
Fase 2
• Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Fase 3
• Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
Fase 4
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5
• Menganalisis dan mengevaluasi proses hasil
pemecahan masalah
13. Tujuan Pembelajaran Fisika
Model Problem
Based Learning
Penentuan Model Pembelajaran
Motivasi dan Hasil Belajar Fisika
Kelas eksperimen berbeda dari pada
kelas kontrol
Model Pembelajaran
Konvensional
14. Hipotesis Penelitian
1
• Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi
belajar fisika antara peserta didik yang diajar
melalui model Problem Based Learning dengan
peserta didik yang diajar melalui model
pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa.
2
• Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
fisika antara peserta didik yang diajar melalui
model Problem Based Learning dengan peserta
didik yang diajar melalui model pembelajaran
konvensional di kelas XI IPA SMA Negeri 1
Parangloe Kabupaten Gowa
15. Jenis dan Desain Penelitian
Text
Jenis
Penelitian
Penelitian
sesungguhnya
(True Eksperiment)
Desain
Penelitian
Posttest Only Control
Design.
Sumber: Sugiyono (2013: 76)
R X O1
R - O2
17. Defenisi Operasional Variabel
Variabel
bebas
Model problem based learning merupakan model pembelajaran
yang digunakan pada kelas eksperimen yang mengangkat suatu
masalah yang ada dilingkungan peserta didik dan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan sehingga menantang dan menarik
peserta didik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Model pembelajaran konvensional merupakan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru fisika di SMA Negeri 1
Parangloe melalui sintaks: membuka pembelajaran, presentasi,
membahas soal, dan penutup.
18. Defenisi Operasional Variabel
Variabel tak
bebas
Motivasi belajar merupakan skor total yang diperoleh peserta
didik melalui kuesioner yang telah divalidasi dengan indikator:
aktivitas belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan belajar,
tekun dalam mengerjakan tugasadanya informasi/dukungan
dari guru, adanya umpan balik, dan adanya penguatan.
Hasil belajar fisika adalah skor total yang diperoleh peserta
didik pada ranah kognitif dalam taksonomi Bloom terhadap
materi fisika setelah mengikuti proses pembelajaran fisika yang
meliputi aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi
(C3), dan analisis (C4) disesuaikan dengan indikator RPP yang
dikembangkan.
19. Lokasi dan Waktu Penelitian
Direncanakan,
dari bulan
Februari – April
tahun pelajaran
2015/2016.
WaktuLokasi
Jl. Malino KM. 40 Parang,
Kecamatan Parangloe,
Kabupaten Gowa, Provinsi
Sulawesi Selatan
20. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Parangloe Kabupaten Gowa tahun ajaran 2015/2016
semester genap yang terdiri atas 3 kelas dengan jumlah peserta didik
sebanyak 100 orang.
Populasi
Sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi penelitian yang
diambil dengan teknik simpel random sampling.
Sampel
21. Teknik Pengumpulan Data
• Validitas: Korelasi product
moment
• Reliabilitas: Alpha Cronbach
Lembar kuesioner
motivasi belajar
fisika
• Validitas: Korelasi point
biserial
• Reliabilitas: KR-20
Tes hasil belajar
fisika (Pilihan
ganda)
22. Teknik Analisis Data
Analisis
Deskriptif
Untuk mendeskripsikan
karakteristik distribusi
skor motivasi dan hasil
belajar fisika peserta
didik
Analisis
Inferensial
Untuk menguji hipotesis
penelitian. Sebelum
dilakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat
yaitu uji normalitas dan
uji homogenitas
23. Hasil dan Pembahasan
Statistik Motivasi Belajar Fisika
Eksperimen Kontrol
Rata-rata 72,43 66,71
Skor Maksimum 88,00 84,00
Skor Minimum 59,00 56,00
Skor Ideal 96,00 96,00
Rentang Skor 29,00 28,00
Jumlah peserta didik 35,00 35,00
Jumlah kelas interval 6,00 6,00
Panjang Kelas 5,00 5,00
Standar Deviasi 7,23 6,46
Variansi 52,31 41,68