SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
EKONOMI INTERNASIONAL
HASIL RESUME PERTEMUAN 2 SAMPAI 7 DAN JAWABAN ULANGAN TENGAH
SEMESTER EKONOMI INTERNASIONAL
Disusun Oleh :
MUHIMIN
11150090
Kelas : 6 K/ C1.3 MKP
Hari : Selasa / 10/04/2018
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2018
RESUME PERTEMUAN KE 2 SAMPAI PERTEMUAN KE 7
Pertemuan 2 ( Ruang lingkup Ekonomi Internasional )
1. Pengertian Ekonomi internasional
Pengertian menurut para ahli.
 Harry Waluya
menjelaskan pengertian ekonomi internasional sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi mikro
dan ekonomi makro, selanjutnya dapay dilakukan suatu penerapan teori yang khusus
mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya, yaitu
dalam cabang ilmu ekonomi internasional sebagai cabang ilmu ekonomi yang benar-
benar telah diperas menjadi materi tersendiri yang disebut Teori Murni Perdagangan
Internasional (The Pure Theory on International Trade)
 Nopirin mendefinisikan ekonomi internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang
mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia,
hanya saja problematikanya berada dalam lingkup internasional. Ilmu ekonomi
internasional berusaha mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara
dengan negara lain yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua
negara maupun di negara yang lain. wujud hubungan ekonomi antar negara ini dapat
berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional
 Dari beberapa pengertian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa studi
ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang
berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya
yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama
internasional.
 Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi
Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau
moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama
ekonomi antar negara.
 Faktor penyebab terjadinya ekonomi internasional
a. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki
masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu masing-
masing negara harus melakukan pertukaran.
b. Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan adanya perdagangan internasional
suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara
tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang
diproduksi dalam jumlah kecil.
c. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan
teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah
daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia
mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan
mobi
d. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari Amerika Serikat padahalbuah apel dapat
dihasilkan di dalam negeri. Buah apel dari Amerika Serikat menurut sebagian orang
lebih mengundang selera dibandingkan buah apel lokal.
 Pembatasan study ekonomi internasional
1. Dengan mengurangi atau membatasi impor, devisa dihemat (keeping money at
home); barang dan uang dinikmati di negara sendiri
2. Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen domestik; bisa berakibat
pemanfaatan sumberdaya domestik tidak efisien
3. Dengan menyamakan harga domestik dengan harga impor (scientific tariff),
memungkinkan produsen domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan
mengeliminasi persaingan internasional
4. Menciptakan kesempatan kerja pd industri domestik 5) Mengurangi defisit
neraca perdagangan (balance of payment/BOP)
 Ruang lingkup Ekonomi internasional
 Teori dan kebijakan moneter internasional
 Teori dan kebijakan perdagangan internasional
 Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional
 Perusahan dan bisnis internasiona
 Permasalahan Ekonomi internasional
a. Masalah Proteksionisme
Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari
globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan,
namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed
countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya
dari persaingan internasional. pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik
masih tetap dilakukan.
b. Masalah Fluktuasi Kurs
Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang
sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan
menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar
keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi
sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia.
c. Masalah Pengangguran
Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam
jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya.
Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin
dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk
kata dan berpenghasilan tinggi.
 Manfaat Ekonomi Internasional
1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan
2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa
3. Harga barang dan jasa akan lebih murah
4. Menambah sumber pendapatan Negara
5. Meningkatkan perkembangan teknologi
Pertemuan ke 2 (Konsep teori Perdagangan Internasional)
TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Teori keunggulan perdagangan Internasional
 Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada
produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan
perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi
pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Menurutnya,
suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara
tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.
2. Teori Keunggulan Perdagangan Internasional
 Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang
dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila
ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan
komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih
banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh,
Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu
memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam
memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki
 keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika
kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
 Dampak Terhadap Produktifitas dan Konsumsi Negara yang bersangkutan
a. Terhadap Produktivitas
- Produktivitas Tinggi
- Biaya Rendah
- Kualitas Barang Tinggi
- Persaingan Sehat
b. Terhadap konsumsi
- Harga Bersaing
- Banyak pilihan
- Kualitas konsumsi tinggi
- Kuantitas konsumsi meningkat
 DEVISA
Devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai seluruh transaksi
perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara.
 Fungsi Devisa
1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya
2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan nasional.
4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan kesenian, biaya
perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan luar negeri.
5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.
 Sumber penerimaan Devisa
1. Kegiatan ekspor
2. Perdagangan jasa
3. Kegiatan pariwisata
4. Pinjaman luar negeri
5. Hibah atau hadiah dari luar negeri
 Fungsi Kurs
a. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor
b. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional.
c. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke negara lain.
d. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.
 KURS
1. Kurs Jual → merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin
menjual uang asing (valuta asing/valas) kepada kita atau jika Anda ingin menukarkan
rupiah dengan uang asing. Atau bisa diartikan kurs jual merupakan harga jual mata
uang/valas oleh bank/money changer.
2. Kurs beli→ merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin
membeli uang asing dari kita atau jika kita ingin menukarkan uang asing dengan
rupiah. Atau bisa diartikan sebagai kurs yang telah diberlakukan bank apabila
melakukan pembelian mata uang asing atau valas.
Pertemuan 3 (teoi perdagangan internasional)
Teori pra-klasik : Merkantilisme
Merkantilisme
Merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa abad 16 ke abad ke-
18, yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan suatu negara untuk tujuan
menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Ini adalah
mitra dari politik ekonomi absolutisme atau monarki absolut. Merkantilisme termasuk
kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui
keseimbangan perdagangan positif, terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut
sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Teori
merkantilis bervariasi dalam penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan
telah berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-barang manufaktur,
merupakan fitur yang hampir universal dari kebijakan merkantilis.
System ekonomi Merkantilisme
Ciri- ciri system ekonomi merkantilisme
1. Peningkatan ekspor dengan cara menggunakan industri dalam neger
2. Menerapkan bea masuk yang tinggi guna mencegah masuknya hasil industri dari negara-
negara lain
3. Hanya bahan mentah / baku yang diimpor dari negara-negara yang dijajah
4. Mencari negara-negara jajahan untuk mencari kekayaan
Teori pra-klasik Merkantilisme
Ide pokok merkantilisme
1. suatu negara/raja akan kaya/makmur dan kuat bial ekspor lebih besar daripada impor (X-
M)
2. surplus yang diperoleh dari selisih (X-M) atau ekspor neto yang positif tersebut
diselesaikan dengan pemsukan logam mulia (LM), terutama emas dan perak dari luar
negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak LM
yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
3. pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan sebagai alat pembayaran (uang),
sehingga negara / raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya / makmur dan kuat.
4. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.
5. penggunaan kekuatan armada perang untuk memeprluas perdagangan luar negeri ini
diikuti dengan kolonialisasi di Amerika Latin, Afrika dan aAsia terutama dari abad XVI
s.d XVIII.
Kebijakan Merkantilisme
1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia (LM)
2. Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam mulia (LM)
 Kebijakan Neo Merkantilisme
Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan
menggunakan kebijakan tarif atau tarif barrier (TB) seperti; countervailling duty, bea anti
dumping dan surcharge dan kebijakan Nontariff Barrier (NTB) seperti larangan sistem kuota,
ketentuan teknis, harga patokan (custom value), peraturan kesehatan/karantina.
Kritik david Hume ( Negara kaya akan miskin )
Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur
bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain,
kekayaan/kemakmuarn suatu negara/raja identik dengan jumlah Lm yang dimilikinya. Lm pada
waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang sehingga bila LM banyak, maka ini berarti
Money Supply (Ms) atau jumlah uang beredar banyak. Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan
produksi tetap tentu akan terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri
tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan
menurun.
Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tentu akan
menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor (QWm)
akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini tentu akan menyebabkan ekspor (X) menjadi
lebih kecil daripada impor (M). Atau impor menjadi lebih besar daripada ekspor sehingga
akhirnya LM akanmenurun atau berkurang. Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka
berarti raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.
Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut paham
merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis”dari “price-specie
Flow Mechanism” atau PSFM.
Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap tidak
relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atu absolute advantage dari adam Smith.
Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan
pendapatnya sebagai berikut:
1. ukuran kemakmuran suatu negara,bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya
2. kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan
luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut
3. untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade.
4. dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal
ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian
kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing-
masing negara.
5. spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute
advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional.
 Teori klasik
Absolute Advantage dari adam smith (1937) menjelaskan bahwa suatu negara akan bertambah
kekayaan jika sejalan dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi keterlibatan para tenaga
kerja dan penduduk di negara tersebut dalam proses produksi. Suatu negara dikatakan memiliki
keunggulan absolut ketika negara tersebut melakukan spesialisasi dalam memproduksi
komoditi dengan negara lain.
BERDASARKAN PRICE SPECIE FLOW MECHANISM (PSFM)
DARI DAVID HUME, ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN
MERKANTILISME :
1. .Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya.
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GDP) dan
sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade.
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang
semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan
spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan
absolute atau absolute advantage yang Spesialisasi dan pembagian kerja internasional
yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan
efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.dimiliki masing-
masing negara.
5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage
akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP
dan perdagangan luar negeri
6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan
kemakmuran suatu negara.
Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan
internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila :
a. Terdapat free trade (perdagangan bebas)
b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolute advantage) yang
dimilikinya.
Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap merkantilisme :
a. Peningkatan ekspor berarti peningkatan income, employment dan devisa.
b. Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan peningkatan transfer of technology,
penanaman modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka monopoli didalam
negeri akan menurun, sedangkan persaingan akan meningkat sehingga mendorong
peningkatan produktivitas dan efisiens.
c. Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka harga barang menjadi lebih
murah dan kualitas serta pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya saing
produk dalam negeri akan meningkat.
Pertemuan 4(teori klasik: teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif)
A. ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
 ASUMSI
1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang
4. Biaya ditanspor ditiadakan.
 Syarat terjadinya perdagangan internasional
- Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan
Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi
barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam
mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak.
- Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang
yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang
bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan,
sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi
dalam memproduksi barang.
B. COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY DAVID RICARDO
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak
mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai
keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang
sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.
Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan
perdagangan menjadi dua keadaanyaitu:
1. Perdagangan dalam negeri.
2. Perdagangan luar negeri.
Menurut Ricardo keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di
dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar ongkos tenaga kerja, karena adanya
persaingan bebas dankebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan modal.
Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-
barang tertentu apabila memiliki ongkos tenaga kerja yang paling kecil.
Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau ongkos
mutlak. Karenafaktor-faktorproduksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak
bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu Negara mungkin akan ditukarkan
dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
membuat barang tersebut berlainan. Dengan demikian inti Keuntungan komparatif dapat
dikemukakan sebagaiberikut:
Bahwa suatu Negara akan menspesialisasi dalam memproduksi barang yang lebih efisien di
mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. ( Budiono, 1990:35)
Atau dengan kata lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
Kemampuan untuk menemukan barang-barang yang dapat di produksi pada tingkat biaya relatif
yang lebih rendah dari pada barang lainnya. ( Charles P.Kidllebergerdan Peter H. Lindert,
Ekonomi Internasional (terjemahanBurhanuddin Abdullah,1991:30)
Untuk itu bagi negara yang tidak memiliki faktor-faktor produksi yang menguntungkan, dapat
melakukan perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut mampu menghasilkan satu atau
beberapa jenis barang yang paling produktif dibandingkan Negara lainnya.
MODEL KLASIK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG
Politik Autarki
Kebijakan autarki merupakan kebijakan perdagangan yang dilakukan untuk menghindarkan
pengaruh negara lain masuk ke dalam negeri, baik pengaruh, ekonomi, maupun militer, atau
politik.
Kebijakan ini sangat bertolak belakang dengan prinsip perdagangan internasional dimana
perdagangan bebas sangat dianjurkan. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang
dollar terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada
eksportir di Amerika.
Pertemuan 5 (teori modern perdagangan internasional)
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain
disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi
dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu Negara
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity
A. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva
isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant
yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi
mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi
dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan
diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis teori H-O :
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing Negara
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara
akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan
murah untuk memproduksinya
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara
tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
- Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama
pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
- Kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional akan
dikemukakan beberapa asumsi yang kurang valid :
1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi
adalah tidak valid.
2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih
menjadi masalah.
3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional.
4. Tempat asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam produksi suatu komoditi jika
melakukan perdagangan tidak sepernuhnya berlaku banyak negara yang masih
memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
A. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study
empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur
perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan
dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontie
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox
liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
A. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
B. Tariff and Non tariff barrier
C. Pebedaan dalam skill dan human capital
D. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik
maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki
tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
B. Teori Opportunity Cost
Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC ) yang
menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan
sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan
tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost
dan PPC increasing cost
C. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth
yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk
menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan
harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi
tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada
akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola
perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi
adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional.
Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.
Pertemuan 6( Kebijakan Ekonomi Internasional kebijakan tarif )
Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi
komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus
pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak
langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional,
misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter.
Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau
kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara
langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional.
Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan
yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi
internasional yaitu :
1. Kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan
transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari
kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih
banyak lainnya
2. Kebijakan pembayaran internasional
Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan
pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya
pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan
terhadap lalu lintas modal jangka panjang.
3. Kebijakan bantuan luar negeri
ebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu
berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan
bantuan meiliter kepada negara lain.
Tujuan Kebijakan Internasional
1. Autarki
Autarki ialah usaha untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik
dari pengaruh ekonomi, politik, maupun militer.
Sebenarnya, Autarki bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional secara
bebas.
2. Kesejahteraan (Walfare)
Tujuan diadadakannya perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan
kesejejahteraan masyarakatnya
Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang lebih mahal jika
diproduksi di dalam negeri.
3. Proteksi
Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri melalui
tarif dan kuota. Biasanya, kebijakan proteksi dilakukan dengan membatasi jumlah barang
yang di impor dan menaikkan bea masuk.
4. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan catatan tentang penerimaan dan pembayaran uang ke luar
negeri. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit (jumlah yang diterima
lebih sedikit dari pada jumlah yang dikeluarkan), maka cadangan devisa negara tersebut
menurun.
5. Peningkatan Pembangunan Ekonomi
Untuk melindungi industri dalam negeri, maka pemerintah membatasi impor barang
industri yang bersangkutan.
MACAM- MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL
Adapun macam-macam kebijakan perdagangan internasional yaitu kebijakan perdagangan bebas
dan kebijakan perdagangan proteksionis.
a. Kebijakan Perdagangan Bebas
kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya
kebebesan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk
dari dan ke luar negeri.
b. macam-macam kebijakan perdagangan proteksionis antara lain:
1. Tarif Impor
Kebijakan dengan mengenakan tarif/bea impor yang tinggi terhadap barang yang datang
dari luar negeri sehingga harga barang impor akan menjadi lebih mahal.
2. Tarif Ekspor
Kebijakan dengan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan nilai
yang lebih rendah dengan tujuan untuk merangsang kegiatan ekspor.
3. Kuota Impor
Kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor dengan tujuan
untuk melindungi produsen dan produk dalam negeri.
4. Kuota Ekspor
Kebijakan dengan menetapkan batas jumlah barang yang diekspor dengan tujuan untuk
menjamin persediaan barang tersebut guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
5. Subsidi
Kebijakan dengan cara memberikan tunjangan kepada perusahaan-perusahaan yang
memproduksi barang untuk keperluan ekspor, sehingga harga barang tersebut bisa
bersaing dengan barang luar negeri
6. Premi
Kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu
memproduksi barang dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi. Pemberian premi ini
diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
7. Diskriminasi harga
Kebijakan melalui penetapan harga produk secara berlainan dengan negara tertentu, yang
dilakukan dalam rangka perang tarif agar negara tertentu yang dijadikan target mau
menurunkan harga.
8. Larangan ekspor
Kebijakan larangan ekspor untuk mengekspor jenis barang-barang tertentu dilakukan
dengan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam negeri.
9. Larangan Impor
Kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dilakukan dengan alasan untuk
melindungi produk-produk dalam negeri atau dengan alasan untuk menghemat devisa.
10. Dumping
Dumping merupakan kebijakan menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah
dibandingkan dengan harga penjualan didalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah
untuk memperluas dan menguasai pasar. Dumping ini bisa dilakukan jika terdapat
aturan/hambatan yang jelas dan tegas sehingga konsumen di dalam negeri tidak mampu
membeli barang yang didumping dari luar negeri.
SURPLUS KONSUMEN
Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility
(yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang
tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau
mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. (Dr.Boediono, 1999).
Atau pengertian yang lebih sederhana yaitu : Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk
membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnnya dibeli pembeli. (N.Gregory Mankiw,
2014).
PRODUSEN SURPLUS
Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan
jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen.
ALASAN PEMBEBANAN TARIF
a. Melindungi tenaga kerja dan produsen dalam negeri
b. Stabilitasi harga barang
c. Mengurangi penganggguran dalam negeri.
d. Menghilangkan defisit neraca pembayarn nasional
e. Memperbaiki kesejahteraan nasional
f. Mendorong sector industri dalam negeri untuk bersaing denganprodusen luar negeri.
g. Melindungi industry penting nasional.
PENGGOLONGAN TARIF
Penggolongan tarif dapat dilakukan ke dalam kategori :
1. Menurut aspek komoditi dibagi atas:
- Bea ekspor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara
lain.
- Bea transito, adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah
suatu Negara dengan tujuan lain.
- Bea impor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang- barang yang masuk ke dalam
suatu negara, dimana negara tersebut adalah tujuan akhirnya.
2. Menurut mekanisme perhitungannya, dibagi atas:
- Ad valorem duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentasi
dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut
- Specific duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan untuk setiap ukuran
fisik dari barang yang dikenakan bea tersebut.
- Compound duties, yakni biaya pabean yang tingginya adalah hasil kombinasi dari ad
valorem dan specific duties.
Macam- macam penentuan tarif atau Bea masuk
1. Exports Duties (bea ekspor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. jadi
pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut
pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak
dikenai bea pabean. atas custom area ini biasanya sama dengan batas Wilayah suatu
Negara.
2. Transit Duties(bea transit)
Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara
dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
3. Import Duties (bea impor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area
suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
JENIS TARIF
1. Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase dari
nilai barang yang dikenakan bea tersebut. "esarnya pungutan bea masuk atas barang
impor ditentukan oleh tingkat prosentase.
2. Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik
daripada barang. pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu
dari barang impor.
3. Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang merupakan kombinasi antara
specific dan ad valorem. Misalnya suatu barang tertentu dikenakan 10 % tarif ad valorem
ditambah RP 20.000 untuk setiap unit.
Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea
masuk tersebut, antra lain
1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom) bersifat proprsional
Keuntungan
a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.
b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya.
Kerugian
a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea
cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.
b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea
masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau
kemacetan arus barang di pelabuhan.
SISTEM TARIF
Ada beberapa sistem tarif dalam perdagangan internasional :
4. Single – column tarifs.
System di mana untuk masing-masing barang hanya mempunyai 1 macam tariff atau
sifatnya autonomous tarifs.
5. Double- column tarifs.
System di mana untuk masing-masing barang mempunyai dua tariff. Keduatariff ini
ditentukan sendri oleh undang-undang. Namanya bentuk maksimumdan minimum
6. Triple- column tariffs
System ini digunakan oleh suatu Negara yang menjajah Negara lain. Sistem ini
merupakan perluasan dari sistem double- column tariffs. Di sini ditambah dengan satu
macam tarif preference.
EFEK TARIF
Pembebanan tariff atas suatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomiansuatu
Negara. Khususnya di dalam pasar barang tersebut. Beberapa efek yang terjadi karena
diberlakukannya tariff dalam perdagangan
1. Efek terhdap harga, dapat menyebabkan naik turunyya harga suatu barang di dalam
negeri.
2. Efffek terhadap konsumsi, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah konsumsi atas suatu
barang di dalam negeri
3. Efek terhadap produk, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah produksi suatu barang
dalam negeri.
4. Efek terhadap distribusi pendapatan, dapat menyebabkan perubahan pola dalam
pendapatan masyarakat di dalam negeri.
EFEK TARIF TERHADAP KONSUMEN
1. Surplus konsumen mengukur besarnya keuntungan konsumen dari pembelian karena
perbedaan antara harga yang sebenarnya dibayar dengan harga yang bersedia dibayar.
2. Pembeli barang impor akan dirugikan dengan adanya tarif. Sebagian barang yang di
impor berarti konsumen merasa lebih baik membeli barang dari luar negeri daripada
membeli barang produksi dalam negeri.
3. Apabila pemerintah mengenakan tarif terhadap impor barang maka konsumen akhirnya
harus membayar lebih tinggi, membeli barangnya lebih sedikit atau kedua-duanya.
EFEK TERHADAP PRODUSEN
1. Pengenaan tarif akan memberikan manfaat bagi para produsen dalam negeri yang
menghadapi persaingan impor karena tarif tsb merupakan pajak pada barang-barang
produksi luar negeri.
2. Semakin besar tarif yang dibebankan bagi para konsumen untuk membeli barang luar
negeri akan semakin banyak yg beralih ke pemasok dalam negeri yg mendapatkan
keuntungan karena adanya tambahan penjualan dan harga yang lebih tinggi karena
adanya tarif.
Pertemuan 7 ( Kebijakan Non-tarif : Kuota, Subsidi, Dumping )
1. Penetapan Tarif atau Bea Masuk
Tarif adalah pembebanan pajak atau Costum Duties terhadap barang-barang yang
melewati batas suatu negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang impor. Tarif
atau bea masuk ini juga biasa disebut dengan pajak atas barang-barang impor. Setiap
barang yang masuk ke dalam pasar dalam negeri dikenai bea masuk. Tujuan penetapan
tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut.
a. Menghambat Impor Barang-barang/Jasa Luar Negeri dengan Penetapan Pajak yang
Tinggi Atas Barang-barang Impor.
b. Melindungi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri
Untuk melindungi produk dalam negeri yang lebih mahal daripada harga barang
impor maka pemerintah menetapkan tarif yang tinggi. Dengan demikian, harga jual
barang impor di dalam negeri menjadi lebih tinggi daripada harga barang produksi
dalam negeri sehingga produk dalam negeri tetap dapat bersaing. Pajak atau bea
masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor.
c. Menambah Pendapatan Pemerintah dari Pajak
Penarikan tarif pajak barang/jasa impor merupakan pemasukan bagi anggaran
pendapatan dan belanja negara khususnya dalam subpenerimaan pajak.
Kebijakan tarif ada tiga macam, yaitu bea ad. valorem atau bea harga, bea specific,
dan bea compound, yang perbedaan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bea ad. valorem adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas
dasar persentase tertentu terhadap nilai barang impor (atau persen tarif dikalikan
harga barang).
b. Bea specific adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar
satuan/ukuran fisik tertentu dari barang yang diimpor.
c. Bea compound atau disebut juga specific ad valorem adalah kombinasi antara bea
masuk ad. valorem dan bea masuk specific.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan
keluar (kuota ekspor). Kuota biasanya dilakukan sebagai alat proteksi bagi neraca
pembayaran yang mengalami keadaan kritis, dan dapat pula untuk membatasi impor
dalam rangka menggalakkan ekspor nasional (Ikbar, 1995: 135). Dalam penjelasan
Nopirin (1999: 65-68), kuota dibagi sebagai berikut:
1. Kuota impor dibagi beberapa jenis, sebagai berikut:
a. Absolute atau unilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan
sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain
b. Negotiated atau bilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan
berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih.
c. Tarif quota, adalah gabungan antara tarif dan quota. Untuk sejumlah barang
tertentu diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih
diizinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi.
d. Mixing quota, yakni membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam
proporsi tertentu dalam produksi barang akhir. Pembatasan ini untuk mendorong
berkembangnya industri di dalam negeri.
Dampak dari pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan naik dan
permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga
produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat.
Menurut GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut:
1. untuk melindungi hasil pertanian
2. untuk menjaga keseimbangan balance of payment
3. untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional
4. Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual
keluar melewati batas negara (ekspor) karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat
ekonomi maupun politis. Pada umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan
kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan.
5. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak
impor komoditas tertentu karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun
politis.
 Kebijakan Kebijakan di bidang ekspor :
1. Pembatasan ekspor (retriksi ekspor), yaitu pembatasan ekspor untuk barang-barang
tertentu karena untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
2. Subsidi ekspor, yaitu pemberian beberapa macam bantuan untuk meningkatkan
ekspor.
Misalnya :
a. Menurunkan pajak ekspor
b. Menyederhanakan prosedur ekspor.
c. Memberikan kredit kepada eksportir.
 Kebijakan di bidang impor
1. Tarif impor, yaitu pengenaan pajak atas barang impor.
Tujuannya:
a. Melindungi produksi dalam negeri.
b. Menjaga stabilitas neraca pembayaran.
c. Meningkatkan sumber pendapatan negara.
2. Pembatasan impor (quota impor), yaitu pembatasan jumlah barang yang boleh
diimpor dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Tujuannya:
a. Melindungi produksi dalam negeri
b. Mendorong perluasan industri.
c. Mengurangi (membatasi) konsumsi barang impor
d. Memperluas lapangan kerja.
3. Pelarangan impor (embargo), yaitu pelarangan impor terhadap beberapa jenis barang
tertentu. Tujuannya adalah untuk melindungi produksi dalam neger.
6. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada
industry dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit,
subsidi harga dan lain- lain,dengan tujuan :
1. Menambah produksi dalam negeri
2. Mempertahankan konsumen dalam negeri, dan
3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor.
Selain itu ada dua tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional yaitu
untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen
dalam negeri agar mampu memproduksi lebih
banyak. Pemberian subsidi kepada produsen akan menyebabkan biaya produksi
menjadi lebih rendah, sehingga jumlah yang diproduksi produsen menjadi lebih banyak
dan pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.
7. Premi
Premi merupakan pemberian dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil
mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya premi
dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka harga jual barang menjadi lebih murah
sehingga terjangkau masyarakat, hasil produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga
kelangsungan hidupnya.
8. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama
pada dua pasar atau lebih yang berbeda. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi
harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama.
9. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah
dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menguasai
pasar internasional.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
Zuyyina Afwa
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasional
SumandikaAdhy
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
yessyaryanti
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
prayudawibowo
 

Was ist angesagt? (18)

Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasional
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 
H.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasionalH.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasional
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
14 - perdagangan internasional
14 - perdagangan internasional14 - perdagangan internasional
14 - perdagangan internasional
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
 

Ähnlich wie Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]

Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
panamjayait
 

Ähnlich wie Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1] (20)

Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIRPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UAS
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Resume I
Resume IResume I
Resume I
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdfPERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTS
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaKebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 

Kürzlich hochgeladen

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]

  • 1. EKONOMI INTERNASIONAL HASIL RESUME PERTEMUAN 2 SAMPAI 7 DAN JAWABAN ULANGAN TENGAH SEMESTER EKONOMI INTERNASIONAL Disusun Oleh : MUHIMIN 11150090 Kelas : 6 K/ C1.3 MKP Hari : Selasa / 10/04/2018 UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN 2018
  • 2. RESUME PERTEMUAN KE 2 SAMPAI PERTEMUAN KE 7 Pertemuan 2 ( Ruang lingkup Ekonomi Internasional ) 1. Pengertian Ekonomi internasional Pengertian menurut para ahli.  Harry Waluya menjelaskan pengertian ekonomi internasional sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro, selanjutnya dapay dilakukan suatu penerapan teori yang khusus mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya, yaitu dalam cabang ilmu ekonomi internasional sebagai cabang ilmu ekonomi yang benar- benar telah diperas menjadi materi tersendiri yang disebut Teori Murni Perdagangan Internasional (The Pure Theory on International Trade)  Nopirin mendefinisikan ekonomi internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia, hanya saja problematikanya berada dalam lingkup internasional. Ilmu ekonomi internasional berusaha mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara dengan negara lain yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua negara maupun di negara yang lain. wujud hubungan ekonomi antar negara ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional  Dari beberapa pengertian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa studi ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama internasional.
  • 3.  Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.  Faktor penyebab terjadinya ekonomi internasional a. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu masing- masing negara harus melakukan pertukaran. b. Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan adanya perdagangan internasional suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil. c. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan mobi d. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari Amerika Serikat padahalbuah apel dapat dihasilkan di dalam negeri. Buah apel dari Amerika Serikat menurut sebagian orang lebih mengundang selera dibandingkan buah apel lokal.  Pembatasan study ekonomi internasional 1. Dengan mengurangi atau membatasi impor, devisa dihemat (keeping money at home); barang dan uang dinikmati di negara sendiri 2. Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen domestik; bisa berakibat pemanfaatan sumberdaya domestik tidak efisien
  • 4. 3. Dengan menyamakan harga domestik dengan harga impor (scientific tariff), memungkinkan produsen domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan mengeliminasi persaingan internasional 4. Menciptakan kesempatan kerja pd industri domestik 5) Mengurangi defisit neraca perdagangan (balance of payment/BOP)  Ruang lingkup Ekonomi internasional  Teori dan kebijakan moneter internasional  Teori dan kebijakan perdagangan internasional  Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional  Perusahan dan bisnis internasiona  Permasalahan Ekonomi internasional a. Masalah Proteksionisme Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan, namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya dari persaingan internasional. pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan. b. Masalah Fluktuasi Kurs Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia.
  • 5. c. Masalah Pengangguran Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk kata dan berpenghasilan tinggi.  Manfaat Ekonomi Internasional 1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan 2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa 3. Harga barang dan jasa akan lebih murah 4. Menambah sumber pendapatan Negara 5. Meningkatkan perkembangan teknologi Pertemuan ke 2 (Konsep teori Perdagangan Internasional) TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Teori keunggulan perdagangan Internasional  Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.
  • 6. 2. Teori Keunggulan Perdagangan Internasional  Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki  keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.  Dampak Terhadap Produktifitas dan Konsumsi Negara yang bersangkutan a. Terhadap Produktivitas - Produktivitas Tinggi - Biaya Rendah - Kualitas Barang Tinggi - Persaingan Sehat b. Terhadap konsumsi - Harga Bersaing - Banyak pilihan - Kualitas konsumsi tinggi - Kuantitas konsumsi meningkat
  • 7.  DEVISA Devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai seluruh transaksi perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara.  Fungsi Devisa 1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya 2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor. 3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan nasional. 4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan kesenian, biaya perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan luar negeri. 5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.  Sumber penerimaan Devisa 1. Kegiatan ekspor 2. Perdagangan jasa 3. Kegiatan pariwisata 4. Pinjaman luar negeri 5. Hibah atau hadiah dari luar negeri  Fungsi Kurs a. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor b. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional. c. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke negara lain. d. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.  KURS 1. Kurs Jual → merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin menjual uang asing (valuta asing/valas) kepada kita atau jika Anda ingin menukarkan rupiah dengan uang asing. Atau bisa diartikan kurs jual merupakan harga jual mata uang/valas oleh bank/money changer.
  • 8. 2. Kurs beli→ merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin membeli uang asing dari kita atau jika kita ingin menukarkan uang asing dengan rupiah. Atau bisa diartikan sebagai kurs yang telah diberlakukan bank apabila melakukan pembelian mata uang asing atau valas. Pertemuan 3 (teoi perdagangan internasional) Teori pra-klasik : Merkantilisme Merkantilisme Merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa abad 16 ke abad ke- 18, yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan suatu negara untuk tujuan menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Ini adalah mitra dari politik ekonomi absolutisme atau monarki absolut. Merkantilisme termasuk kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif, terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Teori merkantilis bervariasi dalam penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan telah berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-barang manufaktur, merupakan fitur yang hampir universal dari kebijakan merkantilis.
  • 9. System ekonomi Merkantilisme Ciri- ciri system ekonomi merkantilisme 1. Peningkatan ekspor dengan cara menggunakan industri dalam neger 2. Menerapkan bea masuk yang tinggi guna mencegah masuknya hasil industri dari negara- negara lain 3. Hanya bahan mentah / baku yang diimpor dari negara-negara yang dijajah 4. Mencari negara-negara jajahan untuk mencari kekayaan Teori pra-klasik Merkantilisme Ide pokok merkantilisme 1. suatu negara/raja akan kaya/makmur dan kuat bial ekspor lebih besar daripada impor (X- M) 2. surplus yang diperoleh dari selisih (X-M) atau ekspor neto yang positif tersebut diselesaikan dengan pemsukan logam mulia (LM), terutama emas dan perak dari luar negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak LM yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri. 3. pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan sebagai alat pembayaran (uang), sehingga negara / raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya / makmur dan kuat. 4. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama. 5. penggunaan kekuatan armada perang untuk memeprluas perdagangan luar negeri ini diikuti dengan kolonialisasi di Amerika Latin, Afrika dan aAsia terutama dari abad XVI s.d XVIII. Kebijakan Merkantilisme 1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia (LM) 2. Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam mulia (LM)
  • 10.  Kebijakan Neo Merkantilisme Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tarif barrier (TB) seperti; countervailling duty, bea anti dumping dan surcharge dan kebijakan Nontariff Barrier (NTB) seperti larangan sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan (custom value), peraturan kesehatan/karantina. Kritik david Hume ( Negara kaya akan miskin ) Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain, kekayaan/kemakmuarn suatu negara/raja identik dengan jumlah Lm yang dimilikinya. Lm pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang sehingga bila LM banyak, maka ini berarti Money Supply (Ms) atau jumlah uang beredar banyak. Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan produksi tetap tentu akan terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun. Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tentu akan menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor (QWm) akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini tentu akan menyebabkan ekspor (X) menjadi lebih kecil daripada impor (M). Atau impor menjadi lebih besar daripada ekspor sehingga akhirnya LM akanmenurun atau berkurang. Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka berarti raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran. Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut paham merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis”dari “price-specie Flow Mechanism” atau PSFM.
  • 11. Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap tidak relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atu absolute advantage dari adam Smith. Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. ukuran kemakmuran suatu negara,bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya 2. kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut 3. untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. 4. dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing- masing negara. 5. spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional.  Teori klasik Absolute Advantage dari adam smith (1937) menjelaskan bahwa suatu negara akan bertambah kekayaan jika sejalan dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi keterlibatan para tenaga kerja dan penduduk di negara tersebut dalam proses produksi. Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan absolut ketika negara tersebut melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi dengan negara lain.
  • 12. BERDASARKAN PRICE SPECIE FLOW MECHANISM (PSFM) DARI DAVID HUME, ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN MERKANTILISME : 1. .Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya. 2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut. 3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. 4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolute atau absolute advantage yang Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.dimiliki masing- masing negara. 5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri 6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan kemakmuran suatu negara. Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila : a. Terdapat free trade (perdagangan bebas) b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolute advantage) yang dimilikinya.
  • 13. Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap merkantilisme : a. Peningkatan ekspor berarti peningkatan income, employment dan devisa. b. Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan peningkatan transfer of technology, penanaman modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka monopoli didalam negeri akan menurun, sedangkan persaingan akan meningkat sehingga mendorong peningkatan produktivitas dan efisiens. c. Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka harga barang menjadi lebih murah dan kualitas serta pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya saing produk dalam negeri akan meningkat. Pertemuan 4(teori klasik: teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif) A. ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY  ASUMSI 1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja 2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama 3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang 4. Biaya ditanspor ditiadakan.  Syarat terjadinya perdagangan internasional - Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak. - Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
  • 14. B. COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY DAVID RICARDO Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju. Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan perdagangan menjadi dua keadaanyaitu: 1. Perdagangan dalam negeri. 2. Perdagangan luar negeri. Menurut Ricardo keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar ongkos tenaga kerja, karena adanya persaingan bebas dankebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang- barang tertentu apabila memiliki ongkos tenaga kerja yang paling kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau ongkos mutlak. Karenafaktor-faktorproduksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu Negara mungkin akan ditukarkan dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan. Dengan demikian inti Keuntungan komparatif dapat dikemukakan sebagaiberikut: Bahwa suatu Negara akan menspesialisasi dalam memproduksi barang yang lebih efisien di mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. ( Budiono, 1990:35) Atau dengan kata lain dapat dikemukakan sebagai berikut: Kemampuan untuk menemukan barang-barang yang dapat di produksi pada tingkat biaya relatif yang lebih rendah dari pada barang lainnya. ( Charles P.Kidllebergerdan Peter H. Lindert, Ekonomi Internasional (terjemahanBurhanuddin Abdullah,1991:30)
  • 15. Untuk itu bagi negara yang tidak memiliki faktor-faktor produksi yang menguntungkan, dapat melakukan perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut mampu menghasilkan satu atau beberapa jenis barang yang paling produktif dibandingkan Negara lainnya. MODEL KLASIK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG Politik Autarki Kebijakan autarki merupakan kebijakan perdagangan yang dilakukan untuk menghindarkan pengaruh negara lain masuk ke dalam negeri, baik pengaruh, ekonomi, maupun militer, atau politik. Kebijakan ini sangat bertolak belakang dengan prinsip perdagangan internasional dimana perdagangan bebas sangat dianjurkan. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika. Pertemuan 5 (teori modern perdagangan internasional) Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah: 1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu Negara 2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity A. The Proportional Factors Theory Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
  • 16. Analisis teori H-O : 1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara 2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya. 3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya 4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya - Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi. - Kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional akan dikemukakan beberapa asumsi yang kurang valid : 1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid. 2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. 3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. 4. Tempat asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam produksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepernuhnya berlaku banyak negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
  • 17. A. Paradoks Leontief Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontie Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu : A. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan B. Tariff and Non tariff barrier C. Pebedaan dalam skill dan human capital D. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit. B. Teori Opportunity Cost Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC ) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing cost C. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD) Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.
  • 18. Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve. Pertemuan 6( Kebijakan Ekonomi Internasional kebijakan tarif ) Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional, misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter. Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional yaitu :
  • 19. 1. Kebijakan perdagangan internasional Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya 2. Kebijakan pembayaran internasional Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang. 3. Kebijakan bantuan luar negeri ebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain. Tujuan Kebijakan Internasional 1. Autarki Autarki ialah usaha untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik dari pengaruh ekonomi, politik, maupun militer. Sebenarnya, Autarki bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional secara bebas. 2. Kesejahteraan (Walfare) Tujuan diadadakannya perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan kesejejahteraan masyarakatnya Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang lebih mahal jika diproduksi di dalam negeri.
  • 20. 3. Proteksi Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri melalui tarif dan kuota. Biasanya, kebijakan proteksi dilakukan dengan membatasi jumlah barang yang di impor dan menaikkan bea masuk. 4. Keseimbangan Neraca Pembayaran Neraca pembayaran merupakan catatan tentang penerimaan dan pembayaran uang ke luar negeri. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit (jumlah yang diterima lebih sedikit dari pada jumlah yang dikeluarkan), maka cadangan devisa negara tersebut menurun. 5. Peningkatan Pembangunan Ekonomi Untuk melindungi industri dalam negeri, maka pemerintah membatasi impor barang industri yang bersangkutan. MACAM- MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL Adapun macam-macam kebijakan perdagangan internasional yaitu kebijakan perdagangan bebas dan kebijakan perdagangan proteksionis. a. Kebijakan Perdagangan Bebas kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebesan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri. b. macam-macam kebijakan perdagangan proteksionis antara lain: 1. Tarif Impor Kebijakan dengan mengenakan tarif/bea impor yang tinggi terhadap barang yang datang dari luar negeri sehingga harga barang impor akan menjadi lebih mahal. 2. Tarif Ekspor Kebijakan dengan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan nilai yang lebih rendah dengan tujuan untuk merangsang kegiatan ekspor.
  • 21. 3. Kuota Impor Kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor dengan tujuan untuk melindungi produsen dan produk dalam negeri. 4. Kuota Ekspor Kebijakan dengan menetapkan batas jumlah barang yang diekspor dengan tujuan untuk menjamin persediaan barang tersebut guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. 5. Subsidi Kebijakan dengan cara memberikan tunjangan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor, sehingga harga barang tersebut bisa bersaing dengan barang luar negeri 6. Premi Kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu memproduksi barang dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi. Pemberian premi ini diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi. 7. Diskriminasi harga Kebijakan melalui penetapan harga produk secara berlainan dengan negara tertentu, yang dilakukan dalam rangka perang tarif agar negara tertentu yang dijadikan target mau menurunkan harga. 8. Larangan ekspor Kebijakan larangan ekspor untuk mengekspor jenis barang-barang tertentu dilakukan dengan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam negeri. 9. Larangan Impor Kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dilakukan dengan alasan untuk melindungi produk-produk dalam negeri atau dengan alasan untuk menghemat devisa. 10. Dumping Dumping merupakan kebijakan menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan didalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memperluas dan menguasai pasar. Dumping ini bisa dilakukan jika terdapat aturan/hambatan yang jelas dan tegas sehingga konsumen di dalam negeri tidak mampu membeli barang yang didumping dari luar negeri.
  • 22. SURPLUS KONSUMEN Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. (Dr.Boediono, 1999). Atau pengertian yang lebih sederhana yaitu : Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnnya dibeli pembeli. (N.Gregory Mankiw, 2014). PRODUSEN SURPLUS Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. ALASAN PEMBEBANAN TARIF a. Melindungi tenaga kerja dan produsen dalam negeri b. Stabilitasi harga barang c. Mengurangi penganggguran dalam negeri. d. Menghilangkan defisit neraca pembayarn nasional e. Memperbaiki kesejahteraan nasional f. Mendorong sector industri dalam negeri untuk bersaing denganprodusen luar negeri. g. Melindungi industry penting nasional. PENGGOLONGAN TARIF Penggolongan tarif dapat dilakukan ke dalam kategori : 1. Menurut aspek komoditi dibagi atas: - Bea ekspor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain.
  • 23. - Bea transito, adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan tujuan lain. - Bea impor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang- barang yang masuk ke dalam suatu negara, dimana negara tersebut adalah tujuan akhirnya. 2. Menurut mekanisme perhitungannya, dibagi atas: - Ad valorem duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentasi dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut - Specific duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan untuk setiap ukuran fisik dari barang yang dikenakan bea tersebut. - Compound duties, yakni biaya pabean yang tingginya adalah hasil kombinasi dari ad valorem dan specific duties. Macam- macam penentuan tarif atau Bea masuk 1. Exports Duties (bea ekspor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. atas custom area ini biasanya sama dengan batas Wilayah suatu Negara. 2. Transit Duties(bea transit) Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. 3. Import Duties (bea impor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
  • 24. JENIS TARIF 1. Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut. "esarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase. 2. Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik daripada barang. pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. 3. Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang merupakan kombinasi antara specific dan ad valorem. Misalnya suatu barang tertentu dikenakan 10 % tarif ad valorem ditambah RP 20.000 untuk setiap unit. Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk tersebut, antra lain 1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom) bersifat proprsional Keuntungan a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi. b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya. Kerugian a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap. b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus barang di pelabuhan.
  • 25. SISTEM TARIF Ada beberapa sistem tarif dalam perdagangan internasional : 4. Single – column tarifs. System di mana untuk masing-masing barang hanya mempunyai 1 macam tariff atau sifatnya autonomous tarifs. 5. Double- column tarifs. System di mana untuk masing-masing barang mempunyai dua tariff. Keduatariff ini ditentukan sendri oleh undang-undang. Namanya bentuk maksimumdan minimum 6. Triple- column tariffs System ini digunakan oleh suatu Negara yang menjajah Negara lain. Sistem ini merupakan perluasan dari sistem double- column tariffs. Di sini ditambah dengan satu macam tarif preference. EFEK TARIF Pembebanan tariff atas suatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomiansuatu Negara. Khususnya di dalam pasar barang tersebut. Beberapa efek yang terjadi karena diberlakukannya tariff dalam perdagangan 1. Efek terhdap harga, dapat menyebabkan naik turunyya harga suatu barang di dalam negeri. 2. Efffek terhadap konsumsi, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah konsumsi atas suatu barang di dalam negeri 3. Efek terhadap produk, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah produksi suatu barang dalam negeri. 4. Efek terhadap distribusi pendapatan, dapat menyebabkan perubahan pola dalam pendapatan masyarakat di dalam negeri.
  • 26. EFEK TARIF TERHADAP KONSUMEN 1. Surplus konsumen mengukur besarnya keuntungan konsumen dari pembelian karena perbedaan antara harga yang sebenarnya dibayar dengan harga yang bersedia dibayar. 2. Pembeli barang impor akan dirugikan dengan adanya tarif. Sebagian barang yang di impor berarti konsumen merasa lebih baik membeli barang dari luar negeri daripada membeli barang produksi dalam negeri. 3. Apabila pemerintah mengenakan tarif terhadap impor barang maka konsumen akhirnya harus membayar lebih tinggi, membeli barangnya lebih sedikit atau kedua-duanya. EFEK TERHADAP PRODUSEN 1. Pengenaan tarif akan memberikan manfaat bagi para produsen dalam negeri yang menghadapi persaingan impor karena tarif tsb merupakan pajak pada barang-barang produksi luar negeri. 2. Semakin besar tarif yang dibebankan bagi para konsumen untuk membeli barang luar negeri akan semakin banyak yg beralih ke pemasok dalam negeri yg mendapatkan keuntungan karena adanya tambahan penjualan dan harga yang lebih tinggi karena adanya tarif.
  • 27. Pertemuan 7 ( Kebijakan Non-tarif : Kuota, Subsidi, Dumping ) 1. Penetapan Tarif atau Bea Masuk Tarif adalah pembebanan pajak atau Costum Duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang impor. Tarif atau bea masuk ini juga biasa disebut dengan pajak atas barang-barang impor. Setiap barang yang masuk ke dalam pasar dalam negeri dikenai bea masuk. Tujuan penetapan tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut. a. Menghambat Impor Barang-barang/Jasa Luar Negeri dengan Penetapan Pajak yang Tinggi Atas Barang-barang Impor. b. Melindungi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri Untuk melindungi produk dalam negeri yang lebih mahal daripada harga barang impor maka pemerintah menetapkan tarif yang tinggi. Dengan demikian, harga jual barang impor di dalam negeri menjadi lebih tinggi daripada harga barang produksi dalam negeri sehingga produk dalam negeri tetap dapat bersaing. Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor. c. Menambah Pendapatan Pemerintah dari Pajak Penarikan tarif pajak barang/jasa impor merupakan pemasukan bagi anggaran pendapatan dan belanja negara khususnya dalam subpenerimaan pajak. Kebijakan tarif ada tiga macam, yaitu bea ad. valorem atau bea harga, bea specific, dan bea compound, yang perbedaan di antaranya adalah sebagai berikut. a. Bea ad. valorem adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar persentase tertentu terhadap nilai barang impor (atau persen tarif dikalikan harga barang). b. Bea specific adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar satuan/ukuran fisik tertentu dari barang yang diimpor. c. Bea compound atau disebut juga specific ad valorem adalah kombinasi antara bea masuk ad. valorem dan bea masuk specific.
  • 28. 2. Kuota Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan keluar (kuota ekspor). Kuota biasanya dilakukan sebagai alat proteksi bagi neraca pembayaran yang mengalami keadaan kritis, dan dapat pula untuk membatasi impor dalam rangka menggalakkan ekspor nasional (Ikbar, 1995: 135). Dalam penjelasan Nopirin (1999: 65-68), kuota dibagi sebagai berikut: 1. Kuota impor dibagi beberapa jenis, sebagai berikut: a. Absolute atau unilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain b. Negotiated atau bilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih. c. Tarif quota, adalah gabungan antara tarif dan quota. Untuk sejumlah barang tertentu diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih diizinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi. d. Mixing quota, yakni membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proporsi tertentu dalam produksi barang akhir. Pembatasan ini untuk mendorong berkembangnya industri di dalam negeri. Dampak dari pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan naik dan permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat. Menurut GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut: 1. untuk melindungi hasil pertanian 2. untuk menjaga keseimbangan balance of payment 3. untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional
  • 29. 4. Larangan Ekspor Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual keluar melewati batas negara (ekspor) karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis. Pada umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan. 5. Larangan Impor Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis.  Kebijakan Kebijakan di bidang ekspor : 1. Pembatasan ekspor (retriksi ekspor), yaitu pembatasan ekspor untuk barang-barang tertentu karena untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 2. Subsidi ekspor, yaitu pemberian beberapa macam bantuan untuk meningkatkan ekspor. Misalnya : a. Menurunkan pajak ekspor b. Menyederhanakan prosedur ekspor. c. Memberikan kredit kepada eksportir.  Kebijakan di bidang impor 1. Tarif impor, yaitu pengenaan pajak atas barang impor. Tujuannya: a. Melindungi produksi dalam negeri. b. Menjaga stabilitas neraca pembayaran. c. Meningkatkan sumber pendapatan negara. 2. Pembatasan impor (quota impor), yaitu pembatasan jumlah barang yang boleh diimpor dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
  • 30. Tujuannya: a. Melindungi produksi dalam negeri b. Mendorong perluasan industri. c. Mengurangi (membatasi) konsumsi barang impor d. Memperluas lapangan kerja. 3. Pelarangan impor (embargo), yaitu pelarangan impor terhadap beberapa jenis barang tertentu. Tujuannya adalah untuk melindungi produksi dalam neger. 6. Subsidi Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industry dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga dan lain- lain,dengan tujuan : 1. Menambah produksi dalam negeri 2. Mempertahankan konsumen dalam negeri, dan 3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor. Selain itu ada dua tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional yaitu untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen dalam negeri agar mampu memproduksi lebih banyak. Pemberian subsidi kepada produsen akan menyebabkan biaya produksi menjadi lebih rendah, sehingga jumlah yang diproduksi produsen menjadi lebih banyak dan pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor. 7. Premi Premi merupakan pemberian dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka harga jual barang menjadi lebih murah sehingga terjangkau masyarakat, hasil produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga kelangsungan hidupnya.
  • 31. 8. Diskriminasi Harga Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama pada dua pasar atau lebih yang berbeda. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama. 9. Dumping Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menguasai pasar internasional.