Dokumen tersebut membahas tentang sistem sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dijelaskan sebagai sistem sosial yang terdiri atas berbagai unsur yang saling berhubungan dan mempengaruhi, serta dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ekologi, demografi, kebudayaan, kepribadian, dan sejarah. Kebudayaan Indonesia juga sangat beragam karena terdiri atas berbagai suku bangsa, namun memiliki
2.
Mac Iver dan Page : “ Masyarakat ialah suatu sistem
dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan
kerja sama antara berbagai kelompok dan
peggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta
kebebasan-kebebasan manusia”
Alvin L. Bertrand : “Dalam suatu sistem sosial paling
tidak terdapat :
1.
2.
3.
4.
Dua orang atau lebih
Terjadinya Interaksi
Bertujuan
Memiliki struktur simbol dan harapan harapan bersama yang
menjadi pedoman
2
3.
Margono Slamet : “Masyarakat sebagai sistem sosial
dipengaruhi oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Ekologi, tempat dan geografi dimana masyarakat itu berada
Demografi, menyangkut populasi, susunan, dan ciri-cirinya
Kebudayaan, yaitu menyangkut nilai-nilai soaial, sistem kepercayaan
dan norma-norma dalam masyarakat
Kepribadian, yaitu meliputi sikap mental, semangat, temperamen
dan ciri-ciri psikologis masyarakat
Waktu, Sejarah, dan latar belakang masa lampau dari masyarakat
tersebut
Talcot Parson: “Masyarakat sebagai
sistem sosial merupakan sistem
bertindak secara umum”
3
4.
Membicarakan sistem sosial berarti membicarakan
tentang masyarakat manusia dalam lingkup kehidupan
sosial, yaitu : “ suatu keseluruhan bagian-bagian atau
unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama lain
serta saling pengaruh-mempengaruhi dalam suatu
kesatuan atau kebulatan “
Masyarakat sebagai suatu sistem sosial pada dasarnya
terintegrasi diatas kata sepakat para anggotanya akan
suatu nilai-nilai yang dianut, untuk mengatasi
perbedaan pendapat dan kepentingan diantara
anggota masyarkat
4
5.
Model sistem diatas disebut juga dengan model sistem
struktural fungsional (Structural-funcional approach).
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh
karakteristik yang vertikal dan horizontal, yaitu
terdapat perbedaan lapisan sosial (atas, menengah,
bawah), serta terdapat perbedaan horizontal yaitu
kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan suku, agama,
dan kedaerahan.
Furnivall dalam Nasikun, 1984 : “menyebutkan istilah
kemajemukan masyarakat Indonesi ini dengan sebutan
“Plural societties”
5
6.
Plural Societties : “ suatu masyarakat yang terdiri atas dua
atau lebih unsur yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada
pembauran satu sama lain dalam suatu kesatuan politik”.
Konsep plural Societties dikembangkan dengan semboyan
“Bineka Tunggal Ika”
Selo sumarjan (dalam Sorejono soekanto dan taneko,
1983) : “ Bineka Tunggal Ika , secara konseptual berarti tidak
melakukan peleburan, tetapi tetap ditandai dengan
sejumlah etnik, kesatuan yang sosial yang dimaksud bagi
Indonesia adalah suku bangsa, jadi suku bangsa merupakan
masyarakat yang berdiri sendiri yang berada dalam suatu
masyarakat keseluruhan, yaitu masyarkat Indonesia.
6
7.
Nasikun : “menyebutkan ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pluralisme masyarkat Indonesia” :
1.
2.
3.
Keadaan geografis Indonesia yang merupaka negara kepulauan.
Letak Indonesia diantar dua samudra (Indonesia dan Pasifik),
menyebakan terciptanya pluralsime agama di Indonesia malaui
kebudayaan bangsa lain yang menyentuh Indonesia.
Iklim dan Struktur Tanah yang berbeda, hal ini menyebakan
pluralitas regional, yaitu perbedaan lingkungan ekologis.
Selo sumarjan : “Struktur masyarakat indonesia secara
vertikal (lapisan sosial) secara umum terdiri dari
masyarakat perkotaan dan pedesaan”
7
8.
Sedangkan struktur masyarakat secara horintal
koentjaranigrat, membagi menjadi 6 klasifikasi tipe-tipe
sosial-budaya masyarakat Indonesia :
1.
Tipe Masyarakat berkebun yang amat sederhana dan khidupan
berburu dan meramu. Belum adanya deferensiasi dan stratifikasi sosial
yang berarti.
Tipe Masyarakat pedesaan dengan bedasarkan bercocok tanam
diladang atau disawah dan padi merupakan tanaman pokok. Sudah
terdapat startifikasi dan deferensiasi di masyarakat, dan sudah mulai
mengenal peradaban kepegawaian, sudah masul pengaruh
kebudayaan hindu, dan mulai masuknya kebudayaan Islam.
Sudah mengarah kepada bentuk masyarakat perkotaan dimana,
peradaban kepegawaian menjadi lebih kuat dan bercampur menjadi
peradaban perdagangan yang semakin kuat yang dibawa oleh
pengaruh kebudayaan Islam, kebudayaan-kebudayaan hindu mulai
berkurang pada zaman ini
2.
3.
8
9. 4.
5.
6.
Sistem Sosial masyarakat sudah semakin kompleks, dengan
stratifikasi dan difresiasi sosial yang semakin kompleks.
Tipe Masyarakat perkotaan, yang mempunyai ciri pusat
pemerintahan dengan sektor perdagangan dan industri yang
lemah.
Tipe Masyarakat Metropolitan, yang mulai mengembangkan suatu
sektor perdagangan dan industri yang agak berarti, tetapi masih
didminasi oleh aktivitas kehidupan pemerintahan dengan suatu
sektor kepegawaian yang luas dan dengan kesibukan politik
ditingakt daerah dan nasional
9
10.
Selo Soemardjan : “tiga bentuk masyarakat Indonesia
berdasarkan ciri struktur sosial dan kebudayaan :
1.
Masyarakat dengan struktur sosial dan kebudayaan yang
sederhana, cirinya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kekeluargaan dalam masyarakat setempat sangat kuat
Organisasi sosial dibentuk atas dasar tradisi
Kepercayan kuat terhadap dunia gaib
Tidak ada lembaga khusus untuk memebrikan pendidikan dalam
bidang teknologi.
Hukum tidak tertulis
Ekonominya hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan
lingkungannya mereka sendiri
Kegiatan ekonomi dan osisal dilakukan secara gotong royong tanpa
ada hubungan kerja.
10
11. 2.
Masyarakat dengan struktur sosial dan kebudayaan Madya,
cirinya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kekeluargaan dalam masyarakat setempat tetap kuat, akan tetapi
mulai timbul gejala-gejala hubungan atas dasar perhitungan ekonomi
Adat Itiadat tetap dihormati, tapi sikap masyarakat mulai terbuka
dengan pengaruh luar daerahnya.
Rasionalitas berpikir mulai berkembang, kepercayaan terhadap gaib
tetap ada apabila orang sudah kehabisan akal untuk menangulangi
masalah.
Mulai timbul lembaga-lembaga pendidikan formal, tapi masih jarang
pendidikan keterampilan yang bersifat kejuruan.
Hukum tertulis mulai dikembangkan, mendapingi hukum tidak tertulis
Ekonomi masyarakat memebri kesempatan banyak kepada produksi
buat pasar, hal ini menimbulkan diferensiasi dalam struktur
masyarakat, diikuti dengan peranan uang yang meningkat.
Gotong royong hanya untuk keperluan sosial dikalangan keluarga
besar dan tetangga
11
12. 3.
Masyarakat dengan struktur sosial dan kebudayaan pra modern
atau modern, cirinya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hubungan sosial atas kepentingan pribadi.
Hubungan dengan masyarakat lainnya dilakukan secara terbuka dan
saling mempengaruhi, kecuali alam penjagaan rahasia penemuan
baru dalam industri
Kepercayaan kuat kepada manfaat IP dan teknologi sebagai sarana
untuk senantiasa menigkatkan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat tergolong menurut macam-macam profesi secara keahlian
yang masing-masing daat dipelajari dan ditingkatkan dalam
lembaga-lembaga pendidikan dan keterampilan dan kejuruan
Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata
Hukum yang berlaku pada pokoknya adalah hukum tertulis yang amat
kompleks adanya.
Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang
didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lainnya.
12
13.
Indonesia secara umum memiliki empat (4)
sistem budaya, (Harsya. W. Bachtiar, 1987) :
1.
2.
3.
4.
Sistem budaya dari kelompok “kelompok etnik pribumi”, yang
masing-masing beranggapan bahwa kebudayaan mereka itu
diwariskan kepada mereka secara turun-temurun, sejak nenek
moyang yang hidup di zaman dongeng. Sistem budaya ini
biasanya disebut sebagai “sistem adat atau adat”.
Sistem budaya yang terdiri atas “Sistem-sistem budaya agama
besar”, yang berasal dari luar kepulauan Indonesia.
Sistem budaya asli Indonesia (Sistem budaya nasional)
Sistem budaya Majemuk, yaitu : “ sistem budaya perpaduan
antara budaya asli indonesia, sistem budaya agama, dan sistem
budaya asing lain yang masuk ke Indonesia.(ex : budaya
peradaban kepagawaian)
13
14.
Geerzt, 1973 : “Kebudayaan, yaitu : Perangkat
pengendali berupa rencana, aturan, resep,
dan instruksi yang digunakannya untuk
mengatur terwujudnya tingkah laku dan
tindakan tertentu.”
Kebudayaan diperoleh melalui proses belajar
dari lingkungan baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial.
Kebudayaan bermula pada adannya respons
terhadap situasi limgkungan yang secara
berpola dilkukan berulang-ulang sehingga
menjadi pola kelakuan bersama.
14
15.
Masyarakat manusia yang beraneka-ragam
masing-masing memiliki cara-cara
penyesuaian yang berbeda terhadap suatu
keadaan yang sama. Kondisi inilah yang akan
menyebakan timbulnya keanekaragaman
budaya.
Kluckhohn, 1950 : “Kebudayaan adalah :”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Cara menyeluruh kehidupan suatu masyarakat,
Legalitas sosial yang diperlukan individu dari kelompoknya,
Suatu cara berpikir , merasakan dan mempercayai sesuatu,
Abstraksi dari tingkah laku,
Suatu teori tentang cara bagaimana dalam kenyataan suatu
kelompok manusia bertingkah laku,
Suatu simpanan dari tingkah laku yang dipelajarinya,
Suatu perangkat orientasi yang distandarisasi guna
penanggulangan masalah,
15
16.
Kluckhohn, 1950 : “Kebudayaan adalah :”
8. Tingkah laku yang dipelajari
9. Suatu mekanisme bagi pengaturan normatif dari tingkah laku,
10. Sejumlah satuan atau perangkat teknis untuk menyesuaikan
dengan lingkungan luar orang lain,
11. Suatu percepatan sejarah atau pengulangan sebagai suatu
matriks, peta, dengan manpis atau membandingkan.
Koentjaranigrat, “kebudayaan memiliki
paling sedikit tiga wujud”, yaitu :
1.
2.
3.
Sebagi suatu kompleks dari ide-ide, gaggasan-gagasan, nilainilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya
Sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat
Sebagai benda-benda hasil karya manusia.
16
17.
Peralatan dan perlengkapan Hidup
Sistem ekonomi dan mata pencaharian
hidup
Sistem kemasyarakatn
Bahasa
Kesenian
Sistem Pengetahuan
Sistem Kepercayaan
17
18.
Indonesia memiliki suku bangsa yang
beragam, sehingga akan ditemui
keanekargaman kebudayaan bangsa
Indonesia.
Keanekaragaman ini bukan terletak pada
ketujuh unsur-unsur kebudayaan ( Human
Universal, Koenjaranigrat), akan tetapi
terletak pada raga kebudayaan itu. (ex :
semua uku bangsa di Indonesia memiliki
unsur kebudayaan umum bahasa, akan tetapi
dalam raganya memiliki perbedaan ada
Bahasa sunda, Minangkabau, Jawa, dsb.
18
19.
Dari keanekaragaman itu di Indonesia timbul
tiga golongan kebudayaan yang masingmasing memiliki coranya sendiri :
a.
b.
c.
Kebudayaan Suku bangsa (kebudayaan khusus daerahdaerah di Indonesia yang berdiri sendir dan hanya ada
didaerah tersebut)
Kebudayaan umum lokal (Kebudayaan dikota-kota
besar diIndonesia yang merupakan masyarakat
majemuk, yang telah disepakatai bersama, melalui
pranata-pranata sosial)
Kebudayaan nasional (Kebudayaan berdasarkan atas
pranata-pranata sosial yang telah disepakati bersama
dimasyarakat bangsa Indonesia).
19
20.
Dari keanekaragaman itu di Indonesia timbul
tiga golongan kebudayaan yang masingmasing memiliki coraknya sendiri :
a.
b.
c.
Kebudayaan Suku bangsa (kebudayaan khusus daerahdaerah di Indonesia yang berdiri sendir dan hanya ada
didaerah tersebut)
Kebudayaan umum lokal (Kebudayaan dikota-kota
besar diIndonesia yang merupakan masyarakat
majemuk, yang telah disepakatai bersama, melalui
pranata-pranata sosial)
Kebudayaan nasional (Kebudayaan berdasarkan atas
pranata-pranata sosial yang telah disepakati bersama
dimasyarakat bangsa Indonesia).
20
21.
Setiap kebudayaan itu menjadi corak suasana
kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang
dapat igolongkan menjadi suasana suku
bangsa, suasana lokal umum, dan suasana
nasional.
Koenjaranigrat, “agar suatu kebudayaan
nasional dapat didukung oleh sebagaian
besar dari warga sesuatu negara , maka
sebagai syarat mutlak , yaitu sifatnya harus
khas dan harus dapat dibanggakan oleh
warga negara yang mendukungnya.Suatu
kebudaaan nasional harus dapat memberikan
suatu identitas kepada warga
(individu/kelompok) tersebut
21
22.
Koenjaranigrat, “agar suatu kebudayaan
nasional dapat didukung oleh sebagaian
besar dari warga sesuatu negara , maka
sebagai syarat mutlak lainnya , yaitu
kebudayaan itu harus mempunyai mutu yang
tinggi. Ex : pakaian adat wanita Indonesia
dengan bangga kita mempertontonankannya
karena mutu tinggi baik dari segi
keindahanmcorak maupun kualitas bahan
pakaian, sehingga persoalan pakain itu
berasal dari suku mana di Indonesia menjadi
tidak penting lagi. (Batik, Ada batik
pekalongan, yogya, bali, dsb)
22
23.
Mattulada, 1987 : “Sikap mental seorang individu biasanya
ditentukan oleh tiga unsur, yaitu : keadaan fisik individu,
keadaan jiwa, dan norma serta konsep nilai budaya yang
dianutnya.
Kluckhohn dan strodbeck, 1961 : “ secara umum terdapat
lima konsep sikap mental tentang konsep kebudayaan yang
ada pada semua bangsa dan semua zaman yang menjadi
sumber nilai budaya dan terhadapnya orang akan
menyatakan sikapnya, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Tanggapan terhadap hakikat hidup (tujuan hidup, arti hidup, dan bagaimana
menjalankannya)
Tanggapan terhadap karya (kerja sebagai budaya kehidupan)
Tanggapan terhadap alam (Konsep perlunya mengolah alam, konsep
menerima saja dari alam tanpa mengolahnya)
Tanggapan terhadap Waktu (anggapan oranga akan waktu terbentuk dalam
kebudayaan yang membinanya)
Tanggapan atas sesama manusia (pandangan-pandangan bahwa saling
mengenal akan sesama adalah baik)
23
24.
Mattulada, 1987 : “Apabila kita gunakan
kelima konsep diatas untuk Indonesia, maka
kita akan dapat menyimpulkan secara garis
besar umum sebagai berikut “:
1.
2.
3.
Hakekat hidup : “Konsespsi sikap pasif terhadap konsep ini
masih luas terdapat di Indonesia, dimana sikap mental hidup
hidup dan segala aspeknya harus diterima sebagai nasib
hidup, tanpa ada usaha untuk memperbaikinya”.
Karya : “Karya guna untuk dapat menghasilkan karya lebih
banyak dan lebih bermutu belum menjadi unsur yang
terpenting dalam mental masyarakat Indonesia”.
Sikap terhadap alam : “konsep mental untuk mengolah alam
agar lebih banyak bermanfaat bagi kehidupan belum menjadi
sikap mental penting dimasyarakat Indonesia, masyarakat
Indonesia masih banyak memilih untuk berkarya dibelakang
meja, daria pada berkarya untuk mengolah alam dilapangan.
Padahal dengan mengolah alam merupakan sumber dari
kemajuan IPTEK.
24
25. 4.
5.
Persepsi terhadap waktu : “sikap mental sebagian masyarakat
Indonesia saat ini masih berputar pada kebutuhan hidup untuk
saat ini belum mempunyai sikap mental yang berorientasi
masa depan, padahal sikap mental yang berprinetasi pada
masa depan akan bisa mengembangkan suatu masyarakat
menjadi masyarakat yang maju.”
Hubungan sesama manusia : “ sikap mental demikian
memamng sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan sikap
gotong royongnya, artinya sikap mental yang menjunjung
tinggi kerjsam dengan orang lain sudah terdapat disebagian
besar masyarakat Indonesia.
25
26.
Pancasila : “Pancasila merupakan nilai-nilai
fundamental masyarakat Indonesia, dengan rincican uraian
sebagai berikut “:
1.
2.
3.
4.
5.
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di
negara Indonesia.
Sebagai pandangan hiudp bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan dan
memebrikan petunjuk dalam mencapai kesejahteraan serta kebahagian lahir
dan batindalam masyarakat Indonesia yang beranekargam sifatnya
Jiwa dan keprobadian bangsa Indonesia
Tujuan yang dicapai oleh masyarakat Indonesia, yaitu menjadai masyarakat
yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
pancasila dalam wadah NKRI.
Perjanjian luhur bangasa Indonesia.
Nilai fundamenal ini menjadi norma dalam sistem sosial
budaya masyarakat Indonesia.
26
27.
Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR,
Soerjono soekanto, Rajawali Pers, Jakarta,
2004.
Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan,
Abdul Syani, PT. Bumi Aksara, Jakarta,
2004
Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus
Ranjabar, SH, M.Si, Gahlia, Ciawi Bogor,
2006
27