1. PENGEMBANGAN PROFESI
Di Susun oleh kelompok 8 :
Handika Ryan S 1102411079
Fernando Agung W N 1102411081
Amor Bagoes P S 1102411107
2. A. Pengertian Profesi
1. Makna profesi
Perkataan profesi itu mengandung makna dan pengertian.
Pertama profesi itu menunjukan dan mengungkapkan suatu
kepercayaan (to profess means to trust) bahkan suatu keyakinan atau
suatu kebenaran. Kedua, profesi itu dapat pula menunjukan dengan
mengungkapkan suatu atau pekerjaan tertentu. Pengembangan profesi
adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan,
teknologi dan ketrampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses
belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya.
3. Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan pengembangan profesi
adalah:
1. mengadakan penelitian di bidang pendidikan
2. menemukan teknologi tepat guna dibidang pendidikan,
3. membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan
4. menciptakan karya tulis
5. mengikuti perkembangan kurikulum.
4. Ada tiga pilar pokok yang ditujukan untuk suatu profesi, yaitu:
• Pengetahuan.
• Keahlian.
• Persiapan Akademik.
5. Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia di mata Tuhan
dan hamba – hambanya, karena guru ialah seseorang yang
pekerjaannya mengajar orang lain (A person whose occption is
teaching other) (McLeod, 1989).
Kedua, kata mengajar dapat pula di tafsirkan bermacam – macam,
misalnya:
1) Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain
(bersifat kongnitif)
2) Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain (bersifat
psikomotor)
3) Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat
afektif)
6. 2. Istilah yang Berkaitan dengan Profesi
A. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
( experties) dari para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara
khusus untuk melakukan pekerjaan itu.
7. B. Professional menunjuk pada hal. Pertama, orang yang menyandang
suatu profesi, misalnya “ Dia seorang profesional”. Kedua,
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai
dengan profesinya.
C. Profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-
menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesi.
D. Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki
dalam rangka melakukan pekerjaannya.
8. Profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut
keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi. Suatu profesi
secara teori tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih
atau disiapkan untuk itu.
9. B. Karakteristik, Syarat, danCiri Profesi
1. Karakteristik Profesi
Sesuatu pekerjaan itu dapat dipandang sebagai suatu profesi apabila
minimal telah memadai hal-hal sebagai berikut:
a. Memiliki cakupan ranah kawasan pekerjaan atau peranan khas, yang
minimal dibutuhkan masyarakat.
b. Para pengemban tugas pekerjaan atau pelayanan tersebut telah
memiliki kawasan, pemahaman dan penguasaan pengetahuan serta
perangkat teoritis yang relevan secara luas dan mendalam; menguasai
perangkat kemahiran teknis kerja pelayanan memadai persyaratan
standarnya; memiliki sikap profesi dan semangat pengabdian yang
positif dan tinggi; serta kepribadian yang mantap dan mandiri dalam
menunaikan tugas yang diembannya dengan selalu mempedomani dan
mengindahkan kode etika yang digariskan institusi ( organisasi )
profesinya.
10. c. Memiliki system pendidikan yang mantap dan mapan berdasarkan
ketentuan persyaratan standarnya bagi penyiapan maupun
pengembangan tenaga pengemban tugas pekerjaan professional yang
bersangkutan; yang lazimnya diselenggarakan pada jenjang pendidikan
tinggi berikut lembaga lain dan organisasi profesinya yang bersangkutan.
d. Memiliki perangkat kode etik professional yang telah disepakati dan
selalu dipatuhi serta dipedomani para anggota pengemban tugas
pekerjaan atau pelayan professional yang bersangkutan.
e. Memilki organisasi profesi yang menghimpun, membina, dan
mengembangkan kemampuan professional, melindungi kepentingan
professional serta memajukan kesejahteraan anggotanya dengan
senantiasa mengindahkan kode etikanya dan ketentuan organisasinya.
11. f. Memiliki jurnal dan sarana publikasi professional lainnya yang
menyajikan berbagai karya penelitian dan kegiatan ilmiah sebagai media
pembinaan dan pengembangan para anggotanya serta pengabdian kepada
masyarakat dan khazanah ilmu pengetahuan yang menopang profesinya.
g. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang selayaknya baik secara
social ( masyarakat) dan secara legal ( dari pemerintah yang
bersangkutan atas keberadaan dan kemanfaatan profesi termajsud).
12. 2. Syarat-syarat Profesi
Robert. W. Richey ( Arikunto, 1990 : 235) mengemukakan cirri-ciri dan
syarat-syarat profesi sebagai berikut :
a. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan
dengan kepentingan pribadi.
b. Seorang pekerja professional, secara aktif memerlukan waktu yang
panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip
pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta
mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
13. d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap
dan cara kerja.
e. Membutuhkan suatu kegiatan yang sangat tinggi.
f. Adanya organisasi yang dapat meninggalkan standar pelayanan,
disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya.
g. Memberikan kesempatan untuk memajukan, spesialisasi, dan
kemandirian.
h. Memandang profesi suatu karier hidup ( alive career) dan menjadi
seorang anggota yang permanen.
14. 3. Ciri-ciri dan Syarat- syarat Profesi Guru
Ciri-ciri dan syarat-syarat di atas dapat digunakan sebagai criteria atau
tolok ukur keprofesionalan guru. Selanjutnya criteria ini akan berfuingsi
ganda, yaitu untuk :
a. Mengukur sejauh mana guru-guru di Indonesia telah memenuhi
criteria profesionalisasi.
b. Dijadikan titik tujuan yang akan mengarahkan segala upaya menuju
profesionalisasi guru.
c. Perkembangan Profesi Keguruan
15. 1. Tanggung Jawab Guru
Paling sedikit ada enam tugas dan tanggung jawab guru dalam
mengembangkan profesinya, yakni :
a. Guru bertugas sebagai pengajar
b. Guru bertugas sebagai pembimbing
c. Guru bertugas sebagai administrator kelas
d. Guru bertugas sebagai pengembang kurikulum
e. Guru bertugas untuk mengambangkan profesi
f. Guru bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat.
16. Keenam tugas dan tanggung jawab di atas merupakan tugas pokok
profesi guru. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas
dalam merencanakan dan melaksanakan pelajaran. Dalam tugas ini guru
dituntut memilki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis
mengajar, di samping menguasai ilmu atau bahan yang akan
diajarkannya.
Tugas dan tanggung jawab di atas merupakan tugas pokok profesi guru.
Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan pelajaran. Tugas dan tanggung jawab
guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas memberikan
bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Tugas dan tanggung jawab sebagai administrator kelas pada hakikatnya
merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan
ketatalaksanaan pada umumnya.
17. 2. Profil Tenaga Keguruan
a. Peran dan Tugas Guru
D. Kegiatan Guru Yang Termasuk Pengembangan Profesi
Beberapa kegiatan guru yang termasuk pengembangan profesi adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang
pendidikan;
2. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan;
3. Menciptakan karya seni;
4. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan;
5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
18. Lingkup kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang pendidikan,
meliputi : karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau
evaluasi di bidang pendidikan, karya tulis berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah gagasan sendiri dalam bidang pendidikan, tulisan ilmiah populer,
prasaran dalam pertemuan ilmiah, buku pelajaran, diktat pelajaran dan
karya alih bahasa atau karya terjemahan. Membuat alat pelajaran/alat
peraga atau alat bimbingan, melliputi pembuatan alat peraga dan alat
bimbingan. Menciptakan Karya Seni meliputi Karya Seni Sastera, Lukis,
Patung, Pertunjukan, Kriya dan sejenisnya. Menemukan teknologi tepat
guna di bidang pendidikan, meliputi teknologi yang bermanfaat di bidang
pembelajaran, seperti alat praktikum, dan alat bantu teknis pembelajaran.
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum, meliputi keikutsertaan
dalam penyusunan standar pendidikan dan pedoman lain yang bertaraf
nasional.
19. KESIMPULAN
1.Profesi guru adalah Pertama, kata seseorang (a person) bisa mengacu
kepada siapa saja asal pekerjaan sehari – harinya (Profesinya) mengajar.
Dalam hal ini berarti bukan hanya dia (seseorang) yang sehari – harinya
mengajar di sekolahyang dapat disebut guru, melainkan juga “dia-dia”
lainnya yang berposisi sebagai: Kyai di pesantren, pendeta di gereja,
instruktur dib alai pendidikan dan pelatihan, dan bahkan sebagian pesilat
di padepokan. Kedua, kata mengajar dapat pula di tafsirkan bermacam –
macam, misalnya:
a. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat
kongnitif)
b. Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain (bersifat psikomotor)
c. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat afektif)