SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
CHINA FACTORS FOR
INTERNATIONAL BUSINESS
By Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
bersama Agies Soja Frisyalina
BAB I
PERTUMBUHAN EKONOMI CINA
Republik Rakyat Cina (RRC) adalah sebuah negara komunis yang didirikan pada
tahun1949. Negara ini memiliki penduduk terbanyak di dunia dengan populasi 1,3 miliar jiwa
dan merupakan negara teruluas di dunia, setelah Rusia dan Kanada. Adapun pemerintahannya
dipimpin oleh Partai Komunis Cina (PKC).
Sekalipun dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah
diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu (tahun 1978). Meskipun demikian, pemerintah masih
mengawasi ekonominya secara politik terutama terhadap perusahaan-perusahaan milik
pemerintah dan sektor perbankan.
Plenum ketiga PKC pada bulan Desember 1978 menandai titik belok kebijaksanaan yang
paling utama dalam perekonomian Cina sekaligus akhir dari pergulatan ideologi yang
berkepanjangan. Ekonomi pasar dengan dasar sosialis (Socialist Market Economy) direncanakan
sebagai tujuan nasional.
Jumaliani dalam artikelnya Kebijaksanaan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi Cina,
menyatakan bahwa reformasi ekonomi di Cina dimulai dari keadaan yang menguntungkan
dibandingkan denga reformasi di Eropa timur dan Vietnam. Keadaan Cina tahun 1978 jauh lebih
baik dibandingkan tahun 1960 serta tidak ada inflasi nyata, menyebabkan reformasi tidak perlu
dimulai dengan upaya stabilisasi. Adapun beberapa langkah reformasi yang dilakukan oleh Cina,
diantaranya:
a. Reformasi di pedesaan
Ada dua komponen utama dalam refomasi desa, yaitu: secara berangsur menerapkan
ekonomi pasar pada produk pertanian dan menghapus kolektivitas masyarakat desa.
Melalui reformasi ini, maka sumbangan hasil industria pedesaan terhadap total hasil
industria nacional meningkat dari 9,4% pada tahun 1978 menjadi 40% pada tahun
1993. Tenaga kerja di perusahaan – perusahaan desa naik dari 1 juta orang menjadi
112 juta sejak reformasi atau menyerap 90% dari surplus tenaga kerja pedesaan yang
meninggalkan sektor pertanian. Pembangungan perusahaan desa dapat dilihat sebagai
pergeseran strategis ke arah diversifikasi ekonomi desa dan keunggulan komparatif
Cina dalam industria manufaktur yang padat karya.
PeranPenting TVEs BagiPerekonomianCina
Sumbangsih TVEs bagi perekonomian Cina memang tidak bisa disepelekan. TVEs
yang semula merupakan perkembangan dari industri pedesaan yang digalakkan
oleh pemerintah Cina. Jika pada tahun 1960 jumlahnya hanya sekitar 117 ribu,
namun semenjak reformasi tahun 1978 jumlahnya mengalami pertumbuhan
spektakuler menjadi 1,52 juta. Apabila dilihat dari sisi penyediaan lapangan kerja,
TVEs di akhir tahun 1990-an telah menampung setengah dari tenaga kerja di
pedesaan Cina.
Walaupun perkembangan TVEs ini sempat mengalami pasang surut dan tidak
merata di seluruh wilayah Cina, namun secara rata-rata mengalami pertumbuhan
yang sangat mengesankan. Produksidari TVEs meningkat dengan rata-rata 22,9
persen pada periode 1978-1994. Secara nasional, output TVEs pada tahun 1994
mencapai 42% dari seluruh produksi nasional. Sedangkan untuk volume ekspor,
TVEs memberikan kontribusi sebesarsepertiga dari volume total eksporCina pada
tahun 1990-an (Pamuji, 2004).
Dilihatdari sisi perdagangansecaraangkadi atas kertas memangmasihterlihatbahwaeksporkitamasih
surplusdibandingCina.
b. Reformasi perdagangan luar negeri dan nilai tukar
Sebelum reformasi, sistem perdagangan luar negeri Cina adalah monopoli. BUMN
dan cabang – cabangnya melakukan perdagangan internasional. Sejak tahun 1979
secara berangsur reformasi perdagangan luar negeri dilakukan melalui empat
kebijakan utama, yaitu:
1. Desentralisasi hak untuk melakukan perdagangan luar negeri dengan memberikan
hak kepada pemerintah daerah, BUMN, dan konglomerat untuk
memperdagangkan produk dan teknologinya ke luar negeri
2. Memperkuat regulasi makro tentang ekspor dan impor melalui penetapan nilai
tukar, tarif, kredit, lisensi, pajak, dan kuota.
3. Menerapkan motode Triple Management yang mengikutsertakan perencanaan
imperatif, instrukif, dan regulasi pasar.
4. Menghilangkan subsidi ekspor dan melakukan standarisasi prilaku manajemen
perusahaan.
5. Township Enterprises, pada dasarnya adalah komune yang menjalankan fungsi
produksi dan pemerintahan.
Adapun kebijakan yang dibuat Cina terkait dengan nilai tukar adalah dengan
digantinya sistem dual Exchange rate system dengan sistem nilai tukar tunggal
tunggal mengambang (single floating exchange rate system) berdasarkan permintaan
dan penawaran pasar.
c. Reformasi dalam sektor industri
Cina mendefinisikan industri dengan memasukkan pertambangan, utiliti dan
manufaktur. Sejalan dengan kebijaksanaan pintu terbuka diputuskan pula untuk
memperbolehkan sumber daya poduktif bergerak ke bidang pertumbuhan ekonomi
Cina paling kuat. Selain itu, Dilakukanpenataan hubungan antara pemerintah dengan
BUMN dengan membiarkan BUMN menahan sebagian labanya, memberi tanggung
jawab terhadap perolehan laba atau rugi, meningkatkan otonomi manajemen,
membina berbagai bentuk sistem pertanggung jawaban ekonomi dan
mengembangkan hubungan horizontal diantara BUMN.
Usaha Pemerintah Cina yang Dirintis Sejak Lama
Apa yang sekarang Cina nikmati dari industrinya terutama TVEs merupakan hasil
usaha bertahun-tahun. Pada tahun 1986 dipimpin oleh State Science and
Technology Commission (SSTC)Cina memperkenalkan TorchProgram yang
bertujuan untuk mengembangkan penemuan-penemuan dan penelitian-penelitian
oleh universitas dan lembaga riset pemerintah untuk keperluan komersialisasi.
Hasil yang diperoleh kemudian ditindaklanjuti dengan membuat New Technology
Enterprises (NTEs). Selanjutnya SSTC mengembangkan 52 high-tchnology zones
yang serupa dengan research park di Amerika dengan bertumpu pada NTEs tadi
(Mufson, 1998). Walaupun NTEs ini bersifat perusahaan bersakala besar namun
kedepannya memiliki peran sebagai basis dalam pengembangan teknologi untuk
industri-industri kecil dan menengah.
Pemerintah Cina kemudian masih dengan SSTC mengeluarkan kebijakan untuk
mendukung TVEs yang disebut sebagai The Spark Plan. Kebijakan ini terdiri dari
3 kegiatan utama yang berangkaian. Pertama, memberikan pelatihan bagi 200.000
pemuda desa setiap tahunnya berupa satu atau dua teknik yang dapat diterapkan di
daerahnya. Kegiatan kedua dilakukan dengan lembaga riset di tingkat pusat dan
tingkat provinsi guna membangun peralatan teknologi yang siap pakai di pedesaan.
Dan yang ketiga adalah dengan mendirikan 500 TVEs yang berkualitas sebagai
pilot project (Pamuji, 2004).
Pemerintah Cina juga berusaha menempatkan diri sebagai pelayan dengan
menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh industri. Mulai dari hal yang
paling essensial dalam memulai sebuah usaha yaitu birokrasi perizinan yang
mudah dan cepat, dimana dalam sebuah artikel dikatakan bahwa untuk memulai
usaha di Cina hanya membutuhkan waktu tunggu selama 40 hari, bandingkan
dengan Indonesia yang membutuhkan waktu 151 hari untuk mengurus perizinan
usaha (www.suaramerdeka.com/harian/0503/01/eko07.htm).
Tidak ketinggalan infrastruktur penunjang untuk memacu eksporyang disiapkan
oleh pemerintah Cina secara serius. Bila pada tahun 1978 total panjang jalan raya
di Cina hanya 89.200 km, maka pada tahun 2002 meningkat tajam menjadi
170.000 km. Untuk pelabuhan, setidaknya saat ini Cina memiliki 3.800 pelabuhan
angkut, 300 di antaranya dapat menerima kapal berkapasitas 10.000 MT.
Sementara untuk keperluan tenaga listrik pada tahun 2001 saja Cina telah mampu
menyediakan sebesar 14,78 triliun kwh, dan saat ini telah dilakukan persiapan
untuk membangun PLTA terbesar di dunia yang direncanakan sudah dapat
digunakan pada tahun 2009 (Wangsa, 2005).
SDM Terbaik SebagaiPengusaha
Dalam hal SDM untuk dunia usaha Cina juga tidak tanggung-tanggung dalam
mengarahkan orang-orang terbaiknya untuk menjadi pengusaha yang handal. Sejak
tahun 1990-an, Cina telah mengirimkan ribuan tenaga mudanya yang terbaik untuk
belajar ke beberapa universitas terbaik di Amerika Serikat, seperti Harvard,
Stanford, dan MIT. Di Harvard saja, Cina telah mengirimkan ribuan mahasiswanya
untuk mempelajari sistem ekonomi terbuka dan kebijakan pemerintahan barat,
walaupun Cina masih menerapkan sistim ekonomi yang relatif tertutup. Sebagai
hasilnya, Cina saat ini telah memiliki jaringan perdagangan yang sangat mantap
dengan Amerika, bahkan memperoleh status sebagai The Most Prefered Trading
Partner (Kardono, 2001).
Pemerintah Cina juga membujuk para overseas Chinese scholars and professionals,
terutama yang sedang dan pernah bekerja di pusat-pusat riset dan MNCs di bidang
teknologi di seluruh penjuru dunia untuk mau pulang kampung dan membuka
perusahaan baru di Cina. Mantan-mantan tenaga ahli dari Silicon Valley dan IBM
ini misalnya, diharapkan nantinya juga akan dapat mempermudah pembukaan
jaringan usaha dengan MNCs ex-employer lainnya yang tersebar di seluruh dunia
(www.mail-archive.com/bhtv @paume.itb.ac.id/msg00042.html). Tentu saja
bujukan itu dilakukan dengan iming-iming kemudahan dan fasilitas untuk memulai
usaha, seperti insentif pajak, kemudahan dalam perizinan, dan suntikan modal.
Reformasi ekonomi di Cina telah menyebabkan perluasan pasar ekspor, dihilangkannya
restriksi impor, diturunkannya bea masuk, dihapuskannya kuota impor serta berbagai
kebijaksanaan lain yang pada prinsipnya lebih “membuka pintu” pada perdagangan
internasional. Akibatnya, hal ini juga meningkatkan nilai total ekspor dan impor sebanyak 16,2%
per tahun dalam periode 1978 – 1993, jauh lebih dari GNP nasional yang 9%/ tahun.
Pemerintah juga mendirikan lebih dari 2000 Zona Ekonomi Khusus (Special Economic
Zones, SEZ). Suatu zona yang hukum investasinya direnggangkan untuk menarik modal asing.
Hasilnya adalah Hingga akhir tahun 2007, rata – rata pertumbuhan PDB (Produk Domestik
Bruto) Cina selama 30 tahun terakhir 9,8 persen. Lebih tinggi dari rata-rata PDB dunia yang
hanya 3 persen. Tahun 1978, PDB China hanya 1 persen dari PDB dunia, kini (2007) diatas 5,5
persen.
Berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity) pada tahun 2007, China
merupakan kekuatan ekonomi kedua dunia setelah AS. Namun, dalam pendapatan per kapita,
negara itu masih masuk berpenghasilan menengah bawah. Selain itu, reformasi ekonomi sejak
tahun 1978 telah mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan. Tingkat kemiskinan di pedesaan
turun dari 250 juta menjadi 15 juta orang pada akhir 2006.
Menurut Santi (2008) menyatakan bahwa reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Cina,
disamping untuk meningkatkan perdagangan luar negeri, juga membuka pintu pagi perusahaan
asing yang hendak berinvestasi. Hingga akhir 2007, keterbukaan China telah menghasilkan
investasi asing neto 780 miliar dollar AS selama 30 tahun terakhir. Sebaliknya, investasi
langsung oleh perusahaan-perusahaan China juga tumbuh pesat. Cina menerima 74,5 miliar
dollar AS investasi asing langsung untuk sektor nonfinansial. Sebaliknya, China membukukan
18,7 miliar dollar AS investasi di luar negeri untuk nonfinansial.
CINA
Proses transisi ekonomi di China mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kotz (1999)
menyatakan bahwa cina menggunakan strategi SDTS (State Directed Transition
Strategy). Proses transisi tersebut membuat perekonomian Cina menjadi lebih baik.
Bentuk strategi yang digunakan, yaitu:
a. Dual System of Price
Perusahaan milik negara diharuskan memproduksi barang dalam jumlah tertentu
dengan harga yang murah
b. Ekspansi Kredit
Bank memberikan kredit kepada investasi yang produktif dengan control pemerintah
dan suku bunga yang telah ditetapkan.
c. Pemerintah berusaha untuk menumbuhkan perusahaan swasta yang baru
dibandingkan privatisasi
d. Cina terbuka terhadap investasi asing tetapi tetap melakukan proteksi terhadap pasar
domestiknya.
Kendala yang dihadapi China dalam melakukan transisi ekonomi adalah
penggangguran, namun hal ini lambat laun dapat teratasi. Ada beberapa factor utama
yang mendukung, yaitu:
1. Budaya masyarakat China yang pekerja keras yang didasari oleh filosofi bahwa harta
dapat dibawa ke alam berikut (Gold Philosophy),
2. Kuatnya ikatan /jaringan keluarga Cina (baik di RRC dan keturunan Cina di Negara
lain), sehingga mengundang kerjasama yang solid dan investasi para keturunan Cina
di RRC,
3. Jumlah penduduk terbanyak di dunia, sehingga supply tenaga kerja murah sangat
banyak dan peluang pasar yang sangat menjanjikan,
4. Selama 20 tahun terakhir, China telah mulai mengintegrasikan aspek-aspek
perekonomian pasar yang dikendalikan dengan kepemimpinan yang tegas dalam
memberantas korupsi. Sehingga terbangun kepercayaan para investor asing untuk
berbisnis di Cina dan membuka kesempatan yang luas untuk menarik banyak bisnis
baru.
Namun disisi lain,Hambatan utama transisi ekonomi di China saat ini adalah terlalu
banyak keterlibatan Polisi Militer pada bisnis internasionalnya.
Berdasarkan informasi sederhana tersebut, maka hasil analisa strategis kami adalah :
Faktor-Faktor Kunci Sukses Transisi Ekonomi Rusia Cina Kuba
Faktor yang menentukanterciptanya lembaga pasarbebas baru
Penurunan depisit anggaran dan perluasan kemampuan kredit   
Liberalisasi kegiatan ekonomi   
Legalisasi perusahaan swasta dan privatisasi perusahaan
pemerintah
  
Menghilangkan penghambat investasi dan perdagangan   
Membangun sistem kesejahteraan masyarakat   
Analisis Internal
Kepemimpinan Yang Mendukung Transisi   
Budaya yang mendukung -  -
Praktek Management   -
Teknologi   
Kekayaan Alam & Infrastruktur -  
Sumber Daya Manusia (Human Development Index)   
Kebijakan Pemerintah dalam mendukung transisi Ekonomi
Pemberlakuan UU anti Monopoli   
Melindungi Hak Milik -  
Menjaga kebijakan Fiskal & Moneter   -
Menjaga Stabilitas Politik   
Keterangan :
 : Tumbuh/Meningkat,  : Menurun, - : Tidak diketahui
BAB II
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI CINA
Jusmaliani menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Cina sangat berarti jika dilihat dari
dampaknya yang besar terhadap kesejahteraan lebih dari seperlima penduduk dunia yang
berkumpul di kawasan ini; terhadap perdagangan dunia; terhadap evolusi perekonomian Asia
Pasifik dan terhadap keseimbangan kekuatan ekonomi internasional. Melalui kebijaksanaan pintu
terbukanya, kekuatan ekonomi Cina mulai menampakkan diri dan dirasakan oleh negara –
negara lain.
Sebagai upaya meningkatkan perdagangan internasional, maka Cina membangun
kerjasama dengan ASEAN yang diawali oleh kesepakatan para peserta ASEAN-China Summit
di Brunei Darussalam pada November 2001 . Hal tersebut diikuti dengan penandatanganan
Naskah Kerangka Kerjasama Ekonomi (The Framework Agreement on A Comprehensive
Economic Cooperation) oleh para peserta ASEAN-China Summit di Pnom Penh pada November
2002, dimana naskah ini menjadi landasan bagi pembentukan ACFTA (ASEAN China Free
Trade Agreement) dalam 10 tahun dengan suatu fleksibilitas diberikan kepada negara tertentu
seperi Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.
Pada bulan November 2004, peserta ASEAN-China Summit menandatangani Naskah
Perjanjian Perdagangan Barang (The Framework Agreement on Trade in Goods) yang berlaku
pada 1 Juli 2005. Berdasarkan perjanjian ini negara ASEAN5 (Indonesia, Thailand, Singapura,
Philipina, Malaysia) dan China sepakat untuk menghilangkan 90% pajak komoditas barang
impor pada tahun 2010. Untuk negara ASEAN lainnya (Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei dan
Vietnam) pemberlakuan kesepakatan dapat ditunda hingga 2015.
Kesepakatan ACFTA akan dilaksanakan secara efektif pada Januari 2010. Rahma (2010)
menyatakan bahwa terdapat dua hal penting yang mempengaruhi kerjasama tersebut, yaitu
kemampuan Cina untuk memproduksi barang – barang ekspor yang mirip dengan produksi
negara – negara ASEAN dengan tarif yang lebih murah dan kemampuan Cina untuk menarik
investasi asing langsung dibandingkan dengan negara – negara di ASEAN.
Dengan 1,3 miliar penduduk, Cina memiliki banyak tenaga kerja murah yang
menyebabkan terjadinya ekonomi biaya rendah, sehingga Cina mampu untuk memproduksi
barang yang sama untuk pasar global dengan biaya lebih murah daripada produk sebagian besar
negara-negara ASEAN. Akhirnya, produk Cina akan membanjiri pasar negara – negara tersebut,
sehingga mengakibatkan munculnya pengangguran dan penurunan daya saing. Tentunya hal
tersebut akan menjadi sesuatu yang paling ditakuti dari implementasi penuh ACFTA bagi
negara-negara yang memiliki barang-barang sejenis dan pasar secara global. Herawati(2010)
meyatakan bahwa industria tekstil Indonesia merasakan dampak aling besar melalui ACFTA.
Ancaman ini dirasakan oleh industri tekstil besar maupun Industri Kecil Menengah karena
masyarakat Indonesia akan cenderung lebih memilih tekstil dari Cina yang harganya relatif murah.
Selama ini produk kain dan garmen yang berasal dari Cina harganya lebih murah 15%-25% bila
dibandingkan dengan produk dalam negri. Selain itu, produk pakaian jadi impor asal Cina diakui
sejumlah pedagang lebih diminati masyarakat karena kualitas dan modelnya yang lebih mengikuti
tren
Dampak lain dari ACFTA adalah kemampuan Cina untuk menarik lebih investasi
langsung asing (FDI) daripada negara-negara di ASEAN. Cina menarik $ 92.4 miliar investasi
asing langsung pada 2008 atau naik 23,6% dari 2007, sedangkan negara-negara ASEAN
menarik $ 60.17 miliar pada tahun 2008, atau turun dari $ 69.48miliar pada tahun 2007 akibat
krisis ekonomi global. Meskipun demikian, anonim (2010) menyatakan bahwa pelaksanaan
ACFTA mampu meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) China di Indonesia sebesar
62.3% dibandingkan tahun 2009.
ACFTA juga memiliki dampak positif bagi negara – negara ASEAN dari sisi
perdagangan dan pariwisata. Cina memiliki kebutuhan yang besar terhadap sumber daya alam.
Hal ini menjadi peluang ekspor bagi negara – negara ASEAN terutama dalam komoditas beras,
karet, gula dan kelapa sawit. Anonim (2011) dalam artikelnya Thailand Diuntungkan dalam
ACFTA menyatakan bahwa Thailand memanfaatkan ACFTA untuk meningkatkan ekspor beras
kepada Cina. Selain itu, munculnya kelas menengah di Cina, membuka peluang meningkatkanya
arus kunjungan wisatawan Cina ke negara – negara ASEAN.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Kekhawatiran Terhadap Pengaruh Ekonomi Cina. http://www.bbc.co.uk
/indonesia/majalah/2011/03/110328_cina.shtml. (diakses pada 23 Juli 2011).
Anonim. 2011. Thailand Diuntungkan dalam ACFTA. http://hileud.com/thailand-diuntungkan-
dalam-acfta.html. (diakses pada 24 Juli 2011).
Anonim. 2010. ACFTA Berdampak Positif Bagi Perdagangan RI-Cina.
http://www.cji.or.id/10/index.php?option=com_content&view=article&id=1365:acfta-
berdampak-positif-bagi-perdagangan-ri-china&catid=22:news&Itemid=3. (diakses ada
24 Juli 2011).
Herawati, Vica. 2010. Analisa Pengaruh ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA)
Terhadap Kinerja Keuangan yang Dilihat dari Penjualan pada UKM Tekstil
Pekalongan. Fakultas Ekonomi Diponogoro. Semarang.
Jusmaliani. Kebijaksanaan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi Cina.
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDUQFjAF&url=http%3A
%2F%2Felib.pdii.lipi.go.id%2Fkatalog%2Findex.php%2Fsearchkatalog%2FdownloadD
atabyId%2F8617%2F8617.pdf&rct=j&q=perubahan%20ekonomi%20cina%201978&ei=
gbQqTr3eK4fQrQex1vWxDQ&usg=AFQjCNHraWJdyh0Abcl-
9X2LyEnqAyLkEQ&cad=rja. (diakses pada 23 Juli 2011).
Rahma, Ali. 2010. China's Emergence and Its Impact on ASEAN.
http://mafiagombak.wordpress.com/2010/05/01/china%E2%80%99s-emergence-and-its-
impact-on-asean/. (diakses pada 24 Juli 2011)
Santi, Joice Tauris. 2008. 30 Tahun Reformasi China: Kebijakan “Kaifang” yang Kian Mujarab.
http://www.sarapanpagi.org/30-tahun-reformasi-china-kebijakan-kaifang-yg-mujarab-
vt2176.html. (diakses pada 24 Juli 2011)
Wild, Jhon J., Kenneth L Wild and Jerry C.Y. Han. 2010. International Business: The
Challenges of Globalization. New Jersey: Pearson Education,Inc.
martin Jacques. When China Rules the World
The Rise of the Middle Kingdom
and the End of the Western World, penguin book,England 2009.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKATPENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Akadusyifa .
 
Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2
Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2
Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2
sucinta25tata
 
Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)
Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)
Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

Was ist angesagt? (20)

Pengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraPengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negara
 
ppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptx
ppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptxppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptx
ppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptx
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKATPENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
 
Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2
Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2
Kuliah 12 teori-ekonomi-politik-2
 
Sistem Anggaran
Sistem AnggaranSistem Anggaran
Sistem Anggaran
 
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIKPROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pemberantasan korupsi di Indonesi...
Pendidikan anti korupsi  - Perencanaan aksi pemberantasan korupsi di Indonesi...Pendidikan anti korupsi  - Perencanaan aksi pemberantasan korupsi di Indonesi...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pemberantasan korupsi di Indonesi...
 
4 teori barang publik
4  teori barang publik4  teori barang publik
4 teori barang publik
 
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDPenyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)
Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)
Proyek Serba Guna [Multipurpose Project] (Analisis Proyek BAB 7)
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Ekonomi publik
Ekonomi publikEkonomi publik
Ekonomi publik
 

Ähnlich wie Pertumbuhan cina

M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
erlina na
 
Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)
Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)
Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)
Muhammad Muzayyin
 

Ähnlich wie Pertumbuhan cina (20)

Perkembangan industrialisasi di china
Perkembangan industrialisasi di chinaPerkembangan industrialisasi di china
Perkembangan industrialisasi di china
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
orasi ilmia
orasi ilmiaorasi ilmia
orasi ilmia
 
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
 
Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)
Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)
Kebijakan pembangunan china (tugas prof. dr. utang suwaryo)
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
 
tugas ajis main suling
tugas ajis main sulingtugas ajis main suling
tugas ajis main suling
 
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomi
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomiTugas 5 .perubahan struktur ekonomi
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomi
 
Foreign Direct Investment (FDI) dan Iklim investasi di Indonesia
Foreign Direct Investment (FDI) dan  Iklim investasi di IndonesiaForeign Direct Investment (FDI) dan  Iklim investasi di Indonesia
Foreign Direct Investment (FDI) dan Iklim investasi di Indonesia
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) ChinaPembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
 
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPresentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Rahasia Sukses si Naga Kecil
Rahasia Sukses si Naga KecilRahasia Sukses si Naga Kecil
Rahasia Sukses si Naga Kecil
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_111410269 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
 
Tugas uts. ekonomi internasional
Tugas uts. ekonomi internasionalTugas uts. ekonomi internasional
Tugas uts. ekonomi internasional
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 

Mehr von Mohamad Soleh AIDA Consultant (10)

Peranan Teknologi Pada Pengembangan Bisnis
Peranan Teknologi Pada Pengembangan BisnisPeranan Teknologi Pada Pengembangan Bisnis
Peranan Teknologi Pada Pengembangan Bisnis
 
Team work by soleh
Team work by solehTeam work by soleh
Team work by soleh
 
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensiPengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
 
Dinamika Penerapan E-Business Di Indonesia
Dinamika Penerapan E-Business Di IndonesiaDinamika Penerapan E-Business Di Indonesia
Dinamika Penerapan E-Business Di Indonesia
 
Problem Solving
Problem SolvingProblem Solving
Problem Solving
 
Spiritual leadership
Spiritual leadershipSpiritual leadership
Spiritual leadership
 
Implementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
Implementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLPImplementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
Implementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
 
Jusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsa
Jusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsaJusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsa
Jusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsa
 
Tulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment Technique
Tulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment TechniqueTulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment Technique
Tulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment Technique
 
Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
 

Kürzlich hochgeladen

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 

Kürzlich hochgeladen (20)

APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 

Pertumbuhan cina

  • 1. CHINA FACTORS FOR INTERNATIONAL BUSINESS By Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP bersama Agies Soja Frisyalina BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI CINA Republik Rakyat Cina (RRC) adalah sebuah negara komunis yang didirikan pada tahun1949. Negara ini memiliki penduduk terbanyak di dunia dengan populasi 1,3 miliar jiwa dan merupakan negara teruluas di dunia, setelah Rusia dan Kanada. Adapun pemerintahannya dipimpin oleh Partai Komunis Cina (PKC). Sekalipun dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu (tahun 1978). Meskipun demikian, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama terhadap perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Plenum ketiga PKC pada bulan Desember 1978 menandai titik belok kebijaksanaan yang paling utama dalam perekonomian Cina sekaligus akhir dari pergulatan ideologi yang berkepanjangan. Ekonomi pasar dengan dasar sosialis (Socialist Market Economy) direncanakan sebagai tujuan nasional. Jumaliani dalam artikelnya Kebijaksanaan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi Cina, menyatakan bahwa reformasi ekonomi di Cina dimulai dari keadaan yang menguntungkan dibandingkan denga reformasi di Eropa timur dan Vietnam. Keadaan Cina tahun 1978 jauh lebih baik dibandingkan tahun 1960 serta tidak ada inflasi nyata, menyebabkan reformasi tidak perlu
  • 2. dimulai dengan upaya stabilisasi. Adapun beberapa langkah reformasi yang dilakukan oleh Cina, diantaranya: a. Reformasi di pedesaan Ada dua komponen utama dalam refomasi desa, yaitu: secara berangsur menerapkan ekonomi pasar pada produk pertanian dan menghapus kolektivitas masyarakat desa. Melalui reformasi ini, maka sumbangan hasil industria pedesaan terhadap total hasil industria nacional meningkat dari 9,4% pada tahun 1978 menjadi 40% pada tahun 1993. Tenaga kerja di perusahaan – perusahaan desa naik dari 1 juta orang menjadi 112 juta sejak reformasi atau menyerap 90% dari surplus tenaga kerja pedesaan yang meninggalkan sektor pertanian. Pembangungan perusahaan desa dapat dilihat sebagai pergeseran strategis ke arah diversifikasi ekonomi desa dan keunggulan komparatif Cina dalam industria manufaktur yang padat karya. PeranPenting TVEs BagiPerekonomianCina Sumbangsih TVEs bagi perekonomian Cina memang tidak bisa disepelekan. TVEs yang semula merupakan perkembangan dari industri pedesaan yang digalakkan oleh pemerintah Cina. Jika pada tahun 1960 jumlahnya hanya sekitar 117 ribu, namun semenjak reformasi tahun 1978 jumlahnya mengalami pertumbuhan spektakuler menjadi 1,52 juta. Apabila dilihat dari sisi penyediaan lapangan kerja, TVEs di akhir tahun 1990-an telah menampung setengah dari tenaga kerja di pedesaan Cina. Walaupun perkembangan TVEs ini sempat mengalami pasang surut dan tidak merata di seluruh wilayah Cina, namun secara rata-rata mengalami pertumbuhan yang sangat mengesankan. Produksidari TVEs meningkat dengan rata-rata 22,9 persen pada periode 1978-1994. Secara nasional, output TVEs pada tahun 1994 mencapai 42% dari seluruh produksi nasional. Sedangkan untuk volume ekspor, TVEs memberikan kontribusi sebesarsepertiga dari volume total eksporCina pada tahun 1990-an (Pamuji, 2004). Dilihatdari sisi perdagangansecaraangkadi atas kertas memangmasihterlihatbahwaeksporkitamasih surplusdibandingCina. b. Reformasi perdagangan luar negeri dan nilai tukar Sebelum reformasi, sistem perdagangan luar negeri Cina adalah monopoli. BUMN dan cabang – cabangnya melakukan perdagangan internasional. Sejak tahun 1979
  • 3. secara berangsur reformasi perdagangan luar negeri dilakukan melalui empat kebijakan utama, yaitu: 1. Desentralisasi hak untuk melakukan perdagangan luar negeri dengan memberikan hak kepada pemerintah daerah, BUMN, dan konglomerat untuk memperdagangkan produk dan teknologinya ke luar negeri 2. Memperkuat regulasi makro tentang ekspor dan impor melalui penetapan nilai tukar, tarif, kredit, lisensi, pajak, dan kuota. 3. Menerapkan motode Triple Management yang mengikutsertakan perencanaan imperatif, instrukif, dan regulasi pasar. 4. Menghilangkan subsidi ekspor dan melakukan standarisasi prilaku manajemen perusahaan. 5. Township Enterprises, pada dasarnya adalah komune yang menjalankan fungsi produksi dan pemerintahan. Adapun kebijakan yang dibuat Cina terkait dengan nilai tukar adalah dengan digantinya sistem dual Exchange rate system dengan sistem nilai tukar tunggal tunggal mengambang (single floating exchange rate system) berdasarkan permintaan dan penawaran pasar. c. Reformasi dalam sektor industri Cina mendefinisikan industri dengan memasukkan pertambangan, utiliti dan manufaktur. Sejalan dengan kebijaksanaan pintu terbuka diputuskan pula untuk memperbolehkan sumber daya poduktif bergerak ke bidang pertumbuhan ekonomi Cina paling kuat. Selain itu, Dilakukanpenataan hubungan antara pemerintah dengan BUMN dengan membiarkan BUMN menahan sebagian labanya, memberi tanggung jawab terhadap perolehan laba atau rugi, meningkatkan otonomi manajemen, membina berbagai bentuk sistem pertanggung jawaban ekonomi dan mengembangkan hubungan horizontal diantara BUMN. Usaha Pemerintah Cina yang Dirintis Sejak Lama
  • 4. Apa yang sekarang Cina nikmati dari industrinya terutama TVEs merupakan hasil usaha bertahun-tahun. Pada tahun 1986 dipimpin oleh State Science and Technology Commission (SSTC)Cina memperkenalkan TorchProgram yang bertujuan untuk mengembangkan penemuan-penemuan dan penelitian-penelitian oleh universitas dan lembaga riset pemerintah untuk keperluan komersialisasi. Hasil yang diperoleh kemudian ditindaklanjuti dengan membuat New Technology Enterprises (NTEs). Selanjutnya SSTC mengembangkan 52 high-tchnology zones yang serupa dengan research park di Amerika dengan bertumpu pada NTEs tadi (Mufson, 1998). Walaupun NTEs ini bersifat perusahaan bersakala besar namun kedepannya memiliki peran sebagai basis dalam pengembangan teknologi untuk industri-industri kecil dan menengah. Pemerintah Cina kemudian masih dengan SSTC mengeluarkan kebijakan untuk mendukung TVEs yang disebut sebagai The Spark Plan. Kebijakan ini terdiri dari 3 kegiatan utama yang berangkaian. Pertama, memberikan pelatihan bagi 200.000 pemuda desa setiap tahunnya berupa satu atau dua teknik yang dapat diterapkan di daerahnya. Kegiatan kedua dilakukan dengan lembaga riset di tingkat pusat dan tingkat provinsi guna membangun peralatan teknologi yang siap pakai di pedesaan. Dan yang ketiga adalah dengan mendirikan 500 TVEs yang berkualitas sebagai pilot project (Pamuji, 2004). Pemerintah Cina juga berusaha menempatkan diri sebagai pelayan dengan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh industri. Mulai dari hal yang paling essensial dalam memulai sebuah usaha yaitu birokrasi perizinan yang mudah dan cepat, dimana dalam sebuah artikel dikatakan bahwa untuk memulai usaha di Cina hanya membutuhkan waktu tunggu selama 40 hari, bandingkan dengan Indonesia yang membutuhkan waktu 151 hari untuk mengurus perizinan usaha (www.suaramerdeka.com/harian/0503/01/eko07.htm). Tidak ketinggalan infrastruktur penunjang untuk memacu eksporyang disiapkan oleh pemerintah Cina secara serius. Bila pada tahun 1978 total panjang jalan raya di Cina hanya 89.200 km, maka pada tahun 2002 meningkat tajam menjadi 170.000 km. Untuk pelabuhan, setidaknya saat ini Cina memiliki 3.800 pelabuhan angkut, 300 di antaranya dapat menerima kapal berkapasitas 10.000 MT. Sementara untuk keperluan tenaga listrik pada tahun 2001 saja Cina telah mampu menyediakan sebesar 14,78 triliun kwh, dan saat ini telah dilakukan persiapan untuk membangun PLTA terbesar di dunia yang direncanakan sudah dapat digunakan pada tahun 2009 (Wangsa, 2005).
  • 5. SDM Terbaik SebagaiPengusaha Dalam hal SDM untuk dunia usaha Cina juga tidak tanggung-tanggung dalam mengarahkan orang-orang terbaiknya untuk menjadi pengusaha yang handal. Sejak tahun 1990-an, Cina telah mengirimkan ribuan tenaga mudanya yang terbaik untuk belajar ke beberapa universitas terbaik di Amerika Serikat, seperti Harvard, Stanford, dan MIT. Di Harvard saja, Cina telah mengirimkan ribuan mahasiswanya untuk mempelajari sistem ekonomi terbuka dan kebijakan pemerintahan barat, walaupun Cina masih menerapkan sistim ekonomi yang relatif tertutup. Sebagai hasilnya, Cina saat ini telah memiliki jaringan perdagangan yang sangat mantap dengan Amerika, bahkan memperoleh status sebagai The Most Prefered Trading Partner (Kardono, 2001). Pemerintah Cina juga membujuk para overseas Chinese scholars and professionals, terutama yang sedang dan pernah bekerja di pusat-pusat riset dan MNCs di bidang teknologi di seluruh penjuru dunia untuk mau pulang kampung dan membuka perusahaan baru di Cina. Mantan-mantan tenaga ahli dari Silicon Valley dan IBM ini misalnya, diharapkan nantinya juga akan dapat mempermudah pembukaan jaringan usaha dengan MNCs ex-employer lainnya yang tersebar di seluruh dunia (www.mail-archive.com/bhtv @paume.itb.ac.id/msg00042.html). Tentu saja bujukan itu dilakukan dengan iming-iming kemudahan dan fasilitas untuk memulai usaha, seperti insentif pajak, kemudahan dalam perizinan, dan suntikan modal. Reformasi ekonomi di Cina telah menyebabkan perluasan pasar ekspor, dihilangkannya restriksi impor, diturunkannya bea masuk, dihapuskannya kuota impor serta berbagai kebijaksanaan lain yang pada prinsipnya lebih “membuka pintu” pada perdagangan internasional. Akibatnya, hal ini juga meningkatkan nilai total ekspor dan impor sebanyak 16,2% per tahun dalam periode 1978 – 1993, jauh lebih dari GNP nasional yang 9%/ tahun. Pemerintah juga mendirikan lebih dari 2000 Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zones, SEZ). Suatu zona yang hukum investasinya direnggangkan untuk menarik modal asing. Hasilnya adalah Hingga akhir tahun 2007, rata – rata pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Cina selama 30 tahun terakhir 9,8 persen. Lebih tinggi dari rata-rata PDB dunia yang hanya 3 persen. Tahun 1978, PDB China hanya 1 persen dari PDB dunia, kini (2007) diatas 5,5 persen.
  • 6. Berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity) pada tahun 2007, China merupakan kekuatan ekonomi kedua dunia setelah AS. Namun, dalam pendapatan per kapita, negara itu masih masuk berpenghasilan menengah bawah. Selain itu, reformasi ekonomi sejak tahun 1978 telah mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan. Tingkat kemiskinan di pedesaan turun dari 250 juta menjadi 15 juta orang pada akhir 2006. Menurut Santi (2008) menyatakan bahwa reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Cina, disamping untuk meningkatkan perdagangan luar negeri, juga membuka pintu pagi perusahaan asing yang hendak berinvestasi. Hingga akhir 2007, keterbukaan China telah menghasilkan investasi asing neto 780 miliar dollar AS selama 30 tahun terakhir. Sebaliknya, investasi langsung oleh perusahaan-perusahaan China juga tumbuh pesat. Cina menerima 74,5 miliar dollar AS investasi asing langsung untuk sektor nonfinansial. Sebaliknya, China membukukan 18,7 miliar dollar AS investasi di luar negeri untuk nonfinansial. CINA Proses transisi ekonomi di China mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kotz (1999) menyatakan bahwa cina menggunakan strategi SDTS (State Directed Transition Strategy). Proses transisi tersebut membuat perekonomian Cina menjadi lebih baik. Bentuk strategi yang digunakan, yaitu: a. Dual System of Price Perusahaan milik negara diharuskan memproduksi barang dalam jumlah tertentu dengan harga yang murah b. Ekspansi Kredit Bank memberikan kredit kepada investasi yang produktif dengan control pemerintah dan suku bunga yang telah ditetapkan. c. Pemerintah berusaha untuk menumbuhkan perusahaan swasta yang baru dibandingkan privatisasi d. Cina terbuka terhadap investasi asing tetapi tetap melakukan proteksi terhadap pasar domestiknya.
  • 7. Kendala yang dihadapi China dalam melakukan transisi ekonomi adalah penggangguran, namun hal ini lambat laun dapat teratasi. Ada beberapa factor utama yang mendukung, yaitu: 1. Budaya masyarakat China yang pekerja keras yang didasari oleh filosofi bahwa harta dapat dibawa ke alam berikut (Gold Philosophy), 2. Kuatnya ikatan /jaringan keluarga Cina (baik di RRC dan keturunan Cina di Negara lain), sehingga mengundang kerjasama yang solid dan investasi para keturunan Cina di RRC, 3. Jumlah penduduk terbanyak di dunia, sehingga supply tenaga kerja murah sangat banyak dan peluang pasar yang sangat menjanjikan, 4. Selama 20 tahun terakhir, China telah mulai mengintegrasikan aspek-aspek perekonomian pasar yang dikendalikan dengan kepemimpinan yang tegas dalam memberantas korupsi. Sehingga terbangun kepercayaan para investor asing untuk berbisnis di Cina dan membuka kesempatan yang luas untuk menarik banyak bisnis baru. Namun disisi lain,Hambatan utama transisi ekonomi di China saat ini adalah terlalu banyak keterlibatan Polisi Militer pada bisnis internasionalnya. Berdasarkan informasi sederhana tersebut, maka hasil analisa strategis kami adalah : Faktor-Faktor Kunci Sukses Transisi Ekonomi Rusia Cina Kuba Faktor yang menentukanterciptanya lembaga pasarbebas baru Penurunan depisit anggaran dan perluasan kemampuan kredit    Liberalisasi kegiatan ekonomi    Legalisasi perusahaan swasta dan privatisasi perusahaan pemerintah    Menghilangkan penghambat investasi dan perdagangan    Membangun sistem kesejahteraan masyarakat    Analisis Internal Kepemimpinan Yang Mendukung Transisi    Budaya yang mendukung -  - Praktek Management   - Teknologi    Kekayaan Alam & Infrastruktur -   Sumber Daya Manusia (Human Development Index)    Kebijakan Pemerintah dalam mendukung transisi Ekonomi Pemberlakuan UU anti Monopoli   
  • 8. Melindungi Hak Milik -   Menjaga kebijakan Fiskal & Moneter   - Menjaga Stabilitas Politik    Keterangan :  : Tumbuh/Meningkat,  : Menurun, - : Tidak diketahui BAB II PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI CINA Jusmaliani menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Cina sangat berarti jika dilihat dari dampaknya yang besar terhadap kesejahteraan lebih dari seperlima penduduk dunia yang berkumpul di kawasan ini; terhadap perdagangan dunia; terhadap evolusi perekonomian Asia Pasifik dan terhadap keseimbangan kekuatan ekonomi internasional. Melalui kebijaksanaan pintu terbukanya, kekuatan ekonomi Cina mulai menampakkan diri dan dirasakan oleh negara – negara lain. Sebagai upaya meningkatkan perdagangan internasional, maka Cina membangun kerjasama dengan ASEAN yang diawali oleh kesepakatan para peserta ASEAN-China Summit di Brunei Darussalam pada November 2001 . Hal tersebut diikuti dengan penandatanganan Naskah Kerangka Kerjasama Ekonomi (The Framework Agreement on A Comprehensive Economic Cooperation) oleh para peserta ASEAN-China Summit di Pnom Penh pada November 2002, dimana naskah ini menjadi landasan bagi pembentukan ACFTA (ASEAN China Free Trade Agreement) dalam 10 tahun dengan suatu fleksibilitas diberikan kepada negara tertentu seperi Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam. Pada bulan November 2004, peserta ASEAN-China Summit menandatangani Naskah Perjanjian Perdagangan Barang (The Framework Agreement on Trade in Goods) yang berlaku pada 1 Juli 2005. Berdasarkan perjanjian ini negara ASEAN5 (Indonesia, Thailand, Singapura,
  • 9. Philipina, Malaysia) dan China sepakat untuk menghilangkan 90% pajak komoditas barang impor pada tahun 2010. Untuk negara ASEAN lainnya (Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei dan Vietnam) pemberlakuan kesepakatan dapat ditunda hingga 2015. Kesepakatan ACFTA akan dilaksanakan secara efektif pada Januari 2010. Rahma (2010) menyatakan bahwa terdapat dua hal penting yang mempengaruhi kerjasama tersebut, yaitu kemampuan Cina untuk memproduksi barang – barang ekspor yang mirip dengan produksi negara – negara ASEAN dengan tarif yang lebih murah dan kemampuan Cina untuk menarik investasi asing langsung dibandingkan dengan negara – negara di ASEAN. Dengan 1,3 miliar penduduk, Cina memiliki banyak tenaga kerja murah yang menyebabkan terjadinya ekonomi biaya rendah, sehingga Cina mampu untuk memproduksi barang yang sama untuk pasar global dengan biaya lebih murah daripada produk sebagian besar negara-negara ASEAN. Akhirnya, produk Cina akan membanjiri pasar negara – negara tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya pengangguran dan penurunan daya saing. Tentunya hal tersebut akan menjadi sesuatu yang paling ditakuti dari implementasi penuh ACFTA bagi negara-negara yang memiliki barang-barang sejenis dan pasar secara global. Herawati(2010) meyatakan bahwa industria tekstil Indonesia merasakan dampak aling besar melalui ACFTA. Ancaman ini dirasakan oleh industri tekstil besar maupun Industri Kecil Menengah karena masyarakat Indonesia akan cenderung lebih memilih tekstil dari Cina yang harganya relatif murah. Selama ini produk kain dan garmen yang berasal dari Cina harganya lebih murah 15%-25% bila dibandingkan dengan produk dalam negri. Selain itu, produk pakaian jadi impor asal Cina diakui sejumlah pedagang lebih diminati masyarakat karena kualitas dan modelnya yang lebih mengikuti tren Dampak lain dari ACFTA adalah kemampuan Cina untuk menarik lebih investasi langsung asing (FDI) daripada negara-negara di ASEAN. Cina menarik $ 92.4 miliar investasi asing langsung pada 2008 atau naik 23,6% dari 2007, sedangkan negara-negara ASEAN menarik $ 60.17 miliar pada tahun 2008, atau turun dari $ 69.48miliar pada tahun 2007 akibat krisis ekonomi global. Meskipun demikian, anonim (2010) menyatakan bahwa pelaksanaan ACFTA mampu meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) China di Indonesia sebesar 62.3% dibandingkan tahun 2009. ACFTA juga memiliki dampak positif bagi negara – negara ASEAN dari sisi perdagangan dan pariwisata. Cina memiliki kebutuhan yang besar terhadap sumber daya alam.
  • 10. Hal ini menjadi peluang ekspor bagi negara – negara ASEAN terutama dalam komoditas beras, karet, gula dan kelapa sawit. Anonim (2011) dalam artikelnya Thailand Diuntungkan dalam ACFTA menyatakan bahwa Thailand memanfaatkan ACFTA untuk meningkatkan ekspor beras kepada Cina. Selain itu, munculnya kelas menengah di Cina, membuka peluang meningkatkanya arus kunjungan wisatawan Cina ke negara – negara ASEAN. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Kekhawatiran Terhadap Pengaruh Ekonomi Cina. http://www.bbc.co.uk /indonesia/majalah/2011/03/110328_cina.shtml. (diakses pada 23 Juli 2011). Anonim. 2011. Thailand Diuntungkan dalam ACFTA. http://hileud.com/thailand-diuntungkan- dalam-acfta.html. (diakses pada 24 Juli 2011). Anonim. 2010. ACFTA Berdampak Positif Bagi Perdagangan RI-Cina. http://www.cji.or.id/10/index.php?option=com_content&view=article&id=1365:acfta- berdampak-positif-bagi-perdagangan-ri-china&catid=22:news&Itemid=3. (diakses ada 24 Juli 2011). Herawati, Vica. 2010. Analisa Pengaruh ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) Terhadap Kinerja Keuangan yang Dilihat dari Penjualan pada UKM Tekstil Pekalongan. Fakultas Ekonomi Diponogoro. Semarang. Jusmaliani. Kebijaksanaan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi Cina. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDUQFjAF&url=http%3A %2F%2Felib.pdii.lipi.go.id%2Fkatalog%2Findex.php%2Fsearchkatalog%2FdownloadD atabyId%2F8617%2F8617.pdf&rct=j&q=perubahan%20ekonomi%20cina%201978&ei= gbQqTr3eK4fQrQex1vWxDQ&usg=AFQjCNHraWJdyh0Abcl- 9X2LyEnqAyLkEQ&cad=rja. (diakses pada 23 Juli 2011).
  • 11. Rahma, Ali. 2010. China's Emergence and Its Impact on ASEAN. http://mafiagombak.wordpress.com/2010/05/01/china%E2%80%99s-emergence-and-its- impact-on-asean/. (diakses pada 24 Juli 2011) Santi, Joice Tauris. 2008. 30 Tahun Reformasi China: Kebijakan “Kaifang” yang Kian Mujarab. http://www.sarapanpagi.org/30-tahun-reformasi-china-kebijakan-kaifang-yg-mujarab- vt2176.html. (diakses pada 24 Juli 2011) Wild, Jhon J., Kenneth L Wild and Jerry C.Y. Han. 2010. International Business: The Challenges of Globalization. New Jersey: Pearson Education,Inc. martin Jacques. When China Rules the World The Rise of the Middle Kingdom and the End of the Western World, penguin book,England 2009.