SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 429
1
SAHIH SHIFA
KESEMBUHAN
SIAPA HAKIM IYAD DAN PENDAHULUAN SHIFA
DISARIKAN DARI
Karya
Hakim Agung Abulfadl Iyad, Wafat (1123 M / 544 H)
Periwayat Hadis
Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq
Perevisi
Muhaddis Abdullah Talidi
Adaptasi
Oleh
Abdi Hadis Syaikh Ahmad Darwish (Arab/ Inggris)
Anne Khadeijah (Inggris)
Siti Nadriyah (Indonesia)
2
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
@ Mengenal Hakim Iyad, penyusun buku Shifa
Hakim Iyad, penulis dan penyusun Shifa, yang tenar
dengan nama Abulfadl Iyad, adalah hakim Mahkamah
Agung yang termasyhur di Spanyol dan Maroko.
Garis keturunan:
Muhammad, putra Hakim Iyad, berkata, "Leluhur kami
adalah orang Arab yang berasal dari Andalusia, Spanyol,
lalu pindah di kota Faz, Maroko, dan kemudian menjadi
penduduk Qoirowan. Kakek kami Amrun kemudian
memutuskan untuk meninggalkan Fez dan menetap di
Sabta.
Kedudukan Hakim Iyad:
Hakim Iyad adalah seorang pemuka agama Islam yang
tidak hanya mahir dalam ilmu Kutipan Kenabian (hadis),
tetapi juga dalam penafsiran Al-Quran. Beliau ahli dalam
prinsip-prinsip agama, bahasa Arab beserta
kesusastraannya, syair-syair, dan silsilah orang-orang Arab.
Hakim Iyad telah diakui sebagai pakar fikih di Lembaga
Fikih Imam Malik. Sebagai tambahan atas prestasinya,
beliau dikenal sebagai pribadi yang sabar, baik hati dan
ramah, serta masyhur sebagai ahli pidato yang hebat. Selain
murah hati dan dermawan, beliau juga sosok yang bisa
dipercaya dan selalu konsisten pada kebenaran serta tekun
menghasilkan berbagai karya.
Pencarian ilmu pada guru besar di zamannya:
Hakim Iyad mulai melangkah mencari pengetahuan dengan
3
meninggalkan rumah dan pergi ke Andalusia. Disana beliau
mengawali belajarnya dibawah bimbingan hakim agung
serta seratus orang syekh besar dizaman itu. Dari mereka,
Hakim Iyad sukses meraih banyak Sertifikat Tradisional
Keislaman (Ijaza).
Selama masa pencarian ilmu, beliau berhasil
mengumpulkan sejumlah besar kutipan kenabian (hadis),
yang kemudian beliau tulis kembali dengan tangan serta
dihafalkannya. Ketika kembali dari Andalusia sekitar tiga
puluh tahun kemudian, para ulama di Sabta menyambutnya
dan mengundangnya untuk memimpin diskusi mengenai
ilmu fikih "mudawana (kitab fikih terbesar karya Imam
Malik)". Tidak lama setelah kedatangannya, beliau menjadi
anggota Dewan Kepenasehatan, lalu menjadi hakim di
provinsi tersebut selama beberapa tahun. Sesudah itu beliau
dilantik sebagai Hakim di Granada sehingga meninggalkan
Sabta. Beberapa lama kemudian, beliau kembali lagi ke
Sabta dan melanjutkan jabatannya sebagai hakim.
Perluasan Masjid Kordoba:
Hakim Iyad telah membangun perluasan sebelah barat
Masjid Agung Kordoba. Setelah itu, mendirikan sebuah
bangunan di pegunungan yang kemudian menjadi pusat
pengajaran terkemuka.
Akhir hidupnya:
Setelah adanya pergantian pemerintahan, Hakim Iyad
pindah ke Marakish, dan disanalah beliau meninggal dunia,
yaitu pada tahun 544 Hijriyah atau 1123 Masehi, hampir
900 tahun yang lalu. Marakish adalah sebuah kota yang
dikenal sebagai kota tujuh auliya’ (tujuh orang yang dekat
dengan Allah dan Rasul-Nya). Hakim Iyad termasuk salah
satu dari tujuh orang auliya tersebut, dan beliau
dikebumikan di area pemakaman yang sama dengan
4
mereka. Makam Hakim Iyad telah diziarahi banyak orang
dari seluruh Maroko maupun negara-negara lainnya.
Karya-karyanya:
Hakim Iyad telah menulis lebih dari sepuluh buku,
diantaranya adalah penjelasan (syarah) himpunan Kutipan
Kenabian (hadis) sahih susunan Imam Muslim. Puncak
karya besar hakim Iyad, terukir pada buku "Ash Shifa"
yang mengupas biografi indah Nabi Muhammad, pujian
dan kesejahteraan atasnya. Bukunya ini telah bertahan
menempati posisi teratas selama hampir 900 tahun.
Dalam karya ini, kecakapan hebat hakim Iyad dalam
meneliti dan mengumpulkan materi sangat nampak,
sehingga mendapat pengakuan dan sambutan hangat dari
masyarakat, yang mengenali berkah yang besar didalam
karya beliau, mereka lantas memuji beliau dalam berbagai
tulisan dan syair mereka.
Disepanjang masa, tidak ada yang mampu melebihi karya
besar ini, sampai sekarang permintaan akan salinan
karyanya terus mengalir. Puji syukur karena kini tersedia
dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Dalam karya Hakim Iyad ini, terdapat beberapa kutipan
kenabian (hadis) yang diantaranya masih belum dibuktikan
kesahihannya, pada masa tersebut tidak memungkinkan
untuk membuktikan kesahihannya karena tersebar dibanyak
negara (sarana dan prasarana pada zaman tersebut sangat
terbatas).
Namun untunglah, di masa sekarang, seorang ulama besar
dan Pakar Kutipan Kenabian (Muhaddis) Syekh Sayid
Talidi dari Tanjir, Maroko, yang diberkati dengan
kemampuan meneliti dan menentukan kesahihan hadis, dan
sudah mengumpulkan semua hadis di seluruh dunia, telah
menentukan kesahihan hadis-hadis yang terdapat didalam
5
karya "Ash Shifa", jadi hadis-hadis yang tidak sahih
ditiadakan. Inilah edisi yang dirilis dalam penerjemahan
kami.
Biografi (versi talidi) sekarang menjadi sangat akurat, dan
ini yang menjadi maksud ketika merujuk terjemahan
sebagai ringkasan dan adaptasi.
Hakim Iyad berkomentar mengenai bukunya, "Kami tidak
menyusun biografi ini untuk orang-orang yang menyangkal
adanya pangkat kenabian serta meragukan mukjizat Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, namun
untuk orang-orang yang beriman sehingga bisa lebih
mengenal Nabi mereka. Kami sajikan karya ini untuk
orang-orang yang mempercayai Nabi Muhammad, yang
menerima ajakannya menuju jalan Allah, dan jauh dilubuk
hati mereka mempercayai kenabiannya, sehingga kecintaan
mereka kokoh, dan semakin meningkat perbuatan baik serta
keimanan mereka."
Pembahasan tulisan Hakim Iyad pada unit keempat,
berkaitan dengan orang-orang munafik dan orang-orang
yang menghina Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan
para Sahabatnya. Itulah sebabnya kami menyendirikan unit
tersebut dari unit sebelumnya. Ini semua demi kenyamanan
anda ketika menikmati karya ini, apalagi sifat karya hakim
Iyad terkenal membela kenabian. Namun jika
membutuhkan unit tersebut, sebagai bahan untuk
mempertahankan kenabian dari gempuran orang-orang
munafik, kami persilahkan untuk mengakses unit keempat.
Jadi pantas sekali, hakim Iyad meletakkan doa untuk orang-
orang beriman, sebagai penutup karyanya, diakhir unit
ketiga, sebelum unit keempat unit yang terakhir.
@ Kata Pengantar Penulis
Kata Pengantar Penulis
6
Catatan:
(Baca: Salla Allahu alaihi wa sallam)
Arti dari kalimat tersebut adalah, "Semoga Allah senantiasa
memuji dan melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi
Muhammad."
Kata Pengantar Pengarang, Hakim Agung Abulfadl Iyad
Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
ASH-SHIFA
Kesembuhan (pembaca) dengan melukiskan hak-hak Nabi
Terpilih
Pujian dan kesejahteraan atasnya
(untuk kata pengantar dan latar belakang penulis, silakan
menuju bab ke 113 dan 114 diakhir buku ini)
@ BAB 1 - ALLAH MEMUJI NABI MUHAMMAD
1. BAB: Pujian Allah untuk Nabi-Nya Muhammad, dan
derajat agung baginda dalam ucapan dan perbuatannya.
Seorang pakar hukum Islam dan ulama besar dizamannya,
Imam Al-Hafiz Abulfadl Iyad, semoga Allah meridhainya,
membuka karya besar biografi Nabi Muhammad ini dengan
sebuah kata pengantar, dan berkata:
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Esa, mempunyai Nama-
nama Terbagus, Pemilik perlindungan megah.
Pujian bagi Allah, Yang Maha Sempurna, Yang sendirian
memiliki Nama-nama yang agung, menguasai kekuatan
dahsyat, tidak berawal dan tidak berakhir.
Allah nyata adanya, tidak muncul dari imajinasi(daya cipta)
atau dugaan.
Allah Maha Tersembunyi sebab kesucian-Nya, bukan
karena ketiadaannya. Dia meliputi segala sesuatu dalam
kasih sayang dan pengetahuan-Nya.
7
Allah memberi karunia yang melimpah kepada mereka
yang dibimbing-Nya (Para Kekasih/Pecinta-Nya). Dia telah
mengutus pada mereka seorang Utusan (yaitu Nabi
Muhammad) dari keturunan Arab asli, yang terbaik
diantara penduduk Arab dan selain Arab, serta paling bagus
garis keturunan dan masa pertumbuhannya.
Kecerdasan dan kesabaran Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, melebihi semua manusia.
Pengetahuan dan pemahaman baginda kokoh teratas
mengungguli siapapun. Baginda mempunyai keyakinan
yang sangat teguh dan tekad yang sangat kuat. Baginda
adalah insan yang paling belas kasih dan pemurah dari
seluruh makhluk yang ada dimuka bumi.
Allah telah mensucikan jiwa raga baginda, dan
melindunginya dari berbagai cela dan ketidak sempurnaan,
serta menganugerahkan hikmah dan kebijaksanaan
kepadanya. Melalui Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya,
Allah membuka mata yang buta, hati yang tertutup dan
telinga yang tuli, serta membuat manusia beriman (percaya)
kepada-Nya.
Oleh karena itu, mereka yang memuliakan dan menolong
Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah mereka
yang telah ditetapkan bahagia oleh Allah, namun bagi yang
telah ditetapkan celaka, merekapun mendustakan dan
berpaling dari baginda. Allah berfirman, "Dan barangsiapa
yang di (dunia)ini buta (kepercayaan), maka ia di akhirat
akan buta dan lebih tersesat jalan." (Al-Isro'-17:72).
Semoga Allah senantiasa memuji Rasul-Nya dengan pujian
yang meningkat terus menerus, dan semoga Dia juga
menganugerahkan kesejahteraan kepada keluarga dan para
Sahabat baginda.
(Setelah beberapa kalimat diatas, Imam Abulfadl Iyad
8
berdoa):
"Semoga Allah menerangi hatiku dan hatimu dengan
cahaya keyakinan. Mudah mudahan Dia menganugerahi
kita kelembutan, sebagaimana yang Dia anugerahkan
kepada para kekasih-Nya (auliya') ialah mereka yang
sangat takut kepada Allah, yang telah mendapat anugerah
kesucian dari-Nya. Kalbu mereka kosong tidak butuh pada
manusia, karena itulah mereka mendapat karunia
pengetahuan sempurna dari Allah, dan nikmat bisa
menyaksikan aneka keajaiban dalam kerajaan dan
kekuasaan-Nya. Hingga hati mereka dipenuhi rasa takjub
dan pikiran mereka berkelana di alam kebesaran Allah."
Mereka menjadikan diri mereka selalu fokus kepada Allah
semata, dan senantiasa bersaksi untuk Allah dalam
kehidupan didunia. Kelak di Kehidupan Abadi (akhirat),
mereka diberkati bisa melihat keindahan dan keagungan
Raja semesta alam, dan bebas pergi kesana kemari
menikmati bentangan Kekuasaan dan Kebesaran-Nya. Para
kekasih benar-benar puas membenamkan diri tenggelam
dalam pengabdian dan ketergantungan kepada Allah.
Mereka mempraktikkan untuk diri mereka perkataan Allah
dalam ayat ini, "Katakan 'Allah' kemudian tinggalkan
mereka bermain-main dalam penyelaman mereka." (Al-
An'am-6: 91)
Karya ini merupakan jawaban atas permintaan masyarakat
supaya menulis buku yang mengupas perihal kedudukan
manusia terpilih, Nabi Muhammad - semoga Allah
senantiasa memuji dan memuliakan serta melimpahkan
kesejahteraan kepada baginda - dan menggambarkan betapa
sepatutnya bagi umat manusia untuk menghormati dan
memuliakan baginda, serta putusan bagi orang-orang yang
tidak menghormati baginda maupun mereka yang
9
menyepelekan dalam menghargai keunggulan pangkat
baginda meski hanya dengan sepotong kecil kuku. Aku
juga telah diminta untuk mengumpulkan pernyataan para
pemimpin dan pemuka Islam pendahulu kita tentang
kebesaran baginda, dan aku mendukung perkataan mereka
disertai ayat-ayat Al-Quran dan beberapa contoh.
Sadarilah saudaraku - semoga Allah memberkatimu -
menyusun karya ini adalah pekerjaan berat yang teramat
sulit, tetapi penting sekali pelaksanaannya meski karenanya
telah memenuhi hatiku dengan ketakutan.
Dalam menyusun karya ini, perlu bagiku
mengevaluasi(meneliti) sumber-sumber utama, dan
mengoreksi data-data yang mendukungnya, serta
melakukan riset(penelitian) yang mendalam dan detail,
tentang segala pengetahuan yang berhubungan dengan Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang wajib,
mustahil maupun yang diperbolehkan atas baginda.
Demikian pula perlu bagiku mendalami pengetahuan
tentang Kenabian, Kerasulan, Risalah Kenabian, Cinta dan
Persahabatan sejati, serta keistimewaan pangkat baginda
yang sangat tinggi.
Saya seolah-olah menemukan gurun pasir terpencil yang
terbentang luas, yang bahkan burung paling cerdas
sekalipun takkan mampu melintasinya, dan langkah
siapapun tak akan bisa mencapai tujuan akhir penjelajahan.
Seakan-akan aku berada ditempat-tempat yang tak dikenal
dalam pikiran, yang jika tidak dibimbing pengetahuan yang
tepat dan kejernihan pikiran, tentu akan tersesat. Aku bagai
menemukan lereng licin yang menyebabkan kaki tergelincir
bila tidak bergantung pada pertolongan dan dukungan dari
Allah.
Bagaimanapun, melalui penyusunan buku ini, aku berharap
10
semoga kita mendapatkan ridho dan pahala dari Allah,
dengan mengenal kebesaran kedudukan Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, dan kemuliaan budi
pekerti baginda, serta menerangkan kepribadian dan sifat-
sifat baginda yang belum pernah dibukukan oleh seorang
pun sebelumnya.
Kini aku mengutip firman Allah, "Supaya menjadi yakin
orang-orang yang diberi Al Kitab dan meningkat keimanan
mereka yang beriman." (Al-Muddatstsir,74: 31).
Mereka yang diberi Al Kitab telah diwajibkan oleh Allah :
"(demi Allah) kamu menerangkannya kepada manusia dan
tidak merahasiakannya." (Ali Imran,3: 187)
Untuk melengkapi uraian ini, aku sertakan hadis riwayat
Abu Hurairah, semoga Allah meridhainya, yang
memberitahu bahwa Rasulullah, pujian dan kesejahteraan
atasnya, bersabda: "Barangsiapa ditanya tentang
pengetahuan agama namun ia menyembunyikannya, maka
Allah akan mengekangnya dengan tali kekang dari Api
neraka pada Hari Kiamat." Lantaran inilah, aku bergegas
dalam penelitian untuk menemukan beberapa keterangan
yang jelas, supaya tercapai obyek sasaran tujuan, dan demi
untuk memenuhi suatu kewajiban.
Sebagaimana diketahui, dalam kehidupan ini, tubuh dan
pikiran seseorang biasanya disibukkan dengan berbagai
cobaan dan beraneka perkara yang menguji. Tak diragukan
lagi, hal-hal semacam ini dapat dengan mudah mengalihkan
perhatian dari berbagai kewajiban dan hal penting lainnya,
dan menjadi penyebab seseorang merosot ke tingkat yang
lebih rendah.
Ketika Allah memilihkan yang terbaik untuk seseorang,
Dia secara total akan menenggelamkannya tanpa batas
dalam kesibukan yang hanya tertuju kepada-Nya, yang
11
mana akan dipuji dimasa sekarang maupun di Kehidupan
Abadi (akhirat).
Pada Hari Pembalasan (Kiamat) kelak, hanya akan ada
kebahagiaan diSurga, atau hukuman di Neraka. Karenanya,
manusia yang mencari keselamatan bagi dirinya, wajib
memperhatikan segala hal yang menjadikan ruhnya berada
dalam petunjuk kebenaran. Memperbanyak amal kebaikan,
serta menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
Semoga Allah memperbaiki hati kita yang retak,
mengampuni dosa-dosa kita yang banyak, menjadikan kita
selalu bersiap-siap untuk kembali kepada-Nya, dan
menganugerahi kesempatan luas untuk selalu melakukan
kebaikan, yang membawa pada keselamatan dan kedekatan
kepada-Nya, menjadikan kita diberkati dengan anugerah,
kemurahan dan belas kasih-Nya.
Demikianlah menjadi niatku melakukan pekerjaan penting
(amalan) ini. Aku harus mengorganisasikan bahan
menyusunnya, serta mengurai bab dan segala isi tulisan.
Aku menamakan karya ini: Ash-Shifa Bita'rif Huquq Al-
Musthofa “Kesembuhan dengan Melukiskan Hak-hak Nabi
Terpilih - Pujian dan kesejahteraan atasnya.”
Penanda tangan: Hakim Agung Abulfadl Iyad
SAHIH SHIFA
KESEMBUHAN
Seri ke-2
ALLAH MEMUJI NABI MUHAMMAD
12
Karya
Hakim Agung Abulfadl Iyad
wafat tahun 1123M / 544H
Periwayat Hadis
Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq
Perevisi
Muhaddis Abdullah Talidi
diadaptasi
oleh
Abdi Hadis Syaikh Ahmad Darwish (Arab/ Inggris)
Anne Khadeijah (Inggris)
Siti Nadriyah (Indonesia)
Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak
Cipta dilindungi.
Surah An-Najm (bintang) dan keistimewaannya
Allah berfirman, "Demi bintang tatkala terbenam;
kawanmu tidak sesat dan tidak keliru; dan tidak berucap
menurut hawa nafsu; ucapannya tiada lain adalah wahyu
yang diwahyukan; diajarkan kepadanya oleh yang sangat
kuat; yang mempunyai keperkasaan, berdiri kokoh; dan dia
(Jibril) berada di ufuk tertinggi; Kemudian dia mendekat,
lalu bertambah dekat; menjadi berjarak dua ujung busur
panah atau lebih dekat; maka (Allah) mewahyukan kepada
penyembah-Nya (Jibril) apa yang Dia wahyukan (kepada
13
Nabi Muhammad);
Hati tidak berdusta apa yang dia lihat; apakah kamu
membantahnya atas apa yang dia lihat; dan dia benar-benar
melihatnya pada pendaratan lain; disisi Sidratulmuntaha; di
dekatnya ada Surga tempat tinggal; saat Sidratulmuntaha
diselubungi apa yang menyelubungi; pandangannya tidak
membelok dan tidak melampaui; dia benar-benar telah
melihat sebagian tanda-tanda terbesar Penguasanya." (An-
Najm, 53:1-18.)
Terdapat perbedaan pendapat mengenai kata "bintang".
Sebagian ulama mengatakan makna katanya tetap yaitu:
bintang. Sementara lainnya berkata maknanya adalah:
(penurunan) Al-Qur'an (secara berangsur-angsur).
Jelas sekali Allah telah bersumpah untuk bimbingan-Nya
kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
dan kebenaran baginda dalam pelantunan Al-Quran, yang
mana diturunkan bersama malaikat Jibril yang kuat dan
perkasa, kepada baginda secara langsung dari Allah, dan
bahwa baginda bebas total dari segala keinginan diri, yakni
tidak pernah menuruti hawa nafsu.
Lalu, Allah menyatakan lagi keunggulan Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, dalam berbagai peristiwa
di Malam Isra' Mi'raj, dan memberitahu pencapaian
baginda di Sidratul Muntaha (Pohon Lote) dekat Surga
tempat tinggal, serta kepastian pandangan baginda yang
tidak menyimpang saat melihat sebagian dari tanda-tanda
terbesar Penguasanya. Allah juga memberitahu kita
peristiwa agung ini dalam ayat-ayat pembuka surah "Al-
Isro' (Perjalanan Malam)."
Allah telah menyingkap kepada Nabi Muhammad, pujian
dan kesejahteraan atasnya, kerajaan gaib-Nya yang agung,
sehingga pandangan baginda bisa menembus keajaiban
14
alam malaikat, suatu keajaiban besar yang tidak dapat
diungkapkan dengan kata-kata, serta tidak terjangkau akal
manusia, meskipun hanya sekecil atom.
Tentang ayat, "Maka (Allah) mewahyukan kepada
penyembah-Nya (Muhammad) apa yang Dia wahyukan."
Ulama mempunyai pandangan, ayat ini mengandung
sebuah pertanda anugerah dari Allah untuk Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan suatu
penghargaan yang mengesankan (yang berupa wahyu).
Allah berfirman, "dia benar-benar telah melihat sebagian
tanda-tanda terbesar Penguasanya." Pemahaman manusia
yang terbatas tidak mampu menyerap rincian apa yang
sebenarnya diwahyukan, dan akhirnya setiap usaha untuk
menggambarkan tanda-tanda terbesar menemukan jalan
buntu.
Allah telah menyebutkan status Nabi Muhammad yang
memang benar-benar suci, dan perlindungan yang
didapatkan baginda selama Perjalanan di Malam Isro'
Mi'roj.
Berkenaan dengan hati baginda, Allah berfirman, "Hatinya
tidak berdusta apa yang dia lihat". Allah juga berfirman
tentang lisan baginda, "dan tidak berucap menurut hawa
nafsu", dan berfirman tentang pandangan baginda,
"Pandangannya tidak membelok dan tidak melampaui."
Sumpah Allah demi bintang, demi malam, dan demi pagi
bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah dan dibawa oleh
Malaikat Jibril dan bahwa Nabi-Nya tidak gila
Allah berfirman, "Sungguh, Aku bersumpah demi bintang-
bintang; yang beredar dan terbenam; demi malam apabila
telah hampir meninggalkan gelapnya; dan demi subuh
apabila fajar mulai menyingsing; sungguh itu benar-benar
firman (Allah yang dibawa oleh) Utusan Mulia (Jibril);
15
yang mempunyai kekuatan, berkedudukan tinggi di sisi
Pemilik Singgasana; dipatuhi di sana (di alam malaikat)
lagi dipercaya; Temanmu (Muhammad) bukanlah orang
gila; Benar-benar dia telah melihatnya di ufuk yang nyata;
dan dia (Muhammad) tidak menahan (dalam menerangkan)
atas yang gaib; dan itu bukanlah perkataan setan yang
terkutuk." (At-Takwir, 81:15-25).
Para ulama' menjelaskan makna ayat-ayat itu tertuju pada
Malaikat Jibril, yaitu ketika Allah bersumpah dengan
kalimat "Utusan Mulia". Malaikat Jibril memiliki pangkat
yang tinggi disisi Allah dan telah diberi kekuatan untuk
mengirimkan Wahyu.
Kedudukan Malaikat Jibril aman dan kokoh disisi
Penguasanya. Malaikat Jibril "dipatuhi" di langit, dan
"dipercaya" untuk mengirimkan Wahyu. Ini merupakan
beberapa kelebihan Malaikat Jibril.
"dia telah melihatnya" berarti Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, melihat Malaikat Jibril dalam rupa
yang sebenarnya.
Ayat selanjutnya, "dan dia (Muhammad) tidak menahan
(dalam menerangkan) atas yang gaib." Jadi Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, tidak
meragukan hal-hal yang gaib. Ulama lainnya bilang
baginda tidak menahan diri dalam berdoa kepada Allah.
Allah bersumpah demi Pena bahwa baginda mempunyai
akal pikiran yang sehat dan pahala tak terbatas disisi
Penguasanya, serta berbudi pekerti paling luhur.
Sumpah besar lainnya ditemukan didalam surah "Al-Qalam
(Pena)", dimana Allah memulai dengan huruf "Nun" yang
misterius maknanya. "Nun; demi pena dan apa yang
mereka tulis; berkat nikmat Penguasamu, engkau bukanlah
orang gila; dan sungguh bagimu benar-benar pahala yang
16
tiada putus-putusnya; dan sungguh engkau (Muhammad)
benar-benar diatas budi pekerti yang luhur." (Al-
Qalam,68:1-4).
Orang-orang kafir memandang rendah pada baginda, pujian
dan kesejahteraan atasnya. Mereka berpaling dari baginda
dan menyerangnya dengan banyak kebohongan. Dalam
ayat tersebut, Allah bersumpah dengan sumpah yang besar
bahwa Nabi pilihan-Nya, bebas dari segala kecaman
mereka.
Allah menyenangkan hati baginda, pujian dan
kesejahteraan atasnya, dan meningkatkan harapan baginda,
ketika secara lembut menyamankan baginda seraya
berfirman, "Berkat nikmat Penguasamu, engkau bukanlah
orang gila." Ayat ini memperlihatkan perkataan yang penuh
sopan santun dan mengandung suatu penghargaan tinggi.
Allah memberitahu baginda, pujian dan kesejahteraan
atasnya, "dan sungguh bagimu benar-benar pahala yang
tiada putus-putusnya." Allah telah menganugerahkan
keberkatan dan kenikmatan abadi kepada baginda. Pahala
yang tiada putus-putusnya dan tak terhitung banyaknya
diberikan kepada baginda, dan Allah tidak mengungkit-
ungkit segala pemberian-Nya kepada baginda.
Ayat selanjutnya memperlihatkan pengesahan besar dari
Allah yang menguntai sifat-sifat terpuji baginda, "dan
sungguh engkau (Muhammad) benar-benar diatas akhlak
yang luhur." Terlepas dari makna aslinya, para ulama
memberitahu, akhlak yang luhur berarti akhlak Al-Qur'an,
akhlak Islam, tabiat yang mulia dan tidak ada yang lebih
penting bagi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan
atasnya, selain Allah semata.
Allah memuji Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang
telah menerima secara mutlak segala keberkatan yang
17
diberikan kepadanya, serta memberinya keutamaan dengan
menghiasi baginda karakter yang agung tersebut.
"Maha Suci Allah, Yang lemah lembut lagi Maha Mulia,
Yang Maha Membaguskan, Maha Dermawan lagi Maha
Terpuji, yang memudahkan dan membimbing manusia
berbuat kebajikan. Dia memuji dan memberi pahala
siapapun yang melakukan kebaikan. Maha Suci Allah!
berkat, nikmat dan karunia-Nya melimpah ruah!".
Hati baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, terhibur,
ditengah ancaman dan gangguan yang tiada hentinya
menimpanya, dengan firman Allah berikut, "Maka kelak
kamu akan melihat dan mereka pun akan melihat; siapa di
antara kamu yang gila; sungguh Penguasamu, Dia lebih
Mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya; dan Dia
lebih Mengetahui orang-orang yang terbimbing. (Al-
Qalam, 68:5-7)
Setelah memuji Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan
atasnya, Allah menyingkap kedok orang-orang yang
memusuhi baginda dengan mewahyukan kehinaan perangai
mereka dan kejahatan mereka melalui penyebutan sepuluh
atau lebih sifat-sifat buruk mereka.
Allah berfirman, "Janganlah mematuhi orang-orang yang
mendustakan; mereka menginginkan supaya kamu
berkompromi maka mereka berkompromi; dan janganlah
mematuhi setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina;
pencela berjalan dengan menghasud; menghalangi pada
kebaikan, yang melampaui batas lagi banyak dosa; yang
kaku, sesudah itu terkenal jahat; karena ia mempunyai harta
dan anak-anak; apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat
Kami, ia berkata: 'dongengan orang-orang dahulu kala'."
(Al-Qalam, 68:8-15).
Ayat berikut ini memberitakan bahwa hukuman dan
18
kehancuran mereka akan segera datang.
"Kelak Kami menandainya diatas belalai." (Al-
Qalam,68:16).
Firman Allah ini jauh lebih efektif daripada apapun yang
akan diucapkan dan dilakukan Nabi Muhammad, pujian
dan kesejahteraan atasnya, disamping juga membingungkan
orang-orang yang memusuhi baginda. Jadi kemenangan
yang diberikan Allah kepada baginda, jauh lebih tinggi
daripada kemenangan yang bisa diperoleh dengan usaha
baginda sendiri.
Firman Allah tentang sifat nabi Muhammad
yang penuh belas kasih dan murah hati
Allah berfirman, "ToHa; Kami tidak menurunkan Al-
Qur'an kepadamu untuk menyengsarakan." (Toha,20:1-2)
Kata "ToHa" huruf-hurufnya terpisah ('To' dan 'Ha'). Tafsir
yang akurat mengungkap makna "Toha" yaitu "Wahai
lelaki", pendapat ini diriwayatkan oleh ulama generasi
setelah Sahabat (Tabi'in) serta ulama besar Jarir At-Tobari,
gurunya para ahli tafsir.
Dalam surah yang lain, Allah berfirman tentang Nabi-Nya,
pujian dan kesejahteraan atasnya,
"Maka barangkali kamu akan membinasakan dirimu
dengan duka cita atas berpalingnya mereka sekiranya
mereka tidak beriman dengan keterangan ini (Al Qur'an)."
(Al-Kahf,18:6).
"Barangkali kamu akan membinasakan dirimu bilamana
mereka bukan orang-orang yang beriman; Jika Kami
kehendaki, niscaya menurunkan atas mereka pertanda dari
langit, maka senantiasa batang leher mereka tunduk
kepadanya." (Asy-Syu'ara,26:3-4).
Allah juga berfirman, "Maka sampaikanlah terang-terangan
19
apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik; Sungguh Kami mencukupimu dari orang-orang
yang mengejek; mereka yang menjadikan tuhan yang lain
bersama Allah, maka kelak mereka mengetahui; dan
sungguh Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit
sebab apa yang mereka ucapkan." (Al-Hijr,15:94-97).
"Dan sesungguhnya telah diperolok-olokkan beberapa rasul
sebelum kamu, maka Aku beri tahu kepada orang-orang
yang kafir itu kemudian Aku binasakan mereka. Alangkah
hebatnya hukuman-Ku itu." (Ar-Ra'd,13:32)
Makki menjelaskan, "Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, menderita disebabkan orang-orang
kafir, maka Allah menurunkan ayat-ayat tersebut untuk
menghiburnya, sehingga menjadi mudah untuknya, dan
pada saat yang sama Dia memberitahu akibat bagi mereka
yang keras kepala.
Hiburan serupa terdapat dalam firman Allah berikut ini:
"Dan jika mereka mendustakanmu, maka sungguh telah
didustakan rasul-rasul sebelum kamu, dan kepada Allah
segala urusan dikembalikan." (Fatir, 35:4).
"Demikianlah, tidak datang seorang rasul kepada orang-
orang sebelum mereka, melainkan mereka berkata, 'ia
seorang penyihir, atau orang gila!" (Az-Zariyat, 51:52)
Selain sebagai pelipur bagi baginda, ayat tersebut sekaligus
memberitahu bahwa para nabi dan rasul sebelumnya juga
mengalami hal yang sama.
Adapun untuk orang-orang yang keras kepala, Allah telah
menjadikan perkara itu mudah bagi Nabi-Nya, dengan
berfirman, "Berpalinglah dari mereka, maka kamu tidak
disalahkan." (Adz-Dzariyat, 51:54). Dengan kata lain, Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah
mengirimkan Pesan Allah (Risalah), berarti telah
20
menjalankan tanggung jawabnya maka tidak disalahkan.
Belas kasih Allah selanjutnya dinyatakan dalam ayat
berikut, sebagaimana tampak pada beberapa ayat lainnya,
"Dan bersabarlah pada ketetapan Penguasamu, sungguh
kamu dibawah Pandangan Kami." (At-Tur, 52:48).
Ayat ini memperlihatkan bahwa baginda secara terus
menerus berada dibawah penglihatan dan perlindungan
Allah, dan hendaknya tetap sabar dengan kezaliman yang
mereka lakukan. Allah menghibur Nabi-Nya dengan cara
yang sama di banyak ayat lainnya.
Kedudukan Nabi Muhammad yang melebihi nabi mulia
lainnya
Pujian dan kesejahteraan atas semua nabi Allah
Allah berfirman, "Dan ketika Allah mengambil perjanjian
para nabi, 'Manakala Aku telah memberikanmu Kitab dan
Hikmah. Kemudian datang kepadamu seorang rasul
(Muhammad) membenarkan pada apa yang bersamamu,
kamu benar-benar akan beriman dengannya dan benar-
benar menolongnya. Dia berfirman: 'Apakah kamu setuju
dan mengambil perjanjian-Ku atas yang demikian itu?'
Mereka menjawab: 'Kami setuju'. Dia berfirman: 'Maka
bersaksilah dan Aku menyertaimu diantara yang bersaksi'."
(Ali-Imran,3:81).
Abul Hasan Al-Qobisi menarik perhatian kita pada
kenyataan, bahwa dalam ayat ini, Allah memilih Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, melebihi
semua nabi dan rasul mulia yang lain, keunggulan ini tidak
diberikan pada selain baginda.
Para ahli tafsir mengatakan, Allah mengambil perjanjian
dengan wahyu. Sebelum mengutus seorang nabi maupun
21
rasul bagi umat, Allah telah menyebut tentang Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan sifat-
sifatnya, serta mengambil perjanjian dari setiap nabi
maupun rasul agar jika mendapatinya, mereka beriman
kepadanya.
Juga dikatakan, para nabi dan rasul supaya menjelaskan
pada umatnya masing-masing, dan mengambil perjanjian
umat mereka agar menjelaskan pula pada generasi
setelahnya.
Kalimat, "Kemudian datang kepadamu seorang rasul"
ditujukan kepada Ahli Kitab yaitu orang-orang Yahudi dan
Nasrani / Kristen yang sezaman dengan Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, dan dizaman sesudahnya.
Ali bin Abi Talib dan sahabat lainnya menambahkan, sejak
masa Nabi Adam, Allah telah membuat perjanjian dengan
setiap nabi dan rasul, agar beriman dan membantu Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, jika muncul
selama masa mereka. Ini berarti mereka pun berkewajiban
mengambil perjanjian dengan umat mereka masing-masing.
As-Suddi dan Qotada menuturkan: beberapa ayat yang lain
juga menggambarkan keutamaan baginda dengan cara yang
serupa lebih dari satu kali.
Allah berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil
dari para nabi perjanjian mereka dan dari kamu
(Muhammad) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra
Maryam, dan Kami mengambil dari mereka perjanjian yang
teguh." (Al-Ahzab, 33:7).
Dan, "Sungguh Kami telah mewahyukan kepadamu
sebagaimana Kami mewahyukan kepada Nuh dan para nabi
sesudahnya, dan Kami mewahyukan (pula) kepada Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya'kub dan suku bangsanya, Isa, Ayyub,
Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami memberikan
22
Dawud Kitab Zabur; dan para rasul, Kami telah
mengisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan
(sebagian) para rasul tidak Kami kisahkan mereka
kepadamu. Dan Allah telah berfirman kepada Musa dengan
pembicaraan (firman yang langsung didengarnya). Allah
telah mengutus para rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan supaya tidak ada bagi manusia alasan
untuk membantah Allah, setelah (pengutusan) rasul-rasul
itu (yang mengenalkan mereka kepada Allah). Dan Allah
Maha Perkasa lagi, Maha Bijaksana; akan tetapi Allah
bersaksi pada apa yang Dia turunkan kepadamu. Dia telah
menurunkannya dengan Ilmu-Nya, dan para malaikat
menjadi saksi. dan cukuplah Allah sebagai saksi." (Al-
Maidah, 4:163-166).
Allah memberi keutamaan yang lebih pada sebagian para
rasul, sebagaimana nampak dalam ayat, "Rasul-rasul itu,
Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain,
diantara mereka yang Allah telah berbicara dan
meninggikan derajat beberapa mereka." (Al-Baqarah,
2:253).
Ayat tersebut merujuk pada Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, karena baginda diutus untuk seluruh
umat manusia. Allah juga menghalalkan rampasan perang
bagi baginda (yang mana dilarang pada nabi-nabi
sebelumnya) serta memberikan aneka mukjizat yang
mengagumkan.
Tak ada seorang nabi pun yang diberi keutamaan dan
kemuliaan selain Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, diberikan yang setara atau lebih
tinggi. Allah telah menyebut nama baginda didalam Al-
Qur'an memakai gelar seperti, 'Wahai Nabi', 'Wahai Rasul',
sedang Dia menyebut para nabi mulia lainnya dengan nama
23
mereka.
Umat manusia diperintah memuji Nabi Muhammad
dan penangguhan hukuman disebabkan olehnya
Pada periode ketika baginda tinggal di Mekah, Allah telah
berfirman, "Dan tidaklah Allah menghukum mereka
sementara kamu di tengah-tengah mereka ..." (Al-Anfal,
8:33).
Ketika baginda telah berhijrah (berimigrasi) dari Mekah ke
Madinah, sebagian muslim masih tinggal di Mekah, maka
bunyi firman selanjutnya adalah, "...dan tidaklah Allah
menghukum mereka sedang mereka (masih) memohon
ampunan." (Al-'Anfal, 8:33).
Beberapa tahun setelah hijrah, baginda memimpin para
pengikutnya dalam perjalanan haji dari Madinah ke Mekah.
Mereka berangkat tanpa bersenjata. Namun sebelum
sampai di Mekah, mereka menghadapi perlawanan dari
orang-orang kafir Mekah, dan dihalang-halangi masuk
Mekah.
Umat Islam di Madinah tidak tahu kalau masih ada orang
Islam yang tertinggal di Mekah, dan karena mereka, Allah
menurunkan ayat, "Dan kalau bukanlah karena ada
beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang
tidak kamu ketahui tentulah kamu akan membunuh mereka,
yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa kamu
sadari." (Al-Fath, 48:25)
Dari ayat-ayat ini, posisi terhormat Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, bisa diketahui dengan
jelas. Jika bukan karena baginda, hukuman benar-benar
segera turun pada penduduk Mekah, sebab Allah telah
berfirman, "dan mengapa Allah tidak menghukum mereka."
(Al-Anfal, 8:34). Hukuman mereka ditunda karena
24
keberadaan baginda di tengah-tengah mereka, dan sebab
keberadaan para pengikut baginda.
Setelah semua orang Islam berhijrah ke Madinah sebelum
Mekah dibuka, yang tersisa di Mekah hanyalah orang-
orang kafir, namun pada pembukaan kota Mekah, kaum
muslimin meraih kejayaan, sedang orang-orang kafir
dihukum dengan harus menerima kekalahan. Saat itulah,
harta kekayaan milik orang-orang Islam, yang dulunya
disita orang-orang kafir, dikembalikan lagi pada mereka.
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
bersabda, "Aku adalah pengaman bagi para Sahabatku." Ini
berarti pengaman dari bid'ah (inovasi), dan dari
perselisihan serta kekacauan (fitnah).
Rasulullah adalah jaminan keamanan terbesar selama masa
hidup baginda dan selama jalannya (sunnah) diikuti.
Namun saat jalannya ditelantarkan dan ditinggalkan, maka
akan datang bala bencana dan kekacauan (fitnah).
Dalam surah Al-Ahzab ("Kelompok-kelompok") terdapat
ayat dimana Allah sendiri yang memperjelas nilai Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dengan
berfirman, "Sungguh Allah, dan para malaikat-Nya
bersolawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman,
bersolawatlah kepadanya, dan lafalkan kesejahteraan yang
melimpah ruah." (Al-Ahzab,33:56).
Perhatikan bagaimana Allah memulai ayat dengan pertama
kali merujuk kepada diri-Nya sendiri, dalam bersolawat
untuk Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
kemudian menunjukkan bahwa para malaikat juga
melakukan hal yang sama.
Siapapun akan menyadari betapa agungnya perintah untuk
semua orang yang beriman agar bersolawat kepada Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yaitu
25
memohon kepada Allah agar senantiasa melimpahkan
pujian, kemuliaan dan kesejahteraan untuk baginda.
Nabi Muhammad bersabda, "Dijadikan kesejukan mataku
didalam solat"
Abu Bakar bin Faurok menjelaskan: “Allah bersolawat
untuk Nabi Muhammad, demikian pula para malaikat-Nya,
dan umat diperintahkan supaya bersolawat (berdoa
memohon kepada Allah agar senantiasa melimpahkan
pujian, kemuliaan dan kesejahteraan) kepada Nabi
Muhammad sampai Hari Kiamat.”
Solawat dari para malaikat bermakna memohonkan
ampunan (untuk umat baginda), sedang solawat dari umat
baginda berarti mendoakan baginda, dan rahmat Allah
diturunkan kepada umat baginda.
"Orang-orang beriman bersolawat" berarti memintakan
keberkatan untuk baginda. Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, telah mengajarkan para Sahabatnya
tata cara bersolawat kepadanya.
Ada perbedaan antara kata berbahasa Arab "solat" yang
berarti beribadah kepada Allah, dengan membungkuk dan
bersujud, dan "solat" bermakna solawat yaitu memohon
kepada Allah agar senantiasa melimpahkan pujian,
kemuliaan dan kesejahteraan kepada baginda.
Allah berfirman, "dan jika saling bantu membantu
menghadapinya, maka sungguh Allah, Dia pelindungnya,
dan Jibril, dan kaum mukminin yang saleh." (At-
Tahrim,66:4). Kalimat, "kaum mukminin yang saleh",
merujuk pada para nabi, para malaikat, Abu Bakar, Umar,
Usman dan Ali, sedang sisanya orang-orang beriman
lainnya.
Kemuliaan Nabi Muhammad disebut didalam surah Al-
26
Fath (Pembukaan)
Allah memulai surah "Pembukaan" dengan ayat-ayat,
"Sungguh, Kami telah membuka untukmu (Muhammad)
pembukaan yang nyata; Allah mengampuni bagimu apa
yang telah lalu dari dosamu dan apa yang akan datang, dan
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu, serta
membimbingmu ke jalan yang lurus; dan Allah
menolongmu dengan pertolongan yang kuat;
Dia yang telah menurunkan ketenangan didalam hati orang-
orang beriman supaya bertambah keimanan bersama
keimanan mereka, dan milik Allah bala tentara langit dan
bumi, dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana; (karena rahmat-Nya) untuk memasukkan orang
beriman laki-laki dan orang beriman perempuan kedalam
taman-taman yang mengalir sungai-sungai dari bawahnya,
mereka kekal di dalamnya, dan menutupi dari mereka
kejelekan mereka.
Demikian itu kejayaan besar disisi Allah; dan mengazab
orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-
orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka
terhadap Allah dengan sangkaan buruk, atas mereka giliran
(nasib) buruk, dan Allah murka atas mereka dan mengutuk
mereka serta menyediakan bagi mereka (neraka) Jahanam,
seburuk-buruk tempat kembali; Milik Allah bala tentara
langit dan bumi, dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana;
Sungguh Kami mengutusmu (Muhammad) sebagai saksi,
dan pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan;
supaya kamu semua beriman kepada Allah dan rasul-Nya,
menguatkannya, memuja-mujanya, dan bertasbihlah
kepada-Nya pagi dan petang;
Orang-orang yang bersumpah setia kepadamu
27
sesungguhnya mereka bersumpah setia kepada Allah.
Tangan Allah di atas tangan mereka. Barangsiapa yang
melanggar, sesungguhnya ia melanggar atas dirinya sendiri,
dan barangsiapa memenuhi perjanjiannya dengan Allah,
maka Dia akan memberinya pahala yang besar." (Al-
Fath,48:1-10).
Ayat diatas tidak hanya memaparkan karunia, pujian dan
kemuliaan martabat Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, tetapi juga mengupas keberkatan
yang dianugerahkan Allah kepada baginda, meski hanya
sekelumit saja yang mampu dipahami akal pikiran manusia.
Dalam pembukaan ayat, Allah memberitakan kepada Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bahwa Dia
akan membuat baginda meraih kejayaan atas musuh-
musuhnya, serta meninggikan kalimat dan hukum-Nya.
Allah memberitahu kalau baginda menikmati status
pengampunan serta status perlindungan dari perbuatan
dosa, karenanya tidak akan diadakan perhitungan untuk
segala tindakan baginda dimasa lampau maupun di masa
yang akan datang.
Seorang cendekiawan Islam menjelaskan maksud ayat,
"Allah mengampuni bagimu apa yang telah lalu dari
dosamu dan apa yang akan datang," ialah Allah memberi
status telah dimaafkan dan telah diampuni kepada baginda.
Status ini secara jelas ditujukan kepada Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, dengan mengampuni
dosa-dosa baginda meskipun baginda tidak memiliki dosa
besar maupun kecil, bahkan setan (jin kafir) yang
mengikuti baginda ikut memeluk Islam.
(Syekh Darwish menambahkan: Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya tiada manusia dimuka bumi ini, kecuali
didampingi oleh saudaranya (Qarin) dari bangsa jin, dan
28
saudaranya dari bangsa malaikat. Mereka (para Sahabat)
bertanya: “Dan engkau juga wahai Rasulullah?”. Baginda
menjawab: “Dan aku juga, akan tetapi Allah membantuku
untuk menaklukkan saudaraku dari bangsa jin sehingga ia
masuk Islam, dan sekarang ia hanya menyeru aku untuk
melakukan kebaikan."
Dari hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud
tersebut, bisa disimpulkan bahwa setiap manusia
mempunyai saudara dari bangsa jin dan malaikat yang
senantiasa mengikuti kemana saja manusia pergi. Saudara
dari bangsa malaikat selalu mengajak pada kebaikan,
sedangkan saudara dari bangsa jin selalu membisiki dan
mengajak pada keburukan)
Penting sekali mempelajari status baginda yang telah
dimaafkan dan status telah terlindungi yang saling
bergabung satu sama lain. Perlu diingat, Allah melindungi
baginda dari segala macam dosa besar atau kecil. Ini
penting diketahui supaya tidak terjadi kesalahpahaman
dalam memahami unsur yang sangat penting dari sifat
baginda ini.
Baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, hanya
memerintahkan dirinya untuk berbuat kebaikan, jadi
bahasan mengenai pengampunan hanya secara abstrak
(menikmati status pengampunan tanpa adanya dosa), bukan
sebagai alasan memperbaiki kesalahan karena nyatanya
baginda tak berdosa sedikitpun. Sebagai gantinya,
pengampunan akan turun kepada para Sahabat dan para
pengikut baginda.
Baginda memperoleh status pengampunan atas apa yang
telah terjadi dan yang belum terjadi. Disisi lain, Makki
berkomentar, "Allah memberi karunia dan menjadikannya
sebagai sebab untuk status pengampunan baginda. Segala
29
sesuatu adalah berasal dari-Nya, tidak ada tuhan selain Dia.
Karunia yang satu mengiringi karunia yang lain, dan
baginda mendapatkan anugerah diatas anugerah lainnya."
Ayat selanjutnya, "dan menyempurnakan nikmat-Nya
atasmu".
Dalam ayat ini, Allah memberitahu sempurnanya
kenikmatan yang dianugerahkan kepada baginda, dengan
pembukaan dua kota terpenting yaitu Mekah dan Thaif.
Juga dikatakan itu berarti status baginda di kehidupan
dunia, pertolongan dan pengampunan dari Allah, semakin
meningkat.
Allah memberitahu penyelesaian keberkatan-Nya dengan
menghinakan musuh-musuh baginda yang arogan, dan
pembukaan dua kota terpenting, Mekah dan Thaif, dengan
demikian status baginda kian terangkat, sebab baginda
mendapat hidayah jalan yang lurus, yang pada akhirnya
menuju Surga dan kebahagiaan di Kehidupan Abadi
(akhirat).
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, selalu
ditolong oleh Allah, namun pertolongan yang diterima
baginda selama pembukaan kota Mekah dan Thaif jauh
lebih hebat.
Orang-orang beriman mendapatkan karunia dari Allah,
yang dengan rahmat-Nya, Dia menurunkan ketenangan dan
ketentraman di hati mereka, sehingga semakin
meningkatkan keimanan mereka.
Allah memberi kabar terbaik - berupa kejayaan dan
kemenangan besar - bagi orang-orang beriman laki-laki
maupun perempuan bahwa Allah mengampuni mereka dan
menutupi dosa-dosa mereka, serta mengganjar mereka
Surga yang mereka kelak akan hidup abadi didalamnya.
Kemudian Allah membahas hukuman bagi orang-orang
30
munafik dan orang-orang musyrik di dunia maupun di
akhirat, mereka dilaknat dan jauh dari rahmat-Nya, dan
tempat kembali mereka kelak adalah menempati tempat
terburuk di Neraka.
Orang-orang munafik dan orang-orang musyrik akan
mendapatkan hukuman di dunia dan di akhirat, mereka
dilaknat dan jauh dari rahmat-Nya, dan tempat kembali
mereka kelak adalah menempati tempat terburuk di Neraka.
Allah berfirman, "Sungguh Kami mengutusmu
(Muhammad) sebagai saksi, dan pembawa berita gembira,
dan pemberi peringatan." Dalam ayat ini, Allah
menyebutkan keistimewaan dan karakter utama Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang kelak
menjadi saksi menghadapi umatnya, karena baginda yang
menyampaikan kepada mereka, risalah yang dipercayakan
kepadanya oleh Allah.
Dikatakan bahwa baginda akan menjadi saksi bagi umatnya
dalam pengesaaan Allah (tauhid), serta memberi kabar
gembira pahala bagi umat baginda. Pengampunan bagi
mereka yang teguh dalam kebaikan dan beriman kepada
Allah, dan Nabi-Nya, pujian dan kesejahteraan atasnya,
juga memperingatkan siksaan bagi musuh-musuh yang
menentang baginda.
"Menguatkannya, memuja-mujanya," Kesepakatan ulama
mengatakan kalimat ini tertuju pada Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, dan bahwa baginda
hendaknya didukung dan dijunjung tinggi oleh umatnya.
Kemudian firman Allah, "dan bertasbihlah kepada-Nya
pagi dan petang" bermakna, bertasbih kepada Allah di
waktu pagi dan petang hari.
Ibnu Atho' berkata, "Surah Al-Fath berisi keanekaragaman
keberkatan untuk baginda."
31
Contohnya, "pembukaan yang nyata" merupakan suatu
tanda jawaban, "Mengampuni" adalah indikasi kecintaan,
berarti bebas dari segala cacat dan cela; "Menyempurnakan
nikmat" menjadi pertanda terpilihnya baginda dan
keberkatan telah mencapai tingkat kesempurnaan;
"Membimbingmu" yaitu sebuah indikasi persahabatan
Allah dengan baginda, dan ajakan persaksian.
Ja'far bin Muhammad menjelaskan, termasuk keberkatan
sempurna untuk Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, adalah bahwa Allah menjadikan
baginda sebagai kekasih-Nya. Allah juga bersumpah demi
hidup baginda, penggantian hukum lainnya dengan yang
dibawa baginda, dan mengangkat baginda pada derajat
tertinggi.
Dan lagi, Allah telah melindungi baginda dalam Perjalanan
Malam yang Menakjubkan (Isro' Mi'roj), sehingga
pandangan baginda tidak menyimpang. Allah mengutus
baginda untuk seluruh umat manusia, serta mengizinkan
rampasan perang untuk umat baginda (yang mana
sebelumnya dilarang untuk orang-orang Ahli kitab -
Yahudi dan Nasrani).
Allah meninggikan baginda pada derajat dimana syafaatnya
diterima, dan menjadikan baginda sebagai junjungan anak
turun Nabi Adam, kedamaian kepadanya. Allah
menempatkan nama Nabi Muhammad bersebelahan dengan
Nama-Nya sendiri, dan keridhaan Allah terletak keridhaan
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya. Allah
32
menjadikan baginda sebagai salah satu dari dua rukun
tauhid (Pengesaan Allah).
Ayat berikutnya, "bahwa orang-orang yang bersumpah
setia kepadamu sesungguhnya mereka bersumpah setia
kepada Allah." Ini merujuk pada mereka yang
mengikrarkan kesetiaannya kepada baginda. Peristiwa ini
dikenal dengan "Baiat Ar-Ridwan - keridhaan Allah.
Ketika para Sahabat bersumpah setia kepada Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, maka
mereka bersumpah setia kepada Allah - kesetiaan adalah
untuk Allah. .
(Sisipan Syeikh Darwish: Ada 1400 Sahabat yang
mengikrarkan kesetiaan mereka dibawah pohon di
Hudaibiyah. Nabi Muhammad, pujian kedamaian
kepadanya, bersabda bahwa mereka semua telah diampuni
dan tidak akan masuk neraka)
Janji itu diikuti dengan pernyataan, "Tangan Allah di atas
tangan mereka". Kata "Tangan" adalah metafora dan
melambangkan kekuasaan Allah, pahala dan kenikmatan
dari-Nya, serta ikatan-Nya. Kata-kata tersebut memperkuat
ikatan baiat (sumpah setia) mereka kepada baginda
sekaligus menunjukkan keagungan orang yang mereka
berbaiat dan memberikan kesetiaan kepadanya.
Dalam surah Al-Anfal "Harta rampasan perang" ayat 17
ada kemiripan kata-kata, "Maka bukan kamu yang
membunuh mereka, akan tetapi Allah membunuh mereka,
dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar,
akan tetapi Allah yang melempar." Terdapat majas
metafora pada ayat tersebut, dimana terdapat kebenaran
33
yang sesungguhnya, karena yang membunuh maupun yang
melempar sebenarnya adalah Allah.
Allah adalah pencipta segala tindakan, dengan demikian
Dia yang telah melempar, karena telah memberikan
kekuasaan dan keputusan untuk melempar.
Tak seorangpun memiliki kekuasaan untuk melempar
sedemikian rupa, sampai-sampai mata para musuh
semuanya dipenuhi debu. Sehingga secara hakikat, yang
membunuh mereka adalah para malaikat.
Ada yang menjelaskan makna ayat adalah kaum muslimin
(orang-orang Islam) tidak membunuh mereka maupun
melemparkan batu-batu atau pasir ke wajah mereka, namun
Allah yang telah melemparkan ketakutan di hati mereka.
Ini berarti, keuntungan tindakan datang secara langsung
dari tindakan Allah, dan pada hakikatnya Allah yang
membunuh dan melempar, sedang para Sahabat sebagai
pelaku dalam nama.
Allah memperlihatkan kemuliaan Nabi Muhammad
didalam Al-Qur'an
serta memperjelas kedudukan dan kehormatan baginda
disisi Allah.
Termasuk bagian dari kemuliaan yang Allah curahkan
kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
ditemukan dalam surah ke-17 (Al-Isro' - Perjalanan Malam
yang Menakjubkan) dan surah ke-53 (An-Najm - bintang).
Dalam kedua surah itu, terlihat jelas keagungan kedudukan
baginda, pangkatnya yang tak tertandingi, dan
kedekatannya pada Allah, serta persaksiannya atas berbagai
keajaiban.
Dalam ayat-ayat berikut ini, juga nampak jelas curahan
perlindungan Allah kepada baginda
34
"Dan Allah melindungimu dari orang-orang." (Al-
Maidah,5:67).
"Dan ketika orang-orang yang kafir merencanakan tipu
daya menghadapimu (Muhammad), untuk menawanmu
atau membunuhmu atau mengusirmu, dan mereka
merencanakan tipu daya, sedang Allah menggagalkan tipu
daya. Dan Allah sebaik-sebaik pengatur tipu daya." (Al-
Anfal,8:30).
Saat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
dan Abu Bakar beristirahat di sebuah gua di lereng curam
Gunung Tsur, Allah membantunya dengan bala tentara
yang tak terlihat.
Allah berfirman,"Jika kamu (kaum Mukminin) tidak
membantunya (Nabi Muhammad), maka sungguh, Allah
menolongnya, ketika orang-orang yang kafir
mengeluarkannya, sedang dia salah seorang dari dua orang
ketika keduanya berada didalam gua, di waktu itu dia
berkata kepada temannya (Abu Bakar), 'jangan bersedih,
sungguh Allah bersama kita', kemudian Allah menurunkan
ketenangan(sakinah)-Nya kepadanya, serta membantunya
dengan bala tentara (para malaikat) yang tak terlihat, dan
menjadikan kalimat mereka yang kafir menjadi rendah, dan
kalimat Allah adalah yang tertinggi. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah,9:40).
Allah telah menghindarkan baginda dari tipu daya orang-
orang kafir yang berkomplot dan berencana untuk
menghancurkannya, sehingga baginda selamat dalam
urusannya. Allah juga mencegah musuh-musuh yang
hendak membahayakan baginda, dengan menarik
penglihatan mereka, dan meloloskan baginda melewati
tengah-tengah mereka dengan tak terlihat.
Sekali lagi, Allah menjadikan orang-orang kafir
35
kebingungan ketika tengah mencari-cari baginda, dan
mencegah mereka melihat dibawah kaki mereka, yang
terdapat gua dimana baginda sedang berada di dalamnya.
Allah telah menurunkan ketenangan kepada baginda,
diantaranya bisa ditemukan dalam kisah Suroqoh Ibnu
Malik.
Tidak hanya anugerah ketenangan yang dilimpahkan
kepada baginda tetapi mukjizat-mukjizat lain juga terjadi
selama perjalanan hijrah baginda, dari Mekah ke Madinah.
Dalam upaya mencegah baginda sampai ke Madinah,
orang-orang Quraisy berangkat mengejar ketika baginda
baru berangkat berhijrah. Mereka mencari jejak baginda
disekitar gua-gua yang ada di pegunungan.
Sementara itu, baginda dan Abu Bakar, tengah beristirahat
di sebuah gua di lereng curam Gunung Thur. Allah telah
membekali baginda dengan tentara gaib.
Sambil berteriak-teriak, orang-orang Quraisy mulai
mendaki gunung. Derap suara langkah mereka terdengar
jelas dan semakin mendekati gua. Abu Bakar menjadi
cemas dan khawatir mereka menemukan Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, lalu Abu Bakar berbisik
kepada baginda, "Jika mereka sampai menoleh ke bawah,
maka akan menemukan kita."
Allah telah menurunkan ketenangan kepada baginda.
Dengan lembut baginda menentramkan hati Abu Bakar dan
menghiburnya serta berkata, "Apa pendapatmu tentang dua
orang, yang mempunyai Allah bersama mereka sebagai
yang ketiga?" Ketika Abu Bakar mendengar kata-kata ini,
kedamaian menghampiri hatinya, dan ketakutannya pun
lenyap.
Tak lama kemudian, satu diantara orang-orang kafir itu
memandang ke gua tempat baginda dan Abu Bakar berada,
36
tepat di bawah kaki dimana orang itu berdiri, lalu ia
mengamati dengan seksama, yang lain juga ikut
mengamati. Namun mereka memutuskan tidak memeriksa
kedalamnya.
Kisah-kisah tersebut telah didokumentasikan dengan baik
dalam kutipan kenabian (hadis), yang menceritakan aneka
peristiwa selama hijrah baginda ke Madinah.
Surah Al-Kawtsar "Sungai Kelimpahan" berbunyi,
"Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) Al
Kawtsar (Kelimpahan sungai, kolam dan mata airnya);
maka solatlah untuk Penguasamu dan berkorbanlah;
sungguh orang yang membencimu dialah yang paling
terputus." (Al-Kausar,108:1-4).
Dalam surah yang singkat tersebut, Allah memberitahu
bahwa Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
telah diberi Kausar yaitu sungai yang memiliki sebuah
telaga (telaga itu kelak terlihat dari mimbar baginda di
Raudah).
Dikatakan bahwa Al-Kawtsar adalah sebuah sungai
(didalam) Surga, keberkatan yang besar, syafaat, mukjizat
yang diberikan kepada baginda, kenabian dan pengetahuan
sempurna.
Adapun ayat, "Sungguh, orang yang membencimu dialah
yang paling terputus." tertuju pada orang-orang yang
memusuhi baginda dan yang membenci baginda. "Paling
terputus" berarti hina, nista, tertinggal, dan seseorang yang
tidak ada kebaikan sama sekali dalam dirinya.
Allah memberitahu Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, dengan berfirman, "Dan sungguh,
Kami telah memberikan engkau tujuh yang rangkap dan
Al-Qur'an yang agung." (Al-Hijr, 15:87)
Ada beberapa penjelasan untuk ayat ini. "Tujuh yang
37
rangkap (yang diulang-ulang)" merujuk pada tujuh surah
permulaan yang terpanjang, sedang "Al-Qur'an yang
agung" tertuju pada surah pertama yaitu Al-Fatihah
"Pembuka".
Ada yang berkata, "tujuh yang rangkap" yaitu induk Al-
Qur'an atau surah Al-Fatihah. Sedang "Al-Qur'an yang
agung" yaitu semua surah dalam Al-Qur'an setelah surah
Al-Fatihah. Dikatakan juga, "tujuh yang rangkap" merujuk
pada perintah, larangan, kabar gembira dan peringatan,
yang terdapat dalam Al-Qur'an.
"Induk Al-Quran", dikatakan sebagai "tujuh yang rangkap",
karena dibaca minimal dua kali dalam setiap shalat.
Dikatakan bahwa Allah menganugerahkan Al-Fatihah
hanya kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan
atasnya, dan tidak memberikannya kepada nabi-nabi mulia
yang lain, dan Allah menyebut Al-Qur'an "tujuh yang
rangkap", sebab pengulangan kisah-kisahnya.
Dikatakan pula, "tujuh rangkap", berarti bahwa Allah
memuliakan baginda dengan tujuh kemuliaan: petunjuk,
kenabian, rahmat, syafaat, persahabatan, keagungan, dan
ketenangan.
Allah berfirman kepada baginda, "Dan Kami turunkan
kepadamu Ingatan (Al-Qur'an) agar menerangkan kepada
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan
supaya mereka memikirkan." (An-Nahl,16:44).
"Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan
untuk seluruh umat manusia, sebagai pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan." (Saba',34:28).
"Katakanlah, 'wahai manusia, sungguh aku Utusan Allah
kepadamu semuanya.'" (Al-A'raf,7:158).
Diantara keutamaan baginda, tampak dalam firman Allah
berikut ini,
38
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan dalam
lisan kaumnya, untuk menjelaskan kepada mereka."
(Ibrahim,14:4). Ayat ini menerangkan bahwa tiap rasul
diutus pada suatu umat yang khusus dan suku bangsa
tertentu, sedang Nabi Muhammad diutus untuk seluruh
umat manusia. Baginda bersabda, "Aku diutus untuk semua
ras, yang terang dan gelap."
(Sisipan Syeikh Darwish: Dimasa berikutnya, Risalah yang
dibawa baginda, tersebar hingga melintasi perbatasan,
diberbagai negeri dan bangsa lainnya yang berlainan
bahasa mereka. Mereka mengecek kebenaran ajaran Nabi,
pujian dan kesejahteraan atasnya, dan banyak yang beralih
masuk agama Islam. Kemudian mereka mempelajari
bahasa Arab. Inilah realisasi dari sabda Nabi, "Aku
dikirim untuk semua ras yang terang dan gelap)
"Nabi lebih utama bagi orang-orang beriman dari diri
mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka."
(Al-Ahzab,33:6).
Ahli tafsir menjelaskan kata-kata "lebih utama bagi orang-
orang beriman dari diri mereka sendiri", yaitu adanya
kewajiban atas semua orang beriman untuk mematuhi
perintah baginda, seperti halnya seorang pelayan yang
harus mematuhi perintah tuannya.
Mentaati perintah Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, ialah jauh lebih baik daripada
mengikuti penilaian diri sendiri yang merupakan obyek
sasaran hawa nafsu dan kelemahan serta kesalahan.
"Istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka". Orang-orang
beriman harus menghormati istri-istri baginda sebagaimana
mereka menghormati ibu-ibu mereka sendiri, untuk alasan
inilah, istri-istri baginda tidak diizinkan menikah dengan
siapapun setelah wafatnya baginda - sebagai bentuk
39
penghormatan kepada baginda. Ini termasuk pertanda
kemuliaan baginda disisi Allah. Kelak, mereka akan
kembali menjadi istri-istri baginda di Kehidupan Abadi
(akhirat).
Allah berfirman, "Dan Allah telah menurunkan kepadamu
Kitab dan Hikmah, dan mengajarkanmu apa yang tidak
kamu ketahui. Dan adanya anugerah Allah atasmu sangat
besar." (An-Nisa,4:113). Anugerah Allah yang sangat besar
merujuk pada kenabian baginda, atau apa yang telah
diberikan kepada baginda di masa pra-keabadian (di dunia).
SAHIH SHIFA
KESEMBUHAN
Seri ke-3
KESEMPURNAAN FISIK DAN PERILAKU
SERTA KEBERKATAN NABI MUHAMMAD
Karya
Hakim Agung Abulfadl Iyad
wafat tahun 1123M / 544H
Periwayat Hadis
Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq
Perevisi
Muhaddis Abdullah Talidi
Adaptasi oleh
40
Abdi Hadis Syekh Ahmad Darwish (Arab)
Anne Khadeijah (Inggris)
Siti Nadriyah (Indonesia)
Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak
Cipta dilindungi.
KESEMPURNAAN FISIK DAN PERILAKU
BAGINDA
Allah menjadikan sempurna fisik bagus baginda, perilaku
dan keberadaannya serta memberkatinya dengan segala
kebajikan dalam dunia dan agama. Mereka yang mencintai
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan
mencari pengetahuan rincian harta karun bernilai sangat
besar tentang kenyataan hidup baginda, terlebih dahulu
yang harus diketahui adalah perangai keagungan dan
kesempurnaan fitrah baginda sebagai manusia. Yakni
terdapat dalam dua kategori:
Kategori pertama:
Merupakan kategori sifat bawaan, misalnya apa saja yang
diperlukan dalam urusan-urusan duniawi, serta hal-hal yang
berkaitan dengan segala yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari manusia.
Kategori kedua:
Merupakan kategori yang berkaitan dengan agama, yang
membawa manusia lebih dekat dengan Allah. Mencakup
sifat-sifat yang terpuji.
Sifat-sifat tersebut terbagi menjadi dua macam, baik itu
41
sifat bawaan ataupun sifat-sifat yang didapatkan dengan
berjuang (berusaha) untuk memperolehnya atau gabungan
dari keduanya.
Sehubungan dengan sifat-sifat bawaan, seperti sifat-sifat
yang tidak bisa dielakkan adanya. Misalnya, fisik yang
bagus, keindahan rupa, kekuatan daya pikir, pemahaman
sempurna, kefasihan lidah , ketajaman panca indera,
kekuatan jasmani, kemuliaan nasab, pengaruh sanak
kerabat dan kehormatan bangsa seseorang.
Sifat bawaan mempunyai hubungan dengan hal-hal yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seseorang,
misalnya, makan, tidur, pakaian, rumah, perkawinan, harta
kekayaan atau pengaruh dalam masyarakat.
Sifat bawaan dan kebutuhan harian dapat dihubungkan
dengan urusan akhirat, jika memang berniat takut kepada
Allah (takwa), dan mendidik tubuh supaya menuju jalan
Allah, dimana semuanya itu telah ditentukan dan digariskan
dalam agama Islam, serta merupakan kebutuhan dalam
ajaran Islam.
Sifat yang diperoleh dengan bekerja keras dan berkaitan
dengan akhirat, serta termasuk akhlak yang luhur dan tata
krama dalam ajaran Islam, diantaranya adalah
mengamalkan ajaran agama, berilmu pengetahuan,
toleransi, sabar, bersyukur, adil, mengendalikan diri,
rendah hati, suka memaafkan, menjaga harga diri,
dermawan, pemberani, sederhana, menahan amarah,
pendiam, suka merenung, ramah dan bersahabat, rahmat
(berbelas kasih), dan yang semacamnya, dimana
42
kesemuanya itu merupakan akhlak dan karakter yang baik.
Sebagian manusia memiliki karakter tersebut sebagai
pembawaan alaminya, dan sebagian yang lain tidak
memilikinya. Karena itu mereka harus berjuang untuk
mendapatkannya, namun ada beberapa karakter yang harus
ada untuk membentuk dasar sifat seseorang, Insya Allah
hal ini akan dijelaskan kemudian.
Para ulama' bersepakat bahwa akhlak dan karakter tersebut
merupakan sifat yang baik dan luhur, bahkan (sekalipun)
ketika niatnya bukan untuk Allah, dan akhirat.
Karakter kesempurnaan dan keindahan Nabi
Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Hakim Iyad berkata, "Ketika seseorang diketahui telah
diberkati dengan satu atau dua sifat mulia, tidak peduli
apakah ia sudah meninggal dunia atau masih hidup, maka
dianggap sebagai orang saleh yang mulia, sehingga
dijadikan sebagai panutan karena sifat-sifat
keteladanannya, dan karena itulah ia dihormati dan
dimuliakan dalam masyarakat.
Ketika seseorang diberkati dengan kesempurnaan dan
kemuliaan yang melimpah, maka mustahil bagi kita untuk
mengungkapkan keutamaannya. Sifat-sifat tersebut
merupakan anugerah istimewa yang datang dari Allah,
Yang Maha Kuasa.
Karunia kesempurnaan dan kemuliaan yang melimpah telah
dianugerahkan kepada Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, diantaranya adalah karunia
43
kenabian, risalah (terpilih untuk menyampaikan Pesan
Allah), Persahabatan karib dan mendapatkan kasih sayang
Allah, serta karunia Isro’ Mi’roj dimana baginda diberkati
dengan sebuah Penglihatan.
Termasuk juga karunia wahyu, syafaat, wasilah,
kesempurnaan semua kebajikan, pangkat tinggi, tempat
terpuji, mengendarai tunggangan bersayap Buroq, naik ke
langit hingga mencapai sidratul muntaha, diutus untuk
seluruh ras manusia, menjadi imam semua nabi mulia
lainnya dalam solat dan menjadi saksi atas mereka dan
umat-umat mereka, sebagai junjungan anak turun nabi
Adam, sebagai pembawa Bendera Pujian, pembawa kabar
gembira dan peringatan.
Karunia amanah, hidayah, rahmat bagi seluruh alam,
penerima ridha Allah sehingga memungkinkan baginda
untuk memohon kepada-Nya ketika semua makhluk
terbungkam, telaga (dari sungai) Kawtsar, ucapan baginda
didengar, kenikmatan yang sempurna, berada dalam status
telah dimaafkan meliputi perlindungan dari tindakan-
tindakan masa lalu maupun masa depan, pelapangan dada,
peletakan beban, peninggian penyebutan baginda, ditolong
dengan kemenangan yang besar, turunnya ketenangan,
dukungan dari para malaikat, penyampaian Al Qur'an dan
tujuh yang rangkap (Sab’ul Matsaanii), menyucikan dan
mengajak umat menuju Allah serta karunia Hikmah
kebijaksanaan (hadis).
Allah, dan para malaikat-Nya bersolawat untuk baginda,
dan baginda bisa melihat sebagian ketetapan Allah, adalah
diantara karunia untuk baginda.
Demikian pula karunia peletakan beban umat, Allah
bersumpah dengan nama baginda, permohonan terkabul,
benda mati dan hewan berbicara kepada baginda, orang
44
mati dibangkitkan kembali sebab baginda, orang tuli bisa
mendengar lagi, mukjizat air mengalir dari sela jari-jemari
baginda, sesuatu yang sedikit menjadi banyak, pembelahan
bulan, perubahan bentuk barang, pertolongan dengan
menjadikan musuh ketakutan, pengetahuan tentang yang
gaib, awan menaungi baginda, kerikil-kerikil bertasbih,
mengobati penyakit, dan perlindungan dari musuh-musuh
Islam.
Kenikmatan tersebut hanyalah sebagian kecil dari berbagai
kenikmatan tak terhitung jumlahnya yang menghiasi Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya. Hanya
orang yang diberi cahaya ilmu oleh Allah yang bisa
mengetahui segala sifat bagus baginda, sebab Allah
sendirian Yang Maha Pemberi, dan tidak ada tuhan selain
Dia.
Selain itu, juga terdapat kedudukan mulia, derajat kesucian,
kebahagiaan bertingkat-tingkat, keutamaan dan
meningkatnya karunia Allah yang akan dianugerahkan
kepada baginda di akhirat - yang tak terhitung jumlahnya,
dan diluar jangkauan manusia, serta tak akan mampu
dipahami siapapun.
Sekilas gambaran fisik Nabi Muhammad
Tidak samar bagi siapapun adanya fakta bahwa Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah
manusia berderajat tertinggi dan berkedudukan teragung,
serta paling sempurna kebagusan dan keutamaannya dari
semua manusia.
Di bagian ini, Hakim Iyad mulai memperinci
kesempurnaan sifat-sifat fisik baginda seraya berdoa,
"Semoga Allah menerangi hatiku dan hatimu, dan
meningkatkan kecintaan kita kepada Nabi yang mulia,
45
pujian dan kesejahteraan atasnya." Sang Pencipta telah
menganugerahkan sifat-sifat alami yang sempurna kepada
baginda.
Rupa dan pembagiannya
Keindahan fisik dan karakter baginda, telah dilaporkan oleh
sebagian besar Sahabatnya, diantaranya adalah Ali, Anas
bin Malik, Abu Hurairah, Baro' bin Azib, Ibnu Abi Halah,
Abu Juhayfa, Jabir bin Samuroh , Ummu Ma'bad, Ibnu
Abbas, Muarrid bin Muayqib, Abu Tufail, Idda' bin Kholid,
Khuraim bin Fatik, dan Hakim bin Khizam.
Ketampanan baginda jauh melebihi nabi Yusuf, dimana
para wanita dinegeri nabi Yusuf amat tertegun memandang
beliau hingga tanpa sadar mereka memotong jari tangan
mereka.
Tekstur kulit baginda berseri-seri, dengan bulu mata
panjang dan hidung yang khas serta jarak antara gigi-gigi
yang rata. Baginda berwajah bulat, berdahi lebar dan
berjanggut tebal yang terjuntai hingga ke dada.
Dada dan perut baginda berukuran sama, dengan bahu lebar
sebagaimana dadanya, serta mempunyai tulang-tulang dan
lengan yang besar. Telapak tangan baginda tebal begitu
juga telapak kakinya. Jari-jari baginda panjang, sedang
warna kulitnya terang bercahaya.
Terdapat bulu-bulu halus diantara dada dan pusar baginda.
Tinggi badan baginda sedang, namun ketika orang yang
tinggi berjalan di samping baginda, pujian dan
kesejahteraan atasnya, baginda terlihat lebih tinggi.
Rambut baginda tidak keriting dan tidak lurus. Ketika
tertawa gigi baginda terlihat seperti kilatan petir, juga
digambarkan putih giginya bagaikan hujan batu es. Leher
baginda seimbang, tidak lebar dan tidak gemuk,
sebagaimana seluruh tubuh baginda yang kukuh, padat dan
46
tidak lembek.
Ketika Al Bara, salah satu Sahabat Nabi, melihat rambut
baginda terjurai pada jubah merah, Al Bara berkomentar,
"Belum pernah aku melihat orang dengan rambut yang
lebih indah daripada yang terjurai pada jubah merah."
Abu Hurairah, berkata, "Aku belum pernah melihat orang
yang lebih bagus daripada Rasulullah, seolah-olah matahari
sedang bersinar didalam wajahnya. "
Seseorang menanyai Jabir bin Samuroh, "Apakah wajah
baginda seperti sebilah pedang (yang berarti putih dan
bersinar)?" Jabir menjawab, "Tidak, malahan seperti
matahari dan bulan."
Masih banyak hadis masyhur yang menggambarkan pribadi
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan
baru sebagian saja yang kami muat disini. Kami membatasi
penyajiannya yang sekiranya mencukupi, dengan
menghadirkan beberapa aspek penjabaran.
Insya Allah, kesimpulan bagian ini akan anda temukan
pada halaman yang lain.
Kebersihan Nabi Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, sangat
menjaga kebersihan tubuhnya. Keringat baginda berbau
wangi sedang parfum baginda harum semerbak. Baginda
bebas dari segala macam noda, kotoran dan kekurangan.
Itu semua merupakan kualitas istimewa yang
dianugerahkan Allah kepada baginda. Kesempurnaan yang
tidak pernah diberikan kepada selain baginda, dan
kebersihan baginda benar-benar melebihi standar
kebersihan yang berlaku saat itu.
47
Anas berkomentar, "Aku belum pernah mencium bau
ambar, misk atau apapun yang lebih wangi daripada aroma
Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya."
Ada sebuah kejadian ketika baginda mengusap pipi Jabir
bin Samuroh, lalu Jabir berkata, "Aku merasakan sensasi
dingin dan bau harum tangan baginda, seolah-olah baru
dikeluarkan dari wadah penjual parfum.
Suatu hari baginda mengunjungi rumah sahabat Anas,
kemudian baginda tidur sebentar sebagaimana kebiasaan
baginda di siang hari, dan baginda berkeringat. Ketika ibu
Anas melihat keringat baginda, beliau mengambil sebuah
botol lantas mengumpulkan keringat yang menetes dari
baginda. Lantas Rasulullah, pujian dan kesejahteraan
atasnya, bertanya tentang hal itu, dan ibu Anas menjawab,
"Kami mencampurnya dengan parfum kami sehingga
menjadi aroma terwangi."
Pada waktu baginda wafat, Imam Ali, semoga Allah
meridhainya, membasuh jasad baginda dan berkata, "aku
memandikan baginda dan berusaha mengamati perubahan
yang lazim terjadi pada jasad orang yang meninggal dunia,
namun aku tak mendapati sesuatupun, lalu aku berkata,
'Engkau bagus dan harum dalam kehidupan dan kematian.'"
Tatkala baginda meninggal dunia, Abu Bakar menciumnya,
dan menyebut-nyebut aroma harum baginda.
Suatu ketika darah baginda mengucur, lalu Abdullah bin
Zubair menelannya. Baginda tidak keberatan dengan apa
yang telah dilakukannya, namun baginda bersabda, "Kamu
akan diuji orang-orang dan orang-orang akan diuji
olehmu."
Suatu hari, Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan
atasnya, menaruh mangkuk kayu di bawah tempat tidur
48
baginda, dan memakainya untuk buang air kecil di malam
hari. Pagi harinya, baginda melihat tidak ada air seni
didalam mangkuk. Maka baginda bertanya pada Ummu
Aiman (para ulama' berbeda pendapat apakah Ummu
Aiman pembantu baginda ataukah tidak). Lantas Ummu
Aiman menjawab, "Setelah bangun tidur, saya merasa haus,
jadi saya meminumnya, saya tidak tahu kalau itu air seni."
Hendaknya dimengerti, orang biasa minum air maka
membersihkan tubuh mereka, sehingga zat buangan mereka
pun kotor. Namun untuk Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, zat cair buangan tubuhnya adalah
bersih, karena kesucian tubuhnya, sehingga apapun yang
berasal dari tubuhnya adalah suci serta penuh dengan
berkah. Oleh karena itulah, zat cair buangan tubuh baginda
terasa manis, dan orang yang meminumnya tidak
merasakan seperti rasa air seni pada umumnya.
Dalam beberapa kesempatan, baginda bersabda kepada
para Sahabatnya, "Allah telah memberiku makan dan
minum." Makanan tersebut benar-benar suci dan penuh
berkah, maka menyebabkan darah dan air seni menjadi
suci, dan keringat baginda pun menjadi seperti kasturi."
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ketika baginda sedang
tidur, terdengar olehnya suara tarikan napas yang dalam,
kemudian baginda bangun lalu shalat dan tidak berwudhu.
Ikrima berkomentar, "Ini karena baginda dilindungi oleh
Allah."
(Sisipan Syeikh Darwish: Ketika tidur, mata baginda
terpejam, tetapi hati dan batin baginda tidak dalam
keadaan tidur yakni tetap terjaga, karena itulah baginda
berwudhu hanya ketika dibutuhkan. Nabi, pujian dan
kesejahteraan atasnya, bersabda, "Mataku tidur tetapi
hatiku tidak.")
49
Kecerdasan, kefasihan dan kecerdikan Nabi
Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah
dianugerahi otak yang paling cerdas oleh Allah, juga
kecerdikan, ketajaman panca indera, dan kefasihan dalam
berbicara. Selain itu, baginda dianugerahi gerak-gerik yang
menawan dan daya pikir yang mengagumkan. Tidak ada
keraguan bahwa kelebihan baginda ini tidak ada yang
mampu menandinginya.
Keunggulan kecerdasan baginda serta pemahaman yang
mendalam menjadi terbukti ketika mengamati cara baginda
mengatur umatnya, menyangkut urusan dalam negeri
maupun urusan luar negeri - tak pandang bulu apakah
urusan orang biasa ataupun orang berpangkat.
Kemampuan baginda benar-benar mengagumkan, dan
perilaku baginda merupakan teladan bagi siapapun.
Pengetahuan yang mendalam mengalir dalam diri baginda,
tanpa pengajaran, pengalaman, dan tanpa membaca kitab-
kitab terdahulu. Baginda menempuh suatu cara yang telah
diarahkan kepada baginda guna melaksanakan dan
menegakkan Hukum Allah.
Tercatat dalam kitab Muwatto' bahwa Nabi Muhammad,
pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Sungguh aku
dapat melihatmu ketika berada di belakang punggungku."
Hal yang sama diriwayatkan sahabat Anas dalam Sahih
Bukhari Muslim.
Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, melaporkan
sesuatu yang serupa dengan menambahkan dalam
penuturannya, "Itu merupakan tambahan keistimewaan
50
yang Allah berikan sebagai hujjah (penguat) bagi baginda."
Ada yang meriwayatkan bahwa Nabi, pujian dan
kesejahteraan atasnya, bersabda, "Sungguh aku benar-benar
melihat siapa yang dibelakangku sebagaimana aku melihat
pada siapa yang diantara kedua tanganku (didepanku)."
Terdapat banyak kutipan kenabian (yakni hadits) sahih
yang meriwayatkan tentang kemampuan baginda melihat
para malaikat. Demikian pula kemampuan baginda melihat
setan.
Meskipun berada jauh dari Yerusalem, baginda mampu
melihat kota tersebut dan menjabarkannya pada orang-
orang Quraisy.
Pada zaman Jahiliyyah (kebodohan), ada seorang lelaki
bernama Abu Rukanah yang paling terkenal kekuatannya,
bergelut tiga kali dengan Rasulullah, pujian dan
kesejahteraan atasnya, dan Abu Rukanah selalu kalah, lalu
baginda mengajaknya masuk Islam.
Perihal cara berjalan baginda, Abu Hurairah berkata, "Aku
tidak melihat seorangpun yang lebih cepat daripada
Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, dalam
berjalan. Seolah-olah bumi digulung untuk baginda,
sungguh kami kepayahan, namun sama sekali tak ada
tanda-tanda kelelahan pada diri baginda." Saat berjalan,
baginda seolah-olah sedang menuruni lereng.
Tertawa baginda adalah dengan tersenyum lebar. Baginda
menoleh pada seseorang dengan menghadapkan seluruh
tubuh baginda secara langsung dan baginda seolah-olah
sedang menuruni lereng saat berjalan
Kefasihan Nabi Muhammad
Banyak sekali penjelasan yang mengungkap penguasaan
baginda dalam berbahasa Arab, serta kefasihan lisan dan
kelancaran dalam berkata-kata.
51
Perkataan baginda ringkas namun mempunyai makna.
Baginda sangat cekatan dalam berdiskusi dan mampu
mengutarakan segala sesuatu secara jelas. Pidato baginda
mengalir secara rapi, penuh arti dan tidak dibuat-buat.
Ucapan baginda mengandung hikmah dan pengetahuan.
Baginda pandai dalam semua ragam dialok bahasa Arab,
serta mampu berkomunikasi dengan setiap komunitas
masyarakat memakai bahasa klasik mereka.
Ketika orang-orang Arab dari berbagai suku bercakap-
cakap dengan baginda, baginda menjawab menggunakan
ungkapan keseharian mereka, sehingga terkadang para
Sahabat tidak memahami apa yang diucapkan baginda, jadi
para Sahabat meminta baginda supaya menjelaskannya. Hal
ini telah dibuktikan oleh siapapun yang mempelajari ilmu
kutipan kenabian (hadis) dan sejarah hidup baginda.
Cara bicara baginda dengan orang-orang Quraisy Mekah
dan kaum Ansor Madinah, atau penduduk Hijaz dan Najd,
berbeda dengan cara bicara baginda dengan Dzul Misy'ar,
Hamdani, Tohfah An-Nahdi, Qoton bin Haritsa Al-Ulaimi,
Asy'ats bin Qois, Wail bin Hujr Al-Kindi dan kepala suku-
suku Hadramaut lainnya serta raja-raja Yaman.
Baginda ahli dalam pemilihan kata-kata. Kefasihan pidato
baginda yang tak tertandingi, tampak dalam contoh berikut:
"Orang Islam sebanding darah mereka, yang paling rendah
pun dapat mewakili mereka, dan mereka bersatu padu
menghadapi selain mereka."
"Seseorang itu bersama siapa yang dia cintai (di Surga)"
"Manusia bagaikan barang tambang. Yang terbaik darimu
di 'Zaman Jahiliyyah' adalah yang terbaik darimu dalam
Islam jika memahami Hukum Islam."
"Tidaklah hancur seseorang yang mengetahui kadar nilai
dirinya."
52
"Masuk Islam lah, engkau akan selamat, Allah akan
memberimu pahala dua kali."
"Yang paling kucintai diantaramu dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada Hari Kiamat, adalah yang paling
bagus akhlaknya, yang merendahkan hati, dan yang saling
mengasihi."
"Orang berwajah dua tidak memiliki status (kedudukan)
disisi Allah."
"Bergosip adalah dilarang, begitu pula terlalu banyak
bertanya, menghambur-hamburkan harta, menolak secara
berlebihan dan terlalu banyak menginginkan, durhaka
kepada ibu dan mengubur bayi perempuan hidup-hidup."
"Takutlah kepada Allah dimanapun engkau berada. Ikutilah
keburukan dengan kebaikan maka akan menghapusnya
(keburukan), dan perlakukan manusia berdasarkan akhlak
yang bagus."
"Cintailah orang yang kau sayangi sekadarnya barangkali
dia akan menjadi orang yang membencimu suatu hari
nanti."
"Kezaliman itu kegelapan pada hari kiamat."
Di antara doa yang diucapkan baginda adalah, "Ya Allah,
saya memohon rahmat-Mu, yang dengannya membimbing
hatiku, menghimpun dan mengoreksi segala urusanku,
memperbaiki mereka yang tak hadir, meninggikan derajat
mereka yang hadir, dan menyucikan amal sehingga saya
benar-benar berada dalam bimbingan, serta mengembalikan
keakraban dan membentengi dari segala kejahatan. Ya
Allah, saya memohon kemenangan dalam takdir, tempat
kediaman para syuhada, kehidupan bahagia dan penaklukan
atas musuh."
Masih terdapat banyak riwayat lainnya (lebih dari 12.000
pernyataan akurat) yang menyampaikan tentang
53
kedudukan, perkataan, pidato, doa, percakapan dan
hubungan sosial kemasyarakatan baginda. Tidak
seorangpun yang menyangkal fakta bahwa baginda telah
mencapai peringkat yang tiada bandingannya. Dan tiada
pula yang dapat menyamai ketinggian derajat baginda.
Diantara kalimat yang baginda ucapkan,
"Tungku memanas (Pertempuran semakin sengit)."
"Orang beriman tidak disengat dari lubang batu dua kali."
"Orang beruntung siapa yang dinasehati dengan selainnya."
Terdapat banyak perkataan-perkataan serupa, yang akan
menemukan kekaguman ketika memperhatikannya, dan
menarik pemikiran untuk kedalaman isinya.
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
bersabda kepada para sahabatnya, "Bagaimanapun, aku
termasuk orang Quraisy, dan aku telah tumbuh di bani
Sa'ad." Suku padang pasir Sa'ad sebagai warga pribumi asli
terkenal dengan kemurnian bahasa Arabnya. Ditambah
kondisi kebahasaan di Mekah yang tenar kefasihan serta
keindahan kata-katanya. Semua kelompok ini bergabung
dengan dukungan ilahi, mendampingi Wahyu yang tidak
bisa ditiru siapapun.
Kemuliaan nasab, tempat lahir, dan masa
pertumbuhan Nabi Muhammad
Tidak ada orang yang meragukan kehormatan garis
keturunan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan
atasnya, kemuliaan tempat tinggal serta tempat dimana
baginda tumbuh dan dibesarkan. Tidak membutuhkan
pembuktian karena sangat jelas dan tidak samar.
Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, berasal dari anak-
anak Hasyim yang terbaik, dan dari suku Quraisy yang
paling berpengaruh. Baginda adalah keturunan orang Arab
yang paling mulia dan disegani, tidak hanya dari nasab
54
ayah tetapi juga dari nasab ibu, serta termasuk penduduk
Mekah, tanah termulia dalam Pandangan Allah, juga
termulia dalam pandangan para penyembah Allah.
Merujuk pada keberkatan kemuliaan baginda, Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa baginda bersabda, "Aku
diutus dari generasi terbaik anak turun Adam, turun
temurun, hingga aku muncul di generasi yang aku menjadi
bagian darinya."
Abbas memberitahu bahwa baginda bersabda, "Sungguh
Allah telah menciptakan semua makhluk, dan Dia
menjadikan aku yang terbaik diantara mereka, dari
keturunan yang terbaik. Kemudian Dia memilihkan suku
bangsa, maka menjadikan aku dari suku bangsa terbaik,
lalu memilihkan keluarga, maka menjadikan aku dari
rumah tangga terbaik. Aku yang terbaik dari mereka secara
pribadi dan dari rumah tangga yang terbaik."
Mengenai garis keturunannya, baginda telah bersabda,
"Sungguh Allah telah memilih Ismail dari anak turun
Ibrahim, dan memilih bani Kinanah dari anak turun Ismail,
dan memilih kaum Quraisy dari bani Kinanah, dan memilih
bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari bani
Hasyim." Hadis ini diriwayatkan Watsilah bin Asqo'.
(Sisipan Syekh Darwish:
Nabi Ibrahim mempunyai dua istri, Siti Sarah dan Siti
Hajar. Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Ibrahim
dari perkawinannya dengan Siti Hajar.
Siti Hajar adalah anak perawan raja negeri Ain Syams di
Mesir. Setelah kematian ayahnya, Siti Hajar tinggal di
istana istri Firaun. Siti Hajar dikenal dengan kelembutan
dan sifat yang mulia.
Siti Sarah telah dilindungi Allah dari niat jahat raja fir’aun
Mesir, yang kemudian menyadari Siti Sarah adalah
55
seorang wanita yang mulia serta berpikir bahwa Hajar
akan menjadi teman yang sempurna untuk Sarah. Karena
itulah, si perawan Hajar akhirnya tinggal sebagai
pendamping Sarah dalam rumah tangga Ibrahim.
Siti Hajar seorang wanita manis berhati mulia dan beliau
menyayangi Siti Sarah. Persahabatan sangat istimewa
terjalin diantara mereka.)
Kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Tingkat keutamaan dalam kebutuhan harian seseorang
dapat dikategorikan dalam tiga macam:
1. Utama dalam jumlah yang sedikit
2. Utama dalam jumlah yang besar
3. Bervariasi sesuai dengan situasi
Dalam ajaran Islam maupun dalam kehidupan
bermasyarakat, bagaimanapun keadaannya, bila merasa
puas dengan yang sedikit, maka kebutuhan pokok sehari-
sehari seperti makan, minum, dsb, akan dianggap sebagai
hal yang layak dipuji dan merupakan kesempurnaan yang
lebih besar. Tidak hanya orang-orang arab, orang-orang
bijak pun memuji dengan sedikit tersebut, dan mengkritik
jika berlebihan.
Memanjakan diri dengan banyak makan dan minum,
merupakan tanda keserakahan, ketamakan, rakus serta
menuruti hawa nafsu. Berlebih-lebihan dalam hal tersebut
tidak hanya merugikan didunia tetapi juga di akhirat.
Mengakibatkan penyakit hati dan jasmani serta kebekuan
pikiran. Ketika seseorang merasa puas dengan yang sedikit,
itulah pertanda kesenangan sejati dan pengendalian diri.
Hal yang sama juga berlaku untuk tidur berlebihan. Tidur
berlebihan ialah pertanda kelemahan yang bisa mengurangi
56
kecerdasan dan kepandaian, serta berujung pada kemalasan,
kegagalan, tersia-sianya kehidupan dalam kegiatan tak
berguna, dan menyebabkan keras hati, kelalaian, serta
kematian hati seseorang.
Buktinya banyak ditemukan didalam beragam perkataan
yang ditularkan orang-orang bijak dan bangsa-bangsa
zaman dahulu, yang kemudian menjadi bahan rujukan
dalam cerita dan puisi orang Arab. Bukti juga ditemukan
didalam hadis sahih, dan perkataan para Sahabat Nabi,
Tabi’in, dan Tabi’tabi’in (tiga generasi pertama Islam),
yang sudah sering dikutip didalam berbagai buku. Bukti-
bukti semacam itu tidak disebutkan secara penuh karena
siapapun telah mengetahuinya, dan disini akan diuraikan
secara ringkas.
Baginda selalu merasa puas dengan yang sedikit dan
mendorong para pengikutnya supaya juga puas dengan
yang sedikit. Miqdam bin Ma'dikarib melaporkan bahwa
Nabi bersabda, "Anak cucu Adam tidak memenuhi wadah
yang lebih buruk daripada perutnya. Seyogyanya anak
Adam makan yang sekiranya cukup untuk menegakkan
tulang punggungnya. Bila harus lebih, maka sepertiga
untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk
napas." Akibat dari konsumsi makan dan minum berlebihan
adalah tidur berlebihan.
Generasi awal Muslim lainnya menyarankan, "Jangan
banyak makan sehingga banyak minum, banyak tidur, dan
mengalami banyak kerugian."
Sahabat Anas bercerita tentang makanan kesukaan Nabi
Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, "Baginda
lebih menyukai makanan yang ada banyak tangan
diatasnya."
Bunda Siti Aisyah, istri baginda, semoga Allah
57
meridhainya, menggambarkan kebiasaan baginda seraya
berkata, "Baginda tidak pernah mengisi rongga perut
baginda hingga kenyang."
Suatu ketika terdengar baginda bertanya, "Bukankah aku
melihat sebuah kuali dengan daging di dalamnya?" wajar
baginda menanyakan hal ini, karena ada kesan orang-orang
dalam rumah tangga baginda mengira daging itu tidak
sepatutnya untuk baginda.
(Sisipan syeikh Darwish: Karena yang diberikan kepada
pembantu baginda adalah sedekah." Baginda menjelaskan
hal tersebut seraya berkata, "Itu adalah sedekah baginya,
dan menjadi sebuah hadiah (darinya) bagi kami.")
Baginda memberitahu para Sahabatnya, "Aku tidak makan
sambil bersandar disatu sisi." Baginda makan dengan
menegakkan badannya, tidak dengan posisi bersandar
sebagaimana sikap orang sakit yang lemah badannya ketika
makan. Makan sambil duduk dengan posisi bersandar
semacam itu akan menyebabkan seseorang makan lebih
banyak makanan.
Cara duduk baginda ketika makan adalah duduk posisi
berjongkok, seolah-olah baginda akan bangun berdiri,
sebagaimana kebiasaan orang Arab saat itu. Baginda
bersabda, "Sesungguhnya aku seorang hamba, aku makan
sebagaimana seorang hamba makan, dan duduk
sebagaimana seorang hamba duduk."
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, hanya
sedikit tidur. Terdapat banyak laporan mengenai hal ini.
Baginda bersabda, "Kedua mataku tidur sedang hatiku
tidak tidur." Baginda tidur di sisi kanan, ini menunjukkan
tidur yang sedikit dan tidak pulas ketika tidur. Tidur disisi
kiri lebih mudah untuk jantung, dan lagi organ-organ tubuh
lebih condong ke sisi kiri.
58
Ketika seseorang tidur di sisi kanan, ada kecenderungan
bangun lebih cepat, dan tidak mengalami tidur yang
nyenyak.
Pernikahan dan kehidupan keluarga Nabi Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Kategori kebutuhan kedua adalah sesuatu yang sangat baik
dalam jumlah besar. Termasuk dalam kategori ini adalah
hal-hal seperti pernikahan dan pengaruh.
Hukum Islam dan hukum adat telah bersepakat bahwa
pernikahan adalah suatu keharusan. Pernikahan adalah
bukti kesempurnaan dan kejantanan seseorang, yang dapat
juga dijadikan alasan untuk membanggakan diri.
Pernikahan sangat dipuji dalam hukum serta dianjurkan
dalam risalah kenabian.
Ibnu Abbas berkata, "Yang terbaik dari umat ini adalah
yang terbanyak istrinya." Ucapan Ibnu Abbas ini merujuk
pada baginda.
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
bersabda, "Menikahlah kalian dan berkembang biaklah, aku
ingin membanggakanmu diatas umat-umat yang lain."
(Sisipan Syeikh Darwish: Anda mungkin penasaran
mengapa Nabi Muhammad berharap memiliki umat yang
lebih banyak jumlahnya. Yaitu agar lebih banyak orang
yang menyembah dan memuji Allah sendirian. Baginda
yang memegang peranan penting dalam membimbing
umat, kelak akan memiliki lebih banyak orang yang
menyembah dan memuji Allah sendirian. Di Malam Isro'
Mi'roj, nabi Musa menangis karena umatnya yang
menyembah dan memuji Allah sendirian lebih sedikit
jumlahnya daripada umat Nabi Muhammad)
Baginda melarang membujang karena pernikahan
59
melindungi nafsu dari kesesatan. Baginda bersabda,
"Barangsiapa yang telah mampu, maka menikahlah,
sungguh hal itu menundukkan pandangan dan
membentengi kemaluan."
Karena alasan inilah, para ulama Islam mengatakan, bahwa
pernikahan bukanlah hal yang akan mengurangi keutamaan
menjauhi dunia atau zuhud.
Bagi para Sahabat, memiliki banyak istri termasuk
menjauhi dunia (berzuhud). Sehingga mereka umumnya
mempunyai banyak istri dan budak. Mereka tidak suka jika
bertemu Allah dalam keadaan membujang (belum pernah
menikah).
Ada yang mengajukan pertanyaan, "Bagaimana pernikahan
bisa bernilai utama, sedangkan Allah telah memuji nabi
Yahya, putra nabi Zakaria, yang tidak pernah menikah?
Mengapa nabi Yahya dipuji sedangkan beliau tidak
melakukan sesuatu yang dianggap sebagai keutamaan.
Selain itu, nabi Isa putra Maryam juga membujang.
Allah memuji nabi Yahya yang membujang, tidak berarti
beliau seorang yang lemah dan tidak jantan. Pernyataan
bernada menghina tersebut telah ditolak oleh para ulama',
dengan alasan bahwa dalam pernyataan itu tersirat adanya
kekurangan dan aib, sedangkan hal itu adalah mustahil bagi
para nabi Allah. Ini berarti nabi Yahya (dalam keadaan
membujangnya) terlindung dari segala perbuatan dosa,
seakan-akan beliau tidak dapat melakukan perbuatan dosa,
berarti juga beliau terlepas dari semua keinginan jasmani
dan syahwat terhadap wanita.
Pernikahan adalah perkara yang terpuji, dan suatu
ketidaksempurnaan jika mampu menikah namun tidak
melakukannya. Ketidakmampuan menikah bisa jadi akan
mengurangi keutamaan berjuang melawan hawa nafsu
60
(bermujahadah). Nabi Isa adalah orang yang sempurna
dalam berjuang melawan hawa nafsunya. Dalam kasus
Nabi Yahya, beliau telah diberi kecukupan oleh Allah.
Terlalu sering menikah dapat mengalihkan perhatian
seseorang dari mengingat Allah dan melekatkan diri pada
dunia.
Orang-orang yang menikah dan memenuhi kewajiban
pernikahan tanpa melalaikan mereka dari mengingat Allah,
mereka pun mencapai derajat yang tinggi. Derajat tinggi ini
ditemukan dalam diri Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, yang mempunyai banyak istri, tetapi
tidak pernah terganggu ibadahnya kepada Allah.
Sebaliknya, ibadah baginda malah semakin meningkat,
karena baginda melindungi istri-istrinya, menunaikan hak-
hak mereka, menafkahi mereka, serta membimbing mereka
dalam beribadah kepada Allah. Baginda telah bersabda
bahwa hal-hal tersebut, tidak termasuk kehidupan duniawi
baginya, namun bagi manusia lainnya, hal tersebut adalah
bagian dari kehidupan duniawi.
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya,
bersabda, "Dicintakan kepadaku di duniamu ini wanita dan
wangi-wangian, dan dijadikan kesejukan mataku didalam
shalat." Ini pertanda mencintai perempuan dan parfum
adalah termasuk urusan duniawi bagi manusia lain, namun
bagi baginda adalah termasuk urusan akhirat, karena
baginda berhasrat memakai wangi-wangian ketika bertemu
para malaikat.
Kecintaan besar yang sebenarnya bagi baginda yaitu ketika
menyaksikan alam malaikat. Juga percakapan akrab
baginda dengan Penguasanya. Itulah sebabnya, baginda
membuat perbedaan antara dua kecintaan. Baginda telah
memisahkan dua keadaan dalam sabda baginda diatas.
61
Nabi Yahya dan nabi Isa berada pada derajat yang sama
dalam ujian perempuan.
Tambahan keutamaan pernikahan yaitu kepuasan bisa
memuaskan kebutuhan seorang istri. Baginda telah diberi
limpahan kemampuan untuk memuaskan para istrinya.
Karenanya, baginda diperbolehkan memiliki lebih banyak
istri daripada laki-laki lainnya.
Sahabat Anas berkata, "Nabi, pujian dan kesejahteraan
atasnya, mengunjungi istri-istrinya dalam satu jam, siang
atau malam hari, dan mereka sebanyak sebelas orang."
Anas dan rekan-rekannya menyimpulkan, baginda telah
diberi kekuatan tiga puluh orang. Abu Rofi' juga
mengatakan hal yang sama.
Nabi Sulaiman berkata, "Sungguh aku mengelilingi dalam
semalam, seratus atau sembilan puluh sembilan istri." Dari
sini dapat dipahami, nabi Sulaiman juga memiliki kekuatan
diatas rata-rata, sehingga mampu melayani para istrinya
meski sangat banyak jumlahnya.
Nabi Daud adalah seorang yang zuhud (menjauhi dunia),
dia makan dari kerja tangannya sendiri, dan dia juga
memiliki sembilan puluh sembilan istri. Hal ini terdapat
dalam kitab Allah,
Anas meriwayatkan bahwa Nabi, pujian dan kesejahteraan
atasnya, bersabda, "Aku lebih utama dari orang-orang
dalam empat hal; kemurahan hati, keberanian, keintiman
(dengan istri-istrinya) dan ketegasan dalam menghukum
(untuk keridhaan Allah semata)."
(Sisipan Syeikh Darwish: Nabi Muhammad, pujian dan
kesejahteraan atasnya, diutus dalam suatu masa dimana
pada masa tersebut, memiliki empat puluh istri merupakan
hal yang biasa. Hukum Islam mengurangi jumlah istri yang
bisa dinikahi seorang laki-laki, yaitu maksimum empat
62
istri, dengan persyaratan, ketika menikah lebih dari satu,
wajib berlaku adil pada masing-masing istrinya, dan jika
tidak mampu berbuat adil, seorang pria hendaknya hanya
menikahi satu istri. Saat ini 99,99% perkawinan adalah
monogami, sedangkan orang-orang Barat selama beberapa
dekade terlibat dalam kencan, perselingkuhan dan seks
bebas. Betapa menyedihkan, gaya hidup semacam itu
ternyata telah diekspor ke internet untuk kalangan pemuda
Muslim.)
Orang-orang cerdas biasanya memuji orang sesuai dengan
pengaruhnya, dan lubuk hati mereka menghargai seseorang
berdasarkan besarnya pengaruh mereka.
Di sisi lain, pengaruh juga menjadi penyebab banyak
kemalangan, dan bagi sebagian manusia bisa
membahayakan urusan akhiratnya. Karena alasan inilah,
ada orang-orang yang mencela pengaruh dan memuji jika
tidak mempunyai pengaruh. Hukum Islam lebih memuji
orang yang tak mempunyai kedudukan daripada yang
punya dan mencela orang-orang yang membanggakan diri
di muka bumi.
Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah
pribadi yang penuh kesederhanaan. Cinta kepada baginda
telah menembus jantung hati para Sahabat, serta meresap
kedalam hati orang-orang lainnya, baik sebelum baginda
menjadi nabi maupun sesudahnya, sekalipun dilubuk hati
orang-orang yang mendustakan dan menyakiti baginda
sekalipun dan kroni-kroni mereka serta siapapun yang
mencoba membahayakan baginda secara sembunyi-
sembunyi. Ketika baginda bertemu mereka, mereka
menghormatinya, dan jika baginda meminta sesuatu,
mereka memberikan permintaan baginda. Hadis yang
63
berkaitan dengan fakta ini sudah diketahui umum.
Orang yang belum pernah melihat Nabi Muhammad, pujian
dan kesejahteraan atasnya, akan tercengang dan terperanjat
ketika pertama kali melihatnya. Hal serupa dilaporkan oleh
Qaila, yang berkata bahwa ia mulai gemetar ketakutan
ketika pertama kali melihat baginda, namun baginda segera
menenangkannya dan secara lembut berkata, "Wahai
wanita malang, kamu harus tenang."
Abi Mas'ud melaporkan, ada seorang laki-laki datang
menghadap Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan
atasnya. Ia mulai gemetaran dan baginda langsung
membuatnya tenang serta berkata, "Tenanglah, sungguh
aku bukanlah seorang raja."
Keberadaan Nabi Muhammad sebagai seorang nabi
sungguh tak ternilai harganya, begitu pula kemuliaan
kedudukan baginda yang menjadi seorang Utusan Allah.
Semakin bertingkat-tingkat pangkat baginda dengan
terpilih sebagai manusia terbaik dalam pandangan Allah,
serta mendapat kemuliaan di dunia, sedang di akhirat
menjadi junjungan semua anak turun nabi Adam.
SAHIH SHIFA
KESEMBUHAN
Seri ke-4
KESEMPURNAAN FISIK DAN PERILAKU
SERTA KEBERKATAN NABI MUHAMMAD
64
Karya
Hakim Agung Abulfadl Iyad
wafat tahun 1123M / 544H
Periwayat Hadis
Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq
Perevisi
Muhaddis Abdullah Talidi
Adaptasi oleh
Abdi Hadis Syekh Ahmad Darwish (Arab)
Anne Khadeijah (Inggris)
Siti Nadriyah (Indonesia)
Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak
Cipta dilindungi.
Kebijakan Nabi Muhammad dalam berurusan dengan
harta kekayaan
Kategori ketiga adalah yang bervariasi sesuai dengan
situasi. Kebaikan dan keunggulannya berubah-ubah sesuai
dengan keadaan, termasuk juga memiliki banyak kekayaan.
Orang yang berharta sering kali dipandang terhormat oleh
orang-orang awam. Mereka mengira ia dapat memuaskan
segala macam kebutuhan dan keinginan melalui
kekayaannya itu. Padahal ini sebenarnya bukanlah suatu
kebajikan.
Ketika seseorang memiliki kekayaan, dan
menghabiskannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
serta menggunakannya untuk membantu orang-orang yang
65
membutuhkan, maka pembelanjaan harta kekayaan tersebut
membuatnya meraih kemuliaan, keutamaan dan patut untuk
dipuji, hati manusia pun akan memandangnya sebagai
kebaikan. Dengan begitu maka menjadi suatu kebajikan
untuknya di mata orang-orang dunia.
Ketika seseorang menggunakan kekayaannya untuk urusan
yang bermanfaat dalam agama, dan menghabiskan dalam
amal guna mencari keridhaan Allah, dan untuk amal
akhirat, maka menjadi sebuah kebajikan di mata setiap
orang.
Adapun orang yang memilih untuk menahan kekayaannya,
tidak peduli apakah itu sedikit atau banyak,
menyalahgunakannya dan selalu ingin mendapatkan lebih
banyak, maka hartanya telah menjadi penyebab aib, dan
menjadi tak berharga, serta tak ada nilai kebajikannya.
Ketika itu terjadi, kekayaan tidak membawa seseorang ke
tingkat keselamatan, melainkan justru sebaliknya, menjadi
sebuah keburukan dan akan melemparkan ke jurang
kekikiran dan kehinaan.
Kekayaan dapat pula menjadi kebajikan yang patut dipuji.
Tidak terletak pada berapa jumlahnya, melainkan terletak
pada penggunaan yang tepat. Jika seseorang telah
mengumpulkan banyak kekayaan, tetapi memanfaatkannya
secara tidak benar, maka tidak patut disebut sebagai orang
kaya, karenanya tidak sepantasnya memuji-muji orang
tersebut. Para ulama menganggapnya sebagai orang
melarat, dan tidak akan mampu menggapai harapan dan
tujuan-tujuan hidupnya, karena tidak mampu
mengendalikannya. Ia seperti petugas yang bertanggung
jawab atas kekayaan milik orang lain, tapi ia sendiri tidak
memiliki kekayaan, seolah-olah tidak memiliki apapun.
Mari melihat dari dekat cara Nabi Muhammad, pujian dan
66
kesejahteraan atasnya, berhubungan dengan kekayaan.
Ketika seseorang membaca kisah hidup baginda, terlihat
bahwa baginda diberi harta karun dunia dan kunci
perbendaharaan bumi.
Sebelum zaman baginda, harta rampasan perang telah
diharamkan untuk para nabi mulia dan umat-umat mereka,
namun Allah menghalalkan untuk Nabi Muhammad dan
umatnya. Nabi Muhammad telah membuka Hijaz, Yaman,
seluruh Arab serta daerah perbatasan Syria dan Irak.
Baginda mengambil seperlima dari harta rampasan perang,
zakat, serta pajak yang ditarik dari nonmuslim, dan raja-
raja juga memberi baginda hadiah. Namun baginda tidak
menyimpan kekayaan bagi dirinya sendiri, juga tidak
menyimpan meski hanya satu koin untuk dirinya sendiri,
baginda menghabiskan semuanya di jalan Allah. Baginda
sangat murah hati dan telah memakmurkan masyarakat
serta memperkuat umat Islam melalui pemanfaatan harta
tersebut.
Baginda bersabda, "Aku merasa tidak senang jika ada dinar
emas tersisa bersamaku semalaman, kecuali satu dinar yang
kusisihkan untuk membayar hutang."
Mengenai hal-hal seperti pakaian, perumahan dan
kesejahteraan, baginda sudah merasa puas dengan hanya
sekedar yang diperlukan saja, dan tidak pernah meminta
lebih. Baginda mengenakan pakaian apa saja yang ada, baik
itu jubah, pakaian kasar, atau pakaian luar yang tebal.
Ketika ada yang mengirimi jubah dari kain brokat atau kain
bordiran, baginda bersedia memberikannya kepada
siapapun yang ada di dekat baginda atau mengirimkannya
kepada orang lain, karena bangga dan berhias bukanlah
sifat orang-orang mulia dan terhormat yang dekat dengan
Allah, akan tetapi termasuk diantara sifat-sifat perempuan.
67
Pakaian paling terpuji adalah yang bersih dan berkualitas
sedang. Ketika seseorang memakai pakaian semacam itu,
tidak akan mengurangi reputasinya, juga tidak menarik
perhatian orang-orang, serta tidak dipermasalahkan dalam
Hukum Islam. Penyebab utama orang suka bergaya adalah
karena memamerkan kelebihan pakaian dan kekayaan
mereka.
Demikian pula bangga dengan kemewahan, atau
mempunyai rumah yang megah, atau memiliki banyak
perabotan, pelayan dan hewan ternak. Namun, jika
seseorang memiliki tanah, menanam dan memanennya,
kemudian membatasi konsumsinya, serta membagi-bagikan
keuntungannya kepada mereka yang membutuhkan,
sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Sang Pencipta,
maka orang itu telah memperoleh keutamaan dari harta
miliknya. Sungguh terpuji perilaku berpaling dari
kekayaan, begitu pula puas dengan yang sedikit, meskipun
tidak ada yang tersisa setelah menghabiskan dengan cara
yang benar.
Akhlak terpuji Nabi Muhammad
Pujian dan kesejahteraan atasnya
Beberapa sifat terpuji dan perilaku mulia bisa diperoleh
dengan berusaha keras. Para ulama bersepakat bahwa orang
yang memilikinya tentu berbudi luhur, meski hanya sedikit
sifat dan perilaku terpuji yang dimilikinya akan
menjadikannya sebagai orang yang layak dihormati.
Hukum Islam memuji orang-orang tersebut, dan
memerintah mereka tetap berperilaku terpuji serta
menjanjikan mereka pahala dan kebahagiaan yang terus
menerus. Beberapa sifat-sifat ini, digambarkan sebagai
bagian dari sifat-sifat kenabian, namun umumnya dikenal
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu
Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiFiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
ieda kahar
 
(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran
Ibnu Ahmad
 
Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)
Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)
Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)
AmmierAuratu
 
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Muhsin Hariyanto
 
Pengumpulan al quran
Pengumpulan al quranPengumpulan al quran
Pengumpulan al quran
Wan Syafawati
 
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehTugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Norafsah Awang Kati
 
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah  mustafa as-sibaieSirah nabawiyah  mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
Albert Coffee
 

Was ist angesagt? (20)

Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiFiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
 
Bahan makalah haji
Bahan makalah hajiBahan makalah haji
Bahan makalah haji
 
Adab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuAdab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum Ilmu
 
Hadist dakwah
Hadist dakwahHadist dakwah
Hadist dakwah
 
(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran
 
Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)
Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)
Nuzulal quranppt-150226034608-conversion-gate01 (1)
 
Bab 6 Haji dan Umrah
Bab  6 Haji dan UmrahBab  6 Haji dan Umrah
Bab 6 Haji dan Umrah
 
Dalil syara (2)
Dalil syara (2)Dalil syara (2)
Dalil syara (2)
 
Ulumul Qur'an (1).
Ulumul Qur'an (1).Ulumul Qur'an (1).
Ulumul Qur'an (1).
 
Adzan dan iqomat
Adzan dan iqomatAdzan dan iqomat
Adzan dan iqomat
 
Fiqh al sirah
Fiqh al sirahFiqh al sirah
Fiqh al sirah
 
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
 
penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraan
 
Pengumpulan al quran
Pengumpulan al quranPengumpulan al quran
Pengumpulan al quran
 
Adab Menerima Tamu
Adab Menerima TamuAdab Menerima Tamu
Adab Menerima Tamu
 
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehTugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
 
Topik 7-mukjizat-al-quran
Topik 7-mukjizat-al-quranTopik 7-mukjizat-al-quran
Topik 7-mukjizat-al-quran
 
Kumpulan doa
Kumpulan doaKumpulan doa
Kumpulan doa
 
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah  mustafa as-sibaieSirah nabawiyah  mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
 
Peringkat Penurunan al-Quran
Peringkat Penurunan al-QuranPeringkat Penurunan al-Quran
Peringkat Penurunan al-Quran
 

Ähnlich wie Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu

148 fatwa fatwa seputar jenazah
148 fatwa fatwa seputar jenazah148 fatwa fatwa seputar jenazah
148 fatwa fatwa seputar jenazah
Slight Hope
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
dr2200s
 

Ähnlich wie Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu (20)

Aqidah akhlak (Perguruan Tinggi )
Aqidah akhlak (Perguruan Tinggi )Aqidah akhlak (Perguruan Tinggi )
Aqidah akhlak (Perguruan Tinggi )
 
Hadist kitab-ilmu-1-169-indo
Hadist kitab-ilmu-1-169-indoHadist kitab-ilmu-1-169-indo
Hadist kitab-ilmu-1-169-indo
 
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th..."Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
 
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki AminuddinHadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
 
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuanKedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
 
Abdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelaniAbdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelani
 
Terjemahan Hadits Arba'in an-Nawawiyah
Terjemahan Hadits Arba'in an-NawawiyahTerjemahan Hadits Arba'in an-Nawawiyah
Terjemahan Hadits Arba'in an-Nawawiyah
 
Rahsia ilmu kaum muqarrabin
Rahsia ilmu kaum muqarrabinRahsia ilmu kaum muqarrabin
Rahsia ilmu kaum muqarrabin
 
(15) evolusi
(15) evolusi(15) evolusi
(15) evolusi
 
Aswaja Lakmud 2022 revisi.pptx
Aswaja Lakmud 2022 revisi.pptxAswaja Lakmud 2022 revisi.pptx
Aswaja Lakmud 2022 revisi.pptx
 
148 Fatwa-fatwa Tentang jenazah
148 Fatwa-fatwa Tentang jenazah148 Fatwa-fatwa Tentang jenazah
148 Fatwa-fatwa Tentang jenazah
 
148 fatwa fatwa seputar jenazah
148 fatwa fatwa seputar jenazah148 fatwa fatwa seputar jenazah
148 fatwa fatwa seputar jenazah
 
PPT Microtiching-1.pptx
PPT Microtiching-1.pptxPPT Microtiching-1.pptx
PPT Microtiching-1.pptx
 
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaMakalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
 
Dakwah islam masa daulah abbasiyah
Dakwah islam masa daulah abbasiyahDakwah islam masa daulah abbasiyah
Dakwah islam masa daulah abbasiyah
 
Jundullah said hawwa
Jundullah  said hawwaJundullah  said hawwa
Jundullah said hawwa
 
Mustalah hadith
Mustalah hadith Mustalah hadith
Mustalah hadith
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadist
 

Kürzlich hochgeladen

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Sahih shifa kesembuhan sejak 900 tahun yang lalu

  • 1. 1 SAHIH SHIFA KESEMBUHAN SIAPA HAKIM IYAD DAN PENDAHULUAN SHIFA DISARIKAN DARI Karya Hakim Agung Abulfadl Iyad, Wafat (1123 M / 544 H) Periwayat Hadis Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq Perevisi Muhaddis Abdullah Talidi Adaptasi Oleh Abdi Hadis Syaikh Ahmad Darwish (Arab/ Inggris) Anne Khadeijah (Inggris) Siti Nadriyah (Indonesia)
  • 2. 2 Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang @ Mengenal Hakim Iyad, penyusun buku Shifa Hakim Iyad, penulis dan penyusun Shifa, yang tenar dengan nama Abulfadl Iyad, adalah hakim Mahkamah Agung yang termasyhur di Spanyol dan Maroko. Garis keturunan: Muhammad, putra Hakim Iyad, berkata, "Leluhur kami adalah orang Arab yang berasal dari Andalusia, Spanyol, lalu pindah di kota Faz, Maroko, dan kemudian menjadi penduduk Qoirowan. Kakek kami Amrun kemudian memutuskan untuk meninggalkan Fez dan menetap di Sabta. Kedudukan Hakim Iyad: Hakim Iyad adalah seorang pemuka agama Islam yang tidak hanya mahir dalam ilmu Kutipan Kenabian (hadis), tetapi juga dalam penafsiran Al-Quran. Beliau ahli dalam prinsip-prinsip agama, bahasa Arab beserta kesusastraannya, syair-syair, dan silsilah orang-orang Arab. Hakim Iyad telah diakui sebagai pakar fikih di Lembaga Fikih Imam Malik. Sebagai tambahan atas prestasinya, beliau dikenal sebagai pribadi yang sabar, baik hati dan ramah, serta masyhur sebagai ahli pidato yang hebat. Selain murah hati dan dermawan, beliau juga sosok yang bisa dipercaya dan selalu konsisten pada kebenaran serta tekun menghasilkan berbagai karya. Pencarian ilmu pada guru besar di zamannya: Hakim Iyad mulai melangkah mencari pengetahuan dengan
  • 3. 3 meninggalkan rumah dan pergi ke Andalusia. Disana beliau mengawali belajarnya dibawah bimbingan hakim agung serta seratus orang syekh besar dizaman itu. Dari mereka, Hakim Iyad sukses meraih banyak Sertifikat Tradisional Keislaman (Ijaza). Selama masa pencarian ilmu, beliau berhasil mengumpulkan sejumlah besar kutipan kenabian (hadis), yang kemudian beliau tulis kembali dengan tangan serta dihafalkannya. Ketika kembali dari Andalusia sekitar tiga puluh tahun kemudian, para ulama di Sabta menyambutnya dan mengundangnya untuk memimpin diskusi mengenai ilmu fikih "mudawana (kitab fikih terbesar karya Imam Malik)". Tidak lama setelah kedatangannya, beliau menjadi anggota Dewan Kepenasehatan, lalu menjadi hakim di provinsi tersebut selama beberapa tahun. Sesudah itu beliau dilantik sebagai Hakim di Granada sehingga meninggalkan Sabta. Beberapa lama kemudian, beliau kembali lagi ke Sabta dan melanjutkan jabatannya sebagai hakim. Perluasan Masjid Kordoba: Hakim Iyad telah membangun perluasan sebelah barat Masjid Agung Kordoba. Setelah itu, mendirikan sebuah bangunan di pegunungan yang kemudian menjadi pusat pengajaran terkemuka. Akhir hidupnya: Setelah adanya pergantian pemerintahan, Hakim Iyad pindah ke Marakish, dan disanalah beliau meninggal dunia, yaitu pada tahun 544 Hijriyah atau 1123 Masehi, hampir 900 tahun yang lalu. Marakish adalah sebuah kota yang dikenal sebagai kota tujuh auliya’ (tujuh orang yang dekat dengan Allah dan Rasul-Nya). Hakim Iyad termasuk salah satu dari tujuh orang auliya tersebut, dan beliau dikebumikan di area pemakaman yang sama dengan
  • 4. 4 mereka. Makam Hakim Iyad telah diziarahi banyak orang dari seluruh Maroko maupun negara-negara lainnya. Karya-karyanya: Hakim Iyad telah menulis lebih dari sepuluh buku, diantaranya adalah penjelasan (syarah) himpunan Kutipan Kenabian (hadis) sahih susunan Imam Muslim. Puncak karya besar hakim Iyad, terukir pada buku "Ash Shifa" yang mengupas biografi indah Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya. Bukunya ini telah bertahan menempati posisi teratas selama hampir 900 tahun. Dalam karya ini, kecakapan hebat hakim Iyad dalam meneliti dan mengumpulkan materi sangat nampak, sehingga mendapat pengakuan dan sambutan hangat dari masyarakat, yang mengenali berkah yang besar didalam karya beliau, mereka lantas memuji beliau dalam berbagai tulisan dan syair mereka. Disepanjang masa, tidak ada yang mampu melebihi karya besar ini, sampai sekarang permintaan akan salinan karyanya terus mengalir. Puji syukur karena kini tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam karya Hakim Iyad ini, terdapat beberapa kutipan kenabian (hadis) yang diantaranya masih belum dibuktikan kesahihannya, pada masa tersebut tidak memungkinkan untuk membuktikan kesahihannya karena tersebar dibanyak negara (sarana dan prasarana pada zaman tersebut sangat terbatas). Namun untunglah, di masa sekarang, seorang ulama besar dan Pakar Kutipan Kenabian (Muhaddis) Syekh Sayid Talidi dari Tanjir, Maroko, yang diberkati dengan kemampuan meneliti dan menentukan kesahihan hadis, dan sudah mengumpulkan semua hadis di seluruh dunia, telah menentukan kesahihan hadis-hadis yang terdapat didalam
  • 5. 5 karya "Ash Shifa", jadi hadis-hadis yang tidak sahih ditiadakan. Inilah edisi yang dirilis dalam penerjemahan kami. Biografi (versi talidi) sekarang menjadi sangat akurat, dan ini yang menjadi maksud ketika merujuk terjemahan sebagai ringkasan dan adaptasi. Hakim Iyad berkomentar mengenai bukunya, "Kami tidak menyusun biografi ini untuk orang-orang yang menyangkal adanya pangkat kenabian serta meragukan mukjizat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, namun untuk orang-orang yang beriman sehingga bisa lebih mengenal Nabi mereka. Kami sajikan karya ini untuk orang-orang yang mempercayai Nabi Muhammad, yang menerima ajakannya menuju jalan Allah, dan jauh dilubuk hati mereka mempercayai kenabiannya, sehingga kecintaan mereka kokoh, dan semakin meningkat perbuatan baik serta keimanan mereka." Pembahasan tulisan Hakim Iyad pada unit keempat, berkaitan dengan orang-orang munafik dan orang-orang yang menghina Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan para Sahabatnya. Itulah sebabnya kami menyendirikan unit tersebut dari unit sebelumnya. Ini semua demi kenyamanan anda ketika menikmati karya ini, apalagi sifat karya hakim Iyad terkenal membela kenabian. Namun jika membutuhkan unit tersebut, sebagai bahan untuk mempertahankan kenabian dari gempuran orang-orang munafik, kami persilahkan untuk mengakses unit keempat. Jadi pantas sekali, hakim Iyad meletakkan doa untuk orang- orang beriman, sebagai penutup karyanya, diakhir unit ketiga, sebelum unit keempat unit yang terakhir. @ Kata Pengantar Penulis Kata Pengantar Penulis
  • 6. 6 Catatan: (Baca: Salla Allahu alaihi wa sallam) Arti dari kalimat tersebut adalah, "Semoga Allah senantiasa memuji dan melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad." Kata Pengantar Pengarang, Hakim Agung Abulfadl Iyad Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ASH-SHIFA Kesembuhan (pembaca) dengan melukiskan hak-hak Nabi Terpilih Pujian dan kesejahteraan atasnya (untuk kata pengantar dan latar belakang penulis, silakan menuju bab ke 113 dan 114 diakhir buku ini) @ BAB 1 - ALLAH MEMUJI NABI MUHAMMAD 1. BAB: Pujian Allah untuk Nabi-Nya Muhammad, dan derajat agung baginda dalam ucapan dan perbuatannya. Seorang pakar hukum Islam dan ulama besar dizamannya, Imam Al-Hafiz Abulfadl Iyad, semoga Allah meridhainya, membuka karya besar biografi Nabi Muhammad ini dengan sebuah kata pengantar, dan berkata: Segala puji bagi Allah, Yang Maha Esa, mempunyai Nama- nama Terbagus, Pemilik perlindungan megah. Pujian bagi Allah, Yang Maha Sempurna, Yang sendirian memiliki Nama-nama yang agung, menguasai kekuatan dahsyat, tidak berawal dan tidak berakhir. Allah nyata adanya, tidak muncul dari imajinasi(daya cipta) atau dugaan. Allah Maha Tersembunyi sebab kesucian-Nya, bukan karena ketiadaannya. Dia meliputi segala sesuatu dalam kasih sayang dan pengetahuan-Nya.
  • 7. 7 Allah memberi karunia yang melimpah kepada mereka yang dibimbing-Nya (Para Kekasih/Pecinta-Nya). Dia telah mengutus pada mereka seorang Utusan (yaitu Nabi Muhammad) dari keturunan Arab asli, yang terbaik diantara penduduk Arab dan selain Arab, serta paling bagus garis keturunan dan masa pertumbuhannya. Kecerdasan dan kesabaran Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, melebihi semua manusia. Pengetahuan dan pemahaman baginda kokoh teratas mengungguli siapapun. Baginda mempunyai keyakinan yang sangat teguh dan tekad yang sangat kuat. Baginda adalah insan yang paling belas kasih dan pemurah dari seluruh makhluk yang ada dimuka bumi. Allah telah mensucikan jiwa raga baginda, dan melindunginya dari berbagai cela dan ketidak sempurnaan, serta menganugerahkan hikmah dan kebijaksanaan kepadanya. Melalui Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, Allah membuka mata yang buta, hati yang tertutup dan telinga yang tuli, serta membuat manusia beriman (percaya) kepada-Nya. Oleh karena itu, mereka yang memuliakan dan menolong Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah mereka yang telah ditetapkan bahagia oleh Allah, namun bagi yang telah ditetapkan celaka, merekapun mendustakan dan berpaling dari baginda. Allah berfirman, "Dan barangsiapa yang di (dunia)ini buta (kepercayaan), maka ia di akhirat akan buta dan lebih tersesat jalan." (Al-Isro'-17:72). Semoga Allah senantiasa memuji Rasul-Nya dengan pujian yang meningkat terus menerus, dan semoga Dia juga menganugerahkan kesejahteraan kepada keluarga dan para Sahabat baginda. (Setelah beberapa kalimat diatas, Imam Abulfadl Iyad
  • 8. 8 berdoa): "Semoga Allah menerangi hatiku dan hatimu dengan cahaya keyakinan. Mudah mudahan Dia menganugerahi kita kelembutan, sebagaimana yang Dia anugerahkan kepada para kekasih-Nya (auliya') ialah mereka yang sangat takut kepada Allah, yang telah mendapat anugerah kesucian dari-Nya. Kalbu mereka kosong tidak butuh pada manusia, karena itulah mereka mendapat karunia pengetahuan sempurna dari Allah, dan nikmat bisa menyaksikan aneka keajaiban dalam kerajaan dan kekuasaan-Nya. Hingga hati mereka dipenuhi rasa takjub dan pikiran mereka berkelana di alam kebesaran Allah." Mereka menjadikan diri mereka selalu fokus kepada Allah semata, dan senantiasa bersaksi untuk Allah dalam kehidupan didunia. Kelak di Kehidupan Abadi (akhirat), mereka diberkati bisa melihat keindahan dan keagungan Raja semesta alam, dan bebas pergi kesana kemari menikmati bentangan Kekuasaan dan Kebesaran-Nya. Para kekasih benar-benar puas membenamkan diri tenggelam dalam pengabdian dan ketergantungan kepada Allah. Mereka mempraktikkan untuk diri mereka perkataan Allah dalam ayat ini, "Katakan 'Allah' kemudian tinggalkan mereka bermain-main dalam penyelaman mereka." (Al- An'am-6: 91) Karya ini merupakan jawaban atas permintaan masyarakat supaya menulis buku yang mengupas perihal kedudukan manusia terpilih, Nabi Muhammad - semoga Allah senantiasa memuji dan memuliakan serta melimpahkan kesejahteraan kepada baginda - dan menggambarkan betapa sepatutnya bagi umat manusia untuk menghormati dan memuliakan baginda, serta putusan bagi orang-orang yang tidak menghormati baginda maupun mereka yang
  • 9. 9 menyepelekan dalam menghargai keunggulan pangkat baginda meski hanya dengan sepotong kecil kuku. Aku juga telah diminta untuk mengumpulkan pernyataan para pemimpin dan pemuka Islam pendahulu kita tentang kebesaran baginda, dan aku mendukung perkataan mereka disertai ayat-ayat Al-Quran dan beberapa contoh. Sadarilah saudaraku - semoga Allah memberkatimu - menyusun karya ini adalah pekerjaan berat yang teramat sulit, tetapi penting sekali pelaksanaannya meski karenanya telah memenuhi hatiku dengan ketakutan. Dalam menyusun karya ini, perlu bagiku mengevaluasi(meneliti) sumber-sumber utama, dan mengoreksi data-data yang mendukungnya, serta melakukan riset(penelitian) yang mendalam dan detail, tentang segala pengetahuan yang berhubungan dengan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang wajib, mustahil maupun yang diperbolehkan atas baginda. Demikian pula perlu bagiku mendalami pengetahuan tentang Kenabian, Kerasulan, Risalah Kenabian, Cinta dan Persahabatan sejati, serta keistimewaan pangkat baginda yang sangat tinggi. Saya seolah-olah menemukan gurun pasir terpencil yang terbentang luas, yang bahkan burung paling cerdas sekalipun takkan mampu melintasinya, dan langkah siapapun tak akan bisa mencapai tujuan akhir penjelajahan. Seakan-akan aku berada ditempat-tempat yang tak dikenal dalam pikiran, yang jika tidak dibimbing pengetahuan yang tepat dan kejernihan pikiran, tentu akan tersesat. Aku bagai menemukan lereng licin yang menyebabkan kaki tergelincir bila tidak bergantung pada pertolongan dan dukungan dari Allah. Bagaimanapun, melalui penyusunan buku ini, aku berharap
  • 10. 10 semoga kita mendapatkan ridho dan pahala dari Allah, dengan mengenal kebesaran kedudukan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan kemuliaan budi pekerti baginda, serta menerangkan kepribadian dan sifat- sifat baginda yang belum pernah dibukukan oleh seorang pun sebelumnya. Kini aku mengutip firman Allah, "Supaya menjadi yakin orang-orang yang diberi Al Kitab dan meningkat keimanan mereka yang beriman." (Al-Muddatstsir,74: 31). Mereka yang diberi Al Kitab telah diwajibkan oleh Allah : "(demi Allah) kamu menerangkannya kepada manusia dan tidak merahasiakannya." (Ali Imran,3: 187) Untuk melengkapi uraian ini, aku sertakan hadis riwayat Abu Hurairah, semoga Allah meridhainya, yang memberitahu bahwa Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda: "Barangsiapa ditanya tentang pengetahuan agama namun ia menyembunyikannya, maka Allah akan mengekangnya dengan tali kekang dari Api neraka pada Hari Kiamat." Lantaran inilah, aku bergegas dalam penelitian untuk menemukan beberapa keterangan yang jelas, supaya tercapai obyek sasaran tujuan, dan demi untuk memenuhi suatu kewajiban. Sebagaimana diketahui, dalam kehidupan ini, tubuh dan pikiran seseorang biasanya disibukkan dengan berbagai cobaan dan beraneka perkara yang menguji. Tak diragukan lagi, hal-hal semacam ini dapat dengan mudah mengalihkan perhatian dari berbagai kewajiban dan hal penting lainnya, dan menjadi penyebab seseorang merosot ke tingkat yang lebih rendah. Ketika Allah memilihkan yang terbaik untuk seseorang, Dia secara total akan menenggelamkannya tanpa batas dalam kesibukan yang hanya tertuju kepada-Nya, yang
  • 11. 11 mana akan dipuji dimasa sekarang maupun di Kehidupan Abadi (akhirat). Pada Hari Pembalasan (Kiamat) kelak, hanya akan ada kebahagiaan diSurga, atau hukuman di Neraka. Karenanya, manusia yang mencari keselamatan bagi dirinya, wajib memperhatikan segala hal yang menjadikan ruhnya berada dalam petunjuk kebenaran. Memperbanyak amal kebaikan, serta menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Semoga Allah memperbaiki hati kita yang retak, mengampuni dosa-dosa kita yang banyak, menjadikan kita selalu bersiap-siap untuk kembali kepada-Nya, dan menganugerahi kesempatan luas untuk selalu melakukan kebaikan, yang membawa pada keselamatan dan kedekatan kepada-Nya, menjadikan kita diberkati dengan anugerah, kemurahan dan belas kasih-Nya. Demikianlah menjadi niatku melakukan pekerjaan penting (amalan) ini. Aku harus mengorganisasikan bahan menyusunnya, serta mengurai bab dan segala isi tulisan. Aku menamakan karya ini: Ash-Shifa Bita'rif Huquq Al- Musthofa “Kesembuhan dengan Melukiskan Hak-hak Nabi Terpilih - Pujian dan kesejahteraan atasnya.” Penanda tangan: Hakim Agung Abulfadl Iyad SAHIH SHIFA KESEMBUHAN Seri ke-2 ALLAH MEMUJI NABI MUHAMMAD
  • 12. 12 Karya Hakim Agung Abulfadl Iyad wafat tahun 1123M / 544H Periwayat Hadis Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq Perevisi Muhaddis Abdullah Talidi diadaptasi oleh Abdi Hadis Syaikh Ahmad Darwish (Arab/ Inggris) Anne Khadeijah (Inggris) Siti Nadriyah (Indonesia) Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak Cipta dilindungi. Surah An-Najm (bintang) dan keistimewaannya Allah berfirman, "Demi bintang tatkala terbenam; kawanmu tidak sesat dan tidak keliru; dan tidak berucap menurut hawa nafsu; ucapannya tiada lain adalah wahyu yang diwahyukan; diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat; yang mempunyai keperkasaan, berdiri kokoh; dan dia (Jibril) berada di ufuk tertinggi; Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat; menjadi berjarak dua ujung busur panah atau lebih dekat; maka (Allah) mewahyukan kepada penyembah-Nya (Jibril) apa yang Dia wahyukan (kepada
  • 13. 13 Nabi Muhammad); Hati tidak berdusta apa yang dia lihat; apakah kamu membantahnya atas apa yang dia lihat; dan dia benar-benar melihatnya pada pendaratan lain; disisi Sidratulmuntaha; di dekatnya ada Surga tempat tinggal; saat Sidratulmuntaha diselubungi apa yang menyelubungi; pandangannya tidak membelok dan tidak melampaui; dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda terbesar Penguasanya." (An- Najm, 53:1-18.) Terdapat perbedaan pendapat mengenai kata "bintang". Sebagian ulama mengatakan makna katanya tetap yaitu: bintang. Sementara lainnya berkata maknanya adalah: (penurunan) Al-Qur'an (secara berangsur-angsur). Jelas sekali Allah telah bersumpah untuk bimbingan-Nya kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan kebenaran baginda dalam pelantunan Al-Quran, yang mana diturunkan bersama malaikat Jibril yang kuat dan perkasa, kepada baginda secara langsung dari Allah, dan bahwa baginda bebas total dari segala keinginan diri, yakni tidak pernah menuruti hawa nafsu. Lalu, Allah menyatakan lagi keunggulan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dalam berbagai peristiwa di Malam Isra' Mi'raj, dan memberitahu pencapaian baginda di Sidratul Muntaha (Pohon Lote) dekat Surga tempat tinggal, serta kepastian pandangan baginda yang tidak menyimpang saat melihat sebagian dari tanda-tanda terbesar Penguasanya. Allah juga memberitahu kita peristiwa agung ini dalam ayat-ayat pembuka surah "Al- Isro' (Perjalanan Malam)." Allah telah menyingkap kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, kerajaan gaib-Nya yang agung, sehingga pandangan baginda bisa menembus keajaiban
  • 14. 14 alam malaikat, suatu keajaiban besar yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, serta tidak terjangkau akal manusia, meskipun hanya sekecil atom. Tentang ayat, "Maka (Allah) mewahyukan kepada penyembah-Nya (Muhammad) apa yang Dia wahyukan." Ulama mempunyai pandangan, ayat ini mengandung sebuah pertanda anugerah dari Allah untuk Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan suatu penghargaan yang mengesankan (yang berupa wahyu). Allah berfirman, "dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda terbesar Penguasanya." Pemahaman manusia yang terbatas tidak mampu menyerap rincian apa yang sebenarnya diwahyukan, dan akhirnya setiap usaha untuk menggambarkan tanda-tanda terbesar menemukan jalan buntu. Allah telah menyebutkan status Nabi Muhammad yang memang benar-benar suci, dan perlindungan yang didapatkan baginda selama Perjalanan di Malam Isro' Mi'roj. Berkenaan dengan hati baginda, Allah berfirman, "Hatinya tidak berdusta apa yang dia lihat". Allah juga berfirman tentang lisan baginda, "dan tidak berucap menurut hawa nafsu", dan berfirman tentang pandangan baginda, "Pandangannya tidak membelok dan tidak melampaui." Sumpah Allah demi bintang, demi malam, dan demi pagi bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah dan dibawa oleh Malaikat Jibril dan bahwa Nabi-Nya tidak gila Allah berfirman, "Sungguh, Aku bersumpah demi bintang- bintang; yang beredar dan terbenam; demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya; dan demi subuh apabila fajar mulai menyingsing; sungguh itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) Utusan Mulia (Jibril);
  • 15. 15 yang mempunyai kekuatan, berkedudukan tinggi di sisi Pemilik Singgasana; dipatuhi di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya; Temanmu (Muhammad) bukanlah orang gila; Benar-benar dia telah melihatnya di ufuk yang nyata; dan dia (Muhammad) tidak menahan (dalam menerangkan) atas yang gaib; dan itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk." (At-Takwir, 81:15-25). Para ulama' menjelaskan makna ayat-ayat itu tertuju pada Malaikat Jibril, yaitu ketika Allah bersumpah dengan kalimat "Utusan Mulia". Malaikat Jibril memiliki pangkat yang tinggi disisi Allah dan telah diberi kekuatan untuk mengirimkan Wahyu. Kedudukan Malaikat Jibril aman dan kokoh disisi Penguasanya. Malaikat Jibril "dipatuhi" di langit, dan "dipercaya" untuk mengirimkan Wahyu. Ini merupakan beberapa kelebihan Malaikat Jibril. "dia telah melihatnya" berarti Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, melihat Malaikat Jibril dalam rupa yang sebenarnya. Ayat selanjutnya, "dan dia (Muhammad) tidak menahan (dalam menerangkan) atas yang gaib." Jadi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, tidak meragukan hal-hal yang gaib. Ulama lainnya bilang baginda tidak menahan diri dalam berdoa kepada Allah. Allah bersumpah demi Pena bahwa baginda mempunyai akal pikiran yang sehat dan pahala tak terbatas disisi Penguasanya, serta berbudi pekerti paling luhur. Sumpah besar lainnya ditemukan didalam surah "Al-Qalam (Pena)", dimana Allah memulai dengan huruf "Nun" yang misterius maknanya. "Nun; demi pena dan apa yang mereka tulis; berkat nikmat Penguasamu, engkau bukanlah orang gila; dan sungguh bagimu benar-benar pahala yang
  • 16. 16 tiada putus-putusnya; dan sungguh engkau (Muhammad) benar-benar diatas budi pekerti yang luhur." (Al- Qalam,68:1-4). Orang-orang kafir memandang rendah pada baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya. Mereka berpaling dari baginda dan menyerangnya dengan banyak kebohongan. Dalam ayat tersebut, Allah bersumpah dengan sumpah yang besar bahwa Nabi pilihan-Nya, bebas dari segala kecaman mereka. Allah menyenangkan hati baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan meningkatkan harapan baginda, ketika secara lembut menyamankan baginda seraya berfirman, "Berkat nikmat Penguasamu, engkau bukanlah orang gila." Ayat ini memperlihatkan perkataan yang penuh sopan santun dan mengandung suatu penghargaan tinggi. Allah memberitahu baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, "dan sungguh bagimu benar-benar pahala yang tiada putus-putusnya." Allah telah menganugerahkan keberkatan dan kenikmatan abadi kepada baginda. Pahala yang tiada putus-putusnya dan tak terhitung banyaknya diberikan kepada baginda, dan Allah tidak mengungkit- ungkit segala pemberian-Nya kepada baginda. Ayat selanjutnya memperlihatkan pengesahan besar dari Allah yang menguntai sifat-sifat terpuji baginda, "dan sungguh engkau (Muhammad) benar-benar diatas akhlak yang luhur." Terlepas dari makna aslinya, para ulama memberitahu, akhlak yang luhur berarti akhlak Al-Qur'an, akhlak Islam, tabiat yang mulia dan tidak ada yang lebih penting bagi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, selain Allah semata. Allah memuji Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang telah menerima secara mutlak segala keberkatan yang
  • 17. 17 diberikan kepadanya, serta memberinya keutamaan dengan menghiasi baginda karakter yang agung tersebut. "Maha Suci Allah, Yang lemah lembut lagi Maha Mulia, Yang Maha Membaguskan, Maha Dermawan lagi Maha Terpuji, yang memudahkan dan membimbing manusia berbuat kebajikan. Dia memuji dan memberi pahala siapapun yang melakukan kebaikan. Maha Suci Allah! berkat, nikmat dan karunia-Nya melimpah ruah!". Hati baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, terhibur, ditengah ancaman dan gangguan yang tiada hentinya menimpanya, dengan firman Allah berikut, "Maka kelak kamu akan melihat dan mereka pun akan melihat; siapa di antara kamu yang gila; sungguh Penguasamu, Dia lebih Mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya; dan Dia lebih Mengetahui orang-orang yang terbimbing. (Al- Qalam, 68:5-7) Setelah memuji Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, Allah menyingkap kedok orang-orang yang memusuhi baginda dengan mewahyukan kehinaan perangai mereka dan kejahatan mereka melalui penyebutan sepuluh atau lebih sifat-sifat buruk mereka. Allah berfirman, "Janganlah mematuhi orang-orang yang mendustakan; mereka menginginkan supaya kamu berkompromi maka mereka berkompromi; dan janganlah mematuhi setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina; pencela berjalan dengan menghasud; menghalangi pada kebaikan, yang melampaui batas lagi banyak dosa; yang kaku, sesudah itu terkenal jahat; karena ia mempunyai harta dan anak-anak; apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: 'dongengan orang-orang dahulu kala'." (Al-Qalam, 68:8-15). Ayat berikut ini memberitakan bahwa hukuman dan
  • 18. 18 kehancuran mereka akan segera datang. "Kelak Kami menandainya diatas belalai." (Al- Qalam,68:16). Firman Allah ini jauh lebih efektif daripada apapun yang akan diucapkan dan dilakukan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, disamping juga membingungkan orang-orang yang memusuhi baginda. Jadi kemenangan yang diberikan Allah kepada baginda, jauh lebih tinggi daripada kemenangan yang bisa diperoleh dengan usaha baginda sendiri. Firman Allah tentang sifat nabi Muhammad yang penuh belas kasih dan murah hati Allah berfirman, "ToHa; Kami tidak menurunkan Al- Qur'an kepadamu untuk menyengsarakan." (Toha,20:1-2) Kata "ToHa" huruf-hurufnya terpisah ('To' dan 'Ha'). Tafsir yang akurat mengungkap makna "Toha" yaitu "Wahai lelaki", pendapat ini diriwayatkan oleh ulama generasi setelah Sahabat (Tabi'in) serta ulama besar Jarir At-Tobari, gurunya para ahli tafsir. Dalam surah yang lain, Allah berfirman tentang Nabi-Nya, pujian dan kesejahteraan atasnya, "Maka barangkali kamu akan membinasakan dirimu dengan duka cita atas berpalingnya mereka sekiranya mereka tidak beriman dengan keterangan ini (Al Qur'an)." (Al-Kahf,18:6). "Barangkali kamu akan membinasakan dirimu bilamana mereka bukan orang-orang yang beriman; Jika Kami kehendaki, niscaya menurunkan atas mereka pertanda dari langit, maka senantiasa batang leher mereka tunduk kepadanya." (Asy-Syu'ara,26:3-4). Allah juga berfirman, "Maka sampaikanlah terang-terangan
  • 19. 19 apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang musyrik; Sungguh Kami mencukupimu dari orang-orang yang mengejek; mereka yang menjadikan tuhan yang lain bersama Allah, maka kelak mereka mengetahui; dan sungguh Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit sebab apa yang mereka ucapkan." (Al-Hijr,15:94-97). "Dan sesungguhnya telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka Aku beri tahu kepada orang-orang yang kafir itu kemudian Aku binasakan mereka. Alangkah hebatnya hukuman-Ku itu." (Ar-Ra'd,13:32) Makki menjelaskan, "Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, menderita disebabkan orang-orang kafir, maka Allah menurunkan ayat-ayat tersebut untuk menghiburnya, sehingga menjadi mudah untuknya, dan pada saat yang sama Dia memberitahu akibat bagi mereka yang keras kepala. Hiburan serupa terdapat dalam firman Allah berikut ini: "Dan jika mereka mendustakanmu, maka sungguh telah didustakan rasul-rasul sebelum kamu, dan kepada Allah segala urusan dikembalikan." (Fatir, 35:4). "Demikianlah, tidak datang seorang rasul kepada orang- orang sebelum mereka, melainkan mereka berkata, 'ia seorang penyihir, atau orang gila!" (Az-Zariyat, 51:52) Selain sebagai pelipur bagi baginda, ayat tersebut sekaligus memberitahu bahwa para nabi dan rasul sebelumnya juga mengalami hal yang sama. Adapun untuk orang-orang yang keras kepala, Allah telah menjadikan perkara itu mudah bagi Nabi-Nya, dengan berfirman, "Berpalinglah dari mereka, maka kamu tidak disalahkan." (Adz-Dzariyat, 51:54). Dengan kata lain, Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah mengirimkan Pesan Allah (Risalah), berarti telah
  • 20. 20 menjalankan tanggung jawabnya maka tidak disalahkan. Belas kasih Allah selanjutnya dinyatakan dalam ayat berikut, sebagaimana tampak pada beberapa ayat lainnya, "Dan bersabarlah pada ketetapan Penguasamu, sungguh kamu dibawah Pandangan Kami." (At-Tur, 52:48). Ayat ini memperlihatkan bahwa baginda secara terus menerus berada dibawah penglihatan dan perlindungan Allah, dan hendaknya tetap sabar dengan kezaliman yang mereka lakukan. Allah menghibur Nabi-Nya dengan cara yang sama di banyak ayat lainnya. Kedudukan Nabi Muhammad yang melebihi nabi mulia lainnya Pujian dan kesejahteraan atas semua nabi Allah Allah berfirman, "Dan ketika Allah mengambil perjanjian para nabi, 'Manakala Aku telah memberikanmu Kitab dan Hikmah. Kemudian datang kepadamu seorang rasul (Muhammad) membenarkan pada apa yang bersamamu, kamu benar-benar akan beriman dengannya dan benar- benar menolongnya. Dia berfirman: 'Apakah kamu setuju dan mengambil perjanjian-Ku atas yang demikian itu?' Mereka menjawab: 'Kami setuju'. Dia berfirman: 'Maka bersaksilah dan Aku menyertaimu diantara yang bersaksi'." (Ali-Imran,3:81). Abul Hasan Al-Qobisi menarik perhatian kita pada kenyataan, bahwa dalam ayat ini, Allah memilih Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, melebihi semua nabi dan rasul mulia yang lain, keunggulan ini tidak diberikan pada selain baginda. Para ahli tafsir mengatakan, Allah mengambil perjanjian dengan wahyu. Sebelum mengutus seorang nabi maupun
  • 21. 21 rasul bagi umat, Allah telah menyebut tentang Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan sifat- sifatnya, serta mengambil perjanjian dari setiap nabi maupun rasul agar jika mendapatinya, mereka beriman kepadanya. Juga dikatakan, para nabi dan rasul supaya menjelaskan pada umatnya masing-masing, dan mengambil perjanjian umat mereka agar menjelaskan pula pada generasi setelahnya. Kalimat, "Kemudian datang kepadamu seorang rasul" ditujukan kepada Ahli Kitab yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani / Kristen yang sezaman dengan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan dizaman sesudahnya. Ali bin Abi Talib dan sahabat lainnya menambahkan, sejak masa Nabi Adam, Allah telah membuat perjanjian dengan setiap nabi dan rasul, agar beriman dan membantu Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, jika muncul selama masa mereka. Ini berarti mereka pun berkewajiban mengambil perjanjian dengan umat mereka masing-masing. As-Suddi dan Qotada menuturkan: beberapa ayat yang lain juga menggambarkan keutamaan baginda dengan cara yang serupa lebih dari satu kali. Allah berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil dari para nabi perjanjian mereka dan dari kamu (Muhammad) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami mengambil dari mereka perjanjian yang teguh." (Al-Ahzab, 33:7). Dan, "Sungguh Kami telah mewahyukan kepadamu sebagaimana Kami mewahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya, dan Kami mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'kub dan suku bangsanya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami memberikan
  • 22. 22 Dawud Kitab Zabur; dan para rasul, Kami telah mengisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan (sebagian) para rasul tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan Allah telah berfirman kepada Musa dengan pembicaraan (firman yang langsung didengarnya). Allah telah mengutus para rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan supaya tidak ada bagi manusia alasan untuk membantah Allah, setelah (pengutusan) rasul-rasul itu (yang mengenalkan mereka kepada Allah). Dan Allah Maha Perkasa lagi, Maha Bijaksana; akan tetapi Allah bersaksi pada apa yang Dia turunkan kepadamu. Dia telah menurunkannya dengan Ilmu-Nya, dan para malaikat menjadi saksi. dan cukuplah Allah sebagai saksi." (Al- Maidah, 4:163-166). Allah memberi keutamaan yang lebih pada sebagian para rasul, sebagaimana nampak dalam ayat, "Rasul-rasul itu, Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, diantara mereka yang Allah telah berbicara dan meninggikan derajat beberapa mereka." (Al-Baqarah, 2:253). Ayat tersebut merujuk pada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, karena baginda diutus untuk seluruh umat manusia. Allah juga menghalalkan rampasan perang bagi baginda (yang mana dilarang pada nabi-nabi sebelumnya) serta memberikan aneka mukjizat yang mengagumkan. Tak ada seorang nabi pun yang diberi keutamaan dan kemuliaan selain Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, diberikan yang setara atau lebih tinggi. Allah telah menyebut nama baginda didalam Al- Qur'an memakai gelar seperti, 'Wahai Nabi', 'Wahai Rasul', sedang Dia menyebut para nabi mulia lainnya dengan nama
  • 23. 23 mereka. Umat manusia diperintah memuji Nabi Muhammad dan penangguhan hukuman disebabkan olehnya Pada periode ketika baginda tinggal di Mekah, Allah telah berfirman, "Dan tidaklah Allah menghukum mereka sementara kamu di tengah-tengah mereka ..." (Al-Anfal, 8:33). Ketika baginda telah berhijrah (berimigrasi) dari Mekah ke Madinah, sebagian muslim masih tinggal di Mekah, maka bunyi firman selanjutnya adalah, "...dan tidaklah Allah menghukum mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan." (Al-'Anfal, 8:33). Beberapa tahun setelah hijrah, baginda memimpin para pengikutnya dalam perjalanan haji dari Madinah ke Mekah. Mereka berangkat tanpa bersenjata. Namun sebelum sampai di Mekah, mereka menghadapi perlawanan dari orang-orang kafir Mekah, dan dihalang-halangi masuk Mekah. Umat Islam di Madinah tidak tahu kalau masih ada orang Islam yang tertinggal di Mekah, dan karena mereka, Allah menurunkan ayat, "Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui tentulah kamu akan membunuh mereka, yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa kamu sadari." (Al-Fath, 48:25) Dari ayat-ayat ini, posisi terhormat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bisa diketahui dengan jelas. Jika bukan karena baginda, hukuman benar-benar segera turun pada penduduk Mekah, sebab Allah telah berfirman, "dan mengapa Allah tidak menghukum mereka." (Al-Anfal, 8:34). Hukuman mereka ditunda karena
  • 24. 24 keberadaan baginda di tengah-tengah mereka, dan sebab keberadaan para pengikut baginda. Setelah semua orang Islam berhijrah ke Madinah sebelum Mekah dibuka, yang tersisa di Mekah hanyalah orang- orang kafir, namun pada pembukaan kota Mekah, kaum muslimin meraih kejayaan, sedang orang-orang kafir dihukum dengan harus menerima kekalahan. Saat itulah, harta kekayaan milik orang-orang Islam, yang dulunya disita orang-orang kafir, dikembalikan lagi pada mereka. Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Aku adalah pengaman bagi para Sahabatku." Ini berarti pengaman dari bid'ah (inovasi), dan dari perselisihan serta kekacauan (fitnah). Rasulullah adalah jaminan keamanan terbesar selama masa hidup baginda dan selama jalannya (sunnah) diikuti. Namun saat jalannya ditelantarkan dan ditinggalkan, maka akan datang bala bencana dan kekacauan (fitnah). Dalam surah Al-Ahzab ("Kelompok-kelompok") terdapat ayat dimana Allah sendiri yang memperjelas nilai Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dengan berfirman, "Sungguh Allah, dan para malaikat-Nya bersolawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersolawatlah kepadanya, dan lafalkan kesejahteraan yang melimpah ruah." (Al-Ahzab,33:56). Perhatikan bagaimana Allah memulai ayat dengan pertama kali merujuk kepada diri-Nya sendiri, dalam bersolawat untuk Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, kemudian menunjukkan bahwa para malaikat juga melakukan hal yang sama. Siapapun akan menyadari betapa agungnya perintah untuk semua orang yang beriman agar bersolawat kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yaitu
  • 25. 25 memohon kepada Allah agar senantiasa melimpahkan pujian, kemuliaan dan kesejahteraan untuk baginda. Nabi Muhammad bersabda, "Dijadikan kesejukan mataku didalam solat" Abu Bakar bin Faurok menjelaskan: “Allah bersolawat untuk Nabi Muhammad, demikian pula para malaikat-Nya, dan umat diperintahkan supaya bersolawat (berdoa memohon kepada Allah agar senantiasa melimpahkan pujian, kemuliaan dan kesejahteraan) kepada Nabi Muhammad sampai Hari Kiamat.” Solawat dari para malaikat bermakna memohonkan ampunan (untuk umat baginda), sedang solawat dari umat baginda berarti mendoakan baginda, dan rahmat Allah diturunkan kepada umat baginda. "Orang-orang beriman bersolawat" berarti memintakan keberkatan untuk baginda. Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah mengajarkan para Sahabatnya tata cara bersolawat kepadanya. Ada perbedaan antara kata berbahasa Arab "solat" yang berarti beribadah kepada Allah, dengan membungkuk dan bersujud, dan "solat" bermakna solawat yaitu memohon kepada Allah agar senantiasa melimpahkan pujian, kemuliaan dan kesejahteraan kepada baginda. Allah berfirman, "dan jika saling bantu membantu menghadapinya, maka sungguh Allah, Dia pelindungnya, dan Jibril, dan kaum mukminin yang saleh." (At- Tahrim,66:4). Kalimat, "kaum mukminin yang saleh", merujuk pada para nabi, para malaikat, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, sedang sisanya orang-orang beriman lainnya. Kemuliaan Nabi Muhammad disebut didalam surah Al-
  • 26. 26 Fath (Pembukaan) Allah memulai surah "Pembukaan" dengan ayat-ayat, "Sungguh, Kami telah membuka untukmu (Muhammad) pembukaan yang nyata; Allah mengampuni bagimu apa yang telah lalu dari dosamu dan apa yang akan datang, dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu, serta membimbingmu ke jalan yang lurus; dan Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat; Dia yang telah menurunkan ketenangan didalam hati orang- orang beriman supaya bertambah keimanan bersama keimanan mereka, dan milik Allah bala tentara langit dan bumi, dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana; (karena rahmat-Nya) untuk memasukkan orang beriman laki-laki dan orang beriman perempuan kedalam taman-taman yang mengalir sungai-sungai dari bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan menutupi dari mereka kejelekan mereka. Demikian itu kejayaan besar disisi Allah; dan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang- orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka terhadap Allah dengan sangkaan buruk, atas mereka giliran (nasib) buruk, dan Allah murka atas mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka (neraka) Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali; Milik Allah bala tentara langit dan bumi, dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana; Sungguh Kami mengutusmu (Muhammad) sebagai saksi, dan pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan; supaya kamu semua beriman kepada Allah dan rasul-Nya, menguatkannya, memuja-mujanya, dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang; Orang-orang yang bersumpah setia kepadamu
  • 27. 27 sesungguhnya mereka bersumpah setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka. Barangsiapa yang melanggar, sesungguhnya ia melanggar atas dirinya sendiri, dan barangsiapa memenuhi perjanjiannya dengan Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar." (Al- Fath,48:1-10). Ayat diatas tidak hanya memaparkan karunia, pujian dan kemuliaan martabat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, tetapi juga mengupas keberkatan yang dianugerahkan Allah kepada baginda, meski hanya sekelumit saja yang mampu dipahami akal pikiran manusia. Dalam pembukaan ayat, Allah memberitakan kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bahwa Dia akan membuat baginda meraih kejayaan atas musuh- musuhnya, serta meninggikan kalimat dan hukum-Nya. Allah memberitahu kalau baginda menikmati status pengampunan serta status perlindungan dari perbuatan dosa, karenanya tidak akan diadakan perhitungan untuk segala tindakan baginda dimasa lampau maupun di masa yang akan datang. Seorang cendekiawan Islam menjelaskan maksud ayat, "Allah mengampuni bagimu apa yang telah lalu dari dosamu dan apa yang akan datang," ialah Allah memberi status telah dimaafkan dan telah diampuni kepada baginda. Status ini secara jelas ditujukan kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dengan mengampuni dosa-dosa baginda meskipun baginda tidak memiliki dosa besar maupun kecil, bahkan setan (jin kafir) yang mengikuti baginda ikut memeluk Islam. (Syekh Darwish menambahkan: Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya tiada manusia dimuka bumi ini, kecuali didampingi oleh saudaranya (Qarin) dari bangsa jin, dan
  • 28. 28 saudaranya dari bangsa malaikat. Mereka (para Sahabat) bertanya: “Dan engkau juga wahai Rasulullah?”. Baginda menjawab: “Dan aku juga, akan tetapi Allah membantuku untuk menaklukkan saudaraku dari bangsa jin sehingga ia masuk Islam, dan sekarang ia hanya menyeru aku untuk melakukan kebaikan." Dari hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud tersebut, bisa disimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai saudara dari bangsa jin dan malaikat yang senantiasa mengikuti kemana saja manusia pergi. Saudara dari bangsa malaikat selalu mengajak pada kebaikan, sedangkan saudara dari bangsa jin selalu membisiki dan mengajak pada keburukan) Penting sekali mempelajari status baginda yang telah dimaafkan dan status telah terlindungi yang saling bergabung satu sama lain. Perlu diingat, Allah melindungi baginda dari segala macam dosa besar atau kecil. Ini penting diketahui supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami unsur yang sangat penting dari sifat baginda ini. Baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, hanya memerintahkan dirinya untuk berbuat kebaikan, jadi bahasan mengenai pengampunan hanya secara abstrak (menikmati status pengampunan tanpa adanya dosa), bukan sebagai alasan memperbaiki kesalahan karena nyatanya baginda tak berdosa sedikitpun. Sebagai gantinya, pengampunan akan turun kepada para Sahabat dan para pengikut baginda. Baginda memperoleh status pengampunan atas apa yang telah terjadi dan yang belum terjadi. Disisi lain, Makki berkomentar, "Allah memberi karunia dan menjadikannya sebagai sebab untuk status pengampunan baginda. Segala
  • 29. 29 sesuatu adalah berasal dari-Nya, tidak ada tuhan selain Dia. Karunia yang satu mengiringi karunia yang lain, dan baginda mendapatkan anugerah diatas anugerah lainnya." Ayat selanjutnya, "dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu". Dalam ayat ini, Allah memberitahu sempurnanya kenikmatan yang dianugerahkan kepada baginda, dengan pembukaan dua kota terpenting yaitu Mekah dan Thaif. Juga dikatakan itu berarti status baginda di kehidupan dunia, pertolongan dan pengampunan dari Allah, semakin meningkat. Allah memberitahu penyelesaian keberkatan-Nya dengan menghinakan musuh-musuh baginda yang arogan, dan pembukaan dua kota terpenting, Mekah dan Thaif, dengan demikian status baginda kian terangkat, sebab baginda mendapat hidayah jalan yang lurus, yang pada akhirnya menuju Surga dan kebahagiaan di Kehidupan Abadi (akhirat). Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, selalu ditolong oleh Allah, namun pertolongan yang diterima baginda selama pembukaan kota Mekah dan Thaif jauh lebih hebat. Orang-orang beriman mendapatkan karunia dari Allah, yang dengan rahmat-Nya, Dia menurunkan ketenangan dan ketentraman di hati mereka, sehingga semakin meningkatkan keimanan mereka. Allah memberi kabar terbaik - berupa kejayaan dan kemenangan besar - bagi orang-orang beriman laki-laki maupun perempuan bahwa Allah mengampuni mereka dan menutupi dosa-dosa mereka, serta mengganjar mereka Surga yang mereka kelak akan hidup abadi didalamnya. Kemudian Allah membahas hukuman bagi orang-orang
  • 30. 30 munafik dan orang-orang musyrik di dunia maupun di akhirat, mereka dilaknat dan jauh dari rahmat-Nya, dan tempat kembali mereka kelak adalah menempati tempat terburuk di Neraka. Orang-orang munafik dan orang-orang musyrik akan mendapatkan hukuman di dunia dan di akhirat, mereka dilaknat dan jauh dari rahmat-Nya, dan tempat kembali mereka kelak adalah menempati tempat terburuk di Neraka. Allah berfirman, "Sungguh Kami mengutusmu (Muhammad) sebagai saksi, dan pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan." Dalam ayat ini, Allah menyebutkan keistimewaan dan karakter utama Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang kelak menjadi saksi menghadapi umatnya, karena baginda yang menyampaikan kepada mereka, risalah yang dipercayakan kepadanya oleh Allah. Dikatakan bahwa baginda akan menjadi saksi bagi umatnya dalam pengesaaan Allah (tauhid), serta memberi kabar gembira pahala bagi umat baginda. Pengampunan bagi mereka yang teguh dalam kebaikan dan beriman kepada Allah, dan Nabi-Nya, pujian dan kesejahteraan atasnya, juga memperingatkan siksaan bagi musuh-musuh yang menentang baginda. "Menguatkannya, memuja-mujanya," Kesepakatan ulama mengatakan kalimat ini tertuju pada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan bahwa baginda hendaknya didukung dan dijunjung tinggi oleh umatnya. Kemudian firman Allah, "dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang" bermakna, bertasbih kepada Allah di waktu pagi dan petang hari. Ibnu Atho' berkata, "Surah Al-Fath berisi keanekaragaman keberkatan untuk baginda."
  • 31. 31 Contohnya, "pembukaan yang nyata" merupakan suatu tanda jawaban, "Mengampuni" adalah indikasi kecintaan, berarti bebas dari segala cacat dan cela; "Menyempurnakan nikmat" menjadi pertanda terpilihnya baginda dan keberkatan telah mencapai tingkat kesempurnaan; "Membimbingmu" yaitu sebuah indikasi persahabatan Allah dengan baginda, dan ajakan persaksian. Ja'far bin Muhammad menjelaskan, termasuk keberkatan sempurna untuk Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah bahwa Allah menjadikan baginda sebagai kekasih-Nya. Allah juga bersumpah demi hidup baginda, penggantian hukum lainnya dengan yang dibawa baginda, dan mengangkat baginda pada derajat tertinggi. Dan lagi, Allah telah melindungi baginda dalam Perjalanan Malam yang Menakjubkan (Isro' Mi'roj), sehingga pandangan baginda tidak menyimpang. Allah mengutus baginda untuk seluruh umat manusia, serta mengizinkan rampasan perang untuk umat baginda (yang mana sebelumnya dilarang untuk orang-orang Ahli kitab - Yahudi dan Nasrani). Allah meninggikan baginda pada derajat dimana syafaatnya diterima, dan menjadikan baginda sebagai junjungan anak turun Nabi Adam, kedamaian kepadanya. Allah menempatkan nama Nabi Muhammad bersebelahan dengan Nama-Nya sendiri, dan keridhaan Allah terletak keridhaan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya. Allah
  • 32. 32 menjadikan baginda sebagai salah satu dari dua rukun tauhid (Pengesaan Allah). Ayat berikutnya, "bahwa orang-orang yang bersumpah setia kepadamu sesungguhnya mereka bersumpah setia kepada Allah." Ini merujuk pada mereka yang mengikrarkan kesetiaannya kepada baginda. Peristiwa ini dikenal dengan "Baiat Ar-Ridwan - keridhaan Allah. Ketika para Sahabat bersumpah setia kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, maka mereka bersumpah setia kepada Allah - kesetiaan adalah untuk Allah. . (Sisipan Syeikh Darwish: Ada 1400 Sahabat yang mengikrarkan kesetiaan mereka dibawah pohon di Hudaibiyah. Nabi Muhammad, pujian kedamaian kepadanya, bersabda bahwa mereka semua telah diampuni dan tidak akan masuk neraka) Janji itu diikuti dengan pernyataan, "Tangan Allah di atas tangan mereka". Kata "Tangan" adalah metafora dan melambangkan kekuasaan Allah, pahala dan kenikmatan dari-Nya, serta ikatan-Nya. Kata-kata tersebut memperkuat ikatan baiat (sumpah setia) mereka kepada baginda sekaligus menunjukkan keagungan orang yang mereka berbaiat dan memberikan kesetiaan kepadanya. Dalam surah Al-Anfal "Harta rampasan perang" ayat 17 ada kemiripan kata-kata, "Maka bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, akan tetapi Allah yang melempar." Terdapat majas metafora pada ayat tersebut, dimana terdapat kebenaran
  • 33. 33 yang sesungguhnya, karena yang membunuh maupun yang melempar sebenarnya adalah Allah. Allah adalah pencipta segala tindakan, dengan demikian Dia yang telah melempar, karena telah memberikan kekuasaan dan keputusan untuk melempar. Tak seorangpun memiliki kekuasaan untuk melempar sedemikian rupa, sampai-sampai mata para musuh semuanya dipenuhi debu. Sehingga secara hakikat, yang membunuh mereka adalah para malaikat. Ada yang menjelaskan makna ayat adalah kaum muslimin (orang-orang Islam) tidak membunuh mereka maupun melemparkan batu-batu atau pasir ke wajah mereka, namun Allah yang telah melemparkan ketakutan di hati mereka. Ini berarti, keuntungan tindakan datang secara langsung dari tindakan Allah, dan pada hakikatnya Allah yang membunuh dan melempar, sedang para Sahabat sebagai pelaku dalam nama. Allah memperlihatkan kemuliaan Nabi Muhammad didalam Al-Qur'an serta memperjelas kedudukan dan kehormatan baginda disisi Allah. Termasuk bagian dari kemuliaan yang Allah curahkan kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, ditemukan dalam surah ke-17 (Al-Isro' - Perjalanan Malam yang Menakjubkan) dan surah ke-53 (An-Najm - bintang). Dalam kedua surah itu, terlihat jelas keagungan kedudukan baginda, pangkatnya yang tak tertandingi, dan kedekatannya pada Allah, serta persaksiannya atas berbagai keajaiban. Dalam ayat-ayat berikut ini, juga nampak jelas curahan perlindungan Allah kepada baginda
  • 34. 34 "Dan Allah melindungimu dari orang-orang." (Al- Maidah,5:67). "Dan ketika orang-orang yang kafir merencanakan tipu daya menghadapimu (Muhammad), untuk menawanmu atau membunuhmu atau mengusirmu, dan mereka merencanakan tipu daya, sedang Allah menggagalkan tipu daya. Dan Allah sebaik-sebaik pengatur tipu daya." (Al- Anfal,8:30). Saat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan Abu Bakar beristirahat di sebuah gua di lereng curam Gunung Tsur, Allah membantunya dengan bala tentara yang tak terlihat. Allah berfirman,"Jika kamu (kaum Mukminin) tidak membantunya (Nabi Muhammad), maka sungguh, Allah menolongnya, ketika orang-orang yang kafir mengeluarkannya, sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada didalam gua, di waktu itu dia berkata kepada temannya (Abu Bakar), 'jangan bersedih, sungguh Allah bersama kita', kemudian Allah menurunkan ketenangan(sakinah)-Nya kepadanya, serta membantunya dengan bala tentara (para malaikat) yang tak terlihat, dan menjadikan kalimat mereka yang kafir menjadi rendah, dan kalimat Allah adalah yang tertinggi. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah,9:40). Allah telah menghindarkan baginda dari tipu daya orang- orang kafir yang berkomplot dan berencana untuk menghancurkannya, sehingga baginda selamat dalam urusannya. Allah juga mencegah musuh-musuh yang hendak membahayakan baginda, dengan menarik penglihatan mereka, dan meloloskan baginda melewati tengah-tengah mereka dengan tak terlihat. Sekali lagi, Allah menjadikan orang-orang kafir
  • 35. 35 kebingungan ketika tengah mencari-cari baginda, dan mencegah mereka melihat dibawah kaki mereka, yang terdapat gua dimana baginda sedang berada di dalamnya. Allah telah menurunkan ketenangan kepada baginda, diantaranya bisa ditemukan dalam kisah Suroqoh Ibnu Malik. Tidak hanya anugerah ketenangan yang dilimpahkan kepada baginda tetapi mukjizat-mukjizat lain juga terjadi selama perjalanan hijrah baginda, dari Mekah ke Madinah. Dalam upaya mencegah baginda sampai ke Madinah, orang-orang Quraisy berangkat mengejar ketika baginda baru berangkat berhijrah. Mereka mencari jejak baginda disekitar gua-gua yang ada di pegunungan. Sementara itu, baginda dan Abu Bakar, tengah beristirahat di sebuah gua di lereng curam Gunung Thur. Allah telah membekali baginda dengan tentara gaib. Sambil berteriak-teriak, orang-orang Quraisy mulai mendaki gunung. Derap suara langkah mereka terdengar jelas dan semakin mendekati gua. Abu Bakar menjadi cemas dan khawatir mereka menemukan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, lalu Abu Bakar berbisik kepada baginda, "Jika mereka sampai menoleh ke bawah, maka akan menemukan kita." Allah telah menurunkan ketenangan kepada baginda. Dengan lembut baginda menentramkan hati Abu Bakar dan menghiburnya serta berkata, "Apa pendapatmu tentang dua orang, yang mempunyai Allah bersama mereka sebagai yang ketiga?" Ketika Abu Bakar mendengar kata-kata ini, kedamaian menghampiri hatinya, dan ketakutannya pun lenyap. Tak lama kemudian, satu diantara orang-orang kafir itu memandang ke gua tempat baginda dan Abu Bakar berada,
  • 36. 36 tepat di bawah kaki dimana orang itu berdiri, lalu ia mengamati dengan seksama, yang lain juga ikut mengamati. Namun mereka memutuskan tidak memeriksa kedalamnya. Kisah-kisah tersebut telah didokumentasikan dengan baik dalam kutipan kenabian (hadis), yang menceritakan aneka peristiwa selama hijrah baginda ke Madinah. Surah Al-Kawtsar "Sungai Kelimpahan" berbunyi, "Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) Al Kawtsar (Kelimpahan sungai, kolam dan mata airnya); maka solatlah untuk Penguasamu dan berkorbanlah; sungguh orang yang membencimu dialah yang paling terputus." (Al-Kausar,108:1-4). Dalam surah yang singkat tersebut, Allah memberitahu bahwa Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah diberi Kausar yaitu sungai yang memiliki sebuah telaga (telaga itu kelak terlihat dari mimbar baginda di Raudah). Dikatakan bahwa Al-Kawtsar adalah sebuah sungai (didalam) Surga, keberkatan yang besar, syafaat, mukjizat yang diberikan kepada baginda, kenabian dan pengetahuan sempurna. Adapun ayat, "Sungguh, orang yang membencimu dialah yang paling terputus." tertuju pada orang-orang yang memusuhi baginda dan yang membenci baginda. "Paling terputus" berarti hina, nista, tertinggal, dan seseorang yang tidak ada kebaikan sama sekali dalam dirinya. Allah memberitahu Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dengan berfirman, "Dan sungguh, Kami telah memberikan engkau tujuh yang rangkap dan Al-Qur'an yang agung." (Al-Hijr, 15:87) Ada beberapa penjelasan untuk ayat ini. "Tujuh yang
  • 37. 37 rangkap (yang diulang-ulang)" merujuk pada tujuh surah permulaan yang terpanjang, sedang "Al-Qur'an yang agung" tertuju pada surah pertama yaitu Al-Fatihah "Pembuka". Ada yang berkata, "tujuh yang rangkap" yaitu induk Al- Qur'an atau surah Al-Fatihah. Sedang "Al-Qur'an yang agung" yaitu semua surah dalam Al-Qur'an setelah surah Al-Fatihah. Dikatakan juga, "tujuh yang rangkap" merujuk pada perintah, larangan, kabar gembira dan peringatan, yang terdapat dalam Al-Qur'an. "Induk Al-Quran", dikatakan sebagai "tujuh yang rangkap", karena dibaca minimal dua kali dalam setiap shalat. Dikatakan bahwa Allah menganugerahkan Al-Fatihah hanya kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan tidak memberikannya kepada nabi-nabi mulia yang lain, dan Allah menyebut Al-Qur'an "tujuh yang rangkap", sebab pengulangan kisah-kisahnya. Dikatakan pula, "tujuh rangkap", berarti bahwa Allah memuliakan baginda dengan tujuh kemuliaan: petunjuk, kenabian, rahmat, syafaat, persahabatan, keagungan, dan ketenangan. Allah berfirman kepada baginda, "Dan Kami turunkan kepadamu Ingatan (Al-Qur'an) agar menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan supaya mereka memikirkan." (An-Nahl,16:44). "Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk seluruh umat manusia, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." (Saba',34:28). "Katakanlah, 'wahai manusia, sungguh aku Utusan Allah kepadamu semuanya.'" (Al-A'raf,7:158). Diantara keutamaan baginda, tampak dalam firman Allah berikut ini,
  • 38. 38 "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan dalam lisan kaumnya, untuk menjelaskan kepada mereka." (Ibrahim,14:4). Ayat ini menerangkan bahwa tiap rasul diutus pada suatu umat yang khusus dan suku bangsa tertentu, sedang Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Baginda bersabda, "Aku diutus untuk semua ras, yang terang dan gelap." (Sisipan Syeikh Darwish: Dimasa berikutnya, Risalah yang dibawa baginda, tersebar hingga melintasi perbatasan, diberbagai negeri dan bangsa lainnya yang berlainan bahasa mereka. Mereka mengecek kebenaran ajaran Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan banyak yang beralih masuk agama Islam. Kemudian mereka mempelajari bahasa Arab. Inilah realisasi dari sabda Nabi, "Aku dikirim untuk semua ras yang terang dan gelap) "Nabi lebih utama bagi orang-orang beriman dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka." (Al-Ahzab,33:6). Ahli tafsir menjelaskan kata-kata "lebih utama bagi orang- orang beriman dari diri mereka sendiri", yaitu adanya kewajiban atas semua orang beriman untuk mematuhi perintah baginda, seperti halnya seorang pelayan yang harus mematuhi perintah tuannya. Mentaati perintah Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, ialah jauh lebih baik daripada mengikuti penilaian diri sendiri yang merupakan obyek sasaran hawa nafsu dan kelemahan serta kesalahan. "Istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka". Orang-orang beriman harus menghormati istri-istri baginda sebagaimana mereka menghormati ibu-ibu mereka sendiri, untuk alasan inilah, istri-istri baginda tidak diizinkan menikah dengan siapapun setelah wafatnya baginda - sebagai bentuk
  • 39. 39 penghormatan kepada baginda. Ini termasuk pertanda kemuliaan baginda disisi Allah. Kelak, mereka akan kembali menjadi istri-istri baginda di Kehidupan Abadi (akhirat). Allah berfirman, "Dan Allah telah menurunkan kepadamu Kitab dan Hikmah, dan mengajarkanmu apa yang tidak kamu ketahui. Dan adanya anugerah Allah atasmu sangat besar." (An-Nisa,4:113). Anugerah Allah yang sangat besar merujuk pada kenabian baginda, atau apa yang telah diberikan kepada baginda di masa pra-keabadian (di dunia). SAHIH SHIFA KESEMBUHAN Seri ke-3 KESEMPURNAAN FISIK DAN PERILAKU SERTA KEBERKATAN NABI MUHAMMAD Karya Hakim Agung Abulfadl Iyad wafat tahun 1123M / 544H Periwayat Hadis Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq Perevisi Muhaddis Abdullah Talidi Adaptasi oleh
  • 40. 40 Abdi Hadis Syekh Ahmad Darwish (Arab) Anne Khadeijah (Inggris) Siti Nadriyah (Indonesia) Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak Cipta dilindungi. KESEMPURNAAN FISIK DAN PERILAKU BAGINDA Allah menjadikan sempurna fisik bagus baginda, perilaku dan keberadaannya serta memberkatinya dengan segala kebajikan dalam dunia dan agama. Mereka yang mencintai Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan mencari pengetahuan rincian harta karun bernilai sangat besar tentang kenyataan hidup baginda, terlebih dahulu yang harus diketahui adalah perangai keagungan dan kesempurnaan fitrah baginda sebagai manusia. Yakni terdapat dalam dua kategori: Kategori pertama: Merupakan kategori sifat bawaan, misalnya apa saja yang diperlukan dalam urusan-urusan duniawi, serta hal-hal yang berkaitan dengan segala yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kategori kedua: Merupakan kategori yang berkaitan dengan agama, yang membawa manusia lebih dekat dengan Allah. Mencakup sifat-sifat yang terpuji. Sifat-sifat tersebut terbagi menjadi dua macam, baik itu
  • 41. 41 sifat bawaan ataupun sifat-sifat yang didapatkan dengan berjuang (berusaha) untuk memperolehnya atau gabungan dari keduanya. Sehubungan dengan sifat-sifat bawaan, seperti sifat-sifat yang tidak bisa dielakkan adanya. Misalnya, fisik yang bagus, keindahan rupa, kekuatan daya pikir, pemahaman sempurna, kefasihan lidah , ketajaman panca indera, kekuatan jasmani, kemuliaan nasab, pengaruh sanak kerabat dan kehormatan bangsa seseorang. Sifat bawaan mempunyai hubungan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seseorang, misalnya, makan, tidur, pakaian, rumah, perkawinan, harta kekayaan atau pengaruh dalam masyarakat. Sifat bawaan dan kebutuhan harian dapat dihubungkan dengan urusan akhirat, jika memang berniat takut kepada Allah (takwa), dan mendidik tubuh supaya menuju jalan Allah, dimana semuanya itu telah ditentukan dan digariskan dalam agama Islam, serta merupakan kebutuhan dalam ajaran Islam. Sifat yang diperoleh dengan bekerja keras dan berkaitan dengan akhirat, serta termasuk akhlak yang luhur dan tata krama dalam ajaran Islam, diantaranya adalah mengamalkan ajaran agama, berilmu pengetahuan, toleransi, sabar, bersyukur, adil, mengendalikan diri, rendah hati, suka memaafkan, menjaga harga diri, dermawan, pemberani, sederhana, menahan amarah, pendiam, suka merenung, ramah dan bersahabat, rahmat (berbelas kasih), dan yang semacamnya, dimana
  • 42. 42 kesemuanya itu merupakan akhlak dan karakter yang baik. Sebagian manusia memiliki karakter tersebut sebagai pembawaan alaminya, dan sebagian yang lain tidak memilikinya. Karena itu mereka harus berjuang untuk mendapatkannya, namun ada beberapa karakter yang harus ada untuk membentuk dasar sifat seseorang, Insya Allah hal ini akan dijelaskan kemudian. Para ulama' bersepakat bahwa akhlak dan karakter tersebut merupakan sifat yang baik dan luhur, bahkan (sekalipun) ketika niatnya bukan untuk Allah, dan akhirat. Karakter kesempurnaan dan keindahan Nabi Muhammad Pujian dan kesejahteraan atasnya Hakim Iyad berkata, "Ketika seseorang diketahui telah diberkati dengan satu atau dua sifat mulia, tidak peduli apakah ia sudah meninggal dunia atau masih hidup, maka dianggap sebagai orang saleh yang mulia, sehingga dijadikan sebagai panutan karena sifat-sifat keteladanannya, dan karena itulah ia dihormati dan dimuliakan dalam masyarakat. Ketika seseorang diberkati dengan kesempurnaan dan kemuliaan yang melimpah, maka mustahil bagi kita untuk mengungkapkan keutamaannya. Sifat-sifat tersebut merupakan anugerah istimewa yang datang dari Allah, Yang Maha Kuasa. Karunia kesempurnaan dan kemuliaan yang melimpah telah dianugerahkan kepada Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, diantaranya adalah karunia
  • 43. 43 kenabian, risalah (terpilih untuk menyampaikan Pesan Allah), Persahabatan karib dan mendapatkan kasih sayang Allah, serta karunia Isro’ Mi’roj dimana baginda diberkati dengan sebuah Penglihatan. Termasuk juga karunia wahyu, syafaat, wasilah, kesempurnaan semua kebajikan, pangkat tinggi, tempat terpuji, mengendarai tunggangan bersayap Buroq, naik ke langit hingga mencapai sidratul muntaha, diutus untuk seluruh ras manusia, menjadi imam semua nabi mulia lainnya dalam solat dan menjadi saksi atas mereka dan umat-umat mereka, sebagai junjungan anak turun nabi Adam, sebagai pembawa Bendera Pujian, pembawa kabar gembira dan peringatan. Karunia amanah, hidayah, rahmat bagi seluruh alam, penerima ridha Allah sehingga memungkinkan baginda untuk memohon kepada-Nya ketika semua makhluk terbungkam, telaga (dari sungai) Kawtsar, ucapan baginda didengar, kenikmatan yang sempurna, berada dalam status telah dimaafkan meliputi perlindungan dari tindakan- tindakan masa lalu maupun masa depan, pelapangan dada, peletakan beban, peninggian penyebutan baginda, ditolong dengan kemenangan yang besar, turunnya ketenangan, dukungan dari para malaikat, penyampaian Al Qur'an dan tujuh yang rangkap (Sab’ul Matsaanii), menyucikan dan mengajak umat menuju Allah serta karunia Hikmah kebijaksanaan (hadis). Allah, dan para malaikat-Nya bersolawat untuk baginda, dan baginda bisa melihat sebagian ketetapan Allah, adalah diantara karunia untuk baginda. Demikian pula karunia peletakan beban umat, Allah bersumpah dengan nama baginda, permohonan terkabul, benda mati dan hewan berbicara kepada baginda, orang
  • 44. 44 mati dibangkitkan kembali sebab baginda, orang tuli bisa mendengar lagi, mukjizat air mengalir dari sela jari-jemari baginda, sesuatu yang sedikit menjadi banyak, pembelahan bulan, perubahan bentuk barang, pertolongan dengan menjadikan musuh ketakutan, pengetahuan tentang yang gaib, awan menaungi baginda, kerikil-kerikil bertasbih, mengobati penyakit, dan perlindungan dari musuh-musuh Islam. Kenikmatan tersebut hanyalah sebagian kecil dari berbagai kenikmatan tak terhitung jumlahnya yang menghiasi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya. Hanya orang yang diberi cahaya ilmu oleh Allah yang bisa mengetahui segala sifat bagus baginda, sebab Allah sendirian Yang Maha Pemberi, dan tidak ada tuhan selain Dia. Selain itu, juga terdapat kedudukan mulia, derajat kesucian, kebahagiaan bertingkat-tingkat, keutamaan dan meningkatnya karunia Allah yang akan dianugerahkan kepada baginda di akhirat - yang tak terhitung jumlahnya, dan diluar jangkauan manusia, serta tak akan mampu dipahami siapapun. Sekilas gambaran fisik Nabi Muhammad Tidak samar bagi siapapun adanya fakta bahwa Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah manusia berderajat tertinggi dan berkedudukan teragung, serta paling sempurna kebagusan dan keutamaannya dari semua manusia. Di bagian ini, Hakim Iyad mulai memperinci kesempurnaan sifat-sifat fisik baginda seraya berdoa, "Semoga Allah menerangi hatiku dan hatimu, dan meningkatkan kecintaan kita kepada Nabi yang mulia,
  • 45. 45 pujian dan kesejahteraan atasnya." Sang Pencipta telah menganugerahkan sifat-sifat alami yang sempurna kepada baginda. Rupa dan pembagiannya Keindahan fisik dan karakter baginda, telah dilaporkan oleh sebagian besar Sahabatnya, diantaranya adalah Ali, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Baro' bin Azib, Ibnu Abi Halah, Abu Juhayfa, Jabir bin Samuroh , Ummu Ma'bad, Ibnu Abbas, Muarrid bin Muayqib, Abu Tufail, Idda' bin Kholid, Khuraim bin Fatik, dan Hakim bin Khizam. Ketampanan baginda jauh melebihi nabi Yusuf, dimana para wanita dinegeri nabi Yusuf amat tertegun memandang beliau hingga tanpa sadar mereka memotong jari tangan mereka. Tekstur kulit baginda berseri-seri, dengan bulu mata panjang dan hidung yang khas serta jarak antara gigi-gigi yang rata. Baginda berwajah bulat, berdahi lebar dan berjanggut tebal yang terjuntai hingga ke dada. Dada dan perut baginda berukuran sama, dengan bahu lebar sebagaimana dadanya, serta mempunyai tulang-tulang dan lengan yang besar. Telapak tangan baginda tebal begitu juga telapak kakinya. Jari-jari baginda panjang, sedang warna kulitnya terang bercahaya. Terdapat bulu-bulu halus diantara dada dan pusar baginda. Tinggi badan baginda sedang, namun ketika orang yang tinggi berjalan di samping baginda, pujian dan kesejahteraan atasnya, baginda terlihat lebih tinggi. Rambut baginda tidak keriting dan tidak lurus. Ketika tertawa gigi baginda terlihat seperti kilatan petir, juga digambarkan putih giginya bagaikan hujan batu es. Leher baginda seimbang, tidak lebar dan tidak gemuk, sebagaimana seluruh tubuh baginda yang kukuh, padat dan
  • 46. 46 tidak lembek. Ketika Al Bara, salah satu Sahabat Nabi, melihat rambut baginda terjurai pada jubah merah, Al Bara berkomentar, "Belum pernah aku melihat orang dengan rambut yang lebih indah daripada yang terjurai pada jubah merah." Abu Hurairah, berkata, "Aku belum pernah melihat orang yang lebih bagus daripada Rasulullah, seolah-olah matahari sedang bersinar didalam wajahnya. " Seseorang menanyai Jabir bin Samuroh, "Apakah wajah baginda seperti sebilah pedang (yang berarti putih dan bersinar)?" Jabir menjawab, "Tidak, malahan seperti matahari dan bulan." Masih banyak hadis masyhur yang menggambarkan pribadi Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan baru sebagian saja yang kami muat disini. Kami membatasi penyajiannya yang sekiranya mencukupi, dengan menghadirkan beberapa aspek penjabaran. Insya Allah, kesimpulan bagian ini akan anda temukan pada halaman yang lain. Kebersihan Nabi Muhammad Pujian dan kesejahteraan atasnya Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Keringat baginda berbau wangi sedang parfum baginda harum semerbak. Baginda bebas dari segala macam noda, kotoran dan kekurangan. Itu semua merupakan kualitas istimewa yang dianugerahkan Allah kepada baginda. Kesempurnaan yang tidak pernah diberikan kepada selain baginda, dan kebersihan baginda benar-benar melebihi standar kebersihan yang berlaku saat itu.
  • 47. 47 Anas berkomentar, "Aku belum pernah mencium bau ambar, misk atau apapun yang lebih wangi daripada aroma Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya." Ada sebuah kejadian ketika baginda mengusap pipi Jabir bin Samuroh, lalu Jabir berkata, "Aku merasakan sensasi dingin dan bau harum tangan baginda, seolah-olah baru dikeluarkan dari wadah penjual parfum. Suatu hari baginda mengunjungi rumah sahabat Anas, kemudian baginda tidur sebentar sebagaimana kebiasaan baginda di siang hari, dan baginda berkeringat. Ketika ibu Anas melihat keringat baginda, beliau mengambil sebuah botol lantas mengumpulkan keringat yang menetes dari baginda. Lantas Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, bertanya tentang hal itu, dan ibu Anas menjawab, "Kami mencampurnya dengan parfum kami sehingga menjadi aroma terwangi." Pada waktu baginda wafat, Imam Ali, semoga Allah meridhainya, membasuh jasad baginda dan berkata, "aku memandikan baginda dan berusaha mengamati perubahan yang lazim terjadi pada jasad orang yang meninggal dunia, namun aku tak mendapati sesuatupun, lalu aku berkata, 'Engkau bagus dan harum dalam kehidupan dan kematian.'" Tatkala baginda meninggal dunia, Abu Bakar menciumnya, dan menyebut-nyebut aroma harum baginda. Suatu ketika darah baginda mengucur, lalu Abdullah bin Zubair menelannya. Baginda tidak keberatan dengan apa yang telah dilakukannya, namun baginda bersabda, "Kamu akan diuji orang-orang dan orang-orang akan diuji olehmu." Suatu hari, Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, menaruh mangkuk kayu di bawah tempat tidur
  • 48. 48 baginda, dan memakainya untuk buang air kecil di malam hari. Pagi harinya, baginda melihat tidak ada air seni didalam mangkuk. Maka baginda bertanya pada Ummu Aiman (para ulama' berbeda pendapat apakah Ummu Aiman pembantu baginda ataukah tidak). Lantas Ummu Aiman menjawab, "Setelah bangun tidur, saya merasa haus, jadi saya meminumnya, saya tidak tahu kalau itu air seni." Hendaknya dimengerti, orang biasa minum air maka membersihkan tubuh mereka, sehingga zat buangan mereka pun kotor. Namun untuk Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, zat cair buangan tubuhnya adalah bersih, karena kesucian tubuhnya, sehingga apapun yang berasal dari tubuhnya adalah suci serta penuh dengan berkah. Oleh karena itulah, zat cair buangan tubuh baginda terasa manis, dan orang yang meminumnya tidak merasakan seperti rasa air seni pada umumnya. Dalam beberapa kesempatan, baginda bersabda kepada para Sahabatnya, "Allah telah memberiku makan dan minum." Makanan tersebut benar-benar suci dan penuh berkah, maka menyebabkan darah dan air seni menjadi suci, dan keringat baginda pun menjadi seperti kasturi." Ibnu Abbas mengatakan bahwa ketika baginda sedang tidur, terdengar olehnya suara tarikan napas yang dalam, kemudian baginda bangun lalu shalat dan tidak berwudhu. Ikrima berkomentar, "Ini karena baginda dilindungi oleh Allah." (Sisipan Syeikh Darwish: Ketika tidur, mata baginda terpejam, tetapi hati dan batin baginda tidak dalam keadaan tidur yakni tetap terjaga, karena itulah baginda berwudhu hanya ketika dibutuhkan. Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Mataku tidur tetapi hatiku tidak.")
  • 49. 49 Kecerdasan, kefasihan dan kecerdikan Nabi Muhammad Pujian dan kesejahteraan atasnya Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, telah dianugerahi otak yang paling cerdas oleh Allah, juga kecerdikan, ketajaman panca indera, dan kefasihan dalam berbicara. Selain itu, baginda dianugerahi gerak-gerik yang menawan dan daya pikir yang mengagumkan. Tidak ada keraguan bahwa kelebihan baginda ini tidak ada yang mampu menandinginya. Keunggulan kecerdasan baginda serta pemahaman yang mendalam menjadi terbukti ketika mengamati cara baginda mengatur umatnya, menyangkut urusan dalam negeri maupun urusan luar negeri - tak pandang bulu apakah urusan orang biasa ataupun orang berpangkat. Kemampuan baginda benar-benar mengagumkan, dan perilaku baginda merupakan teladan bagi siapapun. Pengetahuan yang mendalam mengalir dalam diri baginda, tanpa pengajaran, pengalaman, dan tanpa membaca kitab- kitab terdahulu. Baginda menempuh suatu cara yang telah diarahkan kepada baginda guna melaksanakan dan menegakkan Hukum Allah. Tercatat dalam kitab Muwatto' bahwa Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Sungguh aku dapat melihatmu ketika berada di belakang punggungku." Hal yang sama diriwayatkan sahabat Anas dalam Sahih Bukhari Muslim. Bunda Siti Aisyah, semoga Allah meridhainya, melaporkan sesuatu yang serupa dengan menambahkan dalam penuturannya, "Itu merupakan tambahan keistimewaan
  • 50. 50 yang Allah berikan sebagai hujjah (penguat) bagi baginda." Ada yang meriwayatkan bahwa Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Sungguh aku benar-benar melihat siapa yang dibelakangku sebagaimana aku melihat pada siapa yang diantara kedua tanganku (didepanku)." Terdapat banyak kutipan kenabian (yakni hadits) sahih yang meriwayatkan tentang kemampuan baginda melihat para malaikat. Demikian pula kemampuan baginda melihat setan. Meskipun berada jauh dari Yerusalem, baginda mampu melihat kota tersebut dan menjabarkannya pada orang- orang Quraisy. Pada zaman Jahiliyyah (kebodohan), ada seorang lelaki bernama Abu Rukanah yang paling terkenal kekuatannya, bergelut tiga kali dengan Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, dan Abu Rukanah selalu kalah, lalu baginda mengajaknya masuk Islam. Perihal cara berjalan baginda, Abu Hurairah berkata, "Aku tidak melihat seorangpun yang lebih cepat daripada Rasulullah, pujian dan kesejahteraan atasnya, dalam berjalan. Seolah-olah bumi digulung untuk baginda, sungguh kami kepayahan, namun sama sekali tak ada tanda-tanda kelelahan pada diri baginda." Saat berjalan, baginda seolah-olah sedang menuruni lereng. Tertawa baginda adalah dengan tersenyum lebar. Baginda menoleh pada seseorang dengan menghadapkan seluruh tubuh baginda secara langsung dan baginda seolah-olah sedang menuruni lereng saat berjalan Kefasihan Nabi Muhammad Banyak sekali penjelasan yang mengungkap penguasaan baginda dalam berbahasa Arab, serta kefasihan lisan dan kelancaran dalam berkata-kata.
  • 51. 51 Perkataan baginda ringkas namun mempunyai makna. Baginda sangat cekatan dalam berdiskusi dan mampu mengutarakan segala sesuatu secara jelas. Pidato baginda mengalir secara rapi, penuh arti dan tidak dibuat-buat. Ucapan baginda mengandung hikmah dan pengetahuan. Baginda pandai dalam semua ragam dialok bahasa Arab, serta mampu berkomunikasi dengan setiap komunitas masyarakat memakai bahasa klasik mereka. Ketika orang-orang Arab dari berbagai suku bercakap- cakap dengan baginda, baginda menjawab menggunakan ungkapan keseharian mereka, sehingga terkadang para Sahabat tidak memahami apa yang diucapkan baginda, jadi para Sahabat meminta baginda supaya menjelaskannya. Hal ini telah dibuktikan oleh siapapun yang mempelajari ilmu kutipan kenabian (hadis) dan sejarah hidup baginda. Cara bicara baginda dengan orang-orang Quraisy Mekah dan kaum Ansor Madinah, atau penduduk Hijaz dan Najd, berbeda dengan cara bicara baginda dengan Dzul Misy'ar, Hamdani, Tohfah An-Nahdi, Qoton bin Haritsa Al-Ulaimi, Asy'ats bin Qois, Wail bin Hujr Al-Kindi dan kepala suku- suku Hadramaut lainnya serta raja-raja Yaman. Baginda ahli dalam pemilihan kata-kata. Kefasihan pidato baginda yang tak tertandingi, tampak dalam contoh berikut: "Orang Islam sebanding darah mereka, yang paling rendah pun dapat mewakili mereka, dan mereka bersatu padu menghadapi selain mereka." "Seseorang itu bersama siapa yang dia cintai (di Surga)" "Manusia bagaikan barang tambang. Yang terbaik darimu di 'Zaman Jahiliyyah' adalah yang terbaik darimu dalam Islam jika memahami Hukum Islam." "Tidaklah hancur seseorang yang mengetahui kadar nilai dirinya."
  • 52. 52 "Masuk Islam lah, engkau akan selamat, Allah akan memberimu pahala dua kali." "Yang paling kucintai diantaramu dan paling dekat tempat duduknya denganku pada Hari Kiamat, adalah yang paling bagus akhlaknya, yang merendahkan hati, dan yang saling mengasihi." "Orang berwajah dua tidak memiliki status (kedudukan) disisi Allah." "Bergosip adalah dilarang, begitu pula terlalu banyak bertanya, menghambur-hamburkan harta, menolak secara berlebihan dan terlalu banyak menginginkan, durhaka kepada ibu dan mengubur bayi perempuan hidup-hidup." "Takutlah kepada Allah dimanapun engkau berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan maka akan menghapusnya (keburukan), dan perlakukan manusia berdasarkan akhlak yang bagus." "Cintailah orang yang kau sayangi sekadarnya barangkali dia akan menjadi orang yang membencimu suatu hari nanti." "Kezaliman itu kegelapan pada hari kiamat." Di antara doa yang diucapkan baginda adalah, "Ya Allah, saya memohon rahmat-Mu, yang dengannya membimbing hatiku, menghimpun dan mengoreksi segala urusanku, memperbaiki mereka yang tak hadir, meninggikan derajat mereka yang hadir, dan menyucikan amal sehingga saya benar-benar berada dalam bimbingan, serta mengembalikan keakraban dan membentengi dari segala kejahatan. Ya Allah, saya memohon kemenangan dalam takdir, tempat kediaman para syuhada, kehidupan bahagia dan penaklukan atas musuh." Masih terdapat banyak riwayat lainnya (lebih dari 12.000 pernyataan akurat) yang menyampaikan tentang
  • 53. 53 kedudukan, perkataan, pidato, doa, percakapan dan hubungan sosial kemasyarakatan baginda. Tidak seorangpun yang menyangkal fakta bahwa baginda telah mencapai peringkat yang tiada bandingannya. Dan tiada pula yang dapat menyamai ketinggian derajat baginda. Diantara kalimat yang baginda ucapkan, "Tungku memanas (Pertempuran semakin sengit)." "Orang beriman tidak disengat dari lubang batu dua kali." "Orang beruntung siapa yang dinasehati dengan selainnya." Terdapat banyak perkataan-perkataan serupa, yang akan menemukan kekaguman ketika memperhatikannya, dan menarik pemikiran untuk kedalaman isinya. Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda kepada para sahabatnya, "Bagaimanapun, aku termasuk orang Quraisy, dan aku telah tumbuh di bani Sa'ad." Suku padang pasir Sa'ad sebagai warga pribumi asli terkenal dengan kemurnian bahasa Arabnya. Ditambah kondisi kebahasaan di Mekah yang tenar kefasihan serta keindahan kata-katanya. Semua kelompok ini bergabung dengan dukungan ilahi, mendampingi Wahyu yang tidak bisa ditiru siapapun. Kemuliaan nasab, tempat lahir, dan masa pertumbuhan Nabi Muhammad Tidak ada orang yang meragukan kehormatan garis keturunan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, kemuliaan tempat tinggal serta tempat dimana baginda tumbuh dan dibesarkan. Tidak membutuhkan pembuktian karena sangat jelas dan tidak samar. Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, berasal dari anak- anak Hasyim yang terbaik, dan dari suku Quraisy yang paling berpengaruh. Baginda adalah keturunan orang Arab yang paling mulia dan disegani, tidak hanya dari nasab
  • 54. 54 ayah tetapi juga dari nasab ibu, serta termasuk penduduk Mekah, tanah termulia dalam Pandangan Allah, juga termulia dalam pandangan para penyembah Allah. Merujuk pada keberkatan kemuliaan baginda, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa baginda bersabda, "Aku diutus dari generasi terbaik anak turun Adam, turun temurun, hingga aku muncul di generasi yang aku menjadi bagian darinya." Abbas memberitahu bahwa baginda bersabda, "Sungguh Allah telah menciptakan semua makhluk, dan Dia menjadikan aku yang terbaik diantara mereka, dari keturunan yang terbaik. Kemudian Dia memilihkan suku bangsa, maka menjadikan aku dari suku bangsa terbaik, lalu memilihkan keluarga, maka menjadikan aku dari rumah tangga terbaik. Aku yang terbaik dari mereka secara pribadi dan dari rumah tangga yang terbaik." Mengenai garis keturunannya, baginda telah bersabda, "Sungguh Allah telah memilih Ismail dari anak turun Ibrahim, dan memilih bani Kinanah dari anak turun Ismail, dan memilih kaum Quraisy dari bani Kinanah, dan memilih bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari bani Hasyim." Hadis ini diriwayatkan Watsilah bin Asqo'. (Sisipan Syekh Darwish: Nabi Ibrahim mempunyai dua istri, Siti Sarah dan Siti Hajar. Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Ibrahim dari perkawinannya dengan Siti Hajar. Siti Hajar adalah anak perawan raja negeri Ain Syams di Mesir. Setelah kematian ayahnya, Siti Hajar tinggal di istana istri Firaun. Siti Hajar dikenal dengan kelembutan dan sifat yang mulia. Siti Sarah telah dilindungi Allah dari niat jahat raja fir’aun Mesir, yang kemudian menyadari Siti Sarah adalah
  • 55. 55 seorang wanita yang mulia serta berpikir bahwa Hajar akan menjadi teman yang sempurna untuk Sarah. Karena itulah, si perawan Hajar akhirnya tinggal sebagai pendamping Sarah dalam rumah tangga Ibrahim. Siti Hajar seorang wanita manis berhati mulia dan beliau menyayangi Siti Sarah. Persahabatan sangat istimewa terjalin diantara mereka.) Kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad Pujian dan kesejahteraan atasnya Tingkat keutamaan dalam kebutuhan harian seseorang dapat dikategorikan dalam tiga macam: 1. Utama dalam jumlah yang sedikit 2. Utama dalam jumlah yang besar 3. Bervariasi sesuai dengan situasi Dalam ajaran Islam maupun dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimanapun keadaannya, bila merasa puas dengan yang sedikit, maka kebutuhan pokok sehari- sehari seperti makan, minum, dsb, akan dianggap sebagai hal yang layak dipuji dan merupakan kesempurnaan yang lebih besar. Tidak hanya orang-orang arab, orang-orang bijak pun memuji dengan sedikit tersebut, dan mengkritik jika berlebihan. Memanjakan diri dengan banyak makan dan minum, merupakan tanda keserakahan, ketamakan, rakus serta menuruti hawa nafsu. Berlebih-lebihan dalam hal tersebut tidak hanya merugikan didunia tetapi juga di akhirat. Mengakibatkan penyakit hati dan jasmani serta kebekuan pikiran. Ketika seseorang merasa puas dengan yang sedikit, itulah pertanda kesenangan sejati dan pengendalian diri. Hal yang sama juga berlaku untuk tidur berlebihan. Tidur berlebihan ialah pertanda kelemahan yang bisa mengurangi
  • 56. 56 kecerdasan dan kepandaian, serta berujung pada kemalasan, kegagalan, tersia-sianya kehidupan dalam kegiatan tak berguna, dan menyebabkan keras hati, kelalaian, serta kematian hati seseorang. Buktinya banyak ditemukan didalam beragam perkataan yang ditularkan orang-orang bijak dan bangsa-bangsa zaman dahulu, yang kemudian menjadi bahan rujukan dalam cerita dan puisi orang Arab. Bukti juga ditemukan didalam hadis sahih, dan perkataan para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’tabi’in (tiga generasi pertama Islam), yang sudah sering dikutip didalam berbagai buku. Bukti- bukti semacam itu tidak disebutkan secara penuh karena siapapun telah mengetahuinya, dan disini akan diuraikan secara ringkas. Baginda selalu merasa puas dengan yang sedikit dan mendorong para pengikutnya supaya juga puas dengan yang sedikit. Miqdam bin Ma'dikarib melaporkan bahwa Nabi bersabda, "Anak cucu Adam tidak memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Seyogyanya anak Adam makan yang sekiranya cukup untuk menegakkan tulang punggungnya. Bila harus lebih, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk napas." Akibat dari konsumsi makan dan minum berlebihan adalah tidur berlebihan. Generasi awal Muslim lainnya menyarankan, "Jangan banyak makan sehingga banyak minum, banyak tidur, dan mengalami banyak kerugian." Sahabat Anas bercerita tentang makanan kesukaan Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, "Baginda lebih menyukai makanan yang ada banyak tangan diatasnya." Bunda Siti Aisyah, istri baginda, semoga Allah
  • 57. 57 meridhainya, menggambarkan kebiasaan baginda seraya berkata, "Baginda tidak pernah mengisi rongga perut baginda hingga kenyang." Suatu ketika terdengar baginda bertanya, "Bukankah aku melihat sebuah kuali dengan daging di dalamnya?" wajar baginda menanyakan hal ini, karena ada kesan orang-orang dalam rumah tangga baginda mengira daging itu tidak sepatutnya untuk baginda. (Sisipan syeikh Darwish: Karena yang diberikan kepada pembantu baginda adalah sedekah." Baginda menjelaskan hal tersebut seraya berkata, "Itu adalah sedekah baginya, dan menjadi sebuah hadiah (darinya) bagi kami.") Baginda memberitahu para Sahabatnya, "Aku tidak makan sambil bersandar disatu sisi." Baginda makan dengan menegakkan badannya, tidak dengan posisi bersandar sebagaimana sikap orang sakit yang lemah badannya ketika makan. Makan sambil duduk dengan posisi bersandar semacam itu akan menyebabkan seseorang makan lebih banyak makanan. Cara duduk baginda ketika makan adalah duduk posisi berjongkok, seolah-olah baginda akan bangun berdiri, sebagaimana kebiasaan orang Arab saat itu. Baginda bersabda, "Sesungguhnya aku seorang hamba, aku makan sebagaimana seorang hamba makan, dan duduk sebagaimana seorang hamba duduk." Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, hanya sedikit tidur. Terdapat banyak laporan mengenai hal ini. Baginda bersabda, "Kedua mataku tidur sedang hatiku tidak tidur." Baginda tidur di sisi kanan, ini menunjukkan tidur yang sedikit dan tidak pulas ketika tidur. Tidur disisi kiri lebih mudah untuk jantung, dan lagi organ-organ tubuh lebih condong ke sisi kiri.
  • 58. 58 Ketika seseorang tidur di sisi kanan, ada kecenderungan bangun lebih cepat, dan tidak mengalami tidur yang nyenyak. Pernikahan dan kehidupan keluarga Nabi Muhammad Pujian dan kesejahteraan atasnya Kategori kebutuhan kedua adalah sesuatu yang sangat baik dalam jumlah besar. Termasuk dalam kategori ini adalah hal-hal seperti pernikahan dan pengaruh. Hukum Islam dan hukum adat telah bersepakat bahwa pernikahan adalah suatu keharusan. Pernikahan adalah bukti kesempurnaan dan kejantanan seseorang, yang dapat juga dijadikan alasan untuk membanggakan diri. Pernikahan sangat dipuji dalam hukum serta dianjurkan dalam risalah kenabian. Ibnu Abbas berkata, "Yang terbaik dari umat ini adalah yang terbanyak istrinya." Ucapan Ibnu Abbas ini merujuk pada baginda. Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Menikahlah kalian dan berkembang biaklah, aku ingin membanggakanmu diatas umat-umat yang lain." (Sisipan Syeikh Darwish: Anda mungkin penasaran mengapa Nabi Muhammad berharap memiliki umat yang lebih banyak jumlahnya. Yaitu agar lebih banyak orang yang menyembah dan memuji Allah sendirian. Baginda yang memegang peranan penting dalam membimbing umat, kelak akan memiliki lebih banyak orang yang menyembah dan memuji Allah sendirian. Di Malam Isro' Mi'roj, nabi Musa menangis karena umatnya yang menyembah dan memuji Allah sendirian lebih sedikit jumlahnya daripada umat Nabi Muhammad) Baginda melarang membujang karena pernikahan
  • 59. 59 melindungi nafsu dari kesesatan. Baginda bersabda, "Barangsiapa yang telah mampu, maka menikahlah, sungguh hal itu menundukkan pandangan dan membentengi kemaluan." Karena alasan inilah, para ulama Islam mengatakan, bahwa pernikahan bukanlah hal yang akan mengurangi keutamaan menjauhi dunia atau zuhud. Bagi para Sahabat, memiliki banyak istri termasuk menjauhi dunia (berzuhud). Sehingga mereka umumnya mempunyai banyak istri dan budak. Mereka tidak suka jika bertemu Allah dalam keadaan membujang (belum pernah menikah). Ada yang mengajukan pertanyaan, "Bagaimana pernikahan bisa bernilai utama, sedangkan Allah telah memuji nabi Yahya, putra nabi Zakaria, yang tidak pernah menikah? Mengapa nabi Yahya dipuji sedangkan beliau tidak melakukan sesuatu yang dianggap sebagai keutamaan. Selain itu, nabi Isa putra Maryam juga membujang. Allah memuji nabi Yahya yang membujang, tidak berarti beliau seorang yang lemah dan tidak jantan. Pernyataan bernada menghina tersebut telah ditolak oleh para ulama', dengan alasan bahwa dalam pernyataan itu tersirat adanya kekurangan dan aib, sedangkan hal itu adalah mustahil bagi para nabi Allah. Ini berarti nabi Yahya (dalam keadaan membujangnya) terlindung dari segala perbuatan dosa, seakan-akan beliau tidak dapat melakukan perbuatan dosa, berarti juga beliau terlepas dari semua keinginan jasmani dan syahwat terhadap wanita. Pernikahan adalah perkara yang terpuji, dan suatu ketidaksempurnaan jika mampu menikah namun tidak melakukannya. Ketidakmampuan menikah bisa jadi akan mengurangi keutamaan berjuang melawan hawa nafsu
  • 60. 60 (bermujahadah). Nabi Isa adalah orang yang sempurna dalam berjuang melawan hawa nafsunya. Dalam kasus Nabi Yahya, beliau telah diberi kecukupan oleh Allah. Terlalu sering menikah dapat mengalihkan perhatian seseorang dari mengingat Allah dan melekatkan diri pada dunia. Orang-orang yang menikah dan memenuhi kewajiban pernikahan tanpa melalaikan mereka dari mengingat Allah, mereka pun mencapai derajat yang tinggi. Derajat tinggi ini ditemukan dalam diri Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, yang mempunyai banyak istri, tetapi tidak pernah terganggu ibadahnya kepada Allah. Sebaliknya, ibadah baginda malah semakin meningkat, karena baginda melindungi istri-istrinya, menunaikan hak- hak mereka, menafkahi mereka, serta membimbing mereka dalam beribadah kepada Allah. Baginda telah bersabda bahwa hal-hal tersebut, tidak termasuk kehidupan duniawi baginya, namun bagi manusia lainnya, hal tersebut adalah bagian dari kehidupan duniawi. Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Dicintakan kepadaku di duniamu ini wanita dan wangi-wangian, dan dijadikan kesejukan mataku didalam shalat." Ini pertanda mencintai perempuan dan parfum adalah termasuk urusan duniawi bagi manusia lain, namun bagi baginda adalah termasuk urusan akhirat, karena baginda berhasrat memakai wangi-wangian ketika bertemu para malaikat. Kecintaan besar yang sebenarnya bagi baginda yaitu ketika menyaksikan alam malaikat. Juga percakapan akrab baginda dengan Penguasanya. Itulah sebabnya, baginda membuat perbedaan antara dua kecintaan. Baginda telah memisahkan dua keadaan dalam sabda baginda diatas.
  • 61. 61 Nabi Yahya dan nabi Isa berada pada derajat yang sama dalam ujian perempuan. Tambahan keutamaan pernikahan yaitu kepuasan bisa memuaskan kebutuhan seorang istri. Baginda telah diberi limpahan kemampuan untuk memuaskan para istrinya. Karenanya, baginda diperbolehkan memiliki lebih banyak istri daripada laki-laki lainnya. Sahabat Anas berkata, "Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, mengunjungi istri-istrinya dalam satu jam, siang atau malam hari, dan mereka sebanyak sebelas orang." Anas dan rekan-rekannya menyimpulkan, baginda telah diberi kekuatan tiga puluh orang. Abu Rofi' juga mengatakan hal yang sama. Nabi Sulaiman berkata, "Sungguh aku mengelilingi dalam semalam, seratus atau sembilan puluh sembilan istri." Dari sini dapat dipahami, nabi Sulaiman juga memiliki kekuatan diatas rata-rata, sehingga mampu melayani para istrinya meski sangat banyak jumlahnya. Nabi Daud adalah seorang yang zuhud (menjauhi dunia), dia makan dari kerja tangannya sendiri, dan dia juga memiliki sembilan puluh sembilan istri. Hal ini terdapat dalam kitab Allah, Anas meriwayatkan bahwa Nabi, pujian dan kesejahteraan atasnya, bersabda, "Aku lebih utama dari orang-orang dalam empat hal; kemurahan hati, keberanian, keintiman (dengan istri-istrinya) dan ketegasan dalam menghukum (untuk keridhaan Allah semata)." (Sisipan Syeikh Darwish: Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, diutus dalam suatu masa dimana pada masa tersebut, memiliki empat puluh istri merupakan hal yang biasa. Hukum Islam mengurangi jumlah istri yang bisa dinikahi seorang laki-laki, yaitu maksimum empat
  • 62. 62 istri, dengan persyaratan, ketika menikah lebih dari satu, wajib berlaku adil pada masing-masing istrinya, dan jika tidak mampu berbuat adil, seorang pria hendaknya hanya menikahi satu istri. Saat ini 99,99% perkawinan adalah monogami, sedangkan orang-orang Barat selama beberapa dekade terlibat dalam kencan, perselingkuhan dan seks bebas. Betapa menyedihkan, gaya hidup semacam itu ternyata telah diekspor ke internet untuk kalangan pemuda Muslim.) Orang-orang cerdas biasanya memuji orang sesuai dengan pengaruhnya, dan lubuk hati mereka menghargai seseorang berdasarkan besarnya pengaruh mereka. Di sisi lain, pengaruh juga menjadi penyebab banyak kemalangan, dan bagi sebagian manusia bisa membahayakan urusan akhiratnya. Karena alasan inilah, ada orang-orang yang mencela pengaruh dan memuji jika tidak mempunyai pengaruh. Hukum Islam lebih memuji orang yang tak mempunyai kedudukan daripada yang punya dan mencela orang-orang yang membanggakan diri di muka bumi. Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, adalah pribadi yang penuh kesederhanaan. Cinta kepada baginda telah menembus jantung hati para Sahabat, serta meresap kedalam hati orang-orang lainnya, baik sebelum baginda menjadi nabi maupun sesudahnya, sekalipun dilubuk hati orang-orang yang mendustakan dan menyakiti baginda sekalipun dan kroni-kroni mereka serta siapapun yang mencoba membahayakan baginda secara sembunyi- sembunyi. Ketika baginda bertemu mereka, mereka menghormatinya, dan jika baginda meminta sesuatu, mereka memberikan permintaan baginda. Hadis yang
  • 63. 63 berkaitan dengan fakta ini sudah diketahui umum. Orang yang belum pernah melihat Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya, akan tercengang dan terperanjat ketika pertama kali melihatnya. Hal serupa dilaporkan oleh Qaila, yang berkata bahwa ia mulai gemetar ketakutan ketika pertama kali melihat baginda, namun baginda segera menenangkannya dan secara lembut berkata, "Wahai wanita malang, kamu harus tenang." Abi Mas'ud melaporkan, ada seorang laki-laki datang menghadap Nabi Muhammad, pujian dan kesejahteraan atasnya. Ia mulai gemetaran dan baginda langsung membuatnya tenang serta berkata, "Tenanglah, sungguh aku bukanlah seorang raja." Keberadaan Nabi Muhammad sebagai seorang nabi sungguh tak ternilai harganya, begitu pula kemuliaan kedudukan baginda yang menjadi seorang Utusan Allah. Semakin bertingkat-tingkat pangkat baginda dengan terpilih sebagai manusia terbaik dalam pandangan Allah, serta mendapat kemuliaan di dunia, sedang di akhirat menjadi junjungan semua anak turun nabi Adam. SAHIH SHIFA KESEMBUHAN Seri ke-4 KESEMPURNAAN FISIK DAN PERILAKU SERTA KEBERKATAN NABI MUHAMMAD
  • 64. 64 Karya Hakim Agung Abulfadl Iyad wafat tahun 1123M / 544H Periwayat Hadis Muhaddis Agung Hafiz Abdullah Bin Siddiq Perevisi Muhaddis Abdullah Talidi Adaptasi oleh Abdi Hadis Syekh Ahmad Darwish (Arab) Anne Khadeijah (Inggris) Siti Nadriyah (Indonesia) Copyright © 1984-2013 Allah.com Muhammad.com. Hak Cipta dilindungi. Kebijakan Nabi Muhammad dalam berurusan dengan harta kekayaan Kategori ketiga adalah yang bervariasi sesuai dengan situasi. Kebaikan dan keunggulannya berubah-ubah sesuai dengan keadaan, termasuk juga memiliki banyak kekayaan. Orang yang berharta sering kali dipandang terhormat oleh orang-orang awam. Mereka mengira ia dapat memuaskan segala macam kebutuhan dan keinginan melalui kekayaannya itu. Padahal ini sebenarnya bukanlah suatu kebajikan. Ketika seseorang memiliki kekayaan, dan menghabiskannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, serta menggunakannya untuk membantu orang-orang yang
  • 65. 65 membutuhkan, maka pembelanjaan harta kekayaan tersebut membuatnya meraih kemuliaan, keutamaan dan patut untuk dipuji, hati manusia pun akan memandangnya sebagai kebaikan. Dengan begitu maka menjadi suatu kebajikan untuknya di mata orang-orang dunia. Ketika seseorang menggunakan kekayaannya untuk urusan yang bermanfaat dalam agama, dan menghabiskan dalam amal guna mencari keridhaan Allah, dan untuk amal akhirat, maka menjadi sebuah kebajikan di mata setiap orang. Adapun orang yang memilih untuk menahan kekayaannya, tidak peduli apakah itu sedikit atau banyak, menyalahgunakannya dan selalu ingin mendapatkan lebih banyak, maka hartanya telah menjadi penyebab aib, dan menjadi tak berharga, serta tak ada nilai kebajikannya. Ketika itu terjadi, kekayaan tidak membawa seseorang ke tingkat keselamatan, melainkan justru sebaliknya, menjadi sebuah keburukan dan akan melemparkan ke jurang kekikiran dan kehinaan. Kekayaan dapat pula menjadi kebajikan yang patut dipuji. Tidak terletak pada berapa jumlahnya, melainkan terletak pada penggunaan yang tepat. Jika seseorang telah mengumpulkan banyak kekayaan, tetapi memanfaatkannya secara tidak benar, maka tidak patut disebut sebagai orang kaya, karenanya tidak sepantasnya memuji-muji orang tersebut. Para ulama menganggapnya sebagai orang melarat, dan tidak akan mampu menggapai harapan dan tujuan-tujuan hidupnya, karena tidak mampu mengendalikannya. Ia seperti petugas yang bertanggung jawab atas kekayaan milik orang lain, tapi ia sendiri tidak memiliki kekayaan, seolah-olah tidak memiliki apapun. Mari melihat dari dekat cara Nabi Muhammad, pujian dan
  • 66. 66 kesejahteraan atasnya, berhubungan dengan kekayaan. Ketika seseorang membaca kisah hidup baginda, terlihat bahwa baginda diberi harta karun dunia dan kunci perbendaharaan bumi. Sebelum zaman baginda, harta rampasan perang telah diharamkan untuk para nabi mulia dan umat-umat mereka, namun Allah menghalalkan untuk Nabi Muhammad dan umatnya. Nabi Muhammad telah membuka Hijaz, Yaman, seluruh Arab serta daerah perbatasan Syria dan Irak. Baginda mengambil seperlima dari harta rampasan perang, zakat, serta pajak yang ditarik dari nonmuslim, dan raja- raja juga memberi baginda hadiah. Namun baginda tidak menyimpan kekayaan bagi dirinya sendiri, juga tidak menyimpan meski hanya satu koin untuk dirinya sendiri, baginda menghabiskan semuanya di jalan Allah. Baginda sangat murah hati dan telah memakmurkan masyarakat serta memperkuat umat Islam melalui pemanfaatan harta tersebut. Baginda bersabda, "Aku merasa tidak senang jika ada dinar emas tersisa bersamaku semalaman, kecuali satu dinar yang kusisihkan untuk membayar hutang." Mengenai hal-hal seperti pakaian, perumahan dan kesejahteraan, baginda sudah merasa puas dengan hanya sekedar yang diperlukan saja, dan tidak pernah meminta lebih. Baginda mengenakan pakaian apa saja yang ada, baik itu jubah, pakaian kasar, atau pakaian luar yang tebal. Ketika ada yang mengirimi jubah dari kain brokat atau kain bordiran, baginda bersedia memberikannya kepada siapapun yang ada di dekat baginda atau mengirimkannya kepada orang lain, karena bangga dan berhias bukanlah sifat orang-orang mulia dan terhormat yang dekat dengan Allah, akan tetapi termasuk diantara sifat-sifat perempuan.
  • 67. 67 Pakaian paling terpuji adalah yang bersih dan berkualitas sedang. Ketika seseorang memakai pakaian semacam itu, tidak akan mengurangi reputasinya, juga tidak menarik perhatian orang-orang, serta tidak dipermasalahkan dalam Hukum Islam. Penyebab utama orang suka bergaya adalah karena memamerkan kelebihan pakaian dan kekayaan mereka. Demikian pula bangga dengan kemewahan, atau mempunyai rumah yang megah, atau memiliki banyak perabotan, pelayan dan hewan ternak. Namun, jika seseorang memiliki tanah, menanam dan memanennya, kemudian membatasi konsumsinya, serta membagi-bagikan keuntungannya kepada mereka yang membutuhkan, sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Sang Pencipta, maka orang itu telah memperoleh keutamaan dari harta miliknya. Sungguh terpuji perilaku berpaling dari kekayaan, begitu pula puas dengan yang sedikit, meskipun tidak ada yang tersisa setelah menghabiskan dengan cara yang benar. Akhlak terpuji Nabi Muhammad Pujian dan kesejahteraan atasnya Beberapa sifat terpuji dan perilaku mulia bisa diperoleh dengan berusaha keras. Para ulama bersepakat bahwa orang yang memilikinya tentu berbudi luhur, meski hanya sedikit sifat dan perilaku terpuji yang dimilikinya akan menjadikannya sebagai orang yang layak dihormati. Hukum Islam memuji orang-orang tersebut, dan memerintah mereka tetap berperilaku terpuji serta menjanjikan mereka pahala dan kebahagiaan yang terus menerus. Beberapa sifat-sifat ini, digambarkan sebagai bagian dari sifat-sifat kenabian, namun umumnya dikenal