SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
ILMU ALAMIAH DASAR
METODE ILMIAH DAN
IMPLEMTASINYA
MONALISA IBRAHIM, S. Sos.,M. AP
UNIV. MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
Metode Ilmiah dan
Implemetasinya
 Langka prosedur ilmiah :
 1. Pengindraan
 2. Masalah atau problem
 3. Hipotesis(jawaban sementara melalui
observasi/empiris)
 4. Eksperimen
 5. Teori
Metode Ilmiah
 Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisik.
 1. prasangka
 membuat keputusan sebelum mengetahui fakta
yang relevan mengenai suatu obyek.
 Contohnya adalah pada zaman babylonia, orang
percaya bahwa hujan dapat turun dari surga
sampai ke bumi melalui jendela-jendela yang ada
di langit. Dengan prasangka,orang sering
pengambilan keputusan yang keliru.prasangka
hanya berguna untuk mencari kemungkinan
suatu kebenaran.
Metode ilmiah merupakan
proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan
secara sistematis
berdasarkan bukti fisik.
APAKAH METODE ILMIAH ITU?
Metode Ilmiah merupakan “alat”
terbaik untuk membedakan
kebenaran dari kebohongan
dan hayalan Bagaimana
gejalanya
1. Prosedur dengan memakai
unsur-unsur pada slide 2
Pengulangan buitr 1 sampai
tiadanya ketidakcocokan antara
teori dan percobaan dan/atau
pengamatan
Apabila hasilnya konsisten
hipotesis menjadi teori dan
memberikan rangkaian
pertalian logis dalil-dalil yang
menjelaskan suatu
kelas/kelompok gejala.
2.
3.
7
 2. Intuisi,
 Yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat
dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu
melalui suatu proses yang tidak
disadari.jadi,seolah-olah muncul begitu saja
pendapat itu tanpa dipikir.pengethuan yang
dicapai dengan cara ini sukar dipercaya,
ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal
namun belum tentu cocok dengan kenyataan.
 Contohnya adalah seoarang astrolog disamping
rumusannya sering menggunakan intuisinya
dalam memberikan ramalan nasib seseorang.
 3. Trial and Error
 Yaitu metode coba-coba atau untung-untungan.cara ini dapat
diibaratkan seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam
sebuah kerangkeng dari percobaan Kohler,seorang
psikolog Jerman. Kera itu dengan cara coba-coba akhirnya
dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat.

 Pada zaman Yunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari
para ahli pikir atau para penguasa. Namun ajaran-ajaran ini banyak
yang keliru karena ahli-ahli pikir itu terlalu mengandalkan atas
pemikran atau akal sehat,dan kabenaran yang dianut itu adalah
yang masuk akalnya.
 Contohnya adalah setiap hari kita lihat matahari terbit dari timur
lalu terbenam di barat. Maka masuk akallah bila dikatakan bahwa
matahari beredar mengelilingi bumi.Contoh lain, bila kayu dibakar
maka berubah jadi api, udara, dan abu (tanah). Maka menurut akal
sehat unsur dasar pembentuk kayu itu adalah tanah, api, udara.
 Knowledge gained in the ways mentioned
above including the class of knowledge that is
not scientific.
 Then what is a scientific knowledge or what is
called science? The short answer to the
question above is as follows:
MAY BE MADE DUTY
 Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara
tersebut diatas termasuk pada golongan
pengetahuan yang tidak ilmiah.
 Lalu bagaimanakah pengetahuan yang ilmiah
atau yang disebut ilmu pengetahuan itu?
jawaban singkat dari pertanyaan tersebut
diatas adalah sebagai berikut :

DAPAT DIJADIKAN TUGAS
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah
apabila pengetahuan itu
memenuhi empat syarat antara lain:
 1. Objektif
 2. Metodik
 3. Sistemik
 4. Berlaku Umum
 Ditinjau dari sejarah cara berfikir
manusia,pada dasarnya terdapat dua ara
pokok untuk memperoleh pngetahuan yang
benar, ialah Sebagai Berikut :
 1. Cara yang didasarkan pada rasio
(paham rasionalisme).
 2. Cara yang didasarka pada pengalaman
(paham empirisme).
 ) Langkah-langkah penerapan metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
 1. Menentukan dan membeikan batasan
kepada masalah yang dihadapi.
 2. Menentukan hipotesis atau rumusan
pemecahan masalah yang bersifat sementara.
 3. Menguji dan mengadakan verifikasi
kesimpulan.
SIKAP YANG ILMIAH
 1. Jujur
 2. Terbuka
 3. Toleren
 4. Skeptis
 5. Optimis
 6. Pemberani
 7. Kreatif
 1. Jujur
 Seorang ilmuwan harus dituntut unttuk bersikap objektif dan jujur
dalam melakukan penelitiannya.
 2. Terbuka,
 Seorang ilmuawan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka
akan pendapat orang lain dan bebas dari praduga.
 3. Toleran
 Seorang ilmuwan harus mempunyai sikap tenggang rasa atau sikap
toleran yang tinggi, jauh dari sikap angkuh, artinya ia masih
mempertimbangkan pendapatnya dengan pendapat orang lain.
 4. Skeptis
 Seorang ilmuwan itu harus bersikap kritis karena bila tidak kritis
mengenai setiap informasi yang ia peroleh mungkin ada informasi
yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah
oleh karena itu suatu informasi memerlukan verifikasi dan perlu diuji
kebenarannya dengan bukti-bukti yang cukup stelah itu ilmuwan baru
boleh mengambil kesimpulan dan memberikan keputusan.
 5. Optimis
 Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia
tidak akan berkata bahwa sesuatu tidak dapat
dikrjakan, tetapi ia akan mengatakan, “berikan saya
kesempatan untuk memikirkan dan mencoba
mengerjakan.” Bahkan rasa humor seorang imiwan
ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan
maupun sikap optimis seseorang, ia selalu optimis.
 6. Pemberani
 Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani
melawan semua ketidakbenaran, penipuan, kepura-
puraan, kemunafikan, dan kebatilan yang akan
menghambat kemajuan.
 7. Kreatif
 Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus
kreatif sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang
baru.
LANGKAH-LANGKAH
OPERASIONAL METODE
ILIMIAH
 1. Perumusan masalah
 Yang dimaksud dengan masalah disini adalah
merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau
bagaimana tentang obyek yag diteliti.masalah itu
harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
 2. Penyusunan hipotesis
 Yang dimaksud hipotesis adalah suatu pernyataan
yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk
memecahkan masalah yangtelah ditetapkan. Dengan
kata lain, hipotesis merupakan dugaan sementara
yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang
ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai
jawaban semntara dari permasalahan yang harus
diuji kebenarannya.
 3. Pengujian hipotesis
 Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk
memperlihatkan apakah tedapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut ia atau tidak.
 4. Penarikan kesimpulan
 Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian
melalui analisi dari fakta untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak
hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul
itu mendukung pernyataan hipotesis. Hipotesis yang
diterima merupakan suatu pngetahuan yang
kebenarannya telah diuji secra ilmiah, dan merupakn
bagian dari ilmu pngetahuan.
KETERBATASAN DAN
KEUNGGULAN METODE
ILIMIAH
 a) Keterbatasan
 Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan yang ilmiah.
Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk
mengambil kesimpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan.
 Kita melakukan pengamatan dengan panca indra yang juga
mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu
fakta. Jadi kemungkinan keliru dari penangkapan panca indra tetap
ada, sehingga dengan demikian kemungkinan keliru dari suatu
kesimpulan ilmiah juga tetap ada.
 Oleh karena itu, semua kesimpulan ilimiah atau kebenaran ilmu
pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan alam (IPA), bersifat
tentatif. Artinya, sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak
kesimpulan itu, maka kesimpulan itu dianggap benar.
 Sebaliknya, kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan
ilmiah yang terdahulu maka kesimpulan tersebut menjadi
kebenaran baru, sehingga tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah
bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu
sendiri.
 b) Keunggulan
 Keunggulan metode ilmiah terkandung dalam sifat obyektif, metodik,
sistematik, dan berlaku umum yang merupakan ciri khas pengetahuan
imiah yang akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji
yaitu sebagai berikut;
 a. Mencintai kebenaran yang obyektif, bersifat adil, dan itu semua akan
menjurus kearah hidup yang bahagia.
 b. Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut, hal ini dapat
menjurus kearah mencari kebenaran itu terus menerus.
 c. Dengan ilmu pengetahuan, lorang lalu tidak percaya pada takhayul,
astronomi, maupun untung-untungan karena sesuatu dialam semesta ini
terjadi melalui suatu proses yang teratur.
 d. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak, imlu
pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sngat membantu pola
kehidupan kita.
 e. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tyidak berfikir secara
prasangka, tetapi berfikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima
pendapat orang lain (toleran).
 f. Metode ilmiah membimbing untuk tidak percaya begitu sajapadasuatu
kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
 g. Metode imiah juga membimbing kita selalu bersikap optiis, teliti, dan
berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita
adalah benar.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'
Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'
Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'Aulia Maharani Karli
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahKristinaMala
 
Metode ilmiah dan penelitian (1)
Metode ilmiah dan penelitian (1)Metode ilmiah dan penelitian (1)
Metode ilmiah dan penelitian (1)zmeffendi
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktursayid bukhari
 
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIMETODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIHeri Cahyono
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian IlmiahAndi Iswoyo
 
5 metodologi pene
5 metodologi pene5 metodologi pene
5 metodologi peneAdnan Cmoci
 
Mpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigmaMpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigmadantihp
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiBram Ibrahim
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 

Was ist angesagt? (20)

Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'
Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'
Science as a way of knowing 'critical thinking about the environment'
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Metode ilmiah dan penelitian (1)
Metode ilmiah dan penelitian (1)Metode ilmiah dan penelitian (1)
Metode ilmiah dan penelitian (1)
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
 
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIMETODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Ipa
IpaIpa
Ipa
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
5 metodologi pene
5 metodologi pene5 metodologi pene
5 metodologi pene
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
Rankuman iad
Rankuman iadRankuman iad
Rankuman iad
 
Metodologi penelt pptpt
Metodologi penelt pptptMetodologi penelt pptpt
Metodologi penelt pptpt
 
Mpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigmaMpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigma
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
 
Metodologi penelitian tugas 1
Metodologi penelitian tugas 1Metodologi penelitian tugas 1
Metodologi penelitian tugas 1
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 

Ähnlich wie METODE ILMIAH

1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptxNurAiniGamaLestari
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptWiraDharma11
 
Tugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitianTugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitianChandra Agustian
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaNurainun Adamy
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxdemas12
 
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptxFILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptxRifli27
 
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01FitraUmmah
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARtriewuland
 
1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx
1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx
1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptxLisLubis1
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahDewi Kurnia Asih
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 

Ähnlich wie METODE ILMIAH (20)

1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
 
Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1
 
Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
 
Bab 3 metode ilmiah
Bab 3 metode ilmiahBab 3 metode ilmiah
Bab 3 metode ilmiah
 
Tugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitianTugas kuliah metode penelitian
Tugas kuliah metode penelitian
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptx
 
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptxFILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
FILSAFAT ILMU-TAHU DAN PENGETAHUAN (1).pptx
 
Sejarah perkembangan ipa
Sejarah perkembangan ipaSejarah perkembangan ipa
Sejarah perkembangan ipa
 
Materi Sesi 1.pptx
Materi Sesi 1.pptxMateri Sesi 1.pptx
Materi Sesi 1.pptx
 
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx
1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx
1. Konsep Dasar penelitian keperawatan.pptx
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 

Mehr von monalisaibrahim

Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemenMateri 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemenmonalisaibrahim
 
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemen
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemenMateri 2 dosen 1 manajer dan manajemen
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemenmonalisaibrahim
 
Materi 1 konsep sei.pptx1
Materi 1 konsep sei.pptx1Materi 1 konsep sei.pptx1
Materi 1 konsep sei.pptx1monalisaibrahim
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik monalisaibrahim
 
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasarmonalisaibrahim
 
Pengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatPengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatmonalisaibrahim
 
Materi 14 globalisasi ekonomi
Materi 14  globalisasi ekonomiMateri 14  globalisasi ekonomi
Materi 14 globalisasi ekonomimonalisaibrahim
 
Materi 10 indikator ekonomi indonesia
Materi 10  indikator ekonomi indonesiaMateri 10  indikator ekonomi indonesia
Materi 10 indikator ekonomi indonesiamonalisaibrahim
 
Materi 8 sistem perekonomian indonesia
Materi 8 sistem perekonomian indonesiaMateri 8 sistem perekonomian indonesia
Materi 8 sistem perekonomian indonesiamonalisaibrahim
 
Materi 1 studi kasus dua perusahaan BUMN
Materi  1  studi kasus dua perusahaan BUMN Materi  1  studi kasus dua perusahaan BUMN
Materi 1 studi kasus dua perusahaan BUMN monalisaibrahim
 
Materi Hakikat Ilmu Administrasi
Materi Hakikat Ilmu AdministrasiMateri Hakikat Ilmu Administrasi
Materi Hakikat Ilmu Administrasimonalisaibrahim
 
Materi 10 Pengertian Administrasi Negara/Publik
Materi  10  Pengertian Administrasi Negara/PublikMateri  10  Pengertian Administrasi Negara/Publik
Materi 10 Pengertian Administrasi Negara/Publikmonalisaibrahim
 

Mehr von monalisaibrahim (20)

Materi 4 dosen 1
Materi 4 dosen 1Materi 4 dosen 1
Materi 4 dosen 1
 
Materi 2 dosen 1
Materi 2 dosen 1Materi 2 dosen 1
Materi 2 dosen 1
 
Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1
 
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemenMateri 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
 
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemen
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemenMateri 2 dosen 1 manajer dan manajemen
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemen
 
Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1
 
Materi 1 konsep sei.pptx1
Materi 1 konsep sei.pptx1Materi 1 konsep sei.pptx1
Materi 1 konsep sei.pptx1
 
Materi 5 dosen 1.pdf1
Materi 5 dosen 1.pdf1Materi 5 dosen 1.pdf1
Materi 5 dosen 1.pdf1
 
Materi 4 dosen 1.pdf1
Materi 4 dosen 1.pdf1Materi 4 dosen 1.pdf1
Materi 4 dosen 1.pdf1
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
 
Pengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatPengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafat
 
Materi 14 globalisasi ekonomi
Materi 14  globalisasi ekonomiMateri 14  globalisasi ekonomi
Materi 14 globalisasi ekonomi
 
Materi 10 indikator ekonomi indonesia
Materi 10  indikator ekonomi indonesiaMateri 10  indikator ekonomi indonesia
Materi 10 indikator ekonomi indonesia
 
Materi 8 sistem perekonomian indonesia
Materi 8 sistem perekonomian indonesiaMateri 8 sistem perekonomian indonesia
Materi 8 sistem perekonomian indonesia
 
Materi 1
Materi 1 Materi 1
Materi 1
 
Materi 1 studi kasus dua perusahaan BUMN
Materi  1  studi kasus dua perusahaan BUMN Materi  1  studi kasus dua perusahaan BUMN
Materi 1 studi kasus dua perusahaan BUMN
 
Materi Hakikat Ilmu Administrasi
Materi Hakikat Ilmu AdministrasiMateri Hakikat Ilmu Administrasi
Materi Hakikat Ilmu Administrasi
 
Materi 10 Pengertian Administrasi Negara/Publik
Materi  10  Pengertian Administrasi Negara/PublikMateri  10  Pengertian Administrasi Negara/Publik
Materi 10 Pengertian Administrasi Negara/Publik
 

Kürzlich hochgeladen

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

METODE ILMIAH

  • 1. ILMU ALAMIAH DASAR METODE ILMIAH DAN IMPLEMTASINYA MONALISA IBRAHIM, S. Sos.,M. AP UNIV. MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
  • 2.
  • 3. Metode Ilmiah dan Implemetasinya  Langka prosedur ilmiah :  1. Pengindraan  2. Masalah atau problem  3. Hipotesis(jawaban sementara melalui observasi/empiris)  4. Eksperimen  5. Teori
  • 4. Metode Ilmiah  Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.  1. prasangka  membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai suatu obyek.  Contohnya adalah pada zaman babylonia, orang percaya bahwa hujan dapat turun dari surga sampai ke bumi melalui jendela-jendela yang ada di langit. Dengan prasangka,orang sering pengambilan keputusan yang keliru.prasangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran.
  • 5. Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.
  • 6. APAKAH METODE ILMIAH ITU? Metode Ilmiah merupakan “alat” terbaik untuk membedakan kebenaran dari kebohongan dan hayalan Bagaimana gejalanya 1. Prosedur dengan memakai unsur-unsur pada slide 2 Pengulangan buitr 1 sampai tiadanya ketidakcocokan antara teori dan percobaan dan/atau pengamatan Apabila hasilnya konsisten hipotesis menjadi teori dan memberikan rangkaian pertalian logis dalil-dalil yang menjelaskan suatu kelas/kelompok gejala. 2. 3. 7
  • 7.  2. Intuisi,  Yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tidak disadari.jadi,seolah-olah muncul begitu saja pendapat itu tanpa dipikir.pengethuan yang dicapai dengan cara ini sukar dipercaya, ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal namun belum tentu cocok dengan kenyataan.  Contohnya adalah seoarang astrolog disamping rumusannya sering menggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang.
  • 8.  3. Trial and Error  Yaitu metode coba-coba atau untung-untungan.cara ini dapat diibaratkan seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam sebuah kerangkeng dari percobaan Kohler,seorang psikolog Jerman. Kera itu dengan cara coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat.   Pada zaman Yunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari para ahli pikir atau para penguasa. Namun ajaran-ajaran ini banyak yang keliru karena ahli-ahli pikir itu terlalu mengandalkan atas pemikran atau akal sehat,dan kabenaran yang dianut itu adalah yang masuk akalnya.  Contohnya adalah setiap hari kita lihat matahari terbit dari timur lalu terbenam di barat. Maka masuk akallah bila dikatakan bahwa matahari beredar mengelilingi bumi.Contoh lain, bila kayu dibakar maka berubah jadi api, udara, dan abu (tanah). Maka menurut akal sehat unsur dasar pembentuk kayu itu adalah tanah, api, udara.
  • 9.  Knowledge gained in the ways mentioned above including the class of knowledge that is not scientific.  Then what is a scientific knowledge or what is called science? The short answer to the question above is as follows: MAY BE MADE DUTY
  • 10.  Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan yang tidak ilmiah.  Lalu bagaimanakah pengetahuan yang ilmiah atau yang disebut ilmu pengetahuan itu? jawaban singkat dari pertanyaan tersebut diatas adalah sebagai berikut :  DAPAT DIJADIKAN TUGAS
  • 11. Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah apabila pengetahuan itu memenuhi empat syarat antara lain:  1. Objektif  2. Metodik  3. Sistemik  4. Berlaku Umum
  • 12.  Ditinjau dari sejarah cara berfikir manusia,pada dasarnya terdapat dua ara pokok untuk memperoleh pngetahuan yang benar, ialah Sebagai Berikut :  1. Cara yang didasarkan pada rasio (paham rasionalisme).  2. Cara yang didasarka pada pengalaman (paham empirisme).
  • 13.  ) Langkah-langkah penerapan metode ilmiah adalah sebagai berikut:  1. Menentukan dan membeikan batasan kepada masalah yang dihadapi.  2. Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.  3. Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan.
  • 14.
  • 15. SIKAP YANG ILMIAH  1. Jujur  2. Terbuka  3. Toleren  4. Skeptis  5. Optimis  6. Pemberani  7. Kreatif
  • 16.  1. Jujur  Seorang ilmuwan harus dituntut unttuk bersikap objektif dan jujur dalam melakukan penelitiannya.  2. Terbuka,  Seorang ilmuawan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka akan pendapat orang lain dan bebas dari praduga.  3. Toleran  Seorang ilmuwan harus mempunyai sikap tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauh dari sikap angkuh, artinya ia masih mempertimbangkan pendapatnya dengan pendapat orang lain.  4. Skeptis  Seorang ilmuwan itu harus bersikap kritis karena bila tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh mungkin ada informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah oleh karena itu suatu informasi memerlukan verifikasi dan perlu diuji kebenarannya dengan bukti-bukti yang cukup stelah itu ilmuwan baru boleh mengambil kesimpulan dan memberikan keputusan.
  • 17.  5. Optimis  Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu tidak dapat dikrjakan, tetapi ia akan mengatakan, “berikan saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan.” Bahkan rasa humor seorang imiwan ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan maupun sikap optimis seseorang, ia selalu optimis.  6. Pemberani  Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, kepura- puraan, kemunafikan, dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan.  7. Kreatif  Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang baru.
  • 18. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILIMIAH  1. Perumusan masalah  Yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang obyek yag diteliti.masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.  2. Penyusunan hipotesis  Yang dimaksud hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yangtelah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan sementara yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban semntara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya.
  • 19.  3. Pengujian hipotesis  Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk memperlihatkan apakah tedapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut ia atau tidak.  4. Penarikan kesimpulan  Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisi dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pngetahuan yang kebenarannya telah diuji secra ilmiah, dan merupakn bagian dari ilmu pngetahuan.
  • 20. KETERBATASAN DAN KEUNGGULAN METODE ILIMIAH  a) Keterbatasan  Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan yang ilmiah. Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan.  Kita melakukan pengamatan dengan panca indra yang juga mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta. Jadi kemungkinan keliru dari penangkapan panca indra tetap ada, sehingga dengan demikian kemungkinan keliru dari suatu kesimpulan ilmiah juga tetap ada.  Oleh karena itu, semua kesimpulan ilimiah atau kebenaran ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan alam (IPA), bersifat tentatif. Artinya, sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu, maka kesimpulan itu dianggap benar.  Sebaliknya, kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu maka kesimpulan tersebut menjadi kebenaran baru, sehingga tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
  • 21.  b) Keunggulan  Keunggulan metode ilmiah terkandung dalam sifat obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum yang merupakan ciri khas pengetahuan imiah yang akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji yaitu sebagai berikut;  a. Mencintai kebenaran yang obyektif, bersifat adil, dan itu semua akan menjurus kearah hidup yang bahagia.  b. Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut, hal ini dapat menjurus kearah mencari kebenaran itu terus menerus.  c. Dengan ilmu pengetahuan, lorang lalu tidak percaya pada takhayul, astronomi, maupun untung-untungan karena sesuatu dialam semesta ini terjadi melalui suatu proses yang teratur.  d. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak, imlu pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sngat membantu pola kehidupan kita.  e. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tyidak berfikir secara prasangka, tetapi berfikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima pendapat orang lain (toleran).  f. Metode ilmiah membimbing untuk tidak percaya begitu sajapadasuatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.  g. Metode imiah juga membimbing kita selalu bersikap optiis, teliti, dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita adalah benar.