SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN ELABORASI METODE PQ4R
PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER 1
SMP NEGERI 1 DUKUHTURI
TEGAL TAHUN 2013/2014
Mohamad Tarjono
SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal
Abstrak : Aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII B
Semester 1 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal cenderung kurang memuasakan, ketuntasan
belajarnya kurang dari 85 %. Untuk mengatasi masalah tersebut dicobakan elaborasi
metode PQ4R sebagai model pembelajaran. Dengan suasana yang lebih kondusif
diharapkan aktivitas dan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran IPS akan
meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran elaborasi
metode PQ4R.
Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B Semester 1 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal
tahun pelajaran 2013 / 2014. Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPS. Pada siklus I,
aktivitas siswa mencapai 56,9 % dan meningkat menjadi 76,9 % pada siklus ke II. Dilihat
dari prestasi belajar siswa, ketuntasan pada siklus I sebanyak 36 %, kemudian pada
siklus II menjadi 88,9 %, yang berarti terjadi kenaikan yang cukup signifikan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran elaborasi metode
PQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang meliputi peningkatan semangat
belajar siswa, peningkatan kegiatan pembelajaran, serta peningkatan ketuntasan belajar
siswa.
Kata kunci : aktivitas belajar, prestasi belajar, elaborasi metode PQ4R.
Pendahuluan
Komponen utama yang menjadi penentu tercapai atau tidaknya hasil
pendidikan yang bermutu adalah guru, bahan ajar, dan siswa. Ketiga indikator ini
merupakan subyek sekaligus obyek dari kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Adalah penting bagi guru untuk memilih model pembelajaran dan bahan ajar yang
bermutu dan relevan dengan kebutuhan serta tuntutan perubahan zaman, sehingga
upaya untuk mengungkap setiap wilayah kemampuan dari berbagai jenis
kecerdasan yang melekat pada diri siswa dapat diwujudkan dalam berperilaku.
Keberhasilan guru dalam hal ini akan menumbuhkan semangat siswa sekaligus
membantu dalam mengeksplorasikan aktivitas, bakat, dan daya cipta secara utuh.
Demikian halnya dengan tujuan yang hendak dicapai mata pelajaran IPS
adalah mendidik dan memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, aktivitas, kemampuan dan
lingkungannya serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi sehingga dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu
menjembatani tercapainya tujuan tersebut, maka kemampuan dan keterampilan
guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran
senantiasa terus ditingkatkan. Mata pelajaran IPS terutama pada materi
pembelajaran yang berkaitan dengan sejarah adalah pelajaran yang tidak menarik,
bahkan sering dikatakan sangat membosankan. Ketidaktertarikan dan kebosanan
tersebut bukan dikarenakan materi pembelajarannya yang banyak menghafal dan
cenderung teoritis melainkan peran guru dalam menggunakan metode
pembelajaran yang cenderung kurang bervariatif.
Kenyatan di lapangan selama ini prestasi belajar mata pelajaran IPS pada
siswa kelas VIII B kurang memuaskan terbukti dengan tidak tercapainya seluruh
kompetensi terserap secara maksimal. Ketuntasan belajarnya kurang dari 85 %.
Model pembelajaran yang diterapkan selama ini masih tergolong
konvensional yakni ceramah, tanya jawab, dan penugasan mengerjakan LKS yang
telah disediakan oleh penerbit. Siswa mendapat materi berdasarkan cara
mengingat dan menghafal terhadap materi soal-soal yang ada pada LKS yang
sedang dihadapi. Guru kemudian mengevaluasi prestasi belajar siswa berdasarkan
kunci jawaban yang telah disediakan. Guru belum memanfaatkan model-model
pembelajaran dan media pembelajaran secara optimal.
Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan :
“ Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman”. Jadi perubahan dalam tingkah
laku hanya akan terjadi bila ada latihan. Pada kesempatan ini penulis mencoba
membuat latihan dengan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R yang
memungkinkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran lebih
meningkat.
Penulis mencoba menerapkan model pembelajaran dengan mengelaborasi
metode PQ4R. Dengan elaborasi metode PQ4R memungkinkan siswa memahami
materi pelajaran IPS dengan pendekatan proses.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian Muhammad Ali (2004) diketahui
bahwa aktivitas dan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik setelah penerapan
model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Aktivitas siswa akan lebih baik jika
pada tahapan question jawaban pertanyaan siswa dipertukarkan dengan kelompok
lainnya. Indikator lain yang menunjukkan meningkatnya aktivitas siswa
ditunjukkan oleh sejumlah portofolio kegiatan siswa. Portofolio kegiatan siswa
menunjukkan adanya kemajuan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklus.
Prestasi belajar siswa berdasarkan hasil tes formatif, tes sumatif dan
kriteria ketuntasan hasil belajar tiap siklus mengalami peningkatan. Hasil analisis
data pada prestasi belajar siswa berdasarkan hasil tes formatif menunjukkan
bahwa pada siklus pertama rata-rata hasil belajar siswa sebesar 7,2 dengan
persentase ketuntasan belajar sebesar 65%, siklus kedua rata-rata hasil belajar
siswa sebesar 7,5 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 70%, dan
siklus ketiga rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,5 dengan persentase ketuntasan
belajar siswa sebesar 87%. Pencapaian indikator penelitian pada siklus ketiga ini
mengakhiri penelitian.
Berpijak dari hasil penelitian seperti yang telah diuraikan di atas,
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran elaborasi untuk
proses kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII B perlu
diadakan.
Proses belajar mengajar akan kondusif apabila lingkungan belajarnya juga
kondusif. Proses belajar mengajar merupakan proses yang terintegrasi antar faktor
yang meliputi guru, siswa dan faktor pendukung lainnya. Lingkungan belajar akan
kondusif apabila faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut juga kondusif. Oleh
karena itu lingkungan belajar harus diciptakan dengan baik dan sungguh-sungguh
dengan berbagai model pembelajaran yang tepat. Suatu model atau metode
bagaimana agar guru dapat menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dapat
dengan mudah diterima dan dipahami oleh siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran.
Penerapan metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan instruksional
menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak monoton. Model dan metode
pembelajaran yang dimaksud akan menumbuhkan rasa ketertarikan dan perhatian
pada diri siswa.
Perhatian ini merupakan dasar dari minat. Kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih bervariasi dan menarik sehingga siswa menjadi lebih bersemangat
dan bersungguh-sungguh. Partisipasi aktif pada diri siswa dalam kegiatan belajar
mengajar ini juga dapat menimbulkan penguatan positif potensi dan kemampuan
akademik, sehingga diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas Penelitian Tindakan Kelas ini
diputuskan pada penerapan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R di dalam
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII B semester 1 SMP
Negeri 1 Dukuhturi Tegal untuk mata pelajaran IPS.
Metode
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Dukuhturi
yang beralamat di Jl. Raya Kepandean-Dukuhturi Kabupaten Tegal. Penelitian ini
dilaksanakan mulai tanggal 14 September 2013 sampai 5 November 2013. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII B semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus
meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta refleksi. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan dinamika peningkatan aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Pada siklus I, kegiatan prencanaan meliputi pembuatan
skenario pembelajaran dengan menerapkan elaborasi metode PQ4R, pembuatan
RPP dengan materi proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat di
Indonesia, pembuatan hand out sesuai materi RPP.
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
lembar pengamatan ( observasi ) yang telah disiapkan sebelumnya. Terlihat siswa
masih belum sepenuhnya menerima model pembelajaran yang diterapkan.
Penyampaian materi masih terlalu cepat, serta banyak siswa yang belum
sepenuhnya melakukan tahap-tahap pembelajaran metode PQ4R.
Refleksi atas pelaksanaan siklus I masih perlu dilanjutkan ke siklus II
karena peningkatan siswa dalam pembelajaran belum tercapai sebagaimana batas
ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.
Pada siklus II kegiatan prencanaan meliputi pembuatan skenario
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R, pembuatan RPP
dengan materi perlawanan rakyat terhadap kolonial Barat di berbagai daerah,
pembuatan hand out sesuai materi RPP. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada
tanggal 28 dan 30 September 2013, sedangkan tes / uji kompetensi siklus II
dilaksanakan pada tanggal 5 November 2013.
Pengamatan dilakukan selama tindakan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan. Terlihat siswa sudah dapat menerima model
pembelajaran yang diterapkan. Penyampaian materi sesuai dengan kemampuan
siswa. Tidak perlu dilakukan pengulangan pada perintah langkah-langkah
pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi atas pelaksanaan siklus II telah terlihat
perubahan positif aktivitas siswa dalam pembelajaran. Ketuntasan belajar siswa
telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian.
Cara Pengambilan Data
Data kehadiran siswa yang berupa daftar kehadiran siswa, pengambilan
datanya dengan merekam kehadiran siswa anggota kelas VIII B semester 1 SMP
Negeri 1 Dukuhturi Tahun Pelajaran 2013/2014 pada saat penelitian tindakan
dilakukan.
Data prestasi belajar siswa diambil dengan menggunakan tes / uji
kompetensi pada setiap akhir siklus penelitian tindakan. Data observasi proses
mengajar dan proses belajar diambil dengan pedoman observasi. Melihat dan
mengamati selama penelitian tindakan dilakukan. Menyangkut suasana kelas,
serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan data
dokumentasi diambil dari foto-foto selama kegiatan penelitian tindakan.
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif, baik
diskriptif kualitatif maupun diskriptif kuantitatif. Data kehadiran siswa yang
terdapat pada daftar kehadiran siswa pada saat dilakukan penelitian tindakan
dianalisis dengan analisis diskriptif kuantitatif. Dengan menghitung persentase
kehadiran siswa pada saat tindakan dilakukan.
Data prestasi belajar siswa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu prestasi
belajar siswa perorangan ( terdiri dari nilai tertinggi, nilai terendah serta nilai rata-
rata ) dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal. Keduanya dianalisis
dengan analisis diskriptif kuantitatif dengan menghitung persentase keberhasilan
siswa.
Data observasi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengetahui
aktivitas siswa pada saat tindakan dilakukan. Data yang berasal secara kualitatif
kemudian dianalisis dengan analisis diskriptif. Indiator keberhasilan dalam
penelitian ini adalah (1) Kehadiran siswa ≥ 95%, (2) Ketuntasan Hasil Belajar ≥
85%, dan Aktivitas siswa dalam pembelajaran ≥ 66,7%.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Secara umum hasil penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan
aktivitas siswa yang meliputi unsur kehadiran, motivasi belajar, kesungguhan,
tanggungjawab, berprestasi, kerjasama, kedisiplinan dalam pembelajaran dengan
model pembelajaran elaborasi metode PQ4R pada kompetensi dasar tentang
proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai daerah cenderung menjadi lebih baik ( lihat grafik ).
Grafik 1
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran
Dari grafik di atas terlihat peningkatan yang cukup signifikan pada
aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dimulai dati kondisi awal yang
aktivitas siswa hanya 32%. Kemudian pada siklus I mulai ada peningkatan
aktivitas siswa sebesar 53%. Pada tahap ini mungkin siswa masih penyesuaian
dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Kemudian pada siklus II
tingkat aktivitas siswa telah mencapai 72%. Dengan tingkat aktivitas seperti
terlihat di atas berarti telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian tindakan
ini yakni tingkat aktivitas siswa minimal 66,7%.
Prestasi Belajar Siswa
Hasil penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan prestasi
pembelajaran yang meliputi unsur nilai tertinggi, nilai terendah , nilai rata-rata dan
ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan
aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Pada kondisi awal diperoleh data prestasi belajar sebagai berikut : Nilai
rata-rata 65,14, dengan nilai tertinggi 80 sedangkan nilai terendah 45. Selain itu,
terdapat 25 orang siswa dari 36 orang siswa yang belum memperoleh nilai 75 (
batas KKM ) secara akumulatif (72,2%.) sehingga ketuntasan belajar klasikal baru
mencapai 27,8%. Hal ini disebabkan guru belum menerapkan model pembelajaran
elaborasi metode PQ4R.
Pada siklus I data prestasi belajar siswa mulai ada peningkatan antara lain :
nilai rata-rata meningkat menjadi 68,5 dan nilai tertinggi mencapai 80 serta nilai
terendah 50. Begitu pula persentase ketuntasan belajar juga meningkat menjadi 36
% yang berarti masih ada 23 orang siswa ( 64%) yang memperoleh nilai dibawah
KKM. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru, sehingga siswa masih banyak yang kebingungan dalam
melaksanakan perintah guru sesuai tahap-tahap dalam pembelajaran tersebut.
Pada siklus II terjadi peningkatan terhadap jumlah siswa yang memenuhi
ketuntasan belajar menjadi 32 orang siswa (88,9%) dengan kata lain terjadi
peningkatan sebesar 52,9%. Adapun nilai rata-rata pada akhir siklus II ini telah
mencapai 80,6 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Pada siklus II ini
indikator keberhasilan yakni 85% siswa tuntas belajar sudah tercapai. Pada tahap
ini siswa telah dapat menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru.( lihat grafik )
Grafik 2
Prestasi Belajar Siswa Antar Siklus
Keterangan :
1. Kondisi Awal Nilai Tertinggi
2. Siklus I Nilai Terendah
3. Siklus II Nilai Rata-rata
Grafik 3
Ketuntasan Belajar Antar Siklus
Keterangan :
1. Kondisi awal : Tuntas
2. Siklus I : Belum Tuntas
3. Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada tahap refleksi awal
ditemukan masalah bahwa (a) prencanaan pembelajaran kurang disiapkan dengan
baik, (b) pembelajaran cendrung monoton, (c) pendekatan pembelajaran cnderung
hanya menyentuh ranah kognitif, (d) semangat belajar siswa cendrung lemah, (e)
mutu pembelajaran cenderung rendah, (f) pemahaman isi materi dan keterampilan
yang dibutuhkan siswa masih belum optimal.
Berdasarkan hasil temuan tersebut di atas maka perlu ada upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran elaborasi
metode PQ4R pada kompetensi dasar tentang proses kolonialisme dan
imperialisme Barat dan pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah.
Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut dengan menyusun rancangan
pembelajaran yang dapat memberikan keutuhan pemahaman siswa komprehensip
dan pentahapan yang mudah diterima oleh siswa. Selanjutnya dengan pedoman
pada rancangan prmbelajaran secara umum kualitas pembelajaran dengan model
pembelajaran elaborasi metode PQ4R diharapkan aktivitas belajar siswa
meningkat, mutu pembelajaran lebih baik dan kompetensi pemahaman materi
lebih baik.
Dalam upaya meningktkan aktivitas belajar siswa kualitas pembelajran
dan peningkatan kompetensi pemahaman materi, maka pada awal pembelajaran
siswa diberi penjelasan, diajak tanya jawab, dan diajak berdiskusi tentang
pembelajaran yang dihadapi. Diskripsi pembelajaran disampaikan termasuk
keterkaitan beberapa tahapan pada model pembelajaran elaborasi metode PQ4R.
Penjelasan pembelajaran tersebut disampaikan meliputi : (1) standar kompetensi,
(2) kompetensi dasar, (3) tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dipelajari
setiap pertemuan, (4) literatur/bahan ajar yang harus dipelajari, (5) metode, media
dan model pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan pada setiap pertemuan
dan (6) jenis evaluasi.
Diskusi dan tanya jawab dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
tersebut memunculkan rencana pembelajaran (RPP), lebih lanjut merupakan dasar
pembelajaran yang disepakati antara guru dan siswa. Pada orientasi awal sudah
terlihat tanda-tanda motivasi dan kesungguhan siswa sebagai bagian dari
semangat belajar untuk beraktivitas dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan
tindakan siklus I diperoleh hasil sebagaian besar aspek yang diamati masih cukup
aktif (sedang) , kemudian pada siklus II mengalami perubahan dimana sebagian
besar aspek yang diamati dalam kriteria cukup aktif dan 6 aspek dari 10 aspek
yang diamati memperoleh kriteria aktif ( Tinggi) dengan rata-rata persentase
76,9%. Dalam pelaksanaan pembelajaran semangat belajar siswa yang diharapkan
sudah nampak. Selain motivasi dan kesungguhan juga tanggung jawab, semangat
berprestasi, kerjasama, dan respon selama pembelajaran semakin berkembang.
Siswa menunjukkan antusiasnya dan keberanian untuk menjawab pertanyaan baik
dari teman sendiri maupun dari guru.
Usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dikembangkan melalui
pendekatan pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Usaha tersebut telah
mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Tindakan pada pengelolaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pembelajaran ( RPP), materi / bahan ajar dan proses pembelajaran.
Berdasarkan analisis pembelajaran tersebut di atas maka dapat dipaparan
bahwa model pembelajaran elaborasi metode PQ4R dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa, juga mampu
menumbuhkan rasa percaya diri.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut : Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R.
Disamping itu penerapan model pembelajaran tersebut juga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa.
Saran
Agar aktivitas belajar mata pelajaran IPS siswa dapat ditinggkatkan hendak guru
menerapkan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R.
Daftar Pustaka
A. Aziz Wahab. 1980. Evaluasi Pendidikan PMP, LPMP FPIPS IKIP Bandung.
A. Kosasih Djahiri. 1980. Pengajaran Studi Sosial / IPS ( Dasar-Dasar Pengertian
Metodologi, Model Belajar-Mengajar IPS ), LPPIPS;FKIS IKIP Bandung.
Ali, Muhammad. 2005. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Kelangsungan Hidup Organisme Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Elaborasi Metode PQ4R. “ Dalam Beletin Pelangi
Pendidikan, Edisi III Desember, Halaman
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Depdiknas. 2006. Model-model Pembelajaran yang Efektif. Jakarta:Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Djamarah, S, Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hartanto, Irwan. 2009. “Penggunaan Metode Belajar PQ4R ( Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) dalam Pembelajaran Sejarah untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pokok Bahasan
Pendudukan Militer Jepang di Indonesia SMA Negeri 1 Gringsing Tahun
ajaran 2008/2009.” Diunduh dari http://lib.unnes.ac.id/2362/ pada hari
selasa tanggal 20 Agustus 2013)
Kasmadi, Hartono. 1996. Model-Model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang:
IKIP Semarang Press.
Miles, Mattew dan A, Michael Haberman. 1992. Analisis Data Kuantitatif.
Penerjemah: Tje jep Rohidi. Jakarta:UI Press.
Muchith, Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontektual. Semarang: Rasail Media
Group.
Multianto Nugroho, Rizki. 2013. “Penerapan Metode Pembelajaran Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI E -1 Semester Gasal 2012 –
2013 SMA Negeri 2 Malang.” Diunduh dari http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/25071 pada hari selasa
tanggal 20 Agustus 2013)
Mutakin, Awan. 1998. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Puspitasari. 2003. Strategi-strategi Belajar. Jakarta:Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2007. Model–Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Lampiran 1
FOTO KEGIATAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SIKLUS I
Kegiatan Siswa
Memperhatikan penjelasan guru
Kegiatan Siswa
Tahap Question
Kegiatan Siswa
Tahap Read dan Reflect
Kegiatan Siswa
Tahap Preview
Kegiatan Siswa
Tahap Recite
Kegiatan Siswa
Tahap Review
FOTO KEGIATAN SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Kegiatan Siswa
Mendengarkan penjelasan guru
Kegiatan Siswa
Tahap Preview
Kegiatan Siswa
Tahap Question
Kegiatan Siswa
Tahap Read dan Reflect
Kegiatan Siswa
Antusias tanya jawab
Kegiatan Siswa dalam presentasi
Tahap Review
FOTO KEGIATAN GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Kegiatan Guru
Melakukan Apersepsi
Kegiatan Inti (eksplorasi)
Guru meminta siswa melakukan
proses pembelajaran sesuai langkah-
langkah metode PQ4R
Kegiatan Inti
Guru berkeliling memberi
bimbingan dan Meneliti
pekerjaan siswa
Kegiatan Penutup
Guru memberi umpan
balik pada siklus proses
pembelajaran

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
imron_akun
 
Pencerapan guru _skpm_2010_
Pencerapan guru _skpm_2010_Pencerapan guru _skpm_2010_
Pencerapan guru _skpm_2010_
Arafeh Karimi
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
Irma Mustika Sari
 
Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)
Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)
Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)
Cikgu Syahidon
 

Was ist angesagt? (19)

Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 
Karya tulis ilmiah wiwin wulandari la ode
Karya tulis ilmiah wiwin wulandari la odeKarya tulis ilmiah wiwin wulandari la ode
Karya tulis ilmiah wiwin wulandari la ode
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Pencerapan guru _skpm_2010_
Pencerapan guru _skpm_2010_Pencerapan guru _skpm_2010_
Pencerapan guru _skpm_2010_
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Refleksi
Refleksi Refleksi
Refleksi
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Masalah macroteaching di sekolah
Masalah macroteaching di sekolahMasalah macroteaching di sekolah
Masalah macroteaching di sekolah
 
Tugasan 4
Tugasan 4 Tugasan 4
Tugasan 4
 
Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)
Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)
Ladap p.point skpm 2010 versi oktober 2013 ok (1)
 
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaranK01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
 

Ähnlich wie ARTIKEL PTK PQ4R

Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Operator Warnet Vast Raha
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
Zemzom Zamil
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
Zemzom Zamil
 
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdfLK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
AhsalAhsal
 

Ähnlich wie ARTIKEL PTK PQ4R (20)

Portofolio isp smp
Portofolio isp smpPortofolio isp smp
Portofolio isp smp
 
5464 17940-1-pb
5464 17940-1-pb5464 17940-1-pb
5464 17940-1-pb
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
 
5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb
 
Implementasi pbl
Implementasi pblImplementasi pbl
Implementasi pbl
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdfLK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 

Mehr von Mochtar Doexrione

Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015
Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015
Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015
Mochtar Doexrione
 
DOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURI
DOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURIDOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURI
DOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURI
Mochtar Doexrione
 
MATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGAL
MATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGALMATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGAL
MATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGAL
Mochtar Doexrione
 

Mehr von Mochtar Doexrione (18)

Kelangkaan & kebutuhan
Kelangkaan & kebutuhanKelangkaan & kebutuhan
Kelangkaan & kebutuhan
 
12. rpp 4
12. rpp 412. rpp 4
12. rpp 4
 
12. rpp 3
12. rpp 312. rpp 3
12. rpp 3
 
9. analisis kompetensi
9. analisis kompetensi9. analisis kompetensi
9. analisis kompetensi
 
8. analisis alokasi waktu 2017 2018
8. analisis alokasi waktu 2017 20188. analisis alokasi waktu 2017 2018
8. analisis alokasi waktu 2017 2018
 
5. pemetaan kompetensi sem 2
5. pemetaan kompetensi   sem 25. pemetaan kompetensi   sem 2
5. pemetaan kompetensi sem 2
 
4.2. analisis sk sem 2
4.2. analisis sk sem 24.2. analisis sk sem 2
4.2. analisis sk sem 2
 
4. analisis keterkaitan ki dan kd sem 2
4. analisis keterkaitan ki dan kd sem 24. analisis keterkaitan ki dan kd sem 2
4. analisis keterkaitan ki dan kd sem 2
 
3. penetapan ipk sem 2
3. penetapan ipk sem 23. penetapan ipk sem 2
3. penetapan ipk sem 2
 
2. silabus sem 2
2. silabus   sem 22. silabus   sem 2
2. silabus sem 2
 
Pkg epiden
Pkg epidenPkg epiden
Pkg epiden
 
Naskah soal ukk ips oke
Naskah soal ukk ips okeNaskah soal ukk ips oke
Naskah soal ukk ips oke
 
Cara pembuatan diktat
Cara pembuatan diktatCara pembuatan diktat
Cara pembuatan diktat
 
Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015
Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015
Program MOPD SMP N 1 DUKUHTURI 2015
 
Piagam mopd
Piagam mopdPiagam mopd
Piagam mopd
 
DOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURI
DOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURIDOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURI
DOKUMENTASI KEGIATAN MOPD SMP N 1 DUKUHTURI
 
MATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGAL
MATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGALMATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGAL
MATERI MOPD SMP N 1 DUKUHTURI TEGAL
 
Moctar Doexrione
Moctar DoexrioneMoctar Doexrione
Moctar Doexrione
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

ARTIKEL PTK PQ4R

  • 1. PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ELABORASI METODE PQ4R PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 DUKUHTURI TEGAL TAHUN 2013/2014 Mohamad Tarjono SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal Abstrak : Aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII B Semester 1 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal cenderung kurang memuasakan, ketuntasan belajarnya kurang dari 85 %. Untuk mengatasi masalah tersebut dicobakan elaborasi metode PQ4R sebagai model pembelajaran. Dengan suasana yang lebih kondusif diharapkan aktivitas dan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran IPS akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B Semester 1 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal tahun pelajaran 2013 / 2014. Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPS. Pada siklus I, aktivitas siswa mencapai 56,9 % dan meningkat menjadi 76,9 % pada siklus ke II. Dilihat dari prestasi belajar siswa, ketuntasan pada siklus I sebanyak 36 %, kemudian pada siklus II menjadi 88,9 %, yang berarti terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran elaborasi metode PQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang meliputi peningkatan semangat belajar siswa, peningkatan kegiatan pembelajaran, serta peningkatan ketuntasan belajar siswa. Kata kunci : aktivitas belajar, prestasi belajar, elaborasi metode PQ4R. Pendahuluan Komponen utama yang menjadi penentu tercapai atau tidaknya hasil pendidikan yang bermutu adalah guru, bahan ajar, dan siswa. Ketiga indikator ini
  • 2. merupakan subyek sekaligus obyek dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Adalah penting bagi guru untuk memilih model pembelajaran dan bahan ajar yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan serta tuntutan perubahan zaman, sehingga upaya untuk mengungkap setiap wilayah kemampuan dari berbagai jenis kecerdasan yang melekat pada diri siswa dapat diwujudkan dalam berperilaku. Keberhasilan guru dalam hal ini akan menumbuhkan semangat siswa sekaligus membantu dalam mengeksplorasikan aktivitas, bakat, dan daya cipta secara utuh. Demikian halnya dengan tujuan yang hendak dicapai mata pelajaran IPS adalah mendidik dan memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, aktivitas, kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut, maka kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan. Mata pelajaran IPS terutama pada materi pembelajaran yang berkaitan dengan sejarah adalah pelajaran yang tidak menarik, bahkan sering dikatakan sangat membosankan. Ketidaktertarikan dan kebosanan tersebut bukan dikarenakan materi pembelajarannya yang banyak menghafal dan cenderung teoritis melainkan peran guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang cenderung kurang bervariatif. Kenyatan di lapangan selama ini prestasi belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII B kurang memuaskan terbukti dengan tidak tercapainya seluruh kompetensi terserap secara maksimal. Ketuntasan belajarnya kurang dari 85 %.
  • 3. Model pembelajaran yang diterapkan selama ini masih tergolong konvensional yakni ceramah, tanya jawab, dan penugasan mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh penerbit. Siswa mendapat materi berdasarkan cara mengingat dan menghafal terhadap materi soal-soal yang ada pada LKS yang sedang dihadapi. Guru kemudian mengevaluasi prestasi belajar siswa berdasarkan kunci jawaban yang telah disediakan. Guru belum memanfaatkan model-model pembelajaran dan media pembelajaran secara optimal. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan : “ Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman”. Jadi perubahan dalam tingkah laku hanya akan terjadi bila ada latihan. Pada kesempatan ini penulis mencoba membuat latihan dengan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R yang memungkinkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran lebih meningkat. Penulis mencoba menerapkan model pembelajaran dengan mengelaborasi metode PQ4R. Dengan elaborasi metode PQ4R memungkinkan siswa memahami materi pelajaran IPS dengan pendekatan proses. Berdasarkan analisis data hasil penelitian Muhammad Ali (2004) diketahui bahwa aktivitas dan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik setelah penerapan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Aktivitas siswa akan lebih baik jika pada tahapan question jawaban pertanyaan siswa dipertukarkan dengan kelompok lainnya. Indikator lain yang menunjukkan meningkatnya aktivitas siswa
  • 4. ditunjukkan oleh sejumlah portofolio kegiatan siswa. Portofolio kegiatan siswa menunjukkan adanya kemajuan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Prestasi belajar siswa berdasarkan hasil tes formatif, tes sumatif dan kriteria ketuntasan hasil belajar tiap siklus mengalami peningkatan. Hasil analisis data pada prestasi belajar siswa berdasarkan hasil tes formatif menunjukkan bahwa pada siklus pertama rata-rata hasil belajar siswa sebesar 7,2 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 65%, siklus kedua rata-rata hasil belajar siswa sebesar 7,5 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 70%, dan siklus ketiga rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,5 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 87%. Pencapaian indikator penelitian pada siklus ketiga ini mengakhiri penelitian. Berpijak dari hasil penelitian seperti yang telah diuraikan di atas, penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran elaborasi untuk proses kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII B perlu diadakan. Proses belajar mengajar akan kondusif apabila lingkungan belajarnya juga kondusif. Proses belajar mengajar merupakan proses yang terintegrasi antar faktor yang meliputi guru, siswa dan faktor pendukung lainnya. Lingkungan belajar akan kondusif apabila faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut juga kondusif. Oleh karena itu lingkungan belajar harus diciptakan dengan baik dan sungguh-sungguh dengan berbagai model pembelajaran yang tepat. Suatu model atau metode bagaimana agar guru dapat menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh siswa.
  • 5. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan instruksional menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak monoton. Model dan metode pembelajaran yang dimaksud akan menumbuhkan rasa ketertarikan dan perhatian pada diri siswa. Perhatian ini merupakan dasar dari minat. Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bervariasi dan menarik sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh. Partisipasi aktif pada diri siswa dalam kegiatan belajar mengajar ini juga dapat menimbulkan penguatan positif potensi dan kemampuan akademik, sehingga diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas Penelitian Tindakan Kelas ini diputuskan pada penerapan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R di dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII B semester 1 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal untuk mata pelajaran IPS. Metode Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Dukuhturi yang beralamat di Jl. Raya Kepandean-Dukuhturi Kabupaten Tegal. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 14 September 2013 sampai 5 November 2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B semester 1 tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan dinamika peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I, kegiatan prencanaan meliputi pembuatan
  • 6. skenario pembelajaran dengan menerapkan elaborasi metode PQ4R, pembuatan RPP dengan materi proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia, pembuatan hand out sesuai materi RPP. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan ( observasi ) yang telah disiapkan sebelumnya. Terlihat siswa masih belum sepenuhnya menerima model pembelajaran yang diterapkan. Penyampaian materi masih terlalu cepat, serta banyak siswa yang belum sepenuhnya melakukan tahap-tahap pembelajaran metode PQ4R. Refleksi atas pelaksanaan siklus I masih perlu dilanjutkan ke siklus II karena peningkatan siswa dalam pembelajaran belum tercapai sebagaimana batas ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Pada siklus II kegiatan prencanaan meliputi pembuatan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R, pembuatan RPP dengan materi perlawanan rakyat terhadap kolonial Barat di berbagai daerah, pembuatan hand out sesuai materi RPP. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada tanggal 28 dan 30 September 2013, sedangkan tes / uji kompetensi siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 November 2013. Pengamatan dilakukan selama tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Terlihat siswa sudah dapat menerima model pembelajaran yang diterapkan. Penyampaian materi sesuai dengan kemampuan siswa. Tidak perlu dilakukan pengulangan pada perintah langkah-langkah pembelajaran.
  • 7. Berdasarkan hasil refleksi atas pelaksanaan siklus II telah terlihat perubahan positif aktivitas siswa dalam pembelajaran. Ketuntasan belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian. Cara Pengambilan Data Data kehadiran siswa yang berupa daftar kehadiran siswa, pengambilan datanya dengan merekam kehadiran siswa anggota kelas VIII B semester 1 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tahun Pelajaran 2013/2014 pada saat penelitian tindakan dilakukan. Data prestasi belajar siswa diambil dengan menggunakan tes / uji kompetensi pada setiap akhir siklus penelitian tindakan. Data observasi proses mengajar dan proses belajar diambil dengan pedoman observasi. Melihat dan mengamati selama penelitian tindakan dilakukan. Menyangkut suasana kelas, serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan data dokumentasi diambil dari foto-foto selama kegiatan penelitian tindakan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif, baik diskriptif kualitatif maupun diskriptif kuantitatif. Data kehadiran siswa yang terdapat pada daftar kehadiran siswa pada saat dilakukan penelitian tindakan dianalisis dengan analisis diskriptif kuantitatif. Dengan menghitung persentase kehadiran siswa pada saat tindakan dilakukan. Data prestasi belajar siswa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu prestasi belajar siswa perorangan ( terdiri dari nilai tertinggi, nilai terendah serta nilai rata- rata ) dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal. Keduanya dianalisis
  • 8. dengan analisis diskriptif kuantitatif dengan menghitung persentase keberhasilan siswa. Data observasi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat tindakan dilakukan. Data yang berasal secara kualitatif kemudian dianalisis dengan analisis diskriptif. Indiator keberhasilan dalam penelitian ini adalah (1) Kehadiran siswa ≥ 95%, (2) Ketuntasan Hasil Belajar ≥ 85%, dan Aktivitas siswa dalam pembelajaran ≥ 66,7%. Hasil Penelitian dan Pembahasan Secara umum hasil penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan aktivitas siswa yang meliputi unsur kehadiran, motivasi belajar, kesungguhan, tanggungjawab, berprestasi, kerjasama, kedisiplinan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R pada kompetensi dasar tentang proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah cenderung menjadi lebih baik ( lihat grafik ). Grafik 1 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran
  • 9. Dari grafik di atas terlihat peningkatan yang cukup signifikan pada aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dimulai dati kondisi awal yang aktivitas siswa hanya 32%. Kemudian pada siklus I mulai ada peningkatan aktivitas siswa sebesar 53%. Pada tahap ini mungkin siswa masih penyesuaian dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Kemudian pada siklus II tingkat aktivitas siswa telah mencapai 72%. Dengan tingkat aktivitas seperti terlihat di atas berarti telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian tindakan ini yakni tingkat aktivitas siswa minimal 66,7%. Prestasi Belajar Siswa Hasil penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan prestasi pembelajaran yang meliputi unsur nilai tertinggi, nilai terendah , nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pada kondisi awal diperoleh data prestasi belajar sebagai berikut : Nilai rata-rata 65,14, dengan nilai tertinggi 80 sedangkan nilai terendah 45. Selain itu, terdapat 25 orang siswa dari 36 orang siswa yang belum memperoleh nilai 75 ( batas KKM ) secara akumulatif (72,2%.) sehingga ketuntasan belajar klasikal baru mencapai 27,8%. Hal ini disebabkan guru belum menerapkan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Pada siklus I data prestasi belajar siswa mulai ada peningkatan antara lain : nilai rata-rata meningkat menjadi 68,5 dan nilai tertinggi mencapai 80 serta nilai terendah 50. Begitu pula persentase ketuntasan belajar juga meningkat menjadi 36 % yang berarti masih ada 23 orang siswa ( 64%) yang memperoleh nilai dibawah
  • 10. KKM. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, sehingga siswa masih banyak yang kebingungan dalam melaksanakan perintah guru sesuai tahap-tahap dalam pembelajaran tersebut. Pada siklus II terjadi peningkatan terhadap jumlah siswa yang memenuhi ketuntasan belajar menjadi 32 orang siswa (88,9%) dengan kata lain terjadi peningkatan sebesar 52,9%. Adapun nilai rata-rata pada akhir siklus II ini telah mencapai 80,6 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Pada siklus II ini indikator keberhasilan yakni 85% siswa tuntas belajar sudah tercapai. Pada tahap ini siswa telah dapat menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru.( lihat grafik ) Grafik 2 Prestasi Belajar Siswa Antar Siklus Keterangan : 1. Kondisi Awal Nilai Tertinggi 2. Siklus I Nilai Terendah 3. Siklus II Nilai Rata-rata
  • 11. Grafik 3 Ketuntasan Belajar Antar Siklus Keterangan : 1. Kondisi awal : Tuntas 2. Siklus I : Belum Tuntas 3. Siklus II Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada tahap refleksi awal ditemukan masalah bahwa (a) prencanaan pembelajaran kurang disiapkan dengan baik, (b) pembelajaran cendrung monoton, (c) pendekatan pembelajaran cnderung hanya menyentuh ranah kognitif, (d) semangat belajar siswa cendrung lemah, (e) mutu pembelajaran cenderung rendah, (f) pemahaman isi materi dan keterampilan yang dibutuhkan siswa masih belum optimal. Berdasarkan hasil temuan tersebut di atas maka perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R pada kompetensi dasar tentang proses kolonialisme dan imperialisme Barat dan pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah.
  • 12. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut dengan menyusun rancangan pembelajaran yang dapat memberikan keutuhan pemahaman siswa komprehensip dan pentahapan yang mudah diterima oleh siswa. Selanjutnya dengan pedoman pada rancangan prmbelajaran secara umum kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R diharapkan aktivitas belajar siswa meningkat, mutu pembelajaran lebih baik dan kompetensi pemahaman materi lebih baik. Dalam upaya meningktkan aktivitas belajar siswa kualitas pembelajran dan peningkatan kompetensi pemahaman materi, maka pada awal pembelajaran siswa diberi penjelasan, diajak tanya jawab, dan diajak berdiskusi tentang pembelajaran yang dihadapi. Diskripsi pembelajaran disampaikan termasuk keterkaitan beberapa tahapan pada model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Penjelasan pembelajaran tersebut disampaikan meliputi : (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dipelajari setiap pertemuan, (4) literatur/bahan ajar yang harus dipelajari, (5) metode, media dan model pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan pada setiap pertemuan dan (6) jenis evaluasi. Diskusi dan tanya jawab dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut memunculkan rencana pembelajaran (RPP), lebih lanjut merupakan dasar pembelajaran yang disepakati antara guru dan siswa. Pada orientasi awal sudah terlihat tanda-tanda motivasi dan kesungguhan siswa sebagai bagian dari semangat belajar untuk beraktivitas dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh hasil sebagaian besar aspek yang diamati masih cukup
  • 13. aktif (sedang) , kemudian pada siklus II mengalami perubahan dimana sebagian besar aspek yang diamati dalam kriteria cukup aktif dan 6 aspek dari 10 aspek yang diamati memperoleh kriteria aktif ( Tinggi) dengan rata-rata persentase 76,9%. Dalam pelaksanaan pembelajaran semangat belajar siswa yang diharapkan sudah nampak. Selain motivasi dan kesungguhan juga tanggung jawab, semangat berprestasi, kerjasama, dan respon selama pembelajaran semakin berkembang. Siswa menunjukkan antusiasnya dan keberanian untuk menjawab pertanyaan baik dari teman sendiri maupun dari guru. Usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dikembangkan melalui pendekatan pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Usaha tersebut telah mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tindakan pada pengelolaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pembelajaran ( RPP), materi / bahan ajar dan proses pembelajaran. Berdasarkan analisis pembelajaran tersebut di atas maka dapat dipaparan bahwa model pembelajaran elaborasi metode PQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa, juga mampu menumbuhkan rasa percaya diri. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R.
  • 14. Disamping itu penerapan model pembelajaran tersebut juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Saran Agar aktivitas belajar mata pelajaran IPS siswa dapat ditinggkatkan hendak guru menerapkan model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Daftar Pustaka A. Aziz Wahab. 1980. Evaluasi Pendidikan PMP, LPMP FPIPS IKIP Bandung. A. Kosasih Djahiri. 1980. Pengajaran Studi Sosial / IPS ( Dasar-Dasar Pengertian Metodologi, Model Belajar-Mengajar IPS ), LPPIPS;FKIS IKIP Bandung. Ali, Muhammad. 2005. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelangsungan Hidup Organisme Melalui Penerapan Model Pembelajaran Elaborasi Metode PQ4R. “ Dalam Beletin Pelangi Pendidikan, Edisi III Desember, Halaman Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Daldjoeni, N. 1981. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni. Depdiknas. 2006. Model-model Pembelajaran yang Efektif. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Djamarah, S, Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hartanto, Irwan. 2009. “Penggunaan Metode Belajar PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pokok Bahasan Pendudukan Militer Jepang di Indonesia SMA Negeri 1 Gringsing Tahun ajaran 2008/2009.” Diunduh dari http://lib.unnes.ac.id/2362/ pada hari selasa tanggal 20 Agustus 2013)
  • 15. Kasmadi, Hartono. 1996. Model-Model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: IKIP Semarang Press. Miles, Mattew dan A, Michael Haberman. 1992. Analisis Data Kuantitatif. Penerjemah: Tje jep Rohidi. Jakarta:UI Press. Muchith, Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontektual. Semarang: Rasail Media Group. Multianto Nugroho, Rizki. 2013. “Penerapan Metode Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI E -1 Semester Gasal 2012 – 2013 SMA Negeri 2 Malang.” Diunduh dari http://karya- ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/25071 pada hari selasa tanggal 20 Agustus 2013) Mutakin, Awan. 1998. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Puspitasari. 2003. Strategi-strategi Belajar. Jakarta:Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media. Sardiman A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Trianto. 2007. Model–Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  • 16. Lampiran 1 FOTO KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SIKLUS I Kegiatan Siswa Memperhatikan penjelasan guru Kegiatan Siswa Tahap Question Kegiatan Siswa Tahap Read dan Reflect Kegiatan Siswa Tahap Preview Kegiatan Siswa Tahap Recite Kegiatan Siswa Tahap Review
  • 17. FOTO KEGIATAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II Kegiatan Siswa Mendengarkan penjelasan guru Kegiatan Siswa Tahap Preview Kegiatan Siswa Tahap Question Kegiatan Siswa Tahap Read dan Reflect Kegiatan Siswa Antusias tanya jawab Kegiatan Siswa dalam presentasi Tahap Review
  • 18. FOTO KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Kegiatan Guru Melakukan Apersepsi Kegiatan Inti (eksplorasi) Guru meminta siswa melakukan proses pembelajaran sesuai langkah- langkah metode PQ4R Kegiatan Inti Guru berkeliling memberi bimbingan dan Meneliti pekerjaan siswa Kegiatan Penutup Guru memberi umpan balik pada siklus proses pembelajaran