[Ringkasan]
Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pendidikan kepramukaan di bidang kesehatan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan, sehingga mampu berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
2. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok
membina generasi muda Indonesia agar
menjadi kader pembangunan bermoral
Pancasila, yang kuat dan sehat jasmani dan
rohaninya.
Tugas pokok ini diselenggarakan dengan
membekali generasi muda melalui pendidikan
luar sekolah dengan pengetahuan dan
ketrampilan praktis di berbagai bidang
Wadah yang mengorganisir kegiatan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan
praktis diberbagai bidang tersebut disebut
Satuan Karya Pramuka disingkat Saka (Scout
Service Brigade)
3. Satuan Karya Pramuka (Scout Service
Brigade) adalah wadah pendidikan
kepramukaan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat, meningkatkan
pengetahuan,kemampuan, ketrampilan
dan pengalaman Pramuka Penegak dan
Pandega dalam berbagai bidang
kejuruan/teknologi
4. Pemantapan ketahanan dan
ketangguhan mental, moral, fisik,
intelektual, emosional serta
sosial generasi muda anggota
Gerakan Pramuka khususnya
dibidang teknologi sehingga saat
mereka meninggalkan Gerakan
Pramuka benar-benar siap sebagai
kader bangsa sekaligus kader
pembangunan bermoral Pancasila
5. 1. Meningkatnya ketahanan dan
ketangguhan mental, moral, fisik,
emosional, intelektual dan sosial
dalam menghadapi pelbagai
tantangan
2. Meningkatnya ketrampilan dalam
menerapkan IPTEK praktis
3. Meningkatnya ketrampilan
berwirausaha
6. Bila ada minimal 10 orang Pramuka
Penegak/Pandega dalam satu atau beberapa
Gugus Depan (Gudep) yang memiliki minat
dalam bidang sama
Bila berada di lebih dari satu Gugus Depan
letaknya berdekatan, atau berada dalam
satu wilayah/ranting
Mempunyai pembina yang berkompeten dalam
bidang tersebut
Adanya dukungan masyarakat sekitar
7. Peserta didik
◦ Pramuka penegak/ pendega
◦ Pramuka penggalang usia 14 – 15 tahun dengan
syarat khusus
◦ Pemuda usia 16 – 25 tahun dengan syarat khusus
Pembina
◦ Pamong saka
◦ Instruktur saka
◦ Pimpinan saka
8. Pada tingkat Ranting (Kecamatan)
Pada tingkat Cabang (Kab/Kota)
Pada satu wilayah tertentu
Pada satu perguruan tinggi tertentu
(Poltek/Univ/Institut)
9. 1. Saka Taruna Bumi (pertanian)
2. Saka Bahari (kelautan)
3. Saka Dirgantara (kedirgantaraan)
4. Saka Bhayangkara (kepolisian)
5. Saka Bakti Husada (kesehatan)
6. Saka Kencana (keluarga berencana)
7. Saka Wana Bakti (kehutanan)
8. Saka Wira Kartika (matra darat)
10. Suatu wadah pengembangan minat,
pengetahuan dan ketrampilan di
bidang kesehatan bagi generasi
muda khususnya anggota Gerakan
Pramuka untuk membaktikan
dirinya kepada masyarakat di
lingkungan sekitar
11. Keberhasilan Pembangunan Kesehatan
memerlukan peran aktif seluruh anggota
masyarakat, termasuk generasi muda
Peranan generasi muda dalam kesehatan
penting
◦ Saat ini
Teladan bagi generasi muda lain
Membantu program sebagai kader kesehatan
◦ Masa depan
Terbentuk masyarakat sehat
12. Masalah kesehatan generasi muda saat ini
cukup serius, yang memerlukan
penanganan, khusus antara lain melalui
wadah SBH
◦ Merokok
◦ Penyalahgunaan obat
◦ Alkohol
◦ Hubungan seksual diluar nikah
◦ Kehamilan remaja
◦ Penyakit menular seksual
◦ Tawuran
13. Mewujudkan kader bangsa di bidang
kesehatan yang dapat membantu
melembagakan norma hidup sehat bagi
semua anggota Gerakan Pramuka dan
masyarakat di lingkungannya (Kep. Ka
Kwarnas Gerakan Pramuka No. 53/1985)
14. Memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi
para Pramuka Penegak dan Pandage untuk
menyalurkan minat, mengembangkan bakat,
kemampuan dan pengalaman dalam bidang
pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan bidang
kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan
dan penghidupannya untuk mengabdi pada
masyarakat, bangsa dan negara (Kepts. Ka Kwarnas
Gerakan Pramuka No. 154/2011)
15. Anggota Gerakan Pramuka yang
mengikuti kegiatan Saka Bakti
Husada diharapkan:
memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman
dalam bidang kesehatan
khususnya tentang: lingkungan
sehat, keluarga sehat,
penanggulangan penyakit, gizi,
obat dan PHBS.
16. Mampu memberikan pengetahuan
dan ketrampilan tentang kesehatan
kepada para anggota Gerakan
Pramuka di Gugusdepan (Gudep)
masing-masing
Memiliki sikap dan perilaku hidup
sehat serta manjadi contoh bagi
teman sebaya, keluarga dan
masyarakat di lingkungannya
17. Mau dan mampu
menyebarluaskan informasi
kesehatan tersebut di atas
kepada masyarakat.
Sehingga ke depan anggota
Pramuka dapat menjadi:
dapat menjadi contoh hidup
sehat bagi remaja, masyarakat
di lingkungannya serta
memiliki sikap dan perilaku
kesehatan yang lebih mantap
18. Wahana dalam memupuk,
mengembangkan, membina dan
mengarahkan minat serta
bakat generasi muda dalam
bidang kesehatan melalui
kepramukaan, untuk
mendukung pencapaian
Indonesia Sehat
19. Berperan aktif melalui gerakan
keperamukaan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan generasi
muda, khususnya anggota Gerakan
Pramuka
Berperan aktif melalui gerakan
kepramukaan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan
perseorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
20. 1. Mengembangkan kegiatan berbasis
masalah kesehatan setempat
2. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan
dengan minat dan pola kegiatan remaja
3. Menumbuhkan semangat kepeloporan,
kerelawan, kemandirian, kreativitas,
inovasi dan persaudaraan
4. Menggalang kemitraan dengan berbagai
pihak, terutama dengan masyarakat
kesehatan
21. Pembenahan organisasi dan
manajemen di seluruh jajaran organisasi
Pembaharuan dan penyegaran
kepengurusan di seluruh jajaran
organisasi
Peningkatan jumlah, mutu dan
pemberdayaan instruktur dan pamong
Pembenahan sistem rekrutmen,
penerimaan anggota baru dan
heregistrasi anggota SBH
22. Pemenuhan kebutuhan buku pedoman
dan atribut organisasi
Pengembangan kegiatan SBH yang
berbasis masalah kesehatan setempat
Penggalian sumberdana secara
optimal
Menggalang kemitraan dengan
berbagai pihak, utamanya dengan
masyarakat kesehatan
23. 1. Krida Bina lingkungan Sehat memiliki 5
kecakapan khusus
2. Krida Bina Keluarga Sehat memiliki 6
kecakapan khusus.
3. Krida Penanggulangan Penyakit memiliki 9
kecakapan khusus.
4. Krida Bina Gizi memiliki 5 kecakapan khusus
5. Krida Bina Obat memiliki 5 kecakapan khusus
6. Krida PHBS memiliki 5 kecakapan khusus
24. 1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan & Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air
25. 1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa
26. 1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Posyandu (Kadarzi)
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi
27. 1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Peny. Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat
9. SKK HIV/AIDS
28. 1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat keluarga (TOGA)
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalah-gunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
29. 1. SKK PHBS di rumah tangga
2. SKK PHBS di sekolah
3. SKK PHBS di tempat kerja
4. SKK PHBS di tempat-tempat umum
5. SKK PHBS di institusi kesehatan
30. Kegiatan SakaBakti Husada dilaksanakan di
basecamp seperti Puskesmas, Akademi/ Sekolah
Kesehatan, Dinkes, RS, UPT Kesehatan atau di
Pangkalan SBH atau di Gudep yang disesuaikan
dengan usia dan kemampuan jasmani & rohani
peserta didik
Kegiatan latihan diutamakan dalam bentuk praktek
berupa kegiatan nyata yakni menerapkan sendiri
pengetahuan/ketrampilannya dgn menggunakan
perlengkapan yang sesuai kebutuhan dan
situasi/kondisi setempat
31. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk bakti
seperti Perkemahan Bakti (Perti), Pramuka Peduli
Kesehatan, Pramuka Peduli Mata, Pramuka Peduli
Banjir serta Tim Bantuan Kesehatan (P3K)
Untuk tingkat Nasional telah diselenggarakan dua kali
Perkemahan Bakti Nasional (Pertinas). Pertama, di
Gowa, Sulsel pada tanggal 21 - 25 Oktober 1995.
Kedua, di Way Som, Lampung pada tanggal 17-23
Oktober 2001 , Ketiga di Jatinangor-Jawa Barat pada
Oktobwer 2006, dan keempat di Gorontalo pada 25
Sept-2 Okt 2011
Untuk tingkat Daerah telah diselenggarakan beberapa
kali Pertida (Propinsi) dan Perticab (Kabupaten)
32. Instruktur SBH adalah profesional kesehatan: dokter,
dokter gigi, apoteker, sarjana kes. masyarakat,
bidan, perawat, nutrionis atau sanitarian
Dengan adanya MOU antara Pimpinan SBH dan 9
organisasi profesi kesehatan (IDI, PDGI, ISFI,
IAKMI, PERSAGI, IBI, PPNI, HAKLI, dan PERSI),
maka yang menjadi instruktur tidak berasal dari
Dinkes dan Puskesmas saja, melainkan menjadi
tanggung jawab keluarga besar kesehatan termasuk
profesional kesehatan yang bekerja di manapun.
33. Sejak berdirinya Pimpinan SBH Tk. Nasional tahun
1985 telah berganti 7 (tujuh) kali sbb:
◦ 1985-1988: Dr. Suyono Yahya, MPH.
◦ 1988-1995: Dr. S.L. Leimena, MPH.
◦ 1995-1998: Dr. N. Kumara Rai, MPH.
◦ 1998-2005: Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH.
◦ 2005-2008: Dr. Astuti Suparmanto, MSc.
◦ 2008-2011: Dr. Budi Rahardja, MPH.
◦ 2011-sekarang: Dr. Ratna Rosita, MPHM.
34. Kengurusan tingkat Kwartir Daerah (kwarda)
ditemukan di semua propinsi
Kepengurusan tingkat Kwartir Cabang
(kwarcab) ditemukan di 300 Kabupaten
Kepengurusan tingkat (Kwartir Ranting
(kwarran) ditemukan di lebih dari 50%
kecamatan
35. Hasil herregistrasi tahun 2002 mencatat:
◦ Dari 300 Kwarcab yang tercatat, 170 diantaranya
telah memperbaharui kepengurusan Saka Bakti
Husada
◦ Jumlah anggota tercatat sebanyak 75.000
Penegak, 12.000 Pandega, 3.700 intruktur, 1.250
pamong serta 6.800 pimpinan
36. Keanggotaan Putra
(org)
Putri
(org)
Jumlah
(org)
Penegak 35.000 40.000 75.000
Pandega 5.000 7.000 12.000
Instruktur 1.900 1.800 3.700
Pamong 650 600 1.250
Pimpinan Saka 3.600 3.200 6.800
Jumlah 46.150 52.600 98.750
Sumber: Laporan SBH dari daerah/cabang
37. Meningkatkan citra Gerakan Pramuka dalam
pengabdian kepada masyarakat khususnya di
bidang kesehatan
Membekali peserta didik anggota Pramuka
tentang pengetahuan dan ketrampilan di bidang
kesehatan
Menyiapkan kader bangsa khususnya kader di
bidang kesehatan
38. Menjadi contoh dan pelopor hidup sehat bagi
generasi muda dan masyarakat sekitarnya
◦ Hal ini dapat diwujudkan dengan senantiasa
berprilaku sehat misal tidak merokok, tidak minum
minuman keras, anti narkota dll
39. Mendorong kesadaran, kemauan, dan
kemampuan generasi muda melalui gerakan
kepramukaan untuk hidup sehat
◦ Hal ini diwujudkan dalam bentuk kampanye tidak
merokok, tidak minum minuman keras, anti Narkoba,
dll.
40. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perseorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
◦ Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk menjadi kader
kesehatan dalam keluarga, aktif di pos-pos
kesehatan, peduli banjir, peduli sampah, peduli
masalah kesehatan di wilayahnya, peduli hidup sehat
dan bersih, mempelopori cara hidup sehat, dll.
41. Sebagai tempat berdirinya Saka (Pangkalan Saka)
Sebagai motor penggerak dan pengembangan
Saka (para mahasiswa sebagai anggota Saka)
Sebagai gudang para ahli, perguruan tinggi dapat
mensupply kebutuhan instruktur Saka dalam
berbagai disiplin ilmu
Melakukan berbagai penelitian dan
pengembangan Saka yang bermafaat untuk
masyarakat
42. Pengurus aktif SBH Pengurus SBH
kurang/tidak aktif
Kegiatan
cukup
banyak
Teruskan dan
kaderisasi
Cari orang yg mau
aktif, ada staf yang
ditunjuk khusus
Kegiatan
tidak ada
Rancang kegiatan
sesuai dgn masalah
kes setempat dan
minat kaum muda
Beri motivasi dgn
cara penyegaran,
studi banding
43. Pendanaan cukup Pendanaan kurang
Kegiatan
cukup
banyak
Teruskan dan
laksanakan kegiatan
sebaik-baiknya
Kembangkan
kemitraan,
sponsorship
Kegiatan
tidak ada
Tunjuk staf atau
orang yang mau
mengelola kegiatan
SBH
Berikan motivasi
kepada pengurus
dan asistensi teknis
SBH
44. P Praktis
R Rasional
A Alam terbuka
M Mandiri
U Unggul
K Kepribadian
A Afiat (Sehat)
(Hasil Orientasi Kepramukaan Pimpinan SBH
Tingkat Nasional pada bulan September 1999)
45. Kridanya ada enam
Tiga lima SKKnya
Itulah Saka Kita
Saka Bakti Husada
Yoo ayo ayo ayo yo
Mari kita giatkan
Saka Bakti Husada
Agar rakyat Sehat Semua
4/6/2015kodrat
46. Pusat Promosi Kesehatan Kementerian
Kesehatan Gedung Prof. Sujudi Lantai
X
Jln. HR. Rasuna Said Kav. X5 No. 4-9,
Jakarta Selatan 12950
◦ Telp: 021-5221224
◦ Fax : 021-5203873
◦ HP: 0816 855 321
◦ E-mail: (diperbaharui)