2. Pengertian Pemberdayaan
Upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk
berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan
mengendalikan kelembagaan masyarakatnya
secara bertanggung jawab demi perbaikan
kehidupannya.
Pemberdayaan Upaya memberikan daya
(Empowerment) atau kekuatan (Strength).
3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Segala upaya yang bersifat non instruktif
untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan
masyarakat agar mampu
mengidentifikasi,merencanakan dan melakukan
pemecahan masalah dg memanfaatkan potensi dan
fasilitas yg ada setempat
4. Gerakan Pemberdayaan
(Empowerment)
Proses pemberian informasi secara terus menerus
dan berkesinambungan mengikuti perkembangan
sasaran serta proses membantu sasaran agar sasaran
berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar
(aspek knowledge) dari tahu menjadi mau (aspek
attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan
perilaku yg diperkenalkan (aspek practice)
5. PRINSIP-PRINSIP
PEMBERDAYAAN kemampuan masy
Menumbuhkembangkan
Menumbuhkembangkan peran serta masy
Mengembangkan semangat gotong royong
Bekerja bersama masy
Menggalang kemitraan dgn berbagai pihak
Penyerahan pengambilan keputusan pd masy
Pengorganisasian masyarakat (community
organization) atau pembangunan masyarakat
(community development).
8. CIRI-CIRI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. COMMUNITY LEADERS
KEPEMIMPINAN MASYARAKAT : KADER, TOKOH
MASY
2. COMMUNITY ORGANIZATIONS
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT : POSYANDU,
POSKESDES, LEMBAGA LAIN
3. COMMUNITY FUND
DANA MASYARAKAT : DANA SEHAT, DASOLIN,
TABULIN
4. COMMUNITY MATERIAL
BAHAN/SARANA MASYARAKAT : AMBULAN DESA,
PASIR, BATU, DLL
9. 5. COMMUNITY KNOWLEDGE
PENGETAHUAN MASYARAKAT
LOMBA BAYI SEHAT, MENU SEIMBANG, DSB.
6. COMMUNITY TECHNOLOGY
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
TEST YODIUM DENGAN CARA MASYARAKAT
SENDIRI, PENYARINGAN AIR SEDERHANA,
DLL.
7. COMMUNITY DECISION MAKING
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG
DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT.
10. 1.TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TUJUAN UMUM
Meningkatkan Kemandirian Masyarakat dan Keluarga
dalam bidang Kesehatan sehingga Masyarakat dapat
berkontribusi dalam meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat.
2.
TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatnya Pengetahuan dan Kemampuan
Masyarakat dalam bidang Kesehatan
b. Terciptanya Kelembagaan Upaya Masyarakat dalam
Bidang Kesehatan
c. Meningkatnya Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
11. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Me
2. Me
kesadaran masy ttg pentingnya kes
kesadaran masy utk memanfaatkan
fasilitas yankes yg ada
3. Mengembangkan bbg cara utk menggali
sumber daya masy utk pemb. Kes.
4. Mengembangkan bbg btk keg pemb kes
yg sesuai sos budaya masy
5. Mengembangkan manajemen sbr daya
yg dimiliki masy scr terbuka/transparan
13. POKOK-POKOK KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARKAT
B. PENDEKATAN PKMD:
•
•
•
•
•
Pertemuan Tingkat Desa (PTD)
Forum Kesehatan Masy. Desa (FKMD)
SMD (Survei Mawas Diri)
MMD (Musyawarah Masy Desa)
Pelaksanaan Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan
Teknik PKMD ini yang digunakan dalam
Pengembangan GMDS (Desa Siaga)
14. Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat adalah melalui peningkatan
pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
fasilitasi, agar masyarakat tahu, mau dan mampu
untuk hidup sehat, berdasar potensi yang
dimilikinya
Salah satu wujud pemberdayaan masyarakat adalah
tumbuh dan berkembangnya Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
16. Sumber Daya Manusia
Pemimpin (formal dan non-formal), Tokoh
masyarakat dll.
Kader Posyandu
Kader Poskesdes
Kader Posyandu Lansia
Kader Kesehatan Lingkungan
Saka Bhakti Husada
Santri Husada
Dokter Kecil
dll.
17. PENDANAAN MASYARAKAT
Dana Sehat
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
Tabungan Masyarakat (Tabumas)
Jimpitan
Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS)
Kolekte
dll
18. WUJUD UKBM
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Kelompok Pemakai Air (Pokmair)
Pos Obat Desa (POD)
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
SBH (Saka Bhakti Husada)
Posyandu Usila
Bina Keluarga Balita (BKB)
Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
dll
19. DESA SIAGA (GMDS)
ADALAH DESA YG MEMILIKI KESIAPAN
SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN UNTUK
MENCEGAH DAN MENGATASI MASALAH2
KESEHATAN
(BENCANA & KEGAWATDARURATAN
KESEHATAN)
SECARA MANDIRI,
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN
DESA SEHAT
Catatan: DESA SIAGA DI = KELURAHAN = = GERAKAN KAMPUNG) SEHAT (GMDS)
(DESA PROVINSI LAMPUNG PEKON = MENUJU DESA
20. TUJUAN DESA SIAGA
TUJUAN UMUM:
TERWUJUDNYA DESA DG MASYARAKAT YG SEHAT, PEDULI &
TANGGAP THD MASALAH2 KES (BENCANA & KEGAWATDARURATAN KES) DI DESANYA
TUJUAN KHUSUS:
• MENINGKATNYA PENGETAHUAN & KESADARAN MASY DESA
TTG PENTINGNYA KES & MELAKSANAKAN PHBS
• MENINGKATNYA KEMAMPUAN & KEMAUAN MASY DESA UTK
MENOLONG DIRINYA SENDIRI DI BIDANG KES
• MENINGKATNYA KEWASPADAAN & KESIAPSIAGAAN MASY
DESA THD RISIKO & BAHAYA YG DPT MENIMBULKAN GANGGUAN KES (BENCANA, WABAH PENYAKIT, DSB)
• MENINGKATNYA KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA
• MENINGKATNYA DUKUNGAN & PERAN-AKTIF STAKEHOLDERS
DLM MEWUJUDKAN KES MASY DESA
21. PENDEKATAN PENGEMBANGAN
DESA SIAGA (GMDS)
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ATAU PENGGERAKAN
PERAN-AKTIF MASYARAKAT MELALUI PROSES PEMBELAJARAN
YG TERORGANISASI DG BAIK (PENGORGANISASIAN MASY –
FASILITASI
MENGIDENTIFIKASI
MASALAH, PENYEBAB & SB DAYA
(SURVEI MAWAS DIRI)
MEMANTAU &
EVALUASI UTK BINA
KELESTARIAN
FASILITASI
PKMD)
PROSES
PEMBELAJARAN
MASY DESA
(SPIRAL PEMECAHAN
MASALAH)
FASILITASI
DIAGNOSIS & RUMUS
KAN ALTERNATIF2
PEMECAHAN
MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN
PEMECAHAN
FASILITASI
24. Pertemuan Tingkat Desa (PTD)
Merupakan langkah awal dr keg pembinaan di Tk Desa
1.
2.
3.
Tujuan:
- Dikenalnya konsep Desa Siaga (GMDS) & Poskesdes
- Dukungan Pamong & Toma dlm pelaksanaan Desa Siaga
- Disadari pentingnya SMD
- Tersusunnya kelompok kerja SMD & jadwal survei
Tempat dan waktu : di Desa, waktu menyesuaikan
Peserta :
a. Peserta Tk Kec :
Camat/stafnya; Ka. Pusk. & staf; Depag, Deptan dll
b. Peserta Tk Desa :
Kades/Lurah, Bidan Desa, Kader, Pimp LSM, Tokoh Masy
25. 4. Pokok bahasan Pertemuan:
- Pembukaan pertemuan oleh Kades
- Sambutan Camat
- Penjelasan masalah kesehatan &
pentingnya GMDS oleh Bidan Desa
- Persiapan SMD (rincian keg &
peralatan) & rencana jadwal MMD
26. SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
Pengertian :
Keg. Pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kes. oleh sekelompok
masy setempat.
Tujuan
:
1. Masy mengenal, mengumpulkan data,
mengkaji masalah kes yg ada
2. Menumbuhkan minat & kesadaran
masy untuk mengetahui masalah kes &
pentingnya Desa Siaga (GMDS)
27. Siapa pelaksananya?
Kader yg telah dilatih tentang apa SMD,cara
pengumpulan data (menyusun daftar pertanyaan
sederhana), cara pengamatan, cara
pengolahan/analisa data sederhana & cara penyajian
Tokoh masyarakat di desa
Bagaimana melaksanakan SMD?
a. Pengamatan langsung:
- observasi partisipatif
- Berjalan bersama masy mengkaji
lapangan (Transection walk)
b. Wawancara dgn kunjungan rumah atau
c. Wawancara mendalam (DKT/FGD) secara kelompok
28. Langkah-langkah SMD
1.
Persiapan
a) Menyusun daftar pertanyaan
Berdasarkan prioritas masalah yg ditemui di Puskesmas dan
Desa (data sekunder)
Dipergunakan utk memandu pengumpulan data
Pertanyaan harus jelas, singkat, padat dan tdk bersifat
mempengaruhi responden
Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
Menampung juga harapan masyarakat
b) Menyusun lembar observasi (pengamatan)
Utk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan
sekitarnya.
c) Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan
wilayah dan jumlah KK
30. 4.
Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
Masalah yang dirasakan oleh masy.
Prioritas masalah
Kesediaan masy utk ikut berperan serta aktif
dalam pemecahan masalah
Ada 3 macam cara penyajian data:
•
•
•
Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)
Secara Tabular (menggunakan tabel)
Secara Grafikal (menggunakan grafik)
31. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
1. Pengertian
Musyawarah yg dihadiri oleh perwakilan masyarakat
(FKMD) utk membahas masalah-masalah (terutama
yg erat kaitannya dgn kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana) yg ada di desa &
merencanakan penanggulanggannya.
Topik yg dibahas fokus kepada hasil SMD yg telah
diperoleh.
32. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2. Tujuan
:
Agar masy. mengenal masalah Kes. yg dihadapi
dan dirasakan diwilayahnya
Agar masy. sepakat untuk bersama-sama
menanggulangi
Tersusunnya rencana kerja utk Penanggulangan
masalaha yg disepakati bersama
33. 3. Peserta:
Para kader pelaksana SMD
Kepala Desa & perangkat Desa
Tokoh Masy setempat formal & non-formal
PKK
Karang Taruna, Saka Bhakti Husada
PMR
Beberapa KK yg di SMD
Pimpinan Puskesmas & staf
Lintas Sektor Kecamatan (Bangdes, BKKBN, Agama, dll)
Ketua Organisasi Masy (NU, Muhammadiyah, Perempuan,
Pemuda, Partai)
4. Tempat : Kantor Kelurahan
34. 5. Pola penyelenggaraan
a) Susunan tempat duduk:
Sebaiknya berbentuk lingkaran (round table), tdk ada
peserta membelakangi peserta yg lainnya, komposisi
jangan seperti diruangan kelas!
Pimpinan pertemuan duduk sederetan, setara dan berada
diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi
istimewa
Duduk tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai
diatas tikar/permadani/matras
35. b) Suasana MMD:
Ciptakan suasana kekeluargaan yg akrab
Jangan ciptakan suasana formal dengan meja yg ditata
seperti dimeja persidangan.
c) Waktu:
Mulailah tepat waktu, sesuai dgn rencana & jadwal, jangan
sampai peserta menunggu
Yg mengundang hadir terlebih dahulu, jangan terlambat!
36. d) Peran Ketua MMD:
Mengarahkan pembicaraan agar jangan
menyimpang dari arah yg ditetapkan.
Menjadi penengah jika terjadi perselisihan
pendapat dlm pembicaraan.
Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama
peserta
Ketua harus selalu berusaha memotivasi setiap
peserta
Ketua jangan terlalu banyak berbicara, ketua
sebaiknya lebih banyak memandu,
Ketua harus sabar, tidak emosional bila ada hal-hal
yg menjengkelkan
37. Ketua harus jeli, cerdik & segera bisa menangkap apa yg
dimaksud oleh peserta,
Setiap pendapat harus dihargai, jangan memaksakan
kehendak utk disetujui, semua keputusan
berdasarkan musyawarah, bukan paksaan,
harus
Ketua harus selalu memantau kepada bahasa tubuh,
ekspresi, gerak-gerik peserta, apakah mereka kelihatan
bosan/jengkel mendengarkan, bila perlu diselingi dgn
gurauan utk mencairkan,
Bila ada hal-hal teknis yg kurang jelas, terutama ttg
masalah/info yg berkaitan dgn kesehatan, dpt meminta
kejelasan & penjelasan dari dokter Puskesmas/stafnya.
38. PENGEMBANGAN DESA SIAGA
Setiap desa: memiliki potensi untuk
mengembangkan Desa Siaga
Setiap desa, umumnya memiliki UKBM
UKBM yang mandiri, entry point pengembangan
Desa Siaga
UKBM Mandiri (contoh: Posyandu):
- Jumlah kader = minimal 5 orang
- Frekwensi buka Posyandu = > 8 kali
- Cakupan program = > 50%
- D/S = >50%
- Memiliki program tambahan
- Memiliki dana sehat
39. UKBM APA SAJA YANG SELAYAKNYA ADA DI
DESA SIAGA?
1. UKBM dalam Pemeliharaan Kesehatan:
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pos UKK
Pos Kesehatan Pesantren
Dana Sehat
Tabulin, Jambulin, Dasolin
Ambulan Desa, Suami Siaga
Kelompok Donor Darah
Kader
Dokter Kecil
40. UKBM APA SAJA YANG SELAYAKNYA ADA DI
DESA SIAGA?
2. UKBM di bidang Kesehatan Ibu & Anak
BKB (Bina Kesehatan Balita)
KP-KIA (Kelompok Peminat Kesehatan
Ibu dan Anak)
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
GSI (Gerakan Sayang Ibu)
41. UKBM APA SAJA YANG SELAYAKNYA ADA DI
DESA SIAGA?
3. UKBM di Bidang Pengendalian Penyakit dan
Kesehatan Lingkungan:
Pokmair (Kelompok Pemakai Air)
DPKL (Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan)
Jumantik
Kader Kesehatan Lingkungan
Kelompok Siaga Bencana
Kelompok Pengelola Sampah dan Limbah
Kelompok Pengamat (Surveilans) dan Pelaporan
dll
42. UKBM APA SAJA YANG
SELAYAKNYA ADA DI DESA SIAGA?
4. UKBM di Bidang Gizi dan Farmasi:
Posyandu
Posyandu Usila
Warung Sekolah
POD/WOD
Taman Obat Keluarga (TOGA)
Kader: Posyandu, Usila, POD
43. POS KESEHATAN DESA
SUATU UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN2 MINIMAL
PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIS PENYAKIT MENULAR & YG
BERPOTENSI MENJADI KLB SERTA FAKTOR2 RISIKONYA
PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR & YG
BERPOTENSI MENJADI KLB SERTA KEKURANGAN GIZI
KESIAPSIAGAAN & PENANGGULANGAN BENCANA &
KEGAWATDARURATAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN DASAR, SESUAI DENGAN
KOMPETENSINYA
45. SUMBERDAYA POSKESDES
MINIMAL 1 (SATU) ORANG BIDAN
& 2 (DUA) ORANG KADER
FISIK BANGUNAN, PERLENGKAPAN
& PERALATAN
ALAT KOMUNIKASI KE MASYARAKAT &
KE PUSKESMAS
47. INDIKATOR KEBERHASILAN
POSKESDES
KELUARAN (OUTPUT)
MASUKAN (INPUT)
Jumlah kader aktif
Jumlah tenaga kesehatan
yang tersedia
Tersedianya sarana (alat
dan obat)
Tersedianya tempat
pelayanan masyarakat
Tersedianya dana
operasional Poskesdes
Tersedianya data/catatan
(jumlah bayi di imunisasi,
jumlah kematian, dll)
Cakupan ibu hamil (K4)
Cakupan persalinan (Linakes)
Cakupan kunjungan rumah (KN2)
Cakupan BBLR yang dirujuk
Jumlah bayi & anak Balita BB tidak
naik (T) ditangani
Jumlah Balita Gakin umur 6-24
bulan yang mendapat MP-ASI
Cakupan imunisasi
Cakupan pelayanan gawat darurat
dan KLB dalam tempo 24 jam
Cakupan keluarga punya jamban
Cakupan keluarga yang dibina
sadar gizi
Cakupan keluarga menggunakan
garam beryodium
Tersedianya data kes. lingkungan
(jumlah jamban, air bersih dan
SPAL)
Jumlah kasus kesakitan dan
kematian akibat penyakit menular
Peningkatan perkembangan UKBM
yang dibina
48. INDIKATOR KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN DESA SIAGA (GMDS)
• INDIKATOR MASUKAN (INPUT):
-
ADA/TIDAKNYA FORUM KES. MASYARAKAT DESA
ADA/TIDAKNYA POSKESDES & SARANANYA
ADA/TIDAKNYA TENAGA KESEHATAN (MINIMAL BIDAN)
ADA/TIDAKNYA UKBM LAIN
• INDIKATOR PROSES (PROCESS):
-
FREKUENSI PERTEMUAN FORUM KES. MASYARAKAT DESA
BERFUNGSI/TIDAKNYA POSKESDES
BERFUNGSI/TIDAKNYA UKBM YG ADA
BERFUNGSI/TIDAKNYA SISTEM KESIAPSIAGAAN &
PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN & BENCANA
- BERFUNGSI/TIDAKNYA SISTEM SURVEILANS (PENGAMATAN & PELAPORAN)
- ADA/TIDAKNYA KUNJUNGAN RUMAH UTK KADARZI &
PHBS (OLEH NAKES & KADER)
49. INDIKATOR KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN DESA SIAGA (GMDS)
• INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT):
- CAKUPAN YANKES POSKESDES
- CAKUPAN PELAYANAN UKBM2 YANG ADA
- JML KASUS KEGAWATDARURATAN & KEJADIAN LUAR
BIASA (KLB) YG DILAPORKAN/DIATASI
- CAKUPAN RUMAH TANGGA YG MENDPT KUNJUNGAN
RUMAH UTK KADARZI & PHBS
• INDIKATOR DAMPAK (OUTCOME):
-
JML
JML
JML
JML
JML
YG MENDERITA SAKIT (KESAKITAN KASAR)
YG MENDERITA GANGGUAN JIWA
IBU MELAHIRKAN YG MENINGGAL DUNIA
BAYI & BALITA YG MENINGGAL DUNIA
BALITA DENGAN GIZI BURUK
50. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• MENGEMBANGKAN ALAT FORMAT EVALUASI
DIRI, SEJAUHMANA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MAMPU MEMANDIRIKAN
MEREKA. CONTOH: PADA POSYANDU, PHBS
DSBNYA ADA STRATIFIKASI.
• STUDI BANDING KE DAERAH YANG LEBIH
MAJU, AKAN MEMACU SEMANGAT UNTUK
LEBIH MAJU.
• MENELAAH “KISAH SUKSES” ANTAR
DAERAH, TUKAR MENUKAR PENGALAMAN.
• FASILITASI DAN BIMBINGAN TEKNIS DARI
TINGKAT ADMINISTRASI DIATAS.
51. PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT :
Getting to know the lokal community
Mengetahui kakteristik masyarakat
setempat (lokal) yang akan
diberdayakan termasuk perbedaan
karakteristik yang membedakan masy
desa yang satu dengan yang lainnya
52. Gathering knowledge about the
lokal community
Mengumpulkan pengetahuan yang
menyangkut informasi mengenai
masyarakat setempat. Pengetahuan tsb
merupakan informasi faktual tentang
distribusi penduduk menurut umur, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, status
sosial ekonomi termasuk pengetahuan
tentang nilai, sikap, ritual dan kebiasaan
serta faktor kepemimpinan baik
formal/informal
53. Identifying the lokal leader
Mengindentifikasi pimpinan/tokoh-tokoh
masyarakat setempat. Untuk faktor ini
keterlibatan tokoh masyarakat harus
selalu diperhitungkan karena mereka
mempunyai pengaruh yang kuat di dalam
masyarakat
54. Stimulating the community to
realize that it has problems
Didalam masyarakat yang terikat terhadap
adat kebiasaan, sadar atau tidak sadar
mereka tidak merasakan bahwa mereka
punya masalah yang perlu dipecahkan.
Karena itu perlu pendekatatan persuasif
agar mereka sadar bahwa mereka punya
masalah yang perlu dipecahkan dan
kebutuhan yang perlu dipenuhi
55. Helping people to discuss their
problem
Memberdayakan masyarakat
bermakna merangsang masyarakat
untuk mendiskusikan masalahnya serta
merumuskan pemecahannya dalam
suasana kebersamaan
56. Helping people to identifying
their most pressing problems
Masyarakat perlu diberdayakan agar
mampu mengidentifikasi
permasalahan yang paling menekan.
Dan masalah yang paling menekan
inilah yang harus diutamakan
pemecahannya
57. Fostering self confidence
Tujuan utama pemberdayaan
masyarakat adalah membangun
rasa percaya diri masyarakat. Rasa
percaya ini merupakan modal utama
masyarakat untuk berswadaya
58. Deciding on a program action
Masyarakat perlu diberdayakan untuk
menetapkan suatu program yang akan
dilakukan dengan menetapkan skala
prioritas, prioritas tertinggi perlu
didahulukan
59. Recognition of strengtht and
resources
Memberdayakan masyarakat berarti
membuat masyarakat tahu dan mengerti
bahwa mereka memiliki kekuatankekuatan dan sumber-sumber yang dapat
dimobilisasi untuk memcahkan
permasalahan dan memenuhi
kebutuhannya
60. Helping people to countinue to
work on solving their problems
Pemberdayaan masyarakat adalah
suatu kegiatan yang
berkesinambungan. Karena itu
masyarakat perlu diberdayakan agar
mampu bekerja memecahkan
masalahnya secara kontinyu
61. Increasing peoples ability for
self help
Salah satu tujuan pemberdayaan
masyarakat adalah tumbuhnya
kemandirian masyarakat. Masyarakat
mandiri adalah masyarakat yang
mampu menolong diri sendiri, untuk
itu selalu ditingkatkan kemampuan
masyarakat untuk berswadaya
62. SYUKURLAH DESA KITA SUDAH
SEHAT SECARA MANDIRI
TAPI KITA HARUS
TERUS BERJUANG