SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
PENGERINGAN
(lanjutan)
Yusron Sugiarto, STP, MP., MSc
PERHITUNGAN KADAR AIR
Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam
persentase bobot terhadap bahan basah, misalnya
dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan, dan disebut
kadar air berat basah atau basis basah (bb).
Kadar air basis basah dapat ditetapkan dengan
persamaan berikut:
PERHITUNGAN KADAR AIR
Disamping kadar air bobot basah, kadar air bahan juga
dapat dinyatakan dalam kadar air basis kering yaitu air
yang diuapkan dibagi bobot bahan setelah
pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah bobot
bahan sebelum pengeringan dikurangi bobot bahan
setelah pengeringan, sebagaimana persamaan berikut:
PERHITUNGAN KADAR AIR
Menghitung kadar air basis basah dan basis kering pada
soal berikut ini:
1. 100 kg gabah yang dikeringkan diperoleh data bobot
air 20 kg dan bobot bahan kering 80 kg. Berapa
kadar air Wet Basis dan Dry Basisnya
2. Jika kadar air bahan awal 20 % dikeringkan menjadi 14
%, berapa persen susutnya ?
3. Sebanyak 100 kg kacang tanah dengan kadar air
awal 25 persen (BB), dikeringkan sampai kadar air 14
persen (BB). Hitung jumlah air yang diuapkan dan
bobot bahan keringnya
PERHITUNGAN DENGAN
PSIKROMETRIK CHART
PSIKROMETRIK CHART
Psychrometric Chart atau Chart psikrometrik merupakan hasil
karya jenius peninggalan kakek moyang kita yang
berhubungan dengan karakteristik udara.
Dengan adanya chart ini maka perencanaan tata udara
menjadi lebih sederhana, karena tidak perlu menggunakan
hitungan matematis yang rumit.
Chart psikrometrik merupakan tampilan secara grafikal sifat
thermodinamik udara antara lain suhu, kelembaban,
enthalpi, kandungan uap air dan volume spesific.
Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan antara
berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik
yang berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat
thermiknya.
PSIKROMETRIK CHART
Pemetaan Psikrometrik Chart
Cara terbaik memahami psikrometrik chart adalah
mengobservasi bagaimana letak dan posisi setiap garis
kurva diletakkan atau dipetakan pada psikrometrik chart.
Psikrometrik chart menyatakan hubungan antara suhu
bola kering, suhu bola basah, suhu titik embun,
kelembaban relatif, panas total (entalpi), volume speisifik,
kelebaban spesifik, panas sensibel dan panas laten.
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan letak garis skala pada Chart
Tipikal pemetaan garis skala
Psikrometrik chart
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan letak garis skala pada Chart
Tipikal pemetaan garis skala
Suhu bola kering (DB),
Kelembaban Spesifik
(specific humidity, w),
dan garis saturasi
(saturation line)
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan letak garis skala pada Chart
Tipikal Pemetaan garis skala
kelembaban relatif
atau relative humidity
(RH).
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan letak garis skala pada Chart
Tipikal Pemetaan garis skala
volume spesifik yang
segaris dengan suhu
bola basah (wet bulb),
suhu titik embun (dew
point temperature)
dan entalpi.
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Dry-bulb Temperature (DB)
DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh
melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer
pada theremometer dengan bulb kering.
Suhu DB diplotkan sebagai garis vertikal yang
berawal dari garis sumbu mendatar yang
terletak di bagian bawah chart. Suhu DB ini
merupakan ukuran panas sensibel. Perubahan
suhu DB menunjukkan adanya perubahan
panas sensibel.
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Wet-bulb Temperature (WB)
WB adalah suhu udara ruang yang diperoleh
melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer
pada theremometer dengan bulb basah.
Suhu WB diplotkan sebagai garis miring ke
bawah yang berawal dari garis saturasi yang
terletak di bagian samping kanan chart.
Suhu WB ini merupakan ukuran panas total
(enthalpi). Perubahan suhu WB menunjukkan
adanya perubahan panas total.
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Dew-point temperature (DP)
Suhu DP adalah suhu di mana udara mulai
menunjukkan aksi pengembunan ketika
didinginkan.
Suhu DP ditandai sebagai titik sepanjang garis
saturasi. Pada saat udara ruang mengalami saturasi
(jenuh) maka besarnya suhu DB sama dengan suhu
WB demikian pula suhu DP. Suhu DP merupakan
ukuran dari panas laten yang diberikan oleh sistem.
Adanya perubahan suhu DP menunjukkan adanya
perubahan panas laten atau adanya perubahan
kandungan uap air di udara.
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Specific Humidity (W)
Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air
di udara yang diukur dalam satuan grains per
pound udara. ( 7000 grains = 1 pound) dan
diplotkan pada garis sumbu vertikal yang ada di
bagian samping kanan chart.
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Relative Humidity (% RH)
% RH merupakan perbandingan jumlah actual dan
jumlah maksimal (saturasi) dari uap air yang ada
pada suatu ruang atau lokasi tertentu.
100% RH berarti saturasi dan diplortkan menurut
garis saturasi. Untuk ukuran yang lebih kecil
diplotkan sesuai arah garis saturasi.
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Enthalpi (H)
Enthalpi adalah jumlah panas total dari campuran
udara dan uap aire di atas titik nol. Dinyatakan
dalam satuan Btu/lb udara. Harga enthapi dapat
diperoleh sepanjang skala di atas garis saturasi
PSIKROMETRIK CHART
Definisi Istilah dan Plotting pada Chart
Specific volume (SpV)
Specific volume atau volume spesifik adalah
kebalikan dari berat jenis, dinyatakan dalam ft3/lb.
Garis skalanya sama dengan garis
skala bola basah (wet bulb)
PSIKROMETRIK CHART
CARA MEMBACA
Gambar memperlihatkan suatu kondisi
udara (titik P) yang parameternya di-
plot-kan pada chart psikrometirk yang
disederhanakan untuk mempermudah.
PSIKROMETRIK CHART
CARA MEMBACA
Gambar memperlihatkan suatu kondisi
udara (titik P) yang parameternya di-
plot-kan pada chart psikrometirk yang
disederhanakan untuk mempermudah.
PSIKROMETRIK CHART
CARA MEMBACA
Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter
tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya
(misalnya titik P).
Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter
lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola
basah 76oF.
Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan
dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat
diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%.
Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume spesifik (SpV)
adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H)
adalah 39,55 Btu/lb.
PSIKROMETRIK CHART
CARA MEMBACA
Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter
tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya
(misalnya titik P).
Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter
lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola
basah 76oF.
Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan
dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat
diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%.
Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume spesifik (SpV)
adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H)
adalah 39,55 Btu/lb.
PSIKROMETRIK CHART
SOAL 1
Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan
slink psychrometer memberikan data sebagai
berikut: suhu bola kering 78oF = 25.5 C DB, suhu bola
basah 65oF =18.3 CWB. Tentukan parameter udara
lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.
PSIKROMETRIK CHART
SOAL 1
Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan
slink psychrometer memberikan data sebagai
berikut: suhu bola kering 78oF DB, suhu bola basah
65oF WB. Tentukan parameter udara lainnya
dengan mengunakan psikrometrik chart.
PSIKROMETRIK CHART
SOAL 2
Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan
slink psychrometer memberikan data sebagai
berikut: suhu bola kering 56oF DB, suhu bola basah
30oF WB. Tentukan parameter udara lainnya
dengan mengunakan psikrometrik chart.
PSIKROMETRIK CHART
SOAL 3
Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan
slink psychrometer memberikan data sebagai
berikut: suhu bola kering 45oF DB, suhu bola basah
70oF WB. Tentukan parameter udara lainnya
dengan mengunakan psikrometrik chart.
PSIKROMETRIK CHART
SOAL 4
Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan
slink psychrometer memberikan data sebagai
berikut: suhu bola kering 80oF DB, suhu bola basah
60oF WB. Tentukan parameter udara lainnya
dengan mengunakan psikrometrik chart.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRsartikot
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaRatna54
 
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udaraHubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udaraJoel mabes
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Nuruliswati
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4Titin Indrawati
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Chaed Al Habibah
 
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)Wulan Marayani
 

Was ist angesagt? (20)

MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udaraHubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
 
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
 

Ähnlich wie Pengeringan (lanjutan)

03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptxanisa321586
 
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTeknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTengkuHastriad
 
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological Diagram
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological DiagramAnalisis Data Radiosonde dengan Aerological Diagram
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological DiagramAndi Muttaqin
 
Perhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas acPerhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas acJupri Toding
 
Measurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammadMeasurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammadumammuhammad27
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARAKiki Amelia
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative CoolingEdward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Coolingedodngedod
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANAslam Muh
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4isanuri
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembabanRahma Dwi
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembabanRahma Dwi
 
kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointkelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointnovvria
 
Parameter parameter Uap Air dalam Meteorologi Fisik
Parameter parameter Uap Air dalam Meteorologi FisikParameter parameter Uap Air dalam Meteorologi Fisik
Parameter parameter Uap Air dalam Meteorologi FisikAndi Muttaqin
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraZhafirah Yumna
 
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelDasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelGiffari Muslih
 

Ähnlich wie Pengeringan (lanjutan) (20)

03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
03. DIAGRAM PSYCHROMETRIC.pptx
 
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTeknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptx
 
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological Diagram
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological DiagramAnalisis Data Radiosonde dengan Aerological Diagram
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological Diagram
 
Perhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas acPerhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas ac
 
Measurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammadMeasurement of humidit utut muhammad
Measurement of humidit utut muhammad
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Bab ii sistem_vakum
Bab ii sistem_vakumBab ii sistem_vakum
Bab ii sistem_vakum
 
Bab ii sistem_vakum
Bab ii sistem_vakumBab ii sistem_vakum
Bab ii sistem_vakum
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative CoolingEdward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban
 
kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointkelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point
 
Termodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptxTermodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptx
 
Parameter parameter Uap Air dalam Meteorologi Fisik
Parameter parameter Uap Air dalam Meteorologi FisikParameter parameter Uap Air dalam Meteorologi Fisik
Parameter parameter Uap Air dalam Meteorologi Fisik
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udara
 
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelDasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
 

Mehr von Muhammad Luthfan

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptMuhammad Luthfan
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaMuhammad Luthfan
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Muhammad Luthfan
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Muhammad Luthfan
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Muhammad Luthfan
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806Muhammad Luthfan
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisMuhammad Luthfan
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACMuhammad Luthfan
 

Mehr von Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Kürzlich hochgeladen

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 

Kürzlich hochgeladen (11)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 

Pengeringan (lanjutan)

  • 2. PERHITUNGAN KADAR AIR Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase bobot terhadap bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan, dan disebut kadar air berat basah atau basis basah (bb). Kadar air basis basah dapat ditetapkan dengan persamaan berikut:
  • 3. PERHITUNGAN KADAR AIR Disamping kadar air bobot basah, kadar air bahan juga dapat dinyatakan dalam kadar air basis kering yaitu air yang diuapkan dibagi bobot bahan setelah pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah bobot bahan sebelum pengeringan dikurangi bobot bahan setelah pengeringan, sebagaimana persamaan berikut:
  • 4. PERHITUNGAN KADAR AIR Menghitung kadar air basis basah dan basis kering pada soal berikut ini: 1. 100 kg gabah yang dikeringkan diperoleh data bobot air 20 kg dan bobot bahan kering 80 kg. Berapa kadar air Wet Basis dan Dry Basisnya 2. Jika kadar air bahan awal 20 % dikeringkan menjadi 14 %, berapa persen susutnya ? 3. Sebanyak 100 kg kacang tanah dengan kadar air awal 25 persen (BB), dikeringkan sampai kadar air 14 persen (BB). Hitung jumlah air yang diuapkan dan bobot bahan keringnya
  • 6.
  • 7. PSIKROMETRIK CHART Psychrometric Chart atau Chart psikrometrik merupakan hasil karya jenius peninggalan kakek moyang kita yang berhubungan dengan karakteristik udara. Dengan adanya chart ini maka perencanaan tata udara menjadi lebih sederhana, karena tidak perlu menggunakan hitungan matematis yang rumit. Chart psikrometrik merupakan tampilan secara grafikal sifat thermodinamik udara antara lain suhu, kelembaban, enthalpi, kandungan uap air dan volume spesific. Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan antara berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik yang berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat thermiknya.
  • 8. PSIKROMETRIK CHART Pemetaan Psikrometrik Chart Cara terbaik memahami psikrometrik chart adalah mengobservasi bagaimana letak dan posisi setiap garis kurva diletakkan atau dipetakan pada psikrometrik chart. Psikrometrik chart menyatakan hubungan antara suhu bola kering, suhu bola basah, suhu titik embun, kelembaban relatif, panas total (entalpi), volume speisifik, kelebaban spesifik, panas sensibel dan panas laten.
  • 9. PSIKROMETRIK CHART Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal pemetaan garis skala Psikrometrik chart
  • 10. PSIKROMETRIK CHART Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal pemetaan garis skala Suhu bola kering (DB), Kelembaban Spesifik (specific humidity, w), dan garis saturasi (saturation line)
  • 11. PSIKROMETRIK CHART Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal Pemetaan garis skala kelembaban relatif atau relative humidity (RH).
  • 12. PSIKROMETRIK CHART Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal Pemetaan garis skala volume spesifik yang segaris dengan suhu bola basah (wet bulb), suhu titik embun (dew point temperature) dan entalpi.
  • 13. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Dry-bulb Temperature (DB) DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer pada theremometer dengan bulb kering. Suhu DB diplotkan sebagai garis vertikal yang berawal dari garis sumbu mendatar yang terletak di bagian bawah chart. Suhu DB ini merupakan ukuran panas sensibel. Perubahan suhu DB menunjukkan adanya perubahan panas sensibel.
  • 14. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Wet-bulb Temperature (WB) WB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer pada theremometer dengan bulb basah. Suhu WB diplotkan sebagai garis miring ke bawah yang berawal dari garis saturasi yang terletak di bagian samping kanan chart. Suhu WB ini merupakan ukuran panas total (enthalpi). Perubahan suhu WB menunjukkan adanya perubahan panas total.
  • 15. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Dew-point temperature (DP) Suhu DP adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan aksi pengembunan ketika didinginkan. Suhu DP ditandai sebagai titik sepanjang garis saturasi. Pada saat udara ruang mengalami saturasi (jenuh) maka besarnya suhu DB sama dengan suhu WB demikian pula suhu DP. Suhu DP merupakan ukuran dari panas laten yang diberikan oleh sistem. Adanya perubahan suhu DP menunjukkan adanya perubahan panas laten atau adanya perubahan kandungan uap air di udara.
  • 16. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Specific Humidity (W) Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air di udara yang diukur dalam satuan grains per pound udara. ( 7000 grains = 1 pound) dan diplotkan pada garis sumbu vertikal yang ada di bagian samping kanan chart.
  • 17. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Relative Humidity (% RH) % RH merupakan perbandingan jumlah actual dan jumlah maksimal (saturasi) dari uap air yang ada pada suatu ruang atau lokasi tertentu. 100% RH berarti saturasi dan diplortkan menurut garis saturasi. Untuk ukuran yang lebih kecil diplotkan sesuai arah garis saturasi.
  • 18. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Enthalpi (H) Enthalpi adalah jumlah panas total dari campuran udara dan uap aire di atas titik nol. Dinyatakan dalam satuan Btu/lb udara. Harga enthapi dapat diperoleh sepanjang skala di atas garis saturasi
  • 19. PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Specific volume (SpV) Specific volume atau volume spesifik adalah kebalikan dari berat jenis, dinyatakan dalam ft3/lb. Garis skalanya sama dengan garis skala bola basah (wet bulb)
  • 20. PSIKROMETRIK CHART CARA MEMBACA Gambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang parameternya di- plot-kan pada chart psikrometirk yang disederhanakan untuk mempermudah.
  • 21. PSIKROMETRIK CHART CARA MEMBACA Gambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang parameternya di- plot-kan pada chart psikrometirk yang disederhanakan untuk mempermudah.
  • 22. PSIKROMETRIK CHART CARA MEMBACA Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya (misalnya titik P). Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola basah 76oF. Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.
  • 23. PSIKROMETRIK CHART CARA MEMBACA Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya (misalnya titik P). Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola basah 76oF. Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.
  • 24. PSIKROMETRIK CHART SOAL 1 Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 78oF = 25.5 C DB, suhu bola basah 65oF =18.3 CWB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.
  • 25. PSIKROMETRIK CHART SOAL 1 Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 78oF DB, suhu bola basah 65oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.
  • 26. PSIKROMETRIK CHART SOAL 2 Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 56oF DB, suhu bola basah 30oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.
  • 27. PSIKROMETRIK CHART SOAL 3 Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 45oF DB, suhu bola basah 70oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.
  • 28. PSIKROMETRIK CHART SOAL 4 Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 80oF DB, suhu bola basah 60oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.