Dokumen tersebut membahas tentang dosen Dr. Adi Setiawan yang mengajar mata kuliah statistika di UKSW. Mata kuliah ini bertujuan memberikan kompetensi analisis data statistika untuk penelitian ilmu sosial.
2. Dosen : Dr. Adi Setiawan, M. Sc
Dosen UKSW, Progdi Matematika, Fakultas Sains
dan Matematika (FSM) 1992
Pendidikan
S1 : UGM, S2 – S3 : Vrije Universiteit Amsterdam
Pengajaran :
Metode Penelitian Matematika
Statistika
Teknik Peramalan
Statistika Industri
Aljabar Abstrak
3. Tujuan :
Mata kuliah ini memberikan kompetensi dalam melakukan
analisis data statistika untuk penelitian ilmu-ilmu sosial.
Silabus :
Pendahuluan
Statistika Deskriptif
Pengukuran
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Populasi, sampel dan Pengujian Normalitas Data
Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Satu Sampel
Pengujian Hipotesis Dua Sampel
Analisis Variansi
Analisis Regresi
Statistika Non Parametrik
4.
Penelitian : cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Empat hal :
Cara ilmiah, data, tujuan & kegunaan
Penelitian merupakan cara ilmiah → didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan : rasional, empiris &
sistematis.
Rasional : kegiatan penelitian dilakukan dengan
cara-cara yang masuk akal → terjangkau oleh
penalaran manusia.
5.
Empiris : cara-cara yang digunakan dalam penelitian
itu teramati oleh indera manusia → orang lain dapat
mengamati cara-cara yang akan digunakan.
Sistematis : proses yang digunakan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data
empiris yang mempunyai kriteria tertentu yang valid,
reliabel & obyektif.
Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data
yang dikumpulkan oleh peneliti.
6.
Reliabel → menunjukkan derajat konsistensi yaitu
konsistensi data dalam interval waktu tertentu.
Obyektif → derajat persamaan persepsi antar orang
(interpersonal agreement).
Tujuan penelitian : penemuan, pembuktian dan
pengembangan.
Penemuan : data yang diperoleh dari penelitian
itu adalah data yang betul-betul baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
- Menemukan cara yang paling efektif untuk
memberantas korupsi.
7.
Pembuktian : data yang diperoleh itu digunakan
untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu
-Membuktikan apakah betul bahwa insentif
dapat meningkatkan prestasi kerja di unit
tertentu atau tidak.
Pengembangan : memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada.
- Mengembangkan sistem pemberdayaan
masyarakat yang efektif
8.
Variabel penelitian : segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya.
Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah
konstruk (construct) atau sifat yang akan dipelajari.
Contoh : Tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas
kerja, dll.
9. Macam-macam Variabel
Variabel Independen (variabel stimulus,
prediktor, antecedent) atau variabel bebas :
variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
Variabel dependen ( variabel output,
kriteria, konsekuen ) atau variabel terikat :
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
10.
Variabel moderator : variabel yang mempengaruhi
(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen.
Contoh : Hubungan perilaku suami atau istri akan
semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak dan
akan semakin renggang kalau ada fihak ketiga ikut
mencampuri. Anak sebagai variabel moderator
yang memperkuat hubungan dan fihak ketiga
adalah variabel moderator yang memperlemah
hubungan.
11.
Variabel Intervening : variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel kontrol : variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh : pengaruh jenis pendidikan terhadap
ketrampilan dan mengetik. Variabel independennya
pendidikan, variabel kontrol yang ditetapkan sama
misalnya naskah yang diketik sama, mesin tik yang
digunakan sama, ruang tempat mengetik sama.
12.
Untuk menentukan kedudukan variabel
independen dan dependen, moderator atau
variabel yang lain → harus dilihat konteksnya
dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari
maupun hasil dari pengamatan yang empiris.
Hubungan antar semua variabel tersebut akan
diamati, karena penelitian berasumsi bahwa
gejala itu tidak dapat diklasifikasikan tetapi
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan (holistik).
13.
14. Paradigma
penelitian : pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel
yang akan diteliti yang sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis dan teknik analisis statistik yang
akan digunakan.
15.
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel
independen dan dependen.
a. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua dan
assosiatif ada satu :
Rumusan masalah deskriptif (dua)
- Bagaimana kualitas X ?
- Bagaimana kualitas Y ?
Rumusan masalah assosiatif/hubungan (satu)
- Bagaimana hubungan antara pengaruh kualitas alat
dengan kualitas barang yang dihasilkan?
b. Teori yang digunakan ada dua yaitu teori tentang
alat-alat kerja dan tentang kualitas barang.
16. c. Hipotesis yang dirumuskan ada dua
macam hipotesis deskriptif dan hipotesis
assosiatif (hipotesis deskriptif sering tidak
dirumuskan).
1) hipotesis deskriptif :
a) Kualitas alat yang digunakan oleh
lembaga tersebut telah mencapai 70 % baik
2) hipotesis assosiatif : ada hubungan yang
positif dan signifikan antara kualitas alat
dengan kualitas barang yang dihasilkan.
→ Perlu teknik analisis data tertentu
17. 2. Paradigma Sederhana berurutan
Dalam paradigma ini terdapat lebih dari 2 variabel
tetapi hubungannya masih sederhana.
X1 → X2 → X3 → Y
X1 = kualitas input
X2 = kualitas proses
X3 = kualitas output
Y = kualitas outcome
Hubungan antar variabel (X1 dengan X2, X2 dengan
X3, X3 dengan Y) digunakan statistika (korelasi).
Naik turunnya Y dapat diprediksi berdasarkan
statistika (regresi).
18. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel
Independen
Terdapat 2 variabel independen dan satu dependen.
Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah
deskriptif dan 4 rumusan masalah assosiatif (3
korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda).
X1 = lingkungan keluarga
X2 = lingkungan demografi
Y = keberhasilan usaha
Hubungan antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y
menggunakan teknik statistika (korelasi)
Hubungan antara X1 dan X2 dengan Y
menggunakan teknik korelasi ganda.
19.
Langkah-langkah sistematis dalam penelitian → proses
penelitian.
Penelitian dimulai dengan adanya masalah.
Masalah merupakan penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi.
Masalah tersebut selanjutnya ingin dipecahkan oleh
peneliti melalui penelitian.
Supaya arah penelitian jelas maka peneliti perlu
berteori sesuai dengan lingkup permasalahan.
Jawaban terhadap permasalahan yang baru
menggunakan teori → hipotesis.
20.
Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis
maka peneliti melakukan pengumpulan data pada
obyek tertentu dengan mengambil sampel
representatif (mewakili) dari populasinya dengan
menggunakan alat ukur atau instrumen yang valid
dan reliabel.
Statistika diperlukan dalam pengambilan sampel
dan analisis data sampel sehingga dapat
digunakan sebagai dasar yang bersifat ilmiah
dalam mengambil keputusan apakah hipotesis
didukung oleh data atau tidak.
21.
22. 1.
Alat untuk menghitung besarnya anggota
sampel yang diambil dari suatu populasi.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas
intrumen sebelum digunakan.
3. Teknik-teknik untuk menyajikan data
sehingga data lebih komunikatif.
4. Alat untuk analisis data seperti menguji
hipotesis penelitian yang diajukan (korelasi,
uji-t, anova, regresi).
23.
Statistika dapat dipandang sebagai alat untuk dasar
membuat keputusan.
Statistika dibedakan menjadi :
- Statistika deskriptif
- Statistika Inferensial : Statistika Parametrik dan
Statistika Non Parametrik.
Statistika deskriptif : statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum.
24.
Statisitika deskriptif : penyajian data melalui
table, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean, desil,
persentil, penyebaran data melalui perhitungan
rata-rata dan standard deviasi, perhitungan
prosentase dll.
Statistika inferensial (statistika induktif atau
statistika probabilitas) : teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel
diambil dari populasi yang jelas dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan
secara random.
25.
Statistik parametrik digunakan untuk menguji
parameter populasi melalui statistik atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel.
Statistika non parametrik tidak menguji
parameter populasi tetapi menguji distribusi.
Statistika parametrik mengasumsikan bahwa
populasi berdistribusi normal sedangkan
statistika non parametrik tidak menuntut
terpenuhinya banyak asumsi misalnya data
yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi
normal sehingga sering dinamakan bebas
distribusi.
26. Data hasil penelitian : data kualitatif & data kuantitatif.
Data kualitatif : data yang berbentuk kalimat, kata atau
gambar.
Data kuantitatif : data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan (skoring).
Data kuantitatif : data diskrit & data kontinu.
Data diskrit : data yang diperoleh dari hasil
menghitung atau membilang (bukan mengukur)
→ data nominal (biasa diperoleh dari penelitian yang
bersifat ekploratif atau survey).
27.
Data kontinu : data yang diperoleh dari hasil pengukuran
→ data ordinal, data interval & rasio
Data ordinal : data yang berjenjang atau berbentuk
peringkat.
Contoh : Tingkat pendidikan, Golongan kepegawaian dll.
Data Interval : Data yang jaraknya sama tetapi tidak
mempunyai nilai nol mutlak (absolut). Misalnya no derejat
Celcius masih mempunyai nilai.
Dalam penelitian sosial yang instrumennya menggukan
skala Likert, Guttman dll , data yang diperoleh adalah
data interval yang dapat diubah menjadi data ordinal.
28. Data Rasio : data yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol mutlak.
Contoh : hasil pengukuran panjang, berat adalah
contoh data rasio.
Berat badan 0 kg berarti tidak mempunyai berat.
29.
30.
Teknik statistika mana yang akan digunakan
untuk pengujian hipotesis tergantung pada
interaksi dua hal yaitu macam data yang akan
dianalisis dan bentuk hipotesisnya.
Macam data : data nominal, ordinal, interval
atau rasio.
Bentuk hipotesis : hipotesis deskriptif, hipotesis
komparatif dan hipotesis asosiatif.
Dalam hipótesis komparatif dibedakan menjadi
dua yaitu komparatif untuk dua sampel dan lebih
dari dua sampel.
31.
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel
bila digunakan datanya berbentuk nominal
maka digunakan teknik statistik :
◦ Binomial
◦ Chikuadrat satu sampel.
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel
bila datanya berbentuk ordinal maka
digunakan teknik statistik : Run Test.
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu variabel
bila datanya berbentuk interval atau ratio maka
digunakan t-test satu sampel.
32.
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berpasangan bila datanya berbentuk nominal
digunakan teknik statistik : McNemar .
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
berpasangan bila datanya berbentuk ordinal
digunakan teknik statistik :
◦
◦
Sign test
Wilcoxon matched pairs.
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
berpasangan bila datanya berbentuk interval atau
ratio digunakan t-test dua sampel.
33.
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen baik datanya berbentuk nominal
digunakan teknik statistik :
◦ Fisher exact probability
◦ Chikuadrat Dua sampel
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan
teknik statistik :
◦ Median Test
◦ Mann-Whitney U Test
◦ Kolmogorov Smirnov
◦ Wald-Wolfowitz
Untuk menguji hipotesis kompartif dua sampel
berpasangan bila datanya berbentuk interval dan ratio
digunakan t-test sampel berpasangan.
34.
Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk nominal
digunakan teknik statistik : Chocran Q
Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk ordinal
digunakan teknik statistik : Friedman Two-way Anova
Untuk menguji hipotesis komparatif sampel
berpasangan bila datanya berbentuk interval atau
ratio digunakan analisis variansi satu jalan maupun
dua jalan (One way dan Two Way Anova)
Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
independen bila datanya berbentuk nominal
digunakan teknik statistik : Chikuadrat k sampel
35.
Untuk menguji hipotesis kompartif k sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan
teknik statistik :
◦ Median Extension
◦ Kruskal-Wallis One Way Anova
Untuk menguji hipotesis hubungan
assosiatif/hubungan korelasi bila datanya berbentuk
nominal digunakan teknik statistik : Koefisien
kontingensi
Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan korelasi
bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik
statistik :
◦ Koefisien korelasi Spearman rank
◦ Koefisien korelasi Kendall Tau
36.
Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan bila datanya
berbentuk interval atau ratio digunakan :
◦
Koefisien Produk Momen : untuk menguji hipotesis
hubungan antara satu variabel independen dengan satu
dependen.
◦
Korelasi ganda bila untuk menguji hipotesis tentang
hubungan dua variabel independen atau lebih secara
bersama-sama dengan satu variabel dependen
◦
Korelasi parsial digunakan untuk menguji hipotesis
hubungan antara dua variabel atau lebih bila terdapat
variabel yang dikendalikan
◦
Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi,
bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai
variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya
(dimanipulasi)