SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
e-Money
Uang elekronik (e-Money) mulai dikenal masyarakat terutama untuk pembayaran yang
berjumlah kecil, tetapi frekuensi penggunaannya tinggi. Penggunaan uang elekronik sangat
efektif dan efisien untuk pembayaran transportasi kereta api, bis, parkir, tol, fast food, dll.
Saat ini mulai banyak bank atau lembaga keuangan selain bank yang ikut menerbitkan uang
elektronik. Diprediksi ke depan penggunaan uang elekronik semakin meningkat, sesuai dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat. Perkembangan uang elektronik sangat pesat, pertama
kali terbit April tahun 2007 hanya sebanyak 165.193, tetapi dalam kurun waktu 3 tahun
kemudian sudah mencapai hampir 8 juta yang beredar.
Pada 2009, Bank Indonesia mencatat 77% transaksi di Indonesia merupakan transaksi retail
dengan nominal kecil atau senilai Rp 113 triliun. Sebagian besar transaksi tersebut
menggunakan uang tunai yang rata-rata jumlah transaksi tahunannya mencapai 6,2 juta kali
transaksi dengan nilai Rp260 triliun, dengan asumsi peningkatan nilai 10% setiap tahunnya.
Sekarang sebagian transaksi retail sudah dikonversikan ke dalam bentuk elektronis, dimana
informasi telah disimpan dalam chip di kartu plastik atau di server untuk kemudian
ditransmisikan ke sistem informasi terbuka seperti internet. Inilah yang disebut electronic
money (e-money) yang bisa mengurangi peredaran uang tunai di masyarakat. Berkurangnya
penggunaan uang tunai dinilai baik untuk perekonomian. Executive Vice President Visa
kawasan Eropa Steve Perry mengatakan biaya uang tunai itu mahal. Dalam dunia bisnis,
misalnya seperti supermarket, mereka merasa harus mengeluarkan uang tunai dari sistem
mereka sehingga lebih mudah untuk dikendalikan. Sebab lebih banyak uang tunai berarti lebih
banyak biaya, bahkan bisa mencapai dua pertiga biaya total. Bank Sentral Belanda
memperkirakan biaya tahunan mengelola uang tunai mencapai €300 per keluarga. Untuk itu
Bank Indonesia berusaha mendorong perkembangan e-money ini untuk mewujudkan less cash
society.
Pengertian Uang Elekronik (e-Money)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik,
mendifinisikan Uang Elekronik adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut:
a) diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit
b) nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;
c) digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang dan dikelola oleh penerbit uang
elektronik tersebut;
d) nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Jenis Uang Elekronik
Uang elektronik ditinjau dari jenisnya ada 2, yaitu:
1. Registered
 Registered artinya data identitas pemegang uang elektronik tercatat dan terdaftar pada
penerbit.
 Nilai uang yang tersimpan di dalam media chip atau server penerbit paling banyak Rp.
5 juta.
2. Unregistered
 Unregistered artinya data identitas pemegang uang elektronik tidak tercatat dan tidak
terdaftar pada penerbit.
 Nilai uang yang tersimpan di dalam media chip atau server penerbit paling banyak Rp.
1 juta.
Ketentuan Bank Indonesia bahwa uang elektronik baik yang registered maupun yang
unregistered dibatasi total transaksi paling banyak Rp. 20 juta per bulan.
Uang elektronik ditinjau dari basis teknologi yang digunakan ada 2, yaitu:
1. Uang elektronik berbasis chip (chip based), memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Nilai uang disimpan di dalam media chip;
 Verifikasi transaksi lebih cepat, karena bersifat off-line;
 Sangat cocok sebagai alat pembayaran yang bersifat massal dengan nilai transaksi kecil,
tetapi frekuensinya tinggi, seperti pembayaran tiket kereta api, parkir, tol.
2. Uang elektronik berbasis server (server based), memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Nilai uang disimpan di dalam server penerbit;
 Verifikasi transaksi lebih lambat, karena harus on-line kepada penerbit.
 Kurang cocok sebagai alat pembayaan yang bersifat massal, tetapi lebih cocok untuk
micro/retail payment lainnya.
Penerbit Uang Elektronik
Dengan berkembangnya penggunaan uang elektronik untuk berbagai keperluan seperti untuk
membayar tol, berbelanja, gas, parkir, pulsa, transportasi, dan lain-lain. Diprediksi pada tahun-
tahun mendatang akan semakin banyak bank dan lembaga selain bank yang akan menerbitkan
uang elektronik.
Berikut berbagai instrumen dan penerbit uang elektronik
(Berbasis Chip)
Penerbit(Berbasis Server)
1 T-Cash Telkomsel
2 dompetku Indosat
3 Fleksi Cash Telkom
4 Transjakarta Bank DKI
5 Java Jazz Bank BNI
6 Gas, Parking, Food Court, Retailer, Tol BCA
7 Tol Jakarta, Gas, Indomaret Bank Mandiri
8 Tol Surabaya Bank Mega
9 BRIZZI (Retail) BRI
Sumber: Webside penerbit dan berbagai sumber.
BAB 9
Keamanan Informasi
Keamanan Informasi
Digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan komputer maupun non
komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan pihak-lpihak yang tidak
berwenang.
Tujuan Keamanan Informasi
1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya dari
pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang. Contohnya: piutang dagang,
pembelian, dan utang dagang.
2. Ketersediaan, adalah menyediakan data dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang
memiliki wewenang untuk menggunakannya. Contohnya: sistem informasi sumber daya
manusia dan sistem informasi eksekutif
3. Integritas, semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistem fisik
yang di representasikannya.
4. Keamanan informasi, aktifitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman.
Sedangkan, aktifitas untuk menjaga agar perusahaan dan sumber daya informasinya tetap
berfungsi setelah adanya bencana disebut manajemen keberlangsungan bisnis.
Manajemen Keamanan Informasi
Manajemen Informasi terdiri dari 4 tahap:
1. Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi perusahaan.
2. Mendefinisikan resiko yang dapat di sebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut.
3. Menentukan kebijakan keamanan dan informasi.
4. Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko-resiko tersebut.
Ancaman (Information Security Threat)
Ancaman keamanan informasi, Adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang
memiliki potensi untuk membahayakan sumberdaya informasi perusahaan.
Ancaman Internal dan Eksternal, ancaman internal mencakup bukan hanya karyawan
perusahaan, tetapi juga pekerja temporer, konsultan, kontraktor, dan bahkan mitra bisnis
perusahaan tersebut. Sedangkan, ancaman eksternal adalah ancaman yang di luar perusahaan
yang tidak ada hubungannya dengan internal seperti perusahaan lain yang sama produk
dengan perusahaan kita atau bisa juga disebut pesaing dalam usaha.
Jenis Ancaman
Virus, hanyalah salah satu contoh jenis peranti lunak yang menyandanng namaperanti lunak
yang berbahaya (malicios software). Malicios dan malware,terdiri atas program program
lengkap atau segmensegmen kode yang dapat menyerang suatu sistem dan melakukan fungsi-
fungsi yang tidak di harapkan oleh pemilik sistem. Fungsi-fungsi tersebut dapat menghapus
file atau menyebabkan sistem tersebut berhenti.
Risiko
Risiko keamanan informasi di definisikan sebagai potensi output yang tidak di harapkan dari
pelanggaran keamanan informasi oleh ancaman keamanan informasi. Risiko-risiko seperti ini
di bagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. pengungkapan informasi yang tidak terotoritas dan pencurian.
2. penggunaan yang tidak terotorisasi.
3. penghancuran yang tidak terotorisasi dan penolakan pelayanan.
4. modifikasi yang tidak terotorisasi.
Persoalan E-Commerce
E-commerce (perdagangan elektronik) telah memperkenalkan keamanan baru. Masalah ini
bukanlah perlindungan data, informasi, dan peranti lunak, tapi perlindungan dari pemalsuan
kartu kredit. Menurut sebuah survei yang di lakukan oleh gartner group, pemalsuan kartu
kredit 12 kali lebih sering terjadi untuk para peritel.
E-Commerce di bandingkan dengan para pedagang yang berurusan dengan pelanggan mereka
secara langsung. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaanperusahaan kartu kredit yang
utama telah mengimplementasikan program yang di tujukan secara khusus untuk keamanan
kartu kredit e-commerce.
Kartu Kredit “Sekali Pakai”
Pada september 2000, American Express mengumumkan sebuah kartu kredit “sekali
pakai”. Kartu ini bekerja dengan cara: Saat pemegang kartu ingin membeli sesuatu secara
online, ia akan memperoleh angka yang acak dari situs web perusahaan kartu kredit tersebut.
Angka inilah, dan bukannya nomor kartu kredit pelanggan tersebut, yang di berikan
kemudian melaporkannya ke perusahaan kartu kredit untuk pembayaran.
Manajemen Risiko
Manajemen risiko di identifikasi sebagai satu dari dua strategi untuk mencapai keamanan
informasi.
Pendefinisian risiko terdiri atas empat langkah, yaitu:
1. identifikasi aset-aset bisnis yang harus di lindungi dari risiko.
2. menyadari risikonya.
3. menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko benar-benar terjadi.
4. menganalisis kelemahan perusahaan tersebut.
BAB 10
Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi
Moral Etika dan Hukum Dalam Sistem Informasi
Moral : Tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah
Etika : Satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok dan masyarakat.
Hukum: peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada
rakyat atau warga negaranya.
Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika dari para
manajer, spesialis informasi dan pemakai dan juga hukum yang berlaku. Hukum paling
mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak
didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.
Etika dan Jasa Informasi
Etika komputer adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial tekhnologi
komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan tekhnologi tsb secara
etis. Manajer yang paling bertanggungjawab terhadap etika komputer adalah CIO (Chief
Information Officer). Etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama yaitu :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan – kebijakan yang
memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat.
Kekuatan yg dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT (Information Technology) pada
perusahaannya dan jg masyarakat sangat dipengaruhi kesadaran hukum, budaya etika dan
kode etik profesional oleh CIO itu sendiri.
Namun ada satu hal yang sangat penting bahwa bukan hanya CIO sendiri yang
bertanggungjawab atas etika komputer. Para manajer puncak lain juga bertanggungjawab.
Implikasi Etis Teknologi Informasi
Penggunaan teknologi informasi akan berkaitan erat dengan moral, etika dan hukum. Moral
merupakan tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan salah dan berlaku secara
universal. Sementara itu, etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran yang
mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu.
Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada
sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran
bahwa komputer dapat menganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis salah satu
alasan utama perhatian tsb adalah pembajakan perangkat alat lunak yang menggerogoti
pendapatan penjual perangkat lunak hingga milyaran dolar setahun.
Alasan Pentingnya Etika Komputer
Logical Malleability (Kelenturan Logika)
Transformation Factor (Faktor Transformasi)
Invisiblity Factor (Fator tidak kasat mata)
Hak Sosial Dan Komputer
Hak Atas Komputer
Hak atas akses komputer
Hak atas keahlian computer
Hak atas spesialis computer
Hak atas pengambilan keputusan komputer
Hak atas Property
Hak atas Accuracy
Hak Atas Informasi
Dikenal dengan istilah PAPA (Privacy, Accuracy, Property, Accessibility)
Hak atas Privacy;
Hak atas Accessibility;
Hak akses informasi yang memang dipublikasikan, seperti berita-berita, hasil penelitian, dll.
BAB 12
Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi dan Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan pada dunia bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen
numun dengan sistem informasi saat ini yang membuat sistem informasi menjadi tersedia untuk
golongan yang lebih rendah maka karyawan golongan rendan bertanggung jawab atas beberapa
keputusa. Berbagai tingkatan dalam organisasi (strategis, manajmen, operasional) mempunyai
persyaratan pengambilan keputusan yang berbeda pula. Suatu keputusan dapat bersifat
terstruktur, semiterstruktur, tidak struktur. Keputusan terstruktur berkisar antara tingkat
operasional dari organisasi, dan keputusan tidak terstruktur pada tingkat strategis. Pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok, dan oleh berbagai tingkatan
karyawan, seperti manajer operasional, menengah, dan senior. Dalam proses pengambilan
keputusan ada empat tahapan: kecerdasan (intelligence), rancangan (desing), pemilihan
(choice), dan implementasi (implementation). Sistem untuk membantu proses pengambilan
keputusan tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik yang meningkatkan kinerja
perusahaan, karena persoalan-persoalan terkait kualitas informasi, saringan manajemen, dan
inersia organisasional.
Sistem untuk Mendukung Keputusan.
Beberapa model yang berbeda tentang apa yang biasanya dilakukan manajer dalam organisasi
menunjukkan bagaimana sistem informasi dapat digunakan untuk mendukung proses-proses
manajerial. Model klasik sebelumnya mengenai aktivitas manajerial mengarah pada fungsi
merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memutuskan, dan mengendalikan.
Penelitan-Penelitian terbaru yang memerhatikan perilaku aktual dari manajer mendapati bahwa
aktivitas manajer sesungguhnya sangat terpecah-pecah, bervariasi, dan singkat durasinya.
Manajer-manajer berpindah sangat cepat dan intensif dari satu masalah ke masalah lain.
Manajer menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengejar sasaran dan agenda pribadinya,
dan manajer-manajer dewasa ini tidak telalu berani mengambil keputusan mengenai kebijakan
yang menyeluruh dan besar.
Teknologi infromasi menyediakan perangkat baru bagi manajer untuk melaksanakan peran
lama dan peran baru mereka, memungkinkan mereka untuk mengawasi, merencanakan, dan
meramalkan dengan lebih tepat dan cepat dari sebelumnya dan untuk merespons perubahan
lingkungan bisnis dengan lebih cepat. Sistem informasi telah banyak berguna untuk manajer
dalam memberkan dukungan bagi peran mereka dalam menyebarkan informasi, menjadi
penghubung antara berbagai tingkatan organisasi, dan mengalokasikan sumber-sumber daya.
Namun, beberapa peran manajerial tidak dapat dibantu oleh sistem informasi, dan keberhasilan
sistem informasi dalam mendukung pengambilan keputusan tidak terstruktur tidaklah terlalu
baik.
Sistem informasi manajemen (SIM) memberikan informasi tentang kinerja perusahaan untuk
membantu manajer membantu dan mengendalikan bisnin, biasanya dalam bentuk laporan
terjadwal yang rutin dan tetap berdasarkan pada data yang dirangkum dari sistem proses
transaksi perusahaan. SIM mendukung keputusan terstrutur dan beberapa keputusan
semiterstruktur.
Sistem pendukung keputusan (DSS) menggabungkan data, model, dan perangkat analitis yang
tepat, dan peranti lunak yang mudah digunakan menjadi satu sistim yang kuat yang dapat
mendukung pengabilan keputusan semiterstruktur dan tidak terstruktur. Komponen-komponen
DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna, dan sistim peranti lunak DSS : yang
digerakkan oleh model dan oleh data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam
penentuan harga, manajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario
bisnis alternative. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin
banyak tersedia di Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan sistem informasi
gegrafis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa dan menampilkan
data untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta digital.
Menujukkan bagaimana sistem pendukung eksekutif (ESS).
Sistem pendukung manajemen (ESS) membantu manajer senior dalam masalah-masalah tidak
terstruktur yang timbul pada tingkat strategis dalam perusahaan. ESS menyediakan data baik
ari sumber internal maupun eksternal dan menyediakan lingkungan komputasi dan komunikasi
umum yang dapat difokuskan dan diterapkan pada sejumlah masalah yang terus berubah. ESS
membatu eksekutif senior mengawasi kinerja perusahaan, mengenali masalah,
mengidentifikasi kesempatan, dan meramalkan tren di masa mendatang. Sistem ini dapat
menyaring perincian tambahan untuk gambaran umum tingkat tinggi, atau menelusuri untuk
menyediakan data transaksi yang terperinci apabila diperlukan oleh manajer senior, ESS
memanfaatkan data perusahaan yang tersedia dari sistem perusahaan.
ESS mambantu manajer senior menganalisis, membandingkan, dan menyoroti tren sehingga
manajer dapat lebih mudah mengawasi kinerja operasional atau mengidentifikasi masalah dan
kesempatan strategis. ESS sangat bermanfaat untuk memindai kondisi lingkungan,
memberikan aspek inteligensi bisnis dengan membantu manajemen mendeteksi ancaman atau
kesempatan strategis dari lingkungan organisasi. ESS dapat meningkatkan jangkauan control
manajemen senior, memungkinkan mereka untuk memantau lebih banyak orang dengan
sumber daya yang lebih sedikit.
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (GDSS).
GDSS adalah sistem interaktif berbasis komputer yang digunakan untuk memfasilitasi
penyelesaian masalah tidak tersektrutur oleh sekelompok orang-orang yang bekerja sama
dalam kelompok dapat menggunakan sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok
untuk membantu mereka dalam proses pencapaian sebuah keputusan. Sistem pendukung
keputusan kelompok (GDSS) terdiri atas komponen peranti keras, peranti lunak, dan orang.
Komponen perangkat kerasnya termasuk fasilitas ruang konferensi, termasuk pengaturan
tempat duduk. Computer, dan peranti keras eketronik lainnya. Komponen peranti lunaknya
termasuk perangkat untuk mengorganisasikan ide, mengumpulkan informasi, membuat
peringkat dan menentukan prioritas, dan mendokumentasikan hasil rapat. Komponen orang
termasuk para peserta, fasilitator yang terlatih, dan karyawan pendukung peranti keras dan
peranti lunak.
Jika dirancang serta didukung dengan tepat, rapat-rapat dengan GDSS dapat meningkatkan
jumlah ide yang muncul dan meningkatkan kualitas keputusan, sementara hasil yang
diinginkan dapat muncul dengan jumlah rapat yang lebih sedikit dalam lingkungan rapat baik
secara tatap muka maupun terdistribusi (Anson dan Reinicke, 2004), GDSS tampaknya paling
bermanfaat untuk tugas-tugas yang melibatkan pengembangan ide, persoalan-persoalan rumit
dan kelompok berukuran besar (Fjermestad dan Hiltz, 2000-2001, 1998-1999).
GDSS mendukung para pengambil keputusan bertemu bersama-sama untuk mencapai
keputusan secara lebih efisien dan terutama bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas
rapat yang dihadiri dari empat atau lima orang. Namun, efektivitas GDSS bergantung pada
komposisi kelompoknya, tugasnya, pilihan perangkat yang dan dukung rapat yang tepat, dan
konteks organisasional dari rapatnya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”
Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”
Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”Yudi Herdiana
 
Totolan E-Payment
Totolan E-PaymentTotolan E-Payment
Totolan E-PaymentHendrik Ang
 
E-money di Indonesia
E-money di IndonesiaE-money di Indonesia
E-money di Indonesiateguholica
 
Sistem Informasi Manajemen #2
Sistem Informasi Manajemen #2Sistem Informasi Manajemen #2
Sistem Informasi Manajemen #2reza sormin
 
PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8UllyTiaraAngelia
 
Sim setelah uts theselia
Sim setelah uts theseliaSim setelah uts theselia
Sim setelah uts theseliatheseliap
 
Sim setelah uts (evayana sidabutar)
Sim setelah uts (evayana sidabutar)Sim setelah uts (evayana sidabutar)
Sim setelah uts (evayana sidabutar)EvayanaSidabutar
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGISISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGIDelviaOkviAlfionita
 
Yunitha ahda lestari 37 (aplikasi modalku)
Yunitha ahda lestari  37 (aplikasi modalku)Yunitha ahda lestari  37 (aplikasi modalku)
Yunitha ahda lestari 37 (aplikasi modalku)tani57
 
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"Kanaidi ken
 
Kajian Awal QRIS dari Bank Indonesia
Kajian Awal QRIS dari Bank IndonesiaKajian Awal QRIS dari Bank Indonesia
Kajian Awal QRIS dari Bank IndonesiaDony Riyanto
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGISISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGIDelviaOkviAlfionita
 

Was ist angesagt? (20)

Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”
Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”
Cashless Regulation in Indonesia:“Tantangan Indonesia Menuju Cashless Society”
 
Totolan E-Payment
Totolan E-PaymentTotolan E-Payment
Totolan E-Payment
 
Kasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda dee
Kasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda deeKasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda dee
Kasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda dee
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Presentasi eptik
Presentasi eptikPresentasi eptik
Presentasi eptik
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
E-money di Indonesia
E-money di IndonesiaE-money di Indonesia
E-money di Indonesia
 
Makalah peneitian
Makalah peneitianMakalah peneitian
Makalah peneitian
 
Sistem Informasi Manajemen #2
Sistem Informasi Manajemen #2Sistem Informasi Manajemen #2
Sistem Informasi Manajemen #2
 
PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
PPT SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
 
Sim setelah uts theselia
Sim setelah uts theseliaSim setelah uts theselia
Sim setelah uts theselia
 
Sim setelah uts (evayana sidabutar)
Sim setelah uts (evayana sidabutar)Sim setelah uts (evayana sidabutar)
Sim setelah uts (evayana sidabutar)
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGISISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
 
Yunitha ahda lestari 37 (aplikasi modalku)
Yunitha ahda lestari  37 (aplikasi modalku)Yunitha ahda lestari  37 (aplikasi modalku)
Yunitha ahda lestari 37 (aplikasi modalku)
 
Issue Perbankan
Issue PerbankanIssue Perbankan
Issue Perbankan
 
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
 
Kajian Awal QRIS dari Bank Indonesia
Kajian Awal QRIS dari Bank IndonesiaKajian Awal QRIS dari Bank Indonesia
Kajian Awal QRIS dari Bank Indonesia
 
Etika profesi it
Etika profesi itEtika profesi it
Etika profesi it
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGISISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (6)

Scuola di volo
Scuola di voloScuola di volo
Scuola di volo
 
Open source software
Open source softwareOpen source software
Open source software
 
ข้อมูลสำคัญดุซงญอ.Pdf 1
ข้อมูลสำคัญดุซงญอ.Pdf 1ข้อมูลสำคัญดุซงญอ.Pdf 1
ข้อมูลสำคัญดุซงญอ.Pdf 1
 
Research
ResearchResearch
Research
 
Blazer
BlazerBlazer
Blazer
 
The gmo (genetically modified organism)
The gmo (genetically modified organism)The gmo (genetically modified organism)
The gmo (genetically modified organism)
 

Ähnlich wie Sim

TUGAS KSI E-CURRENCY
TUGAS KSI E-CURRENCY  TUGAS KSI E-CURRENCY
TUGAS KSI E-CURRENCY adityaagung94
 
MENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptx
MENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptxMENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptx
MENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptxDewiChairianti
 
Totolane payment-140415122950-phpapp01
Totolane payment-140415122950-phpapp01Totolane payment-140415122950-phpapp01
Totolane payment-140415122950-phpapp01Andreas Hadi
 
(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes
(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes
(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holesidsecconf
 
sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2DianWijayanti13
 
Tugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasi
Tugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasiTugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasi
Tugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasiBastiar Pramana
 
PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8
PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8
PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8AditOkey
 
ecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptx
ecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptxecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptx
ecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptxMaulinaNurAinie
 
Makalah e currency
Makalah e currencyMakalah e currency
Makalah e currencyfakhru21
 
KSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwan
KSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwanKSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwan
KSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwandika_19
 
ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]
ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]
ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]Malwin jmc
 
Sim sesudah uts lina sabila_43215010034
Sim sesudah uts lina sabila_43215010034Sim sesudah uts lina sabila_43215010034
Sim sesudah uts lina sabila_43215010034sabila10
 
Dhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemen
Dhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemenDhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemen
Dhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemenDhietaAyuPrameswari
 
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...Kanaidi ken
 

Ähnlich wie Sim (20)

TUGAS KSI E-CURRENCY
TUGAS KSI E-CURRENCY  TUGAS KSI E-CURRENCY
TUGAS KSI E-CURRENCY
 
Sistem pembayaran
Sistem pembayaranSistem pembayaran
Sistem pembayaran
 
MENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptx
MENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptxMENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptx
MENJAGA TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET.pptx
 
Totolane payment-140415122950-phpapp01
Totolane payment-140415122950-phpapp01Totolane payment-140415122950-phpapp01
Totolane payment-140415122950-phpapp01
 
(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes
(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes
(paper) Cryptographic and Software Based E-Money Security Holes
 
sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2
 
Tugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasi
Tugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasiTugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasi
Tugas e currency terkait pontensi,hukum dan aspek implementasi
 
PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8
PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8
PPT SIM Aditya Alifian 201911562 Kelompok 8
 
Tugas besar
Tugas besarTugas besar
Tugas besar
 
F066255899
F066255899F066255899
F066255899
 
E-Payment
E-PaymentE-Payment
E-Payment
 
ecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptx
ecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptxecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptx
ecpayment11la11-150824024603-lva1-app6891 (2).pptx
 
Makalah e currency
Makalah e currencyMakalah e currency
Makalah e currency
 
Kelompok 4 Litdig.docx
Kelompok 4 Litdig.docxKelompok 4 Litdig.docx
Kelompok 4 Litdig.docx
 
KSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwan
KSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwanKSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwan
KSI-3_TugasIndividu_10112819_liandika_endarwan
 
ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]
ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]
ELECTRONIC PAYMENT [Bahasa]
 
Sim sesudah uts lina sabila_43215010034
Sim sesudah uts lina sabila_43215010034Sim sesudah uts lina sabila_43215010034
Sim sesudah uts lina sabila_43215010034
 
E Commerce
E CommerceE Commerce
E Commerce
 
Dhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemen
Dhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemenDhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemen
Dhieta ayu prameswarii 43215010052 sistem_informasimanajemen
 
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
 

Sim

  • 1. e-Money Uang elekronik (e-Money) mulai dikenal masyarakat terutama untuk pembayaran yang berjumlah kecil, tetapi frekuensi penggunaannya tinggi. Penggunaan uang elekronik sangat efektif dan efisien untuk pembayaran transportasi kereta api, bis, parkir, tol, fast food, dll. Saat ini mulai banyak bank atau lembaga keuangan selain bank yang ikut menerbitkan uang elektronik. Diprediksi ke depan penggunaan uang elekronik semakin meningkat, sesuai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Perkembangan uang elektronik sangat pesat, pertama kali terbit April tahun 2007 hanya sebanyak 165.193, tetapi dalam kurun waktu 3 tahun kemudian sudah mencapai hampir 8 juta yang beredar. Pada 2009, Bank Indonesia mencatat 77% transaksi di Indonesia merupakan transaksi retail dengan nominal kecil atau senilai Rp 113 triliun. Sebagian besar transaksi tersebut menggunakan uang tunai yang rata-rata jumlah transaksi tahunannya mencapai 6,2 juta kali transaksi dengan nilai Rp260 triliun, dengan asumsi peningkatan nilai 10% setiap tahunnya. Sekarang sebagian transaksi retail sudah dikonversikan ke dalam bentuk elektronis, dimana informasi telah disimpan dalam chip di kartu plastik atau di server untuk kemudian ditransmisikan ke sistem informasi terbuka seperti internet. Inilah yang disebut electronic money (e-money) yang bisa mengurangi peredaran uang tunai di masyarakat. Berkurangnya penggunaan uang tunai dinilai baik untuk perekonomian. Executive Vice President Visa kawasan Eropa Steve Perry mengatakan biaya uang tunai itu mahal. Dalam dunia bisnis, misalnya seperti supermarket, mereka merasa harus mengeluarkan uang tunai dari sistem mereka sehingga lebih mudah untuk dikendalikan. Sebab lebih banyak uang tunai berarti lebih banyak biaya, bahkan bisa mencapai dua pertiga biaya total. Bank Sentral Belanda memperkirakan biaya tahunan mengelola uang tunai mencapai €300 per keluarga. Untuk itu Bank Indonesia berusaha mendorong perkembangan e-money ini untuk mewujudkan less cash society. Pengertian Uang Elekronik (e-Money) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik, mendifinisikan Uang Elekronik adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: a) diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit b) nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;
  • 2. c) digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang dan dikelola oleh penerbit uang elektronik tersebut; d) nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Jenis Uang Elekronik Uang elektronik ditinjau dari jenisnya ada 2, yaitu: 1. Registered  Registered artinya data identitas pemegang uang elektronik tercatat dan terdaftar pada penerbit.  Nilai uang yang tersimpan di dalam media chip atau server penerbit paling banyak Rp. 5 juta. 2. Unregistered  Unregistered artinya data identitas pemegang uang elektronik tidak tercatat dan tidak terdaftar pada penerbit.  Nilai uang yang tersimpan di dalam media chip atau server penerbit paling banyak Rp. 1 juta. Ketentuan Bank Indonesia bahwa uang elektronik baik yang registered maupun yang unregistered dibatasi total transaksi paling banyak Rp. 20 juta per bulan. Uang elektronik ditinjau dari basis teknologi yang digunakan ada 2, yaitu: 1. Uang elektronik berbasis chip (chip based), memiliki karakteristik sebagai berikut:  Nilai uang disimpan di dalam media chip;  Verifikasi transaksi lebih cepat, karena bersifat off-line;  Sangat cocok sebagai alat pembayaran yang bersifat massal dengan nilai transaksi kecil, tetapi frekuensinya tinggi, seperti pembayaran tiket kereta api, parkir, tol. 2. Uang elektronik berbasis server (server based), memiliki karakteristik sebagai berikut:  Nilai uang disimpan di dalam server penerbit;  Verifikasi transaksi lebih lambat, karena harus on-line kepada penerbit.
  • 3.  Kurang cocok sebagai alat pembayaan yang bersifat massal, tetapi lebih cocok untuk micro/retail payment lainnya. Penerbit Uang Elektronik Dengan berkembangnya penggunaan uang elektronik untuk berbagai keperluan seperti untuk membayar tol, berbelanja, gas, parkir, pulsa, transportasi, dan lain-lain. Diprediksi pada tahun- tahun mendatang akan semakin banyak bank dan lembaga selain bank yang akan menerbitkan uang elektronik. Berikut berbagai instrumen dan penerbit uang elektronik (Berbasis Chip) Penerbit(Berbasis Server) 1 T-Cash Telkomsel 2 dompetku Indosat 3 Fleksi Cash Telkom 4 Transjakarta Bank DKI 5 Java Jazz Bank BNI 6 Gas, Parking, Food Court, Retailer, Tol BCA 7 Tol Jakarta, Gas, Indomaret Bank Mandiri 8 Tol Surabaya Bank Mega 9 BRIZZI (Retail) BRI Sumber: Webside penerbit dan berbagai sumber.
  • 4. BAB 9 Keamanan Informasi Keamanan Informasi Digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan komputer maupun non komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan pihak-lpihak yang tidak berwenang. Tujuan Keamanan Informasi 1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang. Contohnya: piutang dagang, pembelian, dan utang dagang. 2. Ketersediaan, adalah menyediakan data dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk menggunakannya. Contohnya: sistem informasi sumber daya manusia dan sistem informasi eksekutif 3. Integritas, semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistem fisik yang di representasikannya. 4. Keamanan informasi, aktifitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman. Sedangkan, aktifitas untuk menjaga agar perusahaan dan sumber daya informasinya tetap berfungsi setelah adanya bencana disebut manajemen keberlangsungan bisnis. Manajemen Keamanan Informasi Manajemen Informasi terdiri dari 4 tahap: 1. Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi perusahaan. 2. Mendefinisikan resiko yang dapat di sebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut. 3. Menentukan kebijakan keamanan dan informasi. 4. Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko-resiko tersebut. Ancaman (Information Security Threat) Ancaman keamanan informasi, Adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumberdaya informasi perusahaan. Ancaman Internal dan Eksternal, ancaman internal mencakup bukan hanya karyawan perusahaan, tetapi juga pekerja temporer, konsultan, kontraktor, dan bahkan mitra bisnis perusahaan tersebut. Sedangkan, ancaman eksternal adalah ancaman yang di luar perusahaan
  • 5. yang tidak ada hubungannya dengan internal seperti perusahaan lain yang sama produk dengan perusahaan kita atau bisa juga disebut pesaing dalam usaha. Jenis Ancaman Virus, hanyalah salah satu contoh jenis peranti lunak yang menyandanng namaperanti lunak yang berbahaya (malicios software). Malicios dan malware,terdiri atas program program lengkap atau segmensegmen kode yang dapat menyerang suatu sistem dan melakukan fungsi- fungsi yang tidak di harapkan oleh pemilik sistem. Fungsi-fungsi tersebut dapat menghapus file atau menyebabkan sistem tersebut berhenti. Risiko Risiko keamanan informasi di definisikan sebagai potensi output yang tidak di harapkan dari pelanggaran keamanan informasi oleh ancaman keamanan informasi. Risiko-risiko seperti ini di bagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1. pengungkapan informasi yang tidak terotoritas dan pencurian. 2. penggunaan yang tidak terotorisasi. 3. penghancuran yang tidak terotorisasi dan penolakan pelayanan. 4. modifikasi yang tidak terotorisasi. Persoalan E-Commerce E-commerce (perdagangan elektronik) telah memperkenalkan keamanan baru. Masalah ini bukanlah perlindungan data, informasi, dan peranti lunak, tapi perlindungan dari pemalsuan kartu kredit. Menurut sebuah survei yang di lakukan oleh gartner group, pemalsuan kartu kredit 12 kali lebih sering terjadi untuk para peritel. E-Commerce di bandingkan dengan para pedagang yang berurusan dengan pelanggan mereka secara langsung. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaanperusahaan kartu kredit yang utama telah mengimplementasikan program yang di tujukan secara khusus untuk keamanan kartu kredit e-commerce. Kartu Kredit “Sekali Pakai” Pada september 2000, American Express mengumumkan sebuah kartu kredit “sekali pakai”. Kartu ini bekerja dengan cara: Saat pemegang kartu ingin membeli sesuatu secara online, ia akan memperoleh angka yang acak dari situs web perusahaan kartu kredit tersebut.
  • 6. Angka inilah, dan bukannya nomor kartu kredit pelanggan tersebut, yang di berikan kemudian melaporkannya ke perusahaan kartu kredit untuk pembayaran. Manajemen Risiko Manajemen risiko di identifikasi sebagai satu dari dua strategi untuk mencapai keamanan informasi. Pendefinisian risiko terdiri atas empat langkah, yaitu: 1. identifikasi aset-aset bisnis yang harus di lindungi dari risiko. 2. menyadari risikonya. 3. menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko benar-benar terjadi. 4. menganalisis kelemahan perusahaan tersebut.
  • 7. BAB 10 Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi Moral Etika dan Hukum Dalam Sistem Informasi Moral : Tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah Etika : Satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan masyarakat. Hukum: peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika dari para manajer, spesialis informasi dan pemakai dan juga hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Etika dan Jasa Informasi Etika komputer adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial tekhnologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan tekhnologi tsb secara etis. Manajer yang paling bertanggungjawab terhadap etika komputer adalah CIO (Chief Information Officer). Etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama yaitu : 1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat. 2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan – kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat. Kekuatan yg dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT (Information Technology) pada perusahaannya dan jg masyarakat sangat dipengaruhi kesadaran hukum, budaya etika dan kode etik profesional oleh CIO itu sendiri. Namun ada satu hal yang sangat penting bahwa bukan hanya CIO sendiri yang bertanggungjawab atas etika komputer. Para manajer puncak lain juga bertanggungjawab. Implikasi Etis Teknologi Informasi Penggunaan teknologi informasi akan berkaitan erat dengan moral, etika dan hukum. Moral merupakan tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan salah dan berlaku secara universal. Sementara itu, etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu. Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran
  • 8. bahwa komputer dapat menganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis salah satu alasan utama perhatian tsb adalah pembajakan perangkat alat lunak yang menggerogoti pendapatan penjual perangkat lunak hingga milyaran dolar setahun. Alasan Pentingnya Etika Komputer Logical Malleability (Kelenturan Logika) Transformation Factor (Faktor Transformasi) Invisiblity Factor (Fator tidak kasat mata) Hak Sosial Dan Komputer Hak Atas Komputer Hak atas akses komputer Hak atas keahlian computer Hak atas spesialis computer Hak atas pengambilan keputusan komputer Hak atas Property Hak atas Accuracy Hak Atas Informasi Dikenal dengan istilah PAPA (Privacy, Accuracy, Property, Accessibility) Hak atas Privacy; Hak atas Accessibility; Hak akses informasi yang memang dipublikasikan, seperti berita-berita, hasil penelitian, dll.
  • 9. BAB 12 Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan Sistem Informasi dan Pengambilan keputusan Dalam pengambilan keputusan pada dunia bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen numun dengan sistem informasi saat ini yang membuat sistem informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah maka karyawan golongan rendan bertanggung jawab atas beberapa keputusa. Berbagai tingkatan dalam organisasi (strategis, manajmen, operasional) mempunyai persyaratan pengambilan keputusan yang berbeda pula. Suatu keputusan dapat bersifat terstruktur, semiterstruktur, tidak struktur. Keputusan terstruktur berkisar antara tingkat operasional dari organisasi, dan keputusan tidak terstruktur pada tingkat strategis. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok, dan oleh berbagai tingkatan karyawan, seperti manajer operasional, menengah, dan senior. Dalam proses pengambilan keputusan ada empat tahapan: kecerdasan (intelligence), rancangan (desing), pemilihan (choice), dan implementasi (implementation). Sistem untuk membantu proses pengambilan keputusan tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik yang meningkatkan kinerja perusahaan, karena persoalan-persoalan terkait kualitas informasi, saringan manajemen, dan inersia organisasional. Sistem untuk Mendukung Keputusan. Beberapa model yang berbeda tentang apa yang biasanya dilakukan manajer dalam organisasi menunjukkan bagaimana sistem informasi dapat digunakan untuk mendukung proses-proses manajerial. Model klasik sebelumnya mengenai aktivitas manajerial mengarah pada fungsi merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memutuskan, dan mengendalikan. Penelitan-Penelitian terbaru yang memerhatikan perilaku aktual dari manajer mendapati bahwa aktivitas manajer sesungguhnya sangat terpecah-pecah, bervariasi, dan singkat durasinya. Manajer-manajer berpindah sangat cepat dan intensif dari satu masalah ke masalah lain. Manajer menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengejar sasaran dan agenda pribadinya, dan manajer-manajer dewasa ini tidak telalu berani mengambil keputusan mengenai kebijakan yang menyeluruh dan besar.
  • 10. Teknologi infromasi menyediakan perangkat baru bagi manajer untuk melaksanakan peran lama dan peran baru mereka, memungkinkan mereka untuk mengawasi, merencanakan, dan meramalkan dengan lebih tepat dan cepat dari sebelumnya dan untuk merespons perubahan lingkungan bisnis dengan lebih cepat. Sistem informasi telah banyak berguna untuk manajer dalam memberkan dukungan bagi peran mereka dalam menyebarkan informasi, menjadi penghubung antara berbagai tingkatan organisasi, dan mengalokasikan sumber-sumber daya. Namun, beberapa peran manajerial tidak dapat dibantu oleh sistem informasi, dan keberhasilan sistem informasi dalam mendukung pengambilan keputusan tidak terstruktur tidaklah terlalu baik. Sistem informasi manajemen (SIM) memberikan informasi tentang kinerja perusahaan untuk membantu manajer membantu dan mengendalikan bisnin, biasanya dalam bentuk laporan terjadwal yang rutin dan tetap berdasarkan pada data yang dirangkum dari sistem proses transaksi perusahaan. SIM mendukung keputusan terstrutur dan beberapa keputusan semiterstruktur. Sistem pendukung keputusan (DSS) menggabungkan data, model, dan perangkat analitis yang tepat, dan peranti lunak yang mudah digunakan menjadi satu sistim yang kuat yang dapat mendukung pengabilan keputusan semiterstruktur dan tidak terstruktur. Komponen-komponen DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna, dan sistim peranti lunak DSS : yang digerakkan oleh model dan oleh data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan harga, manajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario bisnis alternative. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin banyak tersedia di Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan sistem informasi gegrafis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa dan menampilkan data untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta digital. Menujukkan bagaimana sistem pendukung eksekutif (ESS). Sistem pendukung manajemen (ESS) membantu manajer senior dalam masalah-masalah tidak terstruktur yang timbul pada tingkat strategis dalam perusahaan. ESS menyediakan data baik ari sumber internal maupun eksternal dan menyediakan lingkungan komputasi dan komunikasi umum yang dapat difokuskan dan diterapkan pada sejumlah masalah yang terus berubah. ESS membatu eksekutif senior mengawasi kinerja perusahaan, mengenali masalah,
  • 11. mengidentifikasi kesempatan, dan meramalkan tren di masa mendatang. Sistem ini dapat menyaring perincian tambahan untuk gambaran umum tingkat tinggi, atau menelusuri untuk menyediakan data transaksi yang terperinci apabila diperlukan oleh manajer senior, ESS memanfaatkan data perusahaan yang tersedia dari sistem perusahaan. ESS mambantu manajer senior menganalisis, membandingkan, dan menyoroti tren sehingga manajer dapat lebih mudah mengawasi kinerja operasional atau mengidentifikasi masalah dan kesempatan strategis. ESS sangat bermanfaat untuk memindai kondisi lingkungan, memberikan aspek inteligensi bisnis dengan membantu manajemen mendeteksi ancaman atau kesempatan strategis dari lingkungan organisasi. ESS dapat meningkatkan jangkauan control manajemen senior, memungkinkan mereka untuk memantau lebih banyak orang dengan sumber daya yang lebih sedikit. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (GDSS). GDSS adalah sistem interaktif berbasis komputer yang digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak tersektrutur oleh sekelompok orang-orang yang bekerja sama dalam kelompok dapat menggunakan sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok untuk membantu mereka dalam proses pencapaian sebuah keputusan. Sistem pendukung keputusan kelompok (GDSS) terdiri atas komponen peranti keras, peranti lunak, dan orang. Komponen perangkat kerasnya termasuk fasilitas ruang konferensi, termasuk pengaturan tempat duduk. Computer, dan peranti keras eketronik lainnya. Komponen peranti lunaknya termasuk perangkat untuk mengorganisasikan ide, mengumpulkan informasi, membuat peringkat dan menentukan prioritas, dan mendokumentasikan hasil rapat. Komponen orang termasuk para peserta, fasilitator yang terlatih, dan karyawan pendukung peranti keras dan peranti lunak. Jika dirancang serta didukung dengan tepat, rapat-rapat dengan GDSS dapat meningkatkan jumlah ide yang muncul dan meningkatkan kualitas keputusan, sementara hasil yang diinginkan dapat muncul dengan jumlah rapat yang lebih sedikit dalam lingkungan rapat baik secara tatap muka maupun terdistribusi (Anson dan Reinicke, 2004), GDSS tampaknya paling bermanfaat untuk tugas-tugas yang melibatkan pengembangan ide, persoalan-persoalan rumit dan kelompok berukuran besar (Fjermestad dan Hiltz, 2000-2001, 1998-1999).
  • 12. GDSS mendukung para pengambil keputusan bertemu bersama-sama untuk mencapai keputusan secara lebih efisien dan terutama bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas rapat yang dihadiri dari empat atau lima orang. Namun, efektivitas GDSS bergantung pada komposisi kelompoknya, tugasnya, pilihan perangkat yang dan dukung rapat yang tepat, dan konteks organisasional dari rapatnya.