Presentasi ini membahas tentang epidemiologi penyakit tidak menular khususnya penyakit asma. Penyakit asma merupakan penyakit kronik saluran napas yang ditandai dengan peningkatan kepekaan saluran napas sehingga menyebabkan sesak napas dan batuk. Presentasi ini menjelaskan tentang definisi asma, gejala, patofisiologi, faktor risiko, tahapan perjalanan penyakit, dan pencegahan penyakit asma.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
Presentasi epidemiologi penyakit tidak menular gabungan
1. PRESENTASI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK
MENULAR
”PENYAKIT ASMA”
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
Disusun Oleh:
Mey Fita Sari Simalango
Dita rahmadinitiyas
Ani
Nurma liya Zunnu
2. PRESENTASI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK
MENULAR
”PENYAKIT ASMA”
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
Disusun Oleh:
Mey Fita Sari Simalango
1211015003
3. Apa itu penyakit Asma???
Asma merupakan sebuah penyakit kronik saluran
napas yang berhubungan dengan peningkatan
kepekaan saluran napas sehingga memicu mengi
berulang (wheezing), sesak napas (breathlessness),
dada terasa tertekan (chest tightness) dan batuk
(cough) terutama pada malam atau dini hari(GINA,
2006).
Pada saat seseorang menderita asma terkena faktor
pemicunya, maka dinding saluran nafasnya akan
menyempit dan membengkak menyebabkan sesak
napas. Kadang dinding saluran napas dilumuri oleh
lendir yang lengket sehingga dapat menyebabkan
sesak napas yang lebih parah. Jika tidak dapat
ditangani dengan baik maka asma dapat
menyebabkan kematian.
4. Tanda dan gejala Asma???
Tanda
adalah napas cepat, merasa cemas dan ketakutan, tak sanggup bicara
lebih dari 1-2 kata setiap kali tarik napas, dada dan leher tampak
mencekung bila tarik napas, bersin-bersin, hidung mampat atau hidung
ngocor, gatal-gatal tenggorokan, susah tidur, turunnya toleransi tubuh
terhadap aktivitas. (Iwan Hadibroto, 2010)
Gejala
Tiga gejala yang sering muncul pada asma adalah sesak
napas, napas bunyi/ wheezing, batuk-batuk terutama malam
hari
5. Bagaimana Patofisiologi penyakit
Asma?
Asma merupakan obstruksi jalan napas
yang reversibel. Obstruksi tersebut
dapat disebabkan oleh faktor berikut,
seperti penyempitan jalan napas;
pembengkakan membran pada bronki;
pengisian bronki dengan mucus kental.
6. Apa Saja Faktor Resiko Asma???
AsapRokok
Aktifitas fisik
Riwayat penyakitkeluarga
PerubahanCuaca
TungauDebu Rumah
JenisMakanan
Binatang Peliharaan
7. Tahapan Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Tahap
Pre-Patogenesa
Tahap Patogenesa
Tahap Akhir
Penyakit
• Tahap Inkubasi
• Tahap Penyakit Dini
• Tahap Penyakit Lanjut
• Sembuh sempurna
• Sembuh tetapi cacat
• Karier
• Meninggal dunia
8. 5 level pencegahan penyakit
Health
promotion
Specific
protection
Early
diagnosis and
prompt
treatment
Disability
limitation
Rehabilitation
9. Identitas responden
• Nama : Okky Agassy Rahma
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 22 tahun
• Pekerjaan : Mahasiswa Ekonomi UNMUL
• Masalah : Asma
10. Faktor resiko:
Bulu binatang yang berasal dari kucing
peliharaan
Faktor keturunan dari orang tua (ibu)
Faktor pencetus :
Cuaca terlalu dingin misalnya saat kehujan
Kebanyakan minum es
Terlalu kelelahan
Paparan debu
Faktor Pendorong
Mengurang Konsumsi Minum Es
12. Tahap Pre-Patogenesa
terjadi pada usia responden bawah satu tahun, responden masih sehat belum
bersentuhan dengan agent penyebab penyakit asma
Tahap Patogenesa
a. Inkubasigejala-gejala penyakit asma belum nampak
b. Penyakit Dini sudah sakit tetapi sifatnya masih ringan seperti batuk-batuk,
lalu badan menjadi lemas, terjadi pertama kali pada usia 1 tahun.
c. Penyakit Lanjut merasakan sesak napas sehingga membuat responden
semakin rewel, Karena asma ini responden pernah di bawa kerumah sakit
tetapi untungnya hanya perlu rawat jalan sekitar 1 jam setelah di periksa
responden di perbolehkan pulang.
Tahap Akhir Penyakit
Tahap akhir dari penyakit Responden 1 ini adalah karier : selama 2 tahun ini
responden tidak pernah kambuh lagi tetapi menurut dokter responden masih
memiliki peluang untuk kembali kambuh. Jika daya tahan responden lemah
maka kemungkinan besar asma akan kembali kambuh.
14. Health
promotio
n
• Memberikan pengetahuan tentang resiko asma dari orang tua
• Menganjurkan untuk olah raga dan menyediaan makanan sehat
dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dan
mengusulkan untuk olah raga seperti berenang
Spesific
protectio
n
• Menggunakan masker saat berpergian dengan motor
• Menghindari orang yang perokok
• Mencaga kebersihan rumah terutama barang-barang yang dapat
menyimpan debu misalnya bantal, selimut
Early
dagnosis
• Tidak memelihara kucing dan menghindari cuaca yang terlalu dingin
• Tidak meminum es terlalu banyak cukup 1 gelas setiap harinya
• Mengurai aktifitas yang dapat menyebabkan kelelahan
Disability
limitation
• Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan. Sediakanlah selalu obat ini di
rumah dan bawalah setiap kali berpergian.
Rehabilita
tion
• Kembali kemasyarakat tetapi perlu di beri perhatian khusus pada penderita
asma misalnya tidak memaksakan berlari saat mata pelajaran/ ujian olah
raga.
16. RESPONDEN
Nama : Darmawati
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
Masalah : Asma
Alamat : Jl. Perjuangan RT.02
No.02, Samarinda (Kos)
Asal : Balikpapan
17. FAKTOR PENCETUS
Debu
Jenis Makanan
Aktifitas
FAKTOR RISIKO
oJenis Kelamin
o Perubahan Cuaca
FAKTOR PENDORONG
Olahraga
Jenis Makanan
Lingkungan
18. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
1. Tahap Prepatogenesis
2. Tahap Patogenesis
Tahap Inkubasi
Pada tahap ini, sudah ada agent yang masuk dengan waktu 1-2
jam
Tahap Dini
Sudah mulai muncul batuk dan kesukaran bernapas yang
penderita rasakan.
Tahap Lanjut
sesak napas, lemas, dan timbul suara mengi saat bernapas
3. Tahap Pascapatogenesis
Pada tahap ini, penderita asma mengalami keadaan karier.
19. 5 LEVEL PREVENTION
Health Promotion
Beristirahat
Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
Mengkonsumsi suplemen vitamin
Berolahraga secara teratur.
Specific Protection
Melakukan pemeriksaan atau upaya mengurangi atau menghindari faktor pencetus
agar penyakit Asma tidak kambuh.
Early diagnosis and Prompt Treatment
Melakukan pemeriksaan atau terapi dan screening secara berkala.
Disability Limitation
Melakukan olahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat.
Rehabilitation
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta istirahat yang cukup.
21. Identitas responden 1
Nama : Aryanto
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh bebas
Alamat : Jl. Pemuda 3
RT.05
Jumlah keluarga : 2 orang
No. HP : -
Asal : Samarinda
Masalah Penyakit : Asma
22. Responden I
Terkena serangan asma pertama kali sebulan yang lalu.
Dimana munculnya penyakit asma pada saat responden
selesai gotong-royong melaksanakan penyembelihan qurban
dimana saat kondisi responden menurun disertai batuk-batuk.
Pada saat pertama kali pemeriksaan kesehatan di sebuah
puskesmas hasilnya hanya batuk biasa dan diberikan obat
umtuk meredakan batuk. Tetapi beberapa hari, batuk yang
dialami pak Aryanto tidak kunjung sembuh dan kemudian
beliau melakukan pemeriksaan kesehatan dirumah sakit dan
petugas kesehatan menyampaikan bahwa beliau menderita
penyakit asma.
23. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT RESPONDEN I
Tahap Prepatogenesis :
Responden masih dalam keadaan normal. Namun ia sudah terpapar
debu dan asap rokok di dalam rumah. Belum adanya tanda gejala
terjadinya asma.
Tahap Patogenesis :
Tahap Inkubasi
Pada tahap ini bibit penyakit sudah ada di dalam tubuh responden yang
dipicu oleh pekerjaan di ruangan terbuka dan tidak memakai masker,
tetapi belum merasakan gejala- gejala.
Tahap Penyakit Dini
Pada tahap ini responden yang mengalami asma sudah muncul gejala
sesak napas pada saat dan jika terlalu lelah bekerja. Namun, responden
masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
24. Tahap Penyakit Lanjut
Responden sudah mengalami sesak nafas disertai dengan batuk-batuk
kering sehingga mengganggu waktu istirahat.
Tahap Penyakit Akhir
Pada tahap ini responden sudah tidak merasakan gejala dan tanda-tanda
asma lagi, namun asma dapat muncul kapan saja. Responden sudah tidak
merokok dan mengurangi kerja keras.
Tahap pascatogenesis :
Pada tahap ini responden sudah banyak melakukan upaya upaya
pencegahan agar asma tidak kambuh lagi, seperti memakai masker pada
saat bekerja dan membersihkan ruangan rumah.
25. 1. Usia
2. Pekerjaan
3. Gaya hidup
4. Ekonomi
Faktor resiko
1. Olahraga
2. Prilaku hidu sehat
Faktor
pencetus
Faktor pendorong
1. Pencemaran udara
2. Pencemaran Lingkungan
26. Health Promotion
◦ Mendapatkan pengetahuan dari Orang Tua tentang Asma
◦ Meningkatkan kesadaran untuk membersihkan debu-debu yang ada di dalam
rumah maupun di luar rumah.
◦ Pengenalan penyakit yang menyebabkan asma
◦ Membaca literature dan pengenalan gejala awal asma
Specific Protection
◦ Memakai masker di tempat yang mudah terpapar debu
◦ Olahraga yang teratur
◦ Merawat kebersihan lingkungan
5 Level of Prevention
27. Early Diagnosis and Prompt Treatment
o Menghindari untuk tidak menjadi perokok pasif
o Membeli obat pereda asma
o Melakukan check up setiap bulan di puskesmas
o Pemeriksaan kepelayanan kesehatan
Disability Limitation
o Terapi Asma
o Latihan Pernapasan
o Menjaga lingkungan hidup yang bersih
Rehabilitation
o Olahraga teratur
o Mengatur emosional
o Mengontrol pola makan
o Istirahat yang cukup
29. Nama: Rian Marina
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : perum. Ramayana
Gg. Rahyu no 107, Balikpapan
No Hp : 0853 4842 9974
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penyakit : Asma
Terakhir Kali Kambuh: 2 bulan lalu
30. Kelebihan Berat Badan
Kelelahan
Lingkungan Berdebu
Asap rokok
Usia
Gen
Gaya hidup
31. Tahap Prepatogenesis
Responden masih dalam keadaan normal. Baru mengalami kehamilan.
Tahap Patogenesis
Inkubasi :bibit penyakit dipicu oleh perubahan berat badan, suami perokok, cuaca
dingin, debu, kelelahan tetapi belum merasakan gejala- gejala.
Tahap dini :asma sudah muncul gejala sesak napas pada saat hamil dan jika terlalu
lelah. Namun, responden masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Tahap lanjut :sesak nafas disertai dengan bunyi ngik ngik sehingga mengganggu
waktu istirahat.
Tahap akhir :tidak merasakan gejala dan tanda-tanda asma lagi, namun asma dapat
muncul kapan saja karena asma bersifat kronis
Tahap Pascatogenesis
Pada tahap ini responden sudah banyak melakukan upaya upaya pencegahan agar
asma tidak kambuh lagi, seperti tidak meminum air dingin dan menjaga ola makan.
32. Health Promotion
Mendapatkan pengetahuan dari Orang Tua tentang Asma
Meningkatkan kesadaran untuk membersihkan debu-debu yang ada di dalam
rumah maupun di luar rumah
Specific Protection
menjaga pola makan
olahraga teratur serta tidur yang cukup
memakai masker pada saat berjalan di jalan raya
mengkonsumsi makanan-makanan yang kaya gizi
Early Diagnosis and Prompt Treatment
Menghindari untuk tidak menjadi rokok pasif
Membeli obat pereda asma
Melakukan check up setiap bulan di puskesmas
Disability Limitation
Terapi Asma
Latihan Pernapasan
Rehabilitation
Senam Asma
Olahraga teratur
Mengurangi pantangan
Mengatur emosional
34. a. Faktor Pencetus
1. debu dan asap kendaraan bermotor
2. makanan dan minuman seperti kacang tanah
dan susu cokelat
3. udara yang dingin
b. Faktor resiko
1. usia
2. lingkungan
3. faktor makanan
4. polusi udara
c. Faktor pendorong
Responden mengkonsumsi obat herbal, memakai masker
agar tidak terpapar debu dan asap kendaraan bermotor,
tidak mengkonsumsi kacang tanah dan susu cokelat,
selalu membersihkan rumah dan perabotannya dari debu,
berolahraga tidak lebih dari 15 meni dan menggunakan
inhaler untuk melancarkan pernapasan ketika penyakit
asma kambuh.
35. Tahap Prepatogenesis
Pada tahap prepatogenesis ini responden
memiliki ciri-ciri :
Responden masih berada dalam keadaan
normal/sehat
Sudah terjadi paparan faktor pencetus
penyebab terjadinya asma
Belum ada tanda-tanda responden terkena
penyakit asma
36. Tahap Patogenesis
Tahap Inkubasi
Pada tahap ini responden terkena penyakit asma
sejak lahir.
Tahap Dini
Pada tahap dini ini responden memiliki ciri-ciri:
- Mula-mula responden mengalami batuk-batuk
- Responden masih dapat melakukan aktivitas
sehari-hari
Tahap Lanjut
Pada tahap ini responden memiliki ciri-ciri:
- Batuk batuk yang disertai dengan sesak napas.
Ketika mengalami sesak napas responden
mendapat bantuan oksigen. Dan saat ini responden
mengkonsumsi obat herbal.
37. Tahap Pasca Patogenesis
Pada tahap ini responden mengalami karier
dimana perjalanan penyakit asma
responden seolah-olah berhenti, gejalanya
tidak tampak tetapi bibit penyakit asma
masih ada di dalam tubuh responden dan
penyakit asma dapat timbul kembali saat
responden terpapar dengan faktor pencetus
timbulnya asma.
38. Upaya Pencegahan
Pencegahan Tingkat Pertama
a. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Pengendalian faktor lingkungan
Pengendalian faktor makanan
Pengendalian dari diri responden itu sendiri
b. Khusus (Specific Protection)
Perlindungan dari paparan debu dan asap
kendaraan bermotor dengan cara
menggunakan masker ketika akan berpergian.
Jika dalam keadaan dingin gunakan selimut
tebal atau jaket.
39. Pencegahan Tingkat Kedua
Diagnosis Awal dan Pengobatan Tepat (Early
Diagnosis and Prompt Treatment)
Jika penyakit asma kambuh segera gunakan inhaler
untuk melancarkan napas.
Segera periksa ke dokter apabila terdapat gejala-
gejala penyakit asma agar tidak terlalu parah.
Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation)
Gunakan masker agar terhindar dari paparan debu
dan asap kendaran bermotor jika akan berpergian.
Pembatasan sumber penyebab munculnya penyakit
asma.
40. Pencegahan Tingkat Ketiga
Pencegahan tingkat ketiga adalah rehabilitation.
Dalam tahap ini responden memiliki ciri-ciri :
Mengurangi olahraga yang berlebihan
Lingkungan rumah baik indoor maupun outdoor
selalu bersih dari debu atau bahan allergen
lainnya.
Menghindarkan diri dari stress dan mengurangi
aktivitas yang berat.
Menghindarkan diri dari makanan dan minuman
yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit
asma.