2. Latar Belakang
Berhitung merupakan cabang matematika yang
digunakan hampir diseluruh cabang matematika seperti
Aljabar, Aritmatika, Analisis dan Geometri. Operasi
hitung yang mendasar adalah operasi penjumlahan (+)
dan pengurangan (−) artinya operasi hitung yang lain
seperti perkalian (×) dan pembagian (÷) dapat
dijabarkan.
3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan mempunyai tujuan yang tepat
sasaran maka diberi batasan – batasan sebagai berikut :
a. Penerapan pembelajaran Mastery Learning
b. Siswa yang akan diteliti adalah siswa kelas VII.I SMP
Negeri 3 Pagaralam Tahun Pelajaran 2016/2017.
c. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah
aljabar
d. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII
SMP Negeri 3 Pagaralam pada semester ganjil Tahun
Pelajaran 2016/2017.
4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di
atas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
diterapkan pembelajaran Mastery Learning terhadap
siswa pada materi aljabar siswa di kelas VII SMP Negeri 3
Pagaralam Tahun Pelajaran 2016 / 2017.
5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
manfaat untuk:
1. Siswa, melalui strategi pembelajaran Mastery
Learning siswa lebih mampu menguasai materi matematika
dengan lebih baik.
2. Guru, hasil penelitian diharapkan dapat membantu
guru matematika dalam usaha mencari bentuk pembelajaran
yang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah, sebagai masukan tentang pentingnya
model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar
matematika khususnya dan mata pelajaran yang lain pada
umumnya.
6. Pembelajaran Mastery Learning
mastery Learning (Belajar tuntas ) merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan dengan sistematis dan
terstruktur, bertujuan untuk mengadaptasikan
pembelajaran pada siswa kelompok besar (pengajaran
klasikal), membantu mengatasi perbedaan-perbedaan yang
terdapat pada siswa, dan berguna untuk menciptakan
kecepatan belajar (rate of program).
7. Langkah-Langkah Mastery Learning
Faktorisasi Suku Aljabar
Perkalian Suku Satu dengan Suku Dua
Contoh
3x(y + 5)= 3xy + 15x
• Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua
(2x + 4)(3x + 1)= 6x2 + 12x + 2x + 4= 6x2 + 14x + 4
• Perkalian suku dua dengan suku dua menjadi perkalian
suku dua dengan suku tiga atau suku tiga dengan suku
tiga, dan sebagainya.
(x +1)(2x + 3)= = 2x2 + 3x + 2x +3 = 2x2 + 5x + 3
8. METODOLOGI PENELITIAN
• “Metode Eksperimen adalah Metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan” (Sugiyono, 2013:107).
9. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan variabel penelitian tersebut hasil belajar
siswa yang dimaksud adalah tes yang dilakukan
setelah proses pembelajaran menggunakan penerapan
mastery learning telah berakhir.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini diambil secara acak
(random sampling) sebanyak 1 kelas yang disebut
kelas eksperimen yaitu kelas yang pembelajarannya
diterapkan pembelajaran mastery learning .
10. Instrumen Penelitian
• Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes tertulis dalam bentuk essay. Dalam pelaksanaan
tes peneliti membuat soal yang berjumlah 8 soal, yang
diujikan terlebih dahulu kemudian disaring menjadi 5
soal.
Teknik Pengumpulan Data
• Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
Tes
Dokumentasi
11. Teknik Uji Coba Instrumen
• Validitas
Validitas atau keahlian adalah suatu ukuran tingkat
kevaliditan atau kesahihan suatu instrument.
• Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan seagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik
12. Daya Pembeda
Menentukan Indeks Kesukaran
Teknik Analisa Data
Adapun teknik analisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
peserta didik dalam penerapan mastery learning dengan
membandingkan persentase ketuntasan belajar
Tingkat Penguasaan (Tingkat Keberhasilan Tindakan)
Nilai Kategori
86-100% Sangat baik
76-85% Baik
60-75% Cukup baik
55-59% kurang baik
≤ 54% sangat kurang baik