Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Kimia kelas X ini membahas:
1) Hukum Gay-Lussac dan hipotesis Avogadro yang menjelaskan perbandingan volume gas yang bereaksi, dan
2) Metode pembelajaran kooperatif model STAD untuk mengajarkan kedua konsep tersebut.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Rpp hilda
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nanga Pinoh
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro
Alokasi waktu : 1 x pertemuan ( 20 menit pelajaran )
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD pada KI-3:
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia
Indikator:
Memahami Konsep hukum Gay-lussac dan hipotesis Avogadro
2. KD pada KI-4:
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul
relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator:
Mengolah informasi, sehingga mampu menjelaskan hukum Gay-lussac dan hipotesis
Avogadro
Menganalisis informasi, sehingga dapat menentukan rumus molekul berbagai zat dari
volum gas pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan hukum Gay Lussac dan hipotesis
Avogadro.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian hukum Gay-lussac dan hipotesis Avogadro
2. Menentukan rumus molekul berbagai zat dari volum gas pereaksi atau hasil reaksi
berdasarkan hukum Gay Lussac dan hipotesis Avogadro.
D. MATERI KIMIA
1. Hukum Gay-Lussac (Hukum Perbandingan Volume)
Bunyi hukum Gay-Lussac adalah : "Bila di ukur pada suhu dan tekanan yang sama,
volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana"
Hukum Gay-Lussac di dasari oleh hasil penemuan ahli kimia inggris yang bernama
Henry Cavendish (1731-1810) bahwa perbandingan volume gas hidrogen yang bereaksi
dengan gas oksigen membentuk air adalah 2:1 dengan syarat harus di ukur pada suhu dan
tekanan yang sama.pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan serupa
dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa perbandingan volume gas-
gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
Joseph Louis Gay Lussac menemukan hasil sebagai berikut :
1) Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas klorin membentuk hidrogen klorida,
perbandingan volumnya adalah 1 : 1 : 2.
3. V liter (T,P) V liter (T,P) 2V liter (T,P)
Gas hidrogen Gas Klorin Gas hidrogen klorida
2) Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk uap air, perbandingan
volumnya adalah 2 : 1 : 2.
2V liter (T,P) V liter (T,P) 2V liter (T,P)
Gas hidrogen Gas oksigen Uap air
3) Pada reaksi antara gas nitrogen dan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan
volumnya adalah 1 : 3 : 2.
V liter (T,P) 3V liter (T,P) 2V liter (T,P)
Gas nitrogen Gas hidrogen Gas amonia
2. Hipotesis Avogadro
Untuk menjelaskan hukum gay lussac di atas maka pada tahun 1811 Amadeo
Avogadro (1776-1956) dari italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro.
Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana?
Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan
volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan mereka dalam menjelaskan
hukum tersebut karena anggapan bahwa partikel unsur selalu berupa atom tunggal
(monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac.
Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi
berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut
sebagai molekul.
2 vol gas hidrogen (T,P) + 1 vol gas oksigen(T,P) → 2 vol uap air (T,P)
Avogadro:
2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen → 2 molekul air
2 H2 + O2 → 2 HxOy
4. Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi
: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga
merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S.
Silberberg, 2000).
E. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Model : Kooperatif
Metode : Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. Pendahuluan (fase orientasi) (2 menit):
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
b. Momotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
II. Kegiatan Inti:
a. Fase eksplorasi – imajinasi (10 menit)
Guru mengenalkan konsep tentang Hk. Gay-lussac dan hipotesis Avogadro melalui
persentasi power point.
Siswa diminta untuk memperhatikan dan mengamati persentasi power point tersebut
dan mencatat hasilnya.
Siswa diminta menjelaskan Hk. Gay-lussac dan hipotesis Avogadro melalui diskusi
dengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1 (LKS
kelompok).
b. Fase internalisasi (5 menit)
Dengan dibantu siswa, guru membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk presentasi,
selanjutnya siswa dari kelompok yang terpilih difasilitasi untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.
Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan komentar atau
menanggapinya dengan bahasa yang baik dan santun.
5. III. Penutup (fase evaluasi) (3 menit)
a. Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan melakukan refleksi dengan
meminta siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
b. Memberikan tugas rumah tentang teori Hk. Gay-lussac dan hipotesis Avogadro.
G. ALAT/MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
1. Alat dan Bahan:
a. LCD projector
b. Media Pembelajaran: Papan Tulis dan Powerpoint
c. Lembar kegiatan Siswa
2. Sumber Belajar:
a. Pegangan Siswa
Buku Kimia SMA : Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1: SMA/MA
Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan nasional.
b. Pegangan Guru
Sudarmo, Unggal. 2013. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta : Phibeta.
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Teknik Penilaian:
a. Aspek Pengetahuan : Tes tertulis
b. Aspek Sikap : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung
c. Aspek Keterampilan : Menjawab Pertanyaan
2. Bentuk Instrumen:
a. Uraian
b. Lembar pengamatan penilaian sikap dan keterampilan
Pontianak, 3 April 2014
Mengetahui
DosenPengampu
Mahasiswa
DiniHadiartiM.Sc
NIP/NIK.
Hilda WenyJayanty
NIM. 111620510
6. LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No : 1
Jenis : Pelatihan Uji Kemampuan
Bentuk : Uraian
1. 20 ml gas N2 tepat habis bereaksi dengan 50 ml gas O2 menghasilkan 20 ml gas NxOy.
Tentukanlah rumus kimia gas NxOy tersebut !
Penyelesaian
Perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
N2 : O2 : NxOy = 20 : 50 : 20
N2 : O2 : NxOy = 2 : 5 : 2
Dalam bentuk persamaan reaksi dapat ditulis:
2N2(g) + 5O2(g) → 2NxOy(g)
karena jumlah atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan,maka:
Untuk N : 2x = 4 atau x = 2
Untuk O : 2y = 10 atau y = 5
Dengan demikian rumus kimia NxOy adalah N2O5
No : 2
Jenis : Pelatihan Uji Kemampuan
Bentuk : Uraian
2. Tentukan banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas oksigen dan
menghasilkan uap air !
Penyelesaian
Untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari perbandingan koefisien gas
dalam reaksi.
H2(g) + O2(g) → H2O(g) (kita setarakan reaksi)
2 H2 + O2 → 2 H2O (setara)
Dari reaksi di atas, didapat perbandingan koefisien zat
H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Diketahui gas oksigen : 16 liter
2
1
x 16 = 32 liter gas hidrogen.
7. PENSKORAN
Soal Deskripsi Skor
1. 20 ml gas N2 tepat
habis bereaksi
dengan 50 ml gas O2
menghasilkan 20 ml
gas NxOy.
Tentukanlah rumus
kimia gas NxOy
tersebut !
Perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
N2 : O2 : NxOy = 20 : 50 : 20
N2 : O2 : NxOy = 2 : 5 : 2
Dalam bentuk persamaan reaksi dapat ditulis:
2N2(g) + 5O2(g) → 2NxOy(g)
karena jumlah atom ruas kiri harus sama dengan ruas
kanan,maka:
Untuk N : 2x = 4
x = 2
Untuk O : 2y = 10
y = 5
Dengan demikian rumus kimia NxOy adalah N2O5
25
25
2. Tentukan banyaknya
volume gas hidrogen
yang bereaksi
dengan 16 liter gas
oksigen dan
menghasilkan uap
air !
Untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari
perbandingan koefisien gas dalam reaksi.
H2(g) + O2(g) → H2O(g) (kita setarakan reaksi)
2 H2 + O2 → 2 H2O (setara)
Dari reaksi di atas, didapat perbandingan koefisien zat
H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Diketahui gas oksigen : 16 liter
2
1
x 16 = 32 liter gas hidrogen.
25
25
Jumlah 100
8. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Putussibau
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : X/Ganjil
Kompetensi Dasar : Hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro
Petunjuk:
Berikan skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didik
Berikan skor 1 : apabila ditampilkan peserta didik
Nama Siswa
Indikator Sikap
1 2 3
Skor
a b c d a b C d a b c d
Indikator untuk penilaian sikap
1. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
b. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain.
c. Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugas.
d. Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luar kelas.
2. Interaksi siswa dengan guru.
a. Peserta didik bertanya kepada guru.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
c. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai narasumber.
d. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator.
3. Partisipasi Peserta didik dalam menyimpulkan hasil pembahasan.
a. Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan.
b. Peserta didik merespon pernyataan/simpulan temannya.
c. Peserta didik menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh temannya.
d. Peserta didik menghargai pendapat temannya.