2. PERLUNYA INDIKATOR
PEMBANGUNAN
Definisi pembangunan ekonomi yang banyak diterima adalah
“Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu negara meningkat
selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk
yang hidup di bawah “garis kemiskinan absolut” tidak meningkat dan
distribusi pendapatan tidak semakin timpang.” (Meier, 1995: 7)
Proses pembangunanmenghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang
diikuti dengan perubahan (growth plus change) dalam:
1.Perubahan struktur ekonmi: dari pertanian ke industri/jasa
2.Perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi atau reformasi
=> Mudrajad YKPN Hal 17
3. Klasifikasi Indikator Kunci Pembangunan
1.Indikator Ekonomi
GNP (GNI) per kapita, laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita
2.Indikator Sosial
HDI (Human Development Index) dan PQLI (Physical Quality Life Index)
atau Indeks Mutu Hidup.
=> Mudrajad YKPN Hal 18
4. INDIKATOR EKONOMI
Klasifikasi Negara Berdasarkan tingkatan GNI (Gross National Income) Per
Kapita Menurut Bank Dunia (2008).
1.Negara berpenghasilan rendah (low-income economies) adalah kelompok
negara dengan GNI per kapita kurang atau sama dengan US$ 975 pada
tahun 2008.
2.Negara berpenghasilan menengah (middle-income economies adalah
kelompok negara dengan GNI per kapita lebih dari US$ 975, namun kurang
dari US$ 11.905 pada tahun 2008. Dalam kelompok ini dapat dibagi menjadi:
(a) negara berpenghasilan menengah papan bawah (lower-middle-income
economies) dengan GNI US$ 976 hingga US$ 3.855; (b) negara
berpenghasilan menengah papan atas (upper-middle-income economies)
dengan GNI US$ 3.856 hingga US$ 11.905.
5. 3. Negara berpenghasilan tinggi (high-income economies) adalah
kelompok negara dengah GNI per kapita US$ 11.906 atau lebih
pada tahun 2008.
4. Dunia (world) meliputi semua negara di dunia, termasuk negara
yang datanya langka dan dengan penduduk lebih dari 30.000 jiwa.
=> Mudrajad, Erlangga Hal 42, YKPN Hal 19
6. Klasifikasi Negara Berdasarkan Kawasan dan
Pendapatan
Kawasan Negara
Berpenghasilan
Rendah (LIC)
Negara Berpenghasilan
Menengah Papan Bawah (LMC)
Negara Berpenghasilan Menengah
Papan Atas (UMC)
Asia Timur dan
Pasifik
Korea Utara, Laos
Myanmar
Filipina, Indonesia, Kep. Marshall,
Kep. Samoa, Kep. Solomon,
Kiribati, Micronesia, Mongolia,
Papua New Guinea, Thailand,
Timor Leste, Tonga, Vanuatu
Fiji, Malaysia, Palau
Asia Selatan Afganistan,
Bangladesh, Nepal
Buthan, India, Maladewa,
Pakistan, Srilangka
-
Eropa dan Asia
Tengah
Azerbaijan, Republik
Kyrgyz, Tajikistan,
Uzbekistan
Albania, Armenia, Azerbaijan,
Georgia, Kosovo, Moldova,
Turkmenistan, Ukraina Yugoslavia
Belarusia, Bosnia, Bulgaria, Estonia,
Hungaria, Kazakhstan, Kroasia,
Latvia, Lithuania, Macedonia,
Montenegro, Polandia, Rumania,
Rusia, Serbia, Turki
Sumber : World Bank, World Development Report 2009Sumber : World Bank, World Development Report 2009
7. • Kriteria NSB Menurut Todaro (1994) dan Kuncoro (2006)
a)Tingkat kehidupannya rendah, dengan ciri penghasilan rendah,
ketimpangan distribusi pendapatan tinggi, rendahnya tingkat
kesehatan dan pendidikan.
b)Tingkat produktivitasnya rendah
c)Pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungannya tinggi
d)Tingkat pengangguran dan setengah pengangguran tinggi dan
cenderung meningkat
e)Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor produk
primer signifikan
f)Dominan, tergantung dan rentan dalam hubngan internasional.
=> Mudrajad Erlangga Hal 44, YKPN Hal 20
9. • GNP (GNI) Per Kapita Dengan Purchasing Power Parity
Versi Purchasing Power Parity (PPP) menurut Kuncoro, 2010
1.Absolute PPP
Kurs valas dinyatakan dalam nilai harga di dua negara:
St= Pt/P*
t
dimana Pt dan P*
t masing-masing adalah harga rata-rata
tertimbang dari komoditi di dua negara (* menunjukkan luar
negeri).
PPP absolut menerangkan bahwa kurs spot ditentukan oleh
harga relatif dari sejumlah barang yang sama (ditunjukkan
oleh indeks harga)
10. INDIKATOR SOSIAL
• Indikator Sosial Sebagai Alternatif Indikator Pembangunan
Daftar Indikator Kunci Pembangunan Sosial-Ekonomi versi UNRISD, 1970:
Harapan Hidup
Persentase penduduk di daerah sebanyak 20.000 atau lebih
Konsumsi protein hewani per kapita per hari
Kombinasi tingkat pendidikan dasar dan menengah
Rasio pendidikan luar sekolah
Rata-rata jumlah orang per kamar
Sirkulasi surat kabar per 1000 penduduk
Persentase penduduk usia kerja dengan listri, gas, air dsb
Produksi pertanian per pekerja pria di sektor pertanian
Persentase tenaga kerja pria dewasa di pertanian
Konsumsi listrik, kw per kapita
Konsumsi baja, kg per kapita
Konsumsi energi, ekuivalen kg batubara per kapita
Persentase sektor manufaktur dalam GDP
Perdagangan luar negeri per kapita
Persentase penerima gaji dan upah terhadap angatan kerja
11. Tujuan Indikator
Perkembangan
Sosial
Tingkat Pendidikan Dasar
Pada tahun 2015, semua negara telah mengenyam pendidikan
dasar
• Rasio primary enrolment neto
• Para siswa mengenyam pendidikan dasar tingkat 4.
Tingkat usia gemar membaca 15 sampai 24 tahun.
Kesamaan Jender
Menyatakan perkembangan kesamaan jender dan pemberdayaan
perempuan dengan menghilangkan pembeda kesempatan belajar
pada tahun 2005
• Rasio perempuan dan laki-laki yang mengenyam
pendidikan dasar dan lanjutan
• Rasio tingkat gemar membaca antara perempuan dan
laki-laki.
Penurunan Kematian Bayi & Balita
Menurunkan tingkat kematian bayi dan balita di negara sedang
berkembang sampai 2/3 antara tahn 1990 sampai 2015
• Rasio tingkat kematian bayi
• Rasio tingkat kematian balita
Penurunan Kematian Ibu Melahirkan
Menurunkan tingkat kematian ibu melahirkan ¾ antara tahun
1990 sampai 2015
• Rasio tingkat kematian ibu melahirkan
• Proses kelahiran yang ditangani tenaga medis
profesional
Kesehatan Reproduksi
Memberikan akses berupa sisttem pemeliharaan kesehatan bagi
pelayanaan kesehatan reprodksi bagi semua individu pada tahun
2015
• Tingkat kelaziman penggunaan alat kontrasepsi
• Pengidapan HIV pada ibi hamil usia 15 sampai 24 tahun.
Lingkungan Kemampuan Mempertahankan dan Regenerasi Lingkungan
Mengimplementasikan strategi nasional untuk pengembangan
pelestarian lingkungan pada setiap negara pada 2005, sehingga
pada 2015 akan tercipta kebalikan dari tren saat ini yaitu
hilangnya sumberdaya lingkungan pada tingkat nasional dan
global
• Negara dengan proses pengembangan pelestarian
lingkungan yang efektif
• Populasi yang mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan sumber air
• Lahan hutan sebagai persentase luas tanah nasional.
Biodiversity (lahan tanah yang dilindungi)
• Efisiensi energi (GDP per unit penggunaan energi)
• Emisi karbondioksida (GDP per unit penggunaan energi)
• Emisi karbondioksida per kapita
Indikator Sosial dan LingkunganIndikator Sosial dan Lingkungan
12. • Indeks Mutu Hidup (PQLI)
PQLI merupakan indeks komposit (gabungan) dari 3 indikator:
1.Harapan hidup pada usia satu tahun
2.Angka kematian
3.Tingkat melek huruf
⇒Mudrajad YKPN Hal 28
• Human Development Index (HDI)
HDI tersusun berdasarkan atas 3 komponen:
1.Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup
2.Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang dapat
membaca (diberi bobot 2/3) dan rata-rata tahun sekolah (diberi bobot 1/3)
3.Penghasilan yang diukur dengan pendapatan per kapita rill yang telah disesuaikan menurut daya
beli mata uang masing-masing negara dan asumsi menurunnya utilitas marginal penghasilan
dengan cepat.
=> Mudrajad YKPN Hal 30
13. Tiga komponen HDI dapat dihitung dengan (UNSFIR, 2000)
Indeks X(i) = [X(i)– X(i)min] / [X(i)max– X(i)min]
Dimana: X(i) : Indikator ke-i (i=1,2,3)
X(i)max : nilai maksimum X(i)
X(i)min : nilai minimum X(i)
Berdasarkan prosedur diatas HDI dapat dihitung dengan persamaan
HDI = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]
Dimana: X(1) = Indeks harapan hidup kelahiran
X(2) = Indeks pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3
(indeks rata-rata lama sekolah)
X(3) = Indeks standar hidup layak
14. Kisaran nilai minimum dan maksimum untuk indikator yang tercakup sebagai
komponen HDI adalah (UNSFIR, 2000):
Harapan hidup kelahiran : 25 – 85 (standar UNDP)
Tingkat melek huruf : 0 – 100 (standar UNDP)
Rata-rata lama sekolah : 0-15 (standar UNDP)
Konsumsi per kapita yang disesuaikan : 300.000 – 732.720
Rangking HDI semua negara dibagi dalam 3 kelompok:
1.0,0 – 0,50 : negara dengan pembangunan manusia yang rendah (low
human development)
2.0,51 – 0,79 : negara dengan pembangunan manusia yang menengah
(medium human development)
3.0,80 – 1,0 : negara dengan pembangunan manusia tinggi (high human
development)
=> Mudrajad YKPN Hal 31
15. Negara Nilai HDI Rangking HDI Rangking GNP per
Kapita
Rangking GNP per
kapita dikurangi
rangking HDI
Costa Rica 0,848 39 75 36
Brunei 0,829 44 29 -15
Columbia 0,813 50 91 41
Srilangka 0,665 90 128 38
China 0,644 94 143 49
Indonesia 0,586 105 121 16
Guyana 0,580 107 151 44
Gabon 0,525 114 42 -72
Madagaskar 0,396 131 162 31
Ethiopia 0,249 161 171 10
Human Development Index (HDI) untuk beberapa NSB, 1991/1992Human Development Index (HDI) untuk beberapa NSB, 1991/1992
Sumber: UNDP, Human Development Report 1994 (1994:94)Sumber: UNDP, Human Development Report 1994 (1994:94)
16. Amartya Sen menginterpretasikan pembangunan sebagai proses yang
memperluas entitlement dan kapabilitas manusia untuk hidup sesuai
dengan yang diinginkannya.
Entitlement adalah sejumlah komoditi yang dapat diperoleh seseorang
dalam masyarakat dengan menggunakan seluruh hak dan peluang yang
dia miliki.
Kapabilitas diartikan sebagai mencakup apa yang dapat maupun tidak
dapat dilakukan, misalnya bebas dari kelaparan, kekurangan gizi,
partisipasi dalam masyarakat, menengok teman, memperoleh tempat
tinggal yang memadai dan sebagainya.
=> Mudrajad YKPN Hal 34
17. Kendati HDI memberikan wawasan yang luas mengenai pembangunan,
Todaro (1995:65) memberikan catatan:
1.Pembentukan HDI sebagian didorong oleh strategi politik yang didesain
untuk memfokuskan perhatian pada aspek pembangunan kesehatan dan
pendidikan.
2.Ketiga indikator tersebut merupakan indikator yang bagus namun bukan
ideal (misalnya, tim PBB ingin menggunakan ststus nutrisi bagi anak berusia
dibawah lima tahun sebagai indikator kesehatan yang ideal, tapi datanya
tidak tersedia).
3.Nilai HDI suatu negara mungkin membawa dampak yang kurang
menguntungkan karena mengalihkan fokus dari masalah ketidak merataan
dalam negara tersebut.
4.Alternatif pendekatan yang memandang rangking GNP per kapita, dan
kemudian melengkapinya dengan indikator sosial lain masih dihargai.
5.Indeks ini merupakan indikator pembangunan yang “relatif” bukan
absolut.
=> Mudrajad YKPN Hal 34
18. KETERKAITAN ANTAR INDIKATOR
Pembangunan manusia berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
demokrasi.
=> Mudrajat YKPN Hal 36
DemokrasiDemokrasi
Pertumbuhan ManusiaPertumbuhan Manusia
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
(1)(1) (2)(2)
(4)(4)
(3)(3)
Sumber: UNSFIR (2000)Sumber: UNSFIR (2000)
Gambar Virtuous Triangle antara Pembangunan Manusia, Demokrasi dan Pertumbuhan EkonomiGambar Virtuous Triangle antara Pembangunan Manusia, Demokrasi dan Pertumbuhan Ekonomi
19. PertumbuhanPertumbuhan
PDBPDB
HDI (2)HDI (2)
HDI (1)HDI (1)
HDI (2) > HDI (1)HDI (2) > HDI (1)
DemokrasiDemokrasi
Sumber: UNSFIR (2000)Sumber: UNSFIR (2000)
Gambar HDI, Demokrasi dan Tingkat PendapatanGambar HDI, Demokrasi dan Tingkat Pendapatan
20. Hubungan antara pembangunan manusia, demokrasi dan
pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan hubungan linear yang
searah (unidirectional), dimana kekuatan penggeraknya adalah
pertumbuhan ekonomi (Lee Kuan Yew, 1994).
=> Mudrajat YKPN Hal 38
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pembangunan ManusiaPembangunan ManusiaDemokrasiDemokrasi
Sumber: UNSFIR (2000)Sumber: UNSFIR (2000)
Gambar Cruel Choice plus Trickle DownGambar Cruel Choice plus Trickle Down
21. Tingkat kematian bayi dan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi
memiliki hubungan sebab akibat, yang juga sejalan dengan teori
“human capital” dan menolak hipotesis “trickle down” (Barro, 1991).
=> Mudrajad YKPN Hal 39
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
DemokrasiDemokrasiPePembangunanmbangunan
ManusiaManusia
Sumber: UNSFIR (2000)Sumber: UNSFIR (2000)
Gambar Pertumbuhan Endogen dan DemokrasiGambar Pertumbuhan Endogen dan Demokrasi
22. Bhalla (1994) menemukan pengaruh positif demokrasi terhadap
pertumbuhan. Ketika demokrasi berjalan dengan baik, pertumbuhan
ekonomi akan berjalan dengan cepat dan akan menetes pada
pembangunan manusia.
=> Mudrajad YKPN Hal 39
DemokrasiDemokrasi
Pembangunan ManusiaPembangunan ManusiaPertumbuhanPertumbuhan
EkonomiEkonomi
Sumber: UNSFIR (2000)Sumber: UNSFIR (2000)
Gambar Virtous Circle versi BhallaGambar Virtous Circle versi Bhalla
23. • Krisis di Negara Dunia Pertama
Negara dunia pertama merupakan negara-negara di Eropa Barat dan
Amerika Utara. Krisis yang terjadi di dunia pertama ini disebabkan
kegagalan mereka dalam mencapai welfare state (negara kesejahteraan).
=> Mudrajad Erlangga Hal 44
• Krisis di Negara Dunia Kedua
Negara dunia kedua merupakan negara-negara Amerika Latin dan negara-
negara Eropa Timur. Di negara-negara Eropa Timur, krisis pembangunan
terjadi pada dataran ideologis. Krisis ideologis inilah yang membawa
peralihan sistem politik dari komunis/sosialisme ke perekonomian liberal.
Krisis Pembangunan di Amerika Selatan di sebabkan salah urus
(mismanagement) utang luar negeri. => Mudrajad Erlangga Hal 45
24. • Krisis di Negara Dunia Ketiga
Negara dunia Ketiga merupakan negara-negara yang berada di Asia dan
Afrika. Krisis pembangunan di Asia dan Afrika bermuara pada masalah
kelaparan.
Peta Presentase Penduduk Dunia yang Mengalami Kelaparan, 2006
Sumber: United Nations (2010)Sumber: United Nations (2010)
25. Krisis Keuangan Global 2008
Harga Komoditas Internasional, Januari 2000 – September 2008
27. REALISASI DAN PROYEKSI
2008 2009 2010* 2011*
Output Dunia 3,0 -0,8 3,9 4,3
Negara Maju 0,5 -3,2 2,1 2,4
Amerika Serikat 0,4 -2,5 2,7 2,4
Uni Eropa 0,6 -3,9 1,0 1,6
Jepang -1,2 -5,3 1,7 2,2
United Kingdom 0,5 -4,8 1,3 2,7
Negara Industri Baru Asia 1,7 -1,2 4,8 4,7
NSB dan Negara Emerging 6,1 2,1 6,0 6,3
Afrika 5,2 1,9 4,3 5,3
Eropa Tengah dan Timur 3,1 -4,3 2,0 3,7
Rusia 5,6 -9,0 3,6 3,4
NSB Asia 7,9 6,5 8,4 8,4
Cina 9,6 8,7 10,0 9,7
India 7,3 5,6 7,7 7,8
Asean-5 4,7 1,3 4,7 5,3
Timur Tengah 5,3 2,2 4,5 4,8
Volume Perdagangan dunia 2,8 -12,3 5,8 6,3
Pertumbuhan Ekonomi Dunia, 2008-2011 (%)Pertumbuhan Ekonomi Dunia, 2008-2011 (%)
*Proyeksi*Proyeksi
Sumber: IMF (2010)Sumber: IMF (2010)
28. Pertumbuhan PDB di Indonesia Menurut Persepektif Regional (dalam Persen)Pertumbuhan PDB di Indonesia Menurut Persepektif Regional (dalam Persen)
29. PDB RIIL IHK¹ NERACA TRANSAKSI BERJALAN²
2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010
Emerging Asia 6,7 5,0 6,8 7,0 2,7 3,2 5,6 5,2 5,3
Negara Industri Baru Asia 1,5 -2,4 3,6 4,5 1,0 1,9 4,4 6,4 5,9
Korea 2,2 -1,0 3,6 4,7 2,6 2,5 -0,7 3,4 2,2
Taiwan, Cina 0,1 -4,1 3,7 3,5 -0,5 1,5 6,4 7,9 8,0
Hongkong 2,4 -3,6 3,5 4,3 -1,0 0,5 14,2 10,7 10,8
Singapura 1,1 -3,3 4,1 6,5 -0,2 1,6 14,8 12,6 12,5
NSB Asia³ 7,6 6,2 7,3 7,5 3,0 3,4 5,9 5,0 5,2
Cina 9,0 8,5 9,0 5,9 -0,1 0,6 9,8 7,8 8,6
India 7,3 5,4 6,4 8,3 8,7 8,4 -2,2 -2,2 -2,5
ASEAN-5 4,8 0,7 4,0 9,2 2,6 4,6 2,6 3,3 2,0
Indonesia 6,1 4,0 4,8 9,8 5,0 6,2 0,1 0,9 0,5
Thailand 2,6 -3,5 3,7 5,5 -1,2 2,1 -0,1 4,9 2,7
Filipina 3,8 1,0 3,2 9,3 2,8 4,0 2,5 3,2 1,2
Malaysia 4,6 -3,6 2,5 5,4 -0,1 1,2 17,9 13,4 11,0
Vietnam 6,2 4,6 5,3 23,1 7,0 11,0 -11,9 -9,7 -9,4
NSB Asia Lainnya⁴ 3,9 3,3 4,1 12,8 11,6 8,3 -2,3 -1,0 -1,4
Pakistan 2,0 2,0 3,0 12,0 20,8 10,0 -8,3 -5,1 -4,8
Bangladesh 6,0 5,4 5,4 7,7 5,3 5,6 1,9 2,1 1,0
Beberapa Negara di Asia: PDB Riil, Indeks Harga Konsumen (IHK) danBeberapa Negara di Asia: PDB Riil, Indeks Harga Konsumen (IHK) dan
Neraca Transaksi Berjalan (Perubahan Persentase Tahunan)Neraca Transaksi Berjalan (Perubahan Persentase Tahunan)
Sumber: IMF (2009: Tabel 2.2)Sumber: IMF (2009: Tabel 2.2)
30. PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG
PEMBANGUNAN
• Teori Siklus
Produksi tergantung pada permintaan dan penawaran produk. Penawaran
tergantung pada jumlah produsen dan keinginan untuk bekerja.
Permintaan tergantung dari jumlah konsumen dan keinginan untuk
membeli. => Mudrajad Erlangga Hal 57
• Siklus Populasi
Produksi ditentukan oleh populasi. Populasi besar maka produksi juga besar,
perintaan dan pasar yang besar.
Begitupula sebaliknya populasi juga dintentukan oleh produksi. Produksi
besar menyebabkan tingginya permintaan tenaga kerja dan upah sehingga
populasi meningkat. => Mudrajad Erlangga Hal 58
31. • Siklus Keuangan Publik
a.Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan infrastruktur
yang mendorong aktifitas ekonomi.
b.Perpajakan
Uang yang dikeluarkan pemerintah diperoleh dari perpajakan.
Pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran dengan meningkatkan
pajak.
Tekanan fiskal yang tinggi akan mengurangi pekerjaan. Konsekuensinya
terjadi siklus fiskal. => Mudrajad Erlangga Hal 59