SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
PENERAPAN EKONOMI
FUNGSI NON LINIER
Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
• Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan
penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier.
Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
kuadratik dapat berupa potongan lingkaran,
potongan elips, potongan hiperbola maupun
potongan parabola. Cara menganalisis keseimbangan
pasar untuk permintaan dan penawaran yang non
linier sama seperti halnya dalam kasus yang linier.
Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd
= Qs, pada perpotongan kurva permintaan dan kurva
penawaran.
P
Q
Qs
E
Qd
Pe
Qe0
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
 Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi linier.
Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang
ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh
berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di
pasarpun berubah. Pajak menyebabkan harga
keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi
menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah
dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
Contoh Soal :
• Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan
oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi
penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah
harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di
pasar ?
Penyelesaian
Keseimbangan Pasar
Qd = Qs
19 – P2 = –8 + 2P2
P2 = 9
P = √9 = 3
Q = 19 – P2
= 19 – 32
Q = 10 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik
sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan
pajak menjadi :
Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru :
Qd = Qs'
19 – P2 = –6 – 4P + 2P2
3P2 – 4P – 25 = 0
Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak dipakai
karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs' diperoleh
Q = 5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : Pe
' = 3,63 dan Qe
' = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi
tanggungan konsumen dan produsen per unit barang,
serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah,
masing-masing :
tk = Pe
' – Pe = 3,63 – 3 = 0,63
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
T = Qe
' x t = 5,82 x 1 = 5,82
Fungsi Biaya
• Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan
biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula
pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya
marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit
produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya
total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan.
Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan
produk
Biaya tetap : FC = k
Biaya variable : VC = f(Q) = vQ
Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Biaya tetap rata-rata : Q
FC
AFC 
Biaya variable rata-rata : Q
VC
AVC 
Biaya rata-rata : AVCAFC
Q
C
AC 
Biaya marjinal : Q
C
MC



• Bentuk non linier dari fungsi biaya pada
umumnya berupa fungsi kuadrat
parabolic dan fungsi kubik. Hubungan
antara biaya total dan bagian-bagiannya
secara grafik dapat dilihat sebagai berikut
:
a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik
Andaikan C = aQ2
– bQ + c maka bQ-aQVC 2
 dan cFC
Maka
Q
c
b-Qa
Q
C
AC 
b-Qa
Q
VC
AVC 
Q
c
Q
FC
AFC 
a. Biaya total merupakan fungsi kubik
Andaikan C = aQ3
– bQ2
+ cQ + d maka
cQ+bQ-aQVC 23
 dan dFC
Maka
Q
d
cbQ-aQ
Q
C
AC 2

cQb-Qa
Q
VC
AVC 2

Q
d
Q
FC
AFC 
Contoh Soal :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102.
Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini
minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum
tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya
variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan
biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi.
Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan
dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan :
unit6
4
24
2a
b-
Q 
Besarnya C minimum = 2Q2
– 24 Q + 102
= 2(6)2
– 24(6) + 102 = 30
Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim
parabola, yaitu :
30
8-
240-
4(2)-
)102)(2(424
4a-
ac4b
Cmin
22





Selanjutnya, pada Q = 6
102FC
72-24(6)2(6)Q24-2QVC 22

5
6
30
Q
C
AC 
12-
6
72-
Q
VC
AVC 
17
6
102
Q
FC
AFC 
Jika Q = 7, C = 2(7)2
– 24(7) + 102 = 32
2
6-7
30-32
Q
C
MC 



Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit
diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
Fungsi Penerimaan
 Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non
linear pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola
terbuka ke bawah.
 Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga
merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga barang per
unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep
penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal.
 Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan
yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi
penerimaan total terhadap jumlah barang.
• Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah
penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap
tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau
terjual.
Penerimaan total R = Q x P = f (Q)
Penerimaan rata-rata AR = Q
R
Penerimaan marjinal MR = Q
R


Contoh Soal :
• Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang
produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q.
Bagaimana persamaan penerimaan totalnya? Berapa
besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak
200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah
penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit
menjadi 250 unit. Tentukan tingkat penjualan yang
menghasilkan penerimaan total maksimum, dan
besarnya penerimaan maksimum tersebut.
Penyelesaian :
P = 900 – 1,5 Q  R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2
Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2
= 120.000
P = 900 – 1,5 (200) = 600
Atau 600
200
120.000
Q
R
P 
Jika Q = 250 , R = 900 (250) – 1,5(250)2
= 131.250
225
200-250
120.000-131.250
Q
R
MR 



R = 900 Q – 1,5 Q2
R maksimum pada 300
3-
900-
2a
b-
Q 
Besarnya R maksimum = 900 (300) – 1,5(300)2
= 135.000
Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
• Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu
konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah
minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan
pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ;
perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi
tidak pula menderita kerugian.
C,
R
Q
0
TPP
TPP
C= c(Q)
R = r
(Q)
Q1
!
Q3 Q4Q2
Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh
perpotongan antara kurva R dan kurva C.
• Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang
pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran
(biaya) total, R = C.
• Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan
keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari
pengeluaran total, R < C.
• Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan
untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran
total, R > C.
• Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang
memberikan penerimaan total maksimum.
• Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya
selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak
selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum.
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan
biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual
barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
Penyelesaian :
π = R – C = -0,1Q2
+ 20Q – 0,25Q3
+ 3Q2
– 7Q – 20
π = – 0,25Q3
+ 2,9Q2
+ 13Q – 20
Q = 10  π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20
= –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan )
Q = 20  π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20
= –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh
fungsi R = – 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang
dikeluarkannya C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000. Hitunglah :
a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total
maksimum ?
b. Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total
minimum ?
c. Manakah yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi
menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi yang
menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya
total minimum ?
Penyelesaian
R = – 0,1Q2
+ 300Q
C = 0,3Q2
– 720Q + 600.000
a. R maksimum terjadi pada unit1500
0,2-
300-
2a
b-
Q 
b. C minimum terjadi pada
unit1200
0,6
720
2a
b-
Q 
a. π pada R maksimum
Q = 1500  π = – 0,4Q2
+ 1020Q – 600.000
= – 0,4(1500)2
+ 1020(1500) – 600.000
= 30.000
π pada C minimum
Q = 1200  π = – 0,4Q2
+ 1020Q – 600.000
= – 0,4(1200)2
+ 1020(1200) – 600.000
= 48.000

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiHarya Wirawan
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 

Was ist angesagt? (20)

Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 

Ähnlich wie Penerapan fungsi non linier

nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptTeguhTWIN
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyDevinSetiawan1
 
Matematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierMatematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierDevinSetiawan1
 
aplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.pptaplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.pptBroxyUrrr
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomiAchmad Pradana
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam BisnisBmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnisuniv
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliahTito Ruliarsa
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginalhadiqzuhri
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"nuelsitohang
 

Ähnlich wie Penerapan fungsi non linier (20)

nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
 
Matematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierMatematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linier
 
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptxFUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
 
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear iiPertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
 
aplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.pptaplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.ppt
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Mm ekonomi
Mm ekonomiMm ekonomi
Mm ekonomi
 
Mm ekonomi
Mm ekonomiMm ekonomi
Mm ekonomi
 
Matematika ekonomi
Matematika ekonomiMatematika ekonomi
Matematika ekonomi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam BisnisBmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginal
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
 

Mehr von UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Mehr von UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Penerapan fungsi non linier

  • 2. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar • Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola. Cara menganalisis keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran yang non linier sama seperti halnya dalam kasus yang linier. Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
  • 3. P Q Qs E Qd Pe Qe0 Keseimbangan Pasar : Qd = Qs Qd = jumlah permintaan Qs = jumlah penawaran E = titik keseimbangan Pe = harga keseimbangan Qe = jumlah keseimbangan
  • 4.  Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
  • 5. Contoh Soal : • Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
  • 6. Penyelesaian Keseimbangan Pasar Qd = Qs 19 – P2 = –8 + 2P2 P2 = 9 P = √9 = 3 Q = 19 – P2 = 19 – 32 Q = 10 ≡ Qe Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
  • 7. Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi : Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2 Keseimbangan pasar yang baru : Qd = Qs' 19 – P2 = –6 – 4P + 2P2 3P2 – 4P – 25 = 0 Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional. Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs' diperoleh Q = 5,82. Jadi, dengan adanya pajak : Pe ' = 3,63 dan Qe ' = 5,82
  • 8. Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing : tk = Pe ' – Pe = 3,63 – 3 = 0,63 tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37 T = Qe ' x t = 5,82 x 1 = 5,82
  • 9. Fungsi Biaya • Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan produk
  • 10. Biaya tetap : FC = k Biaya variable : VC = f(Q) = vQ Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ Biaya tetap rata-rata : Q FC AFC  Biaya variable rata-rata : Q VC AVC  Biaya rata-rata : AVCAFC Q C AC  Biaya marjinal : Q C MC   
  • 11. • Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :
  • 12. a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik Andaikan C = aQ2 – bQ + c maka bQ-aQVC 2  dan cFC Maka Q c b-Qa Q C AC  b-Qa Q VC AVC  Q c Q FC AFC 
  • 13. a. Biaya total merupakan fungsi kubik Andaikan C = aQ3 – bQ2 + cQ + d maka cQ+bQ-aQVC 23  dan dFC Maka Q d cbQ-aQ Q C AC 2  cQb-Qa Q VC AVC 2  Q d Q FC AFC 
  • 14. Contoh Soal : Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
  • 15. Penyelesaian : Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan : unit6 4 24 2a b- Q  Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102 = 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30 Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola, yaitu : 30 8- 240- 4(2)- )102)(2(424 4a- ac4b Cmin 22     
  • 16. Selanjutnya, pada Q = 6 102FC 72-24(6)2(6)Q24-2QVC 22  5 6 30 Q C AC  12- 6 72- Q VC AVC  17 6 102 Q FC AFC  Jika Q = 7, C = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32 2 6-7 30-32 Q C MC     Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
  • 17. Fungsi Penerimaan  Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah.  Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal.  Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
  • 18. • Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual. Penerimaan total R = Q x P = f (Q) Penerimaan rata-rata AR = Q R Penerimaan marjinal MR = Q R  
  • 19. Contoh Soal : • Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q. Bagaimana persamaan penerimaan totalnya? Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. Tentukan tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum, dan besarnya penerimaan maksimum tersebut.
  • 20. Penyelesaian : P = 900 – 1,5 Q  R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2 Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2 = 120.000 P = 900 – 1,5 (200) = 600 Atau 600 200 120.000 Q R P  Jika Q = 250 , R = 900 (250) – 1,5(250)2 = 131.250 225 200-250 120.000-131.250 Q R MR     R = 900 Q – 1,5 Q2 R maksimum pada 300 3- 900- 2a b- Q  Besarnya R maksimum = 900 (300) – 1,5(300)2 = 135.000
  • 21. Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok • Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian.
  • 22. C, R Q 0 TPP TPP C= c(Q) R = r (Q) Q1 ! Q3 Q4Q2 Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.
  • 23. • Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran (biaya) total, R = C. • Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. • Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran total, R > C. • Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang memberikan penerimaan total maksimum. • Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum.
  • 24. Contoh Soal : Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20. Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
  • 25. Penyelesaian : π = R – C = -0,1Q2 + 20Q – 0,25Q3 + 3Q2 – 7Q – 20 π = – 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20 Q = 10  π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20 = –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan ) Q = 20  π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20 = –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
  • 26. Contoh Soal : Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R = – 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkannya C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000. Hitunglah : a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum ? b. Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum ? c. Manakah yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya total minimum ?
  • 27. Penyelesaian R = – 0,1Q2 + 300Q C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000 a. R maksimum terjadi pada unit1500 0,2- 300- 2a b- Q  b. C minimum terjadi pada unit1200 0,6 720 2a b- Q 
  • 28. a. π pada R maksimum Q = 1500  π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000 = – 0,4(1500)2 + 1020(1500) – 600.000 = 30.000 π pada C minimum Q = 1200  π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000 = – 0,4(1200)2 + 1020(1200) – 600.000 = 48.000