SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat. Pendidikan
tidak pernah dapat dideskripsikan secara gamblang hanya dengan mencatat banyaknya jumlah
siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang dimiliki. Pendidikan memang
menyangkut hal itu semua, namun lebih dari itu semuanya. Pendidikan merupakan proses yang
esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu (siswa).
Siswa merupakan unsur utama dalam pendidikan. Siswa sebagai individu sedang berada
dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau
kemandirian. Untuk mencapai kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan, karena
mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya,
juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan pengajaran dengan
mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan
terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam
aspek psikososiospiritual.
Ketiga bidang utama pendidikan di atas lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak
tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf administrasi lainnya) yang terkait
dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas, pembiayaan,
penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.
2. Bidang intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap
bidang ini adalah para guru.
3. Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik (siswa)
dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui interaksi yang sehat dengan
lingkungannya. Personel yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah
guru pembimbing atau konselor.
Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada tatanan persekolahan, layanan
bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup penting dan strategis.
Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat
berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif. Untuk membantu siswa
dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat
membantu keseluruhan proses belajarnya. Dalam kaitan ini para pembimbing diharapkan untuk:
1. Mengenal danmemahami setiap siswa baik secara individual maupu kelompok,
2. Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
3. Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakter istik
pribadinya,
4. Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya,
5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
Berkenaan dengan hubungan antara bimbingan dan pendidikan tersebut di atas, Rochma
Natawidjaja (1990: 16) Memberikan penjelasan sebagai berikut:
“...bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan posisi kunci dalam pendidikan di
sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang pengajaran dan
perkembangan intelektual siswa dalam bidang menangani ihwal sisi sosial pribadi siswa..”
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa bimbingan dan konseling memiliki fungsi
memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan,
yaitu membantu meratakan jalan menuju ALLAH Swt.; berguna bagi manusia, dan bermanfaat
bagi kesejahteraan dan pembangunan bangsa, negara, dan umat manusia
bahwa bimbingan dan konseling adalah merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan
yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya disekolah dalam
rangka meningkatkan mutunya. Pelayanan bimbingan merupakan bagian integral dari program
pendidikan itu dan karena sebagian besar dari tumpukan masalah yang yang dihadapi oleh
peserta didik justru bersumber dari keaneka ragaman tuntutan belajar disekolah. Maka, para
konselor sekolah harus mengenal bidang pendidikan sekolah secara konret.
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diketahui urgensi bimbingan dan konseling dalam
pendidikan yang akan dipaparkan dalam sub bahasan yaitu fungsi pelayanan bimbingan dalam
keseluruhan pendidikan sekolah, tujuan dari bimbingan dalam sekolah, faktor yang menjadi latar
belakang bimbingan dan konseling dalam pendidikan dan peran serta kedudukan bimbingan
konseling.
B. Pembahasan
Perlu kita pahami terlebih dahulu, apakah perbedaan antara bimbingan dan pendidikan?
Bukankah pendidikan itu sebenarnya merupakan pendidikan yang telah dilaksanakan disekolah-
sekolah sejak dahulu.
Bimbingan itu sebenarnya menyangkut semua usaha pendidikan yang dilakukan oleh guru
baik didalam maupun diluar sekolah.[1]
Namun demikian, walaupun bimbingan itu menyangkut tiap-tiap aspek dari kegiatan
sekolah, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pendidikan dan bimbingan berbeda dalam tujuan
dan prosesnya. Pendidikan itu lebih menyangkut pada masalah perorangan (Individu), sedangkan
bimbingan banyak menyangkut dengan faktor-faktor di luar individu.
Jadi bimbingan itu dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pendidikan. Dalam arti khusus,
bimbingan menyangkut semua teknik konseling dan semua macam informasi yang dapat
menolong individu untuk menolong dirinya sendiri.
1. Fungsi bimbingan dan konseling
a. Pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap
timbulnya masalah. Layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari
berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Kegiatannya dapat berupa program orientasi, bimbingan karir, inventaris data.
b. Pemahaman
Maksudnya yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang
sesuatu pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa dan agar siswa dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.[2]
Untuk mencapai perkembangan optimal siswa sesuai dengan tujuan institusional lembaga
pendidikan pada dasarnya membina tiga usaha pokok, yaitu:[3]
Pengelolaan administrasi sekolah
 Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui
program intrakulikuler maupun ekstrakulikuler
 Pelayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan pendidikan siswa/
menunjang kesejahteraan siswa seperti membina Osis, Pelayanan kesehatan, kerohanian,
pengadaan warung sekolah, perpustakaan sekolah.
Dalam fungsi pemahaman disini mencakup:
Pemahaman tentang diri siswa
Pemahaman tentang lingkungan siswa
Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.
c. Perbaikan (penyembuhan)
Fungsi bimbingan yang kuratif yaitu yang berkaitan erat dengan fungsi bimbingan dan konseling
yang akan mengahasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan siswa baik
aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang digunakan adalah konseling dan
remidial teaching.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Yang berarti layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu siswa dalam
memelihara dan mengembangkan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Yaitu
konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memfasilitasi
perkembangan siswa. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai
potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.
e. Fungsi penyaluran (distributif)[4]
Yaitu fungsi bimbingan memberi bantuan kepada siswa dalam memilih kemungkinan
kesempatan yang ada dalam lingkungan sekolah. Misalnya kegiatan ekstrakurikuler jurusan,
program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f. Fungsi adaptasi (adative)
Yaitu fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan para pelaksana pendidikan khususnya konselor
guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,
minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa dan memperhatikan dinamika kelompok.
g. Fungsi penyesuaian (adjuditive)
Fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri secara
dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan
bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana yang
terkandung dalam masing-masing fungsi.
Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara langsung
mengacu pada salah satu atau beberapa fungsi tersebut, agar hasil yang hendak dicapai secara
jelas dapat diidentifikasikan dan dievakuasi.[5]
2. Tujuan bimbingan dan konseling
a. Tujuan umum
Tujuan umumnya adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dalam UU Sistem
Pendidikan Nasional tahun 1989 (UU No. 2/1989) yaitu terwujudnya manusia Indonesia
seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan:[6]
- Mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas perkembangannya
- Mengenal dan memahami potensi/ peluang yang ada dilingkungannya
- Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya
- Memahami dan mengatasi permasalahan pribadi
- Menggunakan kemampuan untuk kepentingan pribadi, lembaga dan masyarakat
- Menyesuaikan diri dengan lingkungan
- Mengembangkan segala potensi dan kekuatannya secara tepat dan teratur secara optimal.
b. Tujuan khusus
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat
mencapai tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, perkembangan belajar
(akademik), dan perkembangan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang menyangkut aspek pribadi-sosial siswa antara lain:
- Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada
pada dirinya.
- Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi
- Membuat pilihan secara sehat
- Mempu menghargai orang lain
- Memiliki rasa tanggungjawab
- Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
- Dapat menyelesaikan konflik
- Dapat membuat keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan belajar (akademik)
adalah:
- Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
- Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
- Mampu belajar secara efektif
- Memiliki keterampilan, kemampuan dan minat.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan karir, antara lain:
- Mampu membentuk identitas karir, dengan mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan
kerja
- Mampu merencanakan masa depan
- Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir
- Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.
3. Faktor yang melatarbelakangi bimbingan dan penyuluhan dibutukan dalam lapangan
pendidikan.
a. Faktor perkembangan pendidikan
Demokrasi pendidikan
Perubahan sistem
Perluasan peraturan pendidikan.
b. Faktor sosial kultural
Faktor ini muncul sebagai akibat dari perubahan sosial dan budaya yang menimbulkan
kesenjangan antara satu golongan dengan golongan lain.
c. Faktor psikologi
Dari segi psikologis anak adalah pribadi yang sedang berkembang yang menuju kearah
kedewasaan, perubahan tersebut menyebabkan berada dalam keadaan yang sulit. Untuk itu,
mereka perlu mempersiapkan diri dari segala intelektual emosional.
4. Peran bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan
Peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah ialah mempelancar usaha-usaha sekolah dalam
mencapai tujuan pendidikan. Usaha untuk mencapai tujuan ini sering mengalami hambatan, dan
ini terlihat pada anak-anak didik. Mereka tidak bisa mengikuti program pendidikan disekolah
karena mereka mengalami masalah, kesulitan ataupun ketidakpastian. Disinilah letak peranan
bimbingan dan penyuluhan, yaitu untuk memberikan bantuan untuk mengatasi masalah tersebut
sehingga anak-anak dapat belajar lebih berhasil. Dengan begitu, pencapaian tujuan pendidikan
lebih dapat diperlancar.
5. Kedudukan bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan
Beberapa kriteria yang menjadi syarat bahwa pendidikan dapat dikata bermutu adalah
pendidikan yang mampu mengintregasikan tiga bidang kegiatan utama secara efektif, yaitu:
bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikulum, dan bidang
pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).[7]
a. Bidang administratif dan kepemimpinan
Bidang ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah administrasi dan kepemimpinan,
yaitu masalah yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan secara efesien.
b. Bidang pengajaran dan kurikuler
Bidang ini bertanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan bertujuan untuk memberikan
bekal, pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada pesertadidik.
Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan pendidikan dan merupakan tanggung jawab
utama staff pengajar.
c. Bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).
Bidang ini terkait dengan program pemberian layanan bantuan kepada peserta didik dalam upaya
mencapai perkembangannya yang optimal melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya.
Menurut Dr. Thari Musnamar, bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam
pelaksanaannya mempunyai beberapa pola atau kemungkinannya operasionalnya:
1. Bimbingan identik dengan pendidikan.
2. Bimbingan sebagai pelengkap pendidikan.
3. Bimbingan dan penyuluhan sebagai pelengkap kurikuler.
4. Bimbingan dan penyuluhan sebagai bagian dari layanan urusan kesiswaan.
5. Bimbingan dan penyuluhan sebagai sub sistem pendidikan.
C. Kesimpulan
Dari urian diatas dapat kami simpulkan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan,
program bimbingan dan penyuluhan merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dipisahkan
dari proses pendidikan pada umumnya. Dengan melalui program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan yang baik, maka setiap peserta didik diharapkan mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan setiap potensi dan kemampuan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
Selain itu, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu (siswa) agar
memperoleh pencerahan diri (intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual) sehingga mampu
menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif serta mampu mencapai kehidupannya yang
bermakna (produktif dan konstributif), baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain atau
masyarakat.
[1] Umum khairul, Aminudin A. Achyar, editior: Djaliel, Manan Abd, Bimbingan dan
penyuluhan Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 1998, hal. 21
[2] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling,
Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 26
[3] Samsul Yusuf dan A. Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 16
[4] W.S. Winkle, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT.
Grafindo, 1997, hal. 97
[5] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling,
Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 28
[6] Op.Cit, hal. 13
[7] Samsul Yusuf dan A. Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 4





Diposkan oleh Khaerul Huda

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

contoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnya
contoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnyacontoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnya
contoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnyaWanTsunami
 
Proposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Proposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAWProposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Proposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAWMiftahul Fallah
 
Undangan pelantikan
Undangan pelantikanUndangan pelantikan
Undangan pelantikanAsep Rahmat
 
2. atik instrumen kajian keuangan
2. atik instrumen kajian keuangan2. atik instrumen kajian keuangan
2. atik instrumen kajian keuanganMulyati Rahman
 
Sk penetapan juara
Sk penetapan juaraSk penetapan juara
Sk penetapan juaraHilmi Janggo
 
BLANGKO KP4 terbaru.docx
BLANGKO KP4 terbaru.docxBLANGKO KP4 terbaru.docx
BLANGKO KP4 terbaru.docxSoviaSovia2
 
06.033 peminjaman alat add bem
06.033 peminjaman alat add bem06.033 peminjaman alat add bem
06.033 peminjaman alat add bemmedinars
 
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif SekolahSurat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolahbimo kontaning
 
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara Dea Yulia
 
Proposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksProposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksGustiadhy Gustiadhy
 
Proposal ldks-2009-jadi
Proposal ldks-2009-jadiProposal ldks-2009-jadi
Proposal ldks-2009-jadiIday Ida
 
Proposal muslimat nahdlatul ulama2018
Proposal muslimat nahdlatul ulama2018Proposal muslimat nahdlatul ulama2018
Proposal muslimat nahdlatul ulama2018Irma Miyanti
 
Proposan pembangunan pagar yppus
Proposan pembangunan pagar yppusProposan pembangunan pagar yppus
Proposan pembangunan pagar yppusstitsasingkawang
 
11 Profil negara asean
11 Profil negara asean11 Profil negara asean
11 Profil negara aseanGente Strans
 

Was ist angesagt? (20)

Surat pemberitahuan kegiatan
Surat pemberitahuan kegiatanSurat pemberitahuan kegiatan
Surat pemberitahuan kegiatan
 
contoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnya
contoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnyacontoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnya
contoh Susunan panitia pilkades beserta tugasnya
 
Proposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Proposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAWProposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Proposal Sponsor Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
 
Undangan pelantikan
Undangan pelantikanUndangan pelantikan
Undangan pelantikan
 
2. atik instrumen kajian keuangan
2. atik instrumen kajian keuangan2. atik instrumen kajian keuangan
2. atik instrumen kajian keuangan
 
Sk penetapan juara
Sk penetapan juaraSk penetapan juara
Sk penetapan juara
 
BLANGKO KP4 terbaru.docx
BLANGKO KP4 terbaru.docxBLANGKO KP4 terbaru.docx
BLANGKO KP4 terbaru.docx
 
Drama malin kundang
Drama malin kundangDrama malin kundang
Drama malin kundang
 
06.033 peminjaman alat add bem
06.033 peminjaman alat add bem06.033 peminjaman alat add bem
06.033 peminjaman alat add bem
 
Sk tk al amin
Sk tk al aminSk tk al amin
Sk tk al amin
 
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif SekolahSurat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
 
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
 
Surat persetujuan pindah sekolah
Surat persetujuan pindah sekolahSurat persetujuan pindah sekolah
Surat persetujuan pindah sekolah
 
Proposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksProposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uks
 
Sk pengangkatan guru
Sk pengangkatan guruSk pengangkatan guru
Sk pengangkatan guru
 
Proposal ldks-2009-jadi
Proposal ldks-2009-jadiProposal ldks-2009-jadi
Proposal ldks-2009-jadi
 
Proposal muslimat nahdlatul ulama2018
Proposal muslimat nahdlatul ulama2018Proposal muslimat nahdlatul ulama2018
Proposal muslimat nahdlatul ulama2018
 
Surat Keterangan Nikah
Surat Keterangan NikahSurat Keterangan Nikah
Surat Keterangan Nikah
 
Proposan pembangunan pagar yppus
Proposan pembangunan pagar yppusProposan pembangunan pagar yppus
Proposan pembangunan pagar yppus
 
11 Profil negara asean
11 Profil negara asean11 Profil negara asean
11 Profil negara asean
 

Ähnlich wie Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat

Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKFiya Aldilla
 
Bk3 power point
Bk3 power pointBk3 power point
Bk3 power point871939
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Pena Bangsa
 
PPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.pptPPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.pptadizfkr45
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional rudinofindra1
 
Bimbingan & Konseling
Bimbingan & KonselingBimbingan & Konseling
Bimbingan & KonselingMuhamad Yogi
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1agusindro
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahSuTedjo Tee
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingisman12345
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahKun Hidayaturrahman
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power pointImam Sutisna
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfKhalisnurulhidayah
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanburhan to
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifiqbalvarmelen
 

Ähnlich wie Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat (20)

Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
Bk3 power point
Bk3 power pointBk3 power point
Bk3 power point
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 
PPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.pptPPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Bimbingan-dan-Konseling-Pertemuan-4.ppt
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 
Bimbingan & Konseling
Bimbingan & KonselingBimbingan & Konseling
Bimbingan & Konseling
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolah
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatif
 

Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat

  • 1. Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat. Pendidikan tidak pernah dapat dideskripsikan secara gamblang hanya dengan mencatat banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang dimiliki. Pendidikan memang menyangkut hal itu semua, namun lebih dari itu semuanya. Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu (siswa). Siswa merupakan unsur utama dalam pendidikan. Siswa sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan, karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek psikososiospiritual. Ketiga bidang utama pendidikan di atas lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: 1. Bidang Administrasi dan Kepemimpinan Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf administrasi lainnya) yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas, pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program. 2. Bidang intruksional dan kurikuler Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru. 3. Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling) Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor. Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada tatanan persekolahan, layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup penting dan strategis. Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses belajarnya. Dalam kaitan ini para pembimbing diharapkan untuk: 1. Mengenal danmemahami setiap siswa baik secara individual maupu kelompok, 2. Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar, 3. Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakter istik pribadinya, 4. Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya, 5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan. Berkenaan dengan hubungan antara bimbingan dan pendidikan tersebut di atas, Rochma Natawidjaja (1990: 16) Memberikan penjelasan sebagai berikut: “...bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan posisi kunci dalam pendidikan di sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang pengajaran dan perkembangan intelektual siswa dalam bidang menangani ihwal sisi sosial pribadi siswa..”
  • 2. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa bimbingan dan konseling memiliki fungsi memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan, yaitu membantu meratakan jalan menuju ALLAH Swt.; berguna bagi manusia, dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan pembangunan bangsa, negara, dan umat manusia bahwa bimbingan dan konseling adalah merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya disekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Pelayanan bimbingan merupakan bagian integral dari program pendidikan itu dan karena sebagian besar dari tumpukan masalah yang yang dihadapi oleh peserta didik justru bersumber dari keaneka ragaman tuntutan belajar disekolah. Maka, para konselor sekolah harus mengenal bidang pendidikan sekolah secara konret. Dari latar belakang masalah diatas, dapat diketahui urgensi bimbingan dan konseling dalam pendidikan yang akan dipaparkan dalam sub bahasan yaitu fungsi pelayanan bimbingan dalam keseluruhan pendidikan sekolah, tujuan dari bimbingan dalam sekolah, faktor yang menjadi latar belakang bimbingan dan konseling dalam pendidikan dan peran serta kedudukan bimbingan konseling. B. Pembahasan Perlu kita pahami terlebih dahulu, apakah perbedaan antara bimbingan dan pendidikan? Bukankah pendidikan itu sebenarnya merupakan pendidikan yang telah dilaksanakan disekolah- sekolah sejak dahulu. Bimbingan itu sebenarnya menyangkut semua usaha pendidikan yang dilakukan oleh guru baik didalam maupun diluar sekolah.[1] Namun demikian, walaupun bimbingan itu menyangkut tiap-tiap aspek dari kegiatan sekolah, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pendidikan dan bimbingan berbeda dalam tujuan dan prosesnya. Pendidikan itu lebih menyangkut pada masalah perorangan (Individu), sedangkan bimbingan banyak menyangkut dengan faktor-faktor di luar individu. Jadi bimbingan itu dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pendidikan. Dalam arti khusus, bimbingan menyangkut semua teknik konseling dan semua macam informasi yang dapat menolong individu untuk menolong dirinya sendiri. 1. Fungsi bimbingan dan konseling a. Pencegahan (preventif)
  • 3. Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatannya dapat berupa program orientasi, bimbingan karir, inventaris data. b. Pemahaman Maksudnya yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa dan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.[2] Untuk mencapai perkembangan optimal siswa sesuai dengan tujuan institusional lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga usaha pokok, yaitu:[3] Pengelolaan administrasi sekolah  Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui program intrakulikuler maupun ekstrakulikuler  Pelayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan pendidikan siswa/ menunjang kesejahteraan siswa seperti membina Osis, Pelayanan kesehatan, kerohanian, pengadaan warung sekolah, perpustakaan sekolah. Dalam fungsi pemahaman disini mencakup: Pemahaman tentang diri siswa Pemahaman tentang lingkungan siswa Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas. c. Perbaikan (penyembuhan) Fungsi bimbingan yang kuratif yaitu yang berkaitan erat dengan fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengahasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan siswa baik aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang digunakan adalah konseling dan remidial teaching. d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan Yang berarti layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu siswa dalam memelihara dan mengembangkan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Yaitu konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memfasilitasi perkembangan siswa. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai
  • 4. potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. e. Fungsi penyaluran (distributif)[4] Yaitu fungsi bimbingan memberi bantuan kepada siswa dalam memilih kemungkinan kesempatan yang ada dalam lingkungan sekolah. Misalnya kegiatan ekstrakurikuler jurusan, program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. f. Fungsi adaptasi (adative) Yaitu fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan para pelaksana pendidikan khususnya konselor guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa dan memperhatikan dinamika kelompok. g. Fungsi penyesuaian (adjuditive) Fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana yang terkandung dalam masing-masing fungsi. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara langsung mengacu pada salah satu atau beberapa fungsi tersebut, agar hasil yang hendak dicapai secara jelas dapat diidentifikasikan dan dievakuasi.[5] 2. Tujuan bimbingan dan konseling a. Tujuan umum Tujuan umumnya adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 (UU No. 2/1989) yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan:[6] - Mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas perkembangannya - Mengenal dan memahami potensi/ peluang yang ada dilingkungannya
  • 5. - Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya - Memahami dan mengatasi permasalahan pribadi - Menggunakan kemampuan untuk kepentingan pribadi, lembaga dan masyarakat - Menyesuaikan diri dengan lingkungan - Mengembangkan segala potensi dan kekuatannya secara tepat dan teratur secara optimal. b. Tujuan khusus Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, perkembangan belajar (akademik), dan perkembangan karir. 1. Tujuan bimbingan dan konseling yang menyangkut aspek pribadi-sosial siswa antara lain: - Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya. - Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi - Membuat pilihan secara sehat - Mempu menghargai orang lain - Memiliki rasa tanggungjawab - Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi - Dapat menyelesaikan konflik - Dapat membuat keputusan secara efektif. 2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan belajar (akademik) adalah: - Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif. - Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan - Mampu belajar secara efektif - Memiliki keterampilan, kemampuan dan minat. 3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan karir, antara lain: - Mampu membentuk identitas karir, dengan mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja - Mampu merencanakan masa depan - Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir - Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.
  • 6. 3. Faktor yang melatarbelakangi bimbingan dan penyuluhan dibutukan dalam lapangan pendidikan. a. Faktor perkembangan pendidikan Demokrasi pendidikan Perubahan sistem Perluasan peraturan pendidikan. b. Faktor sosial kultural Faktor ini muncul sebagai akibat dari perubahan sosial dan budaya yang menimbulkan kesenjangan antara satu golongan dengan golongan lain. c. Faktor psikologi Dari segi psikologis anak adalah pribadi yang sedang berkembang yang menuju kearah kedewasaan, perubahan tersebut menyebabkan berada dalam keadaan yang sulit. Untuk itu, mereka perlu mempersiapkan diri dari segala intelektual emosional. 4. Peran bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan Peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah ialah mempelancar usaha-usaha sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Usaha untuk mencapai tujuan ini sering mengalami hambatan, dan ini terlihat pada anak-anak didik. Mereka tidak bisa mengikuti program pendidikan disekolah karena mereka mengalami masalah, kesulitan ataupun ketidakpastian. Disinilah letak peranan bimbingan dan penyuluhan, yaitu untuk memberikan bantuan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga anak-anak dapat belajar lebih berhasil. Dengan begitu, pencapaian tujuan pendidikan lebih dapat diperlancar. 5. Kedudukan bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan Beberapa kriteria yang menjadi syarat bahwa pendidikan dapat dikata bermutu adalah pendidikan yang mampu mengintregasikan tiga bidang kegiatan utama secara efektif, yaitu: bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikulum, dan bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).[7] a. Bidang administratif dan kepemimpinan Bidang ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu masalah yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan secara efesien. b. Bidang pengajaran dan kurikuler
  • 7. Bidang ini bertanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan bertujuan untuk memberikan bekal, pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada pesertadidik. Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan pendidikan dan merupakan tanggung jawab utama staff pengajar. c. Bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling). Bidang ini terkait dengan program pemberian layanan bantuan kepada peserta didik dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Menurut Dr. Thari Musnamar, bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa pola atau kemungkinannya operasionalnya: 1. Bimbingan identik dengan pendidikan. 2. Bimbingan sebagai pelengkap pendidikan. 3. Bimbingan dan penyuluhan sebagai pelengkap kurikuler. 4. Bimbingan dan penyuluhan sebagai bagian dari layanan urusan kesiswaan. 5. Bimbingan dan penyuluhan sebagai sub sistem pendidikan. C. Kesimpulan Dari urian diatas dapat kami simpulkan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan, program bimbingan dan penyuluhan merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan pada umumnya. Dengan melalui program pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang baik, maka setiap peserta didik diharapkan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan setiap potensi dan kemampuan yang dimilikinya seoptimal mungkin. Selain itu, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu (siswa) agar memperoleh pencerahan diri (intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual) sehingga mampu menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif serta mampu mencapai kehidupannya yang bermakna (produktif dan konstributif), baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain atau masyarakat. [1] Umum khairul, Aminudin A. Achyar, editior: Djaliel, Manan Abd, Bimbingan dan penyuluhan Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 1998, hal. 21 [2] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 26 [3] Samsul Yusuf dan A. Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 16
  • 8. [4] W.S. Winkle, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT. Grafindo, 1997, hal. 97 [5] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 28 [6] Op.Cit, hal. 13 [7] Samsul Yusuf dan A. Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 4      Diposkan oleh Khaerul Huda