SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Penyebab dan Dampak Global Warming
Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu:
dr. Eka Rahayu Utami
Penyusun:
Aulia Maulida (15310020)
Fatimatuz Zahro (1531.....)
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Humaniora
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Tahun Pelajaran
2015/2016
i
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur patut kita panjatkan kehdirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
masih jauh dari kesempurnaan.
Proses pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah
pembelajaran dalam menimba ilmu utamanya dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang
diharapkan dapat memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Pada makalah ini kami sangat membuka diri menerima kritik dan saran yang berguna
untuk perbaikan dalam makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dalam proses pembelajaran utamanya yang baik dan benar,
Malang, 11 November 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1
A. Latar belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
A. Pengertian Global Warming .........................................................................................2
B. Penyebab Global Warming ...........................................................................................3
C. Dampak Global Warming .............................................................................................4
D. Global Warming dalam Al-Qur’an ................................................................................5
E. Penanganan Globa Warming .........................................................................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................................11
A. Kesimpulan ..................................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dewasa ini dengan berbagai perkembangan teknologi telah mempermudah
pekerjaan manusia dan juga menciptakan berbagai permasalahan lingkungan,
terutama Global Warming. Banyak dari manusia yang melakukan berbagai kegiatan
yang tanpa sadar kegiatan tersebut ikut andil dalam adanya Global Warming. Namun,
banyak dari manusia yang tidak mengetahui apa itu Global Warming.
Berbagai dampak dari Global Warming telah banyak kita rasakan. Diantaranya
naikna suhu permukaan bumi, mencair gletser, serta menipisnya lapisan es di kutub.
Jika hal ini terus berlangsung. Volume laut akan naik secara drastis dan akan
menyebabkan beberapa pulau kecil dibumi menghilang.
Oleh karena itu untuk membantu memahami penyebab dan dampak Global
Warming serta cara menanganannya, kami menyusun makalah ini. Selain dari itu,
makalah ini juga untuk memenuhi project mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengertian Global Warming?
b. Bagaimana penyebab Global Warming?
c. Bagaimana dampak Global Warming?
d. Bagaimana penjelasan mengenai Global Warming dalam Al-Qur’an?
e. Bagaimana cara menangani Globa Warming?
C. Tujuan
Sedangkan untuk tujuan, diantaranya:
a. Untuk mengetahui pengertian Global Warming
b. Untuk mengetahui penyebab Global Warming
c. Untuk mengetahui dampak Global Warming
d. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Global Warming dalam Al-Qur’an
e. Untuk mengetahui cara menangani Global Warming
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Global Warming
Saat ini, hampir seluruh penduduk dunia merasakan suhu udara yang semakin
panas. Kekeringan terjadi di mana-mana. Musim yang tidak menentu menyebabkan
gagal panen, terutama di kalangan petani tradisional. Konon menurut para ahli,
kondisi demikian merupakan dampak global warming.
Global warming merupakan istilah yang menunjukkan peningkatan suhu rata-
rata udara permukaan bumi dan lautan. Suhu udara rata-rata permukaan bumi
meningkat 0.740 ± 0.180 C dalam 100 tahun terakhir. Suhu global cenderung
meningkat sebesar 1.10 sampai 6.40 C antara tahun 1990 dan 2100. (Bruce Mitchell,
2000:24). Artinya, bencana tersebut sudah di ambang pintu alias di depan mata.
Diperkirakan 30 tahun mendatang air laut naik 10 meter dan akan sanggup
menenggelamkan demikian banyak wilayah di Indonesia, bahkan dunia. (2000:37).
Jika peristiwa itu benar terjadi, sama artinya tragedi bagi umat manusia di bumi.
Penyebab utama global warming adalah tingginya level greenhouse gases
(gas-gas rumah kaca), terutama CO2 (karbondioksida) dan metana di atmosfer akibat
aktifitas manusia, seperti tingginya laju pembakaran bahan bakar fosil—seperti
bensin, solar, dan lainnya—dan perubahan fungsi lahan terutama deforestasi
(penebangan hutan). (Achmad Baiquni, 1995:99).
Global warming telah terbukti memiliki dampak yang sangat luas pada
kehidupan manusia. Tejadinya berbagai bencana alam, seperti gelombang panas,
badai tropis, banjir, tsunami, atau kekeringan berkepanjangan yang melanda beberapa
negara beberapa tahun terakhir ini ditengarai merupakan efek dari global warming.
Selain menelan korban jiwa, bencana-bencana tersebut telah menimbulkan kerugian
ekologi, ekonomi, dan sosial yang sangat besar. Meningginya level permukaan laut
akibat global warming juga telah menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat
penghuni pulau-pulau kecil di beberapa negara akan keberadaan tempat tinggalnya
pada beberapa tahun yang akan datang.
Global warming juga diyakini sebagai penyebab munculnya wabah berbagai
penyakit. Dimana, perubahan iklim dapat merubah pola distribusi dari vektor-vektor
tersebut dan juga mempengaruhi laju reproduksi dan maturasi (pematangan benih)
dari agen infektif yang ada di dalam tubuh vektor. (Purwanto, 2008:29). Kondisi
3
inilah yang diyakini menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian Malaria dan
Dengue pada beberapa negara, termasuk Indonesia.
Seperti kita ketahui bersama bahwa dampak dari global warning (pemanasan
global) atau perubahan iklim cuaca sudah menjadi isu internasional yang
dikampanyekan untuk segera dicarikan solusinya. Bahkan merupakan salah satu isu
yang sangat penting di seluruh dunia saat ini, selain terorisme. Gegap-gempita
penyelamatan alam semesta sudah dimulai sejak KTT Bumi di Rio de Janeiro, Juni
1992. Tercatat 154 kepala negara menyepakati hasil Konvensi Perubahan Iklim
(Convention on Climate Change) yang mulai diberlakukan pada 1994. Langkah terus
berlanjut dengan disetujuinya Protokol Kyoto I dan II, dimana negara-negara industri
yang merupakan agen terbesar terjadinya global warming harus menurunkan secara
sistematis emisi CO2 dan gas rumah kaca. (Kompas, 18 Januari 2001. Hal. 8, 18).
Kampanye selanjutnya berlangsung di Bali, Indonesia pada 3 – 14 Desember
2007. Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut merupakan
suatu hal yang menarik. Mengingat Indonesia merupakan paru-paru dunia yang
memiliki luas hutan terbesar di dunia sehingga tidak hanya untuk Indonesia sendiri,
namun negara-negara lain pun memiliki kepentingan terhadap kelestarian hutan yang
ada di Indonesia.
B. Penyebab Global Warming
Pada dasarnya sejak zaman dahulu Global Warming telah ada dengan
sendirinya. Yang mana suhu bumi aman bagi makhluk hidup. Salah satu penyebab
adanya Global Warming adalah gas rumah kaca. Gas terdiri dari CO2
(karbondioksida), CH4 (metana), dan NO2 (oksida nitrogen). Ketika suhu aman bag
kehidupan makhluk hidup, gas rumah kaca hanya berasal dari siklus kehidupan. Baik
dari sistem pernapasan dan penguraian makhluk hidup yang telah mati.
Namun, dengan adanya perkembangan zaman, gas rumah kaca saat ini tidak
hanya berasal dari siklus kehidupan makhluk hidup. Sebagian besar berasal dari emisi
pembakaran bahan bakar kendaraan dan industri. Sehingga jika pada tahap normal gas
rumah kaca membuat suhu bumi yang tepat, gas rumah kaca yang saat ini semakin
banyak dan menumpuk di udara justru membuat suhu bumi semakin naik. Sehingga
saat ini suhu bumi sudah tidak dikatakan hangat tetapi menjadi panas. Karena panas
suhu bumi saat ini sudah pada level berbahaya bagi makhluk hidup jika diluar
ruangan terlalu lama. Terutama bagi manusia, hal ini dapat menyebabkan berbagai
penyakit kulit seperti ruam dan kanker kulit.
4
Disamping itu meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di udara tidak lepas
dari pengaruh ulah manusia. Diantaranya adalah berbagai teknologi yang diciptakan
manusia, terutama pada saat revolusi industri ditahun 80-90an. Pada masa tersebut
merupakan masa dimana gencarnya pembangunan pabrik-pabrik dan kendaraan
bermesin yang mana limbahnya marupakan limbah keras yang langsung
memperngaruhi alam disekitarnya. Bahkan udara dan air dimasa tersebut di kota kota
industri berwarna gelap. Dan pada masa ini merupakan penyumbang gas rumah kaca
terbesar karena banyaknya polusi yang diciptakan pada masa ini.
Sedangkan pada masa sekarang sudah banyak berbagi teknologi yang
diciptakan untuk menanggulangi limbah dari pembakaran bahan bakar industri dan
kendaraan. Namun, hal tersebut hanya dapat mengurangi efeknya. Karena di atmosfer
bumi sendiri telah banyak menumpuk gas rumah kaca. Sedangkan tumbuhan sekarang
tidak dapat menyerap gas tersebur sebanyak sebelumnya.
Ketika pada awal berkembangnya pola pikir manusia, manusia menggunakan
pikirannya dengan bijak, manusia akan tetap memperhatikan keadaan alam yang
ditinggalinya. Serta berbagai teknologi yang merusak tidak akan diciptakan dan tidak
menjadi salah satu penyebab Global Warming. Bahkan akan tercipta teknologi bijak
yang menguntungkan semua aspek. Baik lingkungan maupun makhluk hidupnya
sendiri.
C. Dampak Global Warming
a. Gelombang panas yang makin meningkat
Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin
sering terjadi dan semakin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan
kekeringan parah dan kegagalan panen merata . Melalui pengamatan dari apa
yang kami rasakan sehari-harinya , kami dapat juga merasakan betapa
panasnya suhu di sekitar kita .
b. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih
dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut
dunia . Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang
mengkhawatirkan . Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya
gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperature bumi
secara global , hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti
bahwa planet bumi sedang terus memanas.
5
c. Mencairnya es di kutub
Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di
daerah kutub utara dan kutub selatan . es di Greenland yang telah mencair
sampai mencapai 19 juta ton. Volume es di Artik pada musim panas 2007
hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya . pada tanggal 6
maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 km2 (hampir 1,5 kali luas kota
Surabaya ) di Antartika runtuh.
d. Perubahan iklim yang makin ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga
menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain .
Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin
lama makin kuat . dan betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim
hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi para petani karena
musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah
hujan .
D. Global Warming dalam Al-Qur’an
Secara eksplisit, istilah global warming atau pemanasan dunia global tidak
akan ditemukan di dalam Al-Qur’an maupun hadits, karena ia merupakan istilah baru
yang diperkenalkan manusia modern (para ahli bumi) disebabkan penemuan ilmiah
mereka tentang keadaan cuaca yang tidak menentu, terjadinya bencana alam di
hampir seluruh permukaan bumi, glasier es kutub yang mencair sehingga
menenggelamkan beberapa pulau di dunia, munculnya wabah-wabah penyakit di
beberapa negara secara bersamaan dan fenomena-fenomena alam lainnya yang
ternyata kesemuanya itu disebabkan oleh satu hal yang sama.
Kondisi demikian diketahui akibat semakin meningkatnya volume kebutuhan
manusia terhadap alat transportasi sekaligus penggunaan bahan bakarnya, kebutuhan
terhadap pakaian dan lain-lainnya menyebabkan munculnya industri-industri baru
yang mayoritas tidak memperhatikan pembuangan limbah olahannya, penebangan dan
pembakaran hutan dan lain sebagainya disamping jumlah kelahiran di dunia yang
tidak seimbang dengan jumlah kematian juga turut menentukan penyebab global
warming. (Purwanto, 2008:24).
Setiap aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pasti
mempengaruhi lingkungan. Hal tersebut telah ditanyakan oleh para malaikat kepada
Allah saat malaikat bertanya tentang penciptaan manusia sebagai khalifah di muka
6
bumi padahal manusia itu akan membuat kerusakan di dalamnya. Pertanyaan ini
terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 30:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata:
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah:
30).
Manusia sejak lahir memerlukan dukungan alam seperti selimut, kain, popok,
makanan, susu dan lain sebagainya, sehingga keberadaan manusia di muka bumi akan
mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Semakin banyak jumlah manusia maka
kecenderungan kerusakan lingkungan semakin besar. Semakin banyak kebutuhan
manusia, semakin cepat terdegradasi lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan memiliki daya lenting berupa kemampuan untuk kembali ke
keadaan semula setelah diintervensi. Lingkungan dapat kembali ke keadaan
keseimbangan apabila terjadi intervensi, namun tingkat pengembaliannya
memerlukan banyak waktu. (Baiquni, 1996:98). Kecepatan intervensi manusia sendiri
tergantung dari tingkat kebutuhan dan keinginannya.
Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil,
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang melepas karbondioksida dan gas-
gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Pembakaran bahan
bakar fosil umumnya disebabkan aktivitas industri, transportasi, dan rumah tangga.
Aktivitas tersebut meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan keinginan
masyarakat modern yang semakin beragam.
Jika demikian halnya, pelaku kerusakan lingkungan adalah manusia-manusia
itu sendiri yang hanya bisa menjadi konsumen terhadap sumber daya alam dan untuk
memenuhi selera konsumtifnya mereka berlomba-lomba mendirikan pabrik-pabrik,
industri-industri tanpa banyak memperhatikan kelestarian lingkungan. Sehingga
sangat wajar bila kemudian terjadi berbagai macam musibah bencana alam yang
menimpa seluruh masyarakat di dunia ini. Hal ini memang telah digariskan Allah di
dalam Al-Qur’an:
7
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu)”. (QS. Al-Syura: 30).
Sebagai contoh sederhana, kita makan dengan sambal yang sangat pedas dan
berlebihan, lantas sakit perut tentu saja itu disebabkan kesalahan kita akibat makan
sambal berlebihan. Demikian pula perubahan iklim dan pemanasan global akibat
terbukanya lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari sinar-sinar “jahat”
matahari (ultraviolet). Pencemaran (polusi) udara merupakan salah satu penyebabnya.
Polusi ini sudah dimulai sejak manusia menggunakan api untuk membuka lahan
pertanian, memanaskan serta memasak dan semakin besar permasalahannya ketika
dimulainya Revolusi Industri abad ke-18 dan ke-19. Ditambah kebutuhan terhadap
alat transportasi yang semakin tinggi yang merupakan salah satu penyumbang terbesar
polusi udara.(Purwanto, 2008: 18).
Polusi udara berupa gas SO2 (Sulfur Dioksida) dan oksida-oksida nitrogen
bersenyawa dengan uap air menghasilkan asam sulfur dan asam nitrogen. Asam-asam
ini jatuh ke tanah bersama air hujan atau salju, sehingga kemudian dikenal dengan
hujan asam. (Purwanto, 2008:22). Hujan asam ini menyebabkan kematian organisme
air sungai dan danau serta kerusakan hutan dan bangunan. Keadaan ini telah
disebutkan Rasulullah saw. di dalam Haditsnya sebagai tanda akhir zaman:
َ‫ظ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ُ‫ح‬ِ‫ائ‬َ‫و‬َ‫ج‬‫اْل‬َ‫أ‬ ٍ‫يح‬ِ‫ر‬ ‫ج‬‫َو‬‫أ‬ ٍ‫اد‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ‫ج‬‫َو‬‫أ‬ ٍ‫د‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ‫ج‬‫َو‬‫أ‬ ٍ‫ر‬َ‫ط‬َ‫م‬ ‫ج‬‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫د‬ِ‫س‬‫ج‬‫ف‬ُ‫م‬ ٍ‫ر‬ِ‫اه‬ٍٍ ‫ي‬ِ‫ر‬ََ ‫ج‬‫و‬—‫داو‬ ‫ابو‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬
“Kebinasaan adalah segala sesuatu yang jelas merusak berasal dari hujan,
salju, belalang, angin atau kebakaran”. (HR. Abu Daud, Juz 9 no. 3011).
Dan sabda Nabi saw.:
َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ج‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َِّ‫اَّلل‬ َ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫َن‬‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ر‬‫ج‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ِ‫َِب‬‫أ‬ ‫ج‬‫ن‬َ‫ع‬‫و‬َُُ‫ي‬ ََ ‫ج‬‫ن‬ََِ‫ب‬ ََ‫ج‬‫ي‬َ‫س‬ َََََّ‫اسس‬ َّ‫ن‬ِِ َ‫ال‬َ‫ن‬
ُ‫ض‬‫ج‬‫َر‬‫ج‬‫اْل‬ َ‫ت‬ِ‫ب‬‫ج‬َُ‫ت‬ َََ‫و‬ ُ‫اء‬َ‫م‬َّ‫اسس‬ َ‫ر‬ِ‫ط‬‫ُج‬‫ُت‬ ‫ج‬‫ن‬َ‫أ‬ َََََّ‫اسس‬ َّ‫ن‬َُِ‫س‬َ‫و‬ ٌ‫ر‬َ‫ط‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫يه‬ِ‫ف‬—‫أمحد‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kiamat
bukanlah karena tidak ada hujan, tetapi kiamat adalah ketika langit menurunkan
hujan tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu apapun”. (HR. Ahmad, Juz 17 no.
8155).
Di dalam situs Wikipedia dijelaskan bahwa peningkatan suhu global akan
menyebabkan permukaan air laut naik serta akan merubah jumlah dan pola curah
8
hujan. Pemanasan tersebut diramalkan akan semakin tinggi di sekitar kutub utara yang
akan berdampak pada mencairnya es kutub. (www.wikipedia.com). Kutub utara dan
kutub selatan yang terdiri dari gunung dan benua es secara berangsur terus mencair.
Bahkan Emil Salim (mantan Menteri Lingkungan Hidup) menyatakan dalam 10 tahun
terakhir 23 pulau-pulau kecil tak berpenghuni tenggelam akibat permukaan air laut
naik. Daerah Pantura (Pantai Utara) Jawa Barat; sudah setengah tahun desa dan
kampung-kampungnya setiap hari terendam banjir akibat air laut naik. (Purwanto,
2008:25). Ini tidak mungkin bisa diatasi dengan membendung laut. Semua disebabkan
pemanasan global yang efeknya sudah sangat jauh.
Jika volume air laut bertambah, maka permukaan laut akan naik. Diperkirakan
pada tahun 2030 suhu akan naik 1.5 – 4.50 C. Air laut naik 25 – 140 cm. Kota yang
tanahnya di bawah permukaan laut—seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya—punya
masalah besar. Jika permukaan laut naik 1 cm, garis pantai akan mundur 1 m.
(Purwanto, 2008:15). Untuk kenaikan 25 – 140 cm, maka garis pantai mundur 25 –
140 m. Bisa kita bayangkan seperti apa perubahan wajah peta dunia. Firman Allah
swt. dalam Surat Al-Infithar ayat 3 sudah terbukti kebenarannya.
“Dan apabila lautan dijadikan meluap”. (QS. Al-Infithar: 3).
Sering kita dengar istilah efek rumah kaca (green house effect) akibat gas
karbon (monooksida dan dioksida) yang dihasilkan negara-negara industri
membentuk semacam lapisan kaca di udara mengakibatkan cahaya matahari yang
masuk ke bumi tidak bisa terpantulkan lagi karena terhalang efek rumah kaca ini.
(Purwanto, 2008:27). Demikian halnya dengan hutan, pepohonan dan dedaunan yang
seharusnya mampu mengatasi proses asimilasi karbon menjadi senyawa berbahaya.
Tetapi karena illegal loging terjadi dimana-mana maka gas karbon kemudian
mengangkasa mengakibatkan global warming yang terus meningkat.
Hubungan manusia dengan tanah sangat erat. Kita berasal dari tanah dan hidup
dari tanah. Karena itu, kita harus punya perhatian pada planet tempat kita berpijak.
Sayangnya, penebangan tanpa diikuti peremajaan hutan, selalu terjadi. Akibatnya,
tanah perbukitan rusak, bencana banjir bandang dan tanah longsor membunuh
penduduk sekitar, air menggenangi lahan pertanian, kala kemarau kebakaran hutan
mencemari langit kita. Fenomena ketidakseimbangan hidrologik dan klimatologik
sudah di depan mata. Belum lagi binatang-binatang tertentu semakin langka,
pembangunan kota dilakukan tanpa aturan tata ruang yang baik, areal persawahan
9
semakin sempit terdesak ekspansi areal perumahan baru dan industri. Padahal, Allah
telah mengingatkan kita di dalam firman-Nya:
“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk
mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak,
dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 205).
Siklus air (hidrologis) merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia. Air yang turun ke bumi dalam bentuk hujan, diserap pepohonan, lalu
menguap ke udara membentuk awan dan kembali menjadi hujan. (Purwanto,
2008:15). Namun, jika proses penguapan itu berasal dari air yang dikotori sampah-
sampah manusia, limbah-limbah industri dan rumah tangga yang mengandung
berbagai macam zat kimia, maka ia akan bersatu dengan unsur-unsur di udara
membentuk senyawa baru yang lebih berbahaya dan selanjutnya turun ke bumi
bersama air hujan.
Bisa dibayangkan akibat yang terjadi, yaitu pepohonan tidak dapat menyerap
air beracun, manusia kesulitan mendapatkan air bersih, berbagai jenis penyakit baru
mewabah (penyakit kulit, saluran pencernaan, pernapasan, dengue, dan lain
sebagainya), para nelayan kesulitan mencari ikan karena kadar oksigen air
terkontaminasi dan ikan-ikan mencari tempat steril di laut yang lebih dalam. Bila hal
ini berlangsung terus-menerus, kiamat memang sudah kian dekat. (Sayuti Rahawarin,
2006:77). Sebagaimana sebuah Hadits marfu’ diriwayatkan Anas bin Malik bahwa
Nabi saw. bersabda:
“Sungguh diantara tanda kiamat adalah maraknya kematian secara
mendadak”.
Kerusakan lingkungan hidup (ecological destruction) yang dilakukan manusia
telah menyebabkan global warming kemudian berakibat pada climate change serta
semakin rusaknya keseimbangan alam. Inilah bencana sekaligus musibah massal yang
Allah timpakan kepada umat manusia tanpa memandang usia, jenis kelamin,
kebangsaan, suku, status sosial, muslim-kafir, shaleh-thaleh. Demikian itu merupakan
bukti kebenaran sabda Nabi Muhammad saw. ketika ditanya para sahabatnya tentang
kemungkinan terjadinya bencana di suatu daerah yang di sana masih terdapat orang
shaleh dan ‘abid (ahli ibadah), yakni ketika mereka berdiam diri dan tidak peduli
terhadap kemaksiatan yang terjadi di sekelilingnya. (Al-Hadis).
E. Penanganan Global Warming
a. Menanam Pohon
10
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per
tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1
ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan
bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti
kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka
ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru
akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum
menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan
peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola
setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah
menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per
tahunnya.
b. Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas
rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah.
Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa
makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu
mengurangi masalah ini!
c. Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang
dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9
kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda
menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda
menghemat 900 kg CO2.
d. MengHematlistrikdenganmematikanlampuyangtidakdipakai.
Menghematlistrik merupakanhal untukmengatasi global warmingdan
mengurangi gas-gasdari efekrumahkaca.Di Indonesiasendiri sudahmencanangkan
mematikanlampu1jam ( one hours) sekitarjam19.00 sampai 20.00
WIB/WIT/WITA
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Global warming merupakan istilah yang menunjukkan peningkatan suhu rata-
rata udara permukaan bumi dan lautan. Suhu udara rata-rata permukaan bumi
meningkat 0.740 ± 0.180 C dalam 100 tahun terakhir. Suhu global cenderung
meningkat sebesar 1.10 sampai 6.40 C antara tahun 1990 dan 2100.
Sedangkan penyebab gobal warming ini bermacam-macam. Diantaranya
adalah gas rumah kaca dari asap kendaraan bermotor dan industri yang menyebabkan
menebalnya lapisan gas rumah kaca di udara yang menyebabkan bumi semakin panas.
Selain itu Global Warming menimbulkan dampak yang sangat serius bagi
kehidupan makhluk hidup. Diantaranya:
a. Gelombang panas yang makin meningkat
b. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih
c. Mencairnya es di kutub
d. Perubahan iklim yang makin ekstrim
Adapun penanganannya adalah sebagai berikut:
a. Menanam Pohon
b. Daur Ulang Sampah Organik
c. Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
d. MengHematlistrikdenganmematikanlampuyangtidakdipakai.
B. Saran
Alangkah baiknya kita sebagai manusia yang hidup dimasa teknologi, secara
bijak menggunakan teknologi dengan menimbang baik buruknya teknologi yang kita
gunakan untuk lingkungan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rusbianto, dadang. 2008. Global Warming for Beginner. Yogyakarta: Panembahan
Yogyakarta.
Sejati, kuncoro. 2011. PEMANASAN GLOBAL, PANGAN, DAN AIR Masalah, Solusi,
dan Perubahan Konstelasi Geopolitik Dunia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
audi15Ar
 

Was ist angesagt? (14)

Makalah pemanasan global 2
Makalah pemanasan global 2Makalah pemanasan global 2
Makalah pemanasan global 2
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan GlobalMakalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
 
Makalah (2)
Makalah (2)Makalah (2)
Makalah (2)
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan global
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Makalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global globalMakalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global global
 
Dampak pemanasan global 2
Dampak pemanasan global 2Dampak pemanasan global 2
Dampak pemanasan global 2
 
Pemanasan global 2
Pemanasan global 2Pemanasan global 2
Pemanasan global 2
 
Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 

Andere mochten auch

Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Purwandaru Widyasunu
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
nindya rizqianti
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Riana Sari
 

Andere mochten auch (20)

Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegaraMakalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
 
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixPengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
 
Makalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasiMakalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasi
 
Makalah dampak globalisasi 3
Makalah dampak globalisasi 3Makalah dampak globalisasi 3
Makalah dampak globalisasi 3
 
Makalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiMakalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasi
 
Dampak globalisasi
Dampak globalisasiDampak globalisasi
Dampak globalisasi
 
Makalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiMakalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasi
 
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalPengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
 
La Nina dan El Nino
La Nina dan El NinoLa Nina dan El Nino
La Nina dan El Nino
 
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaPengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
Elnino la nina
Elnino la ninaElnino la nina
Elnino la nina
 
Perubahan iklim Global
Perubahan iklim GlobalPerubahan iklim Global
Perubahan iklim Global
 
Perubahan iklim Global 2
Perubahan iklim Global 2 Perubahan iklim Global 2
Perubahan iklim Global 2
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
 
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornadoKaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
 

Ähnlich wie makalah penyebab dan dampak globalisasi

Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...
Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...
Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...
Operator Warnet Vast Raha
 
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
Operator Warnet Vast Raha
 
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutaminMakalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
Septian Muna Barakati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Warnet Raha
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Septian Muna Barakati
 

Ähnlich wie makalah penyebab dan dampak globalisasi (20)

Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...
Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...
Pengaruh penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasiswa-akper-bala-...
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Makalah (2)
Makalah (2)Makalah (2)
Makalah (2)
 
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
 
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
99747691 kti-pengaruh-penyuluhan-global-warming-terhadap-pengetahuan-mahasisw...
 
Tugas tik word
Tugas tik wordTugas tik word
Tugas tik word
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Kerja kelompok b.indonesia
Kerja kelompok b.indonesiaKerja kelompok b.indonesia
Kerja kelompok b.indonesia
 
Makalah (3)
Makalah (3)Makalah (3)
Makalah (3)
 
Makalah (3)
Makalah (3)Makalah (3)
Makalah (3)
 
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutaminMakalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
 
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutaminMakalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
 
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutaminMakalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutaminMakalah bahaya pemanasan global sutamin
Makalah bahaya pemanasan global sutamin
 
Pemanasan global 1
Pemanasan global 1Pemanasan global 1
Pemanasan global 1
 
Modul 4 pembelajaran 2- bumiku semakin panas
Modul 4 pembelajaran 2- bumiku semakin panasModul 4 pembelajaran 2- bumiku semakin panas
Modul 4 pembelajaran 2- bumiku semakin panas
 

Mehr von mbak_aul

Cara menghaspus section break
Cara menghaspus section breakCara menghaspus section break
Cara menghaspus section break
mbak_aul
 
Haji tugas
Haji tugasHaji tugas
Haji tugas
mbak_aul
 
Ipa 5 tabel2 tugas
Ipa 5 tabel2 tugasIpa 5 tabel2 tugas
Ipa 5 tabel2 tugas
mbak_aul
 
Ips kelompok 2 tugas
Ips kelompok 2 tugasIps kelompok 2 tugas
Ips kelompok 2 tugas
mbak_aul
 
hukum bacaan ل dan ر
 hukum bacaan ل dan ر hukum bacaan ل dan ر
hukum bacaan ل dan ر
mbak_aul
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
mbak_aul
 
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahMasyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
mbak_aul
 
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
mbak_aul
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
mbak_aul
 
rangkuman B Jawa
rangkuman B Jawarangkuman B Jawa
rangkuman B Jawa
mbak_aul
 
Surah Al-insyirah
Surah Al-insyirahSurah Al-insyirah
Surah Al-insyirah
mbak_aul
 
Surat Al kautsar
Surat Al   kautsar Surat Al   kautsar
Surat Al kautsar
mbak_aul
 
Surah Al-quraisyi
Surah Al-quraisyiSurah Al-quraisyi
Surah Al-quraisyi
mbak_aul
 
PERANAN, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
PERANAN, KEUNTUNGAN, DANKERUGIAN Teknologi Informasi dan KomunikasiPERANAN, KEUNTUNGAN, DANKERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
PERANAN, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
mbak_aul
 
rangkuman B Indonesia: Wawancara
rangkuman B Indonesia: Wawancararangkuman B Indonesia: Wawancara
rangkuman B Indonesia: Wawancara
mbak_aul
 

Mehr von mbak_aul (18)

Cara menghaspus section break
Cara menghaspus section breakCara menghaspus section break
Cara menghaspus section break
 
kutipan dan rujukan
kutipan dan rujukankutipan dan rujukan
kutipan dan rujukan
 
Tradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawaTradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawa
 
Haji tugas
Haji tugasHaji tugas
Haji tugas
 
Ipa 5 tabel2 tugas
Ipa 5 tabel2 tugasIpa 5 tabel2 tugas
Ipa 5 tabel2 tugas
 
Ips kelompok 2 tugas
Ips kelompok 2 tugasIps kelompok 2 tugas
Ips kelompok 2 tugas
 
hukum bacaan ل dan ر
 hukum bacaan ل dan ر hukum bacaan ل dan ر
hukum bacaan ل dan ر
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahMasyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
 
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
rangkuman B Jawa
rangkuman B Jawarangkuman B Jawa
rangkuman B Jawa
 
Puasa
Puasa Puasa
Puasa
 
Surah Al-insyirah
Surah Al-insyirahSurah Al-insyirah
Surah Al-insyirah
 
Surat Al kautsar
Surat Al   kautsar Surat Al   kautsar
Surat Al kautsar
 
Surah Al-quraisyi
Surah Al-quraisyiSurah Al-quraisyi
Surah Al-quraisyi
 
PERANAN, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
PERANAN, KEUNTUNGAN, DANKERUGIAN Teknologi Informasi dan KomunikasiPERANAN, KEUNTUNGAN, DANKERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
PERANAN, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
rangkuman B Indonesia: Wawancara
rangkuman B Indonesia: Wawancararangkuman B Indonesia: Wawancara
rangkuman B Indonesia: Wawancara
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

makalah penyebab dan dampak globalisasi

  • 1. Penyebab dan Dampak Global Warming Ilmu Alamiah Dasar Dosen Pengampu: dr. Eka Rahayu Utami Penyusun: Aulia Maulida (15310020) Fatimatuz Zahro (1531.....) Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun Pelajaran 2015/2016
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur patut kita panjatkan kehdirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Proses pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran dalam menimba ilmu utamanya dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang diharapkan dapat memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Pada makalah ini kami sangat membuka diri menerima kritik dan saran yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya yang baik dan benar, Malang, 11 November 2015 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................i DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1 A. Latar belakang ...............................................................................................................1 B. Rumusan masalah ..........................................................................................................1 C. Tujuan ............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2 A. Pengertian Global Warming .........................................................................................2 B. Penyebab Global Warming ...........................................................................................3 C. Dampak Global Warming .............................................................................................4 D. Global Warming dalam Al-Qur’an ................................................................................5 E. Penanganan Globa Warming .........................................................................................9 BAB III PENUTUP .................................................................................................................11 A. Kesimpulan ..................................................................................................................11 B. Saran ...........................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dewasa ini dengan berbagai perkembangan teknologi telah mempermudah pekerjaan manusia dan juga menciptakan berbagai permasalahan lingkungan, terutama Global Warming. Banyak dari manusia yang melakukan berbagai kegiatan yang tanpa sadar kegiatan tersebut ikut andil dalam adanya Global Warming. Namun, banyak dari manusia yang tidak mengetahui apa itu Global Warming. Berbagai dampak dari Global Warming telah banyak kita rasakan. Diantaranya naikna suhu permukaan bumi, mencair gletser, serta menipisnya lapisan es di kutub. Jika hal ini terus berlangsung. Volume laut akan naik secara drastis dan akan menyebabkan beberapa pulau kecil dibumi menghilang. Oleh karena itu untuk membantu memahami penyebab dan dampak Global Warming serta cara menanganannya, kami menyusun makalah ini. Selain dari itu, makalah ini juga untuk memenuhi project mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana pengertian Global Warming? b. Bagaimana penyebab Global Warming? c. Bagaimana dampak Global Warming? d. Bagaimana penjelasan mengenai Global Warming dalam Al-Qur’an? e. Bagaimana cara menangani Globa Warming? C. Tujuan Sedangkan untuk tujuan, diantaranya: a. Untuk mengetahui pengertian Global Warming b. Untuk mengetahui penyebab Global Warming c. Untuk mengetahui dampak Global Warming d. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Global Warming dalam Al-Qur’an e. Untuk mengetahui cara menangani Global Warming
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Global Warming Saat ini, hampir seluruh penduduk dunia merasakan suhu udara yang semakin panas. Kekeringan terjadi di mana-mana. Musim yang tidak menentu menyebabkan gagal panen, terutama di kalangan petani tradisional. Konon menurut para ahli, kondisi demikian merupakan dampak global warming. Global warming merupakan istilah yang menunjukkan peningkatan suhu rata- rata udara permukaan bumi dan lautan. Suhu udara rata-rata permukaan bumi meningkat 0.740 ± 0.180 C dalam 100 tahun terakhir. Suhu global cenderung meningkat sebesar 1.10 sampai 6.40 C antara tahun 1990 dan 2100. (Bruce Mitchell, 2000:24). Artinya, bencana tersebut sudah di ambang pintu alias di depan mata. Diperkirakan 30 tahun mendatang air laut naik 10 meter dan akan sanggup menenggelamkan demikian banyak wilayah di Indonesia, bahkan dunia. (2000:37). Jika peristiwa itu benar terjadi, sama artinya tragedi bagi umat manusia di bumi. Penyebab utama global warming adalah tingginya level greenhouse gases (gas-gas rumah kaca), terutama CO2 (karbondioksida) dan metana di atmosfer akibat aktifitas manusia, seperti tingginya laju pembakaran bahan bakar fosil—seperti bensin, solar, dan lainnya—dan perubahan fungsi lahan terutama deforestasi (penebangan hutan). (Achmad Baiquni, 1995:99). Global warming telah terbukti memiliki dampak yang sangat luas pada kehidupan manusia. Tejadinya berbagai bencana alam, seperti gelombang panas, badai tropis, banjir, tsunami, atau kekeringan berkepanjangan yang melanda beberapa negara beberapa tahun terakhir ini ditengarai merupakan efek dari global warming. Selain menelan korban jiwa, bencana-bencana tersebut telah menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, dan sosial yang sangat besar. Meningginya level permukaan laut akibat global warming juga telah menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat penghuni pulau-pulau kecil di beberapa negara akan keberadaan tempat tinggalnya pada beberapa tahun yang akan datang. Global warming juga diyakini sebagai penyebab munculnya wabah berbagai penyakit. Dimana, perubahan iklim dapat merubah pola distribusi dari vektor-vektor tersebut dan juga mempengaruhi laju reproduksi dan maturasi (pematangan benih) dari agen infektif yang ada di dalam tubuh vektor. (Purwanto, 2008:29). Kondisi
  • 6. 3 inilah yang diyakini menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian Malaria dan Dengue pada beberapa negara, termasuk Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa dampak dari global warning (pemanasan global) atau perubahan iklim cuaca sudah menjadi isu internasional yang dikampanyekan untuk segera dicarikan solusinya. Bahkan merupakan salah satu isu yang sangat penting di seluruh dunia saat ini, selain terorisme. Gegap-gempita penyelamatan alam semesta sudah dimulai sejak KTT Bumi di Rio de Janeiro, Juni 1992. Tercatat 154 kepala negara menyepakati hasil Konvensi Perubahan Iklim (Convention on Climate Change) yang mulai diberlakukan pada 1994. Langkah terus berlanjut dengan disetujuinya Protokol Kyoto I dan II, dimana negara-negara industri yang merupakan agen terbesar terjadinya global warming harus menurunkan secara sistematis emisi CO2 dan gas rumah kaca. (Kompas, 18 Januari 2001. Hal. 8, 18). Kampanye selanjutnya berlangsung di Bali, Indonesia pada 3 – 14 Desember 2007. Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut merupakan suatu hal yang menarik. Mengingat Indonesia merupakan paru-paru dunia yang memiliki luas hutan terbesar di dunia sehingga tidak hanya untuk Indonesia sendiri, namun negara-negara lain pun memiliki kepentingan terhadap kelestarian hutan yang ada di Indonesia. B. Penyebab Global Warming Pada dasarnya sejak zaman dahulu Global Warming telah ada dengan sendirinya. Yang mana suhu bumi aman bagi makhluk hidup. Salah satu penyebab adanya Global Warming adalah gas rumah kaca. Gas terdiri dari CO2 (karbondioksida), CH4 (metana), dan NO2 (oksida nitrogen). Ketika suhu aman bag kehidupan makhluk hidup, gas rumah kaca hanya berasal dari siklus kehidupan. Baik dari sistem pernapasan dan penguraian makhluk hidup yang telah mati. Namun, dengan adanya perkembangan zaman, gas rumah kaca saat ini tidak hanya berasal dari siklus kehidupan makhluk hidup. Sebagian besar berasal dari emisi pembakaran bahan bakar kendaraan dan industri. Sehingga jika pada tahap normal gas rumah kaca membuat suhu bumi yang tepat, gas rumah kaca yang saat ini semakin banyak dan menumpuk di udara justru membuat suhu bumi semakin naik. Sehingga saat ini suhu bumi sudah tidak dikatakan hangat tetapi menjadi panas. Karena panas suhu bumi saat ini sudah pada level berbahaya bagi makhluk hidup jika diluar ruangan terlalu lama. Terutama bagi manusia, hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit seperti ruam dan kanker kulit.
  • 7. 4 Disamping itu meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di udara tidak lepas dari pengaruh ulah manusia. Diantaranya adalah berbagai teknologi yang diciptakan manusia, terutama pada saat revolusi industri ditahun 80-90an. Pada masa tersebut merupakan masa dimana gencarnya pembangunan pabrik-pabrik dan kendaraan bermesin yang mana limbahnya marupakan limbah keras yang langsung memperngaruhi alam disekitarnya. Bahkan udara dan air dimasa tersebut di kota kota industri berwarna gelap. Dan pada masa ini merupakan penyumbang gas rumah kaca terbesar karena banyaknya polusi yang diciptakan pada masa ini. Sedangkan pada masa sekarang sudah banyak berbagi teknologi yang diciptakan untuk menanggulangi limbah dari pembakaran bahan bakar industri dan kendaraan. Namun, hal tersebut hanya dapat mengurangi efeknya. Karena di atmosfer bumi sendiri telah banyak menumpuk gas rumah kaca. Sedangkan tumbuhan sekarang tidak dapat menyerap gas tersebur sebanyak sebelumnya. Ketika pada awal berkembangnya pola pikir manusia, manusia menggunakan pikirannya dengan bijak, manusia akan tetap memperhatikan keadaan alam yang ditinggalinya. Serta berbagai teknologi yang merusak tidak akan diciptakan dan tidak menjadi salah satu penyebab Global Warming. Bahkan akan tercipta teknologi bijak yang menguntungkan semua aspek. Baik lingkungan maupun makhluk hidupnya sendiri. C. Dampak Global Warming a. Gelombang panas yang makin meningkat Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin sering terjadi dan semakin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata . Melalui pengamatan dari apa yang kami rasakan sehari-harinya , kami dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar kita . b. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia . Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan . Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperature bumi secara global , hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas.
  • 8. 5 c. Mencairnya es di kutub Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan . es di Greenland yang telah mencair sampai mencapai 19 juta ton. Volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya . pada tanggal 6 maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 km2 (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya ) di Antartika runtuh. d. Perubahan iklim yang makin ekstrim Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain . Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat . dan betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi para petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan . D. Global Warming dalam Al-Qur’an Secara eksplisit, istilah global warming atau pemanasan dunia global tidak akan ditemukan di dalam Al-Qur’an maupun hadits, karena ia merupakan istilah baru yang diperkenalkan manusia modern (para ahli bumi) disebabkan penemuan ilmiah mereka tentang keadaan cuaca yang tidak menentu, terjadinya bencana alam di hampir seluruh permukaan bumi, glasier es kutub yang mencair sehingga menenggelamkan beberapa pulau di dunia, munculnya wabah-wabah penyakit di beberapa negara secara bersamaan dan fenomena-fenomena alam lainnya yang ternyata kesemuanya itu disebabkan oleh satu hal yang sama. Kondisi demikian diketahui akibat semakin meningkatnya volume kebutuhan manusia terhadap alat transportasi sekaligus penggunaan bahan bakarnya, kebutuhan terhadap pakaian dan lain-lainnya menyebabkan munculnya industri-industri baru yang mayoritas tidak memperhatikan pembuangan limbah olahannya, penebangan dan pembakaran hutan dan lain sebagainya disamping jumlah kelahiran di dunia yang tidak seimbang dengan jumlah kematian juga turut menentukan penyebab global warming. (Purwanto, 2008:24). Setiap aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pasti mempengaruhi lingkungan. Hal tersebut telah ditanyakan oleh para malaikat kepada Allah saat malaikat bertanya tentang penciptaan manusia sebagai khalifah di muka
  • 9. 6 bumi padahal manusia itu akan membuat kerusakan di dalamnya. Pertanyaan ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 30: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah: 30). Manusia sejak lahir memerlukan dukungan alam seperti selimut, kain, popok, makanan, susu dan lain sebagainya, sehingga keberadaan manusia di muka bumi akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Semakin banyak jumlah manusia maka kecenderungan kerusakan lingkungan semakin besar. Semakin banyak kebutuhan manusia, semakin cepat terdegradasi lingkungan di sekitarnya. Lingkungan memiliki daya lenting berupa kemampuan untuk kembali ke keadaan semula setelah diintervensi. Lingkungan dapat kembali ke keadaan keseimbangan apabila terjadi intervensi, namun tingkat pengembaliannya memerlukan banyak waktu. (Baiquni, 1996:98). Kecepatan intervensi manusia sendiri tergantung dari tingkat kebutuhan dan keinginannya. Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang melepas karbondioksida dan gas- gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Pembakaran bahan bakar fosil umumnya disebabkan aktivitas industri, transportasi, dan rumah tangga. Aktivitas tersebut meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan keinginan masyarakat modern yang semakin beragam. Jika demikian halnya, pelaku kerusakan lingkungan adalah manusia-manusia itu sendiri yang hanya bisa menjadi konsumen terhadap sumber daya alam dan untuk memenuhi selera konsumtifnya mereka berlomba-lomba mendirikan pabrik-pabrik, industri-industri tanpa banyak memperhatikan kelestarian lingkungan. Sehingga sangat wajar bila kemudian terjadi berbagai macam musibah bencana alam yang menimpa seluruh masyarakat di dunia ini. Hal ini memang telah digariskan Allah di dalam Al-Qur’an:
  • 10. 7 “Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan- kesalahanmu)”. (QS. Al-Syura: 30). Sebagai contoh sederhana, kita makan dengan sambal yang sangat pedas dan berlebihan, lantas sakit perut tentu saja itu disebabkan kesalahan kita akibat makan sambal berlebihan. Demikian pula perubahan iklim dan pemanasan global akibat terbukanya lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari sinar-sinar “jahat” matahari (ultraviolet). Pencemaran (polusi) udara merupakan salah satu penyebabnya. Polusi ini sudah dimulai sejak manusia menggunakan api untuk membuka lahan pertanian, memanaskan serta memasak dan semakin besar permasalahannya ketika dimulainya Revolusi Industri abad ke-18 dan ke-19. Ditambah kebutuhan terhadap alat transportasi yang semakin tinggi yang merupakan salah satu penyumbang terbesar polusi udara.(Purwanto, 2008: 18). Polusi udara berupa gas SO2 (Sulfur Dioksida) dan oksida-oksida nitrogen bersenyawa dengan uap air menghasilkan asam sulfur dan asam nitrogen. Asam-asam ini jatuh ke tanah bersama air hujan atau salju, sehingga kemudian dikenal dengan hujan asam. (Purwanto, 2008:22). Hujan asam ini menyebabkan kematian organisme air sungai dan danau serta kerusakan hutan dan bangunan. Keadaan ini telah disebutkan Rasulullah saw. di dalam Haditsnya sebagai tanda akhir zaman: َ‫ظ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ُ‫ح‬ِ‫ائ‬َ‫و‬َ‫ج‬‫اْل‬َ‫أ‬ ٍ‫يح‬ِ‫ر‬ ‫ج‬‫َو‬‫أ‬ ٍ‫اد‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ‫ج‬‫َو‬‫أ‬ ٍ‫د‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ‫ج‬‫َو‬‫أ‬ ٍ‫ر‬َ‫ط‬َ‫م‬ ‫ج‬‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫د‬ِ‫س‬‫ج‬‫ف‬ُ‫م‬ ٍ‫ر‬ِ‫اه‬ٍٍ ‫ي‬ِ‫ر‬ََ ‫ج‬‫و‬—‫داو‬ ‫ابو‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬ “Kebinasaan adalah segala sesuatu yang jelas merusak berasal dari hujan, salju, belalang, angin atau kebakaran”. (HR. Abu Daud, Juz 9 no. 3011). Dan sabda Nabi saw.: َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ج‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َِّ‫اَّلل‬ َ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫َن‬‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ر‬‫ج‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ِ‫َِب‬‫أ‬ ‫ج‬‫ن‬َ‫ع‬‫و‬َُُ‫ي‬ ََ ‫ج‬‫ن‬ََِ‫ب‬ ََ‫ج‬‫ي‬َ‫س‬ َََََّ‫اسس‬ َّ‫ن‬ِِ َ‫ال‬َ‫ن‬ ُ‫ض‬‫ج‬‫َر‬‫ج‬‫اْل‬ َ‫ت‬ِ‫ب‬‫ج‬َُ‫ت‬ َََ‫و‬ ُ‫اء‬َ‫م‬َّ‫اسس‬ َ‫ر‬ِ‫ط‬‫ُج‬‫ُت‬ ‫ج‬‫ن‬َ‫أ‬ َََََّ‫اسس‬ َّ‫ن‬َُِ‫س‬َ‫و‬ ٌ‫ر‬َ‫ط‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫يه‬ِ‫ف‬—‫أمحد‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬ Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kiamat bukanlah karena tidak ada hujan, tetapi kiamat adalah ketika langit menurunkan hujan tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu apapun”. (HR. Ahmad, Juz 17 no. 8155). Di dalam situs Wikipedia dijelaskan bahwa peningkatan suhu global akan menyebabkan permukaan air laut naik serta akan merubah jumlah dan pola curah
  • 11. 8 hujan. Pemanasan tersebut diramalkan akan semakin tinggi di sekitar kutub utara yang akan berdampak pada mencairnya es kutub. (www.wikipedia.com). Kutub utara dan kutub selatan yang terdiri dari gunung dan benua es secara berangsur terus mencair. Bahkan Emil Salim (mantan Menteri Lingkungan Hidup) menyatakan dalam 10 tahun terakhir 23 pulau-pulau kecil tak berpenghuni tenggelam akibat permukaan air laut naik. Daerah Pantura (Pantai Utara) Jawa Barat; sudah setengah tahun desa dan kampung-kampungnya setiap hari terendam banjir akibat air laut naik. (Purwanto, 2008:25). Ini tidak mungkin bisa diatasi dengan membendung laut. Semua disebabkan pemanasan global yang efeknya sudah sangat jauh. Jika volume air laut bertambah, maka permukaan laut akan naik. Diperkirakan pada tahun 2030 suhu akan naik 1.5 – 4.50 C. Air laut naik 25 – 140 cm. Kota yang tanahnya di bawah permukaan laut—seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya—punya masalah besar. Jika permukaan laut naik 1 cm, garis pantai akan mundur 1 m. (Purwanto, 2008:15). Untuk kenaikan 25 – 140 cm, maka garis pantai mundur 25 – 140 m. Bisa kita bayangkan seperti apa perubahan wajah peta dunia. Firman Allah swt. dalam Surat Al-Infithar ayat 3 sudah terbukti kebenarannya. “Dan apabila lautan dijadikan meluap”. (QS. Al-Infithar: 3). Sering kita dengar istilah efek rumah kaca (green house effect) akibat gas karbon (monooksida dan dioksida) yang dihasilkan negara-negara industri membentuk semacam lapisan kaca di udara mengakibatkan cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak bisa terpantulkan lagi karena terhalang efek rumah kaca ini. (Purwanto, 2008:27). Demikian halnya dengan hutan, pepohonan dan dedaunan yang seharusnya mampu mengatasi proses asimilasi karbon menjadi senyawa berbahaya. Tetapi karena illegal loging terjadi dimana-mana maka gas karbon kemudian mengangkasa mengakibatkan global warming yang terus meningkat. Hubungan manusia dengan tanah sangat erat. Kita berasal dari tanah dan hidup dari tanah. Karena itu, kita harus punya perhatian pada planet tempat kita berpijak. Sayangnya, penebangan tanpa diikuti peremajaan hutan, selalu terjadi. Akibatnya, tanah perbukitan rusak, bencana banjir bandang dan tanah longsor membunuh penduduk sekitar, air menggenangi lahan pertanian, kala kemarau kebakaran hutan mencemari langit kita. Fenomena ketidakseimbangan hidrologik dan klimatologik sudah di depan mata. Belum lagi binatang-binatang tertentu semakin langka, pembangunan kota dilakukan tanpa aturan tata ruang yang baik, areal persawahan
  • 12. 9 semakin sempit terdesak ekspansi areal perumahan baru dan industri. Padahal, Allah telah mengingatkan kita di dalam firman-Nya: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 205). Siklus air (hidrologis) merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Air yang turun ke bumi dalam bentuk hujan, diserap pepohonan, lalu menguap ke udara membentuk awan dan kembali menjadi hujan. (Purwanto, 2008:15). Namun, jika proses penguapan itu berasal dari air yang dikotori sampah- sampah manusia, limbah-limbah industri dan rumah tangga yang mengandung berbagai macam zat kimia, maka ia akan bersatu dengan unsur-unsur di udara membentuk senyawa baru yang lebih berbahaya dan selanjutnya turun ke bumi bersama air hujan. Bisa dibayangkan akibat yang terjadi, yaitu pepohonan tidak dapat menyerap air beracun, manusia kesulitan mendapatkan air bersih, berbagai jenis penyakit baru mewabah (penyakit kulit, saluran pencernaan, pernapasan, dengue, dan lain sebagainya), para nelayan kesulitan mencari ikan karena kadar oksigen air terkontaminasi dan ikan-ikan mencari tempat steril di laut yang lebih dalam. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, kiamat memang sudah kian dekat. (Sayuti Rahawarin, 2006:77). Sebagaimana sebuah Hadits marfu’ diriwayatkan Anas bin Malik bahwa Nabi saw. bersabda: “Sungguh diantara tanda kiamat adalah maraknya kematian secara mendadak”. Kerusakan lingkungan hidup (ecological destruction) yang dilakukan manusia telah menyebabkan global warming kemudian berakibat pada climate change serta semakin rusaknya keseimbangan alam. Inilah bencana sekaligus musibah massal yang Allah timpakan kepada umat manusia tanpa memandang usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, status sosial, muslim-kafir, shaleh-thaleh. Demikian itu merupakan bukti kebenaran sabda Nabi Muhammad saw. ketika ditanya para sahabatnya tentang kemungkinan terjadinya bencana di suatu daerah yang di sana masih terdapat orang shaleh dan ‘abid (ahli ibadah), yakni ketika mereka berdiam diri dan tidak peduli terhadap kemaksiatan yang terjadi di sekelilingnya. (Al-Hadis). E. Penanganan Global Warming a. Menanam Pohon
  • 13. 10 Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya. b. Daur Ulang Sampah Organik Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini! c. Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2. d. MengHematlistrikdenganmematikanlampuyangtidakdipakai. Menghematlistrik merupakanhal untukmengatasi global warmingdan mengurangi gas-gasdari efekrumahkaca.Di Indonesiasendiri sudahmencanangkan mematikanlampu1jam ( one hours) sekitarjam19.00 sampai 20.00 WIB/WIT/WITA
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Global warming merupakan istilah yang menunjukkan peningkatan suhu rata- rata udara permukaan bumi dan lautan. Suhu udara rata-rata permukaan bumi meningkat 0.740 ± 0.180 C dalam 100 tahun terakhir. Suhu global cenderung meningkat sebesar 1.10 sampai 6.40 C antara tahun 1990 dan 2100. Sedangkan penyebab gobal warming ini bermacam-macam. Diantaranya adalah gas rumah kaca dari asap kendaraan bermotor dan industri yang menyebabkan menebalnya lapisan gas rumah kaca di udara yang menyebabkan bumi semakin panas. Selain itu Global Warming menimbulkan dampak yang sangat serius bagi kehidupan makhluk hidup. Diantaranya: a. Gelombang panas yang makin meningkat b. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih c. Mencairnya es di kutub d. Perubahan iklim yang makin ekstrim Adapun penanganannya adalah sebagai berikut: a. Menanam Pohon b. Daur Ulang Sampah Organik c. Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang d. MengHematlistrikdenganmematikanlampuyangtidakdipakai. B. Saran Alangkah baiknya kita sebagai manusia yang hidup dimasa teknologi, secara bijak menggunakan teknologi dengan menimbang baik buruknya teknologi yang kita gunakan untuk lingkungan.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Rusbianto, dadang. 2008. Global Warming for Beginner. Yogyakarta: Panembahan Yogyakarta. Sejati, kuncoro. 2011. PEMANASAN GLOBAL, PANGAN, DAN AIR Masalah, Solusi, dan Perubahan Konstelasi Geopolitik Dunia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.