SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
Standar Kompetensi :
1.Menjelaskan sifat- sifat koligatif
larutan non-elektrolit dan
elektrolit.
Standar Kompetensi :
1.Menjelaskan sifat- sifat koligatif
larutan non-elektrolit dan
elektrolit.
Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku larutan, dan
tekanan osmosis termasuk sifat
koligatif larutan
Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku larutan, dan
tekanan osmosis termasuk sifat
koligatif larutan
Indikator pencapaian :
•Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
•Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
Alokasi waktu : 4x 45 menit
Materi pembelajaran :
•Penurunan titik beku
•Kenaikan tiitk didih
Indikator pencapaian :
•Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
•Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
Alokasi waktu : 4x 45 menit
Materi pembelajaran :
•Penurunan titik beku
•Kenaikan tiitk didih
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penurunan
titik beku?
Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu
0o
C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita
tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0o
C, melainkan akan
turun dibawah 0o
C, inilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penurunan
titik beku?
Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu
0o
C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita
tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0o
C, melainkan akan
turun dibawah 0o
C, inilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murninya. Untuk lebih
jelasnya silahkan lakukan praktikum berikut :
Perubahan titik beku
Tujuan : Mengamati perubahan titik beku suatu zat cair
akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas kimia 4. tabung reaksi
2.Termometer 5. batang pengaduk
3.Spatula
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murninya. Untuk lebih
jelasnya silahkan lakukan praktikum berikut :
Perubahan titik beku
Tujuan : Mengamati perubahan titik beku suatu zat cair
akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas kimia 4. tabung reaksi
2.Termometer 5. batang pengaduk
3.Spatula
Bahan :
1.Garam dapur
2.Potongan es batu
3.Aquadest
4.Zat terlarut (glukosa)
Langkah kerja
1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas
kimia
2.Tambahkan beberapa sendok garam dapur kasar
kedalam gelas kimia yang berisi potongan es.
3.Isi tabung reaksi dengan aquadest.
4.Masukkan tabung reaksi yang berisi aquadest ke dalam
gelas kimia.
Bahan :
1.Garam dapur
2.Potongan es batu
3.Aquadest
4.Zat terlarut (glukosa)
Langkah kerja
1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas
kimia
2.Tambahkan beberapa sendok garam dapur kasar
kedalam gelas kimia yang berisi potongan es.
3.Isi tabung reaksi dengan aquadest.
4.Masukkan tabung reaksi yang berisi aquadest ke dalam
gelas kimia.
5. Ukur suhu menggunakan termometer tiap 15 detik
hingga mencapai titik beku.
6. Keluarkan tabung reaksi, tunggu hingga es dalam
tabung reaksi mencair
7. Tambahkan glukosa kedalam tabung reaksi dan
dikocok hingga homogen
8. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk larutan glukosa
5. Ukur suhu menggunakan termometer tiap 15 detik
hingga mencapai titik beku.
6. Keluarkan tabung reaksi, tunggu hingga es dalam
tabung reaksi mencair
7. Tambahkan glukosa kedalam tabung reaksi dan
dikocok hingga homogen
8. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk larutan glukosa
Lengkapilah tabel pengamatan berikut :Lengkapilah tabel pengamatan berikut :
Pertanyaan :
1.Apa yang dapat anda amati dari percobaan diatas?
2.Apa yang menyebabkan perbedaan titik beku antara
pelarut murni dengan larutan?
3.Menurut anda jika zat terlarut ditambahkan jumlahnya,
apa yang akan terjadi ? Jelaskan !
Pertanyaan :
1.Apa yang dapat anda amati dari percobaan diatas?
2.Apa yang menyebabkan perbedaan titik beku antara
pelarut murni dengan larutan?
3.Menurut anda jika zat terlarut ditambahkan jumlahnya,
apa yang akan terjadi ? Jelaskan !
Untuk mengukur besarnya penurunan titik beku larutan kita
membutuhkan dua hal berikut:
1.Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas.
2.Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf.
Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai
berikut:
∆Tf = m. Kf
dan titik beku larutan dicari,
∆Tf = Tpelarut murni – Tf
Untuk mengukur besarnya penurunan titik beku larutan kita
membutuhkan dua hal berikut:
1.Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas.
2.Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf.
Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai
berikut:
∆Tf = m. Kf
dan titik beku larutan dicari,
∆Tf = Tpelarut murni – Tf
dimana:
∆Tf = penurunan titik beku larutan
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
Agar lebih memahami perhitungan dalam
penurunan titik beku silahkan kerjakan
latihan berikut :
dimana:
∆Tf = penurunan titik beku larutan
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
Agar lebih memahami perhitungan dalam
penurunan titik beku silahkan kerjakan
latihan berikut :
1. Hitunglah penurunan titik beku glukosa
78,6 gram dalam 1 kg air jika diketahui
Kf= 1,860
C/m dan Mr glukosa=180 !
2. Jika etanol sebanyak 9,2 gram
dilarutkan dalam air ternyata titik beku
larutan menjadi -0,186C. Apabila Kf
air=1,860
C/m, massa air dalam larutan
sebesar … gram (Ar C = 12, Ar H = 1, Ar
O =16)
1. Hitunglah penurunan titik beku glukosa
78,6 gram dalam 1 kg air jika diketahui
Kf= 1,860
C/m dan Mr glukosa=180 !
2. Jika etanol sebanyak 9,2 gram
dilarutkan dalam air ternyata titik beku
larutan menjadi -0,186C. Apabila Kf
air=1,860
C/m, massa air dalam larutan
sebesar … gram (Ar C = 12, Ar H = 1, Ar
O =16)
Sebagaimana titik beku, titik didih suatu larutan juga terkena
pengaruh dari penambahan zat terlarut ke dalam pelarut.
Sebagai contoh air murni akan mendidih pada suhu 1000
C,
namun jika kita tambahkan zat terlarut ke dalam air tersebut
maka larutan tersebut tidak akan mendidih pada suhu 1000
C
melainkan lebih tinggi lagi. Hal inilah yang disebut kenaikan
titik didih.
Hal ini terjadi karena molekul-molekul pelarut yang akan
mendidih terhalang oleh molekul zat terlarut
Sebagaimana titik beku, titik didih suatu larutan juga terkena
pengaruh dari penambahan zat terlarut ke dalam pelarut.
Sebagai contoh air murni akan mendidih pada suhu 1000
C,
namun jika kita tambahkan zat terlarut ke dalam air tersebut
maka larutan tersebut tidak akan mendidih pada suhu 1000
C
melainkan lebih tinggi lagi. Hal inilah yang disebut kenaikan
titik didih.
Hal ini terjadi karena molekul-molekul pelarut yang akan
mendidih terhalang oleh molekul zat terlarut
Untuk mengamati perubahan titik didih larutan,
mari kita lakukan percobaan berikut :
Perubahan titik didih
Tujuan : Mengamati perubahan titik didih suatu
zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas beker 3. Pembakar spritus
2.Kaki tiga 4. termometer
Untuk mengamati perubahan titik didih larutan,
mari kita lakukan percobaan berikut :
Perubahan titik didih
Tujuan : Mengamati perubahan titik didih suatu
zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas beker 3. Pembakar spritus
2.Kaki tiga 4. termometer
Bahan :
1.Aquadest
2.Garam
Langkah kerja :
1.Dimasukkan aquadest kedalam gelas beker
2.Dipanaskan hingga mendidih menggunakan
pembakar spritus
3.Ukur suhu air dengan termometer
4.Tambahkan 2 gram garam dapur ke dalam
gelas beker
5.Tunggu hingga mendidih lalu ukur kembali
suhu larutan
Bahan :
1.Aquadest
2.Garam
Langkah kerja :
1.Dimasukkan aquadest kedalam gelas beker
2.Dipanaskan hingga mendidih menggunakan
pembakar spritus
3.Ukur suhu air dengan termometer
4.Tambahkan 2 gram garam dapur ke dalam
gelas beker
5.Tunggu hingga mendidih lalu ukur kembali
suhu larutan
Pertanyaan :
1.Mengapa titik didih pelarut murni dengan
larutan bisa berbeda?
2.Mengapa titik didih air dalam pratikum tidak
sesuai dengan teori (1000
C)?
Pertanyaan :
1.Mengapa titik didih pelarut murni dengan
larutan bisa berbeda?
2.Mengapa titik didih air dalam pratikum tidak
sesuai dengan teori (1000
C)?
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik
didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti
persamaan :
ΔTb = Tb – Tb0
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah
harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh
jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol
terlarut khususnya yang terkait dengan proses
ionisasinya.
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik
didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti
persamaan :
ΔTb = Tb – Tb0
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah
harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh
jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol
terlarut khususnya yang terkait dengan proses
ionisasinya.
persamaan untuk kenaikan titik didih tidak jauh
berbeda dengan persamaan penurunan titik
beku yaitu :
ΔTb = Kb.m
Dengan
ΔTb : Kanaikan titik didih
Kb : Konstanta didih molal
m : Molalitas larutan
Untuk memahami perhitungan ΔTb silahkan
kerjakan latihan berikut :
persamaan untuk kenaikan titik didih tidak jauh
berbeda dengan persamaan penurunan titik
beku yaitu :
ΔTb = Kb.m
Dengan
ΔTb : Kanaikan titik didih
Kb : Konstanta didih molal
m : Molalitas larutan
Untuk memahami perhitungan ΔTb silahkan
kerjakan latihan berikut :
1. Tentukan titik didih larutan 3 gram urea
CO(NH2)2 (Mr = 60) dalam 100 gram air, jika
Kb air 0,52o
C/m.
2. Suatu larutan mengandung 3,24 gram zat
yang tak mudah menguap juga nonelektolit
dan 200 gram air mendidih pada 100,130°C
pada 1 atmosfer. Berapakah berat molekul
zat telarut ? Kb molal air adalah 0,52 o
C/m.
1. Tentukan titik didih larutan 3 gram urea
CO(NH2)2 (Mr = 60) dalam 100 gram air, jika
Kb air 0,52o
C/m.
2. Suatu larutan mengandung 3,24 gram zat
yang tak mudah menguap juga nonelektolit
dan 200 gram air mendidih pada 100,130°C
pada 1 atmosfer. Berapakah berat molekul
zat telarut ? Kb molal air adalah 0,52 o
C/m.
1. Suhu dimana tekanan uap jenuh larutan sama dengan
tekanan lingkungan disebut :
a. titik ekivalen c. titik didih e. titik akhir
b. titik jenuh d. titik beku
2. Penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap titik beku,
yaitu :
a. kenaikan titik beku c. tidak berpengaruh
b. penurunan titik beku d. pembekuan mendadak
e. perubahan tak teramati
1. Suhu dimana tekanan uap jenuh larutan sama dengan
tekanan lingkungan disebut :
a. titik ekivalen c. titik didih e. titik akhir
b. titik jenuh d. titik beku
2. Penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap titik beku,
yaitu :
a. kenaikan titik beku c. tidak berpengaruh
b. penurunan titik beku d. pembekuan mendadak
e. perubahan tak teramati
3. Titik beku larutan 64 gram naftalena dalam 100 gram
benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku benzena 5,46°C
dan tetapan titik beku molal benzena 5,1 °C, maka
tentukan massa molekul relatif naftalena!
a. 12,8 c. 1280 e. 0,128
b. 1,28 d. 128
4. Berapa berat gula yang harus dilarutkan untuk
menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada
tekanan 1 atm, jika Mr gula = 342 dan Kb = 0,5 °C/m?
a. 17,1 g c. 10,7 g e. 11 g
b. 24,2 g d. 1,71 g
5. Berapa titik beku larutan yang dibuat dari 6,2 g etilen
glikol dalam 100 g air.
a. 0,1860
C c. – 0,860
C e. -8,60
C
b. – 1,860
C d. 0,860
C
3. Titik beku larutan 64 gram naftalena dalam 100 gram
benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku benzena 5,46°C
dan tetapan titik beku molal benzena 5,1 °C, maka
tentukan massa molekul relatif naftalena!
a. 12,8 c. 1280 e. 0,128
b. 1,28 d. 128
4. Berapa berat gula yang harus dilarutkan untuk
menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada
tekanan 1 atm, jika Mr gula = 342 dan Kb = 0,5 °C/m?
a. 17,1 g c. 10,7 g e. 11 g
b. 24,2 g d. 1,71 g
5. Berapa titik beku larutan yang dibuat dari 6,2 g etilen
glikol dalam 100 g air.
a. 0,1860
C c. – 0,860
C e. -8,60
C
b. – 1,860
C d. 0,860
C
Essay :
1.Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X
ke dalam 100 mL air. Jika titik beku larutan – 0,45°C,
berapakah massa molekul relatif zat X?
2.Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500
gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52
°Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
3.Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut!
a. urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air.
b. glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air.
Essay :
1.Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X
ke dalam 100 mL air. Jika titik beku larutan – 0,45°C,
berapakah massa molekul relatif zat X?
2.Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500
gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52
°Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
3.Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut!
a. urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air.
b. glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air.
1. ∆Tf = m . Kf
= gr/Mr . 1000/p . Kf
= 78,6/180 . 1000/1000 . 1,86
= 0,812
2. Mr Etanol = 2 . Ar C + 5 . Ar H + Ar O
= 24 + 5 + 16
= 45
∆Tf = m . Kf
0,186 = gr/Mr . 1000/p . Kf
0,186 = 9,2/45 . 1000/p . 1,86
0,186 = 0,38 . 1000/p
0,186 = 380/p
p = 2043 gram
= 2,043 kg
1. ∆Tf = m . Kf
= gr/Mr . 1000/p . Kf
= 78,6/180 . 1000/1000 . 1,86
= 0,812
2. Mr Etanol = 2 . Ar C + 5 . Ar H + Ar O
= 24 + 5 + 16
= 45
∆Tf = m . Kf
0,186 = gr/Mr . 1000/p . Kf
0,186 = 9,2/45 . 1000/p . 1,86
0,186 = 0,38 . 1000/p
0,186 = 380/p
p = 2043 gram
= 2,043 kg
1. * ∆Tb = m . Kb
= gr/Mr . 1000/p . Kb
= 3/60 . 1000/100 . 0,52
= 0,26
* ∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut
0,26 = Tb larutan - 100
Tb larutan = 100,26
2. ∆Tb = 100,13 -100 = 0,13
∆Tb = Kb x m
0,13 = 0,51 x m
m = 0,25
0,25 = mol x 1000/200
Mol = 0,25/5 = 0,05
Mr = gram/mol = 3,24/0,05 = 64,8
1. * ∆Tb = m . Kb
= gr/Mr . 1000/p . Kb
= 3/60 . 1000/100 . 0,52
= 0,26
* ∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut
0,26 = Tb larutan - 100
Tb larutan = 100,26
2. ∆Tb = 100,13 -100 = 0,13
∆Tb = Kb x m
0,13 = 0,51 x m
m = 0,25
0,25 = mol x 1000/200
Mol = 0,25/5 = 0,05
Mr = gram/mol = 3,24/0,05 = 64,8
PILIHAN GANDA
1.C
2.B
3.D
4.A
5.B
ESSAY
1. Nilai Kb air = 1,86°C m–1
.
ΔTb = {0 – (–0,45)}°C = 0,45°C
Jadi, Mr zat X adalah 124
PILIHAN GANDA
1.C
2.B
3.D
4.A
5.B
ESSAY
1. Nilai Kb air = 1,86°C m–1
.
ΔTb = {0 – (–0,45)}°C = 0,45°C
Jadi, Mr zat X adalah 124
2. Diketahui : m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m Kb⋅
= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb
= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b
ΔT = 100 °C + 0,0416 °C = 100,0416 °C
2. Diketahui : m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m Kb⋅
= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb
= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b
ΔT = 100 °C + 0,0416 °C = 100,0416 °C
Pembelajaran elektronik lks

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
LKS titik didih
LKS titik didihLKS titik didih
LKS titik didih
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
Gravimetri tes awal
Gravimetri tes awalGravimetri tes awal
Gravimetri tes awal
 
Gravimetri 2
Gravimetri 2Gravimetri 2
Gravimetri 2
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 

Ähnlich wie Pembelajaran elektronik lks

penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihSisKa ES
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didihworodyah
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanNita Mardiana
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)shellawidiyanti
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku21 Memento
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hariAjeng Putri
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutanyendri59
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxdanny110359
 
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)abdon mac
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 
sifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.pptsifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.pptViskaNofrita1
 

Ähnlich wie Pembelajaran elektronik lks (20)

penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
 
Sifat koligatif
Sifat koligatifSifat koligatif
Sifat koligatif
 
Sifat koligatif
Sifat koligatifSifat koligatif
Sifat koligatif
 
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
sifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.pptsifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.ppt
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 

Kürzlich hochgeladen

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 

Pembelajaran elektronik lks

  • 1.
  • 2.
  • 3. Standar Kompetensi : 1.Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit. Standar Kompetensi : 1.Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.
  • 4. Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
  • 5. Indikator pencapaian : •Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan •Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan •Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan •Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan Alokasi waktu : 4x 45 menit Materi pembelajaran : •Penurunan titik beku •Kenaikan tiitk didih Indikator pencapaian : •Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan •Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan •Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan •Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan Alokasi waktu : 4x 45 menit Materi pembelajaran : •Penurunan titik beku •Kenaikan tiitk didih
  • 6. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0o C, melainkan akan turun dibawah 0o C, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0o C, melainkan akan turun dibawah 0o C, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
  • 7. Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Untuk lebih jelasnya silahkan lakukan praktikum berikut : Perubahan titik beku Tujuan : Mengamati perubahan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan Alat dan bahan Alat : 1.Gelas kimia 4. tabung reaksi 2.Termometer 5. batang pengaduk 3.Spatula Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Untuk lebih jelasnya silahkan lakukan praktikum berikut : Perubahan titik beku Tujuan : Mengamati perubahan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan Alat dan bahan Alat : 1.Gelas kimia 4. tabung reaksi 2.Termometer 5. batang pengaduk 3.Spatula
  • 8. Bahan : 1.Garam dapur 2.Potongan es batu 3.Aquadest 4.Zat terlarut (glukosa) Langkah kerja 1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas kimia 2.Tambahkan beberapa sendok garam dapur kasar kedalam gelas kimia yang berisi potongan es. 3.Isi tabung reaksi dengan aquadest. 4.Masukkan tabung reaksi yang berisi aquadest ke dalam gelas kimia. Bahan : 1.Garam dapur 2.Potongan es batu 3.Aquadest 4.Zat terlarut (glukosa) Langkah kerja 1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas kimia 2.Tambahkan beberapa sendok garam dapur kasar kedalam gelas kimia yang berisi potongan es. 3.Isi tabung reaksi dengan aquadest. 4.Masukkan tabung reaksi yang berisi aquadest ke dalam gelas kimia.
  • 9. 5. Ukur suhu menggunakan termometer tiap 15 detik hingga mencapai titik beku. 6. Keluarkan tabung reaksi, tunggu hingga es dalam tabung reaksi mencair 7. Tambahkan glukosa kedalam tabung reaksi dan dikocok hingga homogen 8. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk larutan glukosa 5. Ukur suhu menggunakan termometer tiap 15 detik hingga mencapai titik beku. 6. Keluarkan tabung reaksi, tunggu hingga es dalam tabung reaksi mencair 7. Tambahkan glukosa kedalam tabung reaksi dan dikocok hingga homogen 8. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk larutan glukosa
  • 10. Lengkapilah tabel pengamatan berikut :Lengkapilah tabel pengamatan berikut :
  • 11. Pertanyaan : 1.Apa yang dapat anda amati dari percobaan diatas? 2.Apa yang menyebabkan perbedaan titik beku antara pelarut murni dengan larutan? 3.Menurut anda jika zat terlarut ditambahkan jumlahnya, apa yang akan terjadi ? Jelaskan ! Pertanyaan : 1.Apa yang dapat anda amati dari percobaan diatas? 2.Apa yang menyebabkan perbedaan titik beku antara pelarut murni dengan larutan? 3.Menurut anda jika zat terlarut ditambahkan jumlahnya, apa yang akan terjadi ? Jelaskan !
  • 12. Untuk mengukur besarnya penurunan titik beku larutan kita membutuhkan dua hal berikut: 1.Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas. 2.Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf. Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai berikut: ∆Tf = m. Kf dan titik beku larutan dicari, ∆Tf = Tpelarut murni – Tf Untuk mengukur besarnya penurunan titik beku larutan kita membutuhkan dua hal berikut: 1.Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas. 2.Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf. Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai berikut: ∆Tf = m. Kf dan titik beku larutan dicari, ∆Tf = Tpelarut murni – Tf
  • 13. dimana: ∆Tf = penurunan titik beku larutan Tf = titik beku larutan m = molalitas larutan Kf = konstanta titik beku pelarut Agar lebih memahami perhitungan dalam penurunan titik beku silahkan kerjakan latihan berikut : dimana: ∆Tf = penurunan titik beku larutan Tf = titik beku larutan m = molalitas larutan Kf = konstanta titik beku pelarut Agar lebih memahami perhitungan dalam penurunan titik beku silahkan kerjakan latihan berikut :
  • 14. 1. Hitunglah penurunan titik beku glukosa 78,6 gram dalam 1 kg air jika diketahui Kf= 1,860 C/m dan Mr glukosa=180 ! 2. Jika etanol sebanyak 9,2 gram dilarutkan dalam air ternyata titik beku larutan menjadi -0,186C. Apabila Kf air=1,860 C/m, massa air dalam larutan sebesar … gram (Ar C = 12, Ar H = 1, Ar O =16) 1. Hitunglah penurunan titik beku glukosa 78,6 gram dalam 1 kg air jika diketahui Kf= 1,860 C/m dan Mr glukosa=180 ! 2. Jika etanol sebanyak 9,2 gram dilarutkan dalam air ternyata titik beku larutan menjadi -0,186C. Apabila Kf air=1,860 C/m, massa air dalam larutan sebesar … gram (Ar C = 12, Ar H = 1, Ar O =16)
  • 15. Sebagaimana titik beku, titik didih suatu larutan juga terkena pengaruh dari penambahan zat terlarut ke dalam pelarut. Sebagai contoh air murni akan mendidih pada suhu 1000 C, namun jika kita tambahkan zat terlarut ke dalam air tersebut maka larutan tersebut tidak akan mendidih pada suhu 1000 C melainkan lebih tinggi lagi. Hal inilah yang disebut kenaikan titik didih. Hal ini terjadi karena molekul-molekul pelarut yang akan mendidih terhalang oleh molekul zat terlarut Sebagaimana titik beku, titik didih suatu larutan juga terkena pengaruh dari penambahan zat terlarut ke dalam pelarut. Sebagai contoh air murni akan mendidih pada suhu 1000 C, namun jika kita tambahkan zat terlarut ke dalam air tersebut maka larutan tersebut tidak akan mendidih pada suhu 1000 C melainkan lebih tinggi lagi. Hal inilah yang disebut kenaikan titik didih. Hal ini terjadi karena molekul-molekul pelarut yang akan mendidih terhalang oleh molekul zat terlarut
  • 16. Untuk mengamati perubahan titik didih larutan, mari kita lakukan percobaan berikut : Perubahan titik didih Tujuan : Mengamati perubahan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan Alat dan bahan Alat : 1.Gelas beker 3. Pembakar spritus 2.Kaki tiga 4. termometer Untuk mengamati perubahan titik didih larutan, mari kita lakukan percobaan berikut : Perubahan titik didih Tujuan : Mengamati perubahan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan Alat dan bahan Alat : 1.Gelas beker 3. Pembakar spritus 2.Kaki tiga 4. termometer
  • 17. Bahan : 1.Aquadest 2.Garam Langkah kerja : 1.Dimasukkan aquadest kedalam gelas beker 2.Dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar spritus 3.Ukur suhu air dengan termometer 4.Tambahkan 2 gram garam dapur ke dalam gelas beker 5.Tunggu hingga mendidih lalu ukur kembali suhu larutan Bahan : 1.Aquadest 2.Garam Langkah kerja : 1.Dimasukkan aquadest kedalam gelas beker 2.Dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar spritus 3.Ukur suhu air dengan termometer 4.Tambahkan 2 gram garam dapur ke dalam gelas beker 5.Tunggu hingga mendidih lalu ukur kembali suhu larutan
  • 18. Pertanyaan : 1.Mengapa titik didih pelarut murni dengan larutan bisa berbeda? 2.Mengapa titik didih air dalam pratikum tidak sesuai dengan teori (1000 C)? Pertanyaan : 1.Mengapa titik didih pelarut murni dengan larutan bisa berbeda? 2.Mengapa titik didih air dalam pratikum tidak sesuai dengan teori (1000 C)?
  • 19. Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan : ΔTb = Tb – Tb0 Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan : ΔTb = Tb – Tb0 Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya.
  • 20. persamaan untuk kenaikan titik didih tidak jauh berbeda dengan persamaan penurunan titik beku yaitu : ΔTb = Kb.m Dengan ΔTb : Kanaikan titik didih Kb : Konstanta didih molal m : Molalitas larutan Untuk memahami perhitungan ΔTb silahkan kerjakan latihan berikut : persamaan untuk kenaikan titik didih tidak jauh berbeda dengan persamaan penurunan titik beku yaitu : ΔTb = Kb.m Dengan ΔTb : Kanaikan titik didih Kb : Konstanta didih molal m : Molalitas larutan Untuk memahami perhitungan ΔTb silahkan kerjakan latihan berikut :
  • 21. 1. Tentukan titik didih larutan 3 gram urea CO(NH2)2 (Mr = 60) dalam 100 gram air, jika Kb air 0,52o C/m. 2. Suatu larutan mengandung 3,24 gram zat yang tak mudah menguap juga nonelektolit dan 200 gram air mendidih pada 100,130°C pada 1 atmosfer. Berapakah berat molekul zat telarut ? Kb molal air adalah 0,52 o C/m. 1. Tentukan titik didih larutan 3 gram urea CO(NH2)2 (Mr = 60) dalam 100 gram air, jika Kb air 0,52o C/m. 2. Suatu larutan mengandung 3,24 gram zat yang tak mudah menguap juga nonelektolit dan 200 gram air mendidih pada 100,130°C pada 1 atmosfer. Berapakah berat molekul zat telarut ? Kb molal air adalah 0,52 o C/m.
  • 22.
  • 23. 1. Suhu dimana tekanan uap jenuh larutan sama dengan tekanan lingkungan disebut : a. titik ekivalen c. titik didih e. titik akhir b. titik jenuh d. titik beku 2. Penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap titik beku, yaitu : a. kenaikan titik beku c. tidak berpengaruh b. penurunan titik beku d. pembekuan mendadak e. perubahan tak teramati 1. Suhu dimana tekanan uap jenuh larutan sama dengan tekanan lingkungan disebut : a. titik ekivalen c. titik didih e. titik akhir b. titik jenuh d. titik beku 2. Penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap titik beku, yaitu : a. kenaikan titik beku c. tidak berpengaruh b. penurunan titik beku d. pembekuan mendadak e. perubahan tak teramati
  • 24. 3. Titik beku larutan 64 gram naftalena dalam 100 gram benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku benzena 5,46°C dan tetapan titik beku molal benzena 5,1 °C, maka tentukan massa molekul relatif naftalena! a. 12,8 c. 1280 e. 0,128 b. 1,28 d. 128 4. Berapa berat gula yang harus dilarutkan untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada tekanan 1 atm, jika Mr gula = 342 dan Kb = 0,5 °C/m? a. 17,1 g c. 10,7 g e. 11 g b. 24,2 g d. 1,71 g 5. Berapa titik beku larutan yang dibuat dari 6,2 g etilen glikol dalam 100 g air. a. 0,1860 C c. – 0,860 C e. -8,60 C b. – 1,860 C d. 0,860 C 3. Titik beku larutan 64 gram naftalena dalam 100 gram benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku benzena 5,46°C dan tetapan titik beku molal benzena 5,1 °C, maka tentukan massa molekul relatif naftalena! a. 12,8 c. 1280 e. 0,128 b. 1,28 d. 128 4. Berapa berat gula yang harus dilarutkan untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada tekanan 1 atm, jika Mr gula = 342 dan Kb = 0,5 °C/m? a. 17,1 g c. 10,7 g e. 11 g b. 24,2 g d. 1,71 g 5. Berapa titik beku larutan yang dibuat dari 6,2 g etilen glikol dalam 100 g air. a. 0,1860 C c. – 0,860 C e. -8,60 C b. – 1,860 C d. 0,860 C
  • 25. Essay : 1.Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X ke dalam 100 mL air. Jika titik beku larutan – 0,45°C, berapakah massa molekul relatif zat X? 2.Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1) 3.Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut! a. urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air. b. glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air. Essay : 1.Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X ke dalam 100 mL air. Jika titik beku larutan – 0,45°C, berapakah massa molekul relatif zat X? 2.Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1) 3.Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut! a. urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air. b. glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air.
  • 26.
  • 27. 1. ∆Tf = m . Kf = gr/Mr . 1000/p . Kf = 78,6/180 . 1000/1000 . 1,86 = 0,812 2. Mr Etanol = 2 . Ar C + 5 . Ar H + Ar O = 24 + 5 + 16 = 45 ∆Tf = m . Kf 0,186 = gr/Mr . 1000/p . Kf 0,186 = 9,2/45 . 1000/p . 1,86 0,186 = 0,38 . 1000/p 0,186 = 380/p p = 2043 gram = 2,043 kg 1. ∆Tf = m . Kf = gr/Mr . 1000/p . Kf = 78,6/180 . 1000/1000 . 1,86 = 0,812 2. Mr Etanol = 2 . Ar C + 5 . Ar H + Ar O = 24 + 5 + 16 = 45 ∆Tf = m . Kf 0,186 = gr/Mr . 1000/p . Kf 0,186 = 9,2/45 . 1000/p . 1,86 0,186 = 0,38 . 1000/p 0,186 = 380/p p = 2043 gram = 2,043 kg
  • 28. 1. * ∆Tb = m . Kb = gr/Mr . 1000/p . Kb = 3/60 . 1000/100 . 0,52 = 0,26 * ∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut 0,26 = Tb larutan - 100 Tb larutan = 100,26 2. ∆Tb = 100,13 -100 = 0,13 ∆Tb = Kb x m 0,13 = 0,51 x m m = 0,25 0,25 = mol x 1000/200 Mol = 0,25/5 = 0,05 Mr = gram/mol = 3,24/0,05 = 64,8 1. * ∆Tb = m . Kb = gr/Mr . 1000/p . Kb = 3/60 . 1000/100 . 0,52 = 0,26 * ∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut 0,26 = Tb larutan - 100 Tb larutan = 100,26 2. ∆Tb = 100,13 -100 = 0,13 ∆Tb = Kb x m 0,13 = 0,51 x m m = 0,25 0,25 = mol x 1000/200 Mol = 0,25/5 = 0,05 Mr = gram/mol = 3,24/0,05 = 64,8
  • 29. PILIHAN GANDA 1.C 2.B 3.D 4.A 5.B ESSAY 1. Nilai Kb air = 1,86°C m–1 . ΔTb = {0 – (–0,45)}°C = 0,45°C Jadi, Mr zat X adalah 124 PILIHAN GANDA 1.C 2.B 3.D 4.A 5.B ESSAY 1. Nilai Kb air = 1,86°C m–1 . ΔTb = {0 – (–0,45)}°C = 0,45°C Jadi, Mr zat X adalah 124
  • 30. 2. Diketahui : m = 1,6 gram p = 500 gram Kb = 0,52 °Cm-1 Ditanya : Tb …? Jawab : ΔTb = m Kb⋅ = m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb = 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1 = 0,04 × 2 × 0,52 °C = 0,0416 °C Td = 100 °C + b ΔT = 100 °C + 0,0416 °C = 100,0416 °C 2. Diketahui : m = 1,6 gram p = 500 gram Kb = 0,52 °Cm-1 Ditanya : Tb …? Jawab : ΔTb = m Kb⋅ = m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb = 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1 = 0,04 × 2 × 0,52 °C = 0,0416 °C Td = 100 °C + b ΔT = 100 °C + 0,0416 °C = 100,0416 °C