Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan, yaitu penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan. Dokumen tersebut menjelaskan cara mengukur perubahan titik beku dan titik didih melalui percobaan, serta rumus yang digunakan beserta contoh soalnya.
3. Standar Kompetensi :
1.Menjelaskan sifat- sifat koligatif
larutan non-elektrolit dan
elektrolit.
Standar Kompetensi :
1.Menjelaskan sifat- sifat koligatif
larutan non-elektrolit dan
elektrolit.
4. Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku larutan, dan
tekanan osmosis termasuk sifat
koligatif larutan
Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku larutan, dan
tekanan osmosis termasuk sifat
koligatif larutan
5. Indikator pencapaian :
•Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
•Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
Alokasi waktu : 4x 45 menit
Materi pembelajaran :
•Penurunan titik beku
•Kenaikan tiitk didih
Indikator pencapaian :
•Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
•Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
•Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan data percobaan
Alokasi waktu : 4x 45 menit
Materi pembelajaran :
•Penurunan titik beku
•Kenaikan tiitk didih
6. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penurunan
titik beku?
Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu
0o
C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita
tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0o
C, melainkan akan
turun dibawah 0o
C, inilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penurunan
titik beku?
Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu
0o
C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita
tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0o
C, melainkan akan
turun dibawah 0o
C, inilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
7. Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murninya. Untuk lebih
jelasnya silahkan lakukan praktikum berikut :
Perubahan titik beku
Tujuan : Mengamati perubahan titik beku suatu zat cair
akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas kimia 4. tabung reaksi
2.Termometer 5. batang pengaduk
3.Spatula
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murninya. Untuk lebih
jelasnya silahkan lakukan praktikum berikut :
Perubahan titik beku
Tujuan : Mengamati perubahan titik beku suatu zat cair
akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas kimia 4. tabung reaksi
2.Termometer 5. batang pengaduk
3.Spatula
8. Bahan :
1.Garam dapur
2.Potongan es batu
3.Aquadest
4.Zat terlarut (glukosa)
Langkah kerja
1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas
kimia
2.Tambahkan beberapa sendok garam dapur kasar
kedalam gelas kimia yang berisi potongan es.
3.Isi tabung reaksi dengan aquadest.
4.Masukkan tabung reaksi yang berisi aquadest ke dalam
gelas kimia.
Bahan :
1.Garam dapur
2.Potongan es batu
3.Aquadest
4.Zat terlarut (glukosa)
Langkah kerja
1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas
kimia
2.Tambahkan beberapa sendok garam dapur kasar
kedalam gelas kimia yang berisi potongan es.
3.Isi tabung reaksi dengan aquadest.
4.Masukkan tabung reaksi yang berisi aquadest ke dalam
gelas kimia.
9. 5. Ukur suhu menggunakan termometer tiap 15 detik
hingga mencapai titik beku.
6. Keluarkan tabung reaksi, tunggu hingga es dalam
tabung reaksi mencair
7. Tambahkan glukosa kedalam tabung reaksi dan
dikocok hingga homogen
8. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk larutan glukosa
5. Ukur suhu menggunakan termometer tiap 15 detik
hingga mencapai titik beku.
6. Keluarkan tabung reaksi, tunggu hingga es dalam
tabung reaksi mencair
7. Tambahkan glukosa kedalam tabung reaksi dan
dikocok hingga homogen
8. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk larutan glukosa
11. Pertanyaan :
1.Apa yang dapat anda amati dari percobaan diatas?
2.Apa yang menyebabkan perbedaan titik beku antara
pelarut murni dengan larutan?
3.Menurut anda jika zat terlarut ditambahkan jumlahnya,
apa yang akan terjadi ? Jelaskan !
Pertanyaan :
1.Apa yang dapat anda amati dari percobaan diatas?
2.Apa yang menyebabkan perbedaan titik beku antara
pelarut murni dengan larutan?
3.Menurut anda jika zat terlarut ditambahkan jumlahnya,
apa yang akan terjadi ? Jelaskan !
12. Untuk mengukur besarnya penurunan titik beku larutan kita
membutuhkan dua hal berikut:
1.Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas.
2.Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf.
Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai
berikut:
∆Tf = m. Kf
dan titik beku larutan dicari,
∆Tf = Tpelarut murni – Tf
Untuk mengukur besarnya penurunan titik beku larutan kita
membutuhkan dua hal berikut:
1.Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas.
2.Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf.
Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai
berikut:
∆Tf = m. Kf
dan titik beku larutan dicari,
∆Tf = Tpelarut murni – Tf
13. dimana:
∆Tf = penurunan titik beku larutan
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
Agar lebih memahami perhitungan dalam
penurunan titik beku silahkan kerjakan
latihan berikut :
dimana:
∆Tf = penurunan titik beku larutan
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
Agar lebih memahami perhitungan dalam
penurunan titik beku silahkan kerjakan
latihan berikut :
14. 1. Hitunglah penurunan titik beku glukosa
78,6 gram dalam 1 kg air jika diketahui
Kf= 1,860
C/m dan Mr glukosa=180 !
2. Jika etanol sebanyak 9,2 gram
dilarutkan dalam air ternyata titik beku
larutan menjadi -0,186C. Apabila Kf
air=1,860
C/m, massa air dalam larutan
sebesar … gram (Ar C = 12, Ar H = 1, Ar
O =16)
1. Hitunglah penurunan titik beku glukosa
78,6 gram dalam 1 kg air jika diketahui
Kf= 1,860
C/m dan Mr glukosa=180 !
2. Jika etanol sebanyak 9,2 gram
dilarutkan dalam air ternyata titik beku
larutan menjadi -0,186C. Apabila Kf
air=1,860
C/m, massa air dalam larutan
sebesar … gram (Ar C = 12, Ar H = 1, Ar
O =16)
15. Sebagaimana titik beku, titik didih suatu larutan juga terkena
pengaruh dari penambahan zat terlarut ke dalam pelarut.
Sebagai contoh air murni akan mendidih pada suhu 1000
C,
namun jika kita tambahkan zat terlarut ke dalam air tersebut
maka larutan tersebut tidak akan mendidih pada suhu 1000
C
melainkan lebih tinggi lagi. Hal inilah yang disebut kenaikan
titik didih.
Hal ini terjadi karena molekul-molekul pelarut yang akan
mendidih terhalang oleh molekul zat terlarut
Sebagaimana titik beku, titik didih suatu larutan juga terkena
pengaruh dari penambahan zat terlarut ke dalam pelarut.
Sebagai contoh air murni akan mendidih pada suhu 1000
C,
namun jika kita tambahkan zat terlarut ke dalam air tersebut
maka larutan tersebut tidak akan mendidih pada suhu 1000
C
melainkan lebih tinggi lagi. Hal inilah yang disebut kenaikan
titik didih.
Hal ini terjadi karena molekul-molekul pelarut yang akan
mendidih terhalang oleh molekul zat terlarut
16. Untuk mengamati perubahan titik didih larutan,
mari kita lakukan percobaan berikut :
Perubahan titik didih
Tujuan : Mengamati perubahan titik didih suatu
zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas beker 3. Pembakar spritus
2.Kaki tiga 4. termometer
Untuk mengamati perubahan titik didih larutan,
mari kita lakukan percobaan berikut :
Perubahan titik didih
Tujuan : Mengamati perubahan titik didih suatu
zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui
percobaan
Alat dan bahan
Alat :
1.Gelas beker 3. Pembakar spritus
2.Kaki tiga 4. termometer
17. Bahan :
1.Aquadest
2.Garam
Langkah kerja :
1.Dimasukkan aquadest kedalam gelas beker
2.Dipanaskan hingga mendidih menggunakan
pembakar spritus
3.Ukur suhu air dengan termometer
4.Tambahkan 2 gram garam dapur ke dalam
gelas beker
5.Tunggu hingga mendidih lalu ukur kembali
suhu larutan
Bahan :
1.Aquadest
2.Garam
Langkah kerja :
1.Dimasukkan aquadest kedalam gelas beker
2.Dipanaskan hingga mendidih menggunakan
pembakar spritus
3.Ukur suhu air dengan termometer
4.Tambahkan 2 gram garam dapur ke dalam
gelas beker
5.Tunggu hingga mendidih lalu ukur kembali
suhu larutan
18. Pertanyaan :
1.Mengapa titik didih pelarut murni dengan
larutan bisa berbeda?
2.Mengapa titik didih air dalam pratikum tidak
sesuai dengan teori (1000
C)?
Pertanyaan :
1.Mengapa titik didih pelarut murni dengan
larutan bisa berbeda?
2.Mengapa titik didih air dalam pratikum tidak
sesuai dengan teori (1000
C)?
19. Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik
didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti
persamaan :
ΔTb = Tb – Tb0
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah
harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh
jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol
terlarut khususnya yang terkait dengan proses
ionisasinya.
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik
didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti
persamaan :
ΔTb = Tb – Tb0
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah
harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh
jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol
terlarut khususnya yang terkait dengan proses
ionisasinya.
20. persamaan untuk kenaikan titik didih tidak jauh
berbeda dengan persamaan penurunan titik
beku yaitu :
ΔTb = Kb.m
Dengan
ΔTb : Kanaikan titik didih
Kb : Konstanta didih molal
m : Molalitas larutan
Untuk memahami perhitungan ΔTb silahkan
kerjakan latihan berikut :
persamaan untuk kenaikan titik didih tidak jauh
berbeda dengan persamaan penurunan titik
beku yaitu :
ΔTb = Kb.m
Dengan
ΔTb : Kanaikan titik didih
Kb : Konstanta didih molal
m : Molalitas larutan
Untuk memahami perhitungan ΔTb silahkan
kerjakan latihan berikut :
21. 1. Tentukan titik didih larutan 3 gram urea
CO(NH2)2 (Mr = 60) dalam 100 gram air, jika
Kb air 0,52o
C/m.
2. Suatu larutan mengandung 3,24 gram zat
yang tak mudah menguap juga nonelektolit
dan 200 gram air mendidih pada 100,130°C
pada 1 atmosfer. Berapakah berat molekul
zat telarut ? Kb molal air adalah 0,52 o
C/m.
1. Tentukan titik didih larutan 3 gram urea
CO(NH2)2 (Mr = 60) dalam 100 gram air, jika
Kb air 0,52o
C/m.
2. Suatu larutan mengandung 3,24 gram zat
yang tak mudah menguap juga nonelektolit
dan 200 gram air mendidih pada 100,130°C
pada 1 atmosfer. Berapakah berat molekul
zat telarut ? Kb molal air adalah 0,52 o
C/m.
22.
23. 1. Suhu dimana tekanan uap jenuh larutan sama dengan
tekanan lingkungan disebut :
a. titik ekivalen c. titik didih e. titik akhir
b. titik jenuh d. titik beku
2. Penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap titik beku,
yaitu :
a. kenaikan titik beku c. tidak berpengaruh
b. penurunan titik beku d. pembekuan mendadak
e. perubahan tak teramati
1. Suhu dimana tekanan uap jenuh larutan sama dengan
tekanan lingkungan disebut :
a. titik ekivalen c. titik didih e. titik akhir
b. titik jenuh d. titik beku
2. Penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap titik beku,
yaitu :
a. kenaikan titik beku c. tidak berpengaruh
b. penurunan titik beku d. pembekuan mendadak
e. perubahan tak teramati
24. 3. Titik beku larutan 64 gram naftalena dalam 100 gram
benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku benzena 5,46°C
dan tetapan titik beku molal benzena 5,1 °C, maka
tentukan massa molekul relatif naftalena!
a. 12,8 c. 1280 e. 0,128
b. 1,28 d. 128
4. Berapa berat gula yang harus dilarutkan untuk
menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada
tekanan 1 atm, jika Mr gula = 342 dan Kb = 0,5 °C/m?
a. 17,1 g c. 10,7 g e. 11 g
b. 24,2 g d. 1,71 g
5. Berapa titik beku larutan yang dibuat dari 6,2 g etilen
glikol dalam 100 g air.
a. 0,1860
C c. – 0,860
C e. -8,60
C
b. – 1,860
C d. 0,860
C
3. Titik beku larutan 64 gram naftalena dalam 100 gram
benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku benzena 5,46°C
dan tetapan titik beku molal benzena 5,1 °C, maka
tentukan massa molekul relatif naftalena!
a. 12,8 c. 1280 e. 0,128
b. 1,28 d. 128
4. Berapa berat gula yang harus dilarutkan untuk
menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada
tekanan 1 atm, jika Mr gula = 342 dan Kb = 0,5 °C/m?
a. 17,1 g c. 10,7 g e. 11 g
b. 24,2 g d. 1,71 g
5. Berapa titik beku larutan yang dibuat dari 6,2 g etilen
glikol dalam 100 g air.
a. 0,1860
C c. – 0,860
C e. -8,60
C
b. – 1,860
C d. 0,860
C
25. Essay :
1.Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X
ke dalam 100 mL air. Jika titik beku larutan – 0,45°C,
berapakah massa molekul relatif zat X?
2.Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500
gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52
°Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
3.Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut!
a. urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air.
b. glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air.
Essay :
1.Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 g zat X
ke dalam 100 mL air. Jika titik beku larutan – 0,45°C,
berapakah massa molekul relatif zat X?
2.Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500
gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52
°Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
3.Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut!
a. urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam 500 gram air.
b. glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air.
26.
27. 1. ∆Tf = m . Kf
= gr/Mr . 1000/p . Kf
= 78,6/180 . 1000/1000 . 1,86
= 0,812
2. Mr Etanol = 2 . Ar C + 5 . Ar H + Ar O
= 24 + 5 + 16
= 45
∆Tf = m . Kf
0,186 = gr/Mr . 1000/p . Kf
0,186 = 9,2/45 . 1000/p . 1,86
0,186 = 0,38 . 1000/p
0,186 = 380/p
p = 2043 gram
= 2,043 kg
1. ∆Tf = m . Kf
= gr/Mr . 1000/p . Kf
= 78,6/180 . 1000/1000 . 1,86
= 0,812
2. Mr Etanol = 2 . Ar C + 5 . Ar H + Ar O
= 24 + 5 + 16
= 45
∆Tf = m . Kf
0,186 = gr/Mr . 1000/p . Kf
0,186 = 9,2/45 . 1000/p . 1,86
0,186 = 0,38 . 1000/p
0,186 = 380/p
p = 2043 gram
= 2,043 kg
29. PILIHAN GANDA
1.C
2.B
3.D
4.A
5.B
ESSAY
1. Nilai Kb air = 1,86°C m–1
.
ΔTb = {0 – (–0,45)}°C = 0,45°C
Jadi, Mr zat X adalah 124
PILIHAN GANDA
1.C
2.B
3.D
4.A
5.B
ESSAY
1. Nilai Kb air = 1,86°C m–1
.
ΔTb = {0 – (–0,45)}°C = 0,45°C
Jadi, Mr zat X adalah 124
30. 2. Diketahui : m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m Kb⋅
= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb
= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b
ΔT = 100 °C + 0,0416 °C = 100,0416 °C
2. Diketahui : m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m Kb⋅
= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb
= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b
ΔT = 100 °C + 0,0416 °C = 100,0416 °C