1. Nama : Maya Dwi Indrawati
NIM : 5517110048
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA
Executive Summary
Analisis lingkungan internal organisasi (Resource-Based View and Value Chain
Management), SWOT Analysis, SWOT Matrix dan IE Matrix
Lingkungan yang Berubah
Perubahan lingkungan adalah angka kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan lingkungan
khusus perusahaan. Perubahan ini terdiri dari perubahan yang stabil, dimana angka perubahannya
lambat, dan perubahan dinamis, dimana angka perubahan lingkungan adalah cepat. Perusahaan
biasanya mengalami baik perubahan stabil maupun perubahan dinamis.(Rijalul fahmi, 2013)
Kompleksitas Lingkungan adalah jumlah faktor-faktor eksternal di dalam lingkungan yang
mempengaruhi organisasi. Lingkungan sederhana hanya memiliki sedikit faktor lingkungan,
sedangkan lingkungan kompleks mempunyai banyak faktor lingkungan.
Pengamatan terhadap perubahan dan kompleksitas lingkungan membuat para manajer dapat
memanfaatkan lingkungan yang berubah dengan tiga langkah yaitu:
1. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan adalah meneliti lingkungan terhadap kejadian atau masalah penting
yang mungkin dapat mempengaruhi suatu organisasi.
2. Menerjemahkan faktor-faktor Lingkungan
Setelah mengamati, kemudian manajer menentukan kejadian dan masalah lingkungan apa yang
bermanfaat bagi organisasi. Biasanya manajer menerjemahkan kejadian dan masalah sebagai
ancaman atau kesempatan. Jika menerjemahkan sebagai ancaman, maka ia akan berusaha
melakukan suatu langkah-langkah untuk melindungi perushaan. Jika manajer menerjemahkannya
sebagai kesempatan, maka mereka akan memanfaatkan kejadian tersebut dengan
mempertimbangkan strategi alternatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Menghadapi ancaman dan kesempatan
Setelah pengamatan dan menerjemahkannya sebagai ancaman dan kesempatan, maka manajer
melakukan suatu peta keterkaitan (cognitive maps), merangkum hubungan yang didasari antara
faktor-faktor lingkungan dan kemungkinan tindakan organisasi. Dari berbekal informasi yang
dirangkum tersebut maka manajer dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dari
ancaman dan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan.
2. LINGKUNGANINTERNAL
I. Pengertian Analisis lingkungan internal organisasi
Menurut Hunger dalam rijalul fahmi ,Moeljadi (1998) mengemukakan bahwa Setiap usaha yang
dilakukan perusahaan selalu dihadapkan pada situasi yang selalu berubah. Kondisi tersebut tidak
mungkin dilaksanakan tanpa adanya proses penyesuaian terhadap kondisi internal yang ada.
Jadi lingkungan internal merupakan cerminan kekuatan atau kelemahan dari suatu organisasi
perusahaan dan dapat mencerminkan kemampuan manajemen untuk mengelola perusahaan.
II. Analisis SWOT (Pendekatan Tradisional untuk analisis internal
Analisis Swot merupakan akronim dari kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta
Peluang dan ancaman lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT merupakan suatu
teknik yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan penyorotan yang cepat atas situasi
strategis perusahaan. (Pearce & Richard B. Robinson, 2013)
Analisis SWOT terdiri dari :
1. Kekuatan (Strength)
Keunggulan sumber daya relative terhadap para pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
atau diharapkan untuk dilayani oleh perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness)
Keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitasnya suatu
perusahaan relative terhadap pesaingnya yang menghambat kinerja efektif perusahaan.
3. Peluang (opportunity)
Situasi utama yang menguntungkan dalam suatu perusahaan.
4. Ancaman (threat)
Keunggulan sumber daya relative terhadap para pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
atau diharapkan untuk dilayani oleh perusahaan.
Keterbatasan Analisis SWOT
1. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh
ancaman eksternal.
2. Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi yang berubah.
3. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan pada satu kekuatan atau elemen strategi.
4. Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif.
ANALISIS RANTAINILAI
3. Merupakan suatu analisis yang berupaya memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan nilai bagi
pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap
nilai tersebut.
Aktivitas primer
Aktivitas di dalam perusahaan yang melibatkan pembentukan fisik produk, pemasaran dan
pengantaran kepada pembeli serta layanan purnajual.
Aktivitas Primermeliputi :
Pengadaan logistic dalam perusahaan
Aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan perolehan bahan bakar , energi, bahan
baku, suku cadang, barang dagangan dan perlengkapan lainnya dari pemasok; penerimaan,
penyimpanan dan distribusi input dari pemasok; inspeksi dan manajemen persediaan
Operasi
Aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan konversi input menjadi bentuk produk akhir
(produksi, perakitan, pengemasan,pemeliharaan peralata, operasi fsilitas, penjaminan mutu,
perlindungan lingkungan).
Pengadaan logistik luar perusahaan
Aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan distribusi fisik dari produk kepada pembeli(
penyimpanan barang jadi, pemrosesan pesanan, pengepakan pesanan, pengiriman, operasi
kendaraan pengiriman).
Pemasaran dan penjualan
Aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan upaya tenaga penjualan, iklan dan promosi,
riset dan perencanaan pasar serta dukungan bagi agen/distributor.
Layanan
Aktivitas, Biaya dan asset yang berkaitan denganpenyediaan bantuan bagi pembeli,seperti
instlasi, pengiriman suku cadang, pemeliharaan dan perbaikan, bantuan teknis, penanganan
atas pertanyaan dan keluhan pembeli.
Aktivitas Pendukung
Administrasi umum
Aktivitas, biaya, dan asset yang berkaitan dengan manajemenumum, akuntansi dan
keuangan, hokum dan masalah peraturan, keselamatan dan keamanan, sistem informasi
manajemen dan fungsi-fungsi “overhead” lainya
Manajemensumber daya manusia
Aktivitas, biaya dan aset yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan produk,
penelitian dan pengembangan proses, perbaikan desain proses, desain peralatan,
pengembangan perangkat lunak computer, sistem telekomunikasi, desain dan rekayasa
dengan bantuan computer, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan sistem
pendukung yang terkomputeriasi.
Riset,teknologi dan pengembangan sistem
Aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan produk,
penelitian dan pengembangan proses, perbaikan desain proses, desain peralatan,
4. pengembangan perangkat lunak computer, kapabilitas basis data baru dan pengembangan
sistem pendukung yang terkomputerisasi.
Pembelian
Aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan pembelian dan penyediaan bahan baku,
perlengkapan, jasa dan jasa pihak luar lainnya yang diperlukan untuk mendukung perusahaan
serta aktivitasnya. Sering kali aktivitas ini menjadi bagian dari aktivitas pengadaan logistic
dalam perusahaan
Matrik SWOT
Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT.
Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti pada Tabel 1. berikut :
Tabel 1. Contoh Matrik SWOT
E F I
E F E
STRENGTH
(S)
(Tentukan 5-
10 faktor
kekuatan
internal)
WEAKNESSES
(Tentukan 5-10
faktor
kelemahan
internal)
OPPORTUNITIES
(O)
(Tentukan 5-10
faktor peluang
eksternal)
Strategi SO
Daftar
kekuatan
untuk
meraih
keuntungan
dari peluang
yang ada
Strategi WO
Daftar untuk
memperkecil
kelemahan
dengan
memanfaatkan
keuntungan dari
peluang yang
ada
THREATS (T)
(Tentukan 5-10
faktor
ancaman
eksternal)
Strategi ST
Daftar
kekuatan
untuk
menghindari
ancaman
Strategi WT
Daftar untuk
memperkecil
kelemahan dan
menghindari
ancaman
5. Sumber : Rangkuti, 2006
Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut :
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan
serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan
menghindari ancaman eksternal.
Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para manajer
mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO
(Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).
Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu:
1. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.
2. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.
3. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.
4. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.
5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam
sel yang tepat.
6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO
dalam sel yang tepat.
7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam
sel yang tepat.
6. 8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT
dalam sel yang tepat.
Matrik Internal Eksternal (Matrik IE)
Matrik Internal Eksternal merupakan sebuah model yang dikembangkan dari model General
Electric, parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh
eksternal yang dihadapi perusahaan. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh
strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.
Identifikasi 9 sel strategi perusahaan, menurut Rangkuti dalam Frequinza firdaus 2017, pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
1. Growth strategy: merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya
diversifikasi (sel 7 dan 8).
2. Stability strategy: yaitu strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
diterapkan.
3. Retrencment strategy: yaitu usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan
perusahaan.
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan strategi yang terdapat
pada sembilan sel matrik IE, maka dapat dijelaskan sebagai berikut Rangkuti (2001, pp42-46):
- Strategi pertumbuhan (Growth strategy)
Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset atau profit, atau kombinasi
dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru,
menambah kualitas produk atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan cara meminimalkan biaya (minimize cost) sehingga dapat
meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut
dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang
7. harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian, perusahaan yang belum
mencapai critical mass (mendapat profit dari large-scale production) akan mengalami kekalahan,
kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang menguntungkan.
- Strategi pertumbuhan melalui konsentrasi dan diversifikasi
Jika perusahaan memilih staregi konsentrasi, perusahaan dapat tumbuh melalui integrasi
horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumber daya sendiri atau secara eksternal
dengan menggunakan sumber daya dari luar.
Jika perusahaan memilih strategi diversifikasi, perusahaan dapat tumbuh melalui konsentrasi
atau diversifikasi konglomerat baik secara internal melaui pengembangan produk baru, maupun
eksternal melalui akuisisi.
- Konsentrasi melalui integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal dengan cara
backward integration (mengambil alih fungsi supplier) atau dengan cara forward integration
(mengambil alih fungsi distributor). Hal ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang
memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat (high market share) dalam industri yang berdaya tarik
tinggi.
- Konsentrasi melalui integrasi horizontal
Strategi pertumbuhan melalui strategi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas
perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa.
- Diversifikasi konsentris
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh perusahaan yang
memiliki kondisi competitive position sangat kuat tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah.
Perusahaan berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien
karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik.
- Diversifikasi konglomerat
Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan
jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak begitu kuat dan nilai daya tarik
industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke
dalam perusahaan lain.
Implementasi Analisis lingkungan internal organisasi (Resource-
Based View and Value Chain Management), SWOT Analysis, SWOT
Matrix dan IE Matrix pada PT. Angkasa Pura II
SEJARAH PT. ANGKASA PURA II
PT Angkasa Pura II (Persero disebut “Angkasa Pura II” merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa
terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan
dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan
8. Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-
Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
.VISI PERUSAHAAN
“ Menjadi pengelola bandar udara bertaraf Internasional yang mampu bersaing di kawasan regional
“
MISI PERUSAHAAN
1. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama
2. Menyediakan inrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi
Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara.
3. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten dan menyenangkan kepada
seluruh pelanggan dengan teknologi modern.
4. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan.
TUJUAN PERUSAHAAN
Dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan , PT Angkasa Pura II menetakan tujuan perusahaan ,
antara lain :
1. Menunjang kelancaran angkutan udara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang
merugikan penumpang, pengguna jasa bandara maupun perusahaan sendiri
2. Memberikan jasa bandar udara dengan kualitas yang baik melalui cara-cara yang baik.
3. Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam segmen ekonomi dan
pembangunan.
4. Menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebnadarudaraan dan
pengusahaan serta jasa terkait bandar udara
SASARAN PERUSAHAAN
Dalam rangka mensukseskan Tujuan Perusahaan , PT Angkasa Pura II menetepkan sasaran perushaan
sebagai berikut :
Tercapainya kegiatan pengembangan bisnis yang menjadi fokus Angkasa Pura II serta
peningkatan produktivitas kegiatan usaha Angkasa Pura II
Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnsis yang berlandaskan mutu dan
sesuai dengan harapan pengguna jasa.
Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis dan didukung oleh SDM
yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis Angkasa Pura II
Terjalinnya integrasi jaringan/ networking antar instansi dan bandara lainnya.
Analisis eksternal dan internal PT. Angkasa pura II
10. Pemilihan rute : Memilih rute penerbangan sangat penting karena bisa menunjukkan apakah
penerbangan tersebut langsung atau perlu transit lagi di Negara tertentu sebelum
melanjutkan penerbangan
Eksistensi pelayanan : Angkasa Pura II meningkatkan pelayanan untuk senantiasa
memberikan kepuasan kepada para pengguna jasa Bandar udara
Pemilihan Jenis Pesawat : Karakteristik pesawat terdiri dari berat, ukuran, konfigurasi roda,
kapasitas dan panjang runway dasar. Karakteristik tersebut sangat penting untuk diketahui
karena merupakan factor – factor yang akan mempengaruhi desain bandara.
2. Operatian
Konter Tiket : Loket untuk pembelian tiket penerbangan
Operasional terminal : Pusat urusan penumpang yang datang atau pergi.
Diadalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, Counter Chek in, Custom- Imigration-
Quarantine untuk Bandar udara Internasional dan ruang tunggu (boarding lounge)
serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang
Operasional Pesawat : jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi
pesawat udara di Bandar udara yang terdiri atas penyediaan hangar pesawat,
bengkel pesawat, pergudangan, catering, ground handling, pelayanan penumpang
dan bagasi serta penanganan kargo
Penanganan Bagasi : Prosedur atau proses pengiriman bagasi di mulai dari
pemeriksaan bagasi oleh security check,penimbangan bagasi dan pelabelan bagasi
lalu diberikan baggage claim tag setelah itu melakukan pembayaran apabila bagasi
melebihi ketentuan.
3. Outbond Logistic
Kegiatan Operasional Penerbangan : Ruang udara di sekitar Bandar udara yang
digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka menjamin keselamatan
penerbangan.
4. Marketing and Sales
Agen Travel : Badan usaha yang memberikan penerangan informasi tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan pada umumnya dan
perjalanan wisata pada khususnya
Customer relationship : Orang yang dapat membina hubungan baik dengan klien
pelanggan, sehingga merasa puas, senang dan juga semakin percaya, customer
service harus menyiapkan formulir ataupun brosur untuk tamu klien serta ikut
membantu mengisi formulir.
5. Service
Customer Service : sebagai frontliner yang menerima complain, agar penumpang
segera menemukan solusi apabila dirasakan ada hak haknya dirasakan tidak
terpenuhi.
Aktivitas pendukung meliputi :
Aktifitas pembelian (Procurement) : Pembelian peralatan pendukung termasuk asset
perusahaan.
11. Aktifitas pengembanganteknologi : Menyediakankebutuhan akan teknologi, prosedur dan
teknik terbaru yang dibutuhkan oleh tiap aktivitas.
Aktifitas sumber daya manusia : Penseleksian, promosi jabatan penempatan, penilaian,
penghargaan dan pengembangan.
Aktifitas infrastruktur perusahaan : Mengelolaperencanaan , keuangan , manajemen hukum.
Analisis SWOT
ANALISA SWOT
STRENGHT (KEKUATAN)
Pengalaman di bidang pengelolaan bandar udara
Reputasi dan image perusahaan yang baik sebagai perusahaan yang besar.
Kekuatan fianansial dan aset perusahaan
Telah mendapatkan penghargaan dari berbagai instansi dalam bentuk apresiasi masyarajat atas
performance perusahaan.
WEAKNESS(KELEMAHAN)
Pelayanan yang masih belum optimal karena masih bersifat birokratif sehingga keefektifandan
keefesienanlayanan belum dicapai.
Kapasitas bandar udara sudah tidak sebanding dengan utilitasnya.
12. Lapangan parkir yang kurang luas sehingga sering terjadi keterlambatan.
OPPORTUNITY (PELUANG)
Pertumbuhan angkutan udara yang pesat.
Peraturan global penerbangan terbuka yang membuat berkembangnya angkutan udara.
Kerjasama yang baik denganberbagai perusahaan lain.
THREATH (ANCAMAN)
Perkembangan transportasi lain tertentu.
Kebijakan pemerintah
Perang harga dan flukuasi nilai tukar asing.
Kondisi keamanan Indonesia yang kurang kondusif.
Daftar pustaka
Pearce, J.A& Robinson, RB(PR),Managemen Strategis, Irwin Mc Graw Hill Inc. Singapore 2013.
13. Rijalul fahmi 2013, http://rijaluljalul.blogspot.co.id/2013/11/faktor-faktor-lingkungan-
eksternal.html, 30 maret 2018 , pukul 7.00)
Frequinza firdaus 2017, http://frequencia89.blogspot.co.id/2017/04/internal-external-
matrix.html, 29 maret 2018 pukul 19.00)
http://selvianadevi.mhs.narotama.ac.id/2017/05/07/tugas-manajemen-strategi/ ( 30 maret 2018,
jam. 16.00)