SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat dan jabatan)
BAB I
PANGKAT DAN KENAIKAN PANGKAT
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian
susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas
prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap
Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil
untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.
Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan,
maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan
tepat kepada orangnya. Susunan Pangkat dan Golongan Ruang
Pegawai Negeri Sipil Susunan pangkat serta golongan ruang
Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut:
Pegawai Negeri Sipil / PNS memiliki golongan dan pangkat
masing-masing yang secara berkala dan berjenjang akan
meningkat setiap 4 (empat) tahun sekali. Khusus bagi pegawai
fungsional seperti guru, dokter, dokter gigi, apoteker, dan
lain sebagainya yang golongannya dapat naik setiap 2 (dua)
tahun sekali.
1.1 Struktur Golongan dan Pangkat PNS di Indonesia :
Golongan I :
Golongan Ia = Pangkat Juru Muda
Golongan Ib = Pangkat Juru Muda Tingkat 1
Golongan Ic = Pangkat Juru
Golongan Id = Pangkat Juru Tingkat 1
Golongan II :
Golongan IIa = Pangkat Pengatur Muda
Golongan IIb = Pangkat Pengatur Muda Tingat 1
Golongan IIc = Pangkat Pengatur
Golongan IId = Pangkat Pengatur Tingkat 1
Golongan III :
Golongan IIIa = Pangkat Penata Muda
Golongan IIIb = Pangkat Penata Muda Tingkat 1
Golongan IIIc = Pangkat Penata
Golongan IIId = Pangkat Penata Tingkat 1
Golongan IV :
Golongan IVa = Pangkat Pembina
Golongan IVb = Pangkat Pembina Tingkat 1
Golongan IVc = Pangkat Pembina Utama Muda
Golongan IVd = Pangkat Pembina Utama Madya
Golongan IVe = Pangkat Pembina Utama
Setiap pegawai baru yang dilantik atau diputuskan sebagai
Pegawai Negri Sipil / PNS baik di pemerintah pusat maupun
daerah akan diberikan Nomor Induk Pegawai atau NIP yang
berjumlah 18 dijit angka (lama 9 digit), golongan dan pangkat
sesuai dengan tingkat pendidikan yang diakui sebagai mana
berikut di bawah ini :
Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a
Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/b
Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a
Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b
Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c
Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a
Pegawai baru lulusan S2 sederajad/S1 Kedokteran/S1 Apoteker =
III/b
Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c
Periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan
tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan
pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. Masa kerja
untuk kenaikan pangkat pertama Pegawai Negeri Sipil dihitung
sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan
pangkat reguler dan sistem kenaikan pangkat pilihan. Kenaikan
Pangkat Reguler Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang tidak menduduki jabatan struktural
atau jabatan fungsional tertentu dan diberikan sepanjang tidak
melampaui pangkat atasan langsungnya. Kenaikan pangkat reguler
ini diberikan sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat
terakhir dan pangkat tertingginya ditentukan oleh pendidikan
tertinggi yang dimilikinya.
1.2 Kenaikan pangkat regular :
Kenaikan pangkat reguler juga diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang:
v Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki
jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, dan
v Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi
induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah
ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional
tertentu.
1.3 Kenaikan pangkat regular tertinggi :
Kenaikan pangkat reguler tertinggi diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil sampai dengan pangkat:
· Pengatur Muda golongan ruang II/a, bagi yang memiliki
Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar.
· Pengatur golongan ruang II/c, bagi yang memiliki Surat
Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
· Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d, bagi yang memiliki
Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat
Pertama.
· Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b, bagi yang
memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas, Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 3 Tahun, Sekolah
Lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 4 Tahun, Ijazah Diploma I, atau
Ijazah Diploma II.
· Penata golongan ruang III/c, bagi yang memiliki Ijazah
Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Ijazah Diploma III, Ijazah
Sarjana Muda, Ijazah Akademi atau Ijazah Bakaloreat.
· Penata Tingkat I golongan ruang III/d, bagi yang memiliki
Ijazah Sarjana (SI), atau Ijazah Diploma IV.
· Pembina golongan ruang IV/a, bagi yang memiliki Ijazah
Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Magister (S2), atau ijazah
lain yang setara
· Diangkat menjadi Pejabat Negara;
· Memperoleh surat tanda tamat belajar atau ijazah;
· Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki
jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
· Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan
· Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar
instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang
telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional
tertentu.
· Kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang
menduduki jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu,
atau jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan
Keputusan Presiden, diberikan dalam batas jenjang pangkat yang
ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.
1.4 Kenaikan pangkat PNS yang menduduki jabatan structural :
Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki
jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan
struktural dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan apabila:
o Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir.
o Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap unsurnya
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir,
o Lulus ujian dinas bagi kenaikan pangkat yang akan pindah
golongan, kecuali telah dibebaskan karena
pendidikan/pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti,
o Tidak akan melampaui pangkat atasannya,
o Belum mencapai pangkat tertinggi yang ditetapkan bagi
jabatannya.
1.5 Kenaikan pangkat yang memperoleh STTB/ijazah/diploma :
Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh
STTB/ljazah/Diploma Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh :
§ Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Muda
Tingkat I golongan ruang I/b ke bawah, dapat dinaikkan
pangkatnya menjadi Juru golongan ruang I/c,
§ Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas,
Diploma I atau setingkat dan masih berpangkat Juru Tingkat I
golongan ruang I/d ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya
menjadi Pengatur Muda, golongan ruang II/a,
§ Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar
Biasa atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur Muda,
golongan ruang II/a kebawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi
Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b,
§ Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III,
dan masih berpangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang
II/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur,
golongan ruang II/c,
§ Ijazah Sarjana (SI), Atau Ijazah Diploma IV dan masih
berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d ke bawah,
dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang
III/a,
§ Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Magister (S2) atau
ijazah lain yang setara, dan masih berpangkat Penata Muda,
golongan ruang, III/a ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya
menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b,
§ Ijazah Doktor (S3), dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b kebawah, dapat dinaikkan pangkatnya
menjadi Penata, golongan ruang III/c.
Syarat kenaikan pangkat PNS yang mendapatkan
STTB/ijazah/diploma :
Kenaikkan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh
Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah/ Diploma dapat
dipertimbangkan setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Akan diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan
pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;
2. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam pangkat terakhir;
3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 tahun terakhir;
4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang
menduduki jabatan fungsional tertentu; dan
5. Lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.
BAB II
Ø Jabatan struktural
Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi
negara.
Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah:
▪ Sekretaris Jenderal
▪ Direktur Jenderal
▪ Kepala Biro
▪ Staf Ahli
Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah:
▪ Sekretaris daerah
▪ Kepala dinas/badan/kantor,
▪ Kepala bagian
▪ Kepala bidang
▪ Kepala seksi
▪ Camat
▪ Sekretaris camat
▪ Lurah
▪ Sekretaris lurah
Ø Jabatan fungsional
Jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur
organisasi pemerintah, tetapi dari sudut pandang fungsinya
diperlukan oleh organisasi pemerintah. Pangkat Pegawai Negeri
Sipil dalam jabatan fungsional berorientasi pada prestasi
kerja, sehingga tujuan untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil
sebagai aparatur negara yang berdaya guna dan berhasil guna
dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
dapat dicapai.
Berikut ini adalah daftar Pegawai Negeri Sipil yang berstatus
dalam jabatan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan
yang telah ditentukan:
Jabatan Fungsional
20 Tahun 2006 => => => Panitera
22 Tahun 2006 => =>=> Juru Sita dan Juru Sita Pengganti
23 Tahun 2006 => =>=> Pranata Hubungan Masyarakat
24 Tahun 2006 => =>=> Peneliti
25 Tahun 2006 => =>=> Perekayasa dan Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan
26 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih Tanaman,
Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Pengawas Perikanan,
Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan
27 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Kehutanan
28 Tahun 2006 => =>=> Pengendali Ekosistem Hutan
29 Tahun 2006 => =>=> Pengendali Dampak Lingkungan
30 Tahun 2006 => =>=> Teknik Pengairan, Teknik Jalan dan
Jembatan, Teknik Tata bangunan dan Perumahan, dan Teknik
Penyehatan Lingkungan
31 Tahun 2006 => =>=> Surveyor Pemetaan
32 Tahun 2006 => =>=> Penyelidik Bumi
33 Tahun 2006 => =>=> Pranata Komputer
34 Tahun 2006 => =>=> Statistisi
35 Tahun 2006 => =>=> Pemeriksa Paten dan Pemeriksa Merek
36 Tahun 2006 => =>=> Perantara Hubungan Industrial
37 Tahun 2006 => =>=> Perancang Peraturan Perundang-undangan
38 Tahun 2006 => =>=> Perencana
39 Tahun 2006 => =>=> Analis Kepegawaian
40 Tahun 2006 => =>=> Arsiparis dan Pustakawan
41 Tahun 2006 => =>=> Agen
42 Tahun 2006 => =>=> Polisi Kehutanan
43 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Agama
44 Tahun 2006 => =>=> Pengawas Ketenagakerjaan
45 Tahun 2006 => =>=> Pengawas Farmasi dan Makanan
46 Tahun 2006 => =>=>
Pemeriksa Pajak, Pemeriksa Bea dan Cukai, dan Penilai Pajak
Bumi dan Bangunan
47 Tahun 2006 => =>=> Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten
Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Epidemiolog
Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator
Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi,
Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer, Perekam Medis, dan
Teknisi Elektromedis
48 Tahun 2006 => =>=> Pranata Nuklir
49 Tahun 2006 => =>=> Pengamat Meteorologi dan Geofisika
50 Tahun 2006 => =>=> Pengawas Radiasi
51 Tahun 2006 => =>=> Instruktur
52 Tahun 2006 => =>=> Widyaiswara
53 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan
54 Tahun 2006 => =>=> Pekerja Sosial
55 Tahun 2006 => =>=> Pengantar Kerja
56 Tahun 2006 => =>=> Penggerak Swadaya Masyarakat
57 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Keluarga Berencana
58 Tahun 2006 => =>=> Tenaga Kependidikan
59 Tahun 2006 => =>=> Dosen
60 Tahun 2006 => =>=> Auditor
61 Tahun 2006 => =>=> Pengamat Gunung Api
62 Tahun 2006 => =>=> Teknik Siaran, Andalan Siaran, dan
Adikara Siaran
63 Tahun 2006 => =>=> Teknisi Penerbangan
64 Tahun 2006 => =>=> Penguji Mutu Barang dan Penera
65 Tahun 2010 => =>=> Pranata Laboratorium Pendidikan
Ø Jabatan kepemerintahan tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil
Jabatan dalam organisasi pemerintah di Indonesia berikut ini
adalah pejabat yang bukan sebagai Pegawai Negeri Sipil ataupun
berstatus pegawai negeri. Pejabat berikut ini dipilih
berdasarkan pemilihan yang melibatkan suara rakyat. Kekuasaan
mereka melebihi pejabat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil,
karena mereka merupakan aspirasi dan suara rakyat, karena
jabatan ini memiliki wewenang atas pejabat yang berstatus
Pegawai Negeri Sipil. Berikut adalah jabatan berdasarkan suara
rakyat:
▪ Presiden dan Wakil Presiden
▪ Menteri (diangkat oleh presiden)
▪ Gubernur dan Wakil Gubernur
▪ Bupati dan Wakil Bupati
▪ Walikota
▪ DPR
▪ DPRD
▪ Kepala desa
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN PNS
A. Kewajiban PNS
Kewajiban PNS adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau
boleh dilakukan oleh setiap PNS berdasarkan sesuatu peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun kewajiban-kewajiban
PNS tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kewajiban yang berhubungan dengan tugas di dalam jabatan;
Kewajiban ini terkait dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja
masing-masing PNS.
2. Kewajiban yang berhubungan dengan kedudukan PNS pada
umumnya;
Kewajiban ini terkait dengan kedudukan PNS sebagai unsur
aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat. Dapat
dirinci sebagai berikut:
a. Kewajiban yang ditetapkan dalam UU No.8 tahun 1974;
b. Kewajiban menurut Peraturan Disiplin Pegawai;
c. Kewajiban menurut Peraturan Tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian bagi PNS;
d. Kewajiban mentaati jam kerja kantor dan pemberitahuan jika
tidak masuk kerja;
e. Kewajiban menjaga keamanan negara dan menyimpan surat-surat
rahasia;
f. Kewajiban mentaati ketentuan tentang pola hidup sederhana
dan larangan penerimaan pemberian hadiah;
g. Kewajiban sebagai anggota KORPRI;
h. Kewajiban mentaati larangan bekerja dalam lapangan swasta
dan usaha-usaha/kegiatan-kegiatan yang wajib mendapat ijin;
i. Kewajiban mentaati larangan menurut kitab UU hukum pidana;
j. Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan korupsi;
k. Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan mengerjakan
judi;
l. Kewajiban mentaati peraturan tentang keanggotaan partai
polotik;
3. Kewajiban PNS yang tidak berhubungan dengan tugas dalam
jabatan dan tidak berhubungan dengan kedudukan sebagai PNS
pada umumnya.
Kewajiban ini terkait dengan pasal 5, 28 dan 29 UU No.8 tahun
1974.
B. Hak PNS
Hak-hak PNS adalah sesuatu yang diterima oleh PNS dengan
persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, antara
lain:
1. Gaji;
a. Gaji PNS;
b. Perhitungan masa kerja;
c. Kenaikan gaji pokok;
d. Tunjangan.
2. Kenaikan Pangkat;
3. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan;
4. Cuti;
5. Tunjangan cacat dan uang duka;
6. Kesejahteraan;
7. Pensiun.
BAB IV
PENGADAAN PNS
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi
formasi yang lowong. Pada umumnya formasi yang lowong
disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, pensiun,
meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi, yang
kemudian ditetapkan dalam keputusan Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara Karena tujuan
pengadaan Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi formasi yang
lowong, maka pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus berdasarkan
kebutuhan, baik dalam arti jumlah maupun kompetensi jabatan
yang diperlukan. Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
Syarat-syarat tersebut tidak boleh didasarkan atas jenis
kelamin, suku, agama, ras, golongan, atau Daerah.
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya diperkenankan dalam batas
formasi yang telahditetapkan, dengan memprioritaskan:
1. Pegawai pelimpahan/penarikan dari Departemen/Lembaga
Pemerintahan Non Departemen/Pemerintah Daerah yang
kelebihan pegawai.
2. Siswa/mahasiswa ikatan dinas, setelah lulus dari
pendidikannya.
3. Tenaga kesehatan yang telah selesai melaksanakan masa
bakti sebagai pegawai tidak tetap.
4. Tenaga lain yang sangat diperlukan.
Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar untuk menjadi
Calon Pegawai Negeri Sipil:
1. Warga Negara Indonesia;
2. Pada saat diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil,
berusia sekurang-kurangnya 18 tahun dan setingi-tinginya
35 tahun
3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana
kejahatan;Dalam ketentuan ini, tidak termasuk bagi mereka
yang dijatuhi hukuman percobaan.
4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil atau diberhentikan tidak dengan
hormat sebagai pegawai swasta;
5. Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;
6. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian, dan
keterampilan yang diperlukan; Berkelakuan baik;
7. Sehat jasmani dan rohani;
8. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Republik Indonesia
atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah; dan
9. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.
Catatan: Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat
dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 tahun namun tidak
boleh melebihi usia 40 tahun. pengangkatan tersebut
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan
secara selektif bagi yang telah mengabdi pada Pemerintah baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya 5
tahun terus-menerus sebelum diundangkannya Peraturan
Pemerintah 11 Tahun 2002.
Pengumuman
Setiap pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus diumumkan seluas-
luasnya melalui media masa yang tersedia dan/atau bentuk lain
yang mungkin digunakan agar diketahui oleh umum. Dengan
pengumuman tersebut, di samping untuk memberikan kesempatan
yang luas kepada Warga Negara Indonesia, juga lebih
memungkinkan bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
untuk mencari Calon Pegawai Negeri Sipil yang cakap dalam
menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Pengumuman
penerimaan pegawai harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 15
hari sebelum penerimaan lamaran.
Dalam pengumuman dicantumkan antara lain:
1. Jumlah dan jenis jabatan yang lowong
2. Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan
3. Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar
4. Alamat dan tempat lamaran ditujukan
5. Batas waktu pengajuan surat lamaran
6. Waktu dan tempat seleksi; dan
7. Lain-lain yang dianggap perlu.
Pelamaran
Surat lamaran ditulis tangan sendiri. Surat lamaran ditujukan
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan dengan
melampirkan:
1. Fotokopi STTB/Ijazah yang disahkan pejabat yang
berwenang.
2. Kartu tanda pencari kerja dari Departemen/ Dinas Tenaga
Kerja setempat
3. Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan.
Penyaringan
Penyaringan pelamar dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu
pemeriksaan administratif dan ujian penyaringan Dalam
pemeriksaan administratif, surat lamaran yang diterima
diperiksa dan diteliti apakah sesuai dengan persyaratan yang
diperlukan. Pemeriksaan surat lamaran secara fungsional oleh
pejabat yang diserahi tugas urusan kepegawaian. Surat lamaran
yang tidak memenuhi syarat administratif dikembalikan dan
disebutkan alasan pengembaliannya. Surat lamaran yang memenuhi
Ujian penyaringan.
Ujian penyaringan dilaksanakan dengan test kompetensi serta
test kepribadian (psikotest). Dalam usaha menjamin
obyektivitas penyelenggaraan ujian penyaringan penerimaan
pegawai, maka ujian dilaksanakan secara tertulis. Materi test
kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan jabatan,
meliputi pengetahuan umum, Bahasa Indonesia, kebijaksanaan
pemerintah, pengetahuan teknis, dan pengetahuan lainnya.
Materi ujian disusun sedemikian rupa sehingga pelamar yang
akan diterima benar-benar mempunyai kecakapan, keahlian,
dan/atau keterampilan yang diperlukan.
Apabila dipandang perlu dapat diadakan ujian lisan berupa
wawancara. Ujian lisan merupakan pelengkap dari ujian tertulis
atau sebagai salah satu usaha untuk lebih mengetahui kecakapan
pelamar syarat administratif disusun dan ditata secara tertib
untuk memudahkan pemanggilan. Ujian keterampilan diadakan bagi
pelamar untuk mengisi lowongan tertentu, misalnya untuk
pelamar yang akan diangkat menjadi operator komputer atau
pengemudi kendaraan bermotor.
Ujian kepribadian (psikotest) diadakan untuk mengisi jabatan
tertentu untuk mengetahui kepribadian, minat, dan bakat
pelamar.
Penyelenggaraan psikotest disesuaikan dengan kemampuan
instansi masing-masing.
Pengumuman Pelamar Yang Diterima
Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan pelamar yang diterima
berdasarkan jumlah lowongan dan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan. Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang
ditunjuk mengumumkan nomor peserta ujian yang diterima melalui
media masa atau dalam bentuk lainnya.
Di samping pengumuman melalui media masa, kepada pelamar yang
diterima disampaikan pemberitahuan secara tertulis melalui
surat tercatat. Dalam pengumuman dan surat pemberitahuan
tersebut diberitahukan kapan, kepada pejabat mana, dan batas
waktu untuk melapor. Batas waktu melapor sekurang-kurangnya 14
hari kerja terhitung mulai tanggal dikirimkan surat
pemberitahuan tersebut. Apabila pelamar yang dipanggil sampai
batas waktu yang ditentukan tidak melapor, maka dianggap
mengundurkan diri.
Pelamar yang ditetapkan diterima wajib melengkapi dan
menyerahkan kelengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, yaitu:
1. Foto copy ijazah/STTB yang telah disahkan oleh pejabat
yang berwenang
2. Daftar riwayat hidup sesuai ketentuan yang belaku.
3. Pasfoto ukuran 3x4 cm sesuai kebutuhan.
4. Surat keterangan catatan kriminal/berkelakuan baik dari
Polri.
5. Surat keterangan sehat rohani dan jasmani serta tidak
mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika,
prekursor, dan zat adiktif lainnya dari dokter.
6. Asli kartu pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja.
7. Surat pernyataan tentang:
o Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai
kekuatan hukumyang tetap, karena melakukan suatu
tindak pidana kejahatan;
o Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri atau diberhentikan tidak dengan
hormat sebagai pegawai swasta;
o Tidak berkedudukan sebagai Calon/ Pegawai Negeri;
o Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Republik
Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh
Pemerintah;
o Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik.
catatan: Bagi yang sebelumnya telah menjadi pengurus
dan/atau anggota partai politik harus melampirkan
surat pernyataan telah melepaskan keanggotaan
dan/atau kepengurusan dari partai politik yang
diketahui oleh pengurus partai politik yang
bersangkutan.
8. Foto copy sah surat keterangan dan bukti pengalaman kerja
bagi yang telah mempunyai pengalaman bekerja.
Khusus bagi yang pada saat diangkat sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipil berusia lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun dan
tidak lebih dari 40 (empat puluh) tahun, harus melampirkan
surat keputusan pengangkatan dan surat keterangan yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan masih melaksanakan tugasnya
pada instansi pemerintah.
Pengankatan sebagai pns
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah menyampaikan daftar pelamar yang dinyatakan
lulus ujian penyaringan dan ditetapkan diterima untuk diangkat
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara untuk mendapat Nomor Identitas Pegawai
Negeri Sipil menurut tata cara yang ditentukan.
Kepala Badan Kepegawaian Negara memberikan NIP bagi yang
memenuhi syarat, sebagai dasar bagi Pejabat Pembina
Kepegawaian untuk menetapkan keputusan pengangkatan sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil. Penetapan pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tahun anggaran yang
berjalan, yaitu tahun anggaran penetapan formasi, pada tanggal
1 bulan berikutnya setelah pemberian NIP.
Dalam hal pemberian NIP pada bulan terakhir tahun anggaran
yang berjalan, pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil berlaku
mulai tanggal 1 bulan terakhir tahun anggaran yang
bersangkutan, kecuali ada kebijakan lain dari Pemerintah
Pusat.
Surat keputusan tentang pengangkatan sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipil diberikan kepada yang bersangkutan dengan surat
ke alamatnya.
Selambat-lambatnya 1 bulan sejak diterimanya surat keputusan,
Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus sudah
melapor pada satuan unit organisasi.
BAB V
KESIMPULAN
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian
susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas
prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap
Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil
untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya
Jabatan yang tidak berstatus PNS : Presiden dan Wakil
Presiden,Menteri (diangkat oleh presiden),Gubernur dan Wakil
Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati,Walikota,DPR,DPRD,Kepala
desa.
Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Pusat
adalah: Sekretaris Jenderal,Direktur Jenderal,Kepala Biro,Staf
Ahli
Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah:
Sekretaris daerah,Kepala dinas/badan/kantor,Kepala
bagian,Kepala bidang,Kepala seksi,Camat,Sekretaris
camat,Lurah,Sekretaris lurah,
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Bacaan:
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002
tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002.
http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-
pengadaan.html

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch (12)

Administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaianAdministrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian
 
Modul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianModul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaian
 
Sekretaris
SekretarisSekretaris
Sekretaris
 
Java tourist destinations
Java tourist destinationsJava tourist destinations
Java tourist destinations
 
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSIMempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand body
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
ppt. Administrasi kepegawaian
ppt. Administrasi kepegawaianppt. Administrasi kepegawaian
ppt. Administrasi kepegawaian
 
Buku 2 kepegawaian
Buku 2 kepegawaianBuku 2 kepegawaian
Buku 2 kepegawaian
 
Analisis Beban Kerja di Kemendagri dan Pemerintah Daerah
Analisis Beban Kerja di Kemendagri dan Pemerintah DaerahAnalisis Beban Kerja di Kemendagri dan Pemerintah Daerah
Analisis Beban Kerja di Kemendagri dan Pemerintah Daerah
 
Tugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisTugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretaris
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
 

Ähnlich wie Administrasi kepegawaian bb

Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
gigimaur
 
Informasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptx
Informasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptxInformasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptx
Informasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptx
sdnegerisempu2
 
Bkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pns
Bkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pnsBkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pns
Bkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pns
Nandang Sukmara
 
Pangkat gol
Pangkat golPangkat gol
Pangkat gol
PPKPMD
 
Pengangkatan dalam jabatan struktural
Pengangkatan dalam jabatan strukturalPengangkatan dalam jabatan struktural
Pengangkatan dalam jabatan struktural
Yudhi Aldriand
 
Penilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptx
Penilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptxPenilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptx
Penilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptx
SARJOGJA
 
MEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdf
MEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdfMEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdf
MEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdf
HERMIN32
 
Announce20140926151619
Announce20140926151619Announce20140926151619
Announce20140926151619
Fian Kor
 
Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...
Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...
Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...
fiang
 

Ähnlich wie Administrasi kepegawaian bb (20)

Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
 
Informasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptx
Informasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptxInformasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptx
Informasi terkait Usulan Kenaikan Pangkat 2024 - update 31-1-2024.pptx
 
Bkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pns
Bkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pnsBkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pns
Bkn12 2002lmp[1] kenaikan pangkat pns
 
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
 
Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
 
Pangkat gol
Pangkat golPangkat gol
Pangkat gol
 
Ijin belajar..
Ijin belajar..Ijin belajar..
Ijin belajar..
 
Pengangkatan dalam jabatan struktural
Pengangkatan dalam jabatan strukturalPengangkatan dalam jabatan struktural
Pengangkatan dalam jabatan struktural
 
Penilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptx
Penilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptxPenilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptx
Penilaian DUPAK Semester II Tahun 2022.pptx
 
Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
 
Juklak Kenaikan Golongan PNS
Juklak Kenaikan Golongan PNSJuklak Kenaikan Golongan PNS
Juklak Kenaikan Golongan PNS
 
MEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdf
MEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdfMEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdf
MEMAHAMI JABATAN FUNGSIONAL.pdf
 
Pp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsPp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pns
 
Pp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsPp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pns
 
Surat edaran-menpan-dan-rb-nomor-4-tahun-2013-pemberian-tugas-belajar-dan-izi...
Surat edaran-menpan-dan-rb-nomor-4-tahun-2013-pemberian-tugas-belajar-dan-izi...Surat edaran-menpan-dan-rb-nomor-4-tahun-2013-pemberian-tugas-belajar-dan-izi...
Surat edaran-menpan-dan-rb-nomor-4-tahun-2013-pemberian-tugas-belajar-dan-izi...
 
PP tentang Kenaikan PNS ASN semua
PP tentang Kenaikan PNS ASN semuaPP tentang Kenaikan PNS ASN semua
PP tentang Kenaikan PNS ASN semua
 
Pp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asn
Pp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asnPp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asn
Pp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asn
 
Announce20140926151619
Announce20140926151619Announce20140926151619
Announce20140926151619
 
Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...
Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...
Penawaran Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum...
 
Pengembangan Fungsional Perencana di Indonesia
Pengembangan Fungsional Perencana di IndonesiaPengembangan Fungsional Perencana di Indonesia
Pengembangan Fungsional Perencana di Indonesia
 

Administrasi kepegawaian bb

  • 1. administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat dan jabatan) BAB I PANGKAT DAN KENAIKAN PANGKAT Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya. Susunan Pangkat dan Golongan Ruang Pegawai Negeri Sipil Susunan pangkat serta golongan ruang Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut: Pegawai Negeri Sipil / PNS memiliki golongan dan pangkat masing-masing yang secara berkala dan berjenjang akan meningkat setiap 4 (empat) tahun sekali. Khusus bagi pegawai fungsional seperti guru, dokter, dokter gigi, apoteker, dan lain sebagainya yang golongannya dapat naik setiap 2 (dua) tahun sekali. 1.1 Struktur Golongan dan Pangkat PNS di Indonesia : Golongan I : Golongan Ia = Pangkat Juru Muda Golongan Ib = Pangkat Juru Muda Tingkat 1 Golongan Ic = Pangkat Juru Golongan Id = Pangkat Juru Tingkat 1 Golongan II : Golongan IIa = Pangkat Pengatur Muda Golongan IIb = Pangkat Pengatur Muda Tingat 1 Golongan IIc = Pangkat Pengatur Golongan IId = Pangkat Pengatur Tingkat 1 Golongan III : Golongan IIIa = Pangkat Penata Muda Golongan IIIb = Pangkat Penata Muda Tingkat 1 Golongan IIIc = Pangkat Penata Golongan IIId = Pangkat Penata Tingkat 1 Golongan IV : Golongan IVa = Pangkat Pembina Golongan IVb = Pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan IVc = Pangkat Pembina Utama Muda Golongan IVd = Pangkat Pembina Utama Madya Golongan IVe = Pangkat Pembina Utama Setiap pegawai baru yang dilantik atau diputuskan sebagai Pegawai Negri Sipil / PNS baik di pemerintah pusat maupun daerah akan diberikan Nomor Induk Pegawai atau NIP yang berjumlah 18 dijit angka (lama 9 digit), golongan dan pangkat sesuai dengan tingkat pendidikan yang diakui sebagai mana berikut di bawah ini : Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a
  • 2. Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/b Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a Pegawai baru lulusan S2 sederajad/S1 Kedokteran/S1 Apoteker = III/b Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c Periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama Pegawai Negeri Sipil dihitung sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler dan sistem kenaikan pangkat pilihan. Kenaikan Pangkat Reguler Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu dan diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. Kenaikan pangkat reguler ini diberikan sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir dan pangkat tertingginya ditentukan oleh pendidikan tertinggi yang dimilikinya. 1.2 Kenaikan pangkat regular : Kenaikan pangkat reguler juga diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang: v Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, dan v Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. 1.3 Kenaikan pangkat regular tertinggi : Kenaikan pangkat reguler tertinggi diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pangkat: · Pengatur Muda golongan ruang II/a, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar. · Pengatur golongan ruang II/c, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. · Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Pertama. · Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 3 Tahun, Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 4 Tahun, Ijazah Diploma I, atau Ijazah Diploma II. · Penata golongan ruang III/c, bagi yang memiliki Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Ijazah Diploma III, Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi atau Ijazah Bakaloreat.
  • 3. · Penata Tingkat I golongan ruang III/d, bagi yang memiliki Ijazah Sarjana (SI), atau Ijazah Diploma IV. · Pembina golongan ruang IV/a, bagi yang memiliki Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Magister (S2), atau ijazah lain yang setara · Diangkat menjadi Pejabat Negara; · Memperoleh surat tanda tamat belajar atau ijazah; · Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; · Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan · Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. · Kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, atau jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden, diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. 1.4 Kenaikan pangkat PNS yang menduduki jabatan structural : Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan apabila: o Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir. o Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap unsurnya sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir, o Lulus ujian dinas bagi kenaikan pangkat yang akan pindah golongan, kecuali telah dibebaskan karena pendidikan/pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti, o Tidak akan melampaui pangkat atasannya, o Belum mencapai pangkat tertinggi yang ditetapkan bagi jabatannya. 1.5 Kenaikan pangkat yang memperoleh STTB/ijazah/diploma : Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh STTB/ljazah/Diploma Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh : § Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Juru golongan ruang I/c, § Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I atau setingkat dan masih berpangkat Juru Tingkat I golongan ruang I/d ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Muda, golongan ruang II/a, § Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a kebawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b,
  • 4. § Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III, dan masih berpangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur, golongan ruang II/c, § Ijazah Sarjana (SI), Atau Ijazah Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang III/a, § Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Magister (S2) atau ijazah lain yang setara, dan masih berpangkat Penata Muda, golongan ruang, III/a ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, § Ijazah Doktor (S3), dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b kebawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata, golongan ruang III/c. Syarat kenaikan pangkat PNS yang mendapatkan STTB/ijazah/diploma : Kenaikkan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah/ Diploma dapat dipertimbangkan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Akan diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh; 2. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam pangkat terakhir; 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 tahun terakhir; 4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu; dan 5. Lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah. BAB II Ø Jabatan struktural Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah: ▪ Sekretaris Jenderal ▪ Direktur Jenderal ▪ Kepala Biro ▪ Staf Ahli Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah: ▪ Sekretaris daerah ▪ Kepala dinas/badan/kantor, ▪ Kepala bagian ▪ Kepala bidang ▪ Kepala seksi ▪ Camat ▪ Sekretaris camat ▪ Lurah
  • 5. ▪ Sekretaris lurah Ø Jabatan fungsional Jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi pemerintah, tetapi dari sudut pandang fungsinya diperlukan oleh organisasi pemerintah. Pangkat Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional berorientasi pada prestasi kerja, sehingga tujuan untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara yang berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dapat dicapai. Berikut ini adalah daftar Pegawai Negeri Sipil yang berstatus dalam jabatan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan yang telah ditentukan: Jabatan Fungsional 20 Tahun 2006 => => => Panitera 22 Tahun 2006 => =>=> Juru Sita dan Juru Sita Pengganti 23 Tahun 2006 => =>=> Pranata Hubungan Masyarakat 24 Tahun 2006 => =>=> Peneliti 25 Tahun 2006 => =>=> Perekayasa dan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan 26 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan 27 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Kehutanan 28 Tahun 2006 => =>=> Pengendali Ekosistem Hutan 29 Tahun 2006 => =>=> Pengendali Dampak Lingkungan 30 Tahun 2006 => =>=> Teknik Pengairan, Teknik Jalan dan Jembatan, Teknik Tata bangunan dan Perumahan, dan Teknik Penyehatan Lingkungan 31 Tahun 2006 => =>=> Surveyor Pemetaan 32 Tahun 2006 => =>=> Penyelidik Bumi 33 Tahun 2006 => =>=> Pranata Komputer 34 Tahun 2006 => =>=> Statistisi 35 Tahun 2006 => =>=> Pemeriksa Paten dan Pemeriksa Merek 36 Tahun 2006 => =>=> Perantara Hubungan Industrial 37 Tahun 2006 => =>=> Perancang Peraturan Perundang-undangan 38 Tahun 2006 => =>=> Perencana 39 Tahun 2006 => =>=> Analis Kepegawaian 40 Tahun 2006 => =>=> Arsiparis dan Pustakawan 41 Tahun 2006 => =>=> Agen 42 Tahun 2006 => =>=> Polisi Kehutanan 43 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Agama 44 Tahun 2006 => =>=> Pengawas Ketenagakerjaan 45 Tahun 2006 => =>=> Pengawas Farmasi dan Makanan 46 Tahun 2006 => =>=> Pemeriksa Pajak, Pemeriksa Bea dan Cukai, dan Penilai Pajak Bumi dan Bangunan
  • 6. 47 Tahun 2006 => =>=> Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer, Perekam Medis, dan Teknisi Elektromedis 48 Tahun 2006 => =>=> Pranata Nuklir 49 Tahun 2006 => =>=> Pengamat Meteorologi dan Geofisika 50 Tahun 2006 => =>=> Pengawas Radiasi 51 Tahun 2006 => =>=> Instruktur 52 Tahun 2006 => =>=> Widyaiswara 53 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan 54 Tahun 2006 => =>=> Pekerja Sosial 55 Tahun 2006 => =>=> Pengantar Kerja 56 Tahun 2006 => =>=> Penggerak Swadaya Masyarakat 57 Tahun 2006 => =>=> Penyuluh Keluarga Berencana 58 Tahun 2006 => =>=> Tenaga Kependidikan 59 Tahun 2006 => =>=> Dosen 60 Tahun 2006 => =>=> Auditor 61 Tahun 2006 => =>=> Pengamat Gunung Api 62 Tahun 2006 => =>=> Teknik Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran 63 Tahun 2006 => =>=> Teknisi Penerbangan 64 Tahun 2006 => =>=> Penguji Mutu Barang dan Penera 65 Tahun 2010 => =>=> Pranata Laboratorium Pendidikan Ø Jabatan kepemerintahan tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil Jabatan dalam organisasi pemerintah di Indonesia berikut ini adalah pejabat yang bukan sebagai Pegawai Negeri Sipil ataupun berstatus pegawai negeri. Pejabat berikut ini dipilih berdasarkan pemilihan yang melibatkan suara rakyat. Kekuasaan mereka melebihi pejabat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, karena mereka merupakan aspirasi dan suara rakyat, karena jabatan ini memiliki wewenang atas pejabat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil. Berikut adalah jabatan berdasarkan suara rakyat: ▪ Presiden dan Wakil Presiden ▪ Menteri (diangkat oleh presiden) ▪ Gubernur dan Wakil Gubernur ▪ Bupati dan Wakil Bupati ▪ Walikota ▪ DPR ▪ DPRD ▪ Kepala desa BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PNS A. Kewajiban PNS Kewajiban PNS adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh dilakukan oleh setiap PNS berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun kewajiban-kewajiban PNS tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1. Kewajiban yang berhubungan dengan tugas di dalam jabatan;
  • 7. Kewajiban ini terkait dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja masing-masing PNS. 2. Kewajiban yang berhubungan dengan kedudukan PNS pada umumnya; Kewajiban ini terkait dengan kedudukan PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat. Dapat dirinci sebagai berikut: a. Kewajiban yang ditetapkan dalam UU No.8 tahun 1974; b. Kewajiban menurut Peraturan Disiplin Pegawai; c. Kewajiban menurut Peraturan Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS; d. Kewajiban mentaati jam kerja kantor dan pemberitahuan jika tidak masuk kerja; e. Kewajiban menjaga keamanan negara dan menyimpan surat-surat rahasia; f. Kewajiban mentaati ketentuan tentang pola hidup sederhana dan larangan penerimaan pemberian hadiah; g. Kewajiban sebagai anggota KORPRI; h. Kewajiban mentaati larangan bekerja dalam lapangan swasta dan usaha-usaha/kegiatan-kegiatan yang wajib mendapat ijin; i. Kewajiban mentaati larangan menurut kitab UU hukum pidana; j. Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan korupsi; k. Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan mengerjakan judi; l. Kewajiban mentaati peraturan tentang keanggotaan partai polotik; 3. Kewajiban PNS yang tidak berhubungan dengan tugas dalam jabatan dan tidak berhubungan dengan kedudukan sebagai PNS pada umumnya. Kewajiban ini terkait dengan pasal 5, 28 dan 29 UU No.8 tahun 1974. B. Hak PNS Hak-hak PNS adalah sesuatu yang diterima oleh PNS dengan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, antara lain: 1. Gaji; a. Gaji PNS; b. Perhitungan masa kerja; c. Kenaikan gaji pokok; d. Tunjangan. 2. Kenaikan Pangkat; 3. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan; 4. Cuti; 5. Tunjangan cacat dan uang duka; 6. Kesejahteraan; 7. Pensiun.
  • 8. BAB IV PENGADAAN PNS Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong. Pada umumnya formasi yang lowong disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi, yang kemudian ditetapkan dalam keputusan Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara Karena tujuan pengadaan Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi formasi yang lowong, maka pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus berdasarkan kebutuhan, baik dalam arti jumlah maupun kompetensi jabatan yang diperlukan. Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Syarat-syarat tersebut tidak boleh didasarkan atas jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan, atau Daerah. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya diperkenankan dalam batas formasi yang telahditetapkan, dengan memprioritaskan: 1. Pegawai pelimpahan/penarikan dari Departemen/Lembaga Pemerintahan Non Departemen/Pemerintah Daerah yang kelebihan pegawai. 2. Siswa/mahasiswa ikatan dinas, setelah lulus dari pendidikannya. 3. Tenaga kesehatan yang telah selesai melaksanakan masa bakti sebagai pegawai tidak tetap. 4. Tenaga lain yang sangat diperlukan. Persyaratan Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil: 1. Warga Negara Indonesia; 2. Pada saat diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, berusia sekurang-kurangnya 18 tahun dan setingi-tinginya 35 tahun 3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;Dalam ketentuan ini, tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi hukuman percobaan. 4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; 5. Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;
  • 9. 6. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian, dan keterampilan yang diperlukan; Berkelakuan baik; 7. Sehat jasmani dan rohani; 8. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah; dan 9. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan. Catatan: Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 tahun namun tidak boleh melebihi usia 40 tahun. pengangkatan tersebut dilaksanakan berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif bagi yang telah mengabdi pada Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya 5 tahun terus-menerus sebelum diundangkannya Peraturan Pemerintah 11 Tahun 2002. Pengumuman Setiap pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus diumumkan seluas- luasnya melalui media masa yang tersedia dan/atau bentuk lain yang mungkin digunakan agar diketahui oleh umum. Dengan pengumuman tersebut, di samping untuk memberikan kesempatan yang luas kepada Warga Negara Indonesia, juga lebih memungkinkan bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk mencari Calon Pegawai Negeri Sipil yang cakap dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Pengumuman penerimaan pegawai harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 15 hari sebelum penerimaan lamaran. Dalam pengumuman dicantumkan antara lain: 1. Jumlah dan jenis jabatan yang lowong 2. Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan 3. Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar 4. Alamat dan tempat lamaran ditujukan 5. Batas waktu pengajuan surat lamaran 6. Waktu dan tempat seleksi; dan 7. Lain-lain yang dianggap perlu. Pelamaran Surat lamaran ditulis tangan sendiri. Surat lamaran ditujukan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan dengan melampirkan: 1. Fotokopi STTB/Ijazah yang disahkan pejabat yang berwenang. 2. Kartu tanda pencari kerja dari Departemen/ Dinas Tenaga Kerja setempat 3. Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan.
  • 10. Penyaringan Penyaringan pelamar dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pemeriksaan administratif dan ujian penyaringan Dalam pemeriksaan administratif, surat lamaran yang diterima diperiksa dan diteliti apakah sesuai dengan persyaratan yang diperlukan. Pemeriksaan surat lamaran secara fungsional oleh pejabat yang diserahi tugas urusan kepegawaian. Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat administratif dikembalikan dan disebutkan alasan pengembaliannya. Surat lamaran yang memenuhi Ujian penyaringan. Ujian penyaringan dilaksanakan dengan test kompetensi serta test kepribadian (psikotest). Dalam usaha menjamin obyektivitas penyelenggaraan ujian penyaringan penerimaan pegawai, maka ujian dilaksanakan secara tertulis. Materi test kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan jabatan, meliputi pengetahuan umum, Bahasa Indonesia, kebijaksanaan pemerintah, pengetahuan teknis, dan pengetahuan lainnya. Materi ujian disusun sedemikian rupa sehingga pelamar yang akan diterima benar-benar mempunyai kecakapan, keahlian, dan/atau keterampilan yang diperlukan. Apabila dipandang perlu dapat diadakan ujian lisan berupa wawancara. Ujian lisan merupakan pelengkap dari ujian tertulis atau sebagai salah satu usaha untuk lebih mengetahui kecakapan pelamar syarat administratif disusun dan ditata secara tertib untuk memudahkan pemanggilan. Ujian keterampilan diadakan bagi pelamar untuk mengisi lowongan tertentu, misalnya untuk pelamar yang akan diangkat menjadi operator komputer atau pengemudi kendaraan bermotor. Ujian kepribadian (psikotest) diadakan untuk mengisi jabatan tertentu untuk mengetahui kepribadian, minat, dan bakat pelamar. Penyelenggaraan psikotest disesuaikan dengan kemampuan instansi masing-masing. Pengumuman Pelamar Yang Diterima Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan pelamar yang diterima berdasarkan jumlah lowongan dan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan. Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk mengumumkan nomor peserta ujian yang diterima melalui media masa atau dalam bentuk lainnya. Di samping pengumuman melalui media masa, kepada pelamar yang diterima disampaikan pemberitahuan secara tertulis melalui surat tercatat. Dalam pengumuman dan surat pemberitahuan tersebut diberitahukan kapan, kepada pejabat mana, dan batas
  • 11. waktu untuk melapor. Batas waktu melapor sekurang-kurangnya 14 hari kerja terhitung mulai tanggal dikirimkan surat pemberitahuan tersebut. Apabila pelamar yang dipanggil sampai batas waktu yang ditentukan tidak melapor, maka dianggap mengundurkan diri. Pelamar yang ditetapkan diterima wajib melengkapi dan menyerahkan kelengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, yaitu: 1. Foto copy ijazah/STTB yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang 2. Daftar riwayat hidup sesuai ketentuan yang belaku. 3. Pasfoto ukuran 3x4 cm sesuai kebutuhan. 4. Surat keterangan catatan kriminal/berkelakuan baik dari Polri. 5. Surat keterangan sehat rohani dan jasmani serta tidak mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif lainnya dari dokter. 6. Asli kartu pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja. 7. Surat pernyataan tentang: o Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukumyang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan; o Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; o Tidak berkedudukan sebagai Calon/ Pegawai Negeri; o Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah; o Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik. catatan: Bagi yang sebelumnya telah menjadi pengurus dan/atau anggota partai politik harus melampirkan surat pernyataan telah melepaskan keanggotaan dan/atau kepengurusan dari partai politik yang diketahui oleh pengurus partai politik yang bersangkutan. 8. Foto copy sah surat keterangan dan bukti pengalaman kerja bagi yang telah mempunyai pengalaman bekerja. Khusus bagi yang pada saat diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil berusia lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun dan tidak lebih dari 40 (empat puluh) tahun, harus melampirkan surat keputusan pengangkatan dan surat keterangan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih melaksanakan tugasnya pada instansi pemerintah.
  • 12. Pengankatan sebagai pns Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menyampaikan daftar pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan dan ditetapkan diterima untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil menurut tata cara yang ditentukan. Kepala Badan Kepegawaian Negara memberikan NIP bagi yang memenuhi syarat, sebagai dasar bagi Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menetapkan keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Penetapan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tahun anggaran yang berjalan, yaitu tahun anggaran penetapan formasi, pada tanggal 1 bulan berikutnya setelah pemberian NIP. Dalam hal pemberian NIP pada bulan terakhir tahun anggaran yang berjalan, pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil berlaku mulai tanggal 1 bulan terakhir tahun anggaran yang bersangkutan, kecuali ada kebijakan lain dari Pemerintah Pusat. Surat keputusan tentang pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil diberikan kepada yang bersangkutan dengan surat ke alamatnya. Selambat-lambatnya 1 bulan sejak diterimanya surat keputusan, Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus sudah melapor pada satuan unit organisasi. BAB V KESIMPULAN Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap
  • 13. Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya Jabatan yang tidak berstatus PNS : Presiden dan Wakil Presiden,Menteri (diangkat oleh presiden),Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati,Walikota,DPR,DPRD,Kepala desa. Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah: Sekretaris Jenderal,Direktur Jenderal,Kepala Biro,Staf Ahli Jabatan struktural di Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah: Sekretaris daerah,Kepala dinas/badan/kantor,Kepala bagian,Kepala bidang,Kepala seksi,Camat,Sekretaris camat,Lurah,Sekretaris lurah, DAFTAR PUSTAKA Bahan Bacaan: Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002. http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman- pengadaan.html