Dokumen tersebut membahas tentang berbagai rute pemberian obat secara parenteral, yaitu secara intramuskuler (IM), subkutan (SC), intrakutan (IC), dan intravena (IV). Setiap rute memiliki karakteristik dan tujuan tersendiri, seperti absorpsi obat, jumlah obat, dan hindari kerusakan jaringan.
2. Sebelum memberikan obat kepada pasien, perawat
perlu memahami rute pemberian obat secara
parenteral. Tiap rute memiliki kharakteristik
tersendiri. Injeksi Intra Muskuler ( IM ) memposisikan
jarum tegak lurus dengan sudut 90 derajat, sementara
injeksi Intra Cutan, kemiringan jarum sekitar 5-15
derajat. Dibawah ini merupakan variasi posisi jarum
suntik pada
3.
4. SC
Injeksi subcutan adalah menyuntikkan obat ke jaringan
ikat longgar dibawah kulit.
Karena jaringan subkutan tidak memiliki banyak
pembuluh darah seperti otot maka penyerapan obat lebih
lama dari pada penyuntikan intra muskuler (IM). Jaringan
subkutan mengandung reseptor nyeri, jadi hanya obat
dalam dosis kecil yang larut dalam air, yang tidak
mengiritasi yang dapat diberikan melalui rute ini.
Daerah yang paling baik untuk penyuntikan adalah lengan
atas belakang, abdomen dari bawah iga sampai batas Krista
iliaka dan bagian paha atas depan(lihat gambar dibawah)
5.
6. IM
Rute intramuskuler memberikan absorbsi obat lebih
cepat karena daerah ini memilki pembuluh darah yang
banyak. Namun, penyuntikan IM dikaitkan dengan
berbagai resiko.
Oleh karena itu, sebelum penyuntikan IM harus
dipastikan bahwa injeksi yang dilakukan sangat
penting. Gunakan jarum yang panjang dan gauge yang
besar untuk melewati jaringan subkutan dan penetrasi
jaringan otot yang dalam.
7. TUJUAN
1. Pemberian obat dengan intramuscular bertujuan
agar absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan
pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya
suplai darah di otot tubuh .
2. Untuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar
dibanding obat yang diberikan melalui subcutan.
3. Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah
atau mengurangi iritasi obat
8.
9.
10.
11.
12. IC
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan
kulit,yang di lakukan pada lengan bawah bagian
dalam atau di tempat lain yang di anggap perlu.
13. TUJUAN
1. Melaksanakan uji coba obat tertentu,yang di lakukan
dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan
kulit yang di lakukan untuk tes alergi dan skin test
terhadap obat yang akan di berikan.
2. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya
hanya dapat di lakukan dengan cara di suntik
intrakutan,pada umumnya di berikan pada pasien
yang akan di berikan obat antibiotic.
3. Membantu menentukan diagnose penyakit tertentu.
14.
15. IV
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit. Adapun tempat injeksi
adalah
1. Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika).
2. Pada tungkai (vena saphenous).
3. Pada leher (vena jugularis).
4. Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis).
16. TUJUAN
1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat
diabsorbsi daripada dengan injeksi parenteral lain.
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih
besar