SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
PROSES HIDUP DAN
KEHIDUPAN SEBAGAI DASAR
FILSAFAT PENDIDIKAN
Oleh : Nadya Mastrin Aida
Fitri. (1441172105071)
PENGERTIAN FILSAFAT
PENDIDIKAN
Filsafat Pendidikan adalah persoalan yang melekat secara kodrati
didalam diri manusia. Pendidikan terjadi ketika manusia
berinteraksi dengan dirinya, dengan masyarakat, dengan alam
dan dengan Tuhan. Dengan kata lain, hubungan kodrat antara
pendidikan dan manusia, pada taraf eksternal, bagaikan
hubungan antara jiwa dan badan manusia. Fakta kehidupan
demikian mendorong perlunya dibangun kembali filosofi
pendidikan yang sesuai dengan kodrat hidup manusia. Dengan
filosofi pendidikan baru diharapkan penyelenggaraan pendidikan
bisa mengharmonisasikan antara tujuan pendidikan dengan
tujuan kehidupan manusia, sehingga jurang pemisah itu bisa juga
dijembatani dan jalan menuju perkembangan kehidupan manusia
lebih lapang.
Filsafat adalah induk semua bidang ilmu dan disiplin
ilmu pengetahuan, dengan sudut pandang yang
bersifat komprehensif berupa ‘hakikat’ Artinya, filsafat
memandang setiap objek dari segi hakikatnya
sedangkan pendidikan adalah suatu bidang studi
sekaligus disiplin ilmu pengetahuan yang persoalan
khususnya adalah ‘menumbuh kembangkan potensi
manusia menjadi semakin dewasa dan matang
(maturity human potens)’. Jadi filsafat pendidikan
mempunyai persoalan sentral berupa hakikat
pematangan potensi manusia.
KETERKAITAN ANTARA PROSES
PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN
PENDIDIKAN
Keterkaitan antara Proses Pendidikan dan Kehidupan
Pendidikan adalah masalah yang memerlukan perhatian khusus
demi keberlangsungan hidup seseorang. Semua pengalaman
yang dialami seseorang semenjak dia lahir sampai dewasa atau
meninggal dapat dikatakan sebagai proses yang mengarah ke
pendidikan. Pendidikan formal yang ada di sekolah sejatinya
hanyalah salah satu bagian terkecil dari beberapa bagian yang
harus dipenuhi dalam kehidupan sebab pendidikan yang
sesungguhnya yakni ketika seseorang berada di lingkungan
keluarga dan masyarakat yang lebih nyata dalam mendapatkan
pendidikan secara alami. Namun hal tersebut tidak menjadikan
pendidikan formal tidak serta merta harus ditinggalkan. Ia tetap
diperlukan sebagai bagian dari proses pendidikan bagi
seseorang.
Dalam keluarga misalnya, seorang anak dengan berinteraksi
bersama orangtua dan saudara-saudaranya maka secara alami
atau tidak langsung ia sudah menjalani proses pendidikan.
Keluarga biasanya disebut sekolah pertama bagi anak karena
lingkungan keluarga lah yang paling pertama tersentuh oleh
seseorang. Belum lagi ketika mereka sudah diserahi tanggung
jawab mulai dari yang paling ringan misalnya diminta untuk
mengambilkan sesuatu, mengerjakan apa-apa yang diperintahkan
oleh orang tua atau penghuni rumah, semua itu adalah bentuk
pendidikan yang sedang dijalani dalam lingkungan keluarga.
Pengertian pendidikan berarti usaha manusia dewasa secara sadar
dalam membimbing, melatih, mengajar, dan menanamkan nilai-
nilai dan pandangan hidup kepada manusia yang belum dewasa.
Tujuannya, agar menjadi manusia dewasa, bertanggung jawab, dan
mampu mandiri sesuai sifat, hakikat, dan ciri-ciri kemanusiaannya.
Masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula,
yang meliputi segala aspek kehidupan dan pengalaman yang
dialami manusia sejak lahir sampai mati.
PROSES HIDUP MANUSIA DAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
Manusia sebagai penghuni alam jagat ini ternyata banyak
mengikut kepada hukum yang berlaku di alam jagat ini. Namun
sebagai makhluk, dia bukanlah sebagai makhluk-makhluk lain.
Ia diberi oleh Tuhan ciri-ciri khusus untuk membolehkannya
memegang jabatan sebagai wakil atau khalifah Allah di atas
bumi. Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses
kehidupan manusia, bahwa mereka harus melaksanakan tugas-
tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan
sempurna, sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana,
dihutan rimba dan digoa batu, atau ditempat lainnya, sampai
kehidupan umat abad 21 ini. Di dalam kehidupan manusia yang
sederhana, mereka bersusah payah dan penuh kesulitan yang
beragam dalam menghadapi perjuangan hidup, bersama
dengan hewan dan makhluk lainnya dalam memperebutkan
Filosof beraliran Rasionalisme yang berkebangsaan Prancis
yang dalam usianya yang sudah lanjut mempertanyakan
tentang ada atau tidak ada dirinya. Dia bertanya, justru karena
dia mengerti barang-barang yang infra human, artinya di
bawah taraf manusia, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat bertanya karena tidak mengerti. Manusia mengerti,
manusia menangkap dirinya. Dalam tangkapan itu, timbullah
pertanyaan tentang diri sendiri dan arti hidupnya. Oleh karena
itu, wajib bagi manusia menyadari dengan sungguh-sungguh
akan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tadi. Proses
pemikiran manusia seperti ini dalam kehidupan manusia, juga
mendasari perkembangan filsafat pendidikan atau sebagai
dasar filsafat pendidikan. Dalam perkembangan sejarah umat
manusia, maka tampillah manusia-manusia unggul yang
mengadakan perenungan, pemikiran, penganalisisan terhadap
problem hidup dan kehidupan, dan alam semesta.
Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut.
Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama
otaknya.
Mengadakan metabolisme atau penyusunan dan
pembongkaran zat, yaitu ada zat yang masuk dan keluar.
Memberikan tanggapan terhadap rangsangan ari dalam dam
luar.
Memiliki potensi untuk berkembang.
Tumbuh dan berkembang.
Berinteraksi dengan lingkungannya.
Bergerak.
Apabila dibandingkan dengan tubuh hewan tingkat tinggi
lainnya, seperti gajah, harimau, burung dan buaya, tubuh
manusia lebih lemah. Gajah dapat mengangkat balok yang
berat, harimau dapat berjalan cepat, burung dapat tebang, dan
buaya dapat berenan cepat. Sekalipun demikian, rohani
manusia, yaitu akal budi dan kemauannya, manusia dapat
menggembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
kedua alat tersebut, manusia dapat menguasai dan
mengungguli makhluk lain. Manusia memiliki salah satu sifat
yang paling esensial, yaitu berpikir, dan lahirnya filsafat
pendidikan tentang manusia berasal dari pemikiran manusia
tantang jati dirinya yang unik dan misterius.
FUNGSI PENDIDIKAN DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
Menurut Prof. Richey tersebut, istilah pendidikan berkenaan
dengan fungsi yang luas mengenai pemeliharaan dan perbaikan
kehidupan suatu masyarakat, terutama memperkenalkan
kepada warga mengenai tanggung jawab bersama di dalam
masyarakat.
Adapun fungsi pendidikan tentang manusia adalah ;
oMeningkatkan pola hidup manusia dimuka bumi
oMeningkatkan kebudayaan masyarakat dalam merekayasa dan
mengengploitasikan alam
oMeningkatkan kemandirian manusia dalm bertahan hidup
oMemelihara kelangsungan reproduksi
oMewaspadai gejala alam yang akan menimbulkan petaka bagi
manusia
oMemelihara dirinya dari berbagai ancaman penyakit
oBeradaptasi dengan kondisi alam yang berubah-ubah
omeningkatkan harkat dan martabat manusia dari sgi penidikan
kealaman
ofungsi ekonomi, politik, agama dan sosial budaya ; dan
osarana pengabdian kepada Tuhan.
TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan memiliki tujuan di antaranya sebagai berikut
Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses
pelaksanaan pendidikan;
Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan;
Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan
tersebut;
Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan;
PERANAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang
teleologis, bertujuan. Tujuan proses perkembangan itu secara
alami ialah kedewasaan, kematangan. Sebab potensi manusia
yang paling alamiah ialah bertumbuh menuju ketingkat
kedewasaan, kematanga. Potensi ini akan terwujud apabila
prakondisi alamiah dan social manusia memungkinkan,
misalnya: iklim, makanan, kesehatan, keamanan, relative sesuai
dengan kebutuhan manusia.
Apakah makna kedewasaan, kematangan diatas bersifat
biologis-jasmaniah, rohaniah(pikir, karsa dan rasa), atau cara
moral dalam arti bertanggung jawab, sadar-normatif. Persoalan
ini sudah mencakup scope dan pengertian tujuan pendidikan
yang harus didasarkan pula atas system nilai dan asas-asas
normative suatu kebudayaan, dengan demikian masalah
tersebut sudah merupakan bidang filsafat pendidikan. Sebab
lebih dari pada hanya perkembangan yang berasas teleologis
secara alamiah itu, manusia pun mengandung potensi-potensi
human dengan martabat kemanusiaannya. Manusia dengan
kodrat human dignity itu, memiliki kesadaran diri (self-
existence), potensi piker, rasa dan karsa. Bahkan manusia
mempunyai dorongan untuk merealisasi potensi-potensi
psikologisini supaya berkembang sebagai satu self-realization
dan ideal-self guna berfungsi dan bermanfaat bagi hidup
pribadi dan sosialnya.
Manusia kemudian melihat kenyataan, bahwa tidak semua
manusia berkembang sebagaimana diharapkan. Lahirlah
didalam pemikiran manusia problem-problem tentang
kemungkinan-kemungkinan perkembangan potensi manusia
itu. Manakah yang lebih menentukan potensi yang kodrati,
faktor-faktor alam sekitar, factor luar, khususnya pendidikan.
Tema problem ini memang klasik, karena memang sudah lama
ada didalam kontteks filsafat, psikologi, pendidikan, genetika
dan sebagainya.
Sesungguhnya adanya aktifitas dan lembaga-lembaga
pendidikan merupakan jawaban manusia atas problema itu.
Karena umat manusia berkesimpulan dan yakin bahwa
pendidikan itu mungkin dan mampu mewujudkan potensi
manuusia sebagai aktualitas, mata pendidikan itu
diselenggarakan.
Timbulnya problem dan pikiran pemecahannyaitu adalah
bidang pemikiran filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan. Ini
berarti pendidikan adalah pelaksanaan dari pada ide-ide
filsafat. Dengan perkataan lain ide filsafat yang member asas
kepastian bagi nilai peranan pendidikan bagi pembinaan
manusia ttelah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga
pendidikan dan aktifitas penyelenggaraan pendidikan. Jadi
peranan filsafat pendidikan merupakan sumber pendorong
adanya pendidikan. Dalam bentuknya yang lebih terperinci
kemudian, filsafat pendidikan manjadi jiwa dan pedoman asasi
pendidikan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
Ltfltf
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Zainal Abidin
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
LSP3I
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Operator Warnet Vast Raha
 

Was ist angesagt? (20)

Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
 
Artikel pancasila
Artikel pancasilaArtikel pancasila
Artikel pancasila
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 ABPancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Pengantar pendidikan pancasila
Pengantar pendidikan pancasilaPengantar pendidikan pancasila
Pengantar pendidikan pancasila
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
Hubungan manusia dengan cinta kasih
Hubungan manusia dengan cinta kasihHubungan manusia dengan cinta kasih
Hubungan manusia dengan cinta kasih
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 

Ähnlich wie Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan

Ähnlich wie Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan (20)

Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Filsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikanFilsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikan
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
Makalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksiMakalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksi
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Filsafat Islam
Filsafat IslamFilsafat Islam
Filsafat Islam
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fix
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan

  • 1. PROSES HIDUP DAN KEHIDUPAN SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN Oleh : Nadya Mastrin Aida Fitri. (1441172105071)
  • 2. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN Filsafat Pendidikan adalah persoalan yang melekat secara kodrati didalam diri manusia. Pendidikan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan dirinya, dengan masyarakat, dengan alam dan dengan Tuhan. Dengan kata lain, hubungan kodrat antara pendidikan dan manusia, pada taraf eksternal, bagaikan hubungan antara jiwa dan badan manusia. Fakta kehidupan demikian mendorong perlunya dibangun kembali filosofi pendidikan yang sesuai dengan kodrat hidup manusia. Dengan filosofi pendidikan baru diharapkan penyelenggaraan pendidikan bisa mengharmonisasikan antara tujuan pendidikan dengan tujuan kehidupan manusia, sehingga jurang pemisah itu bisa juga dijembatani dan jalan menuju perkembangan kehidupan manusia lebih lapang.
  • 3. Filsafat adalah induk semua bidang ilmu dan disiplin ilmu pengetahuan, dengan sudut pandang yang bersifat komprehensif berupa ‘hakikat’ Artinya, filsafat memandang setiap objek dari segi hakikatnya sedangkan pendidikan adalah suatu bidang studi sekaligus disiplin ilmu pengetahuan yang persoalan khususnya adalah ‘menumbuh kembangkan potensi manusia menjadi semakin dewasa dan matang (maturity human potens)’. Jadi filsafat pendidikan mempunyai persoalan sentral berupa hakikat pematangan potensi manusia.
  • 4. KETERKAITAN ANTARA PROSES PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN PENDIDIKAN Keterkaitan antara Proses Pendidikan dan Kehidupan Pendidikan adalah masalah yang memerlukan perhatian khusus demi keberlangsungan hidup seseorang. Semua pengalaman yang dialami seseorang semenjak dia lahir sampai dewasa atau meninggal dapat dikatakan sebagai proses yang mengarah ke pendidikan. Pendidikan formal yang ada di sekolah sejatinya hanyalah salah satu bagian terkecil dari beberapa bagian yang harus dipenuhi dalam kehidupan sebab pendidikan yang sesungguhnya yakni ketika seseorang berada di lingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih nyata dalam mendapatkan pendidikan secara alami. Namun hal tersebut tidak menjadikan pendidikan formal tidak serta merta harus ditinggalkan. Ia tetap diperlukan sebagai bagian dari proses pendidikan bagi seseorang.
  • 5. Dalam keluarga misalnya, seorang anak dengan berinteraksi bersama orangtua dan saudara-saudaranya maka secara alami atau tidak langsung ia sudah menjalani proses pendidikan. Keluarga biasanya disebut sekolah pertama bagi anak karena lingkungan keluarga lah yang paling pertama tersentuh oleh seseorang. Belum lagi ketika mereka sudah diserahi tanggung jawab mulai dari yang paling ringan misalnya diminta untuk mengambilkan sesuatu, mengerjakan apa-apa yang diperintahkan oleh orang tua atau penghuni rumah, semua itu adalah bentuk pendidikan yang sedang dijalani dalam lingkungan keluarga. Pengertian pendidikan berarti usaha manusia dewasa secara sadar dalam membimbing, melatih, mengajar, dan menanamkan nilai- nilai dan pandangan hidup kepada manusia yang belum dewasa. Tujuannya, agar menjadi manusia dewasa, bertanggung jawab, dan mampu mandiri sesuai sifat, hakikat, dan ciri-ciri kemanusiaannya. Masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang meliputi segala aspek kehidupan dan pengalaman yang dialami manusia sejak lahir sampai mati.
  • 6. PROSES HIDUP MANUSIA DAN FILSAFAT PENDIDIKAN Manusia sebagai penghuni alam jagat ini ternyata banyak mengikut kepada hukum yang berlaku di alam jagat ini. Namun sebagai makhluk, dia bukanlah sebagai makhluk-makhluk lain. Ia diberi oleh Tuhan ciri-ciri khusus untuk membolehkannya memegang jabatan sebagai wakil atau khalifah Allah di atas bumi. Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia, bahwa mereka harus melaksanakan tugas- tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan sempurna, sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana, dihutan rimba dan digoa batu, atau ditempat lainnya, sampai kehidupan umat abad 21 ini. Di dalam kehidupan manusia yang sederhana, mereka bersusah payah dan penuh kesulitan yang beragam dalam menghadapi perjuangan hidup, bersama dengan hewan dan makhluk lainnya dalam memperebutkan
  • 7. Filosof beraliran Rasionalisme yang berkebangsaan Prancis yang dalam usianya yang sudah lanjut mempertanyakan tentang ada atau tidak ada dirinya. Dia bertanya, justru karena dia mengerti barang-barang yang infra human, artinya di bawah taraf manusia, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, tidak dapat bertanya karena tidak mengerti. Manusia mengerti, manusia menangkap dirinya. Dalam tangkapan itu, timbullah pertanyaan tentang diri sendiri dan arti hidupnya. Oleh karena itu, wajib bagi manusia menyadari dengan sungguh-sungguh akan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tadi. Proses pemikiran manusia seperti ini dalam kehidupan manusia, juga mendasari perkembangan filsafat pendidikan atau sebagai dasar filsafat pendidikan. Dalam perkembangan sejarah umat manusia, maka tampillah manusia-manusia unggul yang mengadakan perenungan, pemikiran, penganalisisan terhadap problem hidup dan kehidupan, dan alam semesta.
  • 8. Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya. Mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yaitu ada zat yang masuk dan keluar. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan ari dalam dam luar. Memiliki potensi untuk berkembang. Tumbuh dan berkembang. Berinteraksi dengan lingkungannya. Bergerak.
  • 9. Apabila dibandingkan dengan tubuh hewan tingkat tinggi lainnya, seperti gajah, harimau, burung dan buaya, tubuh manusia lebih lemah. Gajah dapat mengangkat balok yang berat, harimau dapat berjalan cepat, burung dapat tebang, dan buaya dapat berenan cepat. Sekalipun demikian, rohani manusia, yaitu akal budi dan kemauannya, manusia dapat menggembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kedua alat tersebut, manusia dapat menguasai dan mengungguli makhluk lain. Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial, yaitu berpikir, dan lahirnya filsafat pendidikan tentang manusia berasal dari pemikiran manusia tantang jati dirinya yang unik dan misterius.
  • 10. FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Menurut Prof. Richey tersebut, istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama memperkenalkan kepada warga mengenai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat.
  • 11. Adapun fungsi pendidikan tentang manusia adalah ; oMeningkatkan pola hidup manusia dimuka bumi oMeningkatkan kebudayaan masyarakat dalam merekayasa dan mengengploitasikan alam oMeningkatkan kemandirian manusia dalm bertahan hidup oMemelihara kelangsungan reproduksi oMewaspadai gejala alam yang akan menimbulkan petaka bagi manusia oMemelihara dirinya dari berbagai ancaman penyakit oBeradaptasi dengan kondisi alam yang berubah-ubah omeningkatkan harkat dan martabat manusia dari sgi penidikan kealaman ofungsi ekonomi, politik, agama dan sosial budaya ; dan osarana pengabdian kepada Tuhan.
  • 12. TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN Filsafat pendidikan memiliki tujuan di antaranya sebagai berikut Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan; Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan; Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut; Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan;
  • 13. PERANAN FILSAFAT PENDIDIKAN Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang teleologis, bertujuan. Tujuan proses perkembangan itu secara alami ialah kedewasaan, kematangan. Sebab potensi manusia yang paling alamiah ialah bertumbuh menuju ketingkat kedewasaan, kematanga. Potensi ini akan terwujud apabila prakondisi alamiah dan social manusia memungkinkan, misalnya: iklim, makanan, kesehatan, keamanan, relative sesuai dengan kebutuhan manusia.
  • 14. Apakah makna kedewasaan, kematangan diatas bersifat biologis-jasmaniah, rohaniah(pikir, karsa dan rasa), atau cara moral dalam arti bertanggung jawab, sadar-normatif. Persoalan ini sudah mencakup scope dan pengertian tujuan pendidikan yang harus didasarkan pula atas system nilai dan asas-asas normative suatu kebudayaan, dengan demikian masalah tersebut sudah merupakan bidang filsafat pendidikan. Sebab lebih dari pada hanya perkembangan yang berasas teleologis secara alamiah itu, manusia pun mengandung potensi-potensi human dengan martabat kemanusiaannya. Manusia dengan kodrat human dignity itu, memiliki kesadaran diri (self- existence), potensi piker, rasa dan karsa. Bahkan manusia mempunyai dorongan untuk merealisasi potensi-potensi psikologisini supaya berkembang sebagai satu self-realization dan ideal-self guna berfungsi dan bermanfaat bagi hidup pribadi dan sosialnya.
  • 15. Manusia kemudian melihat kenyataan, bahwa tidak semua manusia berkembang sebagaimana diharapkan. Lahirlah didalam pemikiran manusia problem-problem tentang kemungkinan-kemungkinan perkembangan potensi manusia itu. Manakah yang lebih menentukan potensi yang kodrati, faktor-faktor alam sekitar, factor luar, khususnya pendidikan. Tema problem ini memang klasik, karena memang sudah lama ada didalam kontteks filsafat, psikologi, pendidikan, genetika dan sebagainya.
  • 16. Sesungguhnya adanya aktifitas dan lembaga-lembaga pendidikan merupakan jawaban manusia atas problema itu. Karena umat manusia berkesimpulan dan yakin bahwa pendidikan itu mungkin dan mampu mewujudkan potensi manuusia sebagai aktualitas, mata pendidikan itu diselenggarakan. Timbulnya problem dan pikiran pemecahannyaitu adalah bidang pemikiran filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan. Ini berarti pendidikan adalah pelaksanaan dari pada ide-ide filsafat. Dengan perkataan lain ide filsafat yang member asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan bagi pembinaan manusia ttelah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan aktifitas penyelenggaraan pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidikan merupakan sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuknya yang lebih terperinci kemudian, filsafat pendidikan manjadi jiwa dan pedoman asasi pendidikan.