SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
INTERMEZZO :
Perkembangan dan Prospek Sektor Teknologi
Informasi dan Telekomunikasi (TIK)
Dendi Ramdani, Ph.D.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Indonesia
Commodities : 79.6%
Manufacture : 8.6%
Services : 11.8%
Philippines
Commodities : 14.5%
Manufacture : 56.8%
Services : 28.7%
Malaysia
Commodities :30.2%
Manufacture : 55.4%
Services : 14.4%
Thailand
Commodities : 18.5%
Manufacture : 62%
Services : 19.5%
Singapore
Commodities : 17.9%
Manufacture : 56.6%
Services : 25.5%
Vietnam
Commodities : 16.7%
Manufacture : 76.9%
Services : 6.4%
Myanmar
Commodities : 29.1%
Manufacture : 62.3%
Services : 8.7%
Brunei
Commodities : 91.4%
Manufacture : 3.5%
Services : 5%
Characteristics of ASEAN’s exports (% of total export)
Source: Intracen, 2014
Indonesia sangat tergantung pada komoditas dibanding negara ASEAN
lainnya
Harga komoditas terkait erat dengan perkembangan ekonomi global
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1Q00
3Q00
1Q01
3Q01
1Q02
3Q02
1Q03
3Q03
1Q04
3Q04
1Q05
3Q05
1Q06
3Q06
1Q07
3Q07
1Q08
3Q08
1Q09
3Q09
1Q10
3Q10
1Q11
3Q11
1Q12
3Q12
1Q13
3Q13
1Q14
3Q14
1Q15
Coal Price Index CPO Price Index Oil Price Index Rubber Price Index
Global Financial Crisis European Debt
Crisis
Perkembangan Indeks Harga Komoditas
12%
7%
25%
12%
37%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Pertanian, peternakan, kehutanan
& perikanan
Pertambangan & penggalian
Industri pengolahan
Utilities
Services
Share sektor industri
pengolahan menurun sejak
tahun 2004
Deindustrialisasi: Peranan share sektor industri sudah menurun
sejak tahun 2004.
Penurunan harga komoditas momentum merevitalisasi industri
Sumber: BPS
1.2%
2.2%
2.8%
3.7%
4.2%
5.0%
5.1%
5.4%
5.6%
5.7%
6.4%
7.5%
7.8%
8.0%
9.0%
9.8%
Pertambangan dan Penggalian
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda…
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Industri Pengolahan
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial…
Konstruksi
Transportasi dan Pergudangan
Jasa Perusahaan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
Jasa Pendidikan
Informasi dan Komunikasi
Perbandingan Pertumbuhan PDB Sektoral 1H15
Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi pada 1H15 juga
tertinggi di antara sektor-sektor lainnya
Sumber: BPS
256.0
281.8
311.4
341
368.9
197.61
2010 2011 2012 2013 2014 1H15
PDB Sektor Informasi dan Komunikasi*
(Rp Triliun)
•atas dasar harga berlaku
•**atas dasar harga konstan 2010
Sumber: BPS
Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi selalu berada di
atas pertumbuhan ekonomi nasional
Share thd
Total PDB
3,7% 3,6% 3,6% 3,6% 3,5% 3,5%
Perbandingan Pertumbuhan PDB Sektor Informasi dan
Komunikasi dan PDB Total**
10.0%
12.3%
10.4%
10.0% 10.1% 9.8%
6.2%
6.0% 5.6%
5.0%
5.1% 4.7%
2011 2012 2013 2014 1H15 1H15
Informasi dan Komunikasi PDB Total
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
TLKM2010 TLKM2014 EXCL2010 EXCL2014 ISAT2010 ISAT2014
Fixed Line Cellular Data
Pertumbuhan layanan data ke depan akan mengubah
pola bisnis industri telekomunikasi di Indonesia
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
Komposisi Pendapatan Operator Telekomunikasi
CAGR 2010-2014
TLKM
Fixed Line -9,0%
Cellular 4,2%
Data 17,5%
EXCL
Cellular 1,4%
Data 28,1%
ISAT
Fixed Line -4,0%
Cellular 5,0%
Data 9,1%
Indonesia menjadi pasar potensial bagi pengembang
aplikasi social media. Facebook, twitter, dan Google+
merupakan social network yang paling banyak
digunakan di Indonesia
Sumber: we are social, katadata
Top 10 Negara Pengguna FacebookMedia Sosial yang Paling Sering Digunakan, Januari 2015
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Facebook
Whatsapp
Twitter
Facebook Messenger
Google+
Linkedin
Instagram
Skype
Pinterest
Line
Persen
171
66
60
54
41
35 34 34
28 27
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Jutaorang
Penggunaan dan penetrasi internet di Indonesia
meningkat pesat selama 10 tahun terakhir.
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2014
16 20 20 25 30 42 55 63 71.2 88.1
7.8
9.4 9.1
11.1
12.9
17.6
22.7
25.7
28.6
34.9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persen
JutaOrang
Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia, 2005-2014
Jumlah Pengguna Internet (juta) Penetrasi Pengguna Internet (%)
Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 88 juta orang
hingga akhir tahun 2014
0.8
0.9
1
1.3
1.3
1.7
Vietnam
Thailand
Philippines
Malaysia
Indonesia
Singapore
Inhabitants : 30 mn
Internet users : 20 mn
Digital buyers : 16 mn
Inhabitants : 97 mn
Internet users : 36 mn
Digital buyers : 25 mn
Inhabitants : 65 mn
Internet users : 19 mn
Digital buyers : 14 mn
Inhabitants : 91 mn
Internet users : 40 mn
Digital buyers : 24 mn
Inhabitants : 248 mn
Internet users : 39 mn
Digital buyers : 5 mn
Inhabitants : 5.5 mn
Internet users : 4.0 mn
Digital buyers : 3.2 mn
The Retail E-commerce Market in ASEAN
market size (USD bn, 2013)
Source: IMF, eMarketer, eCommerceMILO, DigitalFilipino, Frost & Sullivan, hybris, VECITA, A.T. Kearney analysis, CARI
Nilai pasar e-commerce Indonesia cukup besar di
ASEAN tahun 2013
10
Economic growth has led to increased spending1
Affordability of mobile devices and mobile internet2
Growing middle income class3
The draw of online shopping’s convenience4
Growing various e-commerce sites5
Sumber: SP eCommerce,
Statista
Meskipun saat ini proporsinya masih rendah, potensi pertumbuhan
e-commerce Indonesia ke depan cukup besar, didukung oleh perkembangan
middle income class, semakin mudahnya akses internet dan terjangkaunya
perangkat mobile serta pesatnya perkembangnya situs e-commerce
11
Laporan Penelitian
Analisis Dampak Pengenaan PPnBM
terhadap Telepon Seluler
Oktober 2015
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Perkembangan Penjualan, Produksi dan Impor Telepon Seluler di Indonesia
13
Ekspor dan Impor Telepon Seluler
(HS 8517120000)
Dampak terhadap Tenaga Kerja
Peran Industri Alat Transmisi Komunikasi/Industri Peralatan
Telpon dan Faksimile dalam Perekonomian Nasional
(ISIC 26310/32200)
• Kebutuhan masayarakat akan telepon seluler meningkat
pesat dalam 10 tahun terakhir, dimana smartphone
semakin populer dan mobilephone konvensional makin
ditinggalkan.
• Karena industri telepon seluler domestik tidak
berkembang, kebutuhan konsumen akan telepon seluler
sebagian besar diimpor.
• Akibatnya, import meningkat tajam dalam lima tahun
terakhir.
• Nilai impor telepon seluler meningkat dua kali lipat dalam
lima tahun terakhir dari 15 trilyun rupiah pada tahun 2008
menjadi 30 trilyun rupiah pada tahun 2013. Sementara itu,
nilai ekspor dibawah 1 trlyun, dan nilainya terus mengecil.
Penjualan Telepon Seluler di Indonesia
Tujuan Penelitian
14
Tenaga Kerja
PPnBM Smartphone
Produksi Domestik Bruto
Penerimaan Pajak Neto
Permintaan
Smartphone
Bagian Pertama dari Penelitian
Bagian Kedua dari Penelitian
Estimasi Permintaan Smartphone
15
Metodologi
• Unit analisis: individu orang.
• Panjang kuesioner sekitar 5 menit
waktu pengisian.
• Survey dilakukan dengan cara paper
based dan online surveys
(www.surveymonkey.com).
• Dalam pengambilan sampel,
distribusi responden berdasarkan
umur, gender, jenis pekerjaan dan
pendapatan diperhatikan betul
supaya ada keterwakilan dari tiap
karakteristik kelompok.
• Survey dilakukan antara 16 Februari
sampai dengan 2 Maret 2015.
Sample
• Total respondent = 2619 orang.
• Paper based = 2000 respondent.
• Survey monkey = 619 respondent.
Distribusi Sample per Wilayah.
Karakteristik Responden
16
Distribusi Sample Menurut Harga Smartphone
Distribusi Sample Menurut Jenis PekerjaanDistribusi Sample per Gender.
Distribusi Sample Menurut Pendapatan
Prob(x=1|S) = b0 + b1P i + b2Ii + b3(P*I) + b4Demographyi +
b5Sociali + ei
where,
• P : Price variable.
• I : Income variable.
• Demography: Socio-demographic factors, such as age,
gender, marital status and type of work.
• Social : Sosial factors, such as peer-group-pressure, social
status motivation, the perception of smart phone usage
(basic/luxury).
• i : the i individual
Empirical Model: Multinomial Logistic Method
17
Dampak Kenaikan Harga akibat Pengenaan PPnBM
terhadap Permintaan Smartphone
18
PPnBM Harga
Permintaan
Temuan:
• Setiap kenaikan harga 1% akan menurunkan
probabilitas membeli smartphone sebesar 0,45%.
(Price elasticity of demand sebesar 0,45).
• Pendapatan tidak menentukan keputusan membeli
smartphone (Income elasticity of demand tidak
signifikan).
• Pengaruh harga terhadap probabilitas pembelian
smartphone bersifat independen terhadap tingkat
pendapatan (=tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan).
Dampak ICT terhadap Pertumbuhan Ekonomi
• Base model untuk estimasi pengaruh ICT
terhadap PDB adalah model pertumbuhan
ekonomi (Solow, 1956).
• Menurut Solow pertumbuhan ekonomi
dipengaruhi oleh tiga sumber utama, yaitu:
capital (K), labor (L), dan human capital (A).
• Model Solow ini kemudian dimodifikasi dengan
memasukan variabel ICT (Colecchia and Schreyer,
2002).
• ICT diproxy/ didekati dengan melihat
perkembangan jumlah cellular phone subscriber
dan fixed line subscriber.
19
Model Empiris: ICT & PDB Growth
Model empiris hubungan ICT dengan PDB growth (data tahun 1995-2013) adalah:
PDB = PDB atas harga dasar 2000 (Milyar Rp) (Sumber data: BPS)
INV = Nilai investasi (Juta Rp) (Sumber data: BPS)
CELL = Jumlah cellphone subscriber (Sumber data: International
Telecommunication Union)
FIX = Jumlah fixed line subscriber (Sumber data: International
Telecommunication Union)
EMP = Jumlah tenaga kerja (Sumber data: BPS)
SER = Rasio angka partisitasi sekolah (Sumber data: BPS)
TELE_CELL = Teledensitas cellphone (Sumber data: International
Telecommunication Union)
TELE_FIX = Teledensitas fixline (Sumber data: International
Telecommunication Union)
CR98 = Variabel dummy krisis ekonomi tahun 1998




98__
lnlnlnlnln
8765
43210
CRFIXTELECELLTELESER
EMPFIXCELLINVPDB
20
Pengenaan PPnBM Smartphone akan Menurunkan PDB, Menciptakan
Pengangguran Baru dan Berdampak Negatif terhadap Penerimaan Pajak Neto
21
Dampak terhadap PDB Dampak terhadap Penerimaan Pajak Netto (PPnBM 10%)
Dampak terhadap Tenaga Kerja Dampak terhadap Penerimaan Pajak Netto (PPnBM 20%)
Dampak Pengenaan PPnBM terhadap
Perekonomian
22
Kontribusi cellphone subscriber terhadap PDB
23
24
Industri Mana yang Terkait Dekat dengan Industri Telepon Seluler
Forward Linkages Industri Telepon Seluler
Backward Linkages Industri Telepon Seluler
Keterkaitan ke depan industri telepon selular
paling besar dengan sektor Jasa lainnya (24,8%),
dan Industri barang-barang elektronik (21,8%).
Artinya, sektor jasa lainnya adalah sektor yang
paling banyak menggunakan output dari industri
industri telepon seluler.
Catatan: Jasa lainnya adalah Film dan jasa
distribusi swasta; Jasa hiburan, rekreasi dan
kebudayaan swasta, Jasa perbengkelan; Jasa
perorangan dan rumah tangga. Industri ini dikenal
sebagai Industri kreatif.
Keterkaitan ke belakang dari industri telepon
seluler terbesar adalah ke sektor industri
peralatan listrik (34.4%), sektor perdagangan
(17%) dan industri kimia (7,1%). Artinya, industri
telepon seluler menggunakan input-inputnya dari
sektor industri mesin, alat-alat dan perlengkapan
listrik sebesar 34,4%, dari sektor perdagangan
sebesar 17%, dan industri kimia sebesar 7,1%.
Sektor Perdagangan, Industri Alat Transmisi & Komunikasi, dan
Industri Kreatif terkena dampak paling Besar
25
Pengenaan PPnBM akan menurunkan
permintaan telepon seluler, yang selanjutnya
menurunkan kegiatan produksi. Penurunan nilai
tambah (PDB) ini akan terdistribusi ke sektor-
sektor produktif. Sektor yang mengalami dampak
terbesar adalah sektor Industri alat transmisi dan
alat komunikasi yang akan mengalami
penurunan sebesar 48,7% dari total dampak
penurunan PDB. Selanjutnya, sektor
perdagangan (9,1%) dan industri mesin, alat-alat
dan perlengkapan listrik (8,3).
Distribusi Dampak Penurunan Nilai Tambah per Industri
Distribusi Dampek Penurunan Lapangan Kerja per Industri
Pengenaan PPnBM akan menurunkan
permintaan telepon seluler, yang akan
menurunkan kegiatan produksi dan penciptaan
lapangan kerja. Penurunan lapangan kerja ini
akan terdistribusi ke sektor-sektor produktif.
Sektor yang mengalami dampak terbesar adalah
sektor perdagangan yang akan mengalami
penurunan sebesar 36% dari total dampak
penurunan jumlah lapangan kerja. Selanjutnya,
sektor industri alat transmisi dan alat komunikasi
(15,2%) dan jasa lainnya (11,1%).
Responden mengatakan bahwa Smartphone bukan Barang Mewah
26
"Menurut Anda, smartphone termasuk kebutuhan dasar
(necessity) atau barang mewah (luxury)?".
Skala 1 (kebutuhan dasar) ------ 7 (barang mewah)
Penilaian terhadap smartphone apakah barang kebutuhan
dasar atau luxurious, berdasarkan kelas pendapatan
Penilaian terhadap smartphone apakah barang kebutuhan atau lux,
berdasarkan kelas harga
Sikap Responden terhadap Pengenaan PPnBM Smartphone
27
Menurut Anda, jika telepon seluler/HP akan
dikenakan pajak tambahan, mulai dari harga
berapakah smartphone pantas dikenakan pajak
tambahan tersebut?
Berapa batas tertinggi (maksimum) besar
kenaikan harga karena pajak di mana Anda
masih tetap membeli smartphone tersebut?
Kesimpulan
• Semua cellphone subscriber (100%) menciptakan nilai tambah bagi
perekonomian sebesar 5,52% dari PDB.
• Jika dinyatakan dalam nilai rupiah, 1 cellphone subscriber menciptakan
nilai tambah sebesar Rp 527.000 (harga konstan tahun 2000) atau Rp
1.728.000 (harga berlaku).
• Pengenaan PPNBM sebesar 10%, akan menurunkan PDB sebesar 0,25%,
menciptakan pengangguran baru sebesar 90.864, dan menurunkan
penerimaan pajak netto sebesar Rp 1,3 trilyun .
• Sektor yang akan terkena dampak terbesar adalah sektor perdagangan,
industri kreatif dan industri alat transmisi & komunikasi.
• Smartphone adalah bukan barang mewah ditunjukan dari hasil estimasi
bahwa pendapatan tidak berpengaruh pada keputusan membeli
smartphone dan dari penilaian subyektif konsumen, yang robust tidak
dipengaruhi harga smartphone dan tingkat pendapatannya.
28
Rekomendasi
29
• Pengenaan PPnBM bersifat counter-productive terhadap
perekonomian nasional karena berdampak negatif terhadap
PDB dan penciptaan lapangan kerja.
• Pengenaan PPnBM smartphone juga bukan kebijakan yang
efektif menaikan penerimaan pajak negara.
• Alih-alih ingin menaikan penerimaan negara, kebijakan ini
justru menurunkan penerimaan netto pajak.
• Oleh karenanya, pengenaan PPnBM terhadap smartphone
sebaiknya tidak dilakukan.
Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)Sutedjo Tjahjadi
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Mayangsari_22
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Agus Ja'far Sodiq
 
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...Mohammad Shihab
 
Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)
Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)
Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)Dr. Mazlan Abbas
 
Indonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_reportIndonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_reportCIkumparan
 
[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials
[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials
[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class MillennialsHasanuddin Ali
 
Presentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahan
Presentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahanPresentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahan
Presentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahandzanoe
 
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital newInfrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital newRiyas Yayuk Basuki
 
Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...
Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...
Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...SatuDunia Foundation
 
Laporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang KLaporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang KYazid Aufar
 
World Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
World Development Report 2016 Digital Dividends East AsiaWorld Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
World Development Report 2016 Digital Dividends East AsiaICT Watch
 
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahPengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahIndriyatno Banyumurti
 
Survei apjii 2017
Survei apjii 2017Survei apjii 2017
Survei apjii 2017yfihartini
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanLestari Moerdijat
 
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014ekho109
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanviqrialfi
 
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...rahmatnurdiyanto11
 

Was ist angesagt? (20)

Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
 
E gov 14
E gov 14E gov 14
E gov 14
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018
 
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
 
Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)
Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)
Temuduga Mengenai Internet of Things (IoT)
 
Indonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_reportIndonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_report
 
[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials
[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials
[White Paper] Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials
 
Presentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahan
Presentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahanPresentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahan
Presentasi kelompok 12 isu sosial dan masalah komputer dalam pemerintahan
 
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital newInfrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
 
Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...
Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...
Final report kebijakan telematika dan pertarungan wacana di era konvergensi m...
 
Laporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang KLaporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang K
 
World Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
World Development Report 2016 Digital Dividends East AsiaWorld Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
World Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
 
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahPengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
 
Survei apjii 2017
Survei apjii 2017Survei apjii 2017
Survei apjii 2017
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
 
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran SINDO 1 Juli 2014-13 Agustus 2014
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahan
 
Telkomsel Digilife
Telkomsel DigilifeTelkomsel Digilife
Telkomsel Digilife
 
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
 

Andere mochten auch

Smart village model
Smart village modelSmart village model
Smart village modelachhajlani
 
Activating 5G Research in Indonesia
Activating 5G Research in IndonesiaActivating 5G Research in Indonesia
Activating 5G Research in IndonesiaMastel Indonesia
 
Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015Mastel Indonesia
 
5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana
5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana
5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG GustianaMastel Indonesia
 
Smart class education
Smart class educationSmart class education
Smart class educationSaurav Misra
 
Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015Mastel Indonesia
 
Outlook Briefing 2016: Cyber Security
Outlook Briefing 2016: Cyber SecurityOutlook Briefing 2016: Cyber Security
Outlook Briefing 2016: Cyber SecurityMastel Indonesia
 
Strategi Menyonsong 5G di Indonesia
Strategi Menyonsong 5G di IndonesiaStrategi Menyonsong 5G di Indonesia
Strategi Menyonsong 5G di IndonesiaMastel Indonesia
 
Seoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & Concept
Seoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & ConceptSeoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & Concept
Seoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & ConceptSmart Villages
 
5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah
5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah
5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. KalamullahMastel Indonesia
 
Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...
Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...
Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...Andreas Kamilaris
 
Connected Agricultural services and internet of things..
Connected Agricultural services and internet of things..Connected Agricultural services and internet of things..
Connected Agricultural services and internet of things..Atul Khiste
 
Preparing for the Next Broadband - MBS
Preparing for the Next Broadband - MBSPreparing for the Next Broadband - MBS
Preparing for the Next Broadband - MBSMastel Indonesia
 
Sejenak di 4G Melompati ke 5G
Sejenak di 4G Melompati ke 5GSejenak di 4G Melompati ke 5G
Sejenak di 4G Melompati ke 5GMastel Indonesia
 
Smart village through convergence ppt
Smart village through convergence pptSmart village through convergence ppt
Smart village through convergence pptDr. Ravindra Pastor
 

Andere mochten auch (20)

Smart village model
Smart village modelSmart village model
Smart village model
 
Activating 5G Research in Indonesia
Activating 5G Research in IndonesiaActivating 5G Research in Indonesia
Activating 5G Research in Indonesia
 
ICT Outlook 2016
ICT Outlook 2016ICT Outlook 2016
ICT Outlook 2016
 
Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_fisherysmartplantationsmartfarmer_mastel_juni_2015
 
5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana
5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana
5G Expectation and Beyond - an Operator Perspective - CG Gustiana
 
Smart class education
Smart class educationSmart class education
Smart class education
 
Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015
Masukan pokja smart_citysmartvillage_mastel_juni_2015
 
Outlook Briefing 2016: Cyber Security
Outlook Briefing 2016: Cyber SecurityOutlook Briefing 2016: Cyber Security
Outlook Briefing 2016: Cyber Security
 
Strategi Menyonsong 5G di Indonesia
Strategi Menyonsong 5G di IndonesiaStrategi Menyonsong 5G di Indonesia
Strategi Menyonsong 5G di Indonesia
 
Tor pokja satelit mastel
Tor pokja satelit mastelTor pokja satelit mastel
Tor pokja satelit mastel
 
Seoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & Concept
Seoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & ConceptSeoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & Concept
Seoul | Jun-15 | Smart Villages Agenda & Concept
 
RSVP Mastel.id
RSVP Mastel.idRSVP Mastel.id
RSVP Mastel.id
 
5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah
5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah
5G Emergence and Regulatory Challenges - DG PPI - Prof. Kalamullah
 
Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...
Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...
Agri-IoT: A Semantic Framework for Internet of Things-enabled Smart Farming A...
 
5G Indonesia
5G Indonesia5G Indonesia
5G Indonesia
 
Connected Agricultural services and internet of things..
Connected Agricultural services and internet of things..Connected Agricultural services and internet of things..
Connected Agricultural services and internet of things..
 
Preparing for the Next Broadband - MBS
Preparing for the Next Broadband - MBSPreparing for the Next Broadband - MBS
Preparing for the Next Broadband - MBS
 
Sejenak di 4G Melompati ke 5G
Sejenak di 4G Melompati ke 5GSejenak di 4G Melompati ke 5G
Sejenak di 4G Melompati ke 5G
 
How to login
How to loginHow to login
How to login
 
Smart village through convergence ppt
Smart village through convergence pptSmart village through convergence ppt
Smart village through convergence ppt
 

Ähnlich wie Perkembangan Teknologi Informasi

Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Satriyo Dharmanto
 
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBEPenyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBEIbenk Dwi ANggono
 
Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012ICT Watch
 
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]Mahadiputra S
 
BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010
BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010
BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010Billy Buhaiba
 
Economic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial TechnologyEconomic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial TechnologyBimo Tyasono
 
1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf
1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf
1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdfDeniFitriaman2
 
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...Iwan S
 
Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0 Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0 idsecconf
 
Sharing Vision IT Business Outlook 2023
Sharing Vision IT Business Outlook 2023Sharing Vision IT Business Outlook 2023
Sharing Vision IT Business Outlook 2023Ali Akbar
 
Dunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologiDunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologiNico Susanto
 
PENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..ppt
PENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..pptPENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..ppt
PENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..pptariefbudiman902449
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileAndi Zuhaerini
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileAndi Zuhaerini
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxYulisaLin
 
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...ICT Watch - Indonesia
 

Ähnlich wie Perkembangan Teknologi Informasi (20)

Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
 
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBEPenyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
 
Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012
 
Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012
 
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
 
BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010
BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010
BUKU PUTIH KEMENTRIAN KOMINFO 2010
 
Economic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial TechnologyEconomic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial Technology
 
1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf
1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf
1.Keynote Speech Simposium Wantiknas 4 Des 2019 v6_editPAKK-converted.pdf
 
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Bappenas ttg Rencana Pitaleba...
 
Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0 Industry revolution 4.0
Industry revolution 4.0
 
Sharing Vision IT Business Outlook 2023
Sharing Vision IT Business Outlook 2023Sharing Vision IT Business Outlook 2023
Sharing Vision IT Business Outlook 2023
 
Dunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologiDunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologi
 
akurat3009.pptx
akurat3009.pptxakurat3009.pptx
akurat3009.pptx
 
PENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..ppt
PENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..pptPENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..ppt
PENTAHELIX-UNPAD-1-Arif-Budi-Susilo..ppt
 
Aplikasi GE matrix
Aplikasi GE matrixAplikasi GE matrix
Aplikasi GE matrix
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobile
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobile
 
Sea igf 2021 report
Sea igf 2021 reportSea igf 2021 report
Sea igf 2021 report
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
 
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
 

Mehr von Mastel Indonesia

Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016Mastel Indonesia
 
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016Mastel Indonesia
 
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016Mastel Indonesia
 
Masukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RI
Masukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RIMasukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RI
Masukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RIMastel Indonesia
 
Company Profile Indosat Ooredoo
Company Profile Indosat OoredooCompany Profile Indosat Ooredoo
Company Profile Indosat OoredooMastel Indonesia
 
Ovum ZTE Presentation Jakarta
Ovum ZTE Presentation Jakarta Ovum ZTE Presentation Jakarta
Ovum ZTE Presentation Jakarta Mastel Indonesia
 
Next Generation Mobile Broadband @ M-ICT Era
Next Generation Mobile Broadband @ M-ICT EraNext Generation Mobile Broadband @ M-ICT Era
Next Generation Mobile Broadband @ M-ICT EraMastel Indonesia
 
Tor pokja menumbuhkembangkan ott nasional
Tor pokja menumbuhkembangkan ott nasionalTor pokja menumbuhkembangkan ott nasional
Tor pokja menumbuhkembangkan ott nasionalMastel Indonesia
 
Proposal pokja-unik-v1.5-rev-mas
Proposal pokja-unik-v1.5-rev-masProposal pokja-unik-v1.5-rev-mas
Proposal pokja-unik-v1.5-rev-masMastel Indonesia
 
Tor pokja industri aplikasi & konten
Tor pokja industri aplikasi & kontenTor pokja industri aplikasi & konten
Tor pokja industri aplikasi & kontenMastel Indonesia
 
Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015
Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015
Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015Mastel Indonesia
 
Kick off pokja konvergensi
Kick off pokja konvergensiKick off pokja konvergensi
Kick off pokja konvergensiMastel Indonesia
 
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung (globally-networked)
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung  (globally-networked)Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung  (globally-networked)
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung (globally-networked)Mastel Indonesia
 

Mehr von Mastel Indonesia (15)

Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
 
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
 
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
Indonesia Digital Transformation Outlook Briefing 2016
 
Masukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RI
Masukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RIMasukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RI
Masukan tentang Kedaulatan Siber NKRI kepada Menkominfo RI
 
Company Profile Indosat Ooredoo
Company Profile Indosat OoredooCompany Profile Indosat Ooredoo
Company Profile Indosat Ooredoo
 
Ovum ZTE Presentation Jakarta
Ovum ZTE Presentation Jakarta Ovum ZTE Presentation Jakarta
Ovum ZTE Presentation Jakarta
 
Next Generation Mobile Broadband @ M-ICT Era
Next Generation Mobile Broadband @ M-ICT EraNext Generation Mobile Broadband @ M-ICT Era
Next Generation Mobile Broadband @ M-ICT Era
 
Hate speech
Hate speechHate speech
Hate speech
 
Tor pokja menumbuhkembangkan ott nasional
Tor pokja menumbuhkembangkan ott nasionalTor pokja menumbuhkembangkan ott nasional
Tor pokja menumbuhkembangkan ott nasional
 
Proposal pokja-unik-v1.5-rev-mas
Proposal pokja-unik-v1.5-rev-masProposal pokja-unik-v1.5-rev-mas
Proposal pokja-unik-v1.5-rev-mas
 
Tor pokja industri aplikasi & konten
Tor pokja industri aplikasi & kontenTor pokja industri aplikasi & konten
Tor pokja industri aplikasi & konten
 
Pokja roadmap industri
Pokja roadmap industriPokja roadmap industri
Pokja roadmap industri
 
Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015
Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015
Masukan pokja indonesia_services_co_mastel_juni_2015
 
Kick off pokja konvergensi
Kick off pokja konvergensiKick off pokja konvergensi
Kick off pokja konvergensi
 
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung (globally-networked)
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung  (globally-networked)Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung  (globally-networked)
Kedaulatan Cyber NKRI di Era Dunia yang Serba Terhubung (globally-networked)
 

Perkembangan Teknologi Informasi

  • 1. INTERMEZZO : Perkembangan dan Prospek Sektor Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK) Dendi Ramdani, Ph.D. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
  • 2. Indonesia Commodities : 79.6% Manufacture : 8.6% Services : 11.8% Philippines Commodities : 14.5% Manufacture : 56.8% Services : 28.7% Malaysia Commodities :30.2% Manufacture : 55.4% Services : 14.4% Thailand Commodities : 18.5% Manufacture : 62% Services : 19.5% Singapore Commodities : 17.9% Manufacture : 56.6% Services : 25.5% Vietnam Commodities : 16.7% Manufacture : 76.9% Services : 6.4% Myanmar Commodities : 29.1% Manufacture : 62.3% Services : 8.7% Brunei Commodities : 91.4% Manufacture : 3.5% Services : 5% Characteristics of ASEAN’s exports (% of total export) Source: Intracen, 2014 Indonesia sangat tergantung pada komoditas dibanding negara ASEAN lainnya
  • 3. Harga komoditas terkait erat dengan perkembangan ekonomi global 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1Q00 3Q00 1Q01 3Q01 1Q02 3Q02 1Q03 3Q03 1Q04 3Q04 1Q05 3Q05 1Q06 3Q06 1Q07 3Q07 1Q08 3Q08 1Q09 3Q09 1Q10 3Q10 1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15 Coal Price Index CPO Price Index Oil Price Index Rubber Price Index Global Financial Crisis European Debt Crisis Perkembangan Indeks Harga Komoditas
  • 4. 12% 7% 25% 12% 37% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan Pertambangan & penggalian Industri pengolahan Utilities Services Share sektor industri pengolahan menurun sejak tahun 2004 Deindustrialisasi: Peranan share sektor industri sudah menurun sejak tahun 2004. Penurunan harga komoditas momentum merevitalisasi industri Sumber: BPS
  • 5. 1.2% 2.2% 2.8% 3.7% 4.2% 5.0% 5.1% 5.4% 5.6% 5.7% 6.4% 7.5% 7.8% 8.0% 9.0% 9.8% Pertambangan dan Penggalian Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda… Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Industri Pengolahan Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial… Konstruksi Transportasi dan Pergudangan Jasa Perusahaan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya Jasa Pendidikan Informasi dan Komunikasi Perbandingan Pertumbuhan PDB Sektoral 1H15 Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi pada 1H15 juga tertinggi di antara sektor-sektor lainnya Sumber: BPS
  • 6. 256.0 281.8 311.4 341 368.9 197.61 2010 2011 2012 2013 2014 1H15 PDB Sektor Informasi dan Komunikasi* (Rp Triliun) •atas dasar harga berlaku •**atas dasar harga konstan 2010 Sumber: BPS Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional Share thd Total PDB 3,7% 3,6% 3,6% 3,6% 3,5% 3,5% Perbandingan Pertumbuhan PDB Sektor Informasi dan Komunikasi dan PDB Total** 10.0% 12.3% 10.4% 10.0% 10.1% 9.8% 6.2% 6.0% 5.6% 5.0% 5.1% 4.7% 2011 2012 2013 2014 1H15 1H15 Informasi dan Komunikasi PDB Total
  • 7. 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 TLKM2010 TLKM2014 EXCL2010 EXCL2014 ISAT2010 ISAT2014 Fixed Line Cellular Data Pertumbuhan layanan data ke depan akan mengubah pola bisnis industri telekomunikasi di Indonesia Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Komposisi Pendapatan Operator Telekomunikasi CAGR 2010-2014 TLKM Fixed Line -9,0% Cellular 4,2% Data 17,5% EXCL Cellular 1,4% Data 28,1% ISAT Fixed Line -4,0% Cellular 5,0% Data 9,1%
  • 8. Indonesia menjadi pasar potensial bagi pengembang aplikasi social media. Facebook, twitter, dan Google+ merupakan social network yang paling banyak digunakan di Indonesia Sumber: we are social, katadata Top 10 Negara Pengguna FacebookMedia Sosial yang Paling Sering Digunakan, Januari 2015 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Facebook Whatsapp Twitter Facebook Messenger Google+ Linkedin Instagram Skype Pinterest Line Persen 171 66 60 54 41 35 34 34 28 27 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Jutaorang
  • 9. Penggunaan dan penetrasi internet di Indonesia meningkat pesat selama 10 tahun terakhir. Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2014 16 20 20 25 30 42 55 63 71.2 88.1 7.8 9.4 9.1 11.1 12.9 17.6 22.7 25.7 28.6 34.9 0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persen JutaOrang Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia, 2005-2014 Jumlah Pengguna Internet (juta) Penetrasi Pengguna Internet (%) Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 88 juta orang hingga akhir tahun 2014
  • 10. 0.8 0.9 1 1.3 1.3 1.7 Vietnam Thailand Philippines Malaysia Indonesia Singapore Inhabitants : 30 mn Internet users : 20 mn Digital buyers : 16 mn Inhabitants : 97 mn Internet users : 36 mn Digital buyers : 25 mn Inhabitants : 65 mn Internet users : 19 mn Digital buyers : 14 mn Inhabitants : 91 mn Internet users : 40 mn Digital buyers : 24 mn Inhabitants : 248 mn Internet users : 39 mn Digital buyers : 5 mn Inhabitants : 5.5 mn Internet users : 4.0 mn Digital buyers : 3.2 mn The Retail E-commerce Market in ASEAN market size (USD bn, 2013) Source: IMF, eMarketer, eCommerceMILO, DigitalFilipino, Frost & Sullivan, hybris, VECITA, A.T. Kearney analysis, CARI Nilai pasar e-commerce Indonesia cukup besar di ASEAN tahun 2013 10
  • 11. Economic growth has led to increased spending1 Affordability of mobile devices and mobile internet2 Growing middle income class3 The draw of online shopping’s convenience4 Growing various e-commerce sites5 Sumber: SP eCommerce, Statista Meskipun saat ini proporsinya masih rendah, potensi pertumbuhan e-commerce Indonesia ke depan cukup besar, didukung oleh perkembangan middle income class, semakin mudahnya akses internet dan terjangkaunya perangkat mobile serta pesatnya perkembangnya situs e-commerce 11
  • 12. Laporan Penelitian Analisis Dampak Pengenaan PPnBM terhadap Telepon Seluler Oktober 2015 Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
  • 13. Perkembangan Penjualan, Produksi dan Impor Telepon Seluler di Indonesia 13 Ekspor dan Impor Telepon Seluler (HS 8517120000) Dampak terhadap Tenaga Kerja Peran Industri Alat Transmisi Komunikasi/Industri Peralatan Telpon dan Faksimile dalam Perekonomian Nasional (ISIC 26310/32200) • Kebutuhan masayarakat akan telepon seluler meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir, dimana smartphone semakin populer dan mobilephone konvensional makin ditinggalkan. • Karena industri telepon seluler domestik tidak berkembang, kebutuhan konsumen akan telepon seluler sebagian besar diimpor. • Akibatnya, import meningkat tajam dalam lima tahun terakhir. • Nilai impor telepon seluler meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir dari 15 trilyun rupiah pada tahun 2008 menjadi 30 trilyun rupiah pada tahun 2013. Sementara itu, nilai ekspor dibawah 1 trlyun, dan nilainya terus mengecil. Penjualan Telepon Seluler di Indonesia
  • 14. Tujuan Penelitian 14 Tenaga Kerja PPnBM Smartphone Produksi Domestik Bruto Penerimaan Pajak Neto Permintaan Smartphone Bagian Pertama dari Penelitian Bagian Kedua dari Penelitian
  • 15. Estimasi Permintaan Smartphone 15 Metodologi • Unit analisis: individu orang. • Panjang kuesioner sekitar 5 menit waktu pengisian. • Survey dilakukan dengan cara paper based dan online surveys (www.surveymonkey.com). • Dalam pengambilan sampel, distribusi responden berdasarkan umur, gender, jenis pekerjaan dan pendapatan diperhatikan betul supaya ada keterwakilan dari tiap karakteristik kelompok. • Survey dilakukan antara 16 Februari sampai dengan 2 Maret 2015. Sample • Total respondent = 2619 orang. • Paper based = 2000 respondent. • Survey monkey = 619 respondent. Distribusi Sample per Wilayah.
  • 16. Karakteristik Responden 16 Distribusi Sample Menurut Harga Smartphone Distribusi Sample Menurut Jenis PekerjaanDistribusi Sample per Gender. Distribusi Sample Menurut Pendapatan
  • 17. Prob(x=1|S) = b0 + b1P i + b2Ii + b3(P*I) + b4Demographyi + b5Sociali + ei where, • P : Price variable. • I : Income variable. • Demography: Socio-demographic factors, such as age, gender, marital status and type of work. • Social : Sosial factors, such as peer-group-pressure, social status motivation, the perception of smart phone usage (basic/luxury). • i : the i individual Empirical Model: Multinomial Logistic Method 17
  • 18. Dampak Kenaikan Harga akibat Pengenaan PPnBM terhadap Permintaan Smartphone 18 PPnBM Harga Permintaan Temuan: • Setiap kenaikan harga 1% akan menurunkan probabilitas membeli smartphone sebesar 0,45%. (Price elasticity of demand sebesar 0,45). • Pendapatan tidak menentukan keputusan membeli smartphone (Income elasticity of demand tidak signifikan). • Pengaruh harga terhadap probabilitas pembelian smartphone bersifat independen terhadap tingkat pendapatan (=tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan).
  • 19. Dampak ICT terhadap Pertumbuhan Ekonomi • Base model untuk estimasi pengaruh ICT terhadap PDB adalah model pertumbuhan ekonomi (Solow, 1956). • Menurut Solow pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tiga sumber utama, yaitu: capital (K), labor (L), dan human capital (A). • Model Solow ini kemudian dimodifikasi dengan memasukan variabel ICT (Colecchia and Schreyer, 2002). • ICT diproxy/ didekati dengan melihat perkembangan jumlah cellular phone subscriber dan fixed line subscriber. 19
  • 20. Model Empiris: ICT & PDB Growth Model empiris hubungan ICT dengan PDB growth (data tahun 1995-2013) adalah: PDB = PDB atas harga dasar 2000 (Milyar Rp) (Sumber data: BPS) INV = Nilai investasi (Juta Rp) (Sumber data: BPS) CELL = Jumlah cellphone subscriber (Sumber data: International Telecommunication Union) FIX = Jumlah fixed line subscriber (Sumber data: International Telecommunication Union) EMP = Jumlah tenaga kerja (Sumber data: BPS) SER = Rasio angka partisitasi sekolah (Sumber data: BPS) TELE_CELL = Teledensitas cellphone (Sumber data: International Telecommunication Union) TELE_FIX = Teledensitas fixline (Sumber data: International Telecommunication Union) CR98 = Variabel dummy krisis ekonomi tahun 1998     98__ lnlnlnlnln 8765 43210 CRFIXTELECELLTELESER EMPFIXCELLINVPDB 20
  • 21. Pengenaan PPnBM Smartphone akan Menurunkan PDB, Menciptakan Pengangguran Baru dan Berdampak Negatif terhadap Penerimaan Pajak Neto 21 Dampak terhadap PDB Dampak terhadap Penerimaan Pajak Netto (PPnBM 10%) Dampak terhadap Tenaga Kerja Dampak terhadap Penerimaan Pajak Netto (PPnBM 20%)
  • 22. Dampak Pengenaan PPnBM terhadap Perekonomian 22
  • 24. 24 Industri Mana yang Terkait Dekat dengan Industri Telepon Seluler Forward Linkages Industri Telepon Seluler Backward Linkages Industri Telepon Seluler Keterkaitan ke depan industri telepon selular paling besar dengan sektor Jasa lainnya (24,8%), dan Industri barang-barang elektronik (21,8%). Artinya, sektor jasa lainnya adalah sektor yang paling banyak menggunakan output dari industri industri telepon seluler. Catatan: Jasa lainnya adalah Film dan jasa distribusi swasta; Jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan swasta, Jasa perbengkelan; Jasa perorangan dan rumah tangga. Industri ini dikenal sebagai Industri kreatif. Keterkaitan ke belakang dari industri telepon seluler terbesar adalah ke sektor industri peralatan listrik (34.4%), sektor perdagangan (17%) dan industri kimia (7,1%). Artinya, industri telepon seluler menggunakan input-inputnya dari sektor industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik sebesar 34,4%, dari sektor perdagangan sebesar 17%, dan industri kimia sebesar 7,1%.
  • 25. Sektor Perdagangan, Industri Alat Transmisi & Komunikasi, dan Industri Kreatif terkena dampak paling Besar 25 Pengenaan PPnBM akan menurunkan permintaan telepon seluler, yang selanjutnya menurunkan kegiatan produksi. Penurunan nilai tambah (PDB) ini akan terdistribusi ke sektor- sektor produktif. Sektor yang mengalami dampak terbesar adalah sektor Industri alat transmisi dan alat komunikasi yang akan mengalami penurunan sebesar 48,7% dari total dampak penurunan PDB. Selanjutnya, sektor perdagangan (9,1%) dan industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik (8,3). Distribusi Dampak Penurunan Nilai Tambah per Industri Distribusi Dampek Penurunan Lapangan Kerja per Industri Pengenaan PPnBM akan menurunkan permintaan telepon seluler, yang akan menurunkan kegiatan produksi dan penciptaan lapangan kerja. Penurunan lapangan kerja ini akan terdistribusi ke sektor-sektor produktif. Sektor yang mengalami dampak terbesar adalah sektor perdagangan yang akan mengalami penurunan sebesar 36% dari total dampak penurunan jumlah lapangan kerja. Selanjutnya, sektor industri alat transmisi dan alat komunikasi (15,2%) dan jasa lainnya (11,1%).
  • 26. Responden mengatakan bahwa Smartphone bukan Barang Mewah 26 "Menurut Anda, smartphone termasuk kebutuhan dasar (necessity) atau barang mewah (luxury)?". Skala 1 (kebutuhan dasar) ------ 7 (barang mewah) Penilaian terhadap smartphone apakah barang kebutuhan dasar atau luxurious, berdasarkan kelas pendapatan Penilaian terhadap smartphone apakah barang kebutuhan atau lux, berdasarkan kelas harga
  • 27. Sikap Responden terhadap Pengenaan PPnBM Smartphone 27 Menurut Anda, jika telepon seluler/HP akan dikenakan pajak tambahan, mulai dari harga berapakah smartphone pantas dikenakan pajak tambahan tersebut? Berapa batas tertinggi (maksimum) besar kenaikan harga karena pajak di mana Anda masih tetap membeli smartphone tersebut?
  • 28. Kesimpulan • Semua cellphone subscriber (100%) menciptakan nilai tambah bagi perekonomian sebesar 5,52% dari PDB. • Jika dinyatakan dalam nilai rupiah, 1 cellphone subscriber menciptakan nilai tambah sebesar Rp 527.000 (harga konstan tahun 2000) atau Rp 1.728.000 (harga berlaku). • Pengenaan PPNBM sebesar 10%, akan menurunkan PDB sebesar 0,25%, menciptakan pengangguran baru sebesar 90.864, dan menurunkan penerimaan pajak netto sebesar Rp 1,3 trilyun . • Sektor yang akan terkena dampak terbesar adalah sektor perdagangan, industri kreatif dan industri alat transmisi & komunikasi. • Smartphone adalah bukan barang mewah ditunjukan dari hasil estimasi bahwa pendapatan tidak berpengaruh pada keputusan membeli smartphone dan dari penilaian subyektif konsumen, yang robust tidak dipengaruhi harga smartphone dan tingkat pendapatannya. 28
  • 29. Rekomendasi 29 • Pengenaan PPnBM bersifat counter-productive terhadap perekonomian nasional karena berdampak negatif terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja. • Pengenaan PPnBM smartphone juga bukan kebijakan yang efektif menaikan penerimaan pajak negara. • Alih-alih ingin menaikan penerimaan negara, kebijakan ini justru menurunkan penerimaan netto pajak. • Oleh karenanya, pengenaan PPnBM terhadap smartphone sebaiknya tidak dilakukan.