SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN                     Disahkan oleh:
                        LINTAS WILAYAH
                                                                   Dirjen PP&PL
                 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
                   PEMERIKSAAN KESEHATAN ABK
                                                                    Prof.dr.Tjandra Yoga
                                                               Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H,
              No. Dokumen : 03.003.2009     Hal : 64 dari 66                DTCE




I.   PERSIAPAN:

     A. SUMBER DAYA MANUSIA
        1. Dokter
        2. Dokter gigi
        3. Psikologi
        4. D-3 Keperawatan
        5. D-3 Analis
        6. D-3 Penata Rontgen
        7. Petugas penata refraksi
        8. Petugas penata audiometri
        9. Petugas penata spirometri


     B. SARANA DAN PRASARANA

       RUANG PEMERIKSAAN
       Terdapat meja periksa, kursi tunggu peralatan medis, laboratorium
       dan peralatan lainnya.

       PERALATAN
       1. Peralatan periksa medis : tensi meter, stetoskop, termometer,
           senter.
       2. Timbangan, alat pengukur tinggi badan.
       3. Snellent chart
       4. Ishihara book
       5. Peralatan laboratorium set
       6. Audiometer
       7. Spirometer
       8. Rontgen portable
       9. EKG
       10. Torniquet
       11. Dental Unit
       12. Jas periksa petugas




                                   64
BAHAN
       1. Reagensia lengkap
       2. Spuit 3cc, 5 cc
       3. Pot urine
       4. Pot sputum
       5. Rectal swab dengan media transport
       6. Film rontgen
       7. Kertas EKG
       8. Kertas spirometri
       9. Kertas Audiogram
       10. Alkohol swab
       11. Plester
       12. Chlorine serta bahan desinfektan lain


II.   JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH

      JENIS KEGIATAN
        Wawancara
        Pemeriksaan Fisik
        Pemeriksaan Laboratorium/ Rontgen, dll
        Penyuluhan Kesehatan
        Penerbitan Dokumen Kesehatan

       LANGKAH –LANGKAH KEGIATAN
       1. Keagenan kapal / ABK membuat permohonan pemeriksaan ABK
          ke Kepala KKP
       2. Surat permohonan didisposisikan ke bidang/seksi UKLW
       3. Surat permohonan di register di medical record.
          Pengisian data pribadi ABK : nama, jenis kelamin, tempat
          tanggal lahir, alamat, nomor paspor, pekerjaan, jabatan.
       4. Anamnesis : riwayat penyakit sekarang, penyakit terdahulu,
          riwayat penyakit keluarga, riwayat pemeriksaan sebelumnya (
          jika ada, disertai bukti tertulis), riwayat pengobatan.
       5. Dilakukan pemeriksaan fisik head to toe, hasil pemeriksaan
          dicatat di status pasien.) Dan dilakukan pemeriksaan
          laboratorium rutin (darah, urin, feces rutin
       6. Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan yang
          dibutuhkan, meliputi :
                   pemeriksaan radiologi thorax
                   pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)
                   pemeriksaan audiometri
                   pemeriksaan spirometri
       7. Hasil pemeriksaan penunjang yang meragukan baru dikonfirm
          ke dokter yang mempunyai kompetensi
       8. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan penunjang
          lain di evaluasi untuk menyatakan ABK .


                                     65
ALGORITMA PEMERIKSAAN KESEHATAN ABK




III.   JEJARING KERJA
       1. ADPEL
       2. INSA
       3. Perusahaan Pelayaran
       4. Rumah Sakit
       5. Laboratorium Klinik
       6. Nahkoda
       7. Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
       8. Dokter spesialis konsulen

IV.    MEKANISME PELAPORAN
        Register Harian
        Laporan bulanan melalui SIM KESPEL



                                  66
UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN                       Disahkan oleh:
                          LINTAS WILAYAH
                                                                       Dirjen PP&PL
                   STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
                      VAKSINASI INTERNASIONAL
                                                                        Prof.dr.Tjandra Yoga
                                                                   Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H,
               No. Dokumen : 03.004.2009        Hal : 67 dari 74                DTCE




I.   PERSIAPAN

     A.    SUMBER DAYA MANUSIA
           a. Dokter
           b. D3-Keperawatan/ Kebidanan (Vaksinator)
           c. D3-Farmasi
           d. D3-Analis
           e. Sopir Ambulans

     B.    SARANA DAN PRASARANA
           RUANG VAKSINASI
           berisi : meja periksa, meja instrumen, tirai penutup.

           PERALATAN :
           1. Tensimeter stethescope
           2. Thermometer
           3. Alat penghancur jarum suntik
           4. Coldchain
           5. Coolbox
           6. Ice pack
           7. Nierbeken
           8. Pinset serurgis
           9. Gunting

          BAHAN :
           1. Vaksin
           2. Adrenalin
           3. Infus set, Abbocath
           4. Cairan Nacl 0,9 % atau RL Bhn penanggulangan syok anafilaksis
           5. Kapas
           6. Alkohol 70%
           7. Disposible Syringe 1 cc dan 3 cc
           8. Handscoen
           9. Plester,Tabung O2, isi, regulator beserta Facemask




                                     67
LABORATORIUM:
         1. Test Kehamilan

        FORMULIR:
         1. Formulir permohonan vaksinasi,
         2. Form status pasien,
         3. Surat Keterangan kontra indikasi Vaksinasi ( BahasaInggris)
         4. Buku ICV


II.   JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH

      JENIS KEGIATAN:
      1. Pemeriksaan Kesehatan
      2. Pemberian Imunisasi
      3. Penerbitan buku ICV

      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
      1. Pemohon vaksinasi mendaftar di loket pendaftaran.
      2. Pemohon vaksinasi diarahkan menuju ruangan pelayanan
         vaksinasi.
      3. Pemohon vaksinasi mengisi formulir permohonan Vaksinasi
         yang meliputi : Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
         pekerjaan, alamat, No Telp, No Pasport, Negara tujuan, jenis
         Vaksinasi, nama dan alamat agen perjalanan, . Selain itu
         formulir ini juga berisi bahwa pemohon telah mengetahui
         informasi tentang vaksinasi dan kemungkinan efek sampingnya.
         Kemudian formulir ditandatangani oleh pemohon. Selain sebagai
         alat administrasi, formulir ini juga berfungsi sebagai Inform
         Consent.

      4. Petugas mencatat identitas pemohon ke dalam buku registrasi
         khusus vaksinasi yang meliputi : Nomor buku ICV, nama,
         Nomor pasport, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
         pekerjaan, alamat, Negara tujuan, jenis vaksin, tanggal
         pemberian vaksin dan masa berlaku vaksinasi, Nomor Batch
         Vaksin dan tanggal kadaluarsanya .
      5. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kepada pemohon berupa
         pemeriksaan fisik. Khusus vaksinasi meningitis, WUS dilakukan
         pemeriksaan tes kehamilan. Hasil pemeriksaan ini dicatat dalam
         form status pasien, yang juga berisi tentang riwayat alergi dan
         riwayat vaksinasi dan riwayat penyakit dahulu.
      6. Tindakan vaksinasi dilakukan oleh dokter atau perawat atas
         instruksi tertulis dari dokter.
      7. Bila ditemukan kontra indikasi atas keterangan dokter ahli ,
         maka pemberian vaksinasi tidak dilakukan, maka kepada
         pemohon diberikan penjelasan tentang akibat yang mungkin
         timbul bila tidak mendapatkan imunisasi, dan diberikan surat
         keterangan secara tertulis

                                   68
8. Bila tidak ditemukan kontra indikasi, selanjutnya :
       a. Vaksinator mencuci tangan dengan sabun, kemudian
           dilanjutkan dengan memakai handscoen.
       b. Ambil vaksin yang akan dipakai, lakukan pengecekan vial
           vaksin untuk memastikan nama jenis vaksin, tanggal
           kadaluarsa dan warna larutan vaksin.
       c. Untuk kemasan vaksin yang berbentuk beku kering,
           dilakukan pencampuran dengan cairan pelarutnya sesuai
           dengan petunjuk.Kemudian dikocok sampai rata, lalu
           perhatikan warna larutan vaksin. Warna larutan vaksin
           yang baik yaitu putih bening/jernih, jika tidak maka berarti
           larutan vaksin tersebut sudah rusak walaupun belum
           kadaluarsa, jadi vaksin tersebut tidak dapat digunakan.
       d. Untuk vaksin multi dosis yang sudah di oplos, maka
           sebaiknya di habiskan dalam waktu 8 jam, karena kalau
           sudah lewat batas waktu tersebut maka efektifitas vaksin
           sudah berkurang, sisa vaksin tersebut tidak dapat dipakai
           dan harus dibuang.
       e. Kemudian aspirasi larutan vaksin yang sudah siap pakai
           sesuai dengan, lalu ganti needlenya dengan yang baru.
           Vaksin sudah siap untuk disuntikkan.
       f. Setelah dilakukan desinfeksi pada kulit dengan kapas air
           hangat, kemudian dilakukan penyuntikan vaksin.
           Vaksinasi Yellow Fever dan Meningitis penyuntikan
           secara sub kutan yaitu posisi jarum suntik menembus kulit
           dengan kemiringan 45 ْ◌. Sedangkan Vaksinasi Thyfoid
           dan influenza secara intramuscular yaitu jarum suntik
           menembus kulit dalam posisi tegak lurus atau 90 ْ◌.
           dilakukan desinfeksi pada kulit dengan kapas . Setelah
           jarum menembus kulit dilakukan aspirasi sedikit untuk
           memastikan bahwa jarum suntik tidak masuk kedalam
           pembuluh darah. Selanjutnya dilakukan penyuntikan
           secara perlahan sampai larutan vaksin habis. Setelah itu
           jarum dicabut, lalu lubang bekas penyuntikan segera
           ditutupi dengan kapas dan diplester.
       g. Catatan : sebaiknya menjadi langkah tersendiri Bila terjadi
           syok anafilaktik, atasi dengan segera menyuntikkan
           adrenalin 1:1000 dengan dosis 0,2 s/d 0,3cc secara
           intramuskular. Pasang infus dan berikan oksigen.
           Lanjutkan dengan observasi ketat tanda-tanda vital
           seperti tensi, nadi dan pernafasan serta kesadaran. Bila
           sampai terjadi henti nafas dan henti jantung lakukan RJP.
           Sementara itu siapkan fasilitas ambulan untuk merujuk
           pasien ke Rumah sakit. Bila dalam 15 menit belum ada
           perubahan, penyuntikan adrenalin dapat dilakukan lagi
           seperti sebelumnya.
       h. Setelah semua proses penyuntikan selesai, pisahkan
           syringe disposible dari sampah medis yang lain untuk
           kemudian dilakukan penghancuran needle dengan alat
           khusus.
                              69
9. Tempat pelayanan vaksinasi :
      a. Ruang Pelayanan Vaksinasi atau klinik KKP.
10. Vaksin yang digunakan adalah yang sudah disetujui oleh WHO,
    dengan persyaratan : belum kadaluarsa, tersimpan dengan
    baik dalam cold chain dengan suhu 2 ْ◌ C s/d 8 ◌C ,  tidak
                                                     ْ
    berubah secara fisik. Setelah vaksinasi, diterbitkan buku ICV
    sesuai lampiran 6 IHR 2005.
11. Buku ICV ditandatangani oleh yang bersangkutan dihadapan
    petugas vaksinasi, bagi anak-anak tandatangan dapat diwakili
    oleh orang tua wali, sedangkan bagi yang buta huruf dapat
    mempergunakan cap jempol jari kanan.
12. Buku ICV diserahkan pada yang bersangkutan setelah
    ditandatangani oleh Pejabat KKP yang berwenang berdasarkan
    UU yang berlaku dan IHR 2005(Kepala KKP/ Pejabat yang
    telah ditunjuk berdasarkan SK Dirjen).




                           70
ALGORITMAVAKSINASI                                   Pengguna
INTERNASIONAL                                          Jasa



                                                      Pemohon


                                                     Pendaftaran


                                                Pemeriksaan Kesehatan                     Legalisasi
             Test kehamilan

                                                                           Tidak Kontra
                                                                              Indikasi
                         Kontra Indikasi
                                                        Pemberian Vaksin Sesuai Dosis
                       Tidak Divaksinasi
                                                                   Pengisian Buku ICV

                          Diberi Surat                     Buku ICV Ditandatagani/
                          Keterangan                      Cap Jempol Oleh Pemohon

                                                 Penandatanganan ICV Kepala/Dokter KKP


                                                  Pemberian Cap Stempel Identitas KKP


                                                 Serah Terima Buku ICV dan Pembayaran


                                                        Pencatatan dan Pelaporan




                                           71
III.   JEJARING KERJA
       Dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi dapat dibina jejaring kerja
       dengan instansi terkait:
       1. Administratur Pelabuhan /Bandara
       2. Imigrasi
       3. Beacukai
       4. Kandepag (Kantor Departemen Agama)
       5. Dinkes (dinas kesehatan)
       6. Kedutaan arab saudi
       7. PJ TKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia)
       8. Biro perjalanan umroh
       9. AMPUH
       10. AMPPUH
       11. SEPUH
       12. Asosiasi KBIH
       13. Rumah Sakit/Klinik
       14. Dll


IV.    MEKANISME PELAPORAN
       Pelaporan dilaksanakan oleh petugas imunisasi yang meliputi:
       1. Laporan pemberian imunisasi
       2. Laporan stok vaksin
       3. Laporan obat
       4. Laporan penerbitan dokumen ICV

Laporan intern dapat dilakukan setiap minggu, sedangkan laporan bulanan
dapat dilakukan melalui SIMKESPEL (Sistem Informasi Managemen
Kesehatan Pelabuhan).




                                     72
Form 1 : Permohonan Vaksinasi

                  KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
                …………………………………………………………



                                   FORMULIR
                              PERMOHONAN VAKSINASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

        Nama                                  : ……………………………………………
        Nomor Pasport                         : ...............................................................
        Tempat Tanggal Lahir                  : …………………………………….............
        Jenis Kelamin                         : ………………………………………….....
        Pekerjaan                             : ……………………………………………
        Alamat/ No. Telp                      : .............……………………………………
                                               …...…………………………………………
        Negara Tujuan                         :..……………………………………………
        Jenis Vaksinasi                       : ……………………………………………
        Nama Travel/Agen                      : ……………………………………………
        Alamat Travel/Agen                    : ……………………………………………
                                                 ..…………………………………………

Dengan ini memohon kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan
…………………….........................................................................................,
agar dapat memberikan vaksinasi ………………………….. kepada saya.
Dengan ini saya juga menyatakan bahwa semua informasi yang
berhubungan dengan vaksinasi ini telah saya ketahui, termasuk efek
sampingnya atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

Demikianlah permohonan                  ini      dibuat         agar       dapat         dipergunakan
sebagaimana mestinya.
                                                                   …………., …………...2009
                                                                          Pemohon



                                                                           ( ……………………. )




                                                  73
Form 3. Surat Keterangan Tidak di vaksinasi karena ada kontra indikasi


            KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
          …………………………………………………………




                       SURAT KETERANGAN




                                 74
UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN                       Disahkan oleh:
                         LINTAS WILAYAH
                                                                      Dirjen PP&PL
                 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
                PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK
                                                                       Prof.dr.Tjandra Yoga
                                                                  Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H,
              No. Dokumen : 03.005.2009        Hal : 75 dari 79                DTCE




I.   PERSIAPAN

     A.   SUMBER DAYA MANUSIA
          Analis Laboratorium

     B.   SARANA DAN PRASARANA
          Meja pemeriksaan

          PERALATAN
          Peralatan Laboratorium terdiri dari set:
          1.   Fotometer
          2.   Microlab
          3.   Mikroskop binoculer
          4.   Sentrifuge
          5.   Hemocytometer
          6.   Tabung reaksi
          7.   kaca benda
          8.   Lancet darah
          9.   Torniquet (ikatan pembendung)
          10. Bunsen
          11. Urinometer
          12. Pot Urine
          13. Gunting
          14. Baskom untuk cuci tangan
          15. Lemari es
          16. Pot feces
          17. Tempat Pembuangan Limbah
          18. Apron

          BAHAN
          1. Reagensia laboratorium
          2. Larutan Turk
          3. Larutan Hayem
          4. Giemsa
          5. Alkohol 70%
          6. Larutan Kinyoun-Gabbet
          7. Handscoen
          8. Disposable syringe
          9. Veinoject
                                    75
10.   Kapas
           11.   Plester
           12.   Aquadest
           13.   PPE
           14.   Reagen
           15.   Lidi Swab


II.   KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH
      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
      1. Pengambilan Sampel
      2. Penanganan Sampel
      3. Pengujian Sampel
      4. Pemusnahan Sampel

      1. PENGAMBILAN SAMPEL
         Sampel atau specimen diambil dari Darah, Urine, Dahak dan Tinja,
         sekret. Masing-masing sampel berbeda dalam pengambilan,
         penanganan dan pemeriksaannya.
         Perlu dijelaskan kewaspadaan universal bagi petugas laboratorium

        a. DARAH
           Cara pengambilan darah Kapiler :
           - Tempat yang akan diambil darahnya dibersihkan dahulu
             dengan Alkohol 70%
           - Peganglah bagian yang akan ditusuk (jari manis atau tengah
             sampai warna kulit merah)
           - Tusuklah dengan cepat memakai lancet darah atau alat
             penusuk.
           - Tusukan harus cukup dalam sehingga darah mengalir keluar
             dengan sendirinya.
           - Tetesan yang pertama keluar di bersihkan dengan kapas
             atau dengan kertas saring.
           - Tetesan yang berikutnya baru diambil untuk pemeriksaan
             laboratorium.
           - Setelah selesai diambil darah,jari dibersihkan dengan Alkohol
             70%.

           Cara Pengambilan Darah Vena :
           Pada orang dewasa diambil pada salah satu Vena lipatan siku
           tangan. Biasanya digunakan Spuit 5 atau 10 cc. Caranya :
           - Pasanglah pita pembendung pada tangan.
           - Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan Alkohol 70%
              dan biarkan kering.
           - Tusuklah kulit menggunakan jarum dengan sudut kemiringan
              45°
           - Tariklah pengisap spuit secara perlahan sampai darah terisi
              sesuai dengan yang dibutuhkan.
           - Kemudian buka pita pembendung dan letakkan kapas alkohol
              70% diatas jarum dan cabut jarumnya.
                                    76
b.URINE
     Pengambilan urine untuk pemeriksaan laboratorium klinik
     sebaiknya digunakan urine segar (urine yang baru ditampung).
     Urine diambil dari urine aliran tengah yaitu : Urine yang keluar
     pertama dibuang atau tidak boleh digunakan                 untuk
     pemeriksaan. Kemudian urine yang keluar berikutnya yang
     dipakai untuk pemeriksaan.


  c. DAHAK ( SPUTUM )
     Dahak yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium adalah
     dahak yang baru dikeluarkan pasien. Dahak SPS

  d. TINJA
     Tinja yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium adalah
     tinja yang baru diambil dari pasien, rectal swab

  2. PENANGANAN SAMPEL
     Penanganan Sampel untuk darah kapiler yaitu langsung
     diperiksa laboratoriumnya. Untuk darah vena bisa langsung
     digunakan atau jika kita ingin mengambil serum dari darah,
     maka darah dibiarkan membeku dalam tabung baru kemudian
     disentrifuge. Jangan lupa mencantumkan label / etiket ditabung
     darah untuk menghindarkan tertukarnya sampel. Untuk
     urine,jika yang akan diperiksa sedimennya maka harus
     disentrifuge terlebih dahulu .Semua sample seperti darah, urine,
     dahak, dan tinja harus disimpan dalam wadah yang bersih/steril
     dan diberi label. Didalam label dituliskan nama pasien,jenis
     kelamin,umur,jenis pemeriksaan.

  3. PENGUJIAN SAMPEL
     Untuk pengujian sampel darah,urine,tinja dan dahak bisa
     langsung dilakukan sesuai dengan permintaan dokter.

  4. PEMUSNAHAN SAMPEL
     Sampah laboratorium dikumpulkan pada kantong plastik dan
     dipisahkan antara sampah medis dan non medis. Untuk sampah
     medis dibakar dengan menggunakan incinerator sedangkan
     sampah non medis dibuang ditempat sampah atau
     penampungan.


III. ALUR PELAYANAN LABORATORIUM
    1. Pengguna jasa/ masyarakat pelabuhan datang ke pendaftaran
       KKP selanjutnya ke poliklinik atau bila membawa rujukan dokter
       dari luar dapat langsung ke laboratorium klinik
    2. Di poliklinik dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter

                               77
3. Untuk menunjang / konfirmasi diagnosa dilakukan pemeriksaan
      laboratorium klinik
   4. Surat permintaan pengujian laboratorium dari dokter
   5. Pengambilan spesimen oleh tenaga kesehatan
   6. Pengujian spesimen oleh analis kesehatan
   7. Hasil pengujian diserahkan ke dokter pemeriksa
   8. Bila kemampuan pengujian laboratorium terbatas dilakukan
      rujukan spesimen ke laboratorium yang lebih lengkap


IV. FORMULIR-FORMULIR
    • Form permintaan pengujian specimen
    • Form hasil pengujian specimen
    • Form rujukan specimen

V. JEJARING KERJA
   1. Laboratorium Daerah
   2. Rumah Sakit

 VI.PENCATATAN DAN PELAPORAN
    1. Registrasi harian
    2. Laporan Bulanan melalui Sim Kespel




                              78
ALGORITMA PELAYANAN LABORATORIUM




               79
UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN                     Disahkan oleh:
                        LINTAS WILAYAH
                                                                   Dirjen PP&PL
                 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
               PEGAWASAN LALU LINTAS ORANG SAKIT
                   DI PELABUHAN, BANDARA, PLBD                      Prof.dr.Tjandra Yoga
                                                               Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H,
                                                                            DTCE
              No. Dokumen : 03.006.2009     Hal : 80 dari 86


I.   PERSIAPAN

     A. SUMBER DAYA MANUSIA
        1. Dokter
        2. D-3 Keperawatan
        3. D-3 Analis
        4. D-3 Penata Rontgen
        5. Sopir Ambulan

     B. SARANA DAN PRASARANA
         RUANG PEMERIKSAAN:
        Terdapat meja anamnesis; tempat tidur pemeriksaan; kursi tunggu
        yang memadai.

       PERALATAN
       Peralatan di ruang pemeriksaan berupa
         1. Tensi meter
         2. Stetoskop
         3. Alat pendeteksi suhu badan
         4. Senter
         5. Tangue Spatel
         6. Laringoscope
         7. Palu Patella
         8. EKG
         9. Spirometri
         10. 10.Rontgen
         11. Rapid Test
         12. Kursi roda
         13. Tandu pasien
         14. Ambulans evakuasi


       BAHAN
        1. Perlengkapan APD berupa jas pemeriksa, sarung tangan,
           masker, tutup kepala, kacamata goggle dll.
        2. Form status pasien
        3. Form Surat Izin Angkut Orang Sakit
        4. Form Surat Izin Masuk Bebas Penyakit Menular
        5. Health Alert Card
                                   80
II.   KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH
      KEGIATAN:
      a.  Kedatangan Orang Sakit
      b.  Keberangkatan orang sakit

      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
      a. KEDATANGAN ORANG SAKIT
         1. Informasi kedatangan orang sakit dari nakhoda kapal atau
            pilot pesawat melalui ATC ke KKP.
         2. Informasi di sampaikan melalui radio atau alat komunikasi
            lain yang berisi informasi :
             Keadaan umum orang sakit.
             Apakah penderita sakit pada saat di alat angkut
             Jika tidak, apakah ada surat pengantar dari KKP / Port
                 health asal yang menyatakan os bukan penderita
                 penyakit menular.
         3. Jika tidak disertai surat pengantar, dokter KKP melakukan
            pemeriksaan langsung orang sakit di atas kapal/pesawat
            untuk menilai tanda-tanda penyakit menular.
         4. Dalam melakukan pemeriksaan langsung diatas dokter dan
            petugas KKP menggunakan APD, minimal masker dan
            sarung tangan.
         5. Jika di temukan tanda-tanda penyakit menular maka orang
            sakit tersebut diisolasi dan dirujuk ke rumah sakit rujukan
            penyakit menular.
         6. Penumpang yang kontak (2 baris kiri dan kanan dan 2 baris
            kedepan dan kebelakang) dilakukan karantina sesuai SOP
            penanganan PHEIC
         7. Sedangkan penumpang lain dalam alat angkut yang sama
            yang masuk ke pintu Negara harus melewati thermoscanner
            atau pengukuran suhu tubuh dengan thermometer telinga
            dan diberikan Health Alert Card
         8. Surat pengantar yang menyatakan orang sakit bukan
            penderita penyakit menular bisa dikeluarkan oleh Rumah
            Sakit dan dilegasasi dokter KKP.
         9. Terhadap orang sakit yang disertai surat izin angkut orang
            sakit dari pelabuhan/ bandara asal dan bukan penderita
            penyakit menular, dapat melanjutkan perjalanan.
            Sedangkan orang sakit yang masuk tanpa surat izin angkut
            orang sakit dari pelabuhan/ bandara asal setelah
            pemeriksaan bukan penderita penyakit menular diberikan
            surat izin masuk orang sakit.




                                   81
b.   KEBERANGKATAN ORANG SAKIT
     1. Orang sakit yang akan melakukan perjalanan harus
        mengajukan permohonan izin angkut orang sakit.
     2. Permohonan izin angkut orang sakit disertai dengan surat
        pengantar dari RS / Dokter yang berisi diagnosa medik serta
        informasi bukan penderita penyakit menular.
     3. Dokter dan paramedis melakukan pemeriksaan surat
        pengantar tersebut apakah ada disebutkan keterangan
        tentang penyakit menular.
     4. Orang sakit yang tidak disertai dengan surat pengantar dari
        RS / Dokter dilakukan pemeriksaan untuk menilai apakah
        orang sakit tersebut menderita penyakit menular.
     5. Dalam melakukan pemeriksaan langsung diatas dokter dan
        petugas KKP menggunakan APD, minimal masker dan
        sarung tangan.
     6. Bila orang sakit tersebut berpenyakit menular, maka orang
        tersebut tidak diizinkan berangkat dan dirujuk/ dikembalikan
        ke rumah sakit.
     7. Sedangkan orang sehat yang kontak erat dengan orang sakit
        menular tersebut boleh berangkat setelah dikarantina selama
        2 kali masa inkubasi (SOP Penanggulangan PHEIC)
     8. Pemeriksaan juga ditujukan untuk menilai apakah os tersebut
        laik terbang/ berlayar atau tidak laik.
     9. Orang sakit yang tidak menderita penyakit menular serta laik
        terbang/ berlayar di berikan Surat Izin Angkut Orang Sakit
        Sedangkan orang sakit yang tidak menderita penyakit
        menular tetapi tidak laik terbang/ berlayar ditunda
        keberangkatannya sampai kondisi stabil atau berangkat
        dengan didampingi dokter/ atau paramedis yang
        berkompotensi untuk evakuasi.




                              82
ALGORITMA KEDATANGAN
ORANG SAKIT

                            INFORMASI ORANG
                                 SAKIT


                         IZIN ANGKUT ORANG SAKIT
                            DARI EMBARKASI ASAL


              ADA                               TIDAK ADA

            IZIN MASUK
                                            PEMERIKSAAN FISIK



                           PENYAKIT MENULAR                 PENYAKIT TIDAK
                                                              MENULAR


          PHEIC                 NON PHEIC                SURAT IZIN MASUK
                                                           ORANG SAKIT

        SOP PHEIC




                           83
ALGORITMA KEBERANGKATAN
ORANG SAKIT
                                            ORANG SAKIT

                                             PERMOHONAN

                                        SURAT KETERANGAN BUKAN
                                     PENDERITA PYKT MENULAR DARI RS


                                                                    TIDAK ADA
               ADA

                                                               PEMERIKSAAN FISIK



                                                   PENYAKIT TIDAK                  PENYAKIT
                                                     MENULAR                       MENULAR


                        TIDAK LAIK
LAIK TERBANG                                                          NON PHEIC           PHEIC
                         TERBANG


           ADA PENDAMPING            TANPA PENDAMPING                                 ISOLASI/ RUJUK
                MEDIS                      MEDIS

    SURAT IZIN ANGKUT                      TUNDA                                         SOP PHEIC
      ORANG SAKIT




                                      84
III. JEJARING KERJA
     1. ADPEL / ADBANDARA
     2. NAKHODA / PILOT
     3. PERUSAHAAN PELAYARAN / AIRLINER
     4. RUMAH SAKIT
     5. PORT HEALTH ASAL / TUJUAN

IV. PELAPORAN
    Mekanisme pelaporan :
    1. Laporan harian dan bulanan
    2. Untuk kasus PHEIC di laporkan min. 1 x 24 jam ke DirJen PP & PL.
    3. Laporan bulanan melalui simkespel




                                  85
LAMPIRAN




Number     : PM.04.02/VIII.4/     /2008
To         : Port Health Office of ………………………



Dear Medical Doctor of   Port     Health                                  Office   of
…………………………………. We reffered 1 (one) patient,

     Name            : …………………………………
      Age            : ……… years old
     Sex             : ................................................
     Nationality     : …………………………………
     Pasport No.     : …………………………………
     Address         :………………………………..…

The patient is not being suffered from quarantine disease and
communicable disease.
Thank you.
                                  ………., ……………………200
                                  Port Health Officer
                                  Port Medical Doctor,




                                   86
UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN                    Disahkan oleh:
                        LINTAS WILAYAH
                                                                  Dirjen PP&PL
                STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
                  PENGAWASAN OBATDAN ALAT
                 KESEHATAN DI KAPAL / PESAWAT                      Prof.dr.Tjandra Yoga
                                                              Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H,
                                                                           DTCE
             No. Dokumen : 03.007.2009     Hal : 87 dari 95


I.    PERSIAPAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA
       Dokter
       D-3 Farmasi
       D-3 Keperawatan

B. SARANA DAN PRASARANA
     PERALATAN
     1. Mobil Operasional
     2. Kendaraan operasional
     3. Handy Talky
     4. Life Jacket
     5. Sepatu safety
     6. Helm
     7. Sarung tangan
     8. Kacamata Google

      BAHAN
      1. Surat Tugas
      2. Check List/Daftar Obat, P3K Kapal sesuai dengan IMO
      3. Check List/Daftar Obat, P3K Pesawat sesuai dengan ICAO
      4. Form Berita Acara Hasil Pemeriksaan
      5. Blangko Sertifikat  Baku


II.   JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH
       KAPAL
      1. Pemeriksaan kelengkapan obat dan alat kesehatan dilakukan
      2. Kepala KKP mengeluarkan Surat Tugas pemeriksaan
         ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan di kapal
      3. Petugas pemeriksa menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan
      4. Petugas menjelaskan kepada Nakhoda mengenai maksud dan
         tujuan pemeriksaan ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan
         dan menunjukan surat tugas.
      5. petugas meminta daftar obat-obatan / alat kesehatan di kapal.
      6. Petugas melakukan pemeriksaan ketersediaan dan kelengkapan
         obat dan alat kesehatan di kapal sesuai persyaratan IMO

                                  87
7. Nakhoda diminta menunjukkan keberadaan kelengkapan obat-
   obatan / alat kesehatan tersebut.

8. Petugas memeriksa:
      a. Jenis obat-obatan
      b. Jumlah obat-obatan
      c. Masa kadaluarsa
      d. Jenis alkes dan fungsinya
      e. Tempat penyimpanan
9. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas memberitahukan hasil
   pemeriksaan kepada nakhoda untuk ditanda tangani, bila hasil
   pemeriksaan :
      a. Sesuai standar IMO dan tidak memiliki sertifikat yang vaild
         maka akan diterbitkan sertifikat obat-obatan / alat
         kesehatan di Kapal
      b. Tidak sesuai standar maka harus melengkapi sebelum
         keberangkatan

10. Sertifikat obat obat-obatan / alat kesehatan ditanda tangani oleh
    Kepala KKP.

PESAWAT
1.  Pemeriksaan kelengkapan obat dan alat kesehatan dilakukan
    pada:
    a.    Uji Petik Pesawat berkoordinasi dengan DsKU
    b.    Atas permintaan operator penerbangan

2.    Kepala KKP mengeluarkan Surat Tugas pemeriksaan
      ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan di pesawat
3.    Petugas pemeriksa menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan
4.    Petugas menjelaskan kepada Pilot/Purcher mengenai
      maksud dan tujuan pemeriksaan ketersediaan obat-obatan /
      alat kesehatan dan menunjukan surat tugas.
5.    Petugas melakukan pemeriksaan ketersediaan dan
      kelengkapan obat dan alat kesehatan di pesawat sesuai
      persyaratan ICAO/ IATA
6.    Kemudian petugas meminta daftar obat-obatan / alat
      kesehatan di pesawat.
7.     Pilot/Purcher diminta menunjukan keberadaan kelengkapan
      obat-obatan / alat kesehatan tersebut.
8.    Petugas memeriksa:
      a. Jenis obat-obatan
      b. Jumlah obat-obatan
      c. Masa kadaluarsa
      d. Jenis alkes dan fungsinya
      e. Tempat penyimpanan




                              88
9.    Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas memberitahukan
             hasil pemeriksaan kepada pilot/purcher untuk ditanda
             tangani, bila hasil pemeriksaan :
             a.    Sesuai standar ICAO/ IATA dan tidak memiliki sertifikat
                   yang vaild maka akan diterbitkan sertifikat obat-obatan
                   / alat kesehatan di Pesawat
             b.    Tidak sesuai standar maka harus melengkapi sebelum
                   keberangkatan

       10.   Sertifikat obat obat-obatan / alat kesehatan ditanda tangani
             oleh Kepala KKP.


III.   JEJARING KERJA
       1.   ADPEL/ ADBANDARA
       2.   INSA
       3.   Perusahaan pelayaran/ airline
       4.   Nahkoda/ pilot
       5.   Apotek

       Pelaporan
       1. Petugas membuat laporan tertulis kepada Kepala KKP dalam
          waktu 1 x 24 jam.
       2. Petugas merekap kegiatan dalam buku registrasi




                                   89
ALGORITMA PENGAWASAN OBAT DAN ALKES DI KAPAL

                                       KAPAL BORDING
                                     PERGANTIAN SSCEC
                                      Permohonan Agen



                                     Pemeriksaan obat/ P3K
                                 berdasarkan form pemeriksaan
                                    obat-obatan di kapal -IMO




                                                                Tidak lengkap


              Lengkap dan
               Sertificate                              Lengkapi sesuai standar
                 invalid




             Terbit Sertifikat

03/02/2009                                                                        7




                                            90
ALGORITMA PENGAWASAN OBAT DAN ALKES PESAWAT



                        Uji petik OBAT / ALKES Pesawat
                            Koordinasi dengan DsKU



                                Pemeriksaan
                        OBAT/ALKESberdasarkan form
                         pemeriksaan obat-obatan di
                             pesawat ICAO/IATA




                                                  Tidak lengkap



               Lengkap dan                 Lengkapi obat/alkes sesuai
                sertoficate                         standar
                  invalid



             Terbit Sertifikat


03/02/2009                                                              6




                                     91
Lampiran :



             PEMERIKSAAN OBAT-OBATAN DI KAPAL IMO (INTERNATIONAL
              MARITIME ORGANIZATION) REKOMENDASI INTERNATIONAL
                          MEDICINE GUIDE FOR SHIPS

                  Nama Kapal : ........................................... Nakhoda              : .........
                  Bendera               : …………………………… Keagenan                                  : .........
                  Tonnage               : …………………………… ∑ Lifeboat                                : …….

                                                                    Jumlah
No             Jenis Obat – Obatan                 Satuan                            Hasil      Keterangan
                                                               A         B       C

1    Acetylsalicylic acid, 300 mg tables, 100s     Botlle      6     3       2               Termasuk Aspirin
2    Alcohol, rubbing (70% ethyl alcohol), 500     Botlle      6     2       1
     ml
3    Aluminium acetate, ear drops, 13%             Botlle      6     2       2
     solution in 20-ml bottle with dropper
4    Aluminium acetate powder, 2-g packets,        Box         2     -       -               Khusus
     for making equivalent aluminium acetate                                                 penggunaan
     solution (Burrow’s), 12s                                                                bagian luar
5    Aluminium hydroxide gel, with                 Botlle      6     -       -
     magnesium hydroxide or magnesium
     trisilicate, oral suspention, 360 ml
6    Aluminium hydroxide, with magnesium           Botlle      10    3       3
     hydroxide or magnesium trisilicate, 1-g
     tablets, 100s
7    Aminophylline suppository, rectal, 500        Box         2     1       -               Disimpan dalam
     mg, 12s                                                                                 kulkas
8    Amitriptyline tablets, 25 mg, 100s            Botlle      1     1       -
9    Ampicillin capsules, 250 mg, 100s             Botlle      3     1       -
10   Antihaemorrhoidal suppositories, 12s          Box         6     6       -               Disimpan dalam
                                                                                             kulkas
11   Ascorbic acid tablets (vitamin C), 50 mg,     Botlle      3     1       -
     100s
12   Atropine sulfate injection, 0,5 mg/ml, 1-ml   Box         6     1       -
     ampules, 10s
13   Benzathine benzylpenicilin, injection, 2,4    Item        20    -       -
     million units per 5-ml vial
14   Benzoic and salicylic acid ointment, 30-g     Item        2     1       -
     tube
15   Calamine lotion,plain,120 ml                  Botlle      8     1       1
16   Calcium gluconate,effervescent tablet,1       Box         1     -       -
     g,30s
17   Cetrimide 40% solution, 500 ml                Botlle      3     1       1               Larutan konsentrat
     (disinfectant)
18   Charcoal,activated,powder, 120 g (Norit)      Botlle      1     1       1               Pengobatan awal
                                                                                             keracunan
19   Chloroquine phosphate tablets, 250 mg,        Botlle      1     1       1               Obat Malaria
     100s
20   Chlorphenamine maleate tablet, 4 mg,          Botlle      3     1       -
     20s
21   Chlorphenamine maleate injection, 10          Box         2     1       -
     mg, 1-ml ampoules,10s
22   Chlorpromazine hydrochloride tablets, 25      Botlle      4     2       1
     mg, 20s
23   Chlorpromazine hydrochloride injection,       Box         2     1       -

                                                          92
25 mg in 1-ml ampoules, 10s
24   Clove oil, 20 ml                               Botlle      2    1   1   Untuk nyeri akibat
                                                                             sakit gigi
25   Codeine sulfate tablets, 30 mg, 100s           Botlle      1    1   -   Obat keras (dlm
                                                                             pengawasan)
26   Cyclizine hydrochloride tablets,50             Botlle      4    1   1   Anti mual/ muntah
     mg,100s
27   Dextran injection, 6 %, and sodium             Botlle      6    -   -
     chloride, 0.9%, 500ml, with
     administration set
28   Diazepam injection, 5 mg/ml, 2-ml              Item        20   -   -   Obat keras (dlm
     ampoule                                                                 pengawasan)
29   Diazepam tablets, 5 mg, 100s                   Botlle      2    1   -   Obat keras (dlm
                                                                             pengawasan)
30   Dimercaprol injection,100 mg in 2 ml           Box         6    2   1   Anti keracunan
     ampoules, 10s                                                           logam
31   Doxycycline hydrochloride tablet, 100          Botlle      2    -   -
     mg, 100s
32   Ephedrine sulfate tablets, 25 mg, 100s         Botlle      1    -   -
33   Epinephrine hydrochloride injection,           Box         2    1   1
     1:1000, 1-ml ampoules, 10s
34   Ergometrine maleate injection, 0.2 ml in       Box         1    -   -
     1-ml ampoules, 10s
35   Erythromycin (state or ethilsuccinate)         Botlle      3    1   -
     tablets, 250 mg, 100s
36   Eye anaesthetic drops, 0.5 solution of         Botlle      2    1   -   Sebaiknya diberi
     tetracaine hydrochloride, in dropper                                    tanda : “Khusus
     botlles, 10 m                                                           penggunaan
                                                                             bagian luar”
37   Eye antiinfective drops, 1 % solution of       Botlle      3    2   1
     clhoramphenicol in dropper botlle, 10 ml
38   Eye ointment, 1% tetracycline                  Item        6    3   1
     hydrochloride, 4-g tube
39   Eyewash or eye-irrigating                      Botlle      6    1   1
     solution,isotonic,sterile,in plastic squeeze
     bottle, 120 ml
40   Fluorescein sodim ophthalmic                   Packag      1    -   -   Untuk deteksi
     stripe,sterile (1% on paper applicators),      e                        adanya lesi di
     200s                                                                    kornea mata
41   Furosemide tablets, 0.5 mg, 20s                Botlle      1    -   -
42   Glyceryl trinitrate tablets, 0.5 mg, 20s       Botlle      2    1   1   Simpan ditempat
                                                                             tertutup dengan
                                                                                    o   o
                                                                             suhu 0 -25 C
43   Hydrocortisone sodium succinate, 100-          Vial        5    -   -
     mg vial, for injection,intravenous,or
     intramuscular
44   Hydrocortisone ointment 1%, 30-g tube          Item        6    2   2
     with rectal tip
45   Icthtyol and glycerine ointment                Item        3    2   1   Kapal ikan dgn kru
     (ichthamol 10%, glycerine, soft paraffin,                               > 30 orang
     wool fat 90 %), in 100-g container                                      memerlukan
                                                                             banyak kontainer
46   Insect repellent (diethyltulaomide             Botlle      12   6   2
     solution), 50 ml
47   Iodine, 2.5% solution, in 100-ml botlles       Botlle      4    2   1   Botlles should be
     with glass stoppers                                                     market:”poison,for
                                                                             external use only”
48   Lidocaine hydrochloride injection 1%, 2-       Item        12   -   -
     ml ampoule
                                                           93
49   Lindane cream, 1%, 60-g tube                 Item        12    2     -     Botol diberi tanda
                                                                                ”Racun” hanya
                                                                                untuk penggunaan
                                                                                luar
50   Magnesium hydroxide suspension, 550          Botlle      8     2     2
     mg/10ml, 500 ml
51   Metronidazole tablets, 200 g, 100s           Botlle      5     2     -
52   Miconazole nitrate, 2%.vaginal               Item        5     2     -
     cream,with applicator,in-80-g container
53   Miconazole nitrate, 100-mg, pessary and      Item        20    10    -
     inserter
54   Mineral oil(liquid petrolatum), 500 ml       Botlle      1     1     -
55   Morphine sulfate injection, 10 mg/ml, 1-     Box         2     1     -     Obat keras dlm
     ml ampoules, 10s                                                           pengawasan
56   Naloxone hydrochloride injection, 0.4        Item        6     -     -
     mg/ml, 1-ml ampoule
57   Neomycin+bacitracin ointment (5 mg           Item        20    10    5     Simpan dlm suhu
                                                                                 o   o
     neomycin-500 IU bacitracin zinc per g),                                    2 -20 C
     30-tube
58   Oral rehydration salt ( sodium clhoride      Item        50    20    5     1 bagian sebaiknya
     3.5 mg, sodium item bicarbonate 2,5 g                                      dicampur dgn 1 lt
     (or trisodium citrate 2,9 mg), potassium                                   air (mendidih/
     clhoride 1,5 mg,glucose 20 g) in                                           dingin)
     waterproof bags/sachets
59   Oxigen,size E tank                           Item        2     1     -     Tabung sebaiknya
                                                                                selalu terisi penuh
                                                                                O2
60   Paracetamol, 500-mg tablets                  Item        300   150   100
61   Petrolatum, white, 60-g tube                 Item        6     2     2     Untuk luka bakar,
                                                                                luka lecet atau
                                                                                luka kering
62   Phenobarbital tablets, 30 mg, 100s           Botlle      3     1     -     Obat keras dlm
                                                                                pengawasan
63   Phenoxymethylpenicillin potassium            Botlle      3     1     -
     tablets 250 mg, 100s
64   Pilocarpine hidroclhoride eye-drops,         Botlle      2     1     -
     25%, 15-ml dropper bottle
65   Potassium permanganate, 100 g                Botlle      2     1     -     Untuk penyakit kulit
                                                                                (khusus penggunan
                                                                                luar)
66   Probenecid tablets, 500 mg, 100s             Botlle      2     1     -
67   Procaine benzylpenicillin, sterile           Box         2     1     -     Simpan dlm kulkas
     suspension,injection, 600.000 units/ml, 1-
     ml vial, 10s
68   Proguanil tablets, 100 mg, 100s              Botlle      1     1     1     Anti malaria
69   Pyrantel tablets, 250 mg, 50s                Botlle      1     -     -
70   Quinine sulfate tablets, 300 mg, 100s        Botlle      2     -     -
71   Quinine dihydroclhoride, injection, 300      Box         2     -     -
     mg/ml, 2-ml ampoule,10s
72   Salbutamol aerosol inhaler unit              Item        2     1     -
73   Sodium chloride injection, 0.9%, 1000ml      Botlle      6     2     -     Sebaiknya
                                                                                disediakan infus set
74   Sodium chloride tablets, 1 g, 1000s          Botlle      2     1     1
75   Spectinomycin hydrochloride, injection,      Item        20    -     -
     2-g per 5-ml vial
76   Sulfamethoxazole+trimethoprim (400           Botlle      10    5     -
     mg-80 mg) tablets, 20s
77   Talc(talcumpowder)120 g                      Can         6     3     3

                                                         94
78   Tetanus immune human globulin, 250         Item        5    -      -                  Simpan dlm kulkas
     units, vial or ampoule                                                                (bukan freezer)
                                                                                           sebaiknya
                                                                                           disediakan pd
                                                                                           kapal yang
                                                                                           membawa ternak
                                                                                           sapi, kuda, atau
                                                                                           kapal yg membawa
                                                                                           daging
79   Tetanus toxoid adsorbed, single dose,      Item        10   -      -                  Simpan dlm kulkas
     ampoule                                                                               (bukan freezer)
80   Tetracycline ear drops, 1% tetracycline    Botlle      10   5      1
     solution in dropper botlle, 10 ml
81   Tetracycline hydrochloride capsules, 250   Botlle      3    1      -
     mg, 100s
82   Water, sterile, 5-ml ampoules, 10s         Box         3    2      -
83   Zinc oxide paste, 30-tube                  Item        12   3      3

     Keterangan:
        A. Crew 25-40 orang atau pelayaran jauh dari pelabuhan
        B. Crew hingga 25 orang
        C. Crew kurang dari15 orang



          Mengetahui                                                 , ……………………
          Nakhoda/Pilot                                                Petugas Pemeriksa




          ..........................                                 .....................................

                                                                      NIP.




                                                       95

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
Sop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedisSop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedis
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
wulan dari
 
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.pptErn Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
HanumKusumaNingrum
 
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
hospital
 
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
Sop pelayanan kegawat daruratan   copySop pelayanan kegawat daruratan   copy
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
asjulina
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
virgananda
 
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
risaf risafak
 

Was ist angesagt? (20)

Sop rs
Sop rsSop rs
Sop rs
 
SOP IPAL.docx
SOP IPAL.docxSOP IPAL.docx
SOP IPAL.docx
 
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
 
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisSop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
Sop dermatitis revisi
Sop dermatitis revisiSop dermatitis revisi
Sop dermatitis revisi
 
Sop sterilisasi alat medis
Sop sterilisasi alat medisSop sterilisasi alat medis
Sop sterilisasi alat medis
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
 
Sop alur tb l24 j
Sop alur tb l24 jSop alur tb l24 j
Sop alur tb l24 j
 
Identifikasi copy
Identifikasi   copyIdentifikasi   copy
Identifikasi copy
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
Sop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedisSop   cara penanganan limbah   sampah medis dan nonmedis
Sop cara penanganan limbah sampah medis dan nonmedis
 
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.pptErn Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
 
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
 
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
Sop pelayanan kegawat daruratan   copySop pelayanan kegawat daruratan   copy
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
 

Andere mochten auch

Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Restyani Daniar
 
SOP Petunjuk pelaksanaan
SOP Petunjuk pelaksanaanSOP Petunjuk pelaksanaan
SOP Petunjuk pelaksanaan
Rivana Az
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Ulfah Hanum
 
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayananDraft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
rsd kol abundjani
 
02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix
02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix
02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix
PENDIDIKAN & KESEHATAN
 

Andere mochten auch (20)

36 protap pengambilandanpenyediaanspesimen
36 protap pengambilandanpenyediaanspesimen36 protap pengambilandanpenyediaanspesimen
36 protap pengambilandanpenyediaanspesimen
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 
Sop prl kkp
Sop prl kkpSop prl kkp
Sop prl kkp
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
 
SOP Petunjuk pelaksanaan
SOP Petunjuk pelaksanaanSOP Petunjuk pelaksanaan
SOP Petunjuk pelaksanaan
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 
Sk sop
Sk sopSk sop
Sk sop
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 
Alur Pelayanan di Rumah Sakit
Alur Pelayanan di Rumah SakitAlur Pelayanan di Rumah Sakit
Alur Pelayanan di Rumah Sakit
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
46rujukan
46rujukan46rujukan
46rujukan
 
Contoh surat rujukan kebidanan
Contoh surat rujukan kebidananContoh surat rujukan kebidanan
Contoh surat rujukan kebidanan
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Akreditasi Puskesmas
Akreditasi PuskesmasAkreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas
 
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iiiDaftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
 
Kepmen Kesehatan Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sa...
Kepmen Kesehatan Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sa...Kepmen Kesehatan Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sa...
Kepmen Kesehatan Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sa...
 
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayananDraft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
 
51266556 ok
51266556 ok51266556 ok
51266556 ok
 
Do penilaian puskesmas berprestasi 2014
Do penilaian puskesmas berprestasi 2014Do penilaian puskesmas berprestasi 2014
Do penilaian puskesmas berprestasi 2014
 
02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix
02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix
02 protappemeliharaanalat alatkeperawata-nfix
 

Ähnlich wie Sop ukp kkp

SPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docxSPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docx
Alfa964736
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
ssuser1519bc
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
dyahresmi
 

Ähnlich wie Sop ukp kkp (20)

SPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docxSPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docx
 
1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf
 
Sop igd
Sop igdSop igd
Sop igd
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
soal osca panduan penyusunan soal latihan
soal osca panduan penyusunan soal latihansoal osca panduan penyusunan soal latihan
soal osca panduan penyusunan soal latihan
 
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
 
PELAKSANAAN PELEPASAN.doc
PELAKSANAAN PELEPASAN.docPELAKSANAAN PELEPASAN.doc
PELAKSANAAN PELEPASAN.doc
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
BUKU SAKU PERAWAT.pptx
BUKU SAKU PERAWAT.pptxBUKU SAKU PERAWAT.pptx
BUKU SAKU PERAWAT.pptx
 
1. SOAL OSCE Anestesi Kegawatdaruratan.doc
1. SOAL OSCE Anestesi Kegawatdaruratan.doc1. SOAL OSCE Anestesi Kegawatdaruratan.doc
1. SOAL OSCE Anestesi Kegawatdaruratan.doc
 
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASIPERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 
Skp 2019 (1)
Skp 2019 (1)Skp 2019 (1)
Skp 2019 (1)
 
Penunjang ok
Penunjang okPenunjang ok
Penunjang ok
 

Mehr von Masrip Sarumpaet (6)

Negara yg minta health certiicate dari port health. omka
Negara yg minta health certiicate dari port health. omkaNegara yg minta health certiicate dari port health. omka
Negara yg minta health certiicate dari port health. omka
 
Omkaba karkes
Omkaba karkesOmkaba karkes
Omkaba karkes
 
Rencana aksi nasional ditjen pas 2010 2014
Rencana aksi nasional ditjen pas 2010 2014Rencana aksi nasional ditjen pas 2010 2014
Rencana aksi nasional ditjen pas 2010 2014
 
Renstra kemkes 2010 2014
Renstra kemkes 2010 2014Renstra kemkes 2010 2014
Renstra kemkes 2010 2014
 
Renstra kemenkes 2010 2014
Renstra kemenkes 2010 2014Renstra kemenkes 2010 2014
Renstra kemenkes 2010 2014
 
Na ruu karkes 19 juni2012
Na ruu karkes 19 juni2012Na ruu karkes 19 juni2012
Na ruu karkes 19 juni2012
 

Kürzlich hochgeladen

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 

Sop ukp kkp

  • 1. UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN Disahkan oleh: LINTAS WILAYAH Dirjen PP&PL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN ABK Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H, No. Dokumen : 03.003.2009 Hal : 64 dari 66 DTCE I. PERSIAPAN: A. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Dokter 2. Dokter gigi 3. Psikologi 4. D-3 Keperawatan 5. D-3 Analis 6. D-3 Penata Rontgen 7. Petugas penata refraksi 8. Petugas penata audiometri 9. Petugas penata spirometri B. SARANA DAN PRASARANA RUANG PEMERIKSAAN Terdapat meja periksa, kursi tunggu peralatan medis, laboratorium dan peralatan lainnya. PERALATAN 1. Peralatan periksa medis : tensi meter, stetoskop, termometer, senter. 2. Timbangan, alat pengukur tinggi badan. 3. Snellent chart 4. Ishihara book 5. Peralatan laboratorium set 6. Audiometer 7. Spirometer 8. Rontgen portable 9. EKG 10. Torniquet 11. Dental Unit 12. Jas periksa petugas 64
  • 2. BAHAN 1. Reagensia lengkap 2. Spuit 3cc, 5 cc 3. Pot urine 4. Pot sputum 5. Rectal swab dengan media transport 6. Film rontgen 7. Kertas EKG 8. Kertas spirometri 9. Kertas Audiogram 10. Alkohol swab 11. Plester 12. Chlorine serta bahan desinfektan lain II. JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH JENIS KEGIATAN  Wawancara  Pemeriksaan Fisik  Pemeriksaan Laboratorium/ Rontgen, dll  Penyuluhan Kesehatan  Penerbitan Dokumen Kesehatan LANGKAH –LANGKAH KEGIATAN 1. Keagenan kapal / ABK membuat permohonan pemeriksaan ABK ke Kepala KKP 2. Surat permohonan didisposisikan ke bidang/seksi UKLW 3. Surat permohonan di register di medical record. Pengisian data pribadi ABK : nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat, nomor paspor, pekerjaan, jabatan. 4. Anamnesis : riwayat penyakit sekarang, penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pemeriksaan sebelumnya ( jika ada, disertai bukti tertulis), riwayat pengobatan. 5. Dilakukan pemeriksaan fisik head to toe, hasil pemeriksaan dicatat di status pasien.) Dan dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin (darah, urin, feces rutin 6. Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan, meliputi :  pemeriksaan radiologi thorax  pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)  pemeriksaan audiometri  pemeriksaan spirometri 7. Hasil pemeriksaan penunjang yang meragukan baru dikonfirm ke dokter yang mempunyai kompetensi 8. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan penunjang lain di evaluasi untuk menyatakan ABK . 65
  • 3. ALGORITMA PEMERIKSAAN KESEHATAN ABK III. JEJARING KERJA 1. ADPEL 2. INSA 3. Perusahaan Pelayaran 4. Rumah Sakit 5. Laboratorium Klinik 6. Nahkoda 7. Balai Kesehatan Kerja Pelayaran 8. Dokter spesialis konsulen IV. MEKANISME PELAPORAN  Register Harian  Laporan bulanan melalui SIM KESPEL 66
  • 4. UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN Disahkan oleh: LINTAS WILAYAH Dirjen PP&PL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VAKSINASI INTERNASIONAL Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H, No. Dokumen : 03.004.2009 Hal : 67 dari 74 DTCE I. PERSIAPAN A. SUMBER DAYA MANUSIA a. Dokter b. D3-Keperawatan/ Kebidanan (Vaksinator) c. D3-Farmasi d. D3-Analis e. Sopir Ambulans B. SARANA DAN PRASARANA RUANG VAKSINASI berisi : meja periksa, meja instrumen, tirai penutup. PERALATAN : 1. Tensimeter stethescope 2. Thermometer 3. Alat penghancur jarum suntik 4. Coldchain 5. Coolbox 6. Ice pack 7. Nierbeken 8. Pinset serurgis 9. Gunting BAHAN : 1. Vaksin 2. Adrenalin 3. Infus set, Abbocath 4. Cairan Nacl 0,9 % atau RL Bhn penanggulangan syok anafilaksis 5. Kapas 6. Alkohol 70% 7. Disposible Syringe 1 cc dan 3 cc 8. Handscoen 9. Plester,Tabung O2, isi, regulator beserta Facemask 67
  • 5. LABORATORIUM: 1. Test Kehamilan FORMULIR: 1. Formulir permohonan vaksinasi, 2. Form status pasien, 3. Surat Keterangan kontra indikasi Vaksinasi ( BahasaInggris) 4. Buku ICV II. JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH JENIS KEGIATAN: 1. Pemeriksaan Kesehatan 2. Pemberian Imunisasi 3. Penerbitan buku ICV LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN 1. Pemohon vaksinasi mendaftar di loket pendaftaran. 2. Pemohon vaksinasi diarahkan menuju ruangan pelayanan vaksinasi. 3. Pemohon vaksinasi mengisi formulir permohonan Vaksinasi yang meliputi : Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, No Telp, No Pasport, Negara tujuan, jenis Vaksinasi, nama dan alamat agen perjalanan, . Selain itu formulir ini juga berisi bahwa pemohon telah mengetahui informasi tentang vaksinasi dan kemungkinan efek sampingnya. Kemudian formulir ditandatangani oleh pemohon. Selain sebagai alat administrasi, formulir ini juga berfungsi sebagai Inform Consent. 4. Petugas mencatat identitas pemohon ke dalam buku registrasi khusus vaksinasi yang meliputi : Nomor buku ICV, nama, Nomor pasport, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, Negara tujuan, jenis vaksin, tanggal pemberian vaksin dan masa berlaku vaksinasi, Nomor Batch Vaksin dan tanggal kadaluarsanya . 5. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kepada pemohon berupa pemeriksaan fisik. Khusus vaksinasi meningitis, WUS dilakukan pemeriksaan tes kehamilan. Hasil pemeriksaan ini dicatat dalam form status pasien, yang juga berisi tentang riwayat alergi dan riwayat vaksinasi dan riwayat penyakit dahulu. 6. Tindakan vaksinasi dilakukan oleh dokter atau perawat atas instruksi tertulis dari dokter. 7. Bila ditemukan kontra indikasi atas keterangan dokter ahli , maka pemberian vaksinasi tidak dilakukan, maka kepada pemohon diberikan penjelasan tentang akibat yang mungkin timbul bila tidak mendapatkan imunisasi, dan diberikan surat keterangan secara tertulis 68
  • 6. 8. Bila tidak ditemukan kontra indikasi, selanjutnya : a. Vaksinator mencuci tangan dengan sabun, kemudian dilanjutkan dengan memakai handscoen. b. Ambil vaksin yang akan dipakai, lakukan pengecekan vial vaksin untuk memastikan nama jenis vaksin, tanggal kadaluarsa dan warna larutan vaksin. c. Untuk kemasan vaksin yang berbentuk beku kering, dilakukan pencampuran dengan cairan pelarutnya sesuai dengan petunjuk.Kemudian dikocok sampai rata, lalu perhatikan warna larutan vaksin. Warna larutan vaksin yang baik yaitu putih bening/jernih, jika tidak maka berarti larutan vaksin tersebut sudah rusak walaupun belum kadaluarsa, jadi vaksin tersebut tidak dapat digunakan. d. Untuk vaksin multi dosis yang sudah di oplos, maka sebaiknya di habiskan dalam waktu 8 jam, karena kalau sudah lewat batas waktu tersebut maka efektifitas vaksin sudah berkurang, sisa vaksin tersebut tidak dapat dipakai dan harus dibuang. e. Kemudian aspirasi larutan vaksin yang sudah siap pakai sesuai dengan, lalu ganti needlenya dengan yang baru. Vaksin sudah siap untuk disuntikkan. f. Setelah dilakukan desinfeksi pada kulit dengan kapas air hangat, kemudian dilakukan penyuntikan vaksin. Vaksinasi Yellow Fever dan Meningitis penyuntikan secara sub kutan yaitu posisi jarum suntik menembus kulit dengan kemiringan 45 ْ◌. Sedangkan Vaksinasi Thyfoid dan influenza secara intramuscular yaitu jarum suntik menembus kulit dalam posisi tegak lurus atau 90 ْ◌. dilakukan desinfeksi pada kulit dengan kapas . Setelah jarum menembus kulit dilakukan aspirasi sedikit untuk memastikan bahwa jarum suntik tidak masuk kedalam pembuluh darah. Selanjutnya dilakukan penyuntikan secara perlahan sampai larutan vaksin habis. Setelah itu jarum dicabut, lalu lubang bekas penyuntikan segera ditutupi dengan kapas dan diplester. g. Catatan : sebaiknya menjadi langkah tersendiri Bila terjadi syok anafilaktik, atasi dengan segera menyuntikkan adrenalin 1:1000 dengan dosis 0,2 s/d 0,3cc secara intramuskular. Pasang infus dan berikan oksigen. Lanjutkan dengan observasi ketat tanda-tanda vital seperti tensi, nadi dan pernafasan serta kesadaran. Bila sampai terjadi henti nafas dan henti jantung lakukan RJP. Sementara itu siapkan fasilitas ambulan untuk merujuk pasien ke Rumah sakit. Bila dalam 15 menit belum ada perubahan, penyuntikan adrenalin dapat dilakukan lagi seperti sebelumnya. h. Setelah semua proses penyuntikan selesai, pisahkan syringe disposible dari sampah medis yang lain untuk kemudian dilakukan penghancuran needle dengan alat khusus. 69
  • 7. 9. Tempat pelayanan vaksinasi : a. Ruang Pelayanan Vaksinasi atau klinik KKP. 10. Vaksin yang digunakan adalah yang sudah disetujui oleh WHO, dengan persyaratan : belum kadaluarsa, tersimpan dengan baik dalam cold chain dengan suhu 2 ْ◌ C s/d 8 ◌C ,  tidak ْ berubah secara fisik. Setelah vaksinasi, diterbitkan buku ICV sesuai lampiran 6 IHR 2005. 11. Buku ICV ditandatangani oleh yang bersangkutan dihadapan petugas vaksinasi, bagi anak-anak tandatangan dapat diwakili oleh orang tua wali, sedangkan bagi yang buta huruf dapat mempergunakan cap jempol jari kanan. 12. Buku ICV diserahkan pada yang bersangkutan setelah ditandatangani oleh Pejabat KKP yang berwenang berdasarkan UU yang berlaku dan IHR 2005(Kepala KKP/ Pejabat yang telah ditunjuk berdasarkan SK Dirjen). 70
  • 8. ALGORITMAVAKSINASI Pengguna INTERNASIONAL Jasa Pemohon Pendaftaran Pemeriksaan Kesehatan Legalisasi Test kehamilan Tidak Kontra Indikasi Kontra Indikasi Pemberian Vaksin Sesuai Dosis Tidak Divaksinasi Pengisian Buku ICV Diberi Surat Buku ICV Ditandatagani/ Keterangan Cap Jempol Oleh Pemohon Penandatanganan ICV Kepala/Dokter KKP Pemberian Cap Stempel Identitas KKP Serah Terima Buku ICV dan Pembayaran Pencatatan dan Pelaporan 71
  • 9. III. JEJARING KERJA Dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi dapat dibina jejaring kerja dengan instansi terkait: 1. Administratur Pelabuhan /Bandara 2. Imigrasi 3. Beacukai 4. Kandepag (Kantor Departemen Agama) 5. Dinkes (dinas kesehatan) 6. Kedutaan arab saudi 7. PJ TKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) 8. Biro perjalanan umroh 9. AMPUH 10. AMPPUH 11. SEPUH 12. Asosiasi KBIH 13. Rumah Sakit/Klinik 14. Dll IV. MEKANISME PELAPORAN Pelaporan dilaksanakan oleh petugas imunisasi yang meliputi: 1. Laporan pemberian imunisasi 2. Laporan stok vaksin 3. Laporan obat 4. Laporan penerbitan dokumen ICV Laporan intern dapat dilakukan setiap minggu, sedangkan laporan bulanan dapat dilakukan melalui SIMKESPEL (Sistem Informasi Managemen Kesehatan Pelabuhan). 72
  • 10. Form 1 : Permohonan Vaksinasi KANTOR KESEHATAN PELABUHAN ………………………………………………………… FORMULIR PERMOHONAN VAKSINASI Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : …………………………………………… Nomor Pasport : ............................................................... Tempat Tanggal Lahir : ……………………………………............. Jenis Kelamin : …………………………………………..... Pekerjaan : …………………………………………… Alamat/ No. Telp : .............…………………………………… …...………………………………………… Negara Tujuan :..…………………………………………… Jenis Vaksinasi : …………………………………………… Nama Travel/Agen : …………………………………………… Alamat Travel/Agen : …………………………………………… ..………………………………………… Dengan ini memohon kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan ……………………........................................................................................., agar dapat memberikan vaksinasi ………………………….. kepada saya. Dengan ini saya juga menyatakan bahwa semua informasi yang berhubungan dengan vaksinasi ini telah saya ketahui, termasuk efek sampingnya atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Demikianlah permohonan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………., …………...2009 Pemohon ( ……………………. ) 73
  • 11. Form 3. Surat Keterangan Tidak di vaksinasi karena ada kontra indikasi KANTOR KESEHATAN PELABUHAN ………………………………………………………… SURAT KETERANGAN 74
  • 12. UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN Disahkan oleh: LINTAS WILAYAH Dirjen PP&PL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H, No. Dokumen : 03.005.2009 Hal : 75 dari 79 DTCE I. PERSIAPAN A. SUMBER DAYA MANUSIA Analis Laboratorium B. SARANA DAN PRASARANA Meja pemeriksaan PERALATAN Peralatan Laboratorium terdiri dari set: 1. Fotometer 2. Microlab 3. Mikroskop binoculer 4. Sentrifuge 5. Hemocytometer 6. Tabung reaksi 7. kaca benda 8. Lancet darah 9. Torniquet (ikatan pembendung) 10. Bunsen 11. Urinometer 12. Pot Urine 13. Gunting 14. Baskom untuk cuci tangan 15. Lemari es 16. Pot feces 17. Tempat Pembuangan Limbah 18. Apron BAHAN 1. Reagensia laboratorium 2. Larutan Turk 3. Larutan Hayem 4. Giemsa 5. Alkohol 70% 6. Larutan Kinyoun-Gabbet 7. Handscoen 8. Disposable syringe 9. Veinoject 75
  • 13. 10. Kapas 11. Plester 12. Aquadest 13. PPE 14. Reagen 15. Lidi Swab II. KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN 1. Pengambilan Sampel 2. Penanganan Sampel 3. Pengujian Sampel 4. Pemusnahan Sampel 1. PENGAMBILAN SAMPEL Sampel atau specimen diambil dari Darah, Urine, Dahak dan Tinja, sekret. Masing-masing sampel berbeda dalam pengambilan, penanganan dan pemeriksaannya. Perlu dijelaskan kewaspadaan universal bagi petugas laboratorium a. DARAH Cara pengambilan darah Kapiler : - Tempat yang akan diambil darahnya dibersihkan dahulu dengan Alkohol 70% - Peganglah bagian yang akan ditusuk (jari manis atau tengah sampai warna kulit merah) - Tusuklah dengan cepat memakai lancet darah atau alat penusuk. - Tusukan harus cukup dalam sehingga darah mengalir keluar dengan sendirinya. - Tetesan yang pertama keluar di bersihkan dengan kapas atau dengan kertas saring. - Tetesan yang berikutnya baru diambil untuk pemeriksaan laboratorium. - Setelah selesai diambil darah,jari dibersihkan dengan Alkohol 70%. Cara Pengambilan Darah Vena : Pada orang dewasa diambil pada salah satu Vena lipatan siku tangan. Biasanya digunakan Spuit 5 atau 10 cc. Caranya : - Pasanglah pita pembendung pada tangan. - Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan Alkohol 70% dan biarkan kering. - Tusuklah kulit menggunakan jarum dengan sudut kemiringan 45° - Tariklah pengisap spuit secara perlahan sampai darah terisi sesuai dengan yang dibutuhkan. - Kemudian buka pita pembendung dan letakkan kapas alkohol 70% diatas jarum dan cabut jarumnya. 76
  • 14. b.URINE Pengambilan urine untuk pemeriksaan laboratorium klinik sebaiknya digunakan urine segar (urine yang baru ditampung). Urine diambil dari urine aliran tengah yaitu : Urine yang keluar pertama dibuang atau tidak boleh digunakan untuk pemeriksaan. Kemudian urine yang keluar berikutnya yang dipakai untuk pemeriksaan. c. DAHAK ( SPUTUM ) Dahak yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium adalah dahak yang baru dikeluarkan pasien. Dahak SPS d. TINJA Tinja yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium adalah tinja yang baru diambil dari pasien, rectal swab 2. PENANGANAN SAMPEL Penanganan Sampel untuk darah kapiler yaitu langsung diperiksa laboratoriumnya. Untuk darah vena bisa langsung digunakan atau jika kita ingin mengambil serum dari darah, maka darah dibiarkan membeku dalam tabung baru kemudian disentrifuge. Jangan lupa mencantumkan label / etiket ditabung darah untuk menghindarkan tertukarnya sampel. Untuk urine,jika yang akan diperiksa sedimennya maka harus disentrifuge terlebih dahulu .Semua sample seperti darah, urine, dahak, dan tinja harus disimpan dalam wadah yang bersih/steril dan diberi label. Didalam label dituliskan nama pasien,jenis kelamin,umur,jenis pemeriksaan. 3. PENGUJIAN SAMPEL Untuk pengujian sampel darah,urine,tinja dan dahak bisa langsung dilakukan sesuai dengan permintaan dokter. 4. PEMUSNAHAN SAMPEL Sampah laboratorium dikumpulkan pada kantong plastik dan dipisahkan antara sampah medis dan non medis. Untuk sampah medis dibakar dengan menggunakan incinerator sedangkan sampah non medis dibuang ditempat sampah atau penampungan. III. ALUR PELAYANAN LABORATORIUM 1. Pengguna jasa/ masyarakat pelabuhan datang ke pendaftaran KKP selanjutnya ke poliklinik atau bila membawa rujukan dokter dari luar dapat langsung ke laboratorium klinik 2. Di poliklinik dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter 77
  • 15. 3. Untuk menunjang / konfirmasi diagnosa dilakukan pemeriksaan laboratorium klinik 4. Surat permintaan pengujian laboratorium dari dokter 5. Pengambilan spesimen oleh tenaga kesehatan 6. Pengujian spesimen oleh analis kesehatan 7. Hasil pengujian diserahkan ke dokter pemeriksa 8. Bila kemampuan pengujian laboratorium terbatas dilakukan rujukan spesimen ke laboratorium yang lebih lengkap IV. FORMULIR-FORMULIR • Form permintaan pengujian specimen • Form hasil pengujian specimen • Form rujukan specimen V. JEJARING KERJA 1. Laboratorium Daerah 2. Rumah Sakit VI.PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Registrasi harian 2. Laporan Bulanan melalui Sim Kespel 78
  • 17. UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN Disahkan oleh: LINTAS WILAYAH Dirjen PP&PL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEGAWASAN LALU LINTAS ORANG SAKIT DI PELABUHAN, BANDARA, PLBD Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H, DTCE No. Dokumen : 03.006.2009 Hal : 80 dari 86 I. PERSIAPAN A. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Dokter 2. D-3 Keperawatan 3. D-3 Analis 4. D-3 Penata Rontgen 5. Sopir Ambulan B. SARANA DAN PRASARANA RUANG PEMERIKSAAN: Terdapat meja anamnesis; tempat tidur pemeriksaan; kursi tunggu yang memadai. PERALATAN Peralatan di ruang pemeriksaan berupa 1. Tensi meter 2. Stetoskop 3. Alat pendeteksi suhu badan 4. Senter 5. Tangue Spatel 6. Laringoscope 7. Palu Patella 8. EKG 9. Spirometri 10. 10.Rontgen 11. Rapid Test 12. Kursi roda 13. Tandu pasien 14. Ambulans evakuasi BAHAN 1. Perlengkapan APD berupa jas pemeriksa, sarung tangan, masker, tutup kepala, kacamata goggle dll. 2. Form status pasien 3. Form Surat Izin Angkut Orang Sakit 4. Form Surat Izin Masuk Bebas Penyakit Menular 5. Health Alert Card 80
  • 18. II. KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN: a. Kedatangan Orang Sakit b. Keberangkatan orang sakit LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN a. KEDATANGAN ORANG SAKIT 1. Informasi kedatangan orang sakit dari nakhoda kapal atau pilot pesawat melalui ATC ke KKP. 2. Informasi di sampaikan melalui radio atau alat komunikasi lain yang berisi informasi :  Keadaan umum orang sakit.  Apakah penderita sakit pada saat di alat angkut  Jika tidak, apakah ada surat pengantar dari KKP / Port health asal yang menyatakan os bukan penderita penyakit menular. 3. Jika tidak disertai surat pengantar, dokter KKP melakukan pemeriksaan langsung orang sakit di atas kapal/pesawat untuk menilai tanda-tanda penyakit menular. 4. Dalam melakukan pemeriksaan langsung diatas dokter dan petugas KKP menggunakan APD, minimal masker dan sarung tangan. 5. Jika di temukan tanda-tanda penyakit menular maka orang sakit tersebut diisolasi dan dirujuk ke rumah sakit rujukan penyakit menular. 6. Penumpang yang kontak (2 baris kiri dan kanan dan 2 baris kedepan dan kebelakang) dilakukan karantina sesuai SOP penanganan PHEIC 7. Sedangkan penumpang lain dalam alat angkut yang sama yang masuk ke pintu Negara harus melewati thermoscanner atau pengukuran suhu tubuh dengan thermometer telinga dan diberikan Health Alert Card 8. Surat pengantar yang menyatakan orang sakit bukan penderita penyakit menular bisa dikeluarkan oleh Rumah Sakit dan dilegasasi dokter KKP. 9. Terhadap orang sakit yang disertai surat izin angkut orang sakit dari pelabuhan/ bandara asal dan bukan penderita penyakit menular, dapat melanjutkan perjalanan. Sedangkan orang sakit yang masuk tanpa surat izin angkut orang sakit dari pelabuhan/ bandara asal setelah pemeriksaan bukan penderita penyakit menular diberikan surat izin masuk orang sakit. 81
  • 19. b. KEBERANGKATAN ORANG SAKIT 1. Orang sakit yang akan melakukan perjalanan harus mengajukan permohonan izin angkut orang sakit. 2. Permohonan izin angkut orang sakit disertai dengan surat pengantar dari RS / Dokter yang berisi diagnosa medik serta informasi bukan penderita penyakit menular. 3. Dokter dan paramedis melakukan pemeriksaan surat pengantar tersebut apakah ada disebutkan keterangan tentang penyakit menular. 4. Orang sakit yang tidak disertai dengan surat pengantar dari RS / Dokter dilakukan pemeriksaan untuk menilai apakah orang sakit tersebut menderita penyakit menular. 5. Dalam melakukan pemeriksaan langsung diatas dokter dan petugas KKP menggunakan APD, minimal masker dan sarung tangan. 6. Bila orang sakit tersebut berpenyakit menular, maka orang tersebut tidak diizinkan berangkat dan dirujuk/ dikembalikan ke rumah sakit. 7. Sedangkan orang sehat yang kontak erat dengan orang sakit menular tersebut boleh berangkat setelah dikarantina selama 2 kali masa inkubasi (SOP Penanggulangan PHEIC) 8. Pemeriksaan juga ditujukan untuk menilai apakah os tersebut laik terbang/ berlayar atau tidak laik. 9. Orang sakit yang tidak menderita penyakit menular serta laik terbang/ berlayar di berikan Surat Izin Angkut Orang Sakit Sedangkan orang sakit yang tidak menderita penyakit menular tetapi tidak laik terbang/ berlayar ditunda keberangkatannya sampai kondisi stabil atau berangkat dengan didampingi dokter/ atau paramedis yang berkompotensi untuk evakuasi. 82
  • 20. ALGORITMA KEDATANGAN ORANG SAKIT INFORMASI ORANG SAKIT IZIN ANGKUT ORANG SAKIT DARI EMBARKASI ASAL ADA TIDAK ADA IZIN MASUK PEMERIKSAAN FISIK PENYAKIT MENULAR PENYAKIT TIDAK MENULAR PHEIC NON PHEIC SURAT IZIN MASUK ORANG SAKIT SOP PHEIC 83
  • 21. ALGORITMA KEBERANGKATAN ORANG SAKIT ORANG SAKIT PERMOHONAN SURAT KETERANGAN BUKAN PENDERITA PYKT MENULAR DARI RS TIDAK ADA ADA PEMERIKSAAN FISIK PENYAKIT TIDAK PENYAKIT MENULAR MENULAR TIDAK LAIK LAIK TERBANG NON PHEIC PHEIC TERBANG ADA PENDAMPING TANPA PENDAMPING ISOLASI/ RUJUK MEDIS MEDIS SURAT IZIN ANGKUT TUNDA SOP PHEIC ORANG SAKIT 84
  • 22. III. JEJARING KERJA 1. ADPEL / ADBANDARA 2. NAKHODA / PILOT 3. PERUSAHAAN PELAYARAN / AIRLINER 4. RUMAH SAKIT 5. PORT HEALTH ASAL / TUJUAN IV. PELAPORAN Mekanisme pelaporan : 1. Laporan harian dan bulanan 2. Untuk kasus PHEIC di laporkan min. 1 x 24 jam ke DirJen PP & PL. 3. Laporan bulanan melalui simkespel 85
  • 23. LAMPIRAN Number : PM.04.02/VIII.4/ /2008 To : Port Health Office of ……………………… Dear Medical Doctor of Port Health Office of …………………………………. We reffered 1 (one) patient, Name : ………………………………… Age : ……… years old Sex : ................................................ Nationality : ………………………………… Pasport No. : ………………………………… Address :………………………………..… The patient is not being suffered from quarantine disease and communicable disease. Thank you. ………., ……………………200 Port Health Officer Port Medical Doctor, 86
  • 24. UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DAN Disahkan oleh: LINTAS WILAYAH Dirjen PP&PL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN OBATDAN ALAT KESEHATAN DI KAPAL / PESAWAT Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama,Sp.P(K),MARS,DTM&H, DTCE No. Dokumen : 03.007.2009 Hal : 87 dari 95 I. PERSIAPAN A. SUMBER DAYA MANUSIA  Dokter  D-3 Farmasi  D-3 Keperawatan B. SARANA DAN PRASARANA PERALATAN 1. Mobil Operasional 2. Kendaraan operasional 3. Handy Talky 4. Life Jacket 5. Sepatu safety 6. Helm 7. Sarung tangan 8. Kacamata Google BAHAN 1. Surat Tugas 2. Check List/Daftar Obat, P3K Kapal sesuai dengan IMO 3. Check List/Daftar Obat, P3K Pesawat sesuai dengan ICAO 4. Form Berita Acara Hasil Pemeriksaan 5. Blangko Sertifikat  Baku II. JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH-LANGKAH KAPAL 1. Pemeriksaan kelengkapan obat dan alat kesehatan dilakukan 2. Kepala KKP mengeluarkan Surat Tugas pemeriksaan ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan di kapal 3. Petugas pemeriksa menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan 4. Petugas menjelaskan kepada Nakhoda mengenai maksud dan tujuan pemeriksaan ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan dan menunjukan surat tugas. 5. petugas meminta daftar obat-obatan / alat kesehatan di kapal. 6. Petugas melakukan pemeriksaan ketersediaan dan kelengkapan obat dan alat kesehatan di kapal sesuai persyaratan IMO 87
  • 25. 7. Nakhoda diminta menunjukkan keberadaan kelengkapan obat- obatan / alat kesehatan tersebut. 8. Petugas memeriksa: a. Jenis obat-obatan b. Jumlah obat-obatan c. Masa kadaluarsa d. Jenis alkes dan fungsinya e. Tempat penyimpanan 9. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas memberitahukan hasil pemeriksaan kepada nakhoda untuk ditanda tangani, bila hasil pemeriksaan : a. Sesuai standar IMO dan tidak memiliki sertifikat yang vaild maka akan diterbitkan sertifikat obat-obatan / alat kesehatan di Kapal b. Tidak sesuai standar maka harus melengkapi sebelum keberangkatan 10. Sertifikat obat obat-obatan / alat kesehatan ditanda tangani oleh Kepala KKP. PESAWAT 1. Pemeriksaan kelengkapan obat dan alat kesehatan dilakukan pada: a. Uji Petik Pesawat berkoordinasi dengan DsKU b. Atas permintaan operator penerbangan 2. Kepala KKP mengeluarkan Surat Tugas pemeriksaan ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan di pesawat 3. Petugas pemeriksa menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan 4. Petugas menjelaskan kepada Pilot/Purcher mengenai maksud dan tujuan pemeriksaan ketersediaan obat-obatan / alat kesehatan dan menunjukan surat tugas. 5. Petugas melakukan pemeriksaan ketersediaan dan kelengkapan obat dan alat kesehatan di pesawat sesuai persyaratan ICAO/ IATA 6. Kemudian petugas meminta daftar obat-obatan / alat kesehatan di pesawat. 7. Pilot/Purcher diminta menunjukan keberadaan kelengkapan obat-obatan / alat kesehatan tersebut. 8. Petugas memeriksa: a. Jenis obat-obatan b. Jumlah obat-obatan c. Masa kadaluarsa d. Jenis alkes dan fungsinya e. Tempat penyimpanan 88
  • 26. 9. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas memberitahukan hasil pemeriksaan kepada pilot/purcher untuk ditanda tangani, bila hasil pemeriksaan : a. Sesuai standar ICAO/ IATA dan tidak memiliki sertifikat yang vaild maka akan diterbitkan sertifikat obat-obatan / alat kesehatan di Pesawat b. Tidak sesuai standar maka harus melengkapi sebelum keberangkatan 10. Sertifikat obat obat-obatan / alat kesehatan ditanda tangani oleh Kepala KKP. III. JEJARING KERJA 1. ADPEL/ ADBANDARA 2. INSA 3. Perusahaan pelayaran/ airline 4. Nahkoda/ pilot 5. Apotek Pelaporan 1. Petugas membuat laporan tertulis kepada Kepala KKP dalam waktu 1 x 24 jam. 2. Petugas merekap kegiatan dalam buku registrasi 89
  • 27. ALGORITMA PENGAWASAN OBAT DAN ALKES DI KAPAL KAPAL BORDING PERGANTIAN SSCEC Permohonan Agen Pemeriksaan obat/ P3K berdasarkan form pemeriksaan obat-obatan di kapal -IMO Tidak lengkap Lengkap dan Sertificate Lengkapi sesuai standar invalid Terbit Sertifikat 03/02/2009 7 90
  • 28. ALGORITMA PENGAWASAN OBAT DAN ALKES PESAWAT Uji petik OBAT / ALKES Pesawat Koordinasi dengan DsKU Pemeriksaan OBAT/ALKESberdasarkan form pemeriksaan obat-obatan di pesawat ICAO/IATA Tidak lengkap Lengkap dan Lengkapi obat/alkes sesuai sertoficate standar invalid Terbit Sertifikat 03/02/2009 6 91
  • 29. Lampiran : PEMERIKSAAN OBAT-OBATAN DI KAPAL IMO (INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION) REKOMENDASI INTERNATIONAL MEDICINE GUIDE FOR SHIPS Nama Kapal : ........................................... Nakhoda : ......... Bendera : …………………………… Keagenan : ......... Tonnage : …………………………… ∑ Lifeboat : ……. Jumlah No Jenis Obat – Obatan Satuan Hasil Keterangan A B C 1 Acetylsalicylic acid, 300 mg tables, 100s Botlle 6 3 2 Termasuk Aspirin 2 Alcohol, rubbing (70% ethyl alcohol), 500 Botlle 6 2 1 ml 3 Aluminium acetate, ear drops, 13% Botlle 6 2 2 solution in 20-ml bottle with dropper 4 Aluminium acetate powder, 2-g packets, Box 2 - - Khusus for making equivalent aluminium acetate penggunaan solution (Burrow’s), 12s bagian luar 5 Aluminium hydroxide gel, with Botlle 6 - - magnesium hydroxide or magnesium trisilicate, oral suspention, 360 ml 6 Aluminium hydroxide, with magnesium Botlle 10 3 3 hydroxide or magnesium trisilicate, 1-g tablets, 100s 7 Aminophylline suppository, rectal, 500 Box 2 1 - Disimpan dalam mg, 12s kulkas 8 Amitriptyline tablets, 25 mg, 100s Botlle 1 1 - 9 Ampicillin capsules, 250 mg, 100s Botlle 3 1 - 10 Antihaemorrhoidal suppositories, 12s Box 6 6 - Disimpan dalam kulkas 11 Ascorbic acid tablets (vitamin C), 50 mg, Botlle 3 1 - 100s 12 Atropine sulfate injection, 0,5 mg/ml, 1-ml Box 6 1 - ampules, 10s 13 Benzathine benzylpenicilin, injection, 2,4 Item 20 - - million units per 5-ml vial 14 Benzoic and salicylic acid ointment, 30-g Item 2 1 - tube 15 Calamine lotion,plain,120 ml Botlle 8 1 1 16 Calcium gluconate,effervescent tablet,1 Box 1 - - g,30s 17 Cetrimide 40% solution, 500 ml Botlle 3 1 1 Larutan konsentrat (disinfectant) 18 Charcoal,activated,powder, 120 g (Norit) Botlle 1 1 1 Pengobatan awal keracunan 19 Chloroquine phosphate tablets, 250 mg, Botlle 1 1 1 Obat Malaria 100s 20 Chlorphenamine maleate tablet, 4 mg, Botlle 3 1 - 20s 21 Chlorphenamine maleate injection, 10 Box 2 1 - mg, 1-ml ampoules,10s 22 Chlorpromazine hydrochloride tablets, 25 Botlle 4 2 1 mg, 20s 23 Chlorpromazine hydrochloride injection, Box 2 1 - 92
  • 30. 25 mg in 1-ml ampoules, 10s 24 Clove oil, 20 ml Botlle 2 1 1 Untuk nyeri akibat sakit gigi 25 Codeine sulfate tablets, 30 mg, 100s Botlle 1 1 - Obat keras (dlm pengawasan) 26 Cyclizine hydrochloride tablets,50 Botlle 4 1 1 Anti mual/ muntah mg,100s 27 Dextran injection, 6 %, and sodium Botlle 6 - - chloride, 0.9%, 500ml, with administration set 28 Diazepam injection, 5 mg/ml, 2-ml Item 20 - - Obat keras (dlm ampoule pengawasan) 29 Diazepam tablets, 5 mg, 100s Botlle 2 1 - Obat keras (dlm pengawasan) 30 Dimercaprol injection,100 mg in 2 ml Box 6 2 1 Anti keracunan ampoules, 10s logam 31 Doxycycline hydrochloride tablet, 100 Botlle 2 - - mg, 100s 32 Ephedrine sulfate tablets, 25 mg, 100s Botlle 1 - - 33 Epinephrine hydrochloride injection, Box 2 1 1 1:1000, 1-ml ampoules, 10s 34 Ergometrine maleate injection, 0.2 ml in Box 1 - - 1-ml ampoules, 10s 35 Erythromycin (state or ethilsuccinate) Botlle 3 1 - tablets, 250 mg, 100s 36 Eye anaesthetic drops, 0.5 solution of Botlle 2 1 - Sebaiknya diberi tetracaine hydrochloride, in dropper tanda : “Khusus botlles, 10 m penggunaan bagian luar” 37 Eye antiinfective drops, 1 % solution of Botlle 3 2 1 clhoramphenicol in dropper botlle, 10 ml 38 Eye ointment, 1% tetracycline Item 6 3 1 hydrochloride, 4-g tube 39 Eyewash or eye-irrigating Botlle 6 1 1 solution,isotonic,sterile,in plastic squeeze bottle, 120 ml 40 Fluorescein sodim ophthalmic Packag 1 - - Untuk deteksi stripe,sterile (1% on paper applicators), e adanya lesi di 200s kornea mata 41 Furosemide tablets, 0.5 mg, 20s Botlle 1 - - 42 Glyceryl trinitrate tablets, 0.5 mg, 20s Botlle 2 1 1 Simpan ditempat tertutup dengan o o suhu 0 -25 C 43 Hydrocortisone sodium succinate, 100- Vial 5 - - mg vial, for injection,intravenous,or intramuscular 44 Hydrocortisone ointment 1%, 30-g tube Item 6 2 2 with rectal tip 45 Icthtyol and glycerine ointment Item 3 2 1 Kapal ikan dgn kru (ichthamol 10%, glycerine, soft paraffin, > 30 orang wool fat 90 %), in 100-g container memerlukan banyak kontainer 46 Insect repellent (diethyltulaomide Botlle 12 6 2 solution), 50 ml 47 Iodine, 2.5% solution, in 100-ml botlles Botlle 4 2 1 Botlles should be with glass stoppers market:”poison,for external use only” 48 Lidocaine hydrochloride injection 1%, 2- Item 12 - - ml ampoule 93
  • 31. 49 Lindane cream, 1%, 60-g tube Item 12 2 - Botol diberi tanda ”Racun” hanya untuk penggunaan luar 50 Magnesium hydroxide suspension, 550 Botlle 8 2 2 mg/10ml, 500 ml 51 Metronidazole tablets, 200 g, 100s Botlle 5 2 - 52 Miconazole nitrate, 2%.vaginal Item 5 2 - cream,with applicator,in-80-g container 53 Miconazole nitrate, 100-mg, pessary and Item 20 10 - inserter 54 Mineral oil(liquid petrolatum), 500 ml Botlle 1 1 - 55 Morphine sulfate injection, 10 mg/ml, 1- Box 2 1 - Obat keras dlm ml ampoules, 10s pengawasan 56 Naloxone hydrochloride injection, 0.4 Item 6 - - mg/ml, 1-ml ampoule 57 Neomycin+bacitracin ointment (5 mg Item 20 10 5 Simpan dlm suhu o o neomycin-500 IU bacitracin zinc per g), 2 -20 C 30-tube 58 Oral rehydration salt ( sodium clhoride Item 50 20 5 1 bagian sebaiknya 3.5 mg, sodium item bicarbonate 2,5 g dicampur dgn 1 lt (or trisodium citrate 2,9 mg), potassium air (mendidih/ clhoride 1,5 mg,glucose 20 g) in dingin) waterproof bags/sachets 59 Oxigen,size E tank Item 2 1 - Tabung sebaiknya selalu terisi penuh O2 60 Paracetamol, 500-mg tablets Item 300 150 100 61 Petrolatum, white, 60-g tube Item 6 2 2 Untuk luka bakar, luka lecet atau luka kering 62 Phenobarbital tablets, 30 mg, 100s Botlle 3 1 - Obat keras dlm pengawasan 63 Phenoxymethylpenicillin potassium Botlle 3 1 - tablets 250 mg, 100s 64 Pilocarpine hidroclhoride eye-drops, Botlle 2 1 - 25%, 15-ml dropper bottle 65 Potassium permanganate, 100 g Botlle 2 1 - Untuk penyakit kulit (khusus penggunan luar) 66 Probenecid tablets, 500 mg, 100s Botlle 2 1 - 67 Procaine benzylpenicillin, sterile Box 2 1 - Simpan dlm kulkas suspension,injection, 600.000 units/ml, 1- ml vial, 10s 68 Proguanil tablets, 100 mg, 100s Botlle 1 1 1 Anti malaria 69 Pyrantel tablets, 250 mg, 50s Botlle 1 - - 70 Quinine sulfate tablets, 300 mg, 100s Botlle 2 - - 71 Quinine dihydroclhoride, injection, 300 Box 2 - - mg/ml, 2-ml ampoule,10s 72 Salbutamol aerosol inhaler unit Item 2 1 - 73 Sodium chloride injection, 0.9%, 1000ml Botlle 6 2 - Sebaiknya disediakan infus set 74 Sodium chloride tablets, 1 g, 1000s Botlle 2 1 1 75 Spectinomycin hydrochloride, injection, Item 20 - - 2-g per 5-ml vial 76 Sulfamethoxazole+trimethoprim (400 Botlle 10 5 - mg-80 mg) tablets, 20s 77 Talc(talcumpowder)120 g Can 6 3 3 94
  • 32. 78 Tetanus immune human globulin, 250 Item 5 - - Simpan dlm kulkas units, vial or ampoule (bukan freezer) sebaiknya disediakan pd kapal yang membawa ternak sapi, kuda, atau kapal yg membawa daging 79 Tetanus toxoid adsorbed, single dose, Item 10 - - Simpan dlm kulkas ampoule (bukan freezer) 80 Tetracycline ear drops, 1% tetracycline Botlle 10 5 1 solution in dropper botlle, 10 ml 81 Tetracycline hydrochloride capsules, 250 Botlle 3 1 - mg, 100s 82 Water, sterile, 5-ml ampoules, 10s Box 3 2 - 83 Zinc oxide paste, 30-tube Item 12 3 3 Keterangan: A. Crew 25-40 orang atau pelayaran jauh dari pelabuhan B. Crew hingga 25 orang C. Crew kurang dari15 orang Mengetahui , …………………… Nakhoda/Pilot Petugas Pemeriksa .......................... ..................................... NIP. 95