Teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa kuantitas komoditas yang diminta persatuan periode akan meningkat jika harga berkurang, pendapatan konsumen meningkat, adanya kenaikan dalam harga barang substitusi dan penurunan harga barang komplementer, serta dengan peningkatan dalam selera terhadap komiditas yang dibicarakan. Faktor-faktor lain seperti jumlah konsumen dan preferensi konsumen juga mempengaruhi tingkat permintaan.
2. Pendahuluan
Permintaan merupakan salah satu aspek
terpenting dalam ekonomi manajerial
Penting bagi penciptaan, kelangsungan hidup
dan profitabilitas perusahaan
Hal-hal yang mempengaruhi permintaan
konsumen
1. Harga dari komiditasi tersebut
2. Pendapatan Konsumen
3. Harga dari barang yang berhubungan (substitusi
& Komplementer
4. Selera konsumen
5. dll
3. Permintaan Individual
terhadap komiditas
Permintaan timbul karena keinginan konsumen
dan kemampuannya ( hasrat dan keinginan
yang didukung dengan pendapatan) untuk
membeli suatu komiditas
Teori permintaan konsumen: jumlah komiditas
yang diminta merupakan suatu fungsi/bergantung
pada harga komiditas tersebut, pendapatan
konsumen, harga komiditas yang
berhubungan(komplementer atau substitusi) dan
selera konsumen
4. Fungsi Permintaan Individual
Qdx = f (Px, I, Py, T)
Qdx = Kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu
perperiode waktu (tahun, bulan, minggu, hari, atau
satuan unit waktu yang lainnya)
Px = Harga perunit komoditas X
I = Pendapatan Konsumen
Py = Harga komoditas yang berhubungan (substitusi atau
komplementer)
T = Selera konsumen
Ringkasan: teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa kuantitas
komoditas yang diminta persatuan periode akan meningkat jika harga berkurang,
pendapatan konsumen meningkat, adanya kenaikan dalam harga barang
substitusi dan penurunan harga barang komplementer, serta dengan peningkatan
dalam selera terhadap komiditas yang dibicarakan
5. Permintaan Vs
Pendapatan
Pada saat pendapatan konsumen
meningkat, mereka akan membeli lebih
banyak komoditas umum (sepatu, steak,
film, liburan, pendidikan, mobil, rumah dll)
disebut juga Barang Normal
Namun ada juga barang & jasa yang tidak
akan banyak dibeli oleh konsumen pada
saat pendapatannya meningkat ini disebut
sebagai Barang Inferior, ie: Nasi Aking,
Gorengan, Telo Rebus, Tempe Tahun, dll
6. Kurva Permintaan
Individual
Skedul Permintaan Individual untuk komiditas X
Harga komiditas X per unit (Px) 2 1 0,5
Kuantitas X yang diminta pada suatu periode waktu (Qdx) 1 3 4,5
• Hubungan terbalik antara Qx
dan Px
• Px naik Qx turun
• Px turun Qx naik
• Kurva Permintaan memiliki
kemiringan negatif
7. Permintaan Individual menjadi
Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar untuk suatu komiditas
merupakan penjumlahan secara horizontal dari
kurva – kurva permintaan semua konsumen
8. Fungsi Permintaan Pasar
QDx = f (Px,N, I, Py, T)
Qdx = Kuantitas komoditas X yang diminta oleh
seluruh konsumen perperiode waktu (tahun,
bulan, minggu, hari, atau satuan unit waktu
yang lainnya)
Px = Harga perunit komoditas X
N = Jumlah konsumen di pasar
I = Pendapatan Konsumen
Py = Harga komoditas yang berhubungan
(substitusi atau komplementer)
T = Selera konsumen
9. Efek Permintaan pasar
1.Efek Kereta (Bandwagon Effect): orang
melakukan permintaan terhadap suatu
komiditas karena orang lain membelinya.
Biasanya kurva permintaan menjadi lebih
datar
2.Efek Kesombongan ( Snob Effect): banyak
konsumen berusaha tampil berbeda dan
ekslusif dengan meminta lebih sedikit
komiditas2 yang banyak diminta oleh orang.
Kurva permintaan pasar menjadi lebih curam
10. Permintaan yang dihadapi
perusahaan
Bergantung pada ukuran permintaan pasar
atau industri terhadap komiditas tersebut,
bentuk organisasi industrinya dan jumlah
perusahaan yang ada dalam industri tersebut
Bergantung pula pada tipe barang yang dijual:
1. Barang tahan lama
2. Barang Fast Moving (tidak tahan lama)
Biasanya barang tahan lama lebih bergejolak/tidak
stabil dibandingkan fast moving.
11. Struktur Pasar, Jumlah
Perusahaan vs Permintaan
1. Monopoli
Jika perusahaan satu-satunya
produsen dari suatu
komoditas dan tidak ada
subtitusi yang dekat, ie:
Pertamina & PLN
2. Persaingan Sempurna
Terdapat banyak perusahaan
yang menghasilkan barang
yang homogen (identik) dan
setiap perusahaan terlalu kecil
untuk mempengaruhi pasar,
ie: Pertanian, Barang Grosiran
Pasar
3. Oligopoli
Terdapat sedikit perusahaan
didalam perusahaan yang
memproduksi barang yang
homogen/terstandarisasi (Semen,
baja, Kimia) atau
Heterogen/terdiferensiasi (Mobil,
Rokok, Minuman Ringan)
4. Monopolistik
Disini banyak perusahaan yang
menjual produk yang heterogen
atau terdiferensiasi –
percampuran antara monopoli &
Persaingan sempurna
12. Fungsi Permintaan yang
dihadapi Perusahaan
Qx = α0 + α1 PX + α2N + α3I + α4Py + α5T +…
Qdx = Kuantitas komiditas X persatuan waktu yang dihadapi
oleh perusahaan
α = koefisien yang akan mengestimasi permintaan
Px = Harga perunit komoditas X
N = jumlah konsumen di pasar
I = Pendapatan Konsumen
Py = Harga komoditas yang berhubungan (substitusi atau
komplementer)
T = Selera konsumen
13. Contoh Fungsi Permintaan
Perusahaan
Fungsi permintaan kentang manis di amerika serikat pada periode tahun
1949 hingga 1972
QDs = 7.609 – 1.606Ps + 59N + 947I + 479Pw – 271t
QDs = Kuantitas kentang manis yang dijual pertahunnya di amerika
serikat setiap 1.000 hundredweight (cwt)
Ps = Harga kentang manis riil dalam dollar perhundredweight yang
diterima petani
N = Rata2 bergerak 2 tahunan untuk populasi totalamerika serikat,
dalam jutaan
I = Pendapatan personal disposable riil perkapita, dalam ribuan dolar
Pw = Harga kentang putih riil dalam dolar perhundredweight yang
diterima petani
T = Trend waktu (t = 1 untuk tahun 1949, t=2 untuk tahun 1950,
sampai t= 24 untuk tahun 1972)
14. Jika dimasukkan kedalam persamaan
N = 150, 73
I = 1,76
Pw = 2,94
T = 1
Maka kurva permintaan pada tahun 1949
sebagai berikut:
QDs = 7.609 – 1.606Ps + 59(150,73) + 947(1,76)+ 479(2,94)–
271(1)
= 7.609 -1.606Ps + 8893 +1.667 + 1.408 – 271
= 19.306 – 1.606 Ps
Contoh Fungsi Permintaan
Perusahaan
15. Jika dimasukkan kedalam persamaan
N = 208,78
I = 3,19
Pw = 2,41
T = 24
Maka kurva permintaan pada tahun 1972
sebagai berikut:
QDs = 7.609 – 1.606Ps + 59(208,78) + 947(3,19)+ 479(2,41)–
271(24)
= 17.598-1.606Ps
Contoh Fungsi Permintaan
Perusahaan
16. Elastisitas Permintaan
Terhadap Harga
Elastisitas Permintaan merupakan suatu
pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan
permintaan
Terdiri Dari:
1. Elastisitas Harga
2. Elastisitas Pendapatan
3. Elastisitas Permintaan Silang
17. Elastisitas Titik terhadap
Harga
Elastisitas
hargamerupakannilaiperbandinganantarapersen
tasiperubahanjumlahdimintadenganpersentasipe
rubahanharga
Rumus:
EP =
∆𝑄/𝑄
∆𝑃/𝑃
=
∆𝑄
∆𝑃
x
𝑃
𝑄
SecaraKalkulus
EP =
𝜕𝑄
𝜕𝑃
x
𝑃
𝑄
EP = 𝛼1 x
𝑃
𝑄
P = HargaKomoditas
Q = JumlahKomoditas yang di Minta
𝛼 = KoefisienEstimasi (∆Q/∆P)
20. Elastisitas Busur Pada
harga
Elastisitas BusurMerupakanrata-rata
darikeduahargadan rata-rata
darikeduakuantitas
EP =
∆𝑸
∆𝑷
x
(𝑷𝟐+𝑷𝟏)/𝟐
(𝑸𝟐+𝑸𝟏)/𝟐
=
𝑸𝟐−𝑸𝟏
𝑷𝟐−𝑷𝟏
x
𝑷𝟐+𝑷𝟏
𝑸𝟐+𝑸𝟏
21. Elastisitas Harga, Penerimaan
Total, & Pendapatan Marginal
TR = P x Q
MR =
∆TR
∆Q
Kesimpulan:
TR meningkatselamaEp> 1
TR MaksimumketikaEp = 1
TR MenurunsaatEp< 1
MR Positifselama TR meningkat
MR Negatifselama TR Menurun
MR = 0 saat TR maksimum
MR = P 1+
1
Ep
Atau MR dapat
dicari
24. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Permintaan terhadap Harga
1. Ukuran elastisitas permintaan makin besar jika
makin dekat atau makin banyak jumlah komiditas
yang mampu mensubtitusinya
2. Makin sempit suatu komiditas didefinisikan,
makin besar elastisitas terhadap harga karena
makin banyak jumlah komiditas yang melakukan
subtitusi
3. Elastisitas permintaan akan menjadi lebih besar
jika konsumen membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk merespon perubahan harganya
4. Respon dalam kuantitas yang diminta akan
menjadi lebih besar pada jangka panjang
dibandingkan pada jangka pendek
26. Elastisitas Terhadap
Pendapatan
Elastisitas Pendapatan mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu komoditas
terhadap perubahan pendapatan konsumen
Ei =
∆𝑄/𝑄
∆𝐼/𝐼
=
∆𝐼
∆𝑃
x
𝑃
𝐼
Ei = 𝛼1 𝑥
𝐼
𝑄
Ei =
∆𝑄
∆𝐼
x
(𝐼2+𝐼1)/2
(𝑄2+𝑄1)/2
=
𝑄2−𝑄1
𝐼2−𝐼1
x
𝐼2+𝐼1
𝑄2+𝑄1
Elastisitas Pendapatan Titik
Persamaan Linear
Elastisitas Pendapatan Busur
27. Elastisitas Permintaan terhadap
Pendapatan
Tingkat pendapatan merupakan determinan penting
dalam permintaan
Untuk hampir semua komoditas, peningkatan
pendapatan mengakibatkan peningkatan permintaan
akan komoditas (ΔQ/ ΔI positif), sehingga EI positif
barang normal ie: makanan, pakaian, perumahan,
kesehatan, pendidikan, dan rekreasi
Kebutuhan pokok EI positif tapi rendah (antara 0 sd 1)
Kebutuhan barang mewah EI positif lebih besar 1
Untuk barang Inferior EI Negatif
29. Elastisitas Silang
Terhadap Harga
Untuk mengukur kepekaan perubahaan
permintaan akan komoditas X terhadap
perubahan harga dari komoditas Y
Exy =
∆𝑄 𝑥/𝑄 𝑥
∆𝑃 𝑦/𝑃 𝑦
=
∆𝑄 𝑥
∆𝑃 𝑦
x
𝑃 𝑦
𝑄 𝑥
Ei = 𝛼1 𝑥
𝑃 𝑦
𝑄 𝑥
Ei =
∆𝑄 𝑥
∆𝑃 𝑦
x
𝑃 𝑦2+𝑃 𝑦1/2
(𝑄 𝑥2+𝑄 𝑥1)/2
=
𝑄 𝑥2−𝑄 𝑥1
𝑃 𝑦2−𝑃 𝑦1
x
𝑃 𝑦2+𝑃 𝑦1
𝑄 𝑥2+𝑄 𝑥1
Elastisitas Silang Titik
Persamaan Linear
Elastisitas Silang Busur
30. Elatisitas Silang Terhadap harga
1. Jika nilai Exy positif maka, komiditas X& Y
adalah barang substitusi, karena peningkatan
Py menyebabkan peningkatan Qx
2. Jika nilai Exy Negatif, komoditas X & Y adalah
barang komplementer, karena kenaikan Py
mendorong pengurangan Qx
3. Jika nilai Exy mendekati nol maka X& Y adalah
komoditas yang tidak berhubungan
Perusahaan sering menggunakan konsep ini untuk
mengukur efek dari perubahan harga suatu produk
yang mereka jual terhadap permintaan produk lain
yang berhubungan dan juga dijual oleh pesaing
32. E-Commerce
E-Commerce: Produksi, periklanan,
penjualan dan distribusi produk dan jasa
dari perusahan ke perusahaan (B2B),
Perusahaan ke Konsumen (B2C),
Konsumen ke Konsumen (C2C) melalui
internet
Internet & E-commerce menunjukkan
perubahan besar dalam cara interaksi
perusahaan dan konsumen di pasar
33. Keuntungan E-Commerce
Koneksi Online baik B2B, B2C dan C2C
telah menyebabkan:
1. Penurunan biaya pelaksanaan bisnis
yang sangat tajam
2. Pemotongan waktu untuk memberikan
jawaban
3. Perluasan jangkauan penjualan
4. Menciptakan model bisnis baru
34. Perkembangan E-
Commerce
Penjual ritel konvensional turut memasuki
dunia e-commerce dalam penjualannya
Memberikan tantangan bagi para e-retailer
karena konsumen mudah melakukan
pembandingan
Banyak model bisnis baru, seperti lelang
secara online, game online freemium,
social media based ads, dll
Mobile internet mulai berkembang pesat
perkembangan gadget mobile