6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
1. KOMUNIKASI DENGAN BAYI,
ANAK-ANAK, & REMAJA
Muhammad Arsyad Subu
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
2. Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi konsep dasar perkembangan anak dan Komunikasi pada
anak
Mendiskusikan pentingnya komunikasi dengan anak-anak dalam pelayanan
perawatan kesehatan
Mengidentifikasi bagaimana tingkat perkembangan mempengaruhi
kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam hubungan antar pribadi
dengan pengasuh
Menjelaskan modifikasi dalam strategi komunikasi untuk memenuhi
kebutuhan khusus anak-anak
Menjelaskan teknik yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang tua
dengan anak-anak yang sakit.
4. Pendahuluan
Anak-anak belajar Komunikasi sejak lahir
Anak-anak pertama kali belajar bahasa reseptif (kemampuan untuk
memahami apa yang dikomunikasikan orang lain).
Bahasa ekspresif mengikuti secara bertahap:
• Dimulai dengan tangisan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh
• Kata-kata datang kemudian, terutama dimulai dengan nama benda,
orang, & benda
• Kosa kata yang lebih besar & tata bahasa yang benar berkembang
lebih lambat.
5. PERTUMBUHAN
Presentasi peningkatan ukuran atau massa jaringan.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penggandaan sel
dan peningkatan substansi intraseluler.
6. Perkembangan
Perkembangan - menentukan kematangan fungsi.
Hal ini terkait dengan pematangan dan mielinisasi sistem saraf
dan berbagai keterampilan untuk fungsi optimal individu.
7. Perkembangan
Perkembangan diukur dengan:
1. Fisik – diukur dengan tinggi/berat badan
2. Kognitif – pertumbuhan berpikir/intelektual
3. Psikososial – hubungan/interaksi & komunikasi
8. Perkembangan Fisik
Otak dan Sistem Saraf
Kemampuan Motorik
Pematangan otak memungkinkan perkembangan
keterampilan motorik dari refleks hingga kemampuan
motorik terkoordinasi, termasuk menangkap dan berjalan.
9. Perkembangan Kognitif
• Kemampuan kognitif
• Bayi berkembang dari mengetahui dunianya hanya melalui
pengalaman langsung yang membantunya untuk
“bereksperimen"
• Bahasa
• Tangisan bayi adalah bahasanya.
10. Perkembangan Psikososial
Pengembangan kepribadian
• Transisi bayi dari ketergantungantotalmenjadi peningkatan
kemandirian.
Memahami diri dan orang lain
• Jauh lebih memperhatikan reaksi orang lain.
Interaksi bayi – orang tua
• Orang tua dan bayi saling menanggapi terlebih dahulu dengan
menyelaraskan perilaku mereka.
12. Tahapan Perkembangan KognitifPiaget
Karya Jean Piaget membentuk dasar untuk memahami
perkembangan Kognitif masa kanak-kanak.
Piaget mengamati bahwa perkembangan kognitif terjadi pada
tahapan usia yang berurutan
Perbedaan individu ada dalam fungsi intelektual anak-anak
dengan usia yang sama;demikian pula, dalam keadaan tertentu,
seperti dalam situasi stres; sama dengan perkembangan bahasa
13. Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget
Umur Tahapan Piaget
Lahir – 2 Tahun Sensorimotor
2-6Tahun Praoperasional
7-11 Tahun Operasi konkret
12+Tahun Operasi formal
14. Tahapan Piaget(lanjutan)
Perkembangan Bahasa
-Komunikasi sebagian besar nonverbal
- Padausia 12 bulan, kosa kata lebih dari 4
kata
-Normalnya, sebelum usia 2 tahun,
perbendaharaan kata meningkat menjadi >
200 kata dan penggunaan kalimat pendek
Lahir- 2Tahun
Tahapan
Sensorimotor
15. Tahapan Piaget (lanjutan)
Perkembangan Bahasa
• Rata-rata kosa kata>10.000 kata
pada usia 6tahun.
• Penggunaan tata Bahasa dan
bahasa terstruktur untuk
Komunikasi
2-6Tahun
Tahap
Pra-operasional
16. Tahapan Piaget (lanjutan)
Perkembangan Bahasa
Penguasaan kalimat pasif pada usia7
tahun dan keterampilan tata bahasa
kompleks pada usia 10 tahun.
7-11Tahun
Operasi konkret
18. Mengapa anak & Mengapa Komunikasi?
Anak-anak adalah manusia seutuhnya dengan
hak mereka sendiri
Hak komunikasi anak-anak
Lingkungan media anak-anak yang beragam.
Hubungan terapeutik.
19. Komunikasi Dengan Anak
Komunikasi dengan anak & pengasuh keluarga adalah sumber
utama data selama kunjungan anak yang sehat atau dalam kondisi
krisis.
Itu terjadi di semua pelayanan dan fokus pada informasi:
bagaimana, asesmen perkembangan, mengajar, & bimbingan
antisipatif.
Memahami tingkat perkembangan anak & pengaruh pada
komunikasi anak dan pengasuh sangat penting untuk Komunikasi
dengan anak secara efektif.
20. Komunikasi Dengan Anak …
Sebagian besar komunikasi akan dilakukan antara
perawatdan orangtua. Namun,anak tidak dapat/tidak boleh
kecualikan.
Pastikan untuk menggabungkan strategis komunikasi aktif
dengan pasien anak juga.
Menggabungkan pemahaman tentang pertumbuhan dan
perkembangan saat Komunikasi dengan pasien anak.
21. Komunikasi Dengan Anak …
Sebagian besar anak dapat menanggapi komunikasi positif &
mengembangkan potensi penuh mereka.
Komunikasi dengan anak membutuhkan modifikasi keterampilan agar
antar pribadi sesuai dengan tingkat Kognitif dan fungsional anak
Hubungan terapeutik yangefektif dengan anak, memahami perasaan
& prosesberpikir anak, jujur, menghargai dan menerima perasaan.
22. Komunikasi Dengan Anak …
Amati bahasa tubuh, ekspresi wajah, &isyarat nonverbal lainnya.
Menggabungkan permainan ke dalam asesmen dan interaksi jika perlu.
Gunakan mainan atau permainan khusus untuk membantu asesmen.
Anak-anak mendasarkan pandangan mereka pada hubungan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Anak-anak dengan gangguan mungkin mengalami keterlambatan
komunikasi.
23. Tujuan Komunikasi Dengan Anak
Membangun hubungan terapeutik
Mendukung anak-anak
Memberikan informasi
Penjelasan prosedur
Mendengar apa yang ingin mereka sampaikan kepada kita
Memperoleh informasi tentang bagaimana'perasaan'mereka untuk
membantu diagnosa.
24. Perbedaan Jenis kelamin Dalam Komunikasi
Studi menunjukkan bahwa anak usia sekolah lebih puas jika
penyedia layanan kesehatan berjenis jenis kelamin sama dengan
anak
Penyedia layanan wanita cenderung lebih terlibat dalam
percakapan sosial, menyemangati anak-anak
Gunakan strategis Komunikasi yang sesuai dengan usia
Jenis kelamin tidak dapat dikesampingkan sebagai faktor yang
mempengaruhi komunikasi.
25. Metode Komunikasi Dengan Anak
1. Lisan: kata-kata, interaksi tatap muka, bayi menangis,
dan menghadapi lingkungannya
• Berhati-hati dengan jeda panjang, ucapan cepat, dan
libatkan individu yang tepat dalam proses komunikasi.
• Komunikasi ke tingkat kognitif dan perkembangan anak.
26. Metode Komunikasi Dengan Anak…
2. Nonverbal: gerak tubuh, bahasa tubuh, postur tubuh, kontak
mata. perhatikan faktor budaya
Visual-dapat mencakup tanda,foto, dan ilustrasi.
Bermain—memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan
perasaandan khawatir dengan cara nonverbal.
Bayi dananak-anak dengan gangguan mungkin mengalami
keterlambatan komunikasi.
27. Strategi Komunikasi Khusus Dengan Anak
Bermain
Bercerita
Penulisan cerita
Menggambar
Teman khayalan.
28. Tindakan Umum Selama Komunikasi dengan Anak
Perhatikan ketidakmampuan anak Komunikasi secara lisan (cacat),
keterlambatan perkembangan atau kejadian traumatis (sesuaikan
pendekatan anda untuk memenuhi kebutuhan mereka).
Anak-anak dapat mengubah gaya interaksi mereka, menjadi pasif
atau aktif, yang perlu diperhatikan oleh perawat saat Komunikasi.
Bersiaplah untuk turun ke tingkat posisi anak (misalnya, duduk
dilantai) saat Komunikasi langsung dengan mereka.
29. Selama Komunikasi dengan Anak …
Gunakan pendekatan yang berbeda seperti bermain, humor atau
menggambar untuk terlibat dengan anak-anak.
Mengadopsi pendekatan SOLER:
• Wajah lapangan
• Bentuk tubuh terbuka
• Condongkan tubuh sedikit ke depan
• Kontak mata
• Santai.
31. Hal Penting Dalam Komunikasi DenganAnak
(Bayi 0-12)
Bayi baru lahir (bayi) 0 sampai 12bulan:
• Ini adalah masa pertumbuhan fisik dan Perkembangan yang cepat.
Sistem tubuh semakin matang, danpengembangan keterampilan
sedang berlangsung.
• Perkembangan sosial dipengaruhi oleh lingkungan bayi dan keterikatan
yang dikembangkan dengan orang tua dan pengasuh mereka.
• Bayi tidak dapat mengungkapkan kebutuhan, khawatir, dan
ketidaknyamanan.
32. Poin Kunci Komunikasi Dengan Anak-Anak
(Bayi 0-12)
Lisan:Bayi adalahtidak dapatuntuk mengungkapkan kebutuhan,
kekhawatiran, dan ketidaknyamanan.
Tampilan bayi menangis:mereka menangis saat lapar, saat popoknya
perlu diganti, saat merasa sakit atau tidak nyaman, dan saat merasa
kesepian atau ingin digendong.
Perilaku nonverbal: Komunikasi nonverbal, mode utama seperti
tersenyum, mempromosikan sosialisasi.
33. Poin Utama Komunikasi Dengan Anak…
Bayi (0-12) (lanjutan)
Bayi seringkali diam, mengamati lingkungan di sekitarnya.
Mereka menanggapi perilaku nonverbal orang dewasa: sentuhan,
suara, dan nada suara.
Amati interaksi orang tua/pengasuh dan penanganan bayi:
Kecemasan akan perpisahan, ketakutan akan orang asing &
temperamen.
Jika anak telah mencapai pemahaman tentang keabadian objek, dia
akan tahu kapan orang tuanya hilang.
34. Poin Utama Komunikasi Dengan Anak…
Bayi (0-12) (lanjutan)
• Bicara dan sentuh bayi dan sering tersenyum
• Gunakan gerakan (goyang) dan sentuhan yang
menenangkan untuk menenangkan
• Hindari menahan bila memungkinkan
• Bicaralah dengan bayi dengan nada percakapan
normal; tenangkan mereka dengan nyanyian dan
senandung
35. Poin Utama Komunikasi Dengan Anak…
Bayi (0-12) (lanjutan)
• Duduk di kursi atau membungkuk untuk mengurangi superioritas
postur
• Menanggapi komunikasi bayi dengan cepat (menghibur bayi yang
menangis, tersenyum pada bayi yang tersenyum).
• Manfaatkan waktu sebaik-baiknya selama mengganti popok,
menyusui, atau waktu makan.
36. Poin Kunci Komunikasi Dengan Anak-Anak…
Bayi (0-12) (lanjutan)
• Selalu izinkan ibu berada dalam jarak pandang anaknya & sebaliknya
• Membangun hubungan dengan pengasuh
• Dorong pengasuh bayi untuk banyak menggunakan ruang interaksi
intim
• Pelajari secara khusus bagaimana pengasuh memberikan perawatan
dalam hal tidur, mandi dan makan.
• Kecemasan perpisahan ketika pengasuh utama tidak ada (tetap
bersama anak, angkat anak dan goyang atau berjalan).
37. Poin Kunci Komunikasi Dengan Anak
(1-3 tahun)
1-3 tahun
• Buat penjelasan singkat & jelas, gunakan kosa kata anak sendiri untuk
aktivitas.
• Gunakan nama diri anak
• Beri anak beberapa pilihan (“apakah Anda ingin setengah gelas atau
segelas susu?”)
• Izinkan anak mengungkapkan perasaan, kemarahan dan memprotes
perhatiannya (“Tidak apa-apa menangis saat marah atau terluka”).
38. Poin Kunci … (Lanjutan)
1-3 tahun
Di rumah sakit:
• Izinkan anak untuk duduk atau berjalan sesering mungkin &
sesegera mungkin setelah prosedur yang menyakitkan ("Semuanya
sudah berakhir, sekarang kita bisa melakukan sesuatu yang lebih
menyenangkan").
• Kenali rasa takut akan cedera tubuh
• Kecemasan perpisahan (menerima protes ketika orang tua pergi,
memeluk anak).
• Tunjukkan minat pada salah satu mainan favorit anak.
39. Poin Kunci … (lanjutan)
3-5 tahun
• Sebagian besar dapat membuat diri mereka dimengerti
• Berbicara dalam kalimat tetapi tidak dapat memahami
ide-ide abstrak
• Mulailah memahami sebab-akibat, “Jika Anda
menyeberang jalan tanpa melihat, Anda mungkin akan
tertabrak mobil”
• Dapat mengikuti serangkaian petunjuk, kecuali cemas.
40. Poin Kunci … (Lanjutan)
3-5 tahun
• Gunakan kosakata sederhana; hindari penjelasan yang panjang; fokus
pada saat ini, bukan masa depan yang jauh; gunakan referensi konkret,
"Ibu akan kembali setelah kamu makan siang" (bukan "jam 1")
• Gunakan kontak mata ke mata, perhatikan postur tubuh, dan gunakan
nada suara yang pelan dan lembut.
41. Poin Kunci … (Lanjutan)
3-5 tahun
• Di rumah sakit:
• Gunakan penjelasan yang singkat, konkret, dan sederhana. Penundaan dan
penjelasan panjang sebelum prosedur yang menyakitkan meningkatkan
kecemasan
• Cepat selesaikan prosedurnya, berikan penjelasan tentang tujuannya
sesudahnya. Katakan, "Ahmed, aku akan memberimu kesempatan." lalu
segera berikan injeksi. Kemudian katakan, “sudah, selesai, tidak apa-apa
menangis saat kamu terluka. Aku akan melakukan hal yang sama. Obat ini
akan membuatmu lebih baik”.
42. Poin Kunci …(Lanjutan)
3-5 tahun
• Penjelasan dan pendidikan dapat dilakukan dengan
menggunakan wayang, gambar, musik
• Izinkan anak bermain dengan peralatan yang aman
digunakan dalam perawatan pada boneka beruang
atau boneka
• Gunakan pengalih perhatian dan humor
• Sediakan banyak pilihan, “Mau berpakaian
sekarang atau setelah sarapan?”
43. Poin Kunci …(Lanjutan)
• 5-10 tahun
• Libatkan anak dalam penjelasan konkret tentang kondisi, pengobatan
• Gunakan beberapa kata yang sama yang digunakan anak dalam
memberikan penjelasan
• Gunakan informasi sensorik dalam memberikan penjelasan, “kamu akan
mencium bau alkohol di ruang cast”
• Ketuk pintu sebelum masuk (hormati meningkatnya kebutuhan akan
privasi); beri tahu klien kapan dan untuk alasan apa Anda harus kembali
ke kamarnya.
44. Poin Kunci …(Lanjutan)
11-12 tahun
• Jelajahi pilihan alternatif dengan anak
• Yakinkan remaja tentang kerahasiaan klien
• Izinkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, mengenakan
pakaian sendiri
• Hindari pendekatan otoriter jika memungkinkan
• Dengarkan secara aktif
• Memberikan informasi yang akurat.
46. Komunikasi Dengan Anak Remaja
Usia 13 sampai 18
• Ini adalah waktu untuk mengembangkan kemandirian dan
kedewasaan.
• Remaja lebih fokus pada jejaring sosial dan teman.
• Remaja dapat mencari nasihat dan umpan balik dari sumber selain
orang tua dan pengasuh.
47. Komunikasi Dengan Remaja… (Lanjutan)
Usia 13 sampai 18
• Perkembangan seksual, termasuk menstruasi dan emisi, sudah
terjadi.
• Perilaku dapat berfluktuasi antara dewasa dan kekanak-kanakan.
• Remaja sudah mandiri dengan aktivitas kehidupan sehari-hari,
namun tetap membutuhkan pengawasan dan masukan orang
dewasa.
48. Rangkuman Strategi Keperawatan Untuk
Berbagai Tingkat Perkembangan
Tingkat perkembangan Strategi keperawatan
Bayi/Balita Sentuhan/gerakan; suara yang
menenangkan; gangguan
Anak prasekolah Bermain; mendongeng
Usia sekolah Salingkeputusan; tugas sekolah
Remaja Kelompok teman sebaya; banding keminat
50. Komunikasi Dengan Balita & Anak Prasekolah
Lebih muda dari 5 tahun
• Ini adalah saat eksplorasi intensif terhadap lingkungan anak.
• Anak kecil belajar lebih banyak tentang lingkungannya sambil juga
menunjukkan beberapa perilaku negatif, termasuk amukan
(ledakan emosi).
• Masa ini bisa sangat melelahkan dan menantang bagi orang tua dan
pengasuh, tetapi merupakan periode perkembangan yang penting
bagi anak.
• Banyak pertumbuhan & perkembangan kognitif, sosial, psikososial,
dan biologis terjadi.
51. Komunikasi Dengan Balita & Prasekolah…
Anak-anak pada usia ini biasanya egosentris, atau tidak mampu
berpikir dari sudut pandang orang lain.
Gunakan pernyataan seperti "pekerjaan bagus" alih-alih "laki-
laki/perempuan baik".
Anak-anak pada usia ini perlu merasakan dan menyentuh hal-hal di
sekitar mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan
bereksperimen dengan lingkungan yang tidak dikenal
Permainan medis mungkin berguna untuk mendemonstrasikan
bagaimana suatu prosedur akan dilakukan.
52. Komunikasi Dengan Balita & Prasekolah…
Anak itu mungkin berlatih atau berpura-pura boneka
sedang menjalani prosedur.
Jika sesuai, izinkan anak untuk memegang stetoskop,
oksimeter denyut, dan manset tekanan darah dan
jelajahi barang-barang ini di lingkungan yang tidak
mengancam.
Anak-anak pada usia ini sangat konkrit & literal, dan
seringkali tidak dapat mengkonseptualisasikan bahwa
satu kata mungkin memiliki lebih dari satu arti.
53. Komunikasi Dengan Anak Usia Sekolah
Usia 6 sampai 12 tahun
• Periode perkembangan fisik & psikososial ini mencakup banyak hal,
seperti memasuki sekolah, Komunikasi secara mandiri, & mulai
mengonsep lingkungan.
• Komunikasi langsung dengan anak seusia ini sama pentingnya
• Anak usia sekolah energik dan menginginkan jawaban atas
pertanyaan yang mereka miliki.
• Mereka ingin mengembangkan koneksi dan ikatan dengan informasi
yang dipelajari dan bertanya pada diri sendiri dan orang lain
mengapa hal-hal tertentu terjadi dan terjadi.
54. Komunikasi Dengan Anak Usia Sekolah…
Usia 6 sampai 12 tahun
• Penasaran
• Dapatkan pengetahuan melalui pengalaman dan dengan
memahami apa yang sedang terjadi
• Ingin menyenangkan, & ingin menyelesaikan tugas secara mandiri
• Beri tahu anak itu bahwa dia adalah bagian dari tim medis yang
akan membantunya sembuh.
• Tetapkan pekerjaan sehari-hari, seperti latihan atau tugas, agar
anak dapat membantu dengan hati-hati.
55. Komunikasi Dengan Anak Usia Sekolah…
Usia 6 sampai 12 tahun
• Konkret
• Tidak dapat berpikir secara abstrak
• Contoh harus diberikan dalam konteks fisik di mana anak dapat
melihat, merasakan, atau mendengar hasilnya.
• Dapat bereaksi berlebihan jika merasa terancam
• Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, atau kekhawatiran
• Bekerja dengan baik dengan umpan balik positif.
56. Pedoman Asuhan Keperawatan
Komunikasi Dengan Anak
Beri anak waktu untuk merasa nyaman.
Hindari senyum lebar, kontak mata yang lama, dan gerakan lain yang
mungkin dianggap mengancam.
Bicaralah dengan orang tua jika anak awalnya pemalu.
Komunikasi melalui objek transisi seperti boneka, wayang, & boneka
binatang sebelum menanyai anak kecil secara langsung.
57. Pedoman Asuhan Keperawatan
Komunikasi Dengan Anak…
Beri anak yang lebih besar kesempatan untuk berbicara tanpa
kehadiran orang tua.
Posisi yang sejajar dengan mata anak.
Bicaralah dengan suara tenang, tidak tergesa-gesa, dan percaya diri,
jelas, spesifik, gunakan kata-kata sederhana & kalimat pendek.
Nyatakan arahan & saran secara positif.
58. Pedoman Asuhan Keperawatan
Komunikasi Dengan Anak…
Tawarkan pilihan hanya jika ada.
Jujurlah dengan anak-anak.
Biarkan anak mengekspresikan kekhawatiran dan ketakutannya.
Gunakan berbagai teknik komunikasi.
59. Pedoman Asuhan Keperawatan
Komunikasi Dengan Remaja
Membangun dasar-dasar:
• Menghabiskan waktu bersama.
• Mendorong ekspresi ide dan perasaan.
• Hormati pandangan mereka.
• Toleransi perbedaan.
• Puji poin bagus.
• Hormati privasi mereka.
• Berikan contoh yang baik.
60. Pedoman Asuhan Keperawatan
Komunikasi Dengan Remaja
Komunikasi secara efektif:
• Dengar, dengar, dengar.
• Bersikap sopan, tenang, dan berpikiran terbuka.
• Cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Jika ya,
istirahatlah.
• Hindari menilai atau mengkritik.
• Hindari "tingkat ketiga" dari pertanyaan terus
menerus.
• Pilih masalah penting saat mengambil sikap.
61. Komunikasi Dengan Orang Tua Dari Anak & Remaja
Menyadari dampak penyakit pada keuangan, emosi, keluarga,
termasuk saudara kandung
Gunakan staf lain untuk mendapatkan dukungan guna mengatasi
pengurasan emosi yang disebabkan oleh bekerja dengan anak-anak
yang sakit parah & orang tua mereka.