SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 2
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013
                                 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

                 PEMERINTAH BEKERJA SAMA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI TELAH MENYEPAKATI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013
                                                  TERTUANG DALAM UU NO.19 TAHUN 2012 TENTANG APBN TAHUN 2013

                                                                      ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO                                                             PENDAPATAN NEGARA                                                                 Rp1529,7 T
                                                                                                                                                                PENDAPATAN DALAM NEGERI                                                          Rp1525,2 T
                                                                       Pertumbuhan Ekonomi                     6,8%                                                   Penerimaan Perpajakan                                                      Rp1193,0 T
                                                                       Inflasi                                 4,9%                                                   Penerimaan Negara Bukan Pajak                                               Rp332,2 T
                                                                       Suku Bunga SPN 3 Bulan                  5,0%                                             PENERIMAAN HIBAH                                                                       Rp4,5 T
                                                                       Nilai Tukar                             Rp9.300,00/US$
                                                                                                                                                             BELANJA NEGARA                                                                    Rp1683,0 T
                                                                       Harga Minyak ICP                        US$100/Barel                                     BELANJA PEMERINTAH PUSAT                                                         Rp1154,4 T
                                                                       Lifting Minyak                          900 ribu barel/hari




7
                                                                                                                                                                      Belanja K/L                                                                 Rp594,6 T
                                                                       Lifting Gas                             1.360 MBOEPD                                           Belanja Non-K/L                                                             Rp559,8 T
                                                                                                                                                                TRANSFER KE DAERAH                                                                Rp528,6 T
                   CIRI MENONJOL (KHAS) APBN 2013                                                                                                                     Dana Perimbangan                                                            Rp444,8 T

                1.	Pendapatan negara meningkat lebih cepat daripada belanja negara      komitmen untuk memperkuat kemandirian APBN;                                   Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian                                          Rp83,8 T
                2.	Peningkatan belanja modal, terutama untuk infrastruktur     bukti kuatnya komitmen untuk meningkatkan kualitas belanja;
                                                                                                                                                             SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B)                                                  (Rp153,3 T)
                3.	Peniadaan Pasal Larangan Penyesuaian Harga BBM dan Pengendalian Subsidi Listrik     komitmen kuat pemberian fleksibilitas
                   dan deskresi kepada Pemerintah untuk meningkatkan efisiensi anggaran subsidi energi;                                                         % Defisit Terhadap PDB                                                                  (1,65)
                4.	Transfer ke Daerah meningkat lebih cepat dari Belanja Pemerintah Pusat     menunjukkan besarnya perhatian Pemerintah
                   untuk percepatan pembangunan daerah, memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal dan pemerataan pembangunan;                             PEMBIAYAAN (I + II)                                                                Rp153,3 T
                5.	Defisit menurun    bukti kuatnya komitmen untuk menjaga kesinambungan fiskal dan menjaga kesehatan APBN;
                                                                                                                                                                Pembiayaan Dalam Negeri                                                           Rp172,8 T
                6.	Pengutamaan Pembiayaan Dalam Negeri        meneguhkan tekad membangun dengan kekuatan dalam negeri dan mengurangi
                   ketergantungan pada luar negeri;                                                                                                             Pembiayaan Luar Negeri (Neto)                                                    (Rp19,5 T)
                7.	Sarat langkah-langkah antisipasi ketidakpastian ekonomi global dengan pasal-pasal antisipasi krisis dalam UU APBN 2013.

                                             SB Pagu Indikatif                                                                                                                                                        Pidato Presiden
                                                                                                                                            Keputusan Menteri Keuangan
   Kapasitas Fiskal                     Menteri Keuangan + Menteri                        Pembicaraan Pendahuluan                                                                                                Penyampaian Nota Keuangan
Januari - Februari 2012                                                                                                                      tentang Pagu Anggaran K/L
                                    Perencanaan Pembangunan Nasional                        29 Mei - 3 Juli 2012                                                                                                      16 Agustus 2012
                                                                                                                                                    6 Juli 2012
                                              30 Maret 2012



     Keputusan Presiden                         Surat Menteri Keuangan                                                           Sidang Paripurna DPR tentang                                         Pembahasan dengan DPR
                                               tentang Alokasi Anggaran                    UU No.19 Tahun 2012
  tentang Rincian Anggaran                                                                                                           Pengesahan UU APBN                                            4 September - 22 Oktober 2012
                                                   23 Oktober 2012                          tentang APBN 2013
     30 November 2012                                                                                                                  23 Oktober 2012
                                                                                             23 Oktober 2012




PENDAPATAN Rp1.529,7 T                                                                                         Arah Kebijakan Fiskal
                                                                                                               Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan Melalui Upaya
N E G A R A                                                                                                    Penyehatan Fiskal

                                                                                                                                                                            Kenaikan Penerimaan Perpajakan
                                    Kebijakan Penerimaan Pajak                                                                   Persen
                                                                                                                                                                            Lebih Tinggi Daripada Kenaikan PDB Nominal
                                    •	 Ekstensifikasi:                                                                            40,0
                                       - Tetap melanjutkan ekstensifikasi yang pro aktif melalui sensus pajak                                                        34,2
                                                                                                                                    35,0
                                          nasional;
                                       - Memperluas basis pajak dengan kebijakan PPh yang memberikan fasilitas bagi                 30,0
                                                                                                                                                             25,3
                                          usaha kecil dan menengah dan penyederhanaan dalam pembayarannya;                          25,0
                                       -	 Melakukan perbaikan secara fundamental sistem administrasi PPN yang dapat                                   20,0                                                        20,8
                                          mengurangi kebocoran keuangan negara & praktek-praktek korupsi;                           20,0    18,3                                                                                               17,4
                                                                                                                                                                                                   16,7                          16,3
                                       -	 Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi di dalam penggalian potensi                                                                          14,8          15,4           15,0
                                                                                                                                    15,0                                    13,3
                                          pajak;
                                       -	 Memperbaiki kualitas SDM & menambah jumlah SDM Pajak dalam rangka                         10,0                                                                                                 8,5
                                          meningkatkan kapasitas Direktorat Jenderal Pajak, baik untuk meningkatkan
                                                                                                                                     5,0
                                          jumlah wajib pajak, maupun untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
                                          Indonesia.                                                                                    -
                                    •	 Intensifikasi:                                                                                             2007         2008            2009            2010           2011          2012          2013
                                       -	 Peningkatan penegakan hukum, termasuk peningkatan kemampuan                               (5,0)                                                                                  APBNP          APBN
                                          menangani masalah transfer pricing.                                                                                                        -5,9
                                                                                                                                   (10,0)


                                    Kebijakan Kepabeanan dan Cukai                                                                                       Kenaikan PDB Nominal                   Kenaikan Penerimaan Perpajakan
                                    •	 Pelayanan kepabeanan 24 jam sehari 7 hari seminggu;
                                    •	 Rencana pengenaan cukai atas minuman bersoda dan berpemanis;                                                       Perpajakan Sumber Utama                             Perpajakan Mendanai Lebih dari
                                                                                                                                        Rp4.5 T
                                    •	 Tahun 2013 seluruh kantor Bea dan Cukai sudah beroperasi sebagai kantor                                            Pendapatan Negara                                   70 Persen Belanja Negara
                                                                                                                                        (0,29%)
                                       modern dengan penerapan prinsip pelayanan yang baku;                                                                                                          0,3%
                                    •	 Informasi dan Teknologi yang terintegrasi bagi pelayanan kepabeanan dan cukai;                                                                                         9,1%
                                    •	 Otomasi administrasi piutang bea dan cukai;
                                    •	 Penerapan billing system untuk pelayanan cukai.                                              Rp332.2 T                               Penerimaan                                                          Penerimaan
                                                                                                                                    (21,72%)                                Perpajakan               19,7%                                      Perpajakan
                                                                                                                                                                            PNBP                                                                PNBP

Kebijakan Insentif Perpajakan                                                                                                                      Rp 1,193.0 T             Hibah                                                               Hibah
•	 Kebijakan perpajakan yang berorientasi pada peningkatan daya beli masyarakat pendapatan rendah melalui                                           (77,99%)                                                                   70,9%
   peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dari Rp15.840.000/tahun menjadi Rp24.300.000/tahun;                                                                                                                                           Pembiayaan
•	 Kebijakan perpajakan yang diarahkan pada industri yang ramah lingkungan melalui pembebasan/pengurangan PPnBM
   untuk kendaraan bermotor ramah lingkungan (Hybrid and Low Cost Green Car);
•	 Fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM terhadap Barang Kena Pajak (BKP) untuk eksplorasi hulu migas dan panas
   bumi.                                                                                                                         Triliun Rupiah          Penerimaan Negara Bukan Pajak semakin dioptimalkan
                                                                                                                                 250,0
                                                                                                                                                          211,6
                                                                                                                                                                                                                  198,3
                                    Langkah Optimalisasi PNBP                                                                      200,0
                                                                                                                                                                                                     193,5
                                                                                                                                                                                                                                 174,9
                                    •	 Efisiensi cost recovery;
                                                                                                                                                                                      152,7
                                    •	 Pencapaian target lifting migas;
                                                                                                                                   150,0    124,8                      125,8
                                    •	 Optimalisasi SDA nonmigas (pertambangan umum, kehutanan, perikanan, dan                                                                                                                       157,3
                                       panas bumi);                                                                                                                                                       138,0          142,8
                                    •	 Optimalisasi investasi untuk efisiensi BUMN;                                                100,0                                                     116,2
                                                                                                                                                               109,0          101,4
                                    •	 Terus melakukan upaya inventarisasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi PNBP.                                90,3
                                                                                                                                    50,0

                                                                                                                                     0,0
                                                                                                                                                2007         2008           2009            2010       2011        APBNP           APBN
                                                                                                                                                                                                                    2012           2013
                                                                                                                                                                     PNBP Migas              PNBP Nonmigas




PEMBIAYAAN Rp153,3 T                                                                                            10.000
                                                                                                                                            Rasio Utang Pemerintah terhadap PDB, 2007-2013
                                                                                                                                                                                                                                               9.270
                                                                                                                                                                                                                                                          40%

•	 Pembiayaan anggaran melalui utang dan nonutang tahun 2013 direncanakan Rp153,3 T.                             9.000    35%                   33%                                                                         8.274                         35%
•	 Sumber pembiayaan berasal dari dalam negeri Rp172,8 T, dan sumber pembiayaan luar negeri sebesar negatif      8.000                                                                                    7.427
   Rp19,5 T.                                                                                                                 Outstanding Utang                                                                                                            30%
•	 Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia relatif kecil dan semakin menurun, serta           7.000                                       28%                       6.436
                                                                                                                             PDB
   diperkirakan sebesar 23 persen pada tahun 2013. Angka ini menunjukkan semakin membaiknya kondisi              6.000       Rasio Utang                             5.606          26%                                                                   25%
   perekonomian negara.                                                                                                                                                                               24%                24%
                                                                                                                                                  4.949                                                                                   23%
•	 Pengeluaran pembiayaan untuk mendukung antara lain :                                                          5.000                                                                                                                                    20%
   -	 Program pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) melalui PMN kepada                                3.951
                                                                                                                 4.000
      PT. Askrindo dan Perum Jamkrindo, serta dana bergulir;                                                                                                                                                                                              15%
   -	 Pembangunan infrastruktur melalui Pusat Investasi Pemerintah, dana bergulir Pusat Pembiayaan Perumahan     3.000
                                                                                                                                                                                                                      1.991              2.160            10%
      dan Geothermal, PMN, serta Kewajiban Penjaminan.                                                                                      1.637             1.590                 1.677            1.803
                                                                                                                 2.000     1.389
                                                                                                                                                                                                                                                         5%
                                                                                                                 1.000

                                                                                                                      -                                                                                                                                  0%
                                                                                                                             2007               2008                2009              2010             2011                  *)
                                                                                                                                                                                                                          2012             2013 *)
                                                                                                                                                                                                                     Keterangan: *) proyeksi
                                                                                  Menteri Keuangan Republik Indonesia
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013
                                   MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

                  PEMERINTAH BEKERJA SAMA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI TELAH MENYEPAKATI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013
                                                   TERTUANG DALAM UU NO.19 TAHUN 2012 TENTANG APBN TAHUN 2013



BELANJA Rp1.683,0 T                                                                                                Arah Kebijakan Belanja Negara
NEGARA
                                                                                                                   Meningkatkan Kualitas Belanja Negara Melalui Pengendalian Subsidi dan
                                                                                                                   Peningkatan Belanja Infrastruktur

Belanja Pemerintah Pusat Rp1.154,4 T
Pembangunan Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi                                         Rp201,3 T
Sasaran-sasaran pembangunan infrastruktur 2013, antara lain:
                                                                                                                                                                                                       Kebijakan
                                                                                                                                                                                                       Penyesuaian Tarif
                                                                                                                                                                                                       Tenaga Listrik
                                                                                                                                                                                                       2013
                                                                                                                                                                                                       Menghemat anggaran
                                                                                                                                                                                                       subsidi untuk belanja
                                                                                                                                                                                                       yang lebih produktif
Pembangunan Infrastruktur Perhubungan Rp77,9 T, untuk memperlancar                              Pembangunan                      Infrastruktur Irigasi           Infrastruktur Energi untuk
distribusi barang dan jasa dalam rangka peningkatan daya saing produksi, serta menjalin         Infrastruktur Permukiman                                         peningkatan ketahanan                 Pemanfaatan hasil
                                                                                                                                 Rp19,5 T, untuk
keterhubungan antar wilayah, dengan sasaran antara lain:                                        Rp22,4 T, untuk memenuhi                                         energi dan Pembangunan                penghematan subsidi
                                                                                                                                 peningkatan ketahanan
•	 Pembangunan 15 bandar udara baru, serta pengembangan dan rehabilitasi sekitar 120            kebutuhan dasar dalam                                            Infrastruktur Lainnya                 listrik sebesar Rp11,8 T:
                                                                                                                                 pangan dengan sasaran:
   bandar udara;                                                                                meningkatkan kesejahteraan                                       Rp62,8 T, dengan sasaran:             •	 Menunjang penguatan
                                                                                                                                 •	 Luas layanan jaringan
•	 Pembangunan 383,37 kilometer jalur kereta api baru, termasuk jalur ganda; serta              masyarakat dengan sasaran:                                       •	 Pembangunan transmisi                 konektivitas dan sistem
                                                                                                                                    irigasi sekitar 111.251 ha
   pengadaan 84 unit lokomotif, Kereta Rel Diesel (KRD), Kereta Rel Listrik (KRL), tram,        •	 Pembangunan 115 twins                                            sekitar 4.551,2 kms,                  logistik nasional;
                                                                                                                                    dan membangun 275
   dan railbus;                                                                                    block rusunawa dan rumah                                         Gardu Induk 4.860 MVA,             •	 Meningkatkan
                                                                                                                                    embung/situ.
•	 Pembangunan Jalan Lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara              sejahtera yang terbangun                                         peningkatan kapasitas                 mobilitas dan bersifat
   Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua sepanjang 19.370 km;                                      melalui penyediaan                                               pembangkit 188 MW, dan                mengatasi kesenjangan
•	 Pembangunan kapal perintis dan penumpang sebanyak 20 unit; serta pembangunan                    prasarana, sarana, dan                                           infrastruktur lainnya.                antarwilayah;
   prasarana 61 dermaga penyeberangan.                                                             utilitas kawasan sebanyak                                                                           •	 Meningkatkan
                                                                                                   60.000 unit.                                                                                           ketahanan pangan; dan
                                                                                                                                                                                                       •	 Meningkatkan
                                                                                                                                                                                                          ketahanan energi.
Upaya Meringankan Beban dan Mensejahterakan Rakyat
                             •	 Melanjutkan program BOS        Penanggulangan Kemiskinan                                         •	 Peningkatan jumlah              mulai 2014 melalui
                                untuk meringankan beban        Anggaran untuk penanggulangan kemiskinan meningkat lebih             Puskesmas perawatan             peningkatan produktivitas
                                biaya pendidikan untuk         dari 2 kali lipat dari Rp53,1 T pada tahun 2007, menjadi             di daerah perbatasan            tanaman pangan terutama
                                menuntaskan wajib belajar      sebesar Rp115,5 T pada tahun 2013. Sasaran menurunkan                dan pulau-pulau kecil           padi dan palawija;
                                9 tahun bagi sekitar 45,0      tingkat kemiskinan menjadi sekitar 9,5-10,5 persen melalui:          terluar yang berpenduduk     •	 Peningkatan
                                juta siswa SD/MI/Salafiyah     •	 Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH), dalam                 sebanyak 91 Puskesmas;          keterjangkauan harga dan
                                Ula dan SMP/MTs/Salafiyah         bentuk bantuan tunai bersyarat dengan anggaran Rp2,8 T untuk   •	 Peningkatan persentase          distribusi pangan, melalui
                                Wustha;                           keluarga miskin dengan syarat pendidikan dan kesehatan            perawatan balita yang           stabilisasi harga bahan
Layanan Pendidikan           •	 Memulai pelaksanaan               dengan sasaran 2,4 juta RTSM;                                     bergizi buruk hingga            pangan di dalam negeri,            •	 Cadangan Beras
Yang Murah dan                  Pendidikan Menengah            •	 Penyediaan beras dengan harga murah untuk rakyat miskin           mencapai 100 persen;            peningkatan efisiensi                 Pemerintah (CBP):
Terjangkau                      Universal, antara lain            dengan anggaran Rp17,2 T untuk 15,5 juta RTS;                  •	 Peningkatan persentase          distribusi dan logistik               Rp2,0 T
Anggaran pendidikan             melalui penyediaan BOS         •	 Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui                       rumah sakit yang melayani       pangan antarwilayah                   Berfungsi sebagai
untuk meningkatkan              pendidikan menengah bagi          pelaksanaan program PNPM Mandiri, yang antara lain terdiri        pasien penduduk miskin          dan antarmusim, dan                   cadangan beras
kualitas SDM dan                sekitar 8,9 juta siswa SMA/       atas: (1) PNPM Perdesaan di 5.230 kecamatan                       peserta program Jamkesmas       pengendalian ekspor-impor             nasional (dikelola
memberikan kesempatan           SMK/MA, pembangunan 224           (Rp8,0 T); dan (2) PNPM Perkotaan di 10.922 kelurahan             hingga mencapai 90%.            bahan pangan.                         Perum BULOG) untuk
yang sama bagi semua            USB dan sekitar 6.900 RKB         (Rp1,7 T).                                                                                                                              penanggulangan
anggota masyarakat              SMA/SMK/MA;                                                                                      Penguatan Ketahanan             Program-program                          keadaan darurat,
untuk mendapatkan            •	 Menyediakan beasiswa           Layanan Kesehatan Murah Untuk Masyarakat                          Pangan                          Pengamanan dan                           kerawanan pangan
layanan pendidikan              siswa dan mahasiswa            Alokasi anggaran untuk meningkatkan kualitas kesehatan,           Anggaran untuk penguatan        Stabilisasi Harga Pangan                 pasca bencana,
dengan biaya terjangkau.        miskin bagi sekitar 9,4 juta   meningkat lebih dari 2 kali lipat dari sebesar Rp24,5 T tahun     ketahanan pangan naik           Tahun 2013                               pengendalian gejolak
Anggaran pendidikan naik        siswa/mahasiswa;               2007 menjadi Rp55,9 T tahun 2013.                                 sekitar 3 kali lipat dari       •	 Program Raskin (Subsidi               harga beras, untuk
lebih dari 2 kali lipat,     •	 Menyediakan dana               Anggaran tersebut diprioritaskan antara lain untuk:               Rp23,3 T pada tahun 2007           Pangan) Rp17,2 T:                     memenuhi kesepakatan
dari Rp142,2 T tahun 2007       tunjangan profesi guru         •	 Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di           menjadi Rp63,2 T pada              Operasi pasar beras khusus            cadangan beras
menjadi Rp336,8 T tahun         Rp43,1 T;                         Puskesmas dan kelas III rumah sakit Pemerintah untuk           tahun 2013, antara lain            didistribusikan kepada                darurat ASEAN (ASEAN
2013. Alokasi anggaran       •	 Melaksanakan rehabilitasi         masyarakat miskin melalui program Jamkesmas bagi 86,4          digunakan untuk:                   masyarakat miskin untuk               Emergency Rice
pendidikan tersebut             ruang kelas rusak berat dan       juta jiwa;                                                     •	 Peningkatkan produksi           membeli beras dengan harga            Reserve).
diprioritaskan antara lain      rusak sedang untuk semua       •	 Pemberian pelayanan persalinan (Jampersal) bagi sekitar           pangan terutama menuju          terjangkau (RTS 15,5 juta);
untuk:                          jenjang pendidikan.               2,7 juta ibu hamil;                                               surplus beras 10 juta ton


Mewujudkan Suasana Aman Tenteram Bagi Kehidupan Rakyat dan Dunia Usaha Rp118,3 T
                             Bidang Pertahanan Negara                                           •	 Pengadaan MLM KRI kelas korvet tahap I, kapal bantu hydro-oceanografi, kapal latih (pengganti KRI DWR), CN-235 MPA,
                             Anggaran bidang pertahanan meningkat hampir 3 kali lipat              helikopter AKS + Sucad, Panser Amphibi BTR 80 A, Tank Amphibi BMP 3F dan Sucad, Multi Launch Rocket System (MLRS)
                             dari Rp30,7 T pada tahun 2007, menjadi Rp81,8 T pada                  Kal 122 m.
                             tahun 2013. Output yang dihasilkan dari anggaran tersebut di
                             tahun 2013, antara lain berupa:                                    Bidang Keamanan dan Ketertiban
                             •	 Pengadaan kendaraan taktis (Rantis) 2,5 ton 4x4 dan             Anggaran untuk mendukung terciptanya keamanan, ketertiban umum dan kepastian hukum meningkat dari Rp28,3 T pada
                                kendaraan angkut munisi 5 ton;                                  tahun 2007, menjadi Rp36,5 T pada tahun 2013. Anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk:
                             •	 Pengadaan 6 (enam) pesawat Sukhoi 30 MK2, pesawat               •	 Pengembangan peralatan Polri berupa pengadaan 15.336 unit alat utama dan alat khusus Sabhara, serta 28.590 unit alat
                                pengganti MK-53 dan dukungannya, pesawat CN-295                    utama pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat;
                                (pengganti F27), helikopter full combat SAR mission dan         •	 Meningkatkan kemampuan memantau dan mendeteksi secara dini ancaman bahaya serangan terorisme;
                                dukungannya;                                                    •	 Mencapai target strategi keamanan kewilayahan sebanyak 2.455 layanan, dan penyelesaian tindak pidana kewilayahan
                             •	 Pengadaan helikopter angkut, helikopter serang beserta             sebanyak 33.725 perkara; dan
                                persenjataan & munisi, helikopter serbu beserta                 •	 Meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat
                                persenjataan dan munisi, ranpur Main Battle Tank (MBT),            Indonesia.
                                ME Armed 155 MM Howitzer, Rudal MLRS, Rudal Arhanud;


Subsidi Rp317,2 T
Diperlukan, namun perlu pengendalian
Subsidi Energi               Subsidi BBM Rp193,8 T:                                                                              Subsidi Non Energi              •	 Subsidi kewajiban                     pengembangan UMKM,
Rp274,7 T                    Kebijakan subsidi BBM tahun 2013 antara lain adalah:                                                Rp42,5 T                           pelayanan publik Rp1,5 T,             peningkatan ketahanan
Kebijakan dan besaran        •	 Mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi melalui pengaturan, pengawasan, dan manajemen              •	 Subsidi Pangan Rp17,2 T:        diberikan kepada:                     pangan dan program
subsidi energi (BBM dan         distribusi, antara lain melalui pembatasan pemakaian BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas            membantu masyarakat             -	 PT KAI untuk penugasan             diversifikasi energi.
listrik) di bawah tanggung      Pemerintah dan pribadi;                                                                             kurang mampu.                      jasa angkutan KA                •	 Subsidi pajak Rp4,8 T:
jawab Kementerian ESDM.      •	 Meningkatkan program konversi BBM bersubsidi ke bahan bakar gas (BBG) terutama untuk             •	 Subsidi Pupuk Rp16,2T              penumpang kelas                    mendukung program
                                angkutan umum kota-kota besar;                                                                      dan subsidi benih Rp1,5 T:         ekonomi;                           peningkatan daya saing
                             •	 Melanjutkan program konversi mitan ke LPG tabung 3 kg;                                              membantu petani dan             -	 PT Pelni untuk                     industri tertentu dan
                             •	 Melanjutkan pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk biodiesel sekitar 7,5 persen.                  mendukung peningkatan              layanan jasa angkutan              pengembangan industri
                             Subsidi listrik Rp 80,9 T:                                                                             ketahanan pangan.                  penumpang kapal laut               strategis di dalam
                             Kebijakan subsidi listrik tahun 2013 antara lain adalah:                                                                                  kelas ekonomi;                     negeri.
                             •	 Memacu pemenuhan investasi 10 ribu MW dan meningkatkan rasio elektrifikasi;                                                         -	 LKBN Antara, antara lain
                             •	 Mendorong penghematan konsumsi listrik;                                                                                                untuk penugasan berita
                             •	 Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan tenaga surya, biomasa,                                                   berupa teks, foto dan
                                angin, air dan panas bumi;                                                                                                             televisi.
                             •	 Penyesuaian tarif tenaga listrik dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan                                               •	 Subsidi bunga kredit
                                peningkatan rasio elektrifikasi serta tidak membebani kepada rakyat kecil yaitu para                                                program Rp1,2 T:
                                pelanggan listrik 450MV dan 900MV.                                                                                                  mendukung program




Transfer ke Daerah Rp528,6 T
                                                               Dana Perimbangan Rp444,8 T, terdiri atas:                           publik sesuai standar pelayanan minimal, kebijakan affirmative policy kepada 183
                                                               •	 DBH Rp102,0 T dialokasikan kepada daerah berdasarkan             daerah tertinggal, dan pengalihan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan
                                                                  pendapatan APBN guna mendanai kebutuhan daerah dalam             Kementerian Pertanian ke DAK.
                                                                  rangka pelaksanaan desentralisasi.
                                                               •	 DAU dialokasikan untuk meminimumkan ketimpangan fiskal         Dana Otonomi Khusus Rp13,4 T, dialokasikan masing-masing untuk Provinsi
                                                                  antardaerah dalam mendanai urusan pemerintahan yang            Papua Rp4,4 T, Papua Barat Rp1,9 T, dan Aceh Rp6,2 T, serta dana tambahan
                                                                  menjadi kewenangan daerah. DAU Rp311,1 T, ditujukan            infrastruktur Rp1,0 T.
                                                                  untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
                                                                  kesejahteraan masyarakat di daerah;                            Dana Penyesuaian Rp70,4 T, dialokasikan antara lain untuk:
Meningkatkan kapasitas fiskal daerah, mengurangi               •	 DAK dialokasikan untuk membantu daerah dalam mendanai          •	 Tunjangan Profesi Guru PNSD Rp43,1 T, untuk guru PNSD sertifikasi; dan Rp2,4 T untuk
kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah serta                  program/ kegiatan yang menjadi kewenangan daerah dan              tambahan penghasilan guru PNSD non-sertifikasi;
antardaerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik               menjadi prioritas nasional. DAK Rp31,7 T, diarahkan untuk      •	 BOS Rp23,4 T, untuk menstimulasi penyediaan anggaran pendidikan di daerah;
di daerah, serta meningkatkan perhatian terhadap                  membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan                 •	 Dana Insentif Daerah Rp1,4 T, diberikan kepada provinsi, kabupaten, dan kota sebagai
pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.          keuangan yang relatif rendah dalam membiayai pelayanan            bentuk penghargaan atas pencapaian kinerja di bidang pengelolaan keuangan,
                                                                                                                                    pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan.
                                                                                         Menteri Keuangan Republik Indonesia
                                                                                                                                                                                    Informasi lebih lanjut: Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
                                                                                                                                                                                    www.kemenkeu.go.id email: infoapbn@depkeu.go.id

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Putri Marlina

Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013
Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013 Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013
Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013
Putri Marlina
 
Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013
Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013
Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013
Putri Marlina
 

Mehr von Putri Marlina (17)

Daftar Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia
Daftar Provinsi, Kabupaten dan Kota di IndonesiaDaftar Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia
Daftar Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia
 
ASEAN Economic Community Blueprint
ASEAN Economic Community BlueprintASEAN Economic Community Blueprint
ASEAN Economic Community Blueprint
 
Dimensions of a great place to work
Dimensions of a great place to workDimensions of a great place to work
Dimensions of a great place to work
 
35000 MW
35000 MW35000 MW
35000 MW
 
Mukhtasar Minhajul Muslim
Mukhtasar Minhajul MuslimMukhtasar Minhajul Muslim
Mukhtasar Minhajul Muslim
 
Madarijus salikin-pendakian-menuju-allah
Madarijus salikin-pendakian-menuju-allahMadarijus salikin-pendakian-menuju-allah
Madarijus salikin-pendakian-menuju-allah
 
Form permohonan e fin
Form permohonan e finForm permohonan e fin
Form permohonan e fin
 
Child's Health and Development (Birth to 6 years)
Child's Health and Development (Birth to 6 years)Child's Health and Development (Birth to 6 years)
Child's Health and Development (Birth to 6 years)
 
1770 s 2013
1770 s 20131770 s 2013
1770 s 2013
 
1770 ss 2013
1770 ss 20131770 ss 2013
1770 ss 2013
 
Buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
Buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatanBuku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
Buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
 
child dev_4-5years
child dev_4-5yearschild dev_4-5years
child dev_4-5years
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi 2013-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi 2013-2018Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi 2013-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi 2013-2018
 
Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013
Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013 Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013
Jadwal krl jabodetabek gapeka 2013
 
Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013
Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013
Poster sayembara-penulisan-buku-pengayaan-2013
 
Simak2013 web
Simak2013 webSimak2013 web
Simak2013 web
 
child dev_3-4years
child dev_3-4yearschild dev_3-4years
child dev_3-4years
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 

Apbn 2013

  • 1. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMERINTAH BEKERJA SAMA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI TELAH MENYEPAKATI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013 TERTUANG DALAM UU NO.19 TAHUN 2012 TENTANG APBN TAHUN 2013 ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO PENDAPATAN NEGARA Rp1529,7 T PENDAPATAN DALAM NEGERI Rp1525,2 T Pertumbuhan Ekonomi 6,8% Penerimaan Perpajakan Rp1193,0 T Inflasi 4,9% Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp332,2 T Suku Bunga SPN 3 Bulan 5,0% PENERIMAAN HIBAH Rp4,5 T Nilai Tukar Rp9.300,00/US$ BELANJA NEGARA Rp1683,0 T Harga Minyak ICP US$100/Barel BELANJA PEMERINTAH PUSAT Rp1154,4 T Lifting Minyak 900 ribu barel/hari 7 Belanja K/L Rp594,6 T Lifting Gas 1.360 MBOEPD Belanja Non-K/L Rp559,8 T TRANSFER KE DAERAH Rp528,6 T CIRI MENONJOL (KHAS) APBN 2013 Dana Perimbangan Rp444,8 T 1. Pendapatan negara meningkat lebih cepat daripada belanja negara komitmen untuk memperkuat kemandirian APBN; Dana Otonomi Khusus Dan Penyesuaian Rp83,8 T 2. Peningkatan belanja modal, terutama untuk infrastruktur bukti kuatnya komitmen untuk meningkatkan kualitas belanja; SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B) (Rp153,3 T) 3. Peniadaan Pasal Larangan Penyesuaian Harga BBM dan Pengendalian Subsidi Listrik komitmen kuat pemberian fleksibilitas dan deskresi kepada Pemerintah untuk meningkatkan efisiensi anggaran subsidi energi; % Defisit Terhadap PDB (1,65) 4. Transfer ke Daerah meningkat lebih cepat dari Belanja Pemerintah Pusat menunjukkan besarnya perhatian Pemerintah untuk percepatan pembangunan daerah, memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal dan pemerataan pembangunan; PEMBIAYAAN (I + II) Rp153,3 T 5. Defisit menurun bukti kuatnya komitmen untuk menjaga kesinambungan fiskal dan menjaga kesehatan APBN; Pembiayaan Dalam Negeri Rp172,8 T 6. Pengutamaan Pembiayaan Dalam Negeri meneguhkan tekad membangun dengan kekuatan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada luar negeri; Pembiayaan Luar Negeri (Neto) (Rp19,5 T) 7. Sarat langkah-langkah antisipasi ketidakpastian ekonomi global dengan pasal-pasal antisipasi krisis dalam UU APBN 2013. SB Pagu Indikatif Pidato Presiden Keputusan Menteri Keuangan Kapasitas Fiskal Menteri Keuangan + Menteri Pembicaraan Pendahuluan Penyampaian Nota Keuangan Januari - Februari 2012 tentang Pagu Anggaran K/L Perencanaan Pembangunan Nasional 29 Mei - 3 Juli 2012 16 Agustus 2012 6 Juli 2012 30 Maret 2012 Keputusan Presiden Surat Menteri Keuangan Sidang Paripurna DPR tentang Pembahasan dengan DPR tentang Alokasi Anggaran UU No.19 Tahun 2012 tentang Rincian Anggaran Pengesahan UU APBN 4 September - 22 Oktober 2012 23 Oktober 2012 tentang APBN 2013 30 November 2012 23 Oktober 2012 23 Oktober 2012 PENDAPATAN Rp1.529,7 T Arah Kebijakan Fiskal Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan Melalui Upaya N E G A R A Penyehatan Fiskal Kenaikan Penerimaan Perpajakan Kebijakan Penerimaan Pajak Persen Lebih Tinggi Daripada Kenaikan PDB Nominal • Ekstensifikasi: 40,0 - Tetap melanjutkan ekstensifikasi yang pro aktif melalui sensus pajak 34,2 35,0 nasional; - Memperluas basis pajak dengan kebijakan PPh yang memberikan fasilitas bagi 30,0 25,3 usaha kecil dan menengah dan penyederhanaan dalam pembayarannya; 25,0 - Melakukan perbaikan secara fundamental sistem administrasi PPN yang dapat 20,0 20,8 mengurangi kebocoran keuangan negara & praktek-praktek korupsi; 20,0 18,3 17,4 16,7 16,3 - Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi di dalam penggalian potensi 14,8 15,4 15,0 15,0 13,3 pajak; - Memperbaiki kualitas SDM & menambah jumlah SDM Pajak dalam rangka 10,0 8,5 meningkatkan kapasitas Direktorat Jenderal Pajak, baik untuk meningkatkan 5,0 jumlah wajib pajak, maupun untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak Indonesia. - • Intensifikasi: 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 - Peningkatan penegakan hukum, termasuk peningkatan kemampuan (5,0) APBNP APBN menangani masalah transfer pricing. -5,9 (10,0) Kebijakan Kepabeanan dan Cukai Kenaikan PDB Nominal Kenaikan Penerimaan Perpajakan • Pelayanan kepabeanan 24 jam sehari 7 hari seminggu; • Rencana pengenaan cukai atas minuman bersoda dan berpemanis; Perpajakan Sumber Utama Perpajakan Mendanai Lebih dari Rp4.5 T • Tahun 2013 seluruh kantor Bea dan Cukai sudah beroperasi sebagai kantor Pendapatan Negara 70 Persen Belanja Negara (0,29%) modern dengan penerapan prinsip pelayanan yang baku; 0,3% • Informasi dan Teknologi yang terintegrasi bagi pelayanan kepabeanan dan cukai; 9,1% • Otomasi administrasi piutang bea dan cukai; • Penerapan billing system untuk pelayanan cukai. Rp332.2 T Penerimaan Penerimaan (21,72%) Perpajakan 19,7% Perpajakan PNBP PNBP Kebijakan Insentif Perpajakan Rp 1,193.0 T Hibah Hibah • Kebijakan perpajakan yang berorientasi pada peningkatan daya beli masyarakat pendapatan rendah melalui (77,99%) 70,9% peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dari Rp15.840.000/tahun menjadi Rp24.300.000/tahun; Pembiayaan • Kebijakan perpajakan yang diarahkan pada industri yang ramah lingkungan melalui pembebasan/pengurangan PPnBM untuk kendaraan bermotor ramah lingkungan (Hybrid and Low Cost Green Car); • Fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM terhadap Barang Kena Pajak (BKP) untuk eksplorasi hulu migas dan panas bumi. Triliun Rupiah Penerimaan Negara Bukan Pajak semakin dioptimalkan 250,0 211,6 198,3 Langkah Optimalisasi PNBP 200,0 193,5 174,9 • Efisiensi cost recovery; 152,7 • Pencapaian target lifting migas; 150,0 124,8 125,8 • Optimalisasi SDA nonmigas (pertambangan umum, kehutanan, perikanan, dan 157,3 panas bumi); 138,0 142,8 • Optimalisasi investasi untuk efisiensi BUMN; 100,0 116,2 109,0 101,4 • Terus melakukan upaya inventarisasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi PNBP. 90,3 50,0 0,0 2007 2008 2009 2010 2011 APBNP APBN 2012 2013 PNBP Migas PNBP Nonmigas PEMBIAYAAN Rp153,3 T 10.000 Rasio Utang Pemerintah terhadap PDB, 2007-2013 9.270 40% • Pembiayaan anggaran melalui utang dan nonutang tahun 2013 direncanakan Rp153,3 T. 9.000 35% 33% 8.274 35% • Sumber pembiayaan berasal dari dalam negeri Rp172,8 T, dan sumber pembiayaan luar negeri sebesar negatif 8.000 7.427 Rp19,5 T. Outstanding Utang 30% • Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia relatif kecil dan semakin menurun, serta 7.000 28% 6.436 PDB diperkirakan sebesar 23 persen pada tahun 2013. Angka ini menunjukkan semakin membaiknya kondisi 6.000 Rasio Utang 5.606 26% 25% perekonomian negara. 24% 24% 4.949 23% • Pengeluaran pembiayaan untuk mendukung antara lain : 5.000 20% - Program pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) melalui PMN kepada 3.951 4.000 PT. Askrindo dan Perum Jamkrindo, serta dana bergulir; 15% - Pembangunan infrastruktur melalui Pusat Investasi Pemerintah, dana bergulir Pusat Pembiayaan Perumahan 3.000 1.991 2.160 10% dan Geothermal, PMN, serta Kewajiban Penjaminan. 1.637 1.590 1.677 1.803 2.000 1.389 5% 1.000 - 0% 2007 2008 2009 2010 2011 *) 2012 2013 *) Keterangan: *) proyeksi Menteri Keuangan Republik Indonesia
  • 2. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMERINTAH BEKERJA SAMA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI TELAH MENYEPAKATI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2013 TERTUANG DALAM UU NO.19 TAHUN 2012 TENTANG APBN TAHUN 2013 BELANJA Rp1.683,0 T Arah Kebijakan Belanja Negara NEGARA Meningkatkan Kualitas Belanja Negara Melalui Pengendalian Subsidi dan Peningkatan Belanja Infrastruktur Belanja Pemerintah Pusat Rp1.154,4 T Pembangunan Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Rp201,3 T Sasaran-sasaran pembangunan infrastruktur 2013, antara lain: Kebijakan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik 2013 Menghemat anggaran subsidi untuk belanja yang lebih produktif Pembangunan Infrastruktur Perhubungan Rp77,9 T, untuk memperlancar Pembangunan Infrastruktur Irigasi Infrastruktur Energi untuk distribusi barang dan jasa dalam rangka peningkatan daya saing produksi, serta menjalin Infrastruktur Permukiman peningkatan ketahanan Pemanfaatan hasil Rp19,5 T, untuk keterhubungan antar wilayah, dengan sasaran antara lain: Rp22,4 T, untuk memenuhi energi dan Pembangunan penghematan subsidi peningkatan ketahanan • Pembangunan 15 bandar udara baru, serta pengembangan dan rehabilitasi sekitar 120 kebutuhan dasar dalam Infrastruktur Lainnya listrik sebesar Rp11,8 T: pangan dengan sasaran: bandar udara; meningkatkan kesejahteraan Rp62,8 T, dengan sasaran: • Menunjang penguatan • Luas layanan jaringan • Pembangunan 383,37 kilometer jalur kereta api baru, termasuk jalur ganda; serta masyarakat dengan sasaran: • Pembangunan transmisi konektivitas dan sistem irigasi sekitar 111.251 ha pengadaan 84 unit lokomotif, Kereta Rel Diesel (KRD), Kereta Rel Listrik (KRL), tram, • Pembangunan 115 twins sekitar 4.551,2 kms, logistik nasional; dan membangun 275 dan railbus; block rusunawa dan rumah Gardu Induk 4.860 MVA, • Meningkatkan embung/situ. • Pembangunan Jalan Lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara sejahtera yang terbangun peningkatan kapasitas mobilitas dan bersifat Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua sepanjang 19.370 km; melalui penyediaan pembangkit 188 MW, dan mengatasi kesenjangan • Pembangunan kapal perintis dan penumpang sebanyak 20 unit; serta pembangunan prasarana, sarana, dan infrastruktur lainnya. antarwilayah; prasarana 61 dermaga penyeberangan. utilitas kawasan sebanyak • Meningkatkan 60.000 unit. ketahanan pangan; dan • Meningkatkan ketahanan energi. Upaya Meringankan Beban dan Mensejahterakan Rakyat • Melanjutkan program BOS Penanggulangan Kemiskinan • Peningkatan jumlah mulai 2014 melalui untuk meringankan beban Anggaran untuk penanggulangan kemiskinan meningkat lebih Puskesmas perawatan peningkatan produktivitas biaya pendidikan untuk dari 2 kali lipat dari Rp53,1 T pada tahun 2007, menjadi di daerah perbatasan tanaman pangan terutama menuntaskan wajib belajar sebesar Rp115,5 T pada tahun 2013. Sasaran menurunkan dan pulau-pulau kecil padi dan palawija; 9 tahun bagi sekitar 45,0 tingkat kemiskinan menjadi sekitar 9,5-10,5 persen melalui: terluar yang berpenduduk • Peningkatan juta siswa SD/MI/Salafiyah • Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH), dalam sebanyak 91 Puskesmas; keterjangkauan harga dan Ula dan SMP/MTs/Salafiyah bentuk bantuan tunai bersyarat dengan anggaran Rp2,8 T untuk • Peningkatan persentase distribusi pangan, melalui Wustha; keluarga miskin dengan syarat pendidikan dan kesehatan perawatan balita yang stabilisasi harga bahan Layanan Pendidikan • Memulai pelaksanaan dengan sasaran 2,4 juta RTSM; bergizi buruk hingga pangan di dalam negeri, • Cadangan Beras Yang Murah dan Pendidikan Menengah • Penyediaan beras dengan harga murah untuk rakyat miskin mencapai 100 persen; peningkatan efisiensi Pemerintah (CBP): Terjangkau Universal, antara lain dengan anggaran Rp17,2 T untuk 15,5 juta RTS; • Peningkatan persentase distribusi dan logistik Rp2,0 T Anggaran pendidikan melalui penyediaan BOS • Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui rumah sakit yang melayani pangan antarwilayah Berfungsi sebagai untuk meningkatkan pendidikan menengah bagi pelaksanaan program PNPM Mandiri, yang antara lain terdiri pasien penduduk miskin dan antarmusim, dan cadangan beras kualitas SDM dan sekitar 8,9 juta siswa SMA/ atas: (1) PNPM Perdesaan di 5.230 kecamatan peserta program Jamkesmas pengendalian ekspor-impor nasional (dikelola memberikan kesempatan SMK/MA, pembangunan 224 (Rp8,0 T); dan (2) PNPM Perkotaan di 10.922 kelurahan hingga mencapai 90%. bahan pangan. Perum BULOG) untuk yang sama bagi semua USB dan sekitar 6.900 RKB (Rp1,7 T). penanggulangan anggota masyarakat SMA/SMK/MA; Penguatan Ketahanan Program-program keadaan darurat, untuk mendapatkan • Menyediakan beasiswa Layanan Kesehatan Murah Untuk Masyarakat Pangan Pengamanan dan kerawanan pangan layanan pendidikan siswa dan mahasiswa Alokasi anggaran untuk meningkatkan kualitas kesehatan, Anggaran untuk penguatan Stabilisasi Harga Pangan pasca bencana, dengan biaya terjangkau. miskin bagi sekitar 9,4 juta meningkat lebih dari 2 kali lipat dari sebesar Rp24,5 T tahun ketahanan pangan naik Tahun 2013 pengendalian gejolak Anggaran pendidikan naik siswa/mahasiswa; 2007 menjadi Rp55,9 T tahun 2013. sekitar 3 kali lipat dari • Program Raskin (Subsidi harga beras, untuk lebih dari 2 kali lipat, • Menyediakan dana Anggaran tersebut diprioritaskan antara lain untuk: Rp23,3 T pada tahun 2007 Pangan) Rp17,2 T: memenuhi kesepakatan dari Rp142,2 T tahun 2007 tunjangan profesi guru • Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di menjadi Rp63,2 T pada Operasi pasar beras khusus cadangan beras menjadi Rp336,8 T tahun Rp43,1 T; Puskesmas dan kelas III rumah sakit Pemerintah untuk tahun 2013, antara lain didistribusikan kepada darurat ASEAN (ASEAN 2013. Alokasi anggaran • Melaksanakan rehabilitasi masyarakat miskin melalui program Jamkesmas bagi 86,4 digunakan untuk: masyarakat miskin untuk Emergency Rice pendidikan tersebut ruang kelas rusak berat dan juta jiwa; • Peningkatkan produksi membeli beras dengan harga Reserve). diprioritaskan antara lain rusak sedang untuk semua • Pemberian pelayanan persalinan (Jampersal) bagi sekitar pangan terutama menuju terjangkau (RTS 15,5 juta); untuk: jenjang pendidikan. 2,7 juta ibu hamil; surplus beras 10 juta ton Mewujudkan Suasana Aman Tenteram Bagi Kehidupan Rakyat dan Dunia Usaha Rp118,3 T Bidang Pertahanan Negara • Pengadaan MLM KRI kelas korvet tahap I, kapal bantu hydro-oceanografi, kapal latih (pengganti KRI DWR), CN-235 MPA, Anggaran bidang pertahanan meningkat hampir 3 kali lipat helikopter AKS + Sucad, Panser Amphibi BTR 80 A, Tank Amphibi BMP 3F dan Sucad, Multi Launch Rocket System (MLRS) dari Rp30,7 T pada tahun 2007, menjadi Rp81,8 T pada Kal 122 m. tahun 2013. Output yang dihasilkan dari anggaran tersebut di tahun 2013, antara lain berupa: Bidang Keamanan dan Ketertiban • Pengadaan kendaraan taktis (Rantis) 2,5 ton 4x4 dan Anggaran untuk mendukung terciptanya keamanan, ketertiban umum dan kepastian hukum meningkat dari Rp28,3 T pada kendaraan angkut munisi 5 ton; tahun 2007, menjadi Rp36,5 T pada tahun 2013. Anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk: • Pengadaan 6 (enam) pesawat Sukhoi 30 MK2, pesawat • Pengembangan peralatan Polri berupa pengadaan 15.336 unit alat utama dan alat khusus Sabhara, serta 28.590 unit alat pengganti MK-53 dan dukungannya, pesawat CN-295 utama pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat; (pengganti F27), helikopter full combat SAR mission dan • Meningkatkan kemampuan memantau dan mendeteksi secara dini ancaman bahaya serangan terorisme; dukungannya; • Mencapai target strategi keamanan kewilayahan sebanyak 2.455 layanan, dan penyelesaian tindak pidana kewilayahan • Pengadaan helikopter angkut, helikopter serang beserta sebanyak 33.725 perkara; dan persenjataan & munisi, helikopter serbu beserta • Meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat persenjataan dan munisi, ranpur Main Battle Tank (MBT), Indonesia. ME Armed 155 MM Howitzer, Rudal MLRS, Rudal Arhanud; Subsidi Rp317,2 T Diperlukan, namun perlu pengendalian Subsidi Energi Subsidi BBM Rp193,8 T: Subsidi Non Energi • Subsidi kewajiban pengembangan UMKM, Rp274,7 T Kebijakan subsidi BBM tahun 2013 antara lain adalah: Rp42,5 T pelayanan publik Rp1,5 T, peningkatan ketahanan Kebijakan dan besaran • Mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi melalui pengaturan, pengawasan, dan manajemen • Subsidi Pangan Rp17,2 T: diberikan kepada: pangan dan program subsidi energi (BBM dan distribusi, antara lain melalui pembatasan pemakaian BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas membantu masyarakat - PT KAI untuk penugasan diversifikasi energi. listrik) di bawah tanggung Pemerintah dan pribadi; kurang mampu. jasa angkutan KA • Subsidi pajak Rp4,8 T: jawab Kementerian ESDM. • Meningkatkan program konversi BBM bersubsidi ke bahan bakar gas (BBG) terutama untuk • Subsidi Pupuk Rp16,2T penumpang kelas mendukung program angkutan umum kota-kota besar; dan subsidi benih Rp1,5 T: ekonomi; peningkatan daya saing • Melanjutkan program konversi mitan ke LPG tabung 3 kg; membantu petani dan - PT Pelni untuk industri tertentu dan • Melanjutkan pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk biodiesel sekitar 7,5 persen. mendukung peningkatan layanan jasa angkutan pengembangan industri Subsidi listrik Rp 80,9 T: ketahanan pangan. penumpang kapal laut strategis di dalam Kebijakan subsidi listrik tahun 2013 antara lain adalah: kelas ekonomi; negeri. • Memacu pemenuhan investasi 10 ribu MW dan meningkatkan rasio elektrifikasi; - LKBN Antara, antara lain • Mendorong penghematan konsumsi listrik; untuk penugasan berita • Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan tenaga surya, biomasa, berupa teks, foto dan angin, air dan panas bumi; televisi. • Penyesuaian tarif tenaga listrik dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan • Subsidi bunga kredit peningkatan rasio elektrifikasi serta tidak membebani kepada rakyat kecil yaitu para program Rp1,2 T: pelanggan listrik 450MV dan 900MV. mendukung program Transfer ke Daerah Rp528,6 T Dana Perimbangan Rp444,8 T, terdiri atas: publik sesuai standar pelayanan minimal, kebijakan affirmative policy kepada 183 • DBH Rp102,0 T dialokasikan kepada daerah berdasarkan daerah tertinggal, dan pengalihan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan pendapatan APBN guna mendanai kebutuhan daerah dalam Kementerian Pertanian ke DAK. rangka pelaksanaan desentralisasi. • DAU dialokasikan untuk meminimumkan ketimpangan fiskal Dana Otonomi Khusus Rp13,4 T, dialokasikan masing-masing untuk Provinsi antardaerah dalam mendanai urusan pemerintahan yang Papua Rp4,4 T, Papua Barat Rp1,9 T, dan Aceh Rp6,2 T, serta dana tambahan menjadi kewenangan daerah. DAU Rp311,1 T, ditujukan infrastruktur Rp1,0 T. untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat di daerah; Dana Penyesuaian Rp70,4 T, dialokasikan antara lain untuk: Meningkatkan kapasitas fiskal daerah, mengurangi • DAK dialokasikan untuk membantu daerah dalam mendanai • Tunjangan Profesi Guru PNSD Rp43,1 T, untuk guru PNSD sertifikasi; dan Rp2,4 T untuk kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah serta program/ kegiatan yang menjadi kewenangan daerah dan tambahan penghasilan guru PNSD non-sertifikasi; antardaerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi prioritas nasional. DAK Rp31,7 T, diarahkan untuk • BOS Rp23,4 T, untuk menstimulasi penyediaan anggaran pendidikan di daerah; di daerah, serta meningkatkan perhatian terhadap membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan • Dana Insentif Daerah Rp1,4 T, diberikan kepada provinsi, kabupaten, dan kota sebagai pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. keuangan yang relatif rendah dalam membiayai pelayanan bentuk penghargaan atas pencapaian kinerja di bidang pengelolaan keuangan, pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan. Menteri Keuangan Republik Indonesia Informasi lebih lanjut: Biro Komunikasi dan Layanan Informasi www.kemenkeu.go.id email: infoapbn@depkeu.go.id