SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Oleh
MARIA STEVANI
PENGERTIAN
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang
berasal dari metaplasia epitel di daerah
skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan
mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis.
Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi
pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim
(uterus) dan liang senggama atau vagina.
ETIOLOGI
FAKTOR
RESIKO
Penyebab langsung
kanker serviks belum
diketahui. Faktor
ekstrinsik yang diduga
berhubungan dengan
insiden karsinoma
serviks, antara lain
infeksi Human Papilloma
Virus (HPV) dan
spermatozoa.
1. Usia > 35v tahun
2. Usia pertama kali menikah
3. Wanita dengan aktivitas seksual
yang tinggi
4. Penggunaan antiseptic
5. Wanita yang merokok
6. Riwayat penyakit kelamin
7. Paritas
8. Penggunaan kontrasepsi oral
dalam jangka lama
9. Berganti-ganti pasangan seksual
10.Faktor genetik
11.Multiparitas
12.Gangguan sitem kekebelan
13.Status sosial yang rendah
KLASIFIKASI
STADIUM KARAKTERISTIK
0 Lesi belum menembus membrana basalis
I Lesi tumor masih terbatas di serviks
IA1 Lesi telah menembus membrana basalis kurang dari 3 mm dengan diameter permukaan
tumor < 7mm
IA2 Lesi telah menembus membrana basalis >3 mm tetapi <5mm dengan diameter permukaan
tumor <7mm
IB1 Lesi terbatas diserviks dengan ukuran lesi primer <4cm
IB2 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer >4cm
II Lesi telah kelaur dari serviks (meluas ke parametrium dan sepertiga proksimal vagina)
IIA Lesi telah meluas ke sepertiga proksimal vagina
IIB Lesi telah meluas ke parametrium tetapi tidak mencapai dinding panggul
III Lesi telah keluar dari serviks (menyebar ke parametrium dan atau sepertiga vagina distal)
IIIA Lesi menyebar ke sepertiga vagina distal
IIIB Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul
IV Lesi menyebar keluar organ genitalia
IVA Lesi meluas ke rongga panggul, dan atau menyebarr ke mukosa vesika urinaria
IVB Lesi meluas ke mukosa rektum dan leuas ke organ jauh
MANIFESTASI
KLINIS
1. Keputihan
2. Perdarahan
pervaginam
3. Perdarahan kontak
4. Nyeri
5. Konstipasi
6. Inkontinensia urin
7. Anemis
8. Kurus
9. Malaise
10.Nafsu makan hilang
PENGOBATAN
1.Pembedahan
2.Terapi penyinaran
3.Kemoterapi
4.Terapi biologis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG PENCEGAHAN
1.Pemeriksaan fisik
2.Test pap smear
3.Kolposkopi
4.Konisasi
5.Biopsi
1.Pencegahan primer
2.Pencegahan
sekunder
3.Pencegahan tersier
PENGKAJIAN
1. Data dasar klien
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Riwayat psikososial
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan anemia
trombositopenia
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual dan muntah.
3. Inteloransi aktifitas berhubungan dengan keletihan sekunder akibat
anemia dan pemberian kemoterapi.
4. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan diagnosa malignansi
genokologis dan prognosis yang tak menentu.
5. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan imunosupresi
6. Resiko tinggi terhap cedera berhubungan dengan trombositopenia
7. Perubahan konsep diri (peran) berhubungan dengan dampak
diagnosis kanker terhadap peran pasien dalam keluarga.
8. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan pengobatan
berhubungan dengan terbatasnya informasi.
DP 1 :
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
anemia trombositopenia .
Tujuan: Mampu mengenali dan menangani anemia
pencegahan terhadap terjadinya komplikasi
perdarahan.
Intervensi :
Kolaborasi dalam pemeriksaan hematokrit dan Hb
serta jumlah trombosit.
Berikan cairan via IV
Pantau dan atur kecepatan infus.
Kolaborasi dalam pemberian infus
DP 2 :
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual dan muntah.
Tujuan: Masukan yang adekuat serta kalori yang mencukupi
kebutuhan tubuh.
Intervensi:
Kaji adanya pantangan atau adanya alergi terhadap
makanan tertentu.
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian menu yang
sesuai dengan diet yang ditentukan.
Pantau masukan makanan oleh klien.
Anjurkan agar membawa makanan dari rumah jika dipelukan
dan sesuai dengan diet.
Lakukan perawatan mulut sebelum makan sesuai ketentuan.
DP 3:
Inteloransi aktifitas berhubungan dengan keletihan sekunder
akibat anemia dan pemberian kemoterapi.
Tujuan: Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas
yang optimal.
Intervensi:
Kaji pola istirahat serta adanya keletihan pasien.
Anjurkan kepada pasien untuk mempertahan pola istirahat
atau tidur sebanyak mungkin dengan diimbangi aktifitas.
Bantu pasien merencanakanaktifitas berdasarkan pola
istirahat atau keletihan yang dialami.
Anjurkan kepada klien untuk melakukan latihan ringan.
Observasi kemampuan pasien dalam malakukan aktifitas.
DP 4 :
Koping individu tidak efektif berhubungan dengan diagnosa
malignansi genokologis dan prognosis yang tak menentu.
Tujuan: Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun
sampai dengan pada tingkat dapat diatasi.
Intervensi:
Gunakan pendekatan yang tenang dan cipakan suasana
lingkungan yang kondusif.
Evaluasi kempuan pasien dalam mengambil keputusan
Dorong harapan yang realistis.
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan diri yang
sesuai.
Berikan dorongan spiritual.
DP 5 :
Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
imunosupresi
Tujuan: Potensial infeksi menurun dan tidak
terdapat tanda-tanda infeksi.
Intervensi :
Pantau tanda vital setiap 4 jam atau lebih sering bila
diperlukan.
Tempatkan pasien pada lokasi yang tersedia.
Bantu pasien dalam menjaga hygiene perorangan
Anjurkan pasien beristirahat sesuai kebutuhan.
Kolaborasi dalam pemeriksaan kultur dan
pemberian antibiotika.
DP 6 :
Resiko tinggi terhaap cedera berhubungan dengan
trombositopenia.
Tujuan: Pasien bebas dari perdarahan dan hipoksis
jaringan
Intervensi :
Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk
pemeriksaan darah lengkap (Hb dan Trombosit)
Lakukan tindakan yang tidak menyebabkan perdarahan.
Observasi tanda-tanda perdarahan.
Observasi tanda-tanda vital.
Kolaborasi dalam tindakan transfusi TC ( Trombosit
Concentrated)
DP 7 :
Perubahan konsep diri (peran) berhubungan dengan
dampakdiagnosis kanker terhadap peran pasien dalam
keluarga.
Tujuan : Pasien dapat mengungkapkan dampak dari
diagnosa kanker terhadap perannya dan mendemontrasikan
kemampuan untuk menghadapi perubahan peran. 18
Intervensi :
Bantu pasien untuk mengedintifikasi peran yang bisa
dilakukan didalam keluarga dan komunitasnya.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan fisik yang
spesifik yang dibutuhkan sehubungan dengan penyakitnya.
Diskusikan dengan keluarga untuk berkompensasi terhadap
perubahan peran anggota yang sakit
DP 8 :
Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan
pengobatan berhubungan dengan terbatasnya informasi.
Tujuan : Pasien dapat mengungkapkan perencanaan
pengobatan tujuan dari pemberian terapi.
Intervensi:
Baringkan pasien diatas tempat tidur.
Kaji kepatenan kateter abdomen.
Observasi tentang reaksi yang dialami pasien selama
pengobatan
Jelaskan pada pasien efek yang mungkin dapat terjadi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.pptMODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.pptsilviyamaharani
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE Fransiska Oktafiani
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteririkiab
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksualSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Monita Ningtyas
 
KOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptx
KOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptxKOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptx
KOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptxRestu48
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISBaskoro Abdiansyah
 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATANIMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATANNur Adilah
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunAmalia Senja
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptyantosuryanto4
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 

Was ist angesagt? (20)

Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.pptMODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteri
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 
Intervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluargaIntervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluarga
 
Askep faringitis
Askep faringitisAskep faringitis
Askep faringitis
 
KOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptx
KOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptxKOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptx
KOLABORASI PROFESI KESEHATAN.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATANIMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 

Andere mochten auch

Slide Kanker Serviks
Slide Kanker ServiksSlide Kanker Serviks
Slide Kanker Serviksjati_purnama
 
Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan PencegahannyaKanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan PencegahannyaPramadhya Bachtiar
 
PPT kanker serviks
PPT kanker serviksPPT kanker serviks
PPT kanker serviksDea Fahmi
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSVrilisda Sitepu
 
Recursos biologicos2
Recursos biologicos2Recursos biologicos2
Recursos biologicos2João Machado
 
Reproduksi wanita
Reproduksi wanitaReproduksi wanita
Reproduksi wanitaastutirisa
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Nandya Guvita
 
Gangguan reproduksi
Gangguan reproduksiGangguan reproduksi
Gangguan reproduksiMukti Ali
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)
Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)
Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)NAWRA115
 
Gangguan haid dan siklusnya
Gangguan haid dan siklusnyaGangguan haid dan siklusnya
Gangguan haid dan siklusnyakenggi
 
Penjelasan mengenai menstruasi
Penjelasan mengenai menstruasiPenjelasan mengenai menstruasi
Penjelasan mengenai menstruasiwidi rahmayanti
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...pjj_kemenkes
 

Andere mochten auch (20)

Askep ca serviks
Askep ca serviksAskep ca serviks
Askep ca serviks
 
Slide Kanker Serviks
Slide Kanker ServiksSlide Kanker Serviks
Slide Kanker Serviks
 
Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan PencegahannyaKanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
 
PPT kanker serviks
PPT kanker serviksPPT kanker serviks
PPT kanker serviks
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
 
Premenstrual Syndrome (PMS)
Premenstrual Syndrome (PMS)Premenstrual Syndrome (PMS)
Premenstrual Syndrome (PMS)
 
Recursos biologicos2
Recursos biologicos2Recursos biologicos2
Recursos biologicos2
 
gangguan haid
gangguan haidgangguan haid
gangguan haid
 
Reproduksi wanita
Reproduksi wanitaReproduksi wanita
Reproduksi wanita
 
Gangguan haid Reproduksi
Gangguan haid ReproduksiGangguan haid Reproduksi
Gangguan haid Reproduksi
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1
 
Gangguan reproduksi
Gangguan reproduksiGangguan reproduksi
Gangguan reproduksi
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
5.siklus haid dan gangguan haid
5.siklus haid dan gangguan haid5.siklus haid dan gangguan haid
5.siklus haid dan gangguan haid
 
Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)
Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)
Gangguan haid pre (Pre Menstrual Syndrome)
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
Gangguan haid dan siklusnya
Gangguan haid dan siklusnyaGangguan haid dan siklusnya
Gangguan haid dan siklusnya
 
Penjelasan mengenai menstruasi
Penjelasan mengenai menstruasiPenjelasan mengenai menstruasi
Penjelasan mengenai menstruasi
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
 

Ähnlich wie Asuhan keperawatan pada ca servik

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, pjj_kemenkes
 
98769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-1
98769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-198769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-1
98769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-1RinaLestari17
 
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxTeizaNabilah1
 
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxTeizaNabilah1
 
Askep cista ovarium
Askep cista ovariumAskep cista ovarium
Askep cista ovariumaminoyeng
 
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...Universitas Katolik Musi Charitas
 
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptxKESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptxKiaTauhid
 
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptxGonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptxicha582186
 
Biru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdf
Biru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdfBiru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdf
Biru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdfKeziaArung
 
Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13KadekSariCuciati
 
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxMI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxAhmadSofyan99
 

Ähnlich wie Asuhan keperawatan pada ca servik (20)

Askep kanker serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep kanker serviks AKPER PEMDA MUNA Askep kanker serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep kanker serviks AKPER PEMDA MUNA
 
Leaflet kanker serviks
Leaflet kanker serviksLeaflet kanker serviks
Leaflet kanker serviks
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
 
98769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-1
98769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-198769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-1
98769633 asuhan-keperawatan-kanker-serviks-1
 
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
 
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
 
Laporan pemicu 4 repro
Laporan pemicu 4 reproLaporan pemicu 4 repro
Laporan pemicu 4 repro
 
Askep cista ovarium
Askep cista ovariumAskep cista ovarium
Askep cista ovarium
 
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptxKESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptxGonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
 
Biru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdf
Biru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdfBiru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdf
Biru dan Ungu Gradasi Modern Tugas Presentasi .pdf
 
Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13
 
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxMI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
 
Laporan skenario Onkogenesis
Laporan skenario OnkogenesisLaporan skenario Onkogenesis
Laporan skenario Onkogenesis
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
@ New bab i
@ New bab i@ New bab i
@ New bab i
 

Asuhan keperawatan pada ca servik

  • 2. PENGERTIAN Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.
  • 3. ETIOLOGI FAKTOR RESIKO Penyebab langsung kanker serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks, antara lain infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan spermatozoa. 1. Usia > 35v tahun 2. Usia pertama kali menikah 3. Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi 4. Penggunaan antiseptic 5. Wanita yang merokok 6. Riwayat penyakit kelamin 7. Paritas 8. Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama 9. Berganti-ganti pasangan seksual 10.Faktor genetik 11.Multiparitas 12.Gangguan sitem kekebelan 13.Status sosial yang rendah
  • 4. KLASIFIKASI STADIUM KARAKTERISTIK 0 Lesi belum menembus membrana basalis I Lesi tumor masih terbatas di serviks IA1 Lesi telah menembus membrana basalis kurang dari 3 mm dengan diameter permukaan tumor < 7mm IA2 Lesi telah menembus membrana basalis >3 mm tetapi <5mm dengan diameter permukaan tumor <7mm IB1 Lesi terbatas diserviks dengan ukuran lesi primer <4cm IB2 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer >4cm II Lesi telah kelaur dari serviks (meluas ke parametrium dan sepertiga proksimal vagina) IIA Lesi telah meluas ke sepertiga proksimal vagina IIB Lesi telah meluas ke parametrium tetapi tidak mencapai dinding panggul III Lesi telah keluar dari serviks (menyebar ke parametrium dan atau sepertiga vagina distal) IIIA Lesi menyebar ke sepertiga vagina distal IIIB Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul IV Lesi menyebar keluar organ genitalia IVA Lesi meluas ke rongga panggul, dan atau menyebarr ke mukosa vesika urinaria IVB Lesi meluas ke mukosa rektum dan leuas ke organ jauh
  • 5.
  • 6. MANIFESTASI KLINIS 1. Keputihan 2. Perdarahan pervaginam 3. Perdarahan kontak 4. Nyeri 5. Konstipasi 6. Inkontinensia urin 7. Anemis 8. Kurus 9. Malaise 10.Nafsu makan hilang PENGOBATAN 1.Pembedahan 2.Terapi penyinaran 3.Kemoterapi 4.Terapi biologis
  • 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG PENCEGAHAN 1.Pemeriksaan fisik 2.Test pap smear 3.Kolposkopi 4.Konisasi 5.Biopsi 1.Pencegahan primer 2.Pencegahan sekunder 3.Pencegahan tersier
  • 8. PENGKAJIAN 1. Data dasar klien 2. Riwayat penyakit sekarang 3. Riwayat penyakit terdahulu 4. Riwayat penyakit keluarga 5. Riwayat psikososial
  • 9. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan anemia trombositopenia 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah. 3. Inteloransi aktifitas berhubungan dengan keletihan sekunder akibat anemia dan pemberian kemoterapi. 4. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan diagnosa malignansi genokologis dan prognosis yang tak menentu. 5. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan imunosupresi 6. Resiko tinggi terhap cedera berhubungan dengan trombositopenia 7. Perubahan konsep diri (peran) berhubungan dengan dampak diagnosis kanker terhadap peran pasien dalam keluarga. 8. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan pengobatan berhubungan dengan terbatasnya informasi.
  • 10. DP 1 : Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan anemia trombositopenia . Tujuan: Mampu mengenali dan menangani anemia pencegahan terhadap terjadinya komplikasi perdarahan. Intervensi : Kolaborasi dalam pemeriksaan hematokrit dan Hb serta jumlah trombosit. Berikan cairan via IV Pantau dan atur kecepatan infus. Kolaborasi dalam pemberian infus
  • 11. DP 2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah. Tujuan: Masukan yang adekuat serta kalori yang mencukupi kebutuhan tubuh. Intervensi: Kaji adanya pantangan atau adanya alergi terhadap makanan tertentu. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian menu yang sesuai dengan diet yang ditentukan. Pantau masukan makanan oleh klien. Anjurkan agar membawa makanan dari rumah jika dipelukan dan sesuai dengan diet. Lakukan perawatan mulut sebelum makan sesuai ketentuan.
  • 12. DP 3: Inteloransi aktifitas berhubungan dengan keletihan sekunder akibat anemia dan pemberian kemoterapi. Tujuan: Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang optimal. Intervensi: Kaji pola istirahat serta adanya keletihan pasien. Anjurkan kepada pasien untuk mempertahan pola istirahat atau tidur sebanyak mungkin dengan diimbangi aktifitas. Bantu pasien merencanakanaktifitas berdasarkan pola istirahat atau keletihan yang dialami. Anjurkan kepada klien untuk melakukan latihan ringan. Observasi kemampuan pasien dalam malakukan aktifitas.
  • 13. DP 4 : Koping individu tidak efektif berhubungan dengan diagnosa malignansi genokologis dan prognosis yang tak menentu. Tujuan: Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan pada tingkat dapat diatasi. Intervensi: Gunakan pendekatan yang tenang dan cipakan suasana lingkungan yang kondusif. Evaluasi kempuan pasien dalam mengambil keputusan Dorong harapan yang realistis. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan diri yang sesuai. Berikan dorongan spiritual.
  • 14. DP 5 : Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan imunosupresi Tujuan: Potensial infeksi menurun dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Intervensi : Pantau tanda vital setiap 4 jam atau lebih sering bila diperlukan. Tempatkan pasien pada lokasi yang tersedia. Bantu pasien dalam menjaga hygiene perorangan Anjurkan pasien beristirahat sesuai kebutuhan. Kolaborasi dalam pemeriksaan kultur dan pemberian antibiotika.
  • 15. DP 6 : Resiko tinggi terhaap cedera berhubungan dengan trombositopenia. Tujuan: Pasien bebas dari perdarahan dan hipoksis jaringan Intervensi : Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap (Hb dan Trombosit) Lakukan tindakan yang tidak menyebabkan perdarahan. Observasi tanda-tanda perdarahan. Observasi tanda-tanda vital. Kolaborasi dalam tindakan transfusi TC ( Trombosit Concentrated)
  • 16. DP 7 : Perubahan konsep diri (peran) berhubungan dengan dampakdiagnosis kanker terhadap peran pasien dalam keluarga. Tujuan : Pasien dapat mengungkapkan dampak dari diagnosa kanker terhadap perannya dan mendemontrasikan kemampuan untuk menghadapi perubahan peran. 18 Intervensi : Bantu pasien untuk mengedintifikasi peran yang bisa dilakukan didalam keluarga dan komunitasnya. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan fisik yang spesifik yang dibutuhkan sehubungan dengan penyakitnya. Diskusikan dengan keluarga untuk berkompensasi terhadap perubahan peran anggota yang sakit
  • 17. DP 8 : Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan pengobatan berhubungan dengan terbatasnya informasi. Tujuan : Pasien dapat mengungkapkan perencanaan pengobatan tujuan dari pemberian terapi. Intervensi: Baringkan pasien diatas tempat tidur. Kaji kepatenan kateter abdomen. Observasi tentang reaksi yang dialami pasien selama pengobatan Jelaskan pada pasien efek yang mungkin dapat terjadi