2. OSTRACODA
• Ostracoda merupakan anggota Crustacea,
udang-udangan, yang sebagian besar.
• Cangkangnya terbuat dari kalsium karbonat
dan beberapaunsur kimia lain, seperti
magnesium, strontium, dan lain-lain.
• Berbentuk bulat, lonjong seperti kulit kacang
tanah dengan ukuran ratarata 1 mm., terdiri
dari setangkup cangkang (carapace)atau
terpisah (valve)
6. FAKTOR EKOLOGI
Kehidupan ostracoda dipengaruhi oleh banyak
faktor ekologi, namun yang terpenting adalah
(Pokorny, 1984):
1. salinitas,
2. suhu,
3. Jenis sedimen,
4. dan kedalaman
7. 3 komunitas Ostracoda berdasarkan
Ekologi
1. Komunitas air tawar (< 0,5%0) menempati:
• Danau,
• Goa,
• keanekaragaman ostracoda rendah hanya 1-2
spesies, tetapi jumlah individunya tinggi.
Selain itu, ostracoda betina jumlahnya sekitar
dua kali dari jumlah ostracoda jantan.
8. 2. Komunitas air payau (0,5-30%0.)
keanekaragamannya lebih sedikit
dibandingkan dengan ostracoda air tawar
maupun laut, terutama pada salinitas antara
3-10%0)
9. 3. Komunitas air laut (30-40%0), ostracoda
ditemukan di periaran dangkal dengan jumlah
sangat melimpah dan beranekaragam.
12. INFORMASI DAN INDIKASI
EKOLOGI
• Kumpulan ostracoda dari
subfamili Bairddinae yang
mempunyai kenampakan
cangkang berbeda-beda
warna dan kepadatan
cangkang
• spesimen biogenik
lingkungan terumbu karang
yang terendapkan dan
terawetkan dalam waktu
berbeda-beda
13. INFORMASI DAN INDIKASI
EKOLOGI
• Mempunyai cangkang tipis,
transparan,
dan rapuh (Baltraella sp., Xestoleberis
sp., Polycope sp, Schlerochilus, Leptocythere,
dan Paradoxostoma)
• Keterdapatan beberapa spesies
tersebut menunjukkan suatu
lingkungan yang berkaitan
dengan tanaman air (ALGAE)
14. INFORMASI DAN INDIKASI
EKOLOGI
• Genus Xestoleberis
• Informasi dan indikasi:
merupakan
spesies yang masih
ditemukan pada
kedalaman lebih dari 3000
m
15. INFORMASI DAN INDIKASI
EKOLOGI
• Genus (Actinocythereis scutigera)
• Cangkang berwarna kecoklatan.
Ciri khas dari spesimen ini adalah
hiasan cangkang berupa tonjolan
seperti duri yang kuat.
• Keterdapatan genus ini memberi
indikasi lingkungan berenergi
tinggi.
17. JURNAL OSTRACODA
1. Cypris = Jurnal tahunan Ostracoda
2. IRGO = (International resarch group an
ostracoda) organisasi informal
pencita ostracoda.
3. ISO = International symposium
Ostracoda
4. EOM = European Ostracoda Meeting
5. Ostracon= Group diskusi chat (University
Houston USA)
18. TATA CARA DETERMINASI
FOSIL
1. MENGAMBAR CANGKANG FOSIL SECARA KESELURUHAN (BAGIAN LUAR DAN DALAM/ ATAS
SAMPING DAN BAWAH) (GAMBAR DIPERBESAR TANPA SKALA JIKA MIKROFOSIL TAPI UNTUK
MAKROFOSIL FIGURE HARUS DALAM UKURAN YANG SEBENARNYA ATAU MENGGUNAKAN
SKALA) BEBERAPA BAGIAN TUBUH FOSIL HARUS DI PERBESAR SEPERTI THECA/CALYX PADA
FILUM COLEONTERATA, MODEL HIASAN PADA KELAS PELECYPODA DAN RIBS PADA KELAS
CEPHALOPODA DAN BAGIAN-BAGIAN KECIL TAPI PENTING PADA TUBUH FOSIL MAKRO HARUS
DI GAMBAR DENGAN JELAS.
2. MENGUKUR TUBUH FOSIL (BIOMETRI) SECARA AKURAT (LEBAR ,PANJANG CANGKANG, SUDUT
APEX PADA GASTROPODA, PANJANG SPINE, LEBAR DAN PANJANG APERTURE (LUBANG)
JUMLAH PUTARAN DLL YANG DIANGAP PERLU UNTUK MELENGKAPI DATA BIOMETRI (UKURAN
UNTUK MIKROFOSIL SEPERTI FORAMINIFERA/OSTRACODA DI TENTUKAN DARI PEMBESAR
MIKROSKOP)
3. MENULISKAN BAGIAN-BAGIAN ANATOMI DARI CANGKANG FOSIL YANG DI OBSERVASI SECARA
LENGKAP
4. MENENTUKAN TINGKATAN TAKSONOMI FOSIL SECARA LENGKAP
7. UNTUK KETERANGAN:
• PERHATIKAN WARNA PADA CANGKANG FOSIL
• PERHATIKAN HIASAN FOSIL
• PERHATIKAN BENTUK FOSIL
• INDIKASI PALEOEKOLOGI/EKOLOGI YANG BISA DI INTERPRETASI DARI KENAMPAKAN FOSIL
5. TENTUKAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN DARAT, AIRTAWAR, PAYAU ATAU LAUT (BATIMETRI)
6. UMUR GEOLOGI (untuk fosil Foraminifera besar harus menggunakan klasifikasi huruf Tersier)