kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
TEORI AGENDA SETTING
1. TEORI AGENDA SETTING
DOSEN : Dr. ANTAR VENUS, MA. COMM
MERIA OCTAVIANTI S.SOS, M.SI
OLEH : FERRY
NUGRAHA
NPM :
210110080294
MATA KULIAH:
TEORI
KOMUNIKASI
Kelas A
Manajemen
Komunikasi
Fakultas ilmu
komunikasi
Universitas
Padjajaran
3. LATAR BELAKANG TEORI
Pikiran Teori Agenda Setting
di pelopori oleh Walter
Lipmann pada tahun 1922.
Lippmann
mengusulkan
bahwa :
“masyarakat menerima
fakta bukan
sebagaimana adanya,
akan tetapi apa yang
mereka anggap
sebagai fakta;
kenyataan
fatamorgana atau
lingkungan palsu”.
4. LATAR BELAKANG TEORI
Penelitian Sistematis pertama hipotesis tentang
agenda setting ini Kemudian datang pada
tahun 1968, oleh McCombs dan Shaw.
5. ESENSI TEORI
Teori agenda setting ini bermula dari hipotesa yang
tidak memuaskan dengan dominan teoretis paradigma
komuniksi massa selama 1950 dan 1960 model yang
digunakan sangat terbatas
Titik mulai studi adalah hipotesa mereka "bahwa media
massa menentukan agenda untuk masing-masing
kampanye politik, mempengaruhi sikap dari publik
terhadap persoalan politik"
6. ASUMSI TEORI
Asumsi Agenda setting adalah
“Proses dimana media massa mampu
menentukan apa yang sedang publik
pikirkan, ketika media massa dapat
mengarahkan sesuatu atau sebuah
peristiwa yang dianggap penting dan
peristiwa mana yang tidak penting
maka publik akan terpengaruh”
7. ASUMSI TEORI
Dua asumsi dasar yang mendasari penelitian dalam menetapkan
agenda:
Pers dan media tidak mencerminkan realita; mereka menyaring
dan membentuk itu;
Konsentrasi media atas sedikit persoalan dan menundukkan
peranan penting publik untuk melihat persoalan itu sebagai lebih
penting daripada persoalan lain.
8. FUNGSI AGENDA
SETTING
Fungsi penentuan agenda merupakan suatu proses linear
yang terdiri dari tiga bagian :
Agenda Media, (Prioritas masalah-masalah yang harus
dibahas dalam media harus ditentukan)
Agenda Publik, (Agenda media tadi dalam beberapa hal
mempengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang ada
dalam pikiran publik)
Agenda Kebijaksanaan, (Agenda publik mempengaruhi
atau berinteraksi dalam batas-batas tertentu dengan apa
yang dianggap penting oleh para pembuat kebijaksanaan)
9. Penelitian Efek Agenda-Setting
Iyengar and Kinder (1987)
Meneliti pengaruh televisi terhadap perubahan
sikap individu
Eaton (1989)
Surat kabar, TV, dan majalah yang mempengaruhi
beberapa di daerah dengan sample 11 orang yang
berbeda selama 42 bulan pada tahun 1980
Brosius and Kepplinger (1990)
Percobaan yang lama di Jerman mengunakan berita
di TV sehingga mempengaruhi 5 isu publik
Lasorsa and Wanta (1990)
Pengaruh kabar, TV, dan pengalaman hubungan
antar pribadi dan pribadi pada 13 isu publik
Rogers, Dearing, and Chang (1991)
kabar dan berita di TV yang mempengaruhi AIDS
pada tahun 1980
Shaw and Martin (1992)
Agenda yang menentukan peran kabar dan berita di
TV sehingga terus meningkat konsensus sosial
tentang pengaruh empat isu public
Wanta and Hu (1994)
Perbedaan waktu dalam agenda menentukan efek
kabar, berita TV dan majalah berita
Roberts, Anderson, & McCombs
(1994)
Agenda setting menentukan pengaruh politik pada
kabar dan TV
Canel, Llamas, and Rey (1996)
Pengaruh kabar dan TV di Pamplona, Spanyol atas
isu lokal.
Zhu (1997)
Publik yang lemah dan agenda utama yang
menentukan efek untuk empat masalah nasional,
1977-84.
FAKTA FAKTA PENELITIAN TENTANG TEORI AGENDA SETTING
11. APLIKASI TEORI
Hubungan agenda setting salah satunya berperan
dalam periklanan, suatu dasar asumsi bahwa
kerangka pelajaran penelitian itu semua ada
hubungannya dan menyertai untuk praktek
mengiklankan karena kedua-duanya, berita dan
iklan datang dari satu bidang komunikasi.
12. KEKURANGAN TEORI
Liputan media sering kali tidak
begitu sesuai dengan
kejadian-kejadian dalam
realitas (Funkhouser dan
Zucker 1978).
13. KELEBIHAN TEORI
Publik dapat mengetahui informasi atau isu-isu yang sedang hangat atau
penting. Informasi itu dapat dilihat atau di dengar dari media. Media pun
mulai menggunakan teori agenda setting ini untuk penentuan
agendanya.
Media juga dapat membantu menciptakan citra tertentu untuk seorang
calon dengan membuat sebagian karakteristik pribadi tampak lebih
penting dan dengan mengabaikan karakteristik yang lain.
14. CONTOH
Kasus Prita Mulyasari. Ibu muda yang dipenjara
karena mengeluhkan pelayanan sebuah institusi
melalui email di sebuah mailist. Media massa
mengeksposnya. Kemudian, dukungan dan
simpati bermunculan untuk pembebasannya.
Sampai-sampai diadakannya aksi solidaritas Koin
Peduli Prita dalam rangka membantu Prita dalam
memperoleh uang untuk bayar denda kepada
Rumah Sakit Omni Internasional.
15. KESIMPULAN CONTOH
Agenda Media. Kasus Prita bermula dari ekspos media mengenai penahanan yang dialaminya
akibat curhatannya di media virtual, facebook.
Agenda Publik. Begitu kasus Prita terekspos di media dan diketahui khalayak luas, publik pun
bereaksi. Muncullah pro dan kontra. Tak terkecuali para calon presiden yang sedang
berkampanye pun menjadikan derita Prita ini sebagai tunggangan politik.
Agenda Kebijaksanaan/Eksekutif. Mau tidak mau, tekanan publik dari berbagai kalangan baik dari
masyarakat maupun para key person yang begitu besar akhirnya mempengaruhi para agenda
eksekutif.
Framing yang dilakukan media membuat suatu berita terus menerus ditayangkan di media
sehingga muncul agenda publik. Seperti yang dikatakan oleh Robert N. Ertman, framing adalah
proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih
menonjol dibandingkan aspek lain. Pada kasus Prita, dampak dari media massa yang terus mem-
blow up kasusnya terbentuklah opini publik yang cenderung untuk memberinya dukungan.
16. BIOGRAFI DOSEN TEKOM
Dr. Antar Venus, MA .COMM
adalah seorang pakar
komunikasi yang lahir di
Serang-Banten, 2 Juni 1968.
Beliau memiliki passion untuk
membumikan ilmu
komunikasi. Sebagai dosen
pada mata kuliah teori
komunikasi di Universitas
Padjajaran, beliau memiliki
sebuah motto “Learning
Communication Theories in
Practical way”.
17. Nama saya Ferry Nugraha, lahir di Jakarta
pada tanggal 7 Agustus 1989. Pada saat ini
saya sedang bekerja pada sebuah Advertising
Agency yang berlokasi di Jakarta, sambil
menempuh program sarjana Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjajaran. Hobi saya
adalah olahraga terutama bola basket.
Jika Pak Venus memiliki motto, saya juga…
“experince is the real education”.
Setelah mempelajari teori ini, selain menambah pengetahuan saya pada sisi edukasi, saya juga
mendapatkan beberapa infomasi-informasi yang behubungan dengan dunia kerja saya. Seperti;
periklanan, media dan isu-isu yang terjadi di masyarakat. Bagamiana kekuatan media dan pengaruh
media terhadap maayarakat saya dapati dari mempelajari Teori Agenda Setting.
BIOGRAFI PENULIS