2. M. ADRIAN HAZMI
210110120065
Mankom A 2012
PRESENTS
AGENDA
― ―
SETTING
ENTER
DOSEN PENGAMPU :
DR. ANTAR VENUS .M.A.COM.M
MERIA OKTAVIANY S.SOS,.M.IKOM
TEORI KOMUNIKASI :
DEPARTEMEN MANAJEMEN KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
3. Biografi Tokoh
Maxwell McCombs
Donald L. Shaw
McCombs terkenal dengan risetnya pada peran agenda setting dalam
komunikasi massa. Penelitiannya yang menghasilkan Teori Agenda
Setting diterbitkan dalam sebuah buku Setting the Agenda:The Mass
Media and Public Opinion pada tahun 2004.
Telah 10 tahun ia menjadi pemimpin News Research Center dari Asosiasi
Penerbitan Suratkabar Amerika. Saat ini ia mengabdikan diri di
University of North Carolina di Chapel Hill dan bekerja sebagai reporter di
New OrleansTimes - Picayune
Shaw adalah seorang penulis dan seorang Profesor Literatur Amerika
Latin di University ofVirginia. Shaw merupakan penulis untuke beberap
buku, seperti A Literary History of Spain:The Nineteenth Century and A
Companion to modern Spanish American fiction.
Shaw bekerja sama dengan McCombs dalam meneliti pengaruh media
terhadap publiknya dalam penelitiannya di Chapel Hill.
5. Pengertian
Media (khususnya media berita) tidak
selalu berhasil memberitahu apa yang
kita pikirkan, tetapi media tersebut
benar-benar berhasil memberitahu kita
untuk berpikir tentang apa.
9. Konsep Penting
Prioritas isu-isu yang akan dibahas dalam
media harus diatur.
Berasal dari tekanan internal
(pemrograman internal, keputusan
manajerial dan editorial) dan eksternal
(pengaruh sosial, pejabat pemerintah,
dukungan iklan, dsb) media tersebut.
Agenda Media
Bagian Operasi Agenda Setting
10. Konsep Penting
Agenda media memengaruhi atau
berinteraksi dengan apa yang dipikirkan
masyarakat. Pengaruhnya dapat berupa
representasi agenda publik, pesitence
(ketetapan), maupun persuasi
Agenda Publik
Bagian Operasi Agenda Setting
11. Konsep Penting
Agenda publik memengaruhi atau
berinteraksi dengan apa yang para
pembuat kebijakan anggap penting.
Agenda Kebijakan
Bagian Operasi Agenda Setting
13. Konsep Penting
Agenda Media
Dimensi Agenda Setting (Mannheim)
Visibility
Jumlah dan tingkat
menonjolnya berita
Audience Salience
Relevansi isi berita
dengan kebutuhan
publik
Valence
Kulaitas suatu
pemberitaan bagi
publik
14. Konsep Penting
Agenda Publik
Dimensi Agenda Setting (Mannheim)
Familiarity
Derajat kesadaran
publik akan topik
tertentu
Personal Salience
Relevansi
kepentingan
individu dengan
ciri pribadi
Favorability
Pertimbangan
senang atau tidak
akan topik berita
15. Konsep Penting
Agenda Kebijakan
Dimensi Agenda Setting (Mannheim)
Support
Kegiatan
menyenangkan
publik bagi suatu
berita tertentu
Likelihood of Action
Kemungkinan
pemerintah
melaksanakan apa
yang diibaratkan
publik
Freedom of Action
Kegiatan yang
mungkin dilakukan
pemerintah
16. Konsep Penting
Proses bagaimana media menganggap
suatu isu itu penting dan menonjol-
nonjolkannya sepanjang waktu agar
menjadi wacana publik.
Hal terpenting adalah apa yang
diutamakan dalam isu tertentu tersebut
agar agenda setting tersebut dapat
terbentuk
Agenda Kebijakan
Primming
17. Konsep Penting
Proses bagaimana media menyeleksi
berbagai aspek realitas kemudian
menekankan dan merinci aspek tersebut
sehingga bagian tertentu dari peristiwa
tersebut lebih menonjol dibandingkan
aspek yang lain
Agenda Kebijakan
Framming
20. Contoh Kasus
Analisis Agenda media
Kasus Prita bermula ketika
curhatnya pada sebuah surat
elektronik menimbulkan
masalah pencemaran nama baik
RS Omni Internasional.
Media massa melihat sisi
penderitaan dan ketidakadilan
yang dialaminya sebagai isu
yang dapat menarik publik
21. Contoh Kasus
Meski kasus ini pertama kali
bergulir tahun 2009, media
massa tetap
mengagendakannya hingga
tahun 2012, hingga Prita bebas
tepatnya.
Hal ini berarti media masih
melakukan Primming terhadap
kasus Prita dan menganggapnya
sebagai isu yang masih penting
22. Contoh Kasus
“Putusan bebas Prita ini diketuk siang
tadi oleh Majelis Hakim Agung dengan
Ketua Djoko Sarwoko dan anggota,
Surya Jaya dan Suhadi.
Dalam amarnya, PK membatalkan
putusan PN Tangerang dan kasasi MA.
Mejelis menyatakan surat elektronik
yang dikirim Prita bukan perbuatan
pencemaran nama baik.”
23. Contoh Kasus
Pernyataan tersebut berarti
menjelaskan bahwa Tempo masih
melakukan Framing terhadap isu Prita,
tepatnya menonjolkan bahwa
pernyataan Prita tidaklah salah.
24. Contoh Kasus
“ Slamet berharap kasus Prita menjadi
pelajaran bagi penegakan hukum di
masa datang. Seharusnya, kata dia,
orang tidak gampang lagi
memperkarakan suatu kasus yang
terkait kebebasan berpendapat dan
berekspresi.
“Putusan terhadap Prita ini semoga
berdampak luas terhadap masyarakat
khususnya bagi warga pengguna
teknologi.” “
25. Contoh Kasus
Paragraf terakhir berita tersebut
memperjelas posisi Tempo menyikapi
kasus ini.
Dengan menggunakan kutipan
narasumber, pernyataan Tempo menjadi
tersamarkan.
Namun hal tersebut dapat berpengaruh
pada pemahaman pembaca bahwa Prita
memang tidak bersalah, kebebasan
berpendapat dan berekspresi harus
diperhatikan, dan sebagainya.
26. Contoh Kasus
Dari dimensi Visibility, kasus ini dianggap
baru. Sehingga akan mudah ditonjolkan
dan menarik perhatian publik.
Dari dimensi Audience Salience, berita ini
relevan dengan masyarakat Indonesia
yang mengusung demokrasi dan
menghormati kebebasan berpendapat,
sebagaimana yang dituangkan dalam Pasal
28 UUD 1945.
27. Contoh Kasus
Dari dimensiValence, kualitas berita
diatur agar cocok untuk berbagai
kalangan publik, sehingga lebih banyak
publik yang dapat terekspos dan tertarik
terhadap kasus ini.
28. Contoh Kasus
Analisis Agenda publik
Begitu kasus Prita terkespos
media dan diketahui khalayak
luas, publik pun bereaksi.
Muncullah pro dan kontra
terhadap sikap RS Omni
Internasional
Apalagi Prita merupakan
seorang ibu dari anak yang
masih kecil dan menyusui, publik
tentu bersimpati dan mendesak
pemerintah turun tangan
menyelasaikan masalah ini.
29. Contoh Kasus
Tak lama sejak kasus terjadi,
masyarakat tergerak untuk
membantu Prita karena
sependapat bahwa terjadi
ketidak-adilan dalam
berpendapat dan berkespresi.
Pemikiran dan Kesepahaman
relawan dan dermawan tersebut
tak lain adalah opini publik hasil
agenda setting yang dilakukan
media.
30. Contoh Kasus
Dari dimensi Familiarity, kasus
ini bernilai kemanusiaan dan
menyangkut kebebasan
berpendapat sehingga semakin
mudah diserap publik.
Dari segi Personal Salience,
berita Prita ini berhubungan
dengan pelayanan publik,
khususnya Rumah Sakit, serta
kebebasan konsumen dalam
berpendapat.
31. Contoh Kasus
Dari dimensi Favorability, kasus
ini mengundang perihatin publik
karena menunjukkan sisi
personal Prita dan jeratan
hukum yang dihadapinya.
32. Contoh Kasus
Analisis Agenda kebijakan
Dari dimensi Support,
Pemerintah, dalah hal ini Jusuf
Kalla mendukung pembebasan
Prita. Hal ini diakuinya karena ikut
menyaksikan pemberitaan media.
Dukungan masyarakat yang tinggi
menjadi perhatian Jusuf Kalla
untuk ikut turun tangan
mendukung pembebasan Prita.
Dari dimensi Freedom ofAction,
Pemerintah, meski tak terlibat
langsung dalam proses
pengadilan, mendesak pihak
terkait untuk mencermati kembali
kasus Prita berdasarkan Undang-
undang yang ada.
Pada akhirnya, desakan
Pemerintah memengaruhi
keputusan pengadilan dan
membebaskan Prita.
Dari dimensi Likelihood ofAct,
Pemerintah, diibaratkan oleh
publik memiliki pengaruh atau
kekuasaan yang sangat besar.
Publik berekspektasi Pemerintah
akan turun tangan pada kasus
Prita yang telah menjadi isu
nasional. Sehingga Pemerintah,
dalam hal ini Jusuf Kalla, turun
tangan menanggapi kasus ini.
33. Contoh Kasus
Media massa mengarahkan “Apa yang harus
dipikirkan” oleh publik dan pemerintah melalui
penonjolan isu (Priming), dan membingkai
(Framing) pesan-pesan media agar menonjolkan
sisi penderitaan yang dialaminya.
34. Referensi
Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
Ardianto, Elvinaro dkk. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nurudin M.Si. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
35. Biografi Penulis
Nama : M.Adrian Hazmi
TTL : Manado, 8 Juli 1994
Hobby : Filmmaking, Jogging,Traveling
Pendidikan : S1 Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan
Manajemen Komunikasi Konsentrasi
Consultant &TrainingCommunication
Motto : You are whatYou think