SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MATERI 8
  PELAKSANAAN
  DISKUSI
  KELOMPOK

Manjilala | www.gizimu.com
TUJUAN BELAJAR

• Peserta dapat menjelaskan perbedaan
  penyuluhan dengan diskusi kelompok
• Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah
  menyelenggarakan diskusi kelompok.
• Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis media
  dan metode belajar
• Peserta dapat menyebutkan sikap pemandu
  diskusi kelompok yang baik dan partisipatif
DISKUSI

                Apakah
           perbedaan utama
             antara gambar
                pertama
           (Penyuluhan) dan
             gambar kedua
                (Diskusi
              Kelompok)?

               Jelaskan
             apa manfaat
           kegiatan diskusi
          kelornpok seperti
          yang diperiihatkan
            pada gambar
PENGERTIAN DISKUSI
KELOMPOK

   Kegiatan diskusi kelompok di
Posyandu yaitu kegiatan di luar hari
 buka Posyandu untuk membahas
  suatu topik atau permasalahan,
  khususnya mengenai topik-topik
 kesehatan keluarga, ibu dan anak
PERBEDAAN PENYULUHAN
DENGAN DISKUSI KELOMPOK
1. PENYULUHAN
  • Penyuluhan adalah cara belajar yang
    kurang partisipatif atau tidak banyak
    melibatkan peserta (lihat slide sebelumnya).
    Meskipun penyuluh bisa juga memberi
    kesempatan kepada peserta untuk
    bertanya, tetapi masih lebih banyak peran
    penyuluh daripada peran peserta.
  • Penyuluh bersikap seperti guru dan lebih
    banyak memberitahu peserta tentang cara
    memecahkan masalah
PERBEDAAN PENYULUHAN DENGAN
DISKUSI KELOMPOK (lanjut)
2. DISKUSI KELOMPOK

  • Kegiatan kelompok belajar merupakan cara
    atau metode belajar yang bersifat partispatif
    atau melibatkan peserta secara aktif.
    Pemimpin diskusi berperan sebagai
    pemandu, bukan sebagai guru.
  • Pemandu bertugas untuk mendorong
    peserta agar aktif mengemukakan
    pengalaman dan gagasan tentang
    memikirkan cara memecahkan suatu
    masalah. Pemandu hanya memberi saran-
    saran apabila diperlukan
MANFAAT DISKUSI KELOMPOK

• Karena caranya dengan saling bertukar pengalaman
  diantara masyarakat mengenai cara melaksanakan
  upaya meningkatkan kesehatan ibu, anak dan
  keluarga, maka kegiatan belajar menjadi lebih mudah
  dihayati oleh peserta.
• Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai
  sehingga masyarakat tidak merasa seperti sedang
  belajar di kelas. Dengan demikian, diharapkan mereka
  menyukai kegiatan belajar untuk meningkatkan
  pengetahuan dan keterampilannya mengenai cara-
  cara meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK
1. TAHAPAN PERSIAPAN
  1. Mengundang Peserta
    –   Kader akan mudah mengundang keluarga balita pada
        saat mereka nadir pada hari buka Posyandu untuk
        menimbang bayi/balita mereka.
    –   Ingat, peserta dibatasi yaitu 12-15 orang saja, paling
        banyak 20 orang per kelompok. Apabila banyak peserta
        yang berminat, bisa dibuat beberapa kelompok kecil
        yang masing-masing dipandu oleh satu atau dua orang
        kader.
  2. Menetapkan Waktu Diskusi Kelompok
    –   Apabila peserta diundang pada hari Posyandu,
        sebaiknya kegiatan diskusi kelompok ini dilaksanakan
        beberapa hari sesudah hari Posyandu.
    –   Bisa juga kegiatan ini dilakukan pada hari arisan atau
        hari pengajian, yaitu sesudah kegiatan itu selesai
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK
1. TAHAPAN PERSIAPAN (Lanjut)
  3. Menentukan Tempat Diskusi Kelompok
      –    Dari hasil diskusi dengan ibu-ibu, salah satu alasan yang membuat
           mereka enggan datang ke Posyandu adalah jarak yang jauh dari
           rumah mereka. Untuk mengatasi masalah jarak, kader sebaiknya
           membuat pertemuan kelompok untuk petugas yang rumahnya
           berdekatan (kelompok dasa wisma).
      –    Pertemuan bisa dilaksanakan dirumah salah seorang ibu atau
           kader, di kantor Posyandu, atau di tempat yang paling mudah
           dijangkau peserta. Sebaiknya tempat pertemuan cukup untuk 12-15
           orang bisa duduk melingkar tanpa ada yang duduk di belakang.
  4. Pembagian Tugas Tim Pemandu
      –    Apabila kelompok akan dipandu 2 orang kader, tentukan siapa yang
           menjadi pemandu utama dan siapa yang menjadi pengamat.
      –    Kader perlu juga membagi tugas tentang siapa dan kapan akan
           mengundang kembali para ibu (misalnya dengan undangan lisa dari
           mulut ke mulut).
  5. Persiapan Materi Belajar
      –    Kader Posyandu yang akan memandu diskusi kelompok harus
           menguasai materi diskusi yang bersangkutan. Bacalah bahan-
           bahan mengenai materi yang bersangkutan dari berb-agai bacaan
           dan bahan pegangan untuk kader
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK
2. TAHAPAN PELAKSANAAN
 1. Pengaturan Tempat
     –    Kader mengatur tempat belajar sedemikian rupa sehingga
          semua peserta bisa duduk melingkar, tanpa ada seorang pun
          yang duduk di belakang orang lainnya.
     –    Kader menempatkan diri diantara peserta sehingga terlihat
          membaur tanpa jarak dengan peserta lainnya. Suasana akan
          lebih santai apabila semua orang duduk diatas tikar. Apabila
          cuaca baik, bisa dilakukan dibawah pohon atau dihalaman.
 2. Pelaksanaan Kegiatan Diskusi
     –    Kader memandu kegiatan belajar sesuai dengan topik yang
          sudah dipersiapkan.
     –    Kader menggunakan media untuk membantu proses diskusi.
     –    Disarankan agar diskusi dilaksanakan paling lama 1 jam saja.
     –    Kegiatan diskusi ditutup dengan rangkuman dan kesimpulan
          diskusi

3. TAHAPAN SESUDAH PELAKSANAAN
 Mencatat hasil kegiatan pada Buku Bantuan Kader
DISKUSI
    Metode-metode mana saja yang biasa dipergunakan oleh kader?
Media-media mana saja yang biasa dipergunakan oleh kader?



                                      METODE




                                        MEDIA
METODE BELAJAR

Metode belajar adalah cara melakukan
kegiatan belajar untuk membahas suatu
materi tertentu. Kader sebaiknya mencoba
menggunakan berbagai macam metode
agar kegiatan belajar lebih menarik dan
bervariasi
CONTOH METODE BELAJAR

             Metode ini kurang melibatkan peserta (tidak partisipasif) karena
Penyuluhan   penyuluh akan menyampaikan materi belajar melalui ceramah
             sedangkan peserta lebih banyak menjadi pendengar saja.

             Metode ini mendorong peserta berpartisipasi secara aktif karena
Diskusi
             peserta merupakan kelompok-kelompok kecil untuk melaksanakan
Kelompok
             pembahasan suatu materi bersama-sama

             Metode ini melibatkan semua peserta dalam sebuah permainan
             yang menggambarkan proses yang sesungguhnya terjadi di
             masyarakat. Misalnya : seseorang berperan sebagai kader
Simulasi
             Posyandu, sedangkan peserta lain berperan sebagai masyarakat,
             kemudian melakukan sesuatu seolah-olah berada dalamkeadaan
             yang sesungguhnya di desa. Hasil simulasi kemudian didiskusikan.
             Metode ini memerlukan beberapa peserta sebagai pemain,
             kemudian melaksanakan sepenggal adegan/peristiwa. Peserta
Sandiwara    lainnya yang tidak ikut bermain, bertindak sebagai penonton.
             Setelah sandiwara, dilanjutkan dengan diskusi tentang adegan
             tersebut.
CONTOH METODE BELAJAR
(lanjut)
              Metode ini biasanya digunakan untuk memberikan contoh
              dalam melakukan sesuatu yang bersifat teknis. Misalnya :
Peragaan /    cara mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) dan cara
Demonstrasi   membuat Larutan Gula Garam (LGG) untuk anak yang
              diare. Setelah itu, peserta melakukan praktek (mencoba)
              apa yang telah diperagakan.

              Biasanya, demonstrasi dianggap cukup untuk
              memperkenalkan sesuatu yang bersifat teknis
Praktek       (ketrampilan) sehingga kemudian dilakukan praktek.
              Misalnya : ibu-ibu mempraktekkan cara mengisi KMS dan
              membuat LGG dibimbing oleh kader Posyandu

              Metode ini digunakan untuk melihat langsung suatu
Kunjungan
              keadaan dan kemudian membahas keadaan itu bersama-
lapangan
              sama, langsung di lokasi kejadian.
MEDIA BELAJAR

• Media belajar adalah alat bantu dalam
  melakukan kegiatan belajar. Berbagai
  bentuk media ini antara lain adalah :
  lembar balik, kartu konseling, poster,
  buklet, brosur, lembar simulasi
  (beberan), lembar kasus, komik, alat
  peraga dan sebagainya.
• Manfaat media belajar antara lain agar
  proses belajar menjadi lebih menarik
  serta lebih mudah dilaksanakan
BISAKAH KADER MEMBUAT
MEDIA SENDIRI?

• Kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung
  pada media cetak yang mahal dan mungkin
  sulit didapat. Kader bisa membuat sendiri
  media belajaryang sederhana.
• Misalnya : membuat kartu-kartu untuk bahan
  diskusi, yang digambar sederhana asalkan
  bisa dimengerti. Bisa juga dengan mencari
  gambaryang sesuai dari majalah bekas atau
  ditulis tangan saja, kemudian digunting sendiri
CARA MEMANDU DISKUSI
KELOMPOK
• Kader meminta peserta untuk saling memperkenalkan diri, juga
  menyebutkan jumlah dan umur anak, serta berapa yang masih
  bayi / balita.
• Kader memperlihatkan lembar gambar dari LEMBAR BALIK dan
  menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini.
• Kader meminta seorang ibu untuk memegang gambar dari
  LEMBAR BALIK tersebut dan menjelaskan apa yang terdapat
  pada gambar kepada peserta lainnya. Peserta lain
  menambahkan atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang
  terdapat pada gambar.
• Kader memperlihatkan kartu-kartu kecil bergambar (KARTU
  KONSELING) kepada peserta yang berhubungan dengan
  gambar besar (LEMBAR BALIK).
• Kader meminta beberapa ibu untuk memegang masing-masing 1
  kartu/gambar kecil (KARTU KONSELING) dan berdiskusi dengan
  teman disamping kiri-kanannya tentang apa yang ada dalam
  gambar tersebut.
• Kader meminta masing-masing ibu yang memegang gambar
  kecil (KARTUKONSELING) untuk menjelaskan kepada peserta
  lainnya. Peserta lain menambahkan atau mengajukan
  pendapatnya tentang apa yang terdapat pada gambar.
CARA MEMANDU DISKUSI
KELOMPOK (lanjut)
• Setelah selesai, kader mengambil kembali gambar kecil (KARTU
  KONSELING) dan memandu ibu-ibu untuk mendiskusikan materi
  dengan menggunakan "bahan diskusi" yang terdapat dibelakang
  gambar besar (LEMBAR BALIK).
• Bahaslah satu per satu pertanyaan yang ada di "bahan diskusi"
  dari gambar besar (LEMBAR BALIK). Sampaikan hal-hal yang
  belum dikemukakan oleh peserta saja.
• Sebelum penutupan, kader mengajak peserta mengemukakan
  pendapatnya tentang 2 hal berikut ini :
• Apa yang mereka pelajari dari proses belajar ini ?
• Apa yang sudah atau ingin mereka terapkan dari materi belajar
  ini ?
• Kader kemudian merangkum dan menyampaikan kesimpulan
  hasil pertemuan
APA YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN OLEH PEMANDU
1   Pemandu menggunakan media untuk banyak bicara (ceramah)
    Pemandu tidak membuat peserta memegang dan menggunakan
2
    media
3   Pemandu tidak berusaha memancing peserta untuk bicara

4   Pemandu menyalahkan pendapat peserta

5   Pemandu memihak pada salah satu peserta

6   Pemandu membiarkan diskusi menjadi debat kusir

7   Pemandu menggunakan bahasa yang sulit dimengerti
    Pemandu tidak memberi saran atau masukan bila peserta bingung
8
    atau salah
    Pemandu tidak terbuka atau tidak mau mengakui hal yang tidak
9
    diketahuinya
10 Pemandu tidak membahas topik diskusi secara tuntas
SIMULASI

• SELANJUTNYA KAMI MINTA
  KESEDIANAN SALAH SEORANG
  PESERTA UNTUK MEMPERAGAKAN
  CARA PENGGUNAAN LEMBAR BALIK
  DAN KARTU KONSELING
• PESERTA YANG DISILAHKAN UNTUK
  MENYIMAK
• PADA AKHIR PERAGAAN KITA AKAN
  MELAKUKAN DISKUSI
DISKUSI


• Hal-hal apa yang dilanggar oleh peraga ?
• Apa perbedaan penggunaan media untuk
  penyuluhan dan untuk diskusi kelompok?
• Bagaimanakah sikap seorang pemandu
  diskusi yang baik ?
SIKAP PEMANDU YANG BAIK
• Bersikap sabar : jika kurang sabar melihat proses
  pelatihan yang kurang lancar lalu mengambil alih proses
  itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar
  peserta. Biasanya pada pelatihan yang partisipatif, proses
  akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasana belum
  cukup cair. Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup
  apabila pemandu terus bersabar dalam mendorong proses
  partisipasi peserta.

• Mendengarkan dan tidak mendominasi : karena
  pengalaman dari peserta yang paling penting dalam
  pembelajaran, pemandu harus lebih banyak menjadi
  pemerhati dan pendengar proses pelatihan. Pemandu
  harus percaya bahwa bagaimana cara mengelola
  Posyandu dengan baik tidak mungkin berasal dari dirinya,
  melainkan berasal dari proses tukar-menukar pengalaman
  kader sendiri sehingga mereka bisa mempelajari sendiri
  bagaimana melakukan kegiatan Posyandu secara lebih
  baik.
SIKAP PEMANDU YANG BAIK
(lanjut)
• Menghargai dan rendah hati : cara menghargai peserta
  adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh-
  sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka.
  Kita sebagai orang luar sering menganggap kemampuan
  kader Posyandu serba ketinggalan, sehingga sikap
  rendah hati perlu kita sadari.

• Mau belajar : pemandu perlu memiliki semangat untuk
  belajar dari peserta karena ada banyak hal yang bisa
  dipelajari dari kader Posyandu yang lebih
  berpengalaman dalam hal bekerja di masyarakatnya
  sendiri. Selain itu, pemandu tidak akan berhasil apabila
  tidak memahami seluk beluk pengalaman peserta
  karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada
  pengalaman peserta akan lebih bermakna
SIKAP PEMANDU YANG BAIK
(lanjut)
• Bersikap sederajat dan akrab : hubungan dengan
  kader sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan
  santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta.
  Peserta akan mempelajari lebih banyak kalau mereka
  rasa nyaman dengan Tim Pemandu. Sebaiknya kita
  menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim
  Pemandu dan Kader Posyandu. Misalnya, Tim Pemandu
  bisa coba memakai baju yang sama dengan kader
  Posyandu. Tidak menggurui : proses belajar
  berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang
  dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu
  tidak akan berhasil apabila pemandu bersikap sebagai
  guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan
  saling berbagi pengalaman, agar diperoleh satu
  pemahaman yang kaya
SIKAP PEMANDU YANG BAIK
(lanjut)
• Tidak memihak, menilai, dan mengkritik : mungkin
  dalam pelatihan perbedaan pendapat bisa muncul
  antara peserta. Pemandu tidak boleh menilai dan
  mengeritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap
  memihak. Secara netral pemandu mesti berusaha
  memandu komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda
  pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan
  keluarnya.

• Bersikap terbuka : pemandu jangan segan untuk
  berterus terang kalau merasa kurang mengetahui
  sesuatu. Dari contoh ini, kader bisa mempelajari bahwa
  mereka juga bisa memiliki sikap terbuka dengan ibu-ibu
  desa.

• Bersikap positif : seorang pemandu sebaiknya selalu
  membangun suasana yang positif. Pelatihan seharusnya
  mendorong kader mencari potensi diri sendiri dan bukan
  menekankan hal-halyang buruk
PENUTUP

 SEBELUM KITA AKHIRI MATERI INI, SIAPA
   YANG BISA MENJAWAB PERTANYAAN-
        PERTANYAAN BERIKUT :

• Apa perbedaan penyuluhan dengan diskusi
  kelompok ?
• Kapan diskusi kelompok dilaksanakan oleh
  kader Posyandu ?
• Bagaimana langkah-langkah melaksanakan
  kegiatan diskusi kelompok ?
• Bagaimana sikap pemandu diskusi yang baik
TERIMA
 KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptx
PPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptxPPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptx
PPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptxUKMSetiabudi
 
Stimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas LansiaStimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas LansiaLestari Moerdijat
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfsari203674
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
 
MPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdf
MPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdfMPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdf
MPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdfssuser73c502
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukyusup firmawan
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Aris Rahmanda
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)kahfi akhmad
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)Lutfi Imansari
 
PENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptx
PENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptxPENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptx
PENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptxPuskesmasLelea
 
Materi 5 peran & tugas kader posyandu
Materi 5 peran & tugas kader posyanduMateri 5 peran & tugas kader posyandu
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 

Was ist angesagt? (20)

PPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptx
PPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptxPPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptx
PPT TW 1-TW 2 PROGRAM LANSIA 2022.pptx
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 
Stimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas LansiaStimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
Buku pmt
Buku pmtBuku pmt
Buku pmt
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
 
MPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdf
MPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdfMPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdf
MPASI Makanan Pendamping ASI.pptx.pdf
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
 
Materi posyandu
Materi posyanduMateri posyandu
Materi posyandu
 
Indikator balita
Indikator balitaIndikator balita
Indikator balita
 
PENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptx
PENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptxPENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptx
PENYEGARAN KADER POSYANDU-1.pptx
 
Materi 5 peran & tugas kader posyandu
Materi 5 peran & tugas kader posyanduMateri 5 peran & tugas kader posyandu
Materi 5 peran & tugas kader posyandu
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 

Andere mochten auch

Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduMateri 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduManji Lala
 
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan Jadwal
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan JadwalMateri 1 Perkenalan dan Pembahasan Jadwal
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan JadwalManji Lala
 
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Zakiah dr
 
Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Sosiologi Kerjasama
Sosiologi KerjasamaSosiologi Kerjasama
Sosiologi KerjasamaSiska Amelia
 
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
evaluasi dan rencana tindak lanjut
evaluasi dan rencana tindak lanjutevaluasi dan rencana tindak lanjut
evaluasi dan rencana tindak lanjutpjj_kemenkes
 
1 susunan acara pembukaan dan penutupan
1 susunan acara pembukaan dan penutupan1 susunan acara pembukaan dan penutupan
1 susunan acara pembukaan dan penutupandevangan
 
MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
 MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013Afdan Rojabi
 
Buku administrasi sekolah asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smk
Buku administrasi sekolah  asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smkBuku administrasi sekolah  asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smk
Buku administrasi sekolah asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smkRedis Manik
 

Andere mochten auch (16)

Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduMateri 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
 
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan Jadwal
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan JadwalMateri 1 Perkenalan dan Pembahasan Jadwal
Materi 1 Perkenalan dan Pembahasan Jadwal
 
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 
Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 3 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Sosiologi Kerjasama
Sosiologi KerjasamaSosiologi Kerjasama
Sosiologi Kerjasama
 
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
evaluasi dan rencana tindak lanjut
evaluasi dan rencana tindak lanjutevaluasi dan rencana tindak lanjut
evaluasi dan rencana tindak lanjut
 
1 susunan acara pembukaan dan penutupan
1 susunan acara pembukaan dan penutupan1 susunan acara pembukaan dan penutupan
1 susunan acara pembukaan dan penutupan
 
Budaya kerja berpasukan
Budaya kerja berpasukanBudaya kerja berpasukan
Budaya kerja berpasukan
 
MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
 MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
MENYUSUN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
 
pedoman-baru-posyandu
 pedoman-baru-posyandu pedoman-baru-posyandu
pedoman-baru-posyandu
 
Buku administrasi sekolah asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smk
Buku administrasi sekolah  asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smkBuku administrasi sekolah  asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smk
Buku administrasi sekolah asaka prima 2015 paud tk sd smp sma smk
 

Ähnlich wie Diskusi Kelompok

Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita (II)
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita
 
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptxBKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptxSathya Risma
 
Memilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.pptMemilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.pptwisangresidata1
 
Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012
Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012
Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012Dm Suhari
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
Power point metode pembelajaran
Power point metode pembelajaranPower point metode pembelajaran
Power point metode pembelajaranRIEKA SITI KADARIA
 
RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9DeviWindaSari1
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2kurnia-0ne
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanSalma Van Licht
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 

Ähnlich wie Diskusi Kelompok (20)

Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptxBKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
 
Memilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.pptMemilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.ppt
 
Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012
Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012
Slideshare penggunaan ice breaking untuk meningkatkan efektifitas pelatihan 2012
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
Teknik fasilitasi
Teknik fasilitasiTeknik fasilitasi
Teknik fasilitasi
 
Teknik Melatih TOT TGC
Teknik Melatih TOT TGCTeknik Melatih TOT TGC
Teknik Melatih TOT TGC
 
Power point metode pembelajaran
Power point metode pembelajaranPower point metode pembelajaran
Power point metode pembelajaran
 
RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
RUANG KOLABORASI MODUL 2.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
 
PBOD
PBODPBOD
PBOD
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Tugas 4 tik
Tugas 4 tikTugas 4 tik
Tugas 4 tik
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 

Diskusi Kelompok

  • 1. MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK Manjilala | www.gizimu.com
  • 2. TUJUAN BELAJAR • Peserta dapat menjelaskan perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok • Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah menyelenggarakan diskusi kelompok. • Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis media dan metode belajar • Peserta dapat menyebutkan sikap pemandu diskusi kelompok yang baik dan partisipatif
  • 3. DISKUSI Apakah perbedaan utama antara gambar pertama (Penyuluhan) dan gambar kedua (Diskusi Kelompok)? Jelaskan apa manfaat kegiatan diskusi kelornpok seperti yang diperiihatkan pada gambar
  • 4. PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK Kegiatan diskusi kelompok di Posyandu yaitu kegiatan di luar hari buka Posyandu untuk membahas suatu topik atau permasalahan, khususnya mengenai topik-topik kesehatan keluarga, ibu dan anak
  • 5. PERBEDAAN PENYULUHAN DENGAN DISKUSI KELOMPOK 1. PENYULUHAN • Penyuluhan adalah cara belajar yang kurang partisipatif atau tidak banyak melibatkan peserta (lihat slide sebelumnya). Meskipun penyuluh bisa juga memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya, tetapi masih lebih banyak peran penyuluh daripada peran peserta. • Penyuluh bersikap seperti guru dan lebih banyak memberitahu peserta tentang cara memecahkan masalah
  • 6. PERBEDAAN PENYULUHAN DENGAN DISKUSI KELOMPOK (lanjut) 2. DISKUSI KELOMPOK • Kegiatan kelompok belajar merupakan cara atau metode belajar yang bersifat partispatif atau melibatkan peserta secara aktif. Pemimpin diskusi berperan sebagai pemandu, bukan sebagai guru. • Pemandu bertugas untuk mendorong peserta agar aktif mengemukakan pengalaman dan gagasan tentang memikirkan cara memecahkan suatu masalah. Pemandu hanya memberi saran- saran apabila diperlukan
  • 7. MANFAAT DISKUSI KELOMPOK • Karena caranya dengan saling bertukar pengalaman diantara masyarakat mengenai cara melaksanakan upaya meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga, maka kegiatan belajar menjadi lebih mudah dihayati oleh peserta. • Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai sehingga masyarakat tidak merasa seperti sedang belajar di kelas. Dengan demikian, diharapkan mereka menyukai kegiatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya mengenai cara- cara meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga
  • 8. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 1. TAHAPAN PERSIAPAN 1. Mengundang Peserta – Kader akan mudah mengundang keluarga balita pada saat mereka nadir pada hari buka Posyandu untuk menimbang bayi/balita mereka. – Ingat, peserta dibatasi yaitu 12-15 orang saja, paling banyak 20 orang per kelompok. Apabila banyak peserta yang berminat, bisa dibuat beberapa kelompok kecil yang masing-masing dipandu oleh satu atau dua orang kader. 2. Menetapkan Waktu Diskusi Kelompok – Apabila peserta diundang pada hari Posyandu, sebaiknya kegiatan diskusi kelompok ini dilaksanakan beberapa hari sesudah hari Posyandu. – Bisa juga kegiatan ini dilakukan pada hari arisan atau hari pengajian, yaitu sesudah kegiatan itu selesai
  • 9. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 1. TAHAPAN PERSIAPAN (Lanjut) 3. Menentukan Tempat Diskusi Kelompok – Dari hasil diskusi dengan ibu-ibu, salah satu alasan yang membuat mereka enggan datang ke Posyandu adalah jarak yang jauh dari rumah mereka. Untuk mengatasi masalah jarak, kader sebaiknya membuat pertemuan kelompok untuk petugas yang rumahnya berdekatan (kelompok dasa wisma). – Pertemuan bisa dilaksanakan dirumah salah seorang ibu atau kader, di kantor Posyandu, atau di tempat yang paling mudah dijangkau peserta. Sebaiknya tempat pertemuan cukup untuk 12-15 orang bisa duduk melingkar tanpa ada yang duduk di belakang. 4. Pembagian Tugas Tim Pemandu – Apabila kelompok akan dipandu 2 orang kader, tentukan siapa yang menjadi pemandu utama dan siapa yang menjadi pengamat. – Kader perlu juga membagi tugas tentang siapa dan kapan akan mengundang kembali para ibu (misalnya dengan undangan lisa dari mulut ke mulut). 5. Persiapan Materi Belajar – Kader Posyandu yang akan memandu diskusi kelompok harus menguasai materi diskusi yang bersangkutan. Bacalah bahan- bahan mengenai materi yang bersangkutan dari berb-agai bacaan dan bahan pegangan untuk kader
  • 10. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 2. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Pengaturan Tempat – Kader mengatur tempat belajar sedemikian rupa sehingga semua peserta bisa duduk melingkar, tanpa ada seorang pun yang duduk di belakang orang lainnya. – Kader menempatkan diri diantara peserta sehingga terlihat membaur tanpa jarak dengan peserta lainnya. Suasana akan lebih santai apabila semua orang duduk diatas tikar. Apabila cuaca baik, bisa dilakukan dibawah pohon atau dihalaman. 2. Pelaksanaan Kegiatan Diskusi – Kader memandu kegiatan belajar sesuai dengan topik yang sudah dipersiapkan. – Kader menggunakan media untuk membantu proses diskusi. – Disarankan agar diskusi dilaksanakan paling lama 1 jam saja. – Kegiatan diskusi ditutup dengan rangkuman dan kesimpulan diskusi 3. TAHAPAN SESUDAH PELAKSANAAN Mencatat hasil kegiatan pada Buku Bantuan Kader
  • 11. DISKUSI Metode-metode mana saja yang biasa dipergunakan oleh kader? Media-media mana saja yang biasa dipergunakan oleh kader? METODE MEDIA
  • 12. METODE BELAJAR Metode belajar adalah cara melakukan kegiatan belajar untuk membahas suatu materi tertentu. Kader sebaiknya mencoba menggunakan berbagai macam metode agar kegiatan belajar lebih menarik dan bervariasi
  • 13. CONTOH METODE BELAJAR Metode ini kurang melibatkan peserta (tidak partisipasif) karena Penyuluhan penyuluh akan menyampaikan materi belajar melalui ceramah sedangkan peserta lebih banyak menjadi pendengar saja. Metode ini mendorong peserta berpartisipasi secara aktif karena Diskusi peserta merupakan kelompok-kelompok kecil untuk melaksanakan Kelompok pembahasan suatu materi bersama-sama Metode ini melibatkan semua peserta dalam sebuah permainan yang menggambarkan proses yang sesungguhnya terjadi di masyarakat. Misalnya : seseorang berperan sebagai kader Simulasi Posyandu, sedangkan peserta lain berperan sebagai masyarakat, kemudian melakukan sesuatu seolah-olah berada dalamkeadaan yang sesungguhnya di desa. Hasil simulasi kemudian didiskusikan. Metode ini memerlukan beberapa peserta sebagai pemain, kemudian melaksanakan sepenggal adegan/peristiwa. Peserta Sandiwara lainnya yang tidak ikut bermain, bertindak sebagai penonton. Setelah sandiwara, dilanjutkan dengan diskusi tentang adegan tersebut.
  • 14. CONTOH METODE BELAJAR (lanjut) Metode ini biasanya digunakan untuk memberikan contoh dalam melakukan sesuatu yang bersifat teknis. Misalnya : Peragaan / cara mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) dan cara Demonstrasi membuat Larutan Gula Garam (LGG) untuk anak yang diare. Setelah itu, peserta melakukan praktek (mencoba) apa yang telah diperagakan. Biasanya, demonstrasi dianggap cukup untuk memperkenalkan sesuatu yang bersifat teknis Praktek (ketrampilan) sehingga kemudian dilakukan praktek. Misalnya : ibu-ibu mempraktekkan cara mengisi KMS dan membuat LGG dibimbing oleh kader Posyandu Metode ini digunakan untuk melihat langsung suatu Kunjungan keadaan dan kemudian membahas keadaan itu bersama- lapangan sama, langsung di lokasi kejadian.
  • 15. MEDIA BELAJAR • Media belajar adalah alat bantu dalam melakukan kegiatan belajar. Berbagai bentuk media ini antara lain adalah : lembar balik, kartu konseling, poster, buklet, brosur, lembar simulasi (beberan), lembar kasus, komik, alat peraga dan sebagainya. • Manfaat media belajar antara lain agar proses belajar menjadi lebih menarik serta lebih mudah dilaksanakan
  • 16. BISAKAH KADER MEMBUAT MEDIA SENDIRI? • Kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung pada media cetak yang mahal dan mungkin sulit didapat. Kader bisa membuat sendiri media belajaryang sederhana. • Misalnya : membuat kartu-kartu untuk bahan diskusi, yang digambar sederhana asalkan bisa dimengerti. Bisa juga dengan mencari gambaryang sesuai dari majalah bekas atau ditulis tangan saja, kemudian digunting sendiri
  • 17. CARA MEMANDU DISKUSI KELOMPOK • Kader meminta peserta untuk saling memperkenalkan diri, juga menyebutkan jumlah dan umur anak, serta berapa yang masih bayi / balita. • Kader memperlihatkan lembar gambar dari LEMBAR BALIK dan menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini. • Kader meminta seorang ibu untuk memegang gambar dari LEMBAR BALIK tersebut dan menjelaskan apa yang terdapat pada gambar kepada peserta lainnya. Peserta lain menambahkan atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat pada gambar. • Kader memperlihatkan kartu-kartu kecil bergambar (KARTU KONSELING) kepada peserta yang berhubungan dengan gambar besar (LEMBAR BALIK). • Kader meminta beberapa ibu untuk memegang masing-masing 1 kartu/gambar kecil (KARTU KONSELING) dan berdiskusi dengan teman disamping kiri-kanannya tentang apa yang ada dalam gambar tersebut. • Kader meminta masing-masing ibu yang memegang gambar kecil (KARTUKONSELING) untuk menjelaskan kepada peserta lainnya. Peserta lain menambahkan atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat pada gambar.
  • 18. CARA MEMANDU DISKUSI KELOMPOK (lanjut) • Setelah selesai, kader mengambil kembali gambar kecil (KARTU KONSELING) dan memandu ibu-ibu untuk mendiskusikan materi dengan menggunakan "bahan diskusi" yang terdapat dibelakang gambar besar (LEMBAR BALIK). • Bahaslah satu per satu pertanyaan yang ada di "bahan diskusi" dari gambar besar (LEMBAR BALIK). Sampaikan hal-hal yang belum dikemukakan oleh peserta saja. • Sebelum penutupan, kader mengajak peserta mengemukakan pendapatnya tentang 2 hal berikut ini : • Apa yang mereka pelajari dari proses belajar ini ? • Apa yang sudah atau ingin mereka terapkan dari materi belajar ini ? • Kader kemudian merangkum dan menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan
  • 19. APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH PEMANDU 1 Pemandu menggunakan media untuk banyak bicara (ceramah) Pemandu tidak membuat peserta memegang dan menggunakan 2 media 3 Pemandu tidak berusaha memancing peserta untuk bicara 4 Pemandu menyalahkan pendapat peserta 5 Pemandu memihak pada salah satu peserta 6 Pemandu membiarkan diskusi menjadi debat kusir 7 Pemandu menggunakan bahasa yang sulit dimengerti Pemandu tidak memberi saran atau masukan bila peserta bingung 8 atau salah Pemandu tidak terbuka atau tidak mau mengakui hal yang tidak 9 diketahuinya 10 Pemandu tidak membahas topik diskusi secara tuntas
  • 20. SIMULASI • SELANJUTNYA KAMI MINTA KESEDIANAN SALAH SEORANG PESERTA UNTUK MEMPERAGAKAN CARA PENGGUNAAN LEMBAR BALIK DAN KARTU KONSELING • PESERTA YANG DISILAHKAN UNTUK MENYIMAK • PADA AKHIR PERAGAAN KITA AKAN MELAKUKAN DISKUSI
  • 21. DISKUSI • Hal-hal apa yang dilanggar oleh peraga ? • Apa perbedaan penggunaan media untuk penyuluhan dan untuk diskusi kelompok? • Bagaimanakah sikap seorang pemandu diskusi yang baik ?
  • 22. SIKAP PEMANDU YANG BAIK • Bersikap sabar : jika kurang sabar melihat proses pelatihan yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya pada pelatihan yang partisipatif, proses akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasana belum cukup cair. Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila pemandu terus bersabar dalam mendorong proses partisipasi peserta. • Mendengarkan dan tidak mendominasi : karena pengalaman dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran, pemandu harus lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses pelatihan. Pemandu harus percaya bahwa bagaimana cara mengelola Posyandu dengan baik tidak mungkin berasal dari dirinya, melainkan berasal dari proses tukar-menukar pengalaman kader sendiri sehingga mereka bisa mempelajari sendiri bagaimana melakukan kegiatan Posyandu secara lebih baik.
  • 23. SIKAP PEMANDU YANG BAIK (lanjut) • Menghargai dan rendah hati : cara menghargai peserta adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh- sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Kita sebagai orang luar sering menganggap kemampuan kader Posyandu serba ketinggalan, sehingga sikap rendah hati perlu kita sadari. • Mau belajar : pemandu perlu memiliki semangat untuk belajar dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kader Posyandu yang lebih berpengalaman dalam hal bekerja di masyarakatnya sendiri. Selain itu, pemandu tidak akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pengalaman peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada pengalaman peserta akan lebih bermakna
  • 24. SIKAP PEMANDU YANG BAIK (lanjut) • Bersikap sederajat dan akrab : hubungan dengan kader sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan mempelajari lebih banyak kalau mereka rasa nyaman dengan Tim Pemandu. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Pemandu dan Kader Posyandu. Misalnya, Tim Pemandu bisa coba memakai baju yang sama dengan kader Posyandu. Tidak menggurui : proses belajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila pemandu bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi pengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya
  • 25. SIKAP PEMANDU YANG BAIK (lanjut) • Tidak memihak, menilai, dan mengkritik : mungkin dalam pelatihan perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta. Pemandu tidak boleh menilai dan mengeritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral pemandu mesti berusaha memandu komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya. • Bersikap terbuka : pemandu jangan segan untuk berterus terang kalau merasa kurang mengetahui sesuatu. Dari contoh ini, kader bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki sikap terbuka dengan ibu-ibu desa. • Bersikap positif : seorang pemandu sebaiknya selalu membangun suasana yang positif. Pelatihan seharusnya mendorong kader mencari potensi diri sendiri dan bukan menekankan hal-halyang buruk
  • 26. PENUTUP SEBELUM KITA AKHIRI MATERI INI, SIAPA YANG BISA MENJAWAB PERTANYAAN- PERTANYAAN BERIKUT : • Apa perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok ? • Kapan diskusi kelompok dilaksanakan oleh kader Posyandu ? • Bagaimana langkah-langkah melaksanakan kegiatan diskusi kelompok ? • Bagaimana sikap pemandu diskusi yang baik