1. DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, A. 2012. Pengaturan Diet Bagi Penderita Tuberkulosis.
http://www.scribd.com/doc/89454646/SAP-Pengaturan-Diet-Pada-PenderitaTuberculosis Diakses Tanggal 15 Mei 2013.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Dewi, S. 2012. Pengaruh Sanitasi Lingkungan Rumah, Penghasilan Keluarga dan
Upaya Pengendalian Terhadap kejadian Penyakit TB Paru pada Ibu Rumah
Tangga di Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. Tesis.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh. 2011. Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan
Aceh 2011-2015. Banda Aceh.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2011. Aceh Timur.
Diani, A., Setyanto, D.B. dan Nurhamzah, W. 2011. Proporsi Infeksi Tuberkulosis dan
Gambaran Faktor Risiko pada Balita yang Tinggal Dalam Satu Rumah dengan
Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa. Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr.
Cipto Mangunkusumo. FKUI. Jakarta.
Hariyanto. 2013. Hubungan Karakteristik Penderita TBC dengan Suspec TBC Paru
BTA
Positif
di
Puskesmas
Gondang
Kabupaten
Sragen.
http://skripsistikes.wordpress.com/2013/01/15/hubungan-karakteristikpenderita-tbc-dengansuspec-tbc-paru-bta-positif-di-puskesmas-gondang.
Diakses 12 Maret 2013.
Hateyaningsih T, E. 2009. Pengaruh Makanan Tambahan Terhadap Konversi Dahak
pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan
Tahun 2008-2009. FKM UI.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Klasifikasi Status Gizi Anak
Bawah Lima Tahun (Balita). Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Standar Prosedur
Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
lingkungan . 2011. Rencana Aksi Nasional TB-HIV Pengendalian Tuberkulosis
2011-2014. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
2. Fatimah, S. 2008. Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan
Kejadian TB Paru di Kabupaten Cilacap (Kecamatan: Sidareja, Cipari,
Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari) Tahun 2008. Tesis .
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Fidiawati, F.D. 2011. Gambaran Kondisi Perumahan dan Prilaku Penderita TB paru di
Wilayah Kerja Puskesmas Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota metro
Tahun 2010. Poltekkes Kemenkes RI. Tanjung Karang.
Gusti, A. 2000. Kekerapan Tuberkulosis Paru pada Pasangan Suami Isteri Penderita
Tuberkulosis Paru yang Berobat di Bagian Paru RSUP. H. Adam Malik.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.
Iskandar. 2010. Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah dan
Wilayah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Aceh Tenggara.
Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Juslan. 2011. Hubungan Kepadatan Hunian, Ventilasi Rumah dan Pengetahuan dengan
Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota
Kendari. http://juslanskm.blogspot.com/2011/01/hubungan-kepadatan-hunianventilasi_03.html Diakses 27 September 2012.
Kuniarsih, T. 2009. Analisis Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Paru pada
Angkatan Kerja di Indonesia tahun 2007. Tesis. Fakultas Ekonomi Program
Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Kekhususan Manajemen Sektor
Publik. Depok
Lwanga, S.L. and Lemeshow. S. 1991. Sample Size Determination In Health Studies.
World Health Organization. Geneve.
Madanijah, S. dan Triana, N. 2007. Hubungan antara Status Gizi Masa Lalu Anak dan
Partisipasi Ibu di Posyandu dengan kejadian Tuberkulosis pada Murid Taman
Kanak-kanak. Jurnal Gizi dan Pangan. 2(1): 29-41
Maurice, J. 2011. WHO framework targets tuberculosis-diabetes link. For more on the
link between diabetes and tuberculosis see Series Lancet 2010; 375: 1814–
1829
Musadad, A. 2006. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dengan Penularan TB paru
Kontak Serumah. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol.5 No.3. hal 486-496
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Edisi Revisi, Reneka
Cipta, Jakarta.hal:147-149
Nurhidayah, I., Lukman, M. dan Rakhmawati, W. 2007. Hubungan Antara
Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) pada
Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. FIK Universitas Padjadjaran.
Bandung.
Universitas Sumatera Utara
3. Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia , 2010. Buku Saku PPTI. Jakarta.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2002. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2006. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta.
Prawira, A. E. 2013. Penderita TB Harus Konsumsi Makanan Bergizi Lebih Banyak.
http://health.liputan6.com/read/543643/penderita-tb-harus-konsumsi-makananbergizi-lebih-banyak Diakses Tanggal 15 Mei 2013.
Priyadi, S. 2003. Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian TB
Paru BTA (+) di Kabupaten Wonosobo. Tesis. Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Semarang.
Putra, A.K. 2010. Kejadian Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Yang Tinggal
Serumah dengan Penderita TB Paru BTA Positif. Fakultas Kedokteran
USU/RSUP.H.Adam Malik. Medan.
Putra, N.R. 2011. Hubungan Prilaku dan Kondisi Sanitasi Rumah Dengan Kejadian
TB Paru di Kota Solok Tahun 2011. Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang.
Rakhmawati, W., Fatimah, S. dan Nurhidayah. I. 2008. Hubungan Status Gizi,
Imunisasi & Riwayat Kontak dengan Kejadian Tuberkulosis pada Anak di
Wilayah kerja Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Laporan Hasil
Penelitian. FIK Universitas Padjadjaran. Bandung.
Retnaningsih, E., Taviv, Y. dan Yahya. 2010. Model Prediksi Faktor Resiko Infeksi
TB Paru Kontak Serumah untuk Perencanaan Program di Kabupaten Oku
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 (Model Faktor Resiko Infeksi TB
Paru). Laporan Akhir. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Dalam Negeri. Jakarta.
Rusnoto, Rahmatullah, P. dan Udiono,A. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian TB Paru pada Usia Dewasa (Studi Kasus di Balai Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Paru Pati).
Rotua, R. 2013. Gambaran Perilaku Ibu dalam Merawat Anak dengan Tuberkulosis
Paru. http://103.10.169.96/handle/123456789/1953 Diakses Tanggal 15 Mei
2013.
Ruswanto, B. 2010. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau dari
Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan. Tesis.
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Universitas Sumatera Utara
4. Sihombing, H. 2011. Pola Resistensi Primer Pada Penderita TB Paru Kategori I di
RSUP. H. Adam Malik Medan. Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Siregar, W. 2008. Perbedaan Hasil Uji Mantoux pada Anak Umur 3 Bulan – 16 Tahun
yang Kontak Serumah dengan Penderita Tuberkulosis BTA (+) yang telah
Diimunisasi dan belum Imunisasi BCG.Tesis. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sitepu, M.Y. 2009. Karakteristik Penderita TB Paru Relapse yang Berobat di Balai
Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Soejadi, T.B., Apsari, D.A. dan Suprapto. 2006. Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kejadian kasus Tuberkulosis Paru. Poltekkes Depkes. Medan.
Suarni, H. 2009. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penderita
Penyakit TB Paru BTA Positif di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Bulan
Oktober Tahun 2008-April Tahun 2009. Program Sarjana Kesehatan
Masyarakat. FKM UI. Depok.
Sumampouw, O.J. 2012. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tuberkulosis paru.
http://keslingfkmusr.blogspot.com/2012_01_01_archive.html Diakses Tanggal
27 September 2012.
Sunar. 2005. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Kader Kesehatan
dengan Praktek Penemuan Tersangka Penderita TB Paru Puskesmas Sambung
Macan
I
Kabupaten
Sragen.
http://www.yumpu.com/id/document/view/5193777/hubungankarakteristikpengetahuan-dan-sikap-kader-kesehatan Diakses Tanggal 14
Maret 2013.
Suswati, E. 2007. Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Jember.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Biomedis Vol.1 No.1. hal: 11-16
Tobing, T.L. 2009. Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah
Terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB Paru pada Keluarga di Kabupaten
Tapanuli Utara Tahun 2008. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Usman, S. 2008. Konversi BTA Pada Penderita TB Paru Kategori I Dengan Berat
Badan Rendah Dibandingkan Berat Badan Normal Yang Mendapatkan Terapi
Intensif. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.
Universitas Sumatera Utara
5. Vulconic, D., Nagorni, L., Obradovic. and Bjegovic, V. 2008. Knowledge and
Misconceptions of Tuberculosis in The General Population in Serbia. Eur J
Clin Microbiol Infect Dis. 27:761-767
Widyasari, R. N. 2012. Hubungan antara Jenis Kepribadian, Riwayat Diabetes
Mellitus dan Riwayat Paparan Merokok dengan Kejadian TB Paru Dewasa di
Wilayah
Kecamatan
Semarang
Utara
Tahun
2011.
http://eprints.undip.ac.id/38376/1/4435.pdf Diakses Tanggal 13 Maret 2013.
Yoga,
B. 2011. IMT (Indeks Massa Tubuh)/BMI. http://www.ilmugizi.net/2011/09/imt-indeks-massa-tubuh-bmi.html
Diakses
Tanggal
29 September 2012.
Yulistyaningrum dan Rejeki, D.S.R. 2010. Hubungan Riwayat Kontak Penderita
Tuberkulosis Paru (TB) dengan Kejadian TB Paru Anak di Balai Pengobatan
Paru-Paru (BP4) Purwokerto. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara