SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengalaman guru IPA di SD Negeri Kedunghalang 3, bahwa pembelajaran IPA masih
menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan
pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung
dengan lingkungan jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urutan-urutan dalam
buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran
tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran
semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa.
Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas sebelumnya. Kemampuan awal
siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan
mengkaitkan dengan pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan
pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa. Konsep-konsep yang
dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang
bermakna. Meskipun demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan isi
materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan proses yang panjang. Namun kenyataannya
guru cenderung mengikuti isi kurikulum dan anak belajar secara verbal,keadaan semacam ini jauh dari
konsep belajar bermakna.
Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di lingkungan tempat tinggal
siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka
mendekati sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah yang dapat dilihat
dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu siswa dalam proses
berpikir dan pada gilirannya siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan
menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari. Salah
satu konsep yang akrab dengan lingkungan adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak langsung
kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) selanjutnya disingkat dengan
PBL,yang akan memberikan motivasi siswa untuk melakukan pemecahan masalah pada masalah-masalah
nyata dalam kehidupan yang mereka hadapi serta merangsang siswa untuk menghasilkan sebuah
produk/karya (Singletary, 2000). Secara garis besar PBL menyajikan kepada siswa situasi masalah yang
autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan
penyelidikan inkuiri. PBL berpusat kepada siswa mendorong inkuiri terbuka dan berpikir bebas yang
dikemukakan dalam bentuk laporan, karya yang akan dijadikan bahan evaluasi sehingga membantu siswa
untuk menjadi mandiri. Hasil penelitian Rahmi (2005) menunjukkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat mengoptimalkan respon siswa selama
proses pembelajaran. Namun Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD Negeri Loktabat 1
sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini, dengan mempertimbangkan usaha-usaha agar
siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan memperoleh manfaat besar sesuaidengan kebutuhan
kurikulum maka perlu dilakukan penelitian tentang upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA
siswa kelas 6 SD NegeriLoktabat 1 melalui Pembelajaran Berdasarkan Masalah
B. Identifikasi Masalah
Memperhatikan situasi di atas,kondisi yang ada saat ini adalah
1.Guru belum terampil mengemas sebuah pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAKEM).
2.Guru belum terampil memilih metode atau pendekatan yang sesuaidengan pembelajaran
3.Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD NegeriLoktabat 1 sehingga guru belum pernah
menggunakan pendekatan ini.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas,permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah melalui pendekatan pembelajaran berdasakan masalah dapat meningkatkan proses belajar
siswa dalam pembelajaran IPA?
2. Apakah melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA?
D.Batasan Masalah
Untuk melakukan penelitian ini peneliti perlu membatasi permasalahan ini menjadi 2 hal yakni:
1) Proses belajar siswa diukur dari aktivitas siswa dan aktivitas guru, selama pembelajaran yang diperoleh
berdasarkan observasi dari Borich (1994).
2) Hasil belajar diukur dari tes hasil belajar siswa dan kemampuan mengerjakan LKS.
D.Hipotesis Tindakan
Penelitian ini direncanakan terbagi ke dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur
perencanaan (planning), tindakan (akting), pengamatan (observer), dan refleksi (reflecting). Melalui dua
siklus tersebut dapat diamati peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat
dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1.Melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan
proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
2.Melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.Melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan
proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
2.Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan pembelajaran
berdasarkan masalah (Problem Based Learning).
G.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah, guru IPA,dan para siswa:
1.Guru dapat menerapkan pembelajaran berdasarkan masalah sebagaisalah satu metode yang dapat
membantu guru dalam membelajarkan siswa akan konsep-konsep IPA sehingga dengan mudah
memahami konsep tersebut dengan baik sehingga pembelajaran IPA di kelas tidak monoton.
2.Siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.
3.Kemampuan awalsiswa dapat digali secara optimal agar siswa belajar lebih mandiri dan kreatif,
khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan pelajaran baru.
4.Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA meningkat.
5.Hasil belajar siswa pembelajaran IPA meningkat
6.Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi sekolah tentang variasi pembelajaran dan
peningkatan profesionalisme guru serta meningkatkan mutu proses pembelajaran.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Permasalahan Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA bagi sebagian guru cenderung diajarkan secara konseptual saja, bersifat hafalan dan
kurang mementingkan proses pemahaman dan pembinaan konsep. Belajar mengajar adalah suatu proses
yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang
dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali
seperti di sekolah, di halaman, di perpustakaan, di pedesaan dan sebagainya.
Sarifuddin dan Winataputra (1999:65) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi 5 kategori yaitu
manusia, buku/perpustakaan, media masa,alam lingkungan dan media pendidikan. Namun guru biasanya
kurang tertarik menggunakan media sebagai sumber belajar seperti halnya mengajak siswa keluar
lingkungan sekolah karena berbagai faktor diantaranya waktu yang terbatas,bobot materi terlalu banyak
serta keterbatasan guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran padahal sumber belajar cukup kaya
di lingkungan siswa tinggal.
Melalui kurikulum berbasis kompetensi diharapkan pola pembelajaran yang disampaikan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Menanamkan sikap ilmiah kepada siswa dan melatih siswa
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya secara ilmiah (Subianto, 1990:28). Pada
gilirannya siswa aktif dalam belajar karena pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan
masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari dengan bantuan media
sebagai sumber belajar siswa.
Konsep Kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam dalam KTSP 2006
Standar Kompetensi:Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Kompetesi Dasar :Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam.
Indikator :
1. Menjelaskan berbagai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kestabilan ekosistem.
2. Meramalkan akibat aktivitas manusia jika tidak ditanggulangi.
Di dalam KTSP IPA SD tahun 2006 indikator adalah acuan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran. Acuan ini bukan sesuatu yang mutlak dilaksanakan, hal ini disebabkan pembelajaran lebih
menekankan pada “bagaimana menyediakan dan memperkaya belajar siswa”,bukan “apa yang akan
dipelajari” Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan
melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain.
B.Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memberikan penekanan
untuk membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri dan otonom. Melalui bimbingan yang diberikan
secara berulang akan mendorong mereka mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah
konkrit oleh mereka sendiri serta menyelesaikan tugas-tugas tersebut secara mandiri (Ibrahim dan Nur,
2000).
Menurut Arends (1997:156), model PBL sangat berguna untuk mengembangkan berpikir ke tingkat
berpikir yang lebih tinggi dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk belajar bagaimana
belajar. Model pengajaran ini cocok untuk materi pelajaran yang terkait erat dengan masalah nyata,
meningkatkan keterampilan proses untuk memecahkan masalah, mempelajarai peran orang dewasa
melalui pengalamannya dalam situasi yang nyata, serta melatih siswa untuk berdiri sendiri sebagai
pebelajar yang otonom.
Pada pelajaran IPA,PBL merupakan salah satu pembelajaran yang cukup menarik dan sudah siap untuk
digunakan, pembelajaran berdasarkan masalah mengajak siswa-siswa dalam penyelesaian kasus
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan IPA,meningkatkan minat diskusi di antara siswa
dan mendorong kegiatan belajar. Satu lingkungan yang menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah
lebih baik daripada praktik kerja/magang dan mampu membentuk para pembelajar untuk belajar dari
sendiri, pembelajaran berdasarkan masalah juga lebih baik dari pada satu lingkungan yang menggunakan
proses pembelajaran mimetis dimana siswa hanya melihat, mengingat, dan mengulang apa yang sudah
mereka katakan (Osmundsen, 2001).
Peranan guru dalam PBL adalah untuk mengajukan permasalahan, pertanyaan, dan menyediakan fasilitas
yang diperlukan siswa. Arends (1997:156) menekankan pentingnya guru memberi scaffolding berupa
dukungan dalam upaya meningkatkan inkuiri dan perkembangan intelektual siswa. Oleh karena itu dalam
pengajaran berdasarkan masalah diperlukan untuk menyajikan kepada siswa pada situasi masalah yang
autentik dan bermakna yang dapat memberikan bantuan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan
dan inkuiri. Menurut Arends (1997:161) PBI terdiri dari 5 tahapan utama yang dimulai oleh guru dengan
orientasi dengan masalah pada siswa dan diakhiri dengan suatu penyajian dan analisis hasil dari kerja
siswa, kelima tahapan tersebut seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tahap Perilaku Guru
Tahap-1 Orientasi siswa kepada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap-2 Mengorganisasi siswa dalam belajar Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi sesuaiyang diperlukan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan pameran Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai yakni diagram futures wheels dan membantu mereka
untuk berbagi tugas dengan temannya
Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelesaian mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
(Sumber: Arends, 1997)
Kelancaran proses dalam pembelajaran berdasarkan masalah ini memerlukan perangkat penunjang.
Perangkat penunjang tersebut dapat berupa buku paduan siswa, RP, LKS, media yang digunakan yakni
lingkungan sekitar sekolah.
Keterampilan Membuat Futures wheel
Menurut Wagschal dan Johnson (1986) dalam Boujaoude (2000) futures wheel merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan untuk membantu siswa menganalisis dan memahami konsekuensi-konsekuensi dari
kejadian-kejadian, inovasi sains dan teknologi/perkembangan masa akan datang. Futures wheel adalah
alat pengajaran yang tepat untuk beberapa alasan sebagai berikut:
1.Futures wheeldapat membuat siswa memikirkan tentang penyelesaian alternatif, membandingkan
dengan penyelesaian yang berbeda,dan mencapai kesepakatan,sehingga akan terbentuk pola pikir
metakognisi dari siswa.
2.Futures wheelakan membuat siswa menganalisis hubungan permasalahan sosial dengan pengetahuan
dan teknologi untuk membuat keputusan.
3.Futures wheelmerupakan suatu grafik yang terorganisasi, yang bisa digunakan untuk mewakili konsep-
konsep dan hubungan-hubungan intern dalam satu cara yang terorganisir.
Cara menyusun futures wheeladalah sebagai berikut:
1.Para siswa mulai dengan menggambar pada kertas karton yaitu 1 lingkaran di tengah-tengah kertas dan
menulis pertanyaan “apa yang terjadi jika…?” pada lingkaran tersebut.
2.Para siswa diharapkan memperoleh 3 sampai 5 buah jawaban.
3.Jawaban dipilih sesuai topik permasalahan yang telah ditentukan oleh guru.
4.Berdasarkan pertanyaan yang diajukan selanjutnya siswa disuruh menggambar lingkaran-lingkaran di
sekitar lingkaran yang ada di tengah kertas,menggambar satu garis dari lingkaran yang di tengah dengan
lingkaran di sekitarnya satu persatu, dan tulis jawaban-jawaban mereka pada lingkaran-lingkaran tersebut.
5.Setiap urutan hubungan yang telah dibuat, selanjutnya lingkaran diisi dengan jawaban-jawaban tadi,
begitu juga dengan urutan hubungan lainnya.
6.Setiap rangkaian lingkaran dihubungkan dengan 2 buah garis. Proses ini terus berlanjut sampai
serangkaian lingkaran pada urutan ketiga
7.Para siswa harus didorong untuk mengidentifikasi dampak positif maupun dampak negatif pada setiap
lingkaran (Boujaoude, 2000).
C.Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah dan gambaran pola pemecahannya melalui tahapan:
Keadaan Awal
1.Guru belum terampil mengemas sebuah pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAKEM).
2.Guru belum terampil memilih metode atau pendekatan yang sesuaidengan pembelajaran
3.Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD NegeriLoktabat 1 sehingga guru belum pernah
menggunakan pendekatan ini.
= Diskusi Pemecahan Masalah =
Perlakuan
1. Penjelasan pembelajaran
2. Pelatihan pembelajaran berdasarkan masalah
3. Simulasi pembelajaran berdasarkan masalah
Penerapan Pendekatan PBL
1. Guru mampu menerapkan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat
3. Hasil pembelajaran meningkat
D. Hakekat Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA
Dalam bagian ini diuraikan tentang hakekat hasil belajar dan aktivitas siswa sebagaimana berikut ini:
1.Hakekat Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat
pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana,baik tes tertulis, tes lisan maupun tes
perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu
yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan
dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti
suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat
hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa
telah menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu
institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas
kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Cullen, 2003 dalam Fathul Himam,
2004).
Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (sub
formatif) dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil
belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA. Ulangan
harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu.
Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta didik, dan tugas-tugas
terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga
kali dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran
serta sebagaibahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik.
2.Hakekat Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat
dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif
belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang
saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Metode belajar mengajar yang bersifat partisipatoris
yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif, karena siswa lebih
berperan dan lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan belajar mengajar.
Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari : pertama, mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran;
kedua, aktivitas pembelajaran didominasi oleh kegiatan siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam LKS melalui pendekatan pembelajaran berdasarkam
masalah ( Problem Based Learning)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
Operator Warnet Vast Raha
 
TUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIATUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
NisaUlFitri
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
ohasmart
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
Bunda Dewi
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
fadhyl_bagenda
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
Agoes Sholeh
 

Was ist angesagt? (20)

Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
 
Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - V
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
TUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIATUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS UTS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Masalah macroteaching di sekolah
Masalah macroteaching di sekolahMasalah macroteaching di sekolah
Masalah macroteaching di sekolah
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJARHAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Judul
JudulJudul
Judul
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 

Andere mochten auch (16)

AnatomíA Pp Tronco =)
AnatomíA Pp Tronco =)AnatomíA Pp Tronco =)
AnatomíA Pp Tronco =)
 
Herrajes
HerrajesHerrajes
Herrajes
 
studia_dizayna
studia_dizaynastudia_dizayna
studia_dizayna
 
img001 kopie 9
img001 kopie 9img001 kopie 9
img001 kopie 9
 
Certificate Microsoft MCP
Certificate Microsoft MCPCertificate Microsoft MCP
Certificate Microsoft MCP
 
Tp1
Tp1Tp1
Tp1
 
Presentation 3
Presentation 3Presentation 3
Presentation 3
 
larry reference
larry referencelarry reference
larry reference
 
Blog do kadu no fhits 28.05
Blog do kadu no fhits 28.05Blog do kadu no fhits 28.05
Blog do kadu no fhits 28.05
 
Rainforest gorilla in tempera
Rainforest gorilla  in temperaRainforest gorilla  in tempera
Rainforest gorilla in tempera
 
Robots
RobotsRobots
Robots
 
4.3 trao đổi thông tin
4.3 trao đổi thông tin4.3 trao đổi thông tin
4.3 trao đổi thông tin
 
Horario vespertino
Horario vespertinoHorario vespertino
Horario vespertino
 
ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΗ 9
ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΗ 9ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΗ 9
ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΗ 9
 
Use Case examples
Use Case examplesUse Case examples
Use Case examples
 
CV2 Thomas Blanchet.doc
CV2 Thomas Blanchet.docCV2 Thomas Blanchet.doc
CV2 Thomas Blanchet.doc
 

Ähnlich wie Ptkipaklas4

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar BiologiProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
guestf6b63af
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Operator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Operator Warnet Vast Raha
 

Ähnlich wie Ptkipaklas4 (20)

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar BiologiProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
Best Practice  Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfBest Practice  Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
Makalah ainah
Makalah ainahMakalah ainah
Makalah ainah
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Ptkipaklas4

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan hasil pengalaman guru IPA di SD Negeri Kedunghalang 3, bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urutan-urutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa. Konsep-konsep yang dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang bermakna. Meskipun demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan isi materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan proses yang panjang. Namun kenyataannya guru cenderung mengikuti isi kurikulum dan anak belajar secara verbal,keadaan semacam ini jauh dari konsep belajar bermakna. Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah yang dapat dilihat dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari. Salah satu konsep yang akrab dengan lingkungan adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak langsung kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang mereka hadapi. Pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) selanjutnya disingkat dengan PBL,yang akan memberikan motivasi siswa untuk melakukan pemecahan masalah pada masalah-masalah nyata dalam kehidupan yang mereka hadapi serta merangsang siswa untuk menghasilkan sebuah produk/karya (Singletary, 2000). Secara garis besar PBL menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan inkuiri. PBL berpusat kepada siswa mendorong inkuiri terbuka dan berpikir bebas yang dikemukakan dalam bentuk laporan, karya yang akan dijadikan bahan evaluasi sehingga membantu siswa
  • 2. untuk menjadi mandiri. Hasil penelitian Rahmi (2005) menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat mengoptimalkan respon siswa selama proses pembelajaran. Namun Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD Negeri Loktabat 1 sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini, dengan mempertimbangkan usaha-usaha agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan memperoleh manfaat besar sesuaidengan kebutuhan kurikulum maka perlu dilakukan penelitian tentang upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 6 SD NegeriLoktabat 1 melalui Pembelajaran Berdasarkan Masalah B. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi di atas,kondisi yang ada saat ini adalah 1.Guru belum terampil mengemas sebuah pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). 2.Guru belum terampil memilih metode atau pendekatan yang sesuaidengan pembelajaran 3.Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD NegeriLoktabat 1 sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini. C.Rumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas,permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah melalui pendekatan pembelajaran berdasakan masalah dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA? 2. Apakah melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA? D.Batasan Masalah Untuk melakukan penelitian ini peneliti perlu membatasi permasalahan ini menjadi 2 hal yakni: 1) Proses belajar siswa diukur dari aktivitas siswa dan aktivitas guru, selama pembelajaran yang diperoleh berdasarkan observasi dari Borich (1994). 2) Hasil belajar diukur dari tes hasil belajar siswa dan kemampuan mengerjakan LKS. D.Hipotesis Tindakan Penelitian ini direncanakan terbagi ke dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (akting), pengamatan (observer), dan refleksi (reflecting). Melalui dua siklus tersebut dapat diamati peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: 1.Melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
  • 3. 2.Melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. E.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1.Melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 2.Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning). G.Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah, guru IPA,dan para siswa: 1.Guru dapat menerapkan pembelajaran berdasarkan masalah sebagaisalah satu metode yang dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa akan konsep-konsep IPA sehingga dengan mudah memahami konsep tersebut dengan baik sehingga pembelajaran IPA di kelas tidak monoton. 2.Siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar. 3.Kemampuan awalsiswa dapat digali secara optimal agar siswa belajar lebih mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan pelajaran baru. 4.Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA meningkat. 5.Hasil belajar siswa pembelajaran IPA meningkat 6.Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi sekolah tentang variasi pembelajaran dan peningkatan profesionalisme guru serta meningkatkan mutu proses pembelajaran. BAB II KAJIAN TEORI A. Permasalahan Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA bagi sebagian guru cenderung diajarkan secara konseptual saja, bersifat hafalan dan kurang mementingkan proses pemahaman dan pembinaan konsep. Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali seperti di sekolah, di halaman, di perpustakaan, di pedesaan dan sebagainya. Sarifuddin dan Winataputra (1999:65) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi 5 kategori yaitu manusia, buku/perpustakaan, media masa,alam lingkungan dan media pendidikan. Namun guru biasanya kurang tertarik menggunakan media sebagai sumber belajar seperti halnya mengajak siswa keluar lingkungan sekolah karena berbagai faktor diantaranya waktu yang terbatas,bobot materi terlalu banyak serta keterbatasan guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran padahal sumber belajar cukup kaya di lingkungan siswa tinggal.
  • 4. Melalui kurikulum berbasis kompetensi diharapkan pola pembelajaran yang disampaikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Menanamkan sikap ilmiah kepada siswa dan melatih siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya secara ilmiah (Subianto, 1990:28). Pada gilirannya siswa aktif dalam belajar karena pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari dengan bantuan media sebagai sumber belajar siswa. Konsep Kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam dalam KTSP 2006 Standar Kompetensi:Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan Kompetesi Dasar :Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Indikator : 1. Menjelaskan berbagai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kestabilan ekosistem. 2. Meramalkan akibat aktivitas manusia jika tidak ditanggulangi. Di dalam KTSP IPA SD tahun 2006 indikator adalah acuan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Acuan ini bukan sesuatu yang mutlak dilaksanakan, hal ini disebabkan pembelajaran lebih menekankan pada “bagaimana menyediakan dan memperkaya belajar siswa”,bukan “apa yang akan dipelajari” Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. B.Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memberikan penekanan untuk membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri dan otonom. Melalui bimbingan yang diberikan secara berulang akan mendorong mereka mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah konkrit oleh mereka sendiri serta menyelesaikan tugas-tugas tersebut secara mandiri (Ibrahim dan Nur, 2000). Menurut Arends (1997:156), model PBL sangat berguna untuk mengembangkan berpikir ke tingkat berpikir yang lebih tinggi dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk belajar bagaimana belajar. Model pengajaran ini cocok untuk materi pelajaran yang terkait erat dengan masalah nyata, meningkatkan keterampilan proses untuk memecahkan masalah, mempelajarai peran orang dewasa melalui pengalamannya dalam situasi yang nyata, serta melatih siswa untuk berdiri sendiri sebagai pebelajar yang otonom. Pada pelajaran IPA,PBL merupakan salah satu pembelajaran yang cukup menarik dan sudah siap untuk digunakan, pembelajaran berdasarkan masalah mengajak siswa-siswa dalam penyelesaian kasus permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan IPA,meningkatkan minat diskusi di antara siswa dan mendorong kegiatan belajar. Satu lingkungan yang menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah lebih baik daripada praktik kerja/magang dan mampu membentuk para pembelajar untuk belajar dari
  • 5. sendiri, pembelajaran berdasarkan masalah juga lebih baik dari pada satu lingkungan yang menggunakan proses pembelajaran mimetis dimana siswa hanya melihat, mengingat, dan mengulang apa yang sudah mereka katakan (Osmundsen, 2001). Peranan guru dalam PBL adalah untuk mengajukan permasalahan, pertanyaan, dan menyediakan fasilitas yang diperlukan siswa. Arends (1997:156) menekankan pentingnya guru memberi scaffolding berupa dukungan dalam upaya meningkatkan inkuiri dan perkembangan intelektual siswa. Oleh karena itu dalam pengajaran berdasarkan masalah diperlukan untuk menyajikan kepada siswa pada situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan bantuan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Menurut Arends (1997:161) PBI terdiri dari 5 tahapan utama yang dimulai oleh guru dengan orientasi dengan masalah pada siswa dan diakhiri dengan suatu penyajian dan analisis hasil dari kerja siswa, kelima tahapan tersebut seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tahap Perilaku Guru Tahap-1 Orientasi siswa kepada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Tahap-2 Mengorganisasi siswa dalam belajar Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi sesuaiyang diperlukan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan pameran Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai yakni diagram futures wheels dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelesaian mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. (Sumber: Arends, 1997) Kelancaran proses dalam pembelajaran berdasarkan masalah ini memerlukan perangkat penunjang. Perangkat penunjang tersebut dapat berupa buku paduan siswa, RP, LKS, media yang digunakan yakni lingkungan sekitar sekolah. Keterampilan Membuat Futures wheel Menurut Wagschal dan Johnson (1986) dalam Boujaoude (2000) futures wheel merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa menganalisis dan memahami konsekuensi-konsekuensi dari kejadian-kejadian, inovasi sains dan teknologi/perkembangan masa akan datang. Futures wheel adalah alat pengajaran yang tepat untuk beberapa alasan sebagai berikut: 1.Futures wheeldapat membuat siswa memikirkan tentang penyelesaian alternatif, membandingkan
  • 6. dengan penyelesaian yang berbeda,dan mencapai kesepakatan,sehingga akan terbentuk pola pikir metakognisi dari siswa. 2.Futures wheelakan membuat siswa menganalisis hubungan permasalahan sosial dengan pengetahuan dan teknologi untuk membuat keputusan. 3.Futures wheelmerupakan suatu grafik yang terorganisasi, yang bisa digunakan untuk mewakili konsep- konsep dan hubungan-hubungan intern dalam satu cara yang terorganisir. Cara menyusun futures wheeladalah sebagai berikut: 1.Para siswa mulai dengan menggambar pada kertas karton yaitu 1 lingkaran di tengah-tengah kertas dan menulis pertanyaan “apa yang terjadi jika…?” pada lingkaran tersebut. 2.Para siswa diharapkan memperoleh 3 sampai 5 buah jawaban. 3.Jawaban dipilih sesuai topik permasalahan yang telah ditentukan oleh guru. 4.Berdasarkan pertanyaan yang diajukan selanjutnya siswa disuruh menggambar lingkaran-lingkaran di sekitar lingkaran yang ada di tengah kertas,menggambar satu garis dari lingkaran yang di tengah dengan lingkaran di sekitarnya satu persatu, dan tulis jawaban-jawaban mereka pada lingkaran-lingkaran tersebut. 5.Setiap urutan hubungan yang telah dibuat, selanjutnya lingkaran diisi dengan jawaban-jawaban tadi, begitu juga dengan urutan hubungan lainnya. 6.Setiap rangkaian lingkaran dihubungkan dengan 2 buah garis. Proses ini terus berlanjut sampai serangkaian lingkaran pada urutan ketiga 7.Para siswa harus didorong untuk mengidentifikasi dampak positif maupun dampak negatif pada setiap lingkaran (Boujaoude, 2000). C.Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka pemecahan masalah dan gambaran pola pemecahannya melalui tahapan: Keadaan Awal 1.Guru belum terampil mengemas sebuah pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). 2.Guru belum terampil memilih metode atau pendekatan yang sesuaidengan pembelajaran 3.Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD NegeriLoktabat 1 sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini. = Diskusi Pemecahan Masalah = Perlakuan 1. Penjelasan pembelajaran 2. Pelatihan pembelajaran berdasarkan masalah
  • 7. 3. Simulasi pembelajaran berdasarkan masalah Penerapan Pendekatan PBL 1. Guru mampu menerapkan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat 3. Hasil pembelajaran meningkat D. Hakekat Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Dalam bagian ini diuraikan tentang hakekat hasil belajar dan aktivitas siswa sebagaimana berikut ini: 1.Hakekat Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana,baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Cullen, 2003 dalam Fathul Himam, 2004). Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (sub formatif) dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran serta sebagaibahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik. 2.Hakekat Aktivitas Siswa Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang
  • 8. saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Metode belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif, karena siswa lebih berperan dan lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari : pertama, mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran; kedua, aktivitas pembelajaran didominasi oleh kegiatan siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam LKS melalui pendekatan pembelajaran berdasarkam masalah ( Problem Based Learning)