1. DISUSUN OLEH :
1. ABDUL MALIK AZIZ
2. DHIBA FARAS ETI
3. EVAN
4. IKE PRATIWI
5. LAODE ALFAUZAN TOMBO
6. NADYA AYU SEPTIANTI
7. QISTHIN MEILITA
8. SOFYAN PRATAMA
2. Puisi adalah bentuk karangan yang
terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Puisi dibagi dua jenis yaitu, puisi lama dan
puisi baru.
3. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra
lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap
bait, jumlah suku kata maupun rima
4. 2. Jenis-Jenis Puisi Lama :
a) Mantra
b) Pantun
c) Karmina
d) Seloka
e) Gurindam
f) Syair
g) Talibun
5. B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama
baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun
rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair
meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan
sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) :
4-5 suku kata.
6. 2. Jenis-jenis Puisi Baru :
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
a) Balada
b) Himne
c) Ode
d) Epigram
e) Romance
f) Elegi
g) Satire
7. Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat
dari bentuknya antara lain:
a) Distikon
b) Terzina
c) Quatrain
d) Quint
e) Sektet
f) Septime
g) Oktaf/Stanza
h) Soneta
8. BALADA adalah puisi berisi kisah/cerita
Ciri-ciri Balada :
Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait,
masing-masing dengan 8 (delapan) larik
dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-
a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait
pertama digunakan sebagai referen dalam
bait-bait berikutnya.
9. KEMANA ARAHKU
Kebahagianku....
Hingga kini tak pernah ada hilang ditelan salju
Hidup tak pernah mengerti
Angin... Dengar rintihanku
Bulan... Kurindu akan cahayamu
Mengapa...Hanya cerita duka Yang setia menemaniku
Ingin kurasakan kasih sayang
Tapi, pada siapa kumeminta
Ingin rasanya hidupku diperhatikan
Tapi, siapa yang sudi...! Tuhan, Kaulah…! Satu satunya
Yang tahu dan mengerti
Tentang semua deritaku
10. Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan.
Ciri-ciri Elegi :
Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa
duka atau keluh kesah karena sedih atau
rindu, terutama karena kematian/kepergian
seseorang.
11. SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar)
12. Quintet adalah puisi sajak yang terdiri dari 5
baris dalam setiap rangkap.
Ciri-ciri Quintet :
Pada asalnya, rima Quintet adalah /aaaaa/
tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima
umum sebagai Quintet (perubahan ini
dikatakan berpuncak dari kesukaran penyair
untuk membina rima /aaaaa/
13. Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)