4. 74,6
JUTA
MarkPlus Insight
Netizen Survey 2013
Pengguna Internet Indonesia
5.
6.
7. Apa yang dilakukan ketika berselancar?
42%
69.40%
62.50%
56.10%
79.40%
95.90%
Visiting Social Media
Browsing
Visiting Online News Portal
Email
Download/Upload Video
Chatting
MarkPlus Insight
Netizen Survey 2013
8. Manfaat Internet untuk Anak
• Edukasi
• Hiburan
• Interaksi / Komunikasi
• Kreasi
http://blog.temantakita.com/manfaat-internet-dalam-pengasuhan-anak/
22. Penyebab Rentannya Keselamatan Anak di
Dunia Maya
• Rendahnya pengawasan orang tua (terkadang orang tua
merasa gaptek dan tidak mau belajar)
• Pengaruh teman atau lingkungan sekitar
• Hubungan komunikasi yang tidak baik antara orang tua dan
anak
• Tidak adanya aturan penggunaan internet
img: spotonlists.com
33. Menjaga, mengawasi dan menemani
anak di dunia maya sama pentingnya
dengan perhatian kita di dunia nyata
Jadilah teman baik anak kita, di dunia
nyata maupun di dunia maya
img: digitalnewsasia.com
Terima Kasih
Hinweis der Redaktion
Jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2013 mencapai angka 74,6 Juta (Sumber: APJII dan Markplus)
Jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2013 mencapai angka 74,6 Juta (Sumber: APJII dan Markplus)
Dari jumlah tersebut, 29,2% diataranya adalah Digital Native, yaitu genarasi yang sudah mengenal dunia digital sejak awal, yaitu yang berusia 0-19 tahun
Hasil Survei Markplus di tahun 2013 menyebutkan bahwa 95,9% pengguna internet di Indonesia ketika memiliki akses ke internet akan mengunjungi akun sosial media miliknya. Hal ini berubah jauh di era awal tahun 2000 dimana sebagian besar pengguna internet akan terlebih dahulu mengakses email.
Beragam manfaat internet dapat kita temukan untuk anak kita. Situs-situs yang menyajikan edukasi dan juga hiburan banyak tersedia, termasuk yang menggabungkan keduanya (edutainment). Melalui internet juga anak kita dapat berkomunikasi, misalnya dengan saudaranya yang jauh, berinteraksi dengan teman-temannya dan lain-lain. Internet juga dapat merangsang kreativitas anak kita melalui beragam permainan seperti art & craft yang banyak tersaji di internet
Contoh situs edutainment: abcya.com, yang menyediakan banyak permainan untuk anak usia pra-sekolah sampai usia SD
Storyplace.org adalah situs yang menyediakan buku interaktif lengkap dengan permainan di dalamnya yang merangsang kemampuan membaca anak sekaligus daya imaginasinya
Tayangan di Channel Disney Junior banyak digemari anak-anak. Di situsnya, mereka akan menemukan pengalaman menarik lainnya bermain bersama karakter-karakter yang sering ditemukan di TV
Belajar pengetahuan dengan cara yang menyenangkan bisa kita temui di situs ini.
Anak dalam usia tumbuh kembang seharusnya memiliki proporsi waktu yang besar untuk beraktivitas fisik, ketimbang hanya berdiam menatap layar gadget
Anak-anak generasi digital native rentan kecanduan komputer dan internet seperti kecanduan game, facebook, browsing dan sebagainya. Efek yang dapat terjadi adalah:
Kurangnya interaksi sosial
Kurangnya kontrol diri
Berkurangnya produktivitas
Sembunyi dari realita
-Mudah depresi
Baca referensi antara lain: http://www.internetaddictioncure.com/
Kasus Amanda Todd, seorang pelajar belia dari US yang bunuh diri setelah menjadi korban bully di Facebook menjadi salah satu contoh bagaimana rentannya anak terhadap kasus bully.
Videonya bisa ditonton di: http://www.youtube.com/watch?v=vOHXGNx-E7E
Ceritanya juga bisa dibaca di: http://melekmedia.org/kajian/literasi-baru/amanda-todd-aku-masih-di-sini/
Anak sering tidak peduli dengan masalah privacy. Data pribadi dan keluarga diumbar di internet tanpa mengetahui bahaya yang dapat mengancam di belakangnya
Video Little Riding Mood adalah video animasi yang menggambarkan bahaya mengumbar data online karena dapat dimanfaatkan oleh orang jahat.
Ada 3 chapter video ini:
Chapter 1: http://www.youtube.com/watch?v=KGr_KFiCX4s
Chapter 2: http://www.youtube.com/watch?v=-Dn1Jmqecvk
Chapter 3 (tentang online bullying): http://www.youtube.com/watch?v=elYv-pZVgyo
Baca ini: http://wartakota.tribunnews.com/2014/01/20/waspada-sweetie-menjaring-paedofil
Sebuah artikel di harian Kompas menuliskan bahwa dari Terre des Hommes (TDH), sebuah organisasi masyarakat dari Belanda, melakukan sebuah riset tentang Predator Online dengan menggunakan animasi “Sweetie” yang menyerupai anak kecil. Dari hasil riset selama 10 minggu beroperasi, tim menemukan lebih dari 20.000 predator online yg mengontak Sweetie dari 19 ruang obrol, 1.000 di antaranya menawari uang untuk pertunjukan seks melalui webcam.
Video Sweetie bisa dilihat di: http://www.youtube.com/watch?v=aGmKmVvCzkw
Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia:
http://news.detik.com/bandung/read/2010/10/13/074305/1463151/486/
http://daerah.sindonews.com/read/2013/01/30/25/712420/ayah-pergoki-anaknya-dibawa-kabur-teman-facebook
http://metro.sindonews.com/read/2013/03/13/31/726834/siswi-kelas-1-smk-di-jaktim-diculik-teman-facebook
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/26/5/141390/Kenalan-di-Facebook-Gadis-16-Tahun-Diculik
http://news.okezone.com/read/2013/10/30/340/889407/kenalan-di-facebook-siswi-smp-diculik-disetubuhi
http://www.thejakartapost.com/news/2012/10/03/teen-says-she-was-sold-traffickers-batam-lawyer.html
Facebook sudah menetapkan usia minimum penggunanya adalah 13 tahun, akan tetapi banyak orang tua yang tidak tahu dan membiarkan anak usia SD membuat akun Facebook dengan memalsu umurnya
Melarang anak untuk secara total tidak bersentuhan dengan internet dan gadget malah akan mendorong rasa penasaran si anak. Sehingga dia dapat mencari jalan untuk menggunakan internet tanpa pengawasan dari orang tua
Analogi jika kita tinggal di tepi sungai maka tentu kita harus ajarkan anak kita berenang alih-alih malah melarang mereka mendekati sungai.
Pertama kita harus memahami karakter anak kita yang masuk dalam generasi digital native
Baca http://blog.temantakita.com/generasi-digital-native-ciri/ untuk penjelasan setiap karakternya
Lalu jadi “partner” anak dalam berselancar di internet sambil melakukan pembelajaran bersama.
Untuk lebih detail. Cek: http://blog.temantakita.com/panduan-internet-untuk-anak/ untuk detail setiap pointnya
Ini adalah 5 hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam membimbing dan mengawasi anaknya ketika masuk ke dunia maya. Jadilah “teman” si anak di dunia maya
Ini adalah situs yang memberikan review tentang film, game, aplikasi, situs web dan sebagainya yang sesuai dengan usia anak kita. Sangat direkomendasikan untuk orang tua agar dapat membandingkan isi gadget/komputer si anak dengan rekomendasi dari situs ini
Di situs ini kita bisa mengatur usia anak kita dan mencari mana yang cocok dengan usia anak kita sesuai dengan media yang kita pilih
Ini adalah contoh batas usia yang dianjurkan oleh situs commonsensemedia.org pada aplikasi-apliasi social media yang populer di Indonesia
Di Facebook juga terdapat laman yang menyajikan informasi untuk orang tua dan guru yang berkaitan dengan keamanan anak ketika bermain dengan facebook