SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 134
SPM
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

   KEPUTUSAN MENTERI
   KESEHATAN RI NOMOR:
    129/MenKes/SK/II/2008
Maksud dan Tujuan
 SPM > Tersedianya bagi daerah dalam melaksanakan
 perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta
 pengawasan penyelenggaraan SPM di RS

 SPM ini bertujuan untuk menyamakan pemahanan
 tentang definisi operasional, indikator kinerja, ukuran
 atau satuan, rujukan, target nasional untuk tahun
 2007 sd 2012, cara perhitungan/rumus/pembilang dan
 penyebut/standar/satuan pencapaian kinerja dan
 sumber data
Pengertian
 SPM adalah ketentuan ttg jenis dan mutu pelayanan
 dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
 berhak diperoleh setiap warga secara minimal

 RS adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan
 pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan
 promotif, preventif, kurative dan rehabilitatif yang
 menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
 rawat darurat
Definisi Operasional
 Jenis Pelayanan adl jenis pelayanan yang diberikan oleh
 RS kepada masyarakat

 Dimensi mutu adl suatu pandangan dalam menentukan
 penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari
 akses, efektifitas,efisiensi, keselamatan, dan
 keamanan, kenyamanan, kesinambungan
 pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar
 manusia berdasarkan standar WHO
 Kinerja adl proses yang dilakukan dan hasil yg dicapai oleh
  suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk
  jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan

 Indikator Kinerja adl variabel yg dapat digunakan untuk
  mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan
  dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi
  dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi
  kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur
  terjadinya perubahan terhadap besaran target/standar yang
  telah ditetapkan sebelumnya
 Standar : nilai tertentu yang telah ditetapkan
 berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai

 Definisi operasional : dimaksudkan untuk
 menjelaskan pengertian dari indikator

 Frekuensi pengumpulan data : frekuensi pengambilan
 data dari sumber data untuk tiap indikator

 Periode analisis : rentang waktu pelaksanaan kajian
 terhadap indikator kinerja yang dikumpulkan
 Pembilang (numerator) :besaran sebagai nilai
 pembilang dalam rumus indikator kinerja

 Penyebut (denominator) : besaran sebagai nilai
 pembagi dalam rumus indikator kinerja

 Standar : ukuran pencapaian mutu/kinerja yang
 diharapkan bisa dicapai

 Sumber data : sumber bahan nyata/keterangan yang
 dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan
 langsung dengan persoalan
Landasan Hukum:
1. Undang Undang No. 23 Tahun 1992 tentang
   Kesehatan
2. Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang
   Keuangan Negara
3. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2004 tentang
   Rencana Kerja Pemerintah
4. PP RI No 58 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6 Tahun 2007
   tentang Petunjuk Teknis tentang Penyusunan dan
   Penerapan Standar Pelayanan Minimal
6. Dst ( 18 Peraturan lainnya )
II. SPM Setiap Jenis Pelayanan, Indikator dan Standar
No   Jenis Pelayanan   Indikator                                  Standar
 1   GawaDarurat       1.   Kemampuan mengenai life saving        1.   100 %
                            anak dan dewasa
                       2.   Jam Buka Pelayana Gawat Darurat       2. 24 Jam
                       3.   Pemberi pelayanan kegawat             3. 100 %
                            daruratan yg bersertifikat yg masih
                            berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS
                       4.   Ketersediaan TimPenanggulangan
                            Bencana                               4. Satu Tim
                       5.   Waktu Tanggap Pelayanan Dokter
                            Gwat Darurat                          5. ≤ Lima Menit
                                                                     terlayani setelah
                                                                     pasien datang
                       6. Kepuasan Pelanggan                      6. ≥ 70 %
                       7. Kematian Pasien ≤ 24 Jam                7. ≤ Dua per seribu
                                                                     ( pindah ke
                                                                     pelayanan
                                                                     setelah 8
                                                                     jamRawat inap
No   Jenis Pelayanan   Indikator                          Standar

     Gawat Darurat     7. Kematian Pasien ≤ 24            7.≤ dua per seribu
                                                          (pindah ke
                                                          pelayanan rawat
                                                          inap setelah 8 jam)
                                                          8. 100 %
                       8. Khusus untuk RS Jiwa Pasien
                          dapat ditenangkan dalam waktu
                          ≤ jam
                       9. Tidak adanya pasien yang        9. 100 %
                          diharuskan membayar uang muka
No   Jenis Pelayanan   Indikator                              Standar

2    Rawat Jalan       1. Dokter Pemberi Pelayanan di         1.  100 % Dokter
                          Poliklinik Spesialis                    Spesialis
                       2. Ketersediaan Pelayanan              2. Klinik:
                                                              a. Klinik Anak
                                                              b. Klinik Penyakit
                                                                  Dalam
                                                              c. Klinik Kebidanan
                                                              d. Klinik Bedah

                       3. Ketersediaan Pelayanan di RS Jiwa   3.
                                                              a. Anak Remaja
                                                              b. NAPZA
                                                              c. Gangguan
                                                                 Psikotik
                                                              d. Gangguan
                                                              e. Neurotik
                                                              f. Mental
                                                                 Retardasi
                                                              g. Usia Lanjut
No   Jenis         Indikator                         Standar
     Pelayanan
     Rawat Jalan   4. JamBuka Pelayanan              4. 08.00-13.00
                                                         setiap hari
                                                         kecuali Jum’at
                                                         08.00-11.00
                                                         Usia Lanjut
                   5. Waktu tunggu di rawat jalan    5. ≤60 Menit
                   6. Kepuasan pelanggan             6. ≥ 90 %
                   7. a. Penegakan diagnosis TB      7. a. ≥ 60 %
                       melalui pemeriksaan
                       mikroskopis TB
                       b. Terlaksananya kegiatan      b. ≥ 60 %
                       pencatatan dan pelaporan TB
                       di RS
No   Jenis        Indikator                           Standar
     Pelayanan
3    Rawat Inap   1. Pemberi Pelayanan di Rawat       1. a. Dr. Spesialis
                     Inap                                  b. Perawat
                                                              minimal
                                                              D3
                  2. Dokter penanggung jawab          2. 100 %
                     pasien rawat inap
                  3. Ketersediaan Pelayanan Rawat     3. a. Anak
                     Inap                                 b. Peny. Dalam
                                                          c. Kebidanan
                                                          d. Bedah
                  4. Jam Visite Dokter Spesialis      4. 08.00 – 14.00
                                                           Setiap hari
                                                           kerja
                  5. Kejadian infeksi pasca operasi   5. ≤ 1.5 %
                  6. Kejadian Infeksi Nosokomial      6. ≤ 1.5 %
                  7. Tidak adanya kejadian Pasien     7. 100 %
                     jatuh yang berakibat
                     kecacatan/kematian
No   Jenis Pelayanan   Indikator                               Standar
     Rawat Inap        8. Kematian Pasien ≥ 48 jam             8. ≤ 0,24 %
                       9. Kejadian pulak paksa                 9. ≤ 5 %
                       10. Kepuasan Pelanggan                  10. ≥ 90 %
                       11. Rawat Inap TB                       11.
                       a. Penegakan diagnosis TB melalui       a. ≥ 60 %
                            pemeriksaan mikroskopis TB
                       b. Terlaksananya kegiatan pencatatan    b. ≥ 60 %
                            dan pelaporan TB di RS
                       12. Ketersediaan pelayanan rawat inap
                            di RS yang memberikan pelayanan    12. NAPZA
                            jiwa                                    Gangguan
                                                                    psikotik
                                                                    Gangguan
                                                                    Neurotik dan
                                                                    Gangguan
                                                                    mental Organik
No   Jenis Pelayanan   Indikator                              Standar

     Rawat Inap        13. Tidak adanya Kematian Pasien       13. 100 %
                            gangguan jiwa karena bunuh diri
                       14. Kejadian re-admission pasien       14. 100 %
                            gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1
                            bulan
                       15. Lama hari perawatan pasca          15. ≤ 6 minggu
                            gangguan jiwa
No   Jenis           Indikator                            Standar
     Pelayanan
4    Bedah Sentral   1. Waktu tunggu operasi elektif      1. ≤ 2 hari
     (Bedah Saja)    2. Kejadian Kematian di meja         2. ≤ 1 %
                        operasi
                     3. Tidak adanya kejadian operasi     3. 100 %
                        salah sisi
                     4. Tidak adanya kejadian operasi     4. 100 %
                        salah orang
                     5. Tidak adanya kejadian salah       5. 100 %
                        tindakan pada operasi
                     6. Tidak adanya kejadian             6. 100 %
                        tertinggalnya benda asing/lain
                        pada tubuh pasien setelah
                        operasi
                     7. Komplikasi anestesi karena        7. ≤ 6 %
                        overdosis, reaksi anestesi, dan
                        salah penempatan
                        endotracheal tube
No   Jenis Pelayanan        Indikator                                  Standar
5    Persalinan,            1.   Kejadian kematian ibu karena          1. a. perdarahan ≤1%
     perinatologi                persalinan                               b. Pre-eklamsia
     (kecuali rumah sakit                                                 ≤30%
     khusus dluar rumah                                                   c. Sepsis ≤0,2%
     sakit ibu dan anak)    2. Pemberi pelayanan persalinan normal     2. a. Dokter Sp.OG
     dan KB                                                               b. Dokter Umum
                                                                          terlatih (Asuhan
                                                                          Persalinan Normal)
                                                                          c. Bidan
                            3. Pemberi pelayanan persalinan dengan     3. Tim yang terlatih
                               penyulit
                            4. Pemberi palayanan persalinan dengan     4. a. Dokter Sp.OG
                               tindakan opersai                           b. Dokter Sp.A
                                                                          c. Dokter Sp.An
                            5. Kemampuan menanggani BBLR 1500gr        5. 100%
                               – 2500gr
                            6. Pertolongan Persalinan melalui seksio   6. ≤20%
                               cesaria
No Jenis Pelayanan     Indikator                                Standar
    Persalinan, perina 7. Keluarga berencana                    7. 100%
    tologi (kecuali       a. Presentase KB (Vasektomi &
    rumah sakit              tubektomi) yang dilakukan oleh
    khusus dluar             Tenaga Kompeten dr.Sp.OG, dr,
    rumah sakit ibu          Sp.B, dr.Sp U, dr. umum terlatih
    dan anak) dan KB      b. Presentase peserta KB mantap
                             yang mendapat konseling KB
                             mantap oleh bidan terlatih

                       8. Kepuasan Pelanggan                    8. ≥ 80%
No Jenis Pelayanan   Indikator                            St≤
6   Intensif         1. Rata-rata pasien yang kembali     1. ≤ 3%
                        keperawatan intensif dengan kasus
                        yang sama < 72 jam
                     2. Pemberi pelayanan Unit Intensif   2. a. Dokter Sp.
                                                             Anastesi dan
                                                             dokter spesialis
                                                             sesuai dengan
                                                             kasus yang
                                                             ditangani
                                                             b. 100 % perawat
                                                             minimal D3
                                                             dengan sertifikat
                                                             perawat mahir
                                                             ICU/setara (D4)
No Jenis Pelayanan   Indikator                             Standar

7   Radiologi        1. Waktu tunggu hasil pelayanan       1. ≤3 jam
                        thorax foto
                     2. Pelaksana ekspetisi                2. Dokter Sp.Rad
                     3. Kejadian kegagalan pelayanan       3. Kerusakan foto
                        Rontgen                               ≤2%
                     4. Kepuasan pelanggan                 4. ≥80%



8   Lab Patologi     1. Waktu tunggu hasil pelayanan       1. ≤ 140 menit kimia
    Klinik              laboratorium                          drh&drh rutin
                     2. Pelaksana ekspertisi               2. Dokter Sp.PK
                     3. Tidak adanya kesalahan pemberian   3. 100%
                        hasil pemeriksaan laboratorium
                     4. Kepuasan pelanggan                 4. ≥80%
No Jenis Pelayanan   Indikator                            St≤
9    Rehabilitasi    1. Kejadian Droup Out pasien         1. ≤50 %
     Medik              terhadap pelayanan Rehabilitasi
                        Medik yang direncanakan
                     2. Tidak adanya kejadian kesalahan   2. 100 %
                        tindakan rehabilitasi medik
                     3. Kepuasan pelanggan                3. ≥80%



10   Farmasi         1. Waktu tunggu palayanan            1. a ≤ 30 menit
                         a. Obat jadi                         b. ≤ 60 menit
                         b. Obat Racikan                  2. 100 %
                     2. Tidak adanya Kejadian kesalahan
                        pemberian obat
                     3. Kepuasan pelanggan                3. ≥80%
                     4. Penulisan resep sesuai            4. 100 %
                        formularium
No Jenis Pelayanan    Indikator                            Standar
11   Gizi             1. Ketepatan waktu pemberian         1. ≥90 %
                         makanan kepada pasien
                      2. Sisa makanan yang tidak           2. ≤20 %
                         termakan oleh pasien
                      3. Tidak adanya kejadian kesalahan   3. 100 %
                         pemberian obat

12   Tranfusi Darah   1. Kebutuhan darah bagi setiap       1. 100 % Terpenuhi
                         pelayanan transfusi
                      2. Kejaidan Rekasi transfusi         2. ≤ 0.01%

13   Pelayanan        Pelayanan terhadap terhadap pasien   100 % terlayani
     GAKIN            GAKIN yang datang ke RS pada
                      setiap unit pelayanan
No Jenis Pelayanan   Indikator                             St

14   Rekam Medik     1. Kelengkapan pengisian rekam        1. 100 %
                        medik 24 jam setelah selesai
                        pelayanan
                     2. Kelengkapan Informed Concent       2. 100 %
                        setelah mendapatkan informasi
                        yang jelas
                     3. Waktu menyediakan dokumen          3. ≤ 10 menit
                        rekam medik pelayanan rawat
                        jalan
                     4. Waktu penyediaan dokumen           4. ≤ 15 Menit
                        rekam medik pelayanan rawat inap
15   Pengelolaan
     limbah          1. Baku mutu limbah cair              1. a. BOD < 30 mg/l
                                                               b. COD < 80
                                                              mg/l
                                                               c. TSS < 30 mg/l
                     2. Pengelolaan limbah padat               d. PH 6-9
                        infeksius sesuai dengan aturan     2. 100 %
No Jenis Pelayanan      Indikator                              Standar

16   Administrasi dan   1. Tindak lanjut penyelesaian hasil    1. 100 %
     manajemen             pertemuan direksi
                        2. Kelengkapan laporan akuntabilitas   2. 100 %
                           kinerja
                        3. Ketepatan waktu pengusulan          3. 100 %
                           kenaikan pangkat
                        4. Ketepatan waktu pengurusan gaji     4. 100 %
                           berkala
                        5. Karyawan yang mendapat              5. ≥60 %
                           pelatihan minimal 20 jam setahun
                        6. Cost recovery                       6. ≥40 %
                        7. Ketepatan waktu penyusunan          7. 100%
                           laporan keuangan
                        8. Kecepatan waktu pemberian           8. ≤2 Jam
                           informasi tentang tagihan pasien
                           rawat inap
                        9. Ketepatan waktu pemberian           9. 100 %
                           imbalan (insentif) sesuai
                           kesepatan waktu
No Jenis Pelayanan     Indikator                           Standar

17   Ambulance/Keret   1. Waktu pelayanan                  1. 24 jam
     a jenazah            ambulance/kereta jenazah
                       2. Kecepatan memberikan pelayanan   2. ≤ 30menit
                          ambulance/kereta jenazah di
                          Rumah Sakit
                       3. Response time pelayanan          3. (?) sesuai
                          ambulance oleh masyarakat yang      ketentuan daerah
                          membutuhkan                         (?)

18   Pemulasaran       1. Waktu tanggap (response time)    ≤ 2 jam
     jenazah              pelayanan pemulasaran jenazah)

19   Pelayanan         1. Kecepatan waktu menanggapi alat 1. ≤ 80 %
     pemeliharaan      2. Ketepatan waktu pemeliharaan       2. 100 %
     sarana rumah         alat                               3. 100 %
     sakit             3. Peralatan laboratorium dan alat
                          ukur yang digunakan dalam
                          pelayanan terkalibrasu tepat waktu
                          sesuai dengan ketentuan kalibrasi
No Jenis Pelayanan    Indikator                              St≤

20   Pelayanan        1. Tidak adanya kejadian linen yang    1. 100 %
     laundry             hilang
                      2. Ketepatan waktu penyediaan linen    2. 100 %
                         untuk ruang rawat inap

21   Pencegahan dan   1. Ada anggota tim PPI yang terlatih   Anggota tim PPI yang
     pengendalian                                               terlatih 75 %
     infeksi (PPI)    2. Tersedia APD di setiap              60 %
                         instalasi/departemen
                      3. Kegiatan pencatatan dan             75 %
                         pelaporan infeksi nosokomial?HAI
                         ( Health care associated infection)
                         di RS (min 1 parameter)
Peran Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota
Dalam SPM
1. Pengorganisasian:


a. Gubernur/Bupati/Walikota ber tanggung jawab
   dlm penyelenggaraan pelayanan RS sesuai SPM
   yg dilaksanakan RS Prov/Kab/Kota

a. Penyelenggaraan Pel. RS sesuai SPM
   dikoordinasikan Dgn Din.Kes.Prov/Kota/Kab
2. Pelaksanaan dan Pembinaan
a. RS Wajib Menyelenggarakan Pel. Kes Sesuai SPM yg
   disusun dan disahkan Ka. Daerah

b. Pemda. Wajib menyediakan SDM yg dibutuhkan dlm
   penyelenggaraan Pel. Kes Sesuai dgn SPM

c. Pem.Pusat dan Pemprov menfasilitasi
   penyelenggaraan Pel. Kes Sesuai dgn SPM dan
   mekanisme kerjasama atar daerah kabupaten/kota
d. Fasilitas unt dimaksud: bentuk pemberian
   standar Teknis, pedoman, bimbingan teknis,
   pelatihan meliputi:
1.   Perhitungan kebutuhan yan. RS sesuai SPM

2. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja
     pencapaian target SPM

3. Penilaian pengukuran kinerja

4. Penyusunan laporan kinerja dalam
     menyelenggarakan pemenuhan standar SPM RS
3. Pengawasan:
a. Gubernur/Bupati/Walikota melaksanakan
   pengawasan dlm penyelenggaraan pelayanan RS
   sesuai SPM RS di daerah masing masing

b. Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan lap.
   Pencapaian kinerja yan. RS sesuai SPM yg.
   ditetapkan
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Pelayanan Gawat Darurat
1. Kemampuan menangani lifesaving anak dan dewasa
 Judul             Jam buka pelayanan kesehatan
 Dimensi mutu      Keterjangkauan
 Tujuan            Tersedianya yan. Gwt Drt 24 jam di setiap RS
 Definisi          Jam buka 24 jam adl Gwt Drt selalu siap memberikan yan. 24
 operasional       jam penuh
 Frekuensi         Setiap Bulan
 pengumpulan
 data
 Periode Analisa   Tiga Bulan Sekali

 Numerator         Jumlah kumulatif jam buka Gwt. Drt dlam satu bulan
 Denominator       Jumlah hari dalam satu bulan
 Sumber data       Laporan bulanan
 Standar           24 jam
 Penanggung Jwb. Ka. IRD
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
2. Kemampuan menangani lifesaving anak dan dewasa
 Judul                  Kemampuan menangani live saving di G D
 Dimensi mutu           Keselamatan
 Tujuan                 Tergambarnya kemampuan RS dlm memberikan yan. Gwt Drt
 Definisi operasional   Live saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia


 Frekuensi              Setiap Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah tenaga yg berserti
 Denominator            Jumlah seluruh Px yg. Membutuhkan penanganan live saving di
                        Gwt. Drt
 Sumber data            Rekam Medis di Gwt Drt
 Standar                100 %
 Penanggung Jwb.        Ka. IRD
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
3.Pemberi Yan. Kegawat daruratan yg bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS
 Judul                  Pemberi yan. Gwt Drt yg bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS
 Dimensi mutu           Kompetensi Tehnis
 Tujuan                 Tersedianya yan.Gwt. Drt oleh tenaga kompeten dlm bid. GD
 Definisi operasional   Tenaga kompetensi pd. Gwt Drt adalah tenaga yg sdh memiliki
                        bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS
 Frekuensi              Setiap Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah Tenaga yg memiliki ertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS
 Denominator            Jumlah tenaga yg memberikan yan kegwt. Daruratan


 Sumber data            Kepegawaian
 Standar                100 %
 Penanggung Jwb.        Ka. Pendidikan dan Pelatihan RS
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana
 Judul                  Ketersediaan tim penanggulangan bencana
 Dimensi mutu           Keselamatan dan efektifitas
 Tujuan                 Kesiagaan RS unt memberikan yan. penanggulangan bencana
 Definisi operasional   Tim Penangg. Bencana adl. Tim yg dibentuk di RS dgn tujuan
                        unt.penangg. akibat bencana yg mungkin terjadi sewkt2
 Frekuensi              Setiap Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah Tim penanggulangan bencana yg ada di RS
 Denominator            Tidak ada

 Sumber data            Instalasi Rawat darurat
 Standar                Satu Tim
 Penanggung Jwb.        Ka. IRD/Tim Mutu/Panitia Mutu
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat
 Judul                  Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat
 Dimensi mutu           Keselamatan dan efektifitas
 Tujuan                 Terselenggaranya Yan.cepat,responsif dan mampu menyelamatkan
                        pX Gwt Drt
 Definisi operasional   Kecepatan yan. Dokter di Gwt Drt adalah sejak Px itu datang
                        sampai mendapat pelayanan
 Frekuensi              Setiap Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah komulatif wkt yg diperlukan sejak kedatangan semua Px
                        yg di sampling secara acak sampai dilayani dokter
 Denominator            Jumlah seluruh Px yg disampling ( minimal n’50 )
 Sumber data            Sample
 Standar                ≤ 5 menit terlayani setelah Px datang
 Penanggung Jwb.        Ka. IRD/Tim Mutu/Panitia Mutu
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat
 Judul                  Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat
 Dimensi mutu           Kenyamanan
 Tujuan                 Terselenggaranya Yan.cepat,responsif dan mampu menyelamatkan
                        pX Gwt Drt
 Definisi operasional   Terselenggaranya yan.Gwt.Drt yg mampu memberikan kepuasan
                        pelanggan
 Frekuensi              Setiap Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah komulatif rerata penilaian kepuasan Px Gwt Drt yg
                        disurvey
 Denominator            Jumlah seluruh Px Gwt Drt yg disurvey ( minimal n’50 )
 Sumber data            Survey
 Standar                ≥ 70 %
 Penanggung Jwb.        Ka. IRD/Tim Mutu/Panitia Mutu
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat darurat
 Judul                Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat darurat
 Dimensi mutu         Efektifitas dan keselamatan
 Tujuan               Terselenggaranya Yan. Yg efektif dan mampu
                      menyelamatkan Px Gdt Drt
 Definisi operasional Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yg terjadi dlm periode
                      24 jam sejak Px datang
 Frekuensi            Tiga Bulan
 pengumpulan data
 Periode Analisa      Tiga Bulan Sekali
 Numerator            Jumlah Px yg meninggal dlm periode ≤ 24 jam sejak Px
                      datang
 Denominator          Jumlah seluruh Px yg ditangani di Gwt Drt
 Sumber data          Rekam Medik
 Standar              ≤ 2 perseribu
 Penanggung Jwb.      Ka. IRD
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
8. Pasien Jiwa yg dpt ditenangkan dlm wkt ≤ 48 jam (RS.Jiwa)
  Judul                  Pasien Jiwa yg dpt ditenangkan dlm wkt ≤ 48 jam (RS.Jiwa)

  Dimensi mutu           Efektifitas dan keselamatan
  Tujuan                 Terselenggaranya Yan. Yg efektif dan mampu menenangkan dan
                         menyelamatkan Px Jiwa di Yan,Gwt Drt Kes. Jiwa
  Definisi operasional   Pasien dpt ditenangkan adalah Px dgn gangguan jiwa yg dgn
                         intervensi medis tidak lagi menunjukkan gejala dan tanda agresif
                         yg dpt mencelakakan diri sendiri maupun oeranga lain sebagai
                         akibat gangguan jiwa yg dideritaKematian ≤ 24 jam adalah
                         kematian yg terjadi dlm periode 24 jam sejak Px datang
  Frekuensi Peng. data   Tiga Bulan
  Periode Analisa        Tiga Bulan

  Numerator              Jumlah Px gangguan jiwa yg dpt ditenangkan
  Denominator            Jumlah seluruh Px gangguan jiwa yg menunjukkan tanda agresif
                         yg ditangani Gwt Drt
  Sumber data            Rekam Medik
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Ka. IRD
LAMPIRAN: Uraian SPM
I. Yan. Gawat Darurat
9. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka
 Judul                  Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka
 Dimensi mutu           Akses dan Keselamatan
 Tujuan                 Terselenggaranya Yan. Yg mudah diakses dan mampu segera
                        memberikan pertolongan pada Px Gwt Drt
 Definisi operasional   Uang muka adalah uang yg diserahkan kepada pihak RS sbg.
                        jaminan terhadap pertolongan medis yg akan diberikan
 Frekuensi              Tiga Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah Px Gwt Drt yg tidak membayar uang muka
 Denominator            Jumlah seluruh Px yg datang di Gwt Drt
 Sumber data            Survey
 Standar                100 %
 Penanggung Jwb.        Ka. IRD
LAMPIRAN: Uraian SPM
II. Pelayanan Rawat Jalan
1. Pemberi Pelayanan di klinik spesialis
 Judul                  Pemberi Pelayanan di klinik spesialis
 Dimensi mutu           Kompetensi Tehnis
 Tujuan                 Tersedianya yan. Klinik spesialis yg kompeten
 Definisi operasional   Klinik Spesialis adalah Klinik yan. Rwt jln di RS. Yg dilayani dokter
                        spesialis ( Untuk RS. Pendidikan dpt dilayani oleh dokter PPDS
                        sesuai spesial prilegi yg diberikan.
 Frekuensi              Satu Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jumlah hari buka klinik spesialis yg dilayani dokter spesialis dlm
                        waktu satu bulan
 Denominator            Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dlm satu bulan
 Sumber data            Register rawat jalan poliklinik spesialis
 Standar                100 %
 Penanggung Jwb.        Ka. IRJ
LAMPIRAN: Uraian SPM
II. Pelayanan Rawat Jalan
2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
 Judul                  Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
 Dimensi mutu           Akses
 Tujuan                 Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg minimal hrs ada
 Definisi operasional   Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spsialistik yg
                        dilaksanakan di RS. Ketersediaan yan. Rawat jalan untuk RS
                        khusus disesuaikan dgn spesifikasi dari RS tersebut.
 Frekuensi              Satu Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jenis jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg ada ( kualitatif )
 Denominator            Tidak ada
 Sumber data            Register rawat jalan
 Standar                Minimal kesehatan Anak, Penyakit Dalam, Kebidanan dan B
 Penanggung Jwb.        Ka. IRJ
LAMPIRAN: Uraian SPM
II. Pelayanan Rawat Jalan
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan di RS Jiwa
 Judul                  Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan di RS Jiwa
 Dimensi mutu           Akses
 Tujuan                 Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg minimal hrs ada
                        di RS Jiwa
 Definisi operasional   Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spsialistik yg
                        dilaksanakan di RS.
 Frekuensi              Satu Bulan
 pengumpulan data

 Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

 Numerator              Jenis jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg ada ( kualitatif )
 Denominator            Tidak ada
 Sumber data            Register rawat jalan
 Standar                Minimal:
                        a. NAPZA             c. Gangguan Neurotik
                        b. Gangguak Psikotik d.Mental Organik
 Penanggung Jwb.        Ka. IRJ
LAMPIRAN: Uraian SPM
II. Pelayanan Rawat Jalan
4. Buka Pelayanan sesuai ketentuan
  Judul                  Buka Pelayanan sesuai ketentuan
  Dimensi mutu           Akses
  Tujuan                 Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg minimal hrs ada
                         di RS Jiwa
  Definisi operasional   Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan
                         oleh tenaga spesialis jam buka 08.00 – 13.00 setiap hari kerja
                         kecuali jum’at
  Frekuensi              Satu Bulan
  pengumpulan data

  Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

  Numerator              Jumlah hari pelayan rawat jalans pesialistik dalam satu bulan
  Denominator            Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu
                         bulan
  Sumber data            Register rawat jalan
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Ka. IRJ
LAMPIRAN: Uraian SPM
II. Pelayanan Rawat Jalan
5. Waktu Tunggu di Rawat Jalan
  Judul                  Waktu Tunggu di Rawat Jalan
  Dimensi mutu           Akses
  Tujuan                 Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik pada hari kerja di
                         setiap RS yg mudah dan cepat diakses oleh pasien
  Definisi operasional   Waktu tunggu adalah waktu yg diperlukan mulai pasien mendaftar
                         sampai dilayani oleh dokter spesialis
  Frekuensi              Satu Bulan
  pengumpulan data

  Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

  Numerator              Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yg disurvey
  Denominator            Jumlah seluruh pasien rawat jalan yg disurvey
  Sumber data            Survey pasien. rawat jalan
  Standar                ≤ 60 menit
  Penanggung Jwb.        Ka. IRJ/Komite Mutu/Tim Mutu
II. Pelayanan Rawat Jalan
6. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan

  Judul                  Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan
  Dimensi mutu           Kenyamanan
  Tujuan                 Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yg mampu memberikan
                         kepuasan pelanggan
  Definisi operasional   Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
                         pelayanan yg diberikan
  Frekuensi              Satu Bulan
  pengumpulan data

  Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

  Numerator              Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yg
                         disurvey
  Denominator            Jumlah seluruh pasien rawat jalan yg disurvey ( minimal n=50 )
  Sumber data            Survey
  Standar                ≥ 90 %
  Penanggung Jwb.        Ka. IRJ/Tim Mutu/Panitia Mutu
II. Pelayanan Rawat Jalan
7. Pasien rawat jalan tuberkulosis yg ditangani dengan strategi DOTS
  Judul                  Pasien rawat jalan tuberkulosis yg ditangani dengan strategi
                         DOTS
  Dimensi mutu           Akses, efisiensi
  Tujuan                 Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah
                         pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan
                         tuberculosis nasional. ( Penegakan, Pemeriksaan, Pengobatan, ,
                         Pengevaluasi, Penanggulangan )
  Definisi operasional   Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
                         pelayanan yg diberikan
  Frekuensi              Satu Bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        Tiga Bulan Sekali

  Numerator              Jumlah pasien rawat jalan TB yg ditangani DOTS
  Denominator            Jumlah seluruh pasien rawat jalan TB yg ditangani RS
  Sumber data            Registrasi Rawat Jalan
  Standar                ≥ 100 %
  Penanggung Jwb.        Ka. IRJ
III. Pelayanan Rawat Inap
1. Pemberi Pelayanan di Rawat Inap
  Judul                  Pemberi Pelayanan di Rawat Inap

  Dimensi mutu           Kompetensi tekhnis
  Tujuan                 Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten

  Definisi operasional   Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat
                         yang kompeten (minimal D3)
  Frekuensi              6 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        6 bulan

  Numerator              Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan di
                         ruang rawat inap yang sesuai dengan ketentuan
  Denominator            Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat
                         inap
  Sumber data            Kepegawaian
  Standar                100%
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi Rawat Inap
III. Pelayanan Rawat Inap
2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
  Judul                  Dokter penanggung jawab pasien rawat inap

  Dimensi mutu           Kompetensi tekhnis, kesinambungan pelayanan
  Tujuan                 Tersedianya Pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk
                         menjamin kesinambungan pelayanan
  Definisi operasional   Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter yang
                         mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai
                         kebutuhan pasien
  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        3 bulan

  Numerator              Jjumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai
                         penanggung jawab
  Denominator            Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam 1 bulan
  Sumber data            Rekam medik
  Standar                100%
  Penanggung Jwb.        Kepala Instalasi rawat inap
III. Pelayanan Rawat Inap
3. Ketersediaan pelayanan Rawat Inap
  Judul                  Ketersediaan pelayanan Rawat Inap

  Dimensi mutu           Akses
  Tujuan                 Tersedianya Pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di
                         rumah sakit
  Definisi operasional   Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan
                         kepada pasien tirah baring di rumah sakit. Untuk rumah sakit
                         khusus disesuaikan dengan spesifikasi rumah sakit tersebut.
  Frekuensi              3 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        3 bulan
  Numerator              Jenis-jenis pelayanan rawat inap spesialitik yang ada (kualitatif)
  Denominator            Tidak ada
  Sumber data            Register rawat inap
  Standar                Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah
                         (kecuali rumah sakit khusus sesuai dengan spesifikasi rumahsakit
                         tersebut.
  Penanggung Jwb.        Kepala Instalasi rawat inap
III. Pelayanan Rawat Inap
4. Jam visite dokter spesialis
  Judul                  Jam visite dokter spesialis

  Dimensi mutu           Akses kesinambungan pelayanan
  Tujuan                 Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu
                         pemberian pelayanan
  Definisi operasional   Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter setiap hari kerja
                         sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi
                         tanggung jawab, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan
                         14.00
  Frekuensi              tiap bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        Tiap tiga bulan
  Numerator              Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00m – 14.00 yang
                         disurvei
  Denominator            Jumlah pelaksana visite dokter spesialis yang disurvei
  Sumber data            Survei
  Standar                100%
  Penanggung Jwb.        Kepala Instalasi rawat inap/komite medik/panitia mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
5. Kejadian infeksi pasca operasi
  Judul                  Kejadian infeksi pasca operasi

  Dimensi mutu           Keselamatan, kenyamanan
  Tujuan                 Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi
                         yang bersih sesuai standart
  Definisi operasional   Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial pada
                         semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di
                         rumah sakit dan ditandai oleh rasa panas(kalor), kemerahan
                         (color), pengerasan (tumor), dan keluarnya nanah (pus) dalam
                         waktu lebih dari 3x24 jam
  Frekuensi              Tiap bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        Tiap bulan
  Numerator              Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
                         bulan
  Denominator            Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                ≤ 1,5 %
  Penanggung Jwb.        Ketua komite medik/komite mutu/tim mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
6. Angka terjadinya infeksi nosokomial
  Judul                  Angka terjadinya infeksi nosokomial

  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit

  Definisi operasional   Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien yang
                         diperoleh selama dirawat di rumah sakit yang meliputi dekubitus,
                         phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi


  Frekuensi              Tiap bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        Tiap tiga bulan
  Numerator              Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
                         satu bulan
  Denominator            Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
  Sumber data            Survei, laporan infeksi nosokomial
  Standar                ≤ 1,5%
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rawat inap/komite medik/panitia mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian
  Judul                  Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat
                         kecacatan/kematian
  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien

  Definisi operasional   Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat
                         baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang
                         berakibat kecacatan atau kematian
  Frekuensi              Tiap bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        Tiap bulan
  Numerator              Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah
                         pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan/kematian
  Denominator            Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                100%
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rawat inap
III. Pelayanan Rawat Inap
 8. Kematian pasien > 48 jam
  Judul                  Kematian pasien > 48 jam

  Dimensi mutu           Keselamatan dan efektivitas
  Tujuan                 Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang
                         aman dan efektif
  Definisi operasional   Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah
                         periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit

  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan
  Numerator              Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
                         bulan
  Denominator            Jumlah selutuh pasien rawat inap dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                ≤ 0,24% ≤ 2,4/1000 (international) (NDR ≤ 25/1000 (indonesia)
  Penanggung Jwb.        Ketua komite mutu/tim mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
 9. Kejadian pulang paksa
  Judul                  Kejadian pulang paksa

  Dimensi mutu           Efektivitas, kesinambungan pelayanan
  Tujuan                 Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan
                         rumah sakit
  Definisi operasional   Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga
                         pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter

  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        3 bulan
  Numerator              Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan

  Denominator            Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                ≤5%
  Penanggung Jwb.        Ketua komite mutu/tim mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
 10. Kepuasan pelanggan rawat inap
  Judul                  Kepuasan pelanggan rawat inap

  Dimensi mutu           Kenyamanan
  Tujuan                 Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan rawat
                         inap
  Definisi operasional   Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
                         terhadap pelayanan rawat inap

  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        3 bulan
  Numerator              Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
                         disurvei (dalam Prosen)
  Denominator            Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
  Sumber data            Survei
  Standar                ≥90 %
  Penanggung Jwb.        Ketua komite mutu/tim mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
   11. Pasien rawat inap tubercolusis yang ditangani dengan strategi DOTS
Judul              Pasien rawat inap tubercolusis yang ditangani dengan strategi DOTS

Dimensi mutu       Akses, efisiensi
Tujuan             Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkolusis dengan
                   strategi DOTS
Definisi           Pasien rawat inap tubercolusis yang ditangani dengan strategi DOTS adalah
operasional        palayanan tuberkolusis dengan 5 strategi penanggulangan tuberkolusis
                   nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberkolusis
                   harus melalui pemeriksaan pauan obat anti tuberkolusis yang sesuai dengan
                   standar penaggulangan tuberkolusis nasional, dan semua pasien yang
                   tuberkolusis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan
                   penanggulangan tuberkolusis nasional.
Frekuensi          Tiap tiga bulan
pengumpulan data
Periode Analisa    Tiap tiga bulan
Numerator          Jumlah semua pasien rawat jalan tuberkolusis yang ditangani dengan strategi
                   DOTS
Denominator        Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberkolusis yang ditangani di rumah sakit
                   dalam waktu tiga bulan
Sumber data        Register rawat inap, register TB 03 UPK
Standar            100 %
Penanggung Jwb.    Kepala instansi rawat inap
III. Pelayanan Rawat Inap
 12. ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan
pelayanan jiwa
  Judul                  ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang
                         memberikan pelayanan jiwa
  Dimensi mutu           Akses
  Tujuan                 Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di
                         rumah sakit jiwa
  Definisi operasional   Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit jiwa yang
                         diberikan kepada pasien tidak gaduh gelisah tetapi memerlukan
                         penyembuhan aspek psiko patologis
  Frekuensi              3 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        3 bulan
  Numerator              Jenis-jenis pelayanan rawat inap rumah sakit jiwa

  Denominator            Tidak ada
  Sumber data            Register rawat inap
  Standar                Minimal
                         a. NAPZA                     c. Gangguan neurotik
                         b. Gangguan Psikotik         d. Mental organik
  Penanggung Jwb.        Kepala instansi rawat inap
III. Pelayanan Rawat Inap
 13. Tidak adanya kejadiankematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
  Judul                  Tidak adanya kejadiankematian pasien gangguan jiwa
                         karena bunuh diri
  Dimensi mutu           Keselamatan
  Tujuan                 Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa
                         yang aman dan efektif
  Definisi operasional   Kematian pasien jiwa karena bunuh diri adalah kematian yang
                         terjadi pada padien gangguan jiwa karena perawatan rawat inap
                         yang tidak baik
  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
  Numerator              Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan dikurangi
                         jumlah kejadian kematian pasien gangguan jiwa bunuh diri dalam
                         satu bulan
  Denominator            Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Komite medik/mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
 14. Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam
perawatan dalam waktu ≤ 1 bulan
  Judul                  Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali
                         dalam perawatan dalam waktu ≤ 1 bulan
  Dimensi mutu           Efektifitas, kompetensi teknis
  Tujuan                 Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa
                         yang efektif
  Definisi operasional   Lamanya waktu pasien gangguan jiwa yang sudah dipulangkan
                         tidak kembali ke perawatan di rumah sakit jiwa

  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        6 bulan
  Numerator              Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang dipulangkan dalam 1
                         bulan dikurangi jumlah kejadian pasien gangguan jiwa yang
                         kembali dirawat dalam waktu ≤ 1 bulan
  Denominator            Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang dipulangkan dalam 1
                         bulan
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Komite medik/mutu
III. Pelayanan Rawat Inap
 15. Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa
  Judul                  Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa

  Dimensi mutu           Efektifitas, kompetensi teknis
  Tujuan                 Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa
                         yang efektif
  Definisi operasional   Lamanya waktu perawatan pasien gangguan jiwa di rumah sakit
                         jiwa

  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        6 bulan
  Numerator              Jumlah rerata perawatan pasien gangguan jiwa 6 minggu

  Denominator            Tidak ada
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                ≤ 6 minggu
  Penanggung Jwb.        Komite medik/mutu
IV. BEDAH SENTRAL
 1. Waktu tunggu operasi elektif
  Judul                  Waktu tunggu operasi elektif

  Dimensi mutu           Efektifitas, kesinambungan, pelayanan, efisiensi
  Tujuan                 Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan bedah
  Definisi operasional   Waktu tunggu operasi adalah tenggang waktu mulai dokter
                         memutuskan untuk operasi yang terencana sampai dengan operasi
                         mulai dilaksanakan
  Frekuensi              1 bulan
  pengumpulan data
  Periode Analisa        3 bulan
  Numerator              Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari
                         seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dioperasi dalam bulan tersebut
  Sumber data            Rekam medis
  Standar                ≤ 2 hari
  Penanggung Jwb.        Ketua instalasi bedah sentral
IV. BEDAH SENTRAL
 2. Kejadian kematian di meja operasi
  Judul                  Kejadian kematian di meja operasi

  Dimensi mutu           Keselamatan, efektifitas
  Tujuan                 Tergambarkannya efektifitas pelayanan bedah sentral dan anestesi
                         dan kepedulian terhadap keselamatan pasien
  Definisi operasional   Kematian dimeja operasi adalah kematian yang terjadi diatas meja
                         operasi pada saat operasi berlangsung yang diakibatkan oleh
                         tindakan anestesi maupun tindakan pembedahan
  Frekuensi              Tiap bulan dan sentinel event
  pengumpulan data
  Periode Analisa        Tiap bulan dan sentinel event
  Numerator              Jumlah pasien yang meninggal di meja operasi dalam satu bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam satu
                         bulan
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                ≤1%
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
IV. BEDAH SENTRAL
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
  Judul                  Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah sentral
                         terhadap keselamatan pasien
  Definisi operasional   Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien dioperasi
                         pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya dioperasi pada sisi
                         kanan, ternyata yang dilakukan operasi adalah pada sisi kiri dalam
                         waktu satu bulan
  Frekuensi              1 bulan dan sentinel event
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan dan sentinel event
  Numerator              Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
                         jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
IV. BEDAH SENTRAL
4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang
  Judul                  Tidak adanya kejadian operasi salah orang

  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah sentral
                         terhadap keselamatan pasien
  Definisi operasional   Kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana pasien
                         dioperasi pada orang yang salah
  Frekuensi              1 bulan dan sentinel event
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan dan sentinel event
  Numerator              Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
                         jumlah operasi salah orang dalam waktu satu bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
IV. BEDAH SENTRAL
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
  Judul                  Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Tergambarkannya dalam pelaksanaan operasi dan kesesuaiannya
                         tindakan operasi dengan rencana yang telah ditetapkan
  Definisi operasional   Kejadian operasi salah tindakan pada operasi adalah kejadian
                         pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan yang
                         direncanakan
  Frekuensi              1 bulan dan sentinel event
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan dan sentinel event
  Numerator              Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
                         jumlah pasien yang mengalami salah tindakan operasi dalam satu
                         bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
IV. BEDAH SENTRAL
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah
operasi
  Judul                  Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh
                         pasien setelah operasi
  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Tergambarkannya ketelitian dan kecermatan dokter bedah dalam
                         melaksanakan tindakan operasi
  Definisi operasional   Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana benda
                         asing seperti kapas, guntung, peralatan operasi dalam tubuh
                         pasien akibat suatu tindakan pembedahan
  Frekuensi              1 bulan dan sentinel event
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan dan sentinel event
  Numerator              Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
                         jumlah pasien yang mengalami tertinggalnya benda asing dalam
                         tubuh akibat operasi dalam satu bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                100 %
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
IV. BEDAH SENTRAL
7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan
endotracheal tube
  Judul                  Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan
                         salah penempatan endotracheal tube
  Dimensi mutu           Keselamatan pasien
  Tujuan                 Tergambarkannya kecermatan tindakan anestesi dan monitoring
                         pasien selama proses pembedahan berlangsung
  Definisi operasional   Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan sebagai
                         akibat komplikasi anestesi antara lain karena overdosis, reaksi
                         anestesi dan salah penempatan endotracheal tube
  Frekuensi              1 bulan dan sentinel event
  pengumpulan data
  Periode Analisa        1 bulan dan sentinel event
  Numerator              Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi dalam satu
                         bulan
  Denominator            Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
  Sumber data            Rekam medis, laporan keselamatan pasien
  Standar                ≤6%
  Penanggung Jwb.        Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
1. Kejadian kematian ibu karena persalinan
  Judul                  KompKejadian kematian ibu karena persalinan

  Dimensi mutu           Keselamatan
  Tujuan                 Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kasus
                         persalinan
  Definisi operasional   Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan, pre
                         eklamsia, eklamsia, partus lama, dan sepsis
                         Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat kehamilan
                         sema skala persalinan dan nifas
                         Pre-eklamsia dan eklamsia mulai terjadi pada kehamilan tri master
                         kedua, pre-eklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan dari dua
                         dari tiga tanda, yaitu :
                            ? Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110 mmHg
                            ? Protein uria > 5 gr.24 jam 3+/4- pada pemeriksaan kualitatif
                            ? Oedem tungkai
                         Eklamsia adalah tanda pre eklamsia yang disertai dengan kejang da
                         atau penurunan kesadaran
                         Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat penanganan
                         aborsi, persalianan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat oleh
                         pasien atau penolonh
                         Partus lama adalah..................
Lanjutan

 Frekuensi          Tiap bulan
 pengumpulan data
 Periode Analisa    Tiap tiga bulan
 Numerator          Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan pre
                    eklamsia/eklamsia, sepsis (masing-masing penyebab)
 Denominator        Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan, pre-
                    eklamsia/eklamsia dan sepsis
 Sumber data        Rekam medis Rumah Sakit
 Standar            Pendarahan ≤ 1 % pre-eklamsia ≤ 30 %, sepsis ≤ 0,2 %
 Penanggung Jwb.    Komite medik
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
2. Pemberi pelayanan persalinan normal
Judul                  Pemberi pelayanan persalinan normal

Dimensi mutu           Kompetensi tehnis
Tujuan                 Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang
                       kompeten
Definisi operasional   Pemberi palayanan persalinan normal adalah dokter Sp.OG, dokter
                       umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan bidan
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter umum terlatih (asuhan
                       persalinan normal) dan bidan yang memberikan pertolongan
                       persalinan normal
Denominator            Jumlah seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan
                       normal
Sumber data            Kepegawaian
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Komite mutu
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
   sakit ibu dan anak)
   2. Pemberi pelayanan dengan penyulit
Judul                  Pemberi pelayanan dengan penyulit

Dimensi mutu           Kompetensi tehnis
Tujuan                 Tersedianya pelayanan persalinan dengan penyulit oleh tenaga yang
                       kompeten
Definisi operasional   Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah Tim PONEK yang
                       terdiri dari dokter Sp.OG, dengan dokter umum, bidan dan perawat yang
                       terlatih
                       Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus lama, ketuban
                       pecah dini, kelainan letak janin, berat badan janin diperkirakan kurang
                       dari 2500 gr, kelainan panggul, perdarahan ante partum, eklamsia dan
                       pre eklamsia berat, talipusat menumbung
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Tersedianya tim dokter SpOG, dokter umum, bidan dan perawat terlatih
Denominator            Tidak ada
Sumber data            Kepegawaian dan rekam medis
Standar                tersedia
Penanggung Jwb.        Komite mutu
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Judul                  Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi

Dimensi mutu           Kompetensi tehnis
Tujuan                 Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan operasi oleh
                       tenaga yang kompeten
Definisi operasional   Pemberi palayanan persalinan dengan tindakan operasi adalah
                       dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis
                       anestesi yang memberikan pertolongan persalinan dengan
                       tindakan operasi
Denominator            Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayanani persalinan dengan
                       tindakan operasi
Sumber data            Kepegawaian
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Komite mutu
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr
Judul                  Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr

Dimensi mutu           Efektifitas dan keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani BBLR
Definisi operasional   BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr – 2500 gr


Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil ditangani
Denominator            Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang ditangani
Sumber data            Rekam medis
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Komite medik/komite mutu
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Judul                  Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

Dimensi mutu           Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang sesuai
                       dengan indikasi dan efisien
Definisi operasional   Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui pembedahan
                       abdominal baik elektif maupun emergensi
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalm 1 bulan
Denominator            Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan
Sumber data            Rekam medis
Standar                ≤ 20 %
Penanggung Jwb.        Komite mutu
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
7.a. Keluarga berencana
Judul                  Keluarga berencana mantap

Dimensi mutu           Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap
Tujuan                 Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi operasional   Keluarga berencana yang menggunakan metode operasi yang
                       aman dan sederhana pada alat reproduksi manusia dengan tujuan
                       menghentikan fertilitas oleh tenaga yang kompeten
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jenis pelayanan KB mantap
Denominator            Jumlah peserta KB
Sumber data            Rekam medik dan laporan KB rumah sakit
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Direktur pelayanan medik
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
7.b. Konseling KB mantap
Judul                  Keluarga berencana mantap

Dimensi mutu           Ketersediaan kontrasepsi mantap
Tujuan                 Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi operasional   Proses konsultasi antara pasien dengan bidan terlatih untuk
                       mendapatkan pilihan pelayanan KB mantap yang sesuai dengan
                       pilihan status kesehatan pasien
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah konseling layanan KB mantap
Denominator            Jumlah peserta KB mantap
Sumber data            Laporan unit layanan KB
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Direktur pelayanan medik
V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
sakit ibu dan anak)
8. Kepuasan pelanggan
Judul                  Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu           kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan persalinan
Definisi operasional   Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelangan
                       terhadap pelayanan persalinan
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
                       (dalam prosen)
Denominator            Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data            Survei
Standar                ≤ 80 %
Penanggung Jwb.        Ketua komite mutu/tim mutu
VI. PALAYANAN INTENSIF
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama
< 72 jam
Judul                  Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus
                       yang sama < 72 jam
Dimensi mutu           Efektifitas
Tujuan                 Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Definisi operasional   Pasien kembali ke perawatan intensif dan ruang rawat inap dengan
                       kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus
                       yang sama < 72 jam dalam 1 bulan
Denominator            Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan
Sumber data            Rekam medis
Standar                ≤3%
Penanggung Jwb.        Komite medik/mutu
VI. PALAYANAN INTENSIF
2. Pemberi pelayanan unit intensif
Judul                  Pemberi pelayanan unit intensif

Dimensi mutu           Kompetensi tehnis
Tujuan                 Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten
Definisi operasional   Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter spesialis
                       sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat
                       perawat mahir ICU/setara
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan kasus
                       yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir
                       ICU/setara yang melayani pelayanan perawatan intensif
Denominator            Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatan
                       intensif
Sumber data            Kepegawaian
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Komite medik/mutu
VII. RADIOLOGI
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Judul                  Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

Dimensi mutu           Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi operasional   Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu
                       mulai pasien di foto sampai dengan hasil menerima hasil yang
                       sudah diekspertisi
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dalam
                       satu bulan
Denominator            Jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut
Sumber data            Rekam medis
Standar                ≤ 3 jam
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi radiology
VII. RADIOLOGI
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen
Judul                  Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen

Dimensi mutu           Kempetensi tehnis
Tujuan                 Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh
                       tenaga ahli untuk memastikan ketepatan dianosis
Definisi operasional   Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis radiology yang
                       mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan foto
                       rontgen/hasil pemeriksaan radiology. Bukti pembacaan dan
                       verifikasi adalah dicamtumkannya tanda tangan dokter spesialis
                       radiology pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada
                       dokter yang meminta
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter
                       spesialis radiology dalam satu bulan
Denominator            Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam satu bulan
Sumber data            Register di instalasi radiology
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi radiology
VII. RADIOLOGI
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

Judul                  Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

Dimensi mutu           Efektifitas dan efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen
Definisi operasional   Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto yang tidak
                       dapat dibaca
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan
Denominator            Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan
Sumber data            Register radiology
Standar                ≤2%
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi radiology
VII. RADIOLOGI
4. Kepuasan pelanggan
Judul                  Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu           kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan radiology
Definisi operasional   Kepuasan pelanggan adalah pernayataan puas oleh pelanggan
                       tergadap pelayanan radiology
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas
Denominator            Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 50)
Sumber data            Survei
Standar                ≥ 80 %
Penanggung Jwb.        Ketua komite mutu/tim mutu
VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Judul                  Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Dimensi mutu           Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi operasional   Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelaynan
                       pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu
                       hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium
                       adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan
                       menerima hasil yang sudah diekspertisi
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
                       pasien yang disurvei dalam satu bulan
Denominator            Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvei dalam
                       bulan tersebut
Sumber data            Survei
Standar                ≤ 140 menit (manual)
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi laboratorium
VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium
Judul                  Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium

Dimensi mutu           Kompetensi tehnis
Tujuan                 Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan
                       oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis
Definisi operasional   Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialsi aptologi
                       klinik ynag mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan
                       hasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi adanya
                       tandatangan pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan pada
                       dokter yang meminta
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah hasil lab yabg diverifikasi hasilnya oleh dokter spesialis
                       paotologi klinik dalam satu bulan
Denominator            Jumlah seluruh pemerikasaan laboratorium dalam satu bulan
Sumber data            Register di instalasi laboratorium
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi laboratorium
VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
3. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
Judul                  Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium

Dimensi mutu           Keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi operasional   Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan hasil
                       laboratorium pada salah orang
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu
                       bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah orang
                       dalam satu bulan
Denominator            Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut
Sumber data            Rekam medis
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi laboratorium
VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
4. Kepuasan pelanggan
Judul                  Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu           Kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Definisi operasional   Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
                       terhadap pelayanan laboratorium
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
                       (dalam Prosen)
Denominator            Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data            Survei
Standar                ≥ 80 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi laboratorium
IX. REHABILITASI MEDIK
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
Judul                  Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi
                       yang direncanakan
Dimensi mutu           Kesinambungan pelayanan dan efektifitas
Tujuan                 Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang
                       direncanakan
Definisi operasional   Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
                       adalah pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi yang
                       direncanakan
Frekuensi              3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        6 bulan
Numerator              Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan
Denominator            Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 3
                       bulan
Sumber data            Rekam medis
Standar                ≤ 50 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rehabilitasi medik
IX. REHABILITASI MEDIK
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
Judul                  Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik

Dimensi mutu           Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam rehabilitasi medik
Definisi operasional   Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau
                       tidak memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan
                       yang tidak sesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak sesuai
                       dengan pedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam
                       bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan tindakan
                       rehabilitasi medik dalam 1 bulan
Denominator            Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 1
                       bulan
Sumber data            Rekam medis
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rehabilitasi medik
IX. REHABILITASI MEDIK
3. Kepuasan pelanggan
Judul                  Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu           Kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi
                       medik
Definisi operasional   Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
                       terhadap pelayanan rehabilitasi medik
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
                       (dalam prosen)
Denominator            Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data            Survei
Standar                ≥ 80 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rehabilitasi medik
X. FARMASI
1.a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Judul                  Waktu tunggu pelayanan obat jadi

Dimensi mutu           Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi operasional   Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai
                       pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang
                       disurvei dalam satu bulan
Denominator            Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut
Sumber data            Survei
Standar                ≤ 30 menit
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi farmasi
X. FARMASI
1.b. Waktu tunggu pelayanan obat racikan
Judul                  Waktu tunggu pelayanan obat racikan

Dimensi mutu           Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi operasional   Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai
                       pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang
                       disurvei dalam satu bulan
Denominator            Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut
Sumber data            Survei
Standar                ≤ 60 menit
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi farmasi
X. FARMASI
2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Judul                  Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Dimensi mutu           Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Definisi operasional   Kesalahan pemberian obat meliputi :
                         1. Salah dalam memberikan jenis obat
                         2. Salah dalam memberikan dosis
                         3. Salah orang
                         4. Salah jumlah
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvei dikurangi
                       jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator            Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvei
Sumber data            Survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi farmasi
X. FARMASI
3. Kepuasan pelanggan
Judul                  Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu           Kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan farmasi
Definisi operasional   Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
                       terhadap pelayanan farmasi
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
                       (dalam prosen)
Denominator            Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data            Survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi farmasi
X. FARMASI
4. Penulisan resep sesuai formularium
Judul                  Penulisan resep sesuai formularium

Dimensi mutu           Efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi operasional   Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit


Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai formularium
                       dalam satu bulan
Denominator            Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sample dalam satu bulan
                       (n minimal 50)
Sumber data            Survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi farmasi
XI. GIZI
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul                  Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

Dimensi mutu           Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan                 Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional   Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah
                       ketepatan penyediaan makanan pada pasien sesuai dengan jadual
                       yang telah diberikan
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan
                       tepat waktu dalam satu bulan
Denominator            Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Sumber data            Survei
Standar                ≥ 90 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap
XI. GIZI
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Judul                  Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

Dimensi mutu           Efektifitas dan efisien
Tujuan                 Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional   Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak
                       dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah
                       sakit)
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvei
                       dalam satu bulan
Denominator            Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Sumber data            Survei
Standar                ≤ 20 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap
XI. GIZI
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberiat diet
Judul                  Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet

Dimensi mutu           Keamanan dan efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional   Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam
                       memberikan jenis diet
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah pemberian makanan yang disurvei dikurangi jumlah
                       pemberian makanan yang salah diet
Denominator            Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Sumber data            Survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap
XII. TRANSFUSI DARAH
1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi
Judul                  Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi

Dimensi mutu           Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan                 Tergambarnya kemampuan Bank Darah Rumah Sakit dalam
                       menyediakan kebutuhan darah
Definisi operasional   Cukup jelas


Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi dalam 1
                       bulan
Denominator            Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan
Sumber data            Survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan Bank Darah
XII. TRANSFUSI DARAH
2. Kejadian reaksi transfusi
Judul                  Kejadian reaksi transfusi

Dimensi mutu           keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya manajemen risiko pada UTD
Definisi operasional   Reaksi transfusi adlah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi
                       akibat transfusi darah dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat
                       transfusi, hemolisi akibat golongan darah tidak sesuai atau
                       gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan
Denominator            Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi darah dalam satu
                       bulan
Sumber data            Rekam medis
Standar                ≤ 0,01 %
Penanggung Jwb.        Kepala UTD
XIII. PELAYANAN GAKIN
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit
pelayanan
Judul                  Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap
                       unit pelayanan
Dimensi mutu           Akses
Tujuan                 Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat miskin
Definisi operasional   Pasien keluarga miskin (GAKIN) adalah pasien pemegang kartu
                       askeskin
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah paien GAKIN yang dilayani rumah sakit dalam satu bulan
Denominator            Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit dalam
                       satu bulan
Sumber data            Register pasien
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Direktur rumah sakit
XIV. REKAM MEDIK
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Judul                  Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai
                       pelayanan
Dimensi mutu           Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi
                       rekam medik
Definisi operasional   Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang telah diisi
                       lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 24 jam setelah selesai pelayanan
                       rawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang,
                       yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,
                       pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan yang diisi lengkap
Denominator            Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan
Sumber data            survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rekam medik/wadir pelayanan medik
XIV. REKAM MEDIK
2. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas
Judul                  Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan
                       informasi yang jelas
Dimensi mutu           Keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan informasi
                       kepada pasien dan mendapatkan persetujuan dari pasien akan
                       tindakan medik yang akan dilakukan
Definisi operasional   Informed consent adalah persetujuan yang diberikan
                       pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan
                       medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvei yang
                       mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan
                       tindakan medik dalam 1 bulan
Denominator            Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvei dalam 1
                       bulan
Sumber data            survei
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rekam medik
XIV. REKAM MEDIK
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
Judul                  Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat
                       jalan
Dimensi mutu           Efektivitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi operasional   Dokumen rekam medik rawat jalan adalah dokumen rekam medis
                       pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat
                       jalan. Waktu penyediaan rekam medik mulai dari pasien mendaftar
                       sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh petugas
Frekuensi              Tiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        Tiap tiga bulan
Numerator              Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat
                       jalan yang diamati
Denominator            Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (n tidak kurang
                       dari 100)
Sumber data            Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan untuk
                       pasien baru/ di ruang rekam medis untuk pasien lama
Standar                Rerata ≤ 10 menit
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rekam medik
XIV. REKAM MEDIK
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
Judul                  Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat
                       inap
Dimensi mutu           Efektivitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan                 Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi operasional   Dokumen rekam medik rawat inap adalah dokumen rekam medis
                       pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat
                       inap. Waktu penyediaan rekam medik pelayanan rawat inap adalah
                       waktu mulai dari pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter
                       sampai rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien
Frekuensi              Tiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        Tiap tiga bulan
Numerator              Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat inap
                       yang diamati
Denominator            Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati
Sumber data            Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan
Standar                Rerata ≤ 15 menit
Penanggung Jwb.        Kepala instalasi rekam medik
XV. PENGOLAHAN LIMBAH
1. Baku mutu limbah cair
Judul                  Baku mutu limbah cair

Dimensi mutu           Keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan limbah
                       cair rumah sakit
Definisi operasional   Baku mutu adalah adalah standar minimal pada limbah cair yang
                       dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang
                       ditolerir dan diukur dengan indikator :
                       BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
                       COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
                       TSS (Total Suspended Solid) : 30 mg/liter
                       PH : 6-9
Frekuensi              3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai
                       dengan baku mutu
Denominator            Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair
Sumber data            Hasil pemeriksaan
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala IPRS
XV. PENGOLAHAN LIMBAH
  2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan
Judul                  Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan

Dimensi mutu           Keselamatan
Tujuan                 Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di rumah sakit
Definisi operasional   Limbah padat berbahaya adalah sampah padat akibat proses pelayanan
                       yang mengandung bahan-bahan yang tercemar jasad jenik yang dapat
                       menularkan penyakit dan/atau dapat mencedarai, antara lain :
                         1. Sisa jarum suntik      3. Kasa bekas
                         2. Sisa Ampul             4. Sisa jaringan
                       Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan aturan
                       dan pedoman yang berlaku
Frekuensi              1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa        3 bulan
Numerator              Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur
                       operasional yang diamati
Denominator            Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati
Sumber data            Hasil pemeriksaan
Standar                100 %
Penanggung Jwb.        Kepala IPRS/ Kepala K3 RS
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxIinUnique
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medikkhusnuleza
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Panduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasi
Panduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasiPanduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasi
Panduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasiMuhammad Awaludin
 
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxZhillu
 

Was ist angesagt? (20)

Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
 
Sop rs
Sop rsSop rs
Sop rs
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Rumus tetesan infus
Rumus tetesan infusRumus tetesan infus
Rumus tetesan infus
 
Spm rs
Spm rsSpm rs
Spm rs
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
PPT rumah sakit
PPT rumah sakitPPT rumah sakit
PPT rumah sakit
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Panduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasi
Panduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasiPanduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasi
Panduan pelayanan bedah mengenai tepat lokasi
 
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
 

Andere mochten auch

Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015Muh Saleh
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitRestyani Daniar
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANMartindra K
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Ulfah Hanum
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1melodycguitarista
 
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitPermenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitGafar Hartatiyanto
 
Isi makalah Standar pelayanan
Isi makalah Standar pelayanan Isi makalah Standar pelayanan
Isi makalah Standar pelayanan Wawan Wan
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...Erlina Wati
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diSutopo Patriajati
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BTri Ananto
 
6. pedoman teknis sarpras rs kelas b
6. pedoman teknis sarpras rs kelas b6. pedoman teknis sarpras rs kelas b
6. pedoman teknis sarpras rs kelas bHerii Junior
 
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1Irfan Nur
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanAmirullah Latarissa
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapIrawati90
 

Andere mochten auch (20)

Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
 
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitPermenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Indikator rs
Indikator rsIndikator rs
Indikator rs
 
Isi makalah Standar pelayanan
Isi makalah Standar pelayanan Isi makalah Standar pelayanan
Isi makalah Standar pelayanan
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
 
6. pedoman teknis sarpras rs kelas b
6. pedoman teknis sarpras rs kelas b6. pedoman teknis sarpras rs kelas b
6. pedoman teknis sarpras rs kelas b
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rs 1
 
Ponek dan poned
Ponek dan ponedPonek dan poned
Ponek dan poned
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
 

Ähnlich wie Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Standar pelayananminimalrs
Standar pelayananminimalrsStandar pelayananminimalrs
Standar pelayananminimalrsPhilipus Raharjo
 
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan (Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan Armin Kobain
 
LAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdf
LAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdfLAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdf
LAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdfFajarKharisma3
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicuArmin Kobain
 
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalBudaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalVerar Oka
 
(Lam 1) standar pelayanan poli anak
(Lam 1) standar pelayanan poli anak (Lam 1) standar pelayanan poli anak
(Lam 1) standar pelayanan poli anak Armin Kobain
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i bArmin Kobain
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratLUCIANA PEPPY
 
identifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxidentifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxMarlindaZulita
 
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdfRSIAALIHSANSIMPANGEM
 
Quality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptx
Quality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptxQuality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptx
Quality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptxMuhammadLuthfiyanto3
 
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i aArmin Kobain
 
pps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptxpps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptxlilis150691
 
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopediArmin Kobain
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibsArmin Kobain
 
Presentasi IGD RS ANNISA.pptx
Presentasi IGD RS ANNISA.pptxPresentasi IGD RS ANNISA.pptx
Presentasi IGD RS ANNISA.pptxssuser0312cc
 
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i cArmin Kobain
 

Ähnlich wie Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit (20)

Standar pelayananminimalrs
Standar pelayananminimalrsStandar pelayananminimalrs
Standar pelayananminimalrs
 
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan (Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
 
LAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdf
LAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdfLAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdf
LAMPIRAN_PERGUB_47_TAHUN_2017.pdf
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalBudaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
 
(Lam 1) standar pelayanan poli anak
(Lam 1) standar pelayanan poli anak (Lam 1) standar pelayanan poli anak
(Lam 1) standar pelayanan poli anak
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
 
identifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxidentifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptx
 
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
 
Quality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptx
Quality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptxQuality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptx
Quality and Patient Safety (KSM Kebidanan 2023).pptx
 
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
 
pps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptxpps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptx
 
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
 
pedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdfpedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdf
 
Presentasi IGD RS ANNISA.pptx
Presentasi IGD RS ANNISA.pptxPresentasi IGD RS ANNISA.pptx
Presentasi IGD RS ANNISA.pptx
 
Pmkp
PmkpPmkp
Pmkp
 
12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx
12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx
12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx
 
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
 

Kürzlich hochgeladen

PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 

Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit

  • 1. SPM STANDAR PELAYANAN MINIMAL KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR: 129/MenKes/SK/II/2008
  • 2. Maksud dan Tujuan  SPM > Tersedianya bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan penyelenggaraan SPM di RS  SPM ini bertujuan untuk menyamakan pemahanan tentang definisi operasional, indikator kinerja, ukuran atau satuan, rujukan, target nasional untuk tahun 2007 sd 2012, cara perhitungan/rumus/pembilang dan penyebut/standar/satuan pencapaian kinerja dan sumber data
  • 3. Pengertian  SPM adalah ketentuan ttg jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal  RS adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat
  • 4. Definisi Operasional  Jenis Pelayanan adl jenis pelayanan yang diberikan oleh RS kepada masyarakat  Dimensi mutu adl suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektifitas,efisiensi, keselamatan, dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasarkan standar WHO
  • 5.  Kinerja adl proses yang dilakukan dan hasil yg dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan  Indikator Kinerja adl variabel yg dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target/standar yang telah ditetapkan sebelumnya
  • 6.  Standar : nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai  Definisi operasional : dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator  Frekuensi pengumpulan data : frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator  Periode analisis : rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang dikumpulkan
  • 7.  Pembilang (numerator) :besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja  Penyebut (denominator) : besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja  Standar : ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa dicapai  Sumber data : sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan
  • 8. Landasan Hukum: 1. Undang Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah 4. PP RI No 58 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis tentang Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal 6. Dst ( 18 Peraturan lainnya )
  • 9. II. SPM Setiap Jenis Pelayanan, Indikator dan Standar No Jenis Pelayanan Indikator Standar 1 GawaDarurat 1. Kemampuan mengenai life saving 1. 100 % anak dan dewasa 2. Jam Buka Pelayana Gawat Darurat 2. 24 Jam 3. Pemberi pelayanan kegawat 3. 100 % daruratan yg bersertifikat yg masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS 4. Ketersediaan TimPenanggulangan Bencana 4. Satu Tim 5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter Gwat Darurat 5. ≤ Lima Menit terlayani setelah pasien datang 6. Kepuasan Pelanggan 6. ≥ 70 % 7. Kematian Pasien ≤ 24 Jam 7. ≤ Dua per seribu ( pindah ke pelayanan setelah 8 jamRawat inap
  • 10. No Jenis Pelayanan Indikator Standar Gawat Darurat 7. Kematian Pasien ≤ 24 7.≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) 8. 100 % 8. Khusus untuk RS Jiwa Pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ jam 9. Tidak adanya pasien yang 9. 100 % diharuskan membayar uang muka
  • 11. No Jenis Pelayanan Indikator Standar 2 Rawat Jalan 1. Dokter Pemberi Pelayanan di 1. 100 % Dokter Poliklinik Spesialis Spesialis 2. Ketersediaan Pelayanan 2. Klinik: a. Klinik Anak b. Klinik Penyakit Dalam c. Klinik Kebidanan d. Klinik Bedah 3. Ketersediaan Pelayanan di RS Jiwa 3. a. Anak Remaja b. NAPZA c. Gangguan Psikotik d. Gangguan e. Neurotik f. Mental Retardasi g. Usia Lanjut
  • 12. No Jenis Indikator Standar Pelayanan Rawat Jalan 4. JamBuka Pelayanan 4. 08.00-13.00 setiap hari kecuali Jum’at 08.00-11.00 Usia Lanjut 5. Waktu tunggu di rawat jalan 5. ≤60 Menit 6. Kepuasan pelanggan 6. ≥ 90 % 7. a. Penegakan diagnosis TB 7. a. ≥ 60 % melalui pemeriksaan mikroskopis TB b. Terlaksananya kegiatan b. ≥ 60 % pencatatan dan pelaporan TB di RS
  • 13. No Jenis Indikator Standar Pelayanan 3 Rawat Inap 1. Pemberi Pelayanan di Rawat 1. a. Dr. Spesialis Inap b. Perawat minimal D3 2. Dokter penanggung jawab 2. 100 % pasien rawat inap 3. Ketersediaan Pelayanan Rawat 3. a. Anak Inap b. Peny. Dalam c. Kebidanan d. Bedah 4. Jam Visite Dokter Spesialis 4. 08.00 – 14.00 Setiap hari kerja 5. Kejadian infeksi pasca operasi 5. ≤ 1.5 % 6. Kejadian Infeksi Nosokomial 6. ≤ 1.5 % 7. Tidak adanya kejadian Pasien 7. 100 % jatuh yang berakibat kecacatan/kematian
  • 14. No Jenis Pelayanan Indikator Standar Rawat Inap 8. Kematian Pasien ≥ 48 jam 8. ≤ 0,24 % 9. Kejadian pulak paksa 9. ≤ 5 % 10. Kepuasan Pelanggan 10. ≥ 90 % 11. Rawat Inap TB 11. a. Penegakan diagnosis TB melalui a. ≥ 60 % pemeriksaan mikroskopis TB b. Terlaksananya kegiatan pencatatan b. ≥ 60 % dan pelaporan TB di RS 12. Ketersediaan pelayanan rawat inap di RS yang memberikan pelayanan 12. NAPZA jiwa Gangguan psikotik Gangguan Neurotik dan Gangguan mental Organik
  • 15. No Jenis Pelayanan Indikator Standar Rawat Inap 13. Tidak adanya Kematian Pasien 13. 100 % gangguan jiwa karena bunuh diri 14. Kejadian re-admission pasien 14. 100 % gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan 15. Lama hari perawatan pasca 15. ≤ 6 minggu gangguan jiwa
  • 16. No Jenis Indikator Standar Pelayanan 4 Bedah Sentral 1. Waktu tunggu operasi elektif 1. ≤ 2 hari (Bedah Saja) 2. Kejadian Kematian di meja 2. ≤ 1 % operasi 3. Tidak adanya kejadian operasi 3. 100 % salah sisi 4. Tidak adanya kejadian operasi 4. 100 % salah orang 5. Tidak adanya kejadian salah 5. 100 % tindakan pada operasi 6. Tidak adanya kejadian 6. 100 % tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 7. Komplikasi anestesi karena 7. ≤ 6 % overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan endotracheal tube
  • 17. No Jenis Pelayanan Indikator Standar 5 Persalinan, 1. Kejadian kematian ibu karena 1. a. perdarahan ≤1% perinatologi persalinan b. Pre-eklamsia (kecuali rumah sakit ≤30% khusus dluar rumah c. Sepsis ≤0,2% sakit ibu dan anak) 2. Pemberi pelayanan persalinan normal 2. a. Dokter Sp.OG dan KB b. Dokter Umum terlatih (Asuhan Persalinan Normal) c. Bidan 3. Pemberi pelayanan persalinan dengan 3. Tim yang terlatih penyulit 4. Pemberi palayanan persalinan dengan 4. a. Dokter Sp.OG tindakan opersai b. Dokter Sp.A c. Dokter Sp.An 5. Kemampuan menanggani BBLR 1500gr 5. 100% – 2500gr 6. Pertolongan Persalinan melalui seksio 6. ≤20% cesaria
  • 18. No Jenis Pelayanan Indikator Standar Persalinan, perina 7. Keluarga berencana 7. 100% tologi (kecuali a. Presentase KB (Vasektomi & rumah sakit tubektomi) yang dilakukan oleh khusus dluar Tenaga Kompeten dr.Sp.OG, dr, rumah sakit ibu Sp.B, dr.Sp U, dr. umum terlatih dan anak) dan KB b. Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap oleh bidan terlatih 8. Kepuasan Pelanggan 8. ≥ 80%
  • 19. No Jenis Pelayanan Indikator St≤ 6 Intensif 1. Rata-rata pasien yang kembali 1. ≤ 3% keperawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam 2. Pemberi pelayanan Unit Intensif 2. a. Dokter Sp. Anastesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani b. 100 % perawat minimal D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara (D4)
  • 20. No Jenis Pelayanan Indikator Standar 7 Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan 1. ≤3 jam thorax foto 2. Pelaksana ekspetisi 2. Dokter Sp.Rad 3. Kejadian kegagalan pelayanan 3. Kerusakan foto Rontgen ≤2% 4. Kepuasan pelanggan 4. ≥80% 8 Lab Patologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan 1. ≤ 140 menit kimia Klinik laboratorium drh&drh rutin 2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter Sp.PK 3. Tidak adanya kesalahan pemberian 3. 100% hasil pemeriksaan laboratorium 4. Kepuasan pelanggan 4. ≥80%
  • 21. No Jenis Pelayanan Indikator St≤ 9 Rehabilitasi 1. Kejadian Droup Out pasien 1. ≤50 % Medik terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang direncanakan 2. Tidak adanya kejadian kesalahan 2. 100 % tindakan rehabilitasi medik 3. Kepuasan pelanggan 3. ≥80% 10 Farmasi 1. Waktu tunggu palayanan 1. a ≤ 30 menit a. Obat jadi b. ≤ 60 menit b. Obat Racikan 2. 100 % 2. Tidak adanya Kejadian kesalahan pemberian obat 3. Kepuasan pelanggan 3. ≥80% 4. Penulisan resep sesuai 4. 100 % formularium
  • 22. No Jenis Pelayanan Indikator Standar 11 Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian 1. ≥90 % makanan kepada pasien 2. Sisa makanan yang tidak 2. ≤20 % termakan oleh pasien 3. Tidak adanya kejadian kesalahan 3. 100 % pemberian obat 12 Tranfusi Darah 1. Kebutuhan darah bagi setiap 1. 100 % Terpenuhi pelayanan transfusi 2. Kejaidan Rekasi transfusi 2. ≤ 0.01% 13 Pelayanan Pelayanan terhadap terhadap pasien 100 % terlayani GAKIN GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
  • 23. No Jenis Pelayanan Indikator St 14 Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian rekam 1. 100 % medik 24 jam setelah selesai pelayanan 2. Kelengkapan Informed Concent 2. 100 % setelah mendapatkan informasi yang jelas 3. Waktu menyediakan dokumen 3. ≤ 10 menit rekam medik pelayanan rawat jalan 4. Waktu penyediaan dokumen 4. ≤ 15 Menit rekam medik pelayanan rawat inap 15 Pengelolaan limbah 1. Baku mutu limbah cair 1. a. BOD < 30 mg/l b. COD < 80 mg/l c. TSS < 30 mg/l 2. Pengelolaan limbah padat d. PH 6-9 infeksius sesuai dengan aturan 2. 100 %
  • 24. No Jenis Pelayanan Indikator Standar 16 Administrasi dan 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil 1. 100 % manajemen pertemuan direksi 2. Kelengkapan laporan akuntabilitas 2. 100 % kinerja 3. Ketepatan waktu pengusulan 3. 100 % kenaikan pangkat 4. Ketepatan waktu pengurusan gaji 4. 100 % berkala 5. Karyawan yang mendapat 5. ≥60 % pelatihan minimal 20 jam setahun 6. Cost recovery 6. ≥40 % 7. Ketepatan waktu penyusunan 7. 100% laporan keuangan 8. Kecepatan waktu pemberian 8. ≤2 Jam informasi tentang tagihan pasien rawat inap 9. Ketepatan waktu pemberian 9. 100 % imbalan (insentif) sesuai kesepatan waktu
  • 25. No Jenis Pelayanan Indikator Standar 17 Ambulance/Keret 1. Waktu pelayanan 1. 24 jam a jenazah ambulance/kereta jenazah 2. Kecepatan memberikan pelayanan 2. ≤ 30menit ambulance/kereta jenazah di Rumah Sakit 3. Response time pelayanan 3. (?) sesuai ambulance oleh masyarakat yang ketentuan daerah membutuhkan (?) 18 Pemulasaran 1. Waktu tanggap (response time) ≤ 2 jam jenazah pelayanan pemulasaran jenazah) 19 Pelayanan 1. Kecepatan waktu menanggapi alat 1. ≤ 80 % pemeliharaan 2. Ketepatan waktu pemeliharaan 2. 100 % sarana rumah alat 3. 100 % sakit 3. Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasu tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
  • 26. No Jenis Pelayanan Indikator St≤ 20 Pelayanan 1. Tidak adanya kejadian linen yang 1. 100 % laundry hilang 2. Ketepatan waktu penyediaan linen 2. 100 % untuk ruang rawat inap 21 Pencegahan dan 1. Ada anggota tim PPI yang terlatih Anggota tim PPI yang pengendalian terlatih 75 % infeksi (PPI) 2. Tersedia APD di setiap 60 % instalasi/departemen 3. Kegiatan pencatatan dan 75 % pelaporan infeksi nosokomial?HAI ( Health care associated infection) di RS (min 1 parameter)
  • 27. Peran Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota Dalam SPM 1. Pengorganisasian: a. Gubernur/Bupati/Walikota ber tanggung jawab dlm penyelenggaraan pelayanan RS sesuai SPM yg dilaksanakan RS Prov/Kab/Kota a. Penyelenggaraan Pel. RS sesuai SPM dikoordinasikan Dgn Din.Kes.Prov/Kota/Kab
  • 28. 2. Pelaksanaan dan Pembinaan a. RS Wajib Menyelenggarakan Pel. Kes Sesuai SPM yg disusun dan disahkan Ka. Daerah b. Pemda. Wajib menyediakan SDM yg dibutuhkan dlm penyelenggaraan Pel. Kes Sesuai dgn SPM c. Pem.Pusat dan Pemprov menfasilitasi penyelenggaraan Pel. Kes Sesuai dgn SPM dan mekanisme kerjasama atar daerah kabupaten/kota
  • 29. d. Fasilitas unt dimaksud: bentuk pemberian standar Teknis, pedoman, bimbingan teknis, pelatihan meliputi: 1. Perhitungan kebutuhan yan. RS sesuai SPM 2. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target SPM 3. Penilaian pengukuran kinerja 4. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan standar SPM RS
  • 30. 3. Pengawasan: a. Gubernur/Bupati/Walikota melaksanakan pengawasan dlm penyelenggaraan pelayanan RS sesuai SPM RS di daerah masing masing b. Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan lap. Pencapaian kinerja yan. RS sesuai SPM yg. ditetapkan
  • 31. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Pelayanan Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani lifesaving anak dan dewasa Judul Jam buka pelayanan kesehatan Dimensi mutu Keterjangkauan Tujuan Tersedianya yan. Gwt Drt 24 jam di setiap RS Definisi Jam buka 24 jam adl Gwt Drt selalu siap memberikan yan. 24 operasional jam penuh Frekuensi Setiap Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah kumulatif jam buka Gwt. Drt dlam satu bulan Denominator Jumlah hari dalam satu bulan Sumber data Laporan bulanan Standar 24 jam Penanggung Jwb. Ka. IRD
  • 32. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 2. Kemampuan menangani lifesaving anak dan dewasa Judul Kemampuan menangani live saving di G D Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya kemampuan RS dlm memberikan yan. Gwt Drt Definisi operasional Live saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia Frekuensi Setiap Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah tenaga yg berserti Denominator Jumlah seluruh Px yg. Membutuhkan penanganan live saving di Gwt. Drt Sumber data Rekam Medis di Gwt Drt Standar 100 % Penanggung Jwb. Ka. IRD
  • 33. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 3.Pemberi Yan. Kegawat daruratan yg bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Judul Pemberi yan. Gwt Drt yg bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Dimensi mutu Kompetensi Tehnis Tujuan Tersedianya yan.Gwt. Drt oleh tenaga kompeten dlm bid. GD Definisi operasional Tenaga kompetensi pd. Gwt Drt adalah tenaga yg sdh memiliki bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Frekuensi Setiap Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah Tenaga yg memiliki ertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Denominator Jumlah tenaga yg memberikan yan kegwt. Daruratan Sumber data Kepegawaian Standar 100 % Penanggung Jwb. Ka. Pendidikan dan Pelatihan RS
  • 34. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana Judul Ketersediaan tim penanggulangan bencana Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas Tujuan Kesiagaan RS unt memberikan yan. penanggulangan bencana Definisi operasional Tim Penangg. Bencana adl. Tim yg dibentuk di RS dgn tujuan unt.penangg. akibat bencana yg mungkin terjadi sewkt2 Frekuensi Setiap Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah Tim penanggulangan bencana yg ada di RS Denominator Tidak ada Sumber data Instalasi Rawat darurat Standar Satu Tim Penanggung Jwb. Ka. IRD/Tim Mutu/Panitia Mutu
  • 35. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Judul Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas Tujuan Terselenggaranya Yan.cepat,responsif dan mampu menyelamatkan pX Gwt Drt Definisi operasional Kecepatan yan. Dokter di Gwt Drt adalah sejak Px itu datang sampai mendapat pelayanan Frekuensi Setiap Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah komulatif wkt yg diperlukan sejak kedatangan semua Px yg di sampling secara acak sampai dilayani dokter Denominator Jumlah seluruh Px yg disampling ( minimal n’50 ) Sumber data Sample Standar ≤ 5 menit terlayani setelah Px datang Penanggung Jwb. Ka. IRD/Tim Mutu/Panitia Mutu
  • 36. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat Judul Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Terselenggaranya Yan.cepat,responsif dan mampu menyelamatkan pX Gwt Drt Definisi operasional Terselenggaranya yan.Gwt.Drt yg mampu memberikan kepuasan pelanggan Frekuensi Setiap Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah komulatif rerata penilaian kepuasan Px Gwt Drt yg disurvey Denominator Jumlah seluruh Px Gwt Drt yg disurvey ( minimal n’50 ) Sumber data Survey Standar ≥ 70 % Penanggung Jwb. Ka. IRD/Tim Mutu/Panitia Mutu
  • 37. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat darurat Judul Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat darurat Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan Tujuan Terselenggaranya Yan. Yg efektif dan mampu menyelamatkan Px Gdt Drt Definisi operasional Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yg terjadi dlm periode 24 jam sejak Px datang Frekuensi Tiga Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah Px yg meninggal dlm periode ≤ 24 jam sejak Px datang Denominator Jumlah seluruh Px yg ditangani di Gwt Drt Sumber data Rekam Medik Standar ≤ 2 perseribu Penanggung Jwb. Ka. IRD
  • 38. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 8. Pasien Jiwa yg dpt ditenangkan dlm wkt ≤ 48 jam (RS.Jiwa) Judul Pasien Jiwa yg dpt ditenangkan dlm wkt ≤ 48 jam (RS.Jiwa) Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan Tujuan Terselenggaranya Yan. Yg efektif dan mampu menenangkan dan menyelamatkan Px Jiwa di Yan,Gwt Drt Kes. Jiwa Definisi operasional Pasien dpt ditenangkan adalah Px dgn gangguan jiwa yg dgn intervensi medis tidak lagi menunjukkan gejala dan tanda agresif yg dpt mencelakakan diri sendiri maupun oeranga lain sebagai akibat gangguan jiwa yg dideritaKematian ≤ 24 jam adalah kematian yg terjadi dlm periode 24 jam sejak Px datang Frekuensi Peng. data Tiga Bulan Periode Analisa Tiga Bulan Numerator Jumlah Px gangguan jiwa yg dpt ditenangkan Denominator Jumlah seluruh Px gangguan jiwa yg menunjukkan tanda agresif yg ditangani Gwt Drt Sumber data Rekam Medik Standar 100 % Penanggung Jwb. Ka. IRD
  • 39. LAMPIRAN: Uraian SPM I. Yan. Gawat Darurat 9. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka Judul Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka Dimensi mutu Akses dan Keselamatan Tujuan Terselenggaranya Yan. Yg mudah diakses dan mampu segera memberikan pertolongan pada Px Gwt Drt Definisi operasional Uang muka adalah uang yg diserahkan kepada pihak RS sbg. jaminan terhadap pertolongan medis yg akan diberikan Frekuensi Tiga Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah Px Gwt Drt yg tidak membayar uang muka Denominator Jumlah seluruh Px yg datang di Gwt Drt Sumber data Survey Standar 100 % Penanggung Jwb. Ka. IRD
  • 40. LAMPIRAN: Uraian SPM II. Pelayanan Rawat Jalan 1. Pemberi Pelayanan di klinik spesialis Judul Pemberi Pelayanan di klinik spesialis Dimensi mutu Kompetensi Tehnis Tujuan Tersedianya yan. Klinik spesialis yg kompeten Definisi operasional Klinik Spesialis adalah Klinik yan. Rwt jln di RS. Yg dilayani dokter spesialis ( Untuk RS. Pendidikan dpt dilayani oleh dokter PPDS sesuai spesial prilegi yg diberikan. Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yg dilayani dokter spesialis dlm waktu satu bulan Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dlm satu bulan Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis Standar 100 % Penanggung Jwb. Ka. IRJ
  • 41. LAMPIRAN: Uraian SPM II. Pelayanan Rawat Jalan 2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan Judul Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan Dimensi mutu Akses Tujuan Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg minimal hrs ada Definisi operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spsialistik yg dilaksanakan di RS. Ketersediaan yan. Rawat jalan untuk RS khusus disesuaikan dgn spesifikasi dari RS tersebut. Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jenis jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg ada ( kualitatif ) Denominator Tidak ada Sumber data Register rawat jalan Standar Minimal kesehatan Anak, Penyakit Dalam, Kebidanan dan B Penanggung Jwb. Ka. IRJ
  • 42. LAMPIRAN: Uraian SPM II. Pelayanan Rawat Jalan 3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan di RS Jiwa Judul Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan di RS Jiwa Dimensi mutu Akses Tujuan Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg minimal hrs ada di RS Jiwa Definisi operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spsialistik yg dilaksanakan di RS. Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jenis jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg ada ( kualitatif ) Denominator Tidak ada Sumber data Register rawat jalan Standar Minimal: a. NAPZA c. Gangguan Neurotik b. Gangguak Psikotik d.Mental Organik Penanggung Jwb. Ka. IRJ
  • 43. LAMPIRAN: Uraian SPM II. Pelayanan Rawat Jalan 4. Buka Pelayanan sesuai ketentuan Judul Buka Pelayanan sesuai ketentuan Dimensi mutu Akses Tujuan Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik yg minimal hrs ada di RS Jiwa Definisi operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan oleh tenaga spesialis jam buka 08.00 – 13.00 setiap hari kerja kecuali jum’at Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah hari pelayan rawat jalans pesialistik dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu bulan Sumber data Register rawat jalan Standar 100 % Penanggung Jwb. Ka. IRJ
  • 44. LAMPIRAN: Uraian SPM II. Pelayanan Rawat Jalan 5. Waktu Tunggu di Rawat Jalan Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan Dimensi mutu Akses Tujuan Tersedianya jenis yan. Rawat jalan spesialistik pada hari kerja di setiap RS yg mudah dan cepat diakses oleh pasien Definisi operasional Waktu tunggu adalah waktu yg diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yg disurvey Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yg disurvey Sumber data Survey pasien. rawat jalan Standar ≤ 60 menit Penanggung Jwb. Ka. IRJ/Komite Mutu/Tim Mutu
  • 45. II. Pelayanan Rawat Jalan 6. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan Judul Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yg mampu memberikan kepuasan pelanggan Definisi operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yg diberikan Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yg disurvey Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yg disurvey ( minimal n=50 ) Sumber data Survey Standar ≥ 90 % Penanggung Jwb. Ka. IRJ/Tim Mutu/Panitia Mutu
  • 46. II. Pelayanan Rawat Jalan 7. Pasien rawat jalan tuberkulosis yg ditangani dengan strategi DOTS Judul Pasien rawat jalan tuberkulosis yg ditangani dengan strategi DOTS Dimensi mutu Akses, efisiensi Tujuan Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional. ( Penegakan, Pemeriksaan, Pengobatan, , Pengevaluasi, Penanggulangan ) Definisi operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yg diberikan Frekuensi Satu Bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiga Bulan Sekali Numerator Jumlah pasien rawat jalan TB yg ditangani DOTS Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan TB yg ditangani RS Sumber data Registrasi Rawat Jalan Standar ≥ 100 % Penanggung Jwb. Ka. IRJ
  • 47. III. Pelayanan Rawat Inap 1. Pemberi Pelayanan di Rawat Inap Judul Pemberi Pelayanan di Rawat Inap Dimensi mutu Kompetensi tekhnis Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten Definisi operasional Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat yang kompeten (minimal D3) Frekuensi 6 bulan pengumpulan data Periode Analisa 6 bulan Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan di ruang rawat inap yang sesuai dengan ketentuan Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat inap Sumber data Kepegawaian Standar 100% Penanggung Jwb. Kepala instalasi Rawat Inap
  • 48. III. Pelayanan Rawat Inap 2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Judul Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Dimensi mutu Kompetensi tekhnis, kesinambungan pelayanan Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan pelayanan Definisi operasional Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter yang mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhan pasien Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jjumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai penanggung jawab Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam 1 bulan Sumber data Rekam medik Standar 100% Penanggung Jwb. Kepala Instalasi rawat inap
  • 49. III. Pelayanan Rawat Inap 3. Ketersediaan pelayanan Rawat Inap Judul Ketersediaan pelayanan Rawat Inap Dimensi mutu Akses Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di rumah sakit Definisi operasional Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada pasien tirah baring di rumah sakit. Untuk rumah sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi rumah sakit tersebut. Frekuensi 3 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap spesialitik yang ada (kualitatif) Denominator Tidak ada Sumber data Register rawat inap Standar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah (kecuali rumah sakit khusus sesuai dengan spesifikasi rumahsakit tersebut. Penanggung Jwb. Kepala Instalasi rawat inap
  • 50. III. Pelayanan Rawat Inap 4. Jam visite dokter spesialis Judul Jam visite dokter spesialis Dimensi mutu Akses kesinambungan pelayanan Tujuan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan Definisi operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggung jawab, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 Frekuensi tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap tiga bulan Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00m – 14.00 yang disurvei Denominator Jumlah pelaksana visite dokter spesialis yang disurvei Sumber data Survei Standar 100% Penanggung Jwb. Kepala Instalasi rawat inap/komite medik/panitia mutu
  • 51. III. Pelayanan Rawat Inap 5. Kejadian infeksi pasca operasi Judul Kejadian infeksi pasca operasi Dimensi mutu Keselamatan, kenyamanan Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi yang bersih sesuai standart Definisi operasional Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit dan ditandai oleh rasa panas(kalor), kemerahan (color), pengerasan (tumor), dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3x24 jam Frekuensi Tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap bulan Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤ 1,5 % Penanggung Jwb. Ketua komite medik/komite mutu/tim mutu
  • 52. III. Pelayanan Rawat Inap 6. Angka terjadinya infeksi nosokomial Judul Angka terjadinya infeksi nosokomial Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit Definisi operasional Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit yang meliputi dekubitus, phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi Frekuensi Tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap tiga bulan Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan Sumber data Survei, laporan infeksi nosokomial Standar ≤ 1,5% Penanggung Jwb. Kepala instalasi rawat inap/komite medik/panitia mutu
  • 53. III. Pelayanan Rawat Inap 7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien Definisi operasional Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang berakibat kecacatan atau kematian Frekuensi Tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap bulan Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan/kematian Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar 100% Penanggung Jwb. Kepala instalasi rawat inap
  • 54. III. Pelayanan Rawat Inap 8. Kematian pasien > 48 jam Judul Kematian pasien > 48 jam Dimensi mutu Keselamatan dan efektivitas Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang aman dan efektif Definisi operasional Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan Numerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu bulan Denominator Jumlah selutuh pasien rawat inap dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤ 0,24% ≤ 2,4/1000 (international) (NDR ≤ 25/1000 (indonesia) Penanggung Jwb. Ketua komite mutu/tim mutu
  • 55. III. Pelayanan Rawat Inap 9. Kejadian pulang paksa Judul Kejadian pulang paksa Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan rumah sakit Definisi operasional Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤5% Penanggung Jwb. Ketua komite mutu/tim mutu
  • 56. III. Pelayanan Rawat Inap 10. Kepuasan pelanggan rawat inap Judul Kepuasan pelanggan rawat inap Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan rawat inap Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan rawat inap Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam Prosen) Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Sumber data Survei Standar ≥90 % Penanggung Jwb. Ketua komite mutu/tim mutu
  • 57. III. Pelayanan Rawat Inap 11. Pasien rawat inap tubercolusis yang ditangani dengan strategi DOTS Judul Pasien rawat inap tubercolusis yang ditangani dengan strategi DOTS Dimensi mutu Akses, efisiensi Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkolusis dengan strategi DOTS Definisi Pasien rawat inap tubercolusis yang ditangani dengan strategi DOTS adalah operasional palayanan tuberkolusis dengan 5 strategi penanggulangan tuberkolusis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberkolusis harus melalui pemeriksaan pauan obat anti tuberkolusis yang sesuai dengan standar penaggulangan tuberkolusis nasional, dan semua pasien yang tuberkolusis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan tuberkolusis nasional. Frekuensi Tiap tiga bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap tiga bulan Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberkolusis yang ditangani dengan strategi DOTS Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberkolusis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan Sumber data Register rawat inap, register TB 03 UPK Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instansi rawat inap
  • 58. III. Pelayanan Rawat Inap 12. ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa Judul ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa Dimensi mutu Akses Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di rumah sakit jiwa Definisi operasional Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit jiwa yang diberikan kepada pasien tidak gaduh gelisah tetapi memerlukan penyembuhan aspek psiko patologis Frekuensi 3 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap rumah sakit jiwa Denominator Tidak ada Sumber data Register rawat inap Standar Minimal a. NAPZA c. Gangguan neurotik b. Gangguan Psikotik d. Mental organik Penanggung Jwb. Kepala instansi rawat inap
  • 59. III. Pelayanan Rawat Inap 13. Tidak adanya kejadiankematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri Judul Tidak adanya kejadiankematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang aman dan efektif Definisi operasional Kematian pasien jiwa karena bunuh diri adalah kematian yang terjadi pada padien gangguan jiwa karena perawatan rawat inap yang tidak baik Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan Numerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan dikurangi jumlah kejadian kematian pasien gangguan jiwa bunuh diri dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar 100 % Penanggung Jwb. Komite medik/mutu
  • 60. III. Pelayanan Rawat Inap 14. Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam perawatan dalam waktu ≤ 1 bulan Judul Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam perawatan dalam waktu ≤ 1 bulan Dimensi mutu Efektifitas, kompetensi teknis Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang efektif Definisi operasional Lamanya waktu pasien gangguan jiwa yang sudah dipulangkan tidak kembali ke perawatan di rumah sakit jiwa Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 6 bulan Numerator Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang dipulangkan dalam 1 bulan dikurangi jumlah kejadian pasien gangguan jiwa yang kembali dirawat dalam waktu ≤ 1 bulan Denominator Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang dipulangkan dalam 1 bulan Sumber data Rekam medis Standar 100 % Penanggung Jwb. Komite medik/mutu
  • 61. III. Pelayanan Rawat Inap 15. Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa Judul Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa Dimensi mutu Efektifitas, kompetensi teknis Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang efektif Definisi operasional Lamanya waktu perawatan pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 6 bulan Numerator Jumlah rerata perawatan pasien gangguan jiwa 6 minggu Denominator Tidak ada Sumber data Rekam medis Standar ≤ 6 minggu Penanggung Jwb. Komite medik/mutu
  • 62. IV. BEDAH SENTRAL 1. Waktu tunggu operasi elektif Judul Waktu tunggu operasi elektif Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan, pelayanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan bedah Definisi operasional Waktu tunggu operasi adalah tenggang waktu mulai dokter memutuskan untuk operasi yang terencana sampai dengan operasi mulai dilaksanakan Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis Standar ≤ 2 hari Penanggung Jwb. Ketua instalasi bedah sentral
  • 63. IV. BEDAH SENTRAL 2. Kejadian kematian di meja operasi Judul Kejadian kematian di meja operasi Dimensi mutu Keselamatan, efektifitas Tujuan Tergambarkannya efektifitas pelayanan bedah sentral dan anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien Definisi operasional Kematian dimeja operasi adalah kematian yang terjadi diatas meja operasi pada saat operasi berlangsung yang diakibatkan oleh tindakan anestesi maupun tindakan pembedahan Frekuensi Tiap bulan dan sentinel event pengumpulan data Periode Analisa Tiap bulan dan sentinel event Numerator Jumlah pasien yang meninggal di meja operasi dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam satu bulan Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar ≤1% Penanggung Jwb. Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
  • 64. IV. BEDAH SENTRAL 3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi Judul Tidak adanya kejadian operasi salah sisi Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah sentral terhadap keselamatan pasien Definisi operasional Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi adalah pada sisi kiri dalam waktu satu bulan Frekuensi 1 bulan dan sentinel event pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
  • 65. IV. BEDAH SENTRAL 4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang Judul Tidak adanya kejadian operasi salah orang Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah sentral terhadap keselamatan pasien Definisi operasional Kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana pasien dioperasi pada orang yang salah Frekuensi 1 bulan dan sentinel event pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi jumlah operasi salah orang dalam waktu satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
  • 66. IV. BEDAH SENTRAL 5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi Judul Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarkannya dalam pelaksanaan operasi dan kesesuaiannya tindakan operasi dengan rencana yang telah ditetapkan Definisi operasional Kejadian operasi salah tindakan pada operasi adalah kejadian pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan Frekuensi 1 bulan dan sentinel event pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami salah tindakan operasi dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
  • 67. IV. BEDAH SENTRAL 6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah operasi Judul Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah operasi Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarkannya ketelitian dan kecermatan dokter bedah dalam melaksanakan tindakan operasi Definisi operasional Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana benda asing seperti kapas, guntung, peralatan operasi dalam tubuh pasien akibat suatu tindakan pembedahan Frekuensi 1 bulan dan sentinel event pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami tertinggalnya benda asing dalam tubuh akibat operasi dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
  • 68. IV. BEDAH SENTRAL 7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube Judul Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarkannya kecermatan tindakan anestesi dan monitoring pasien selama proses pembedahan berlangsung Definisi operasional Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan sebagai akibat komplikasi anestesi antara lain karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube Frekuensi 1 bulan dan sentinel event pengumpulan data Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event Numerator Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien Standar ≤6% Penanggung Jwb. Kepala instalasi bedah sentral/komite medis
  • 69. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 1. Kejadian kematian ibu karena persalinan Judul KompKejadian kematian ibu karena persalinan Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kasus persalinan Definisi operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan, pre eklamsia, eklamsia, partus lama, dan sepsis Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat kehamilan sema skala persalinan dan nifas Pre-eklamsia dan eklamsia mulai terjadi pada kehamilan tri master kedua, pre-eklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan dari dua dari tiga tanda, yaitu : ? Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110 mmHg ? Protein uria > 5 gr.24 jam 3+/4- pada pemeriksaan kualitatif ? Oedem tungkai Eklamsia adalah tanda pre eklamsia yang disertai dengan kejang da atau penurunan kesadaran Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat penanganan aborsi, persalianan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolonh Partus lama adalah..................
  • 70. Lanjutan Frekuensi Tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap tiga bulan Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan pre eklamsia/eklamsia, sepsis (masing-masing penyebab) Denominator Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan, pre- eklamsia/eklamsia dan sepsis Sumber data Rekam medis Rumah Sakit Standar Pendarahan ≤ 1 % pre-eklamsia ≤ 30 %, sepsis ≤ 0,2 % Penanggung Jwb. Komite medik
  • 71. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 2. Pemberi pelayanan persalinan normal Judul Pemberi pelayanan persalinan normal Dimensi mutu Kompetensi tehnis Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang kompeten Definisi operasional Pemberi palayanan persalinan normal adalah dokter Sp.OG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan bidan Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan bidan yang memberikan pertolongan persalinan normal Denominator Jumlah seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan normal Sumber data Kepegawaian Standar 100 % Penanggung Jwb. Komite mutu
  • 72. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 2. Pemberi pelayanan dengan penyulit Judul Pemberi pelayanan dengan penyulit Dimensi mutu Kompetensi tehnis Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan dengan penyulit oleh tenaga yang kompeten Definisi operasional Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah Tim PONEK yang terdiri dari dokter Sp.OG, dengan dokter umum, bidan dan perawat yang terlatih Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus lama, ketuban pecah dini, kelainan letak janin, berat badan janin diperkirakan kurang dari 2500 gr, kelainan panggul, perdarahan ante partum, eklamsia dan pre eklamsia berat, talipusat menumbung Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Tersedianya tim dokter SpOG, dokter umum, bidan dan perawat terlatih Denominator Tidak ada Sumber data Kepegawaian dan rekam medis Standar tersedia Penanggung Jwb. Komite mutu
  • 73. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Judul Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Dimensi mutu Kompetensi tehnis Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan operasi oleh tenaga yang kompeten Definisi operasional Pemberi palayanan persalinan dengan tindakan operasi adalah dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi yang memberikan pertolongan persalinan dengan tindakan operasi Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayanani persalinan dengan tindakan operasi Sumber data Kepegawaian Standar 100 % Penanggung Jwb. Komite mutu
  • 74. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 5. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr Judul Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani BBLR Definisi operasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr – 2500 gr Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil ditangani Denominator Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang ditangani Sumber data Rekam medis Standar 100 % Penanggung Jwb. Komite medik/komite mutu
  • 75. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria Judul Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria Dimensi mutu Efektifitas, keselamatan dan efisiensi Tujuan Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang sesuai dengan indikasi dan efisien Definisi operasional Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui pembedahan abdominal baik elektif maupun emergensi Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalm 1 bulan Denominator Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤ 20 % Penanggung Jwb. Komite mutu
  • 76. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 7.a. Keluarga berencana Judul Keluarga berencana mantap Dimensi mutu Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap Tujuan Mutu dan kesinambungan pelayanan Definisi operasional Keluarga berencana yang menggunakan metode operasi yang aman dan sederhana pada alat reproduksi manusia dengan tujuan menghentikan fertilitas oleh tenaga yang kompeten Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jenis pelayanan KB mantap Denominator Jumlah peserta KB Sumber data Rekam medik dan laporan KB rumah sakit Standar 100 % Penanggung Jwb. Direktur pelayanan medik
  • 77. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 7.b. Konseling KB mantap Judul Keluarga berencana mantap Dimensi mutu Ketersediaan kontrasepsi mantap Tujuan Mutu dan kesinambungan pelayanan Definisi operasional Proses konsultasi antara pasien dengan bidan terlatih untuk mendapatkan pilihan pelayanan KB mantap yang sesuai dengan pilihan status kesehatan pasien Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah konseling layanan KB mantap Denominator Jumlah peserta KB mantap Sumber data Laporan unit layanan KB Standar 100 % Penanggung Jwb. Direktur pelayanan medik
  • 78. V. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) 8. Kepuasan pelanggan Judul Kepuasan pelanggan Dimensi mutu kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan persalinan Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelangan terhadap pelayanan persalinan Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Sumber data Survei Standar ≤ 80 % Penanggung Jwb. Ketua komite mutu/tim mutu
  • 79. VI. PALAYANAN INTENSIF 1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam Judul Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam Dimensi mutu Efektifitas Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif Definisi operasional Pasien kembali ke perawatan intensif dan ruang rawat inap dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤3% Penanggung Jwb. Komite medik/mutu
  • 80. VI. PALAYANAN INTENSIF 2. Pemberi pelayanan unit intensif Judul Pemberi pelayanan unit intensif Dimensi mutu Kompetensi tehnis Tujuan Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten Definisi operasional Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara yang melayani pelayanan perawatan intensif Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatan intensif Sumber data Kepegawaian Standar 100 % Penanggung Jwb. Komite medik/mutu
  • 81. VII. RADIOLOGI 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi Definisi operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan hasil menerima hasil yang sudah diekspertisi Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis Standar ≤ 3 jam Penanggung Jwb. Kepala instalasi radiology
  • 82. VII. RADIOLOGI 2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen Dimensi mutu Kempetensi tehnis Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan dianosis Definisi operasional Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis radiology yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan foto rontgen/hasil pemeriksaan radiology. Bukti pembacaan dan verifikasi adalah dicamtumkannya tanda tangan dokter spesialis radiology pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter spesialis radiology dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam satu bulan Sumber data Register di instalasi radiology Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi radiology
  • 83. VII. RADIOLOGI 3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Judul Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Dimensi mutu Efektifitas dan efisiensi Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen Definisi operasional Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto yang tidak dapat dibaca Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan Sumber data Register radiology Standar ≤2% Penanggung Jwb. Kepala instalasi radiology
  • 84. VII. RADIOLOGI 4. Kepuasan pelanggan Judul Kepuasan pelanggan Dimensi mutu kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan radiology Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernayataan puas oleh pelanggan tergadap pelayanan radiology Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas Denominator Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 50) Sumber data Survei Standar ≥ 80 % Penanggung Jwb. Ketua komite mutu/tim mutu
  • 85. VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK 1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium Judul Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium Definisi operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelaynan pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pasien yang disurvei dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvei dalam bulan tersebut Sumber data Survei Standar ≤ 140 menit (manual) Penanggung Jwb. Kepala instalasi laboratorium
  • 86. VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK 2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium Dimensi mutu Kompetensi tehnis Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis Definisi operasional Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialsi aptologi klinik ynag mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi adanya tandatangan pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan pada dokter yang meminta Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah hasil lab yabg diverifikasi hasilnya oleh dokter spesialis paotologi klinik dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pemerikasaan laboratorium dalam satu bulan Sumber data Register di instalasi laboratorium Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi laboratorium
  • 87. VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK 3. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Judul Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium Definisi operasional Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan hasil laboratorium pada salah orang Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah orang dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi laboratorium
  • 88. VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK 4. Kepuasan pelanggan Judul Kepuasan pelanggan Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratorium Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan laboratorium Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam Prosen) Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Sumber data Survei Standar ≥ 80 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi laboratorium
  • 89. IX. REHABILITASI MEDIK 1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan Judul Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan efektifitas Tujuan Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang direncanakan Definisi operasional Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi yang direncanakan Frekuensi 3 bulan pengumpulan data Periode Analisa 6 bulan Numerator Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 3 bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤ 50 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi rehabilitasi medik
  • 90. IX. REHABILITASI MEDIK 2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik Judul Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam rehabilitasi medik Definisi operasional Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau tidak memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang tidak sesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak sesuai dengan pedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan tindakan rehabilitasi medik dalam 1 bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 1 bulan Sumber data Rekam medis Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi rehabilitasi medik
  • 91. IX. REHABILITASI MEDIK 3. Kepuasan pelanggan Judul Kepuasan pelanggan Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi medik Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi medik Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Sumber data Survei Standar ≥ 80 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi rehabilitasi medik
  • 92. X. FARMASI 1.a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadi Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang disurvei dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut Sumber data Survei Standar ≤ 30 menit Penanggung Jwb. Kepala instalasi farmasi
  • 93. X. FARMASI 1.b. Waktu tunggu pelayanan obat racikan Judul Waktu tunggu pelayanan obat racikan Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvei dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut Sumber data Survei Standar ≤ 60 menit Penanggung Jwb. Kepala instalasi farmasi
  • 94. X. FARMASI 2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi : 1. Salah dalam memberikan jenis obat 2. Salah dalam memberikan dosis 3. Salah orang 4. Salah jumlah Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvei dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvei Sumber data Survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi farmasi
  • 95. X. FARMASI 3. Kepuasan pelanggan Judul Kepuasan pelanggan Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan farmasi Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan farmasi Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Sumber data Survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi farmasi
  • 96. X. FARMASI 4. Penulisan resep sesuai formularium Judul Penulisan resep sesuai formularium Dimensi mutu Efisiensi Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien Definisi operasional Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai formularium dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sample dalam satu bulan (n minimal 50) Sumber data Survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi farmasi
  • 97. XI. GIZI 1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Dimensi mutu Efektifitas, akses, kenyamanan Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi Definisi operasional Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan penyediaan makanan pada pasien sesuai dengan jadual yang telah diberikan Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat waktu dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei Sumber data Survei Standar ≥ 90 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap
  • 98. XI. GIZI 2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien Judul Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien Dimensi mutu Efektifitas dan efisien Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi Definisi operasional Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit) Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvei dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan Sumber data Survei Standar ≤ 20 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap
  • 99. XI. GIZI 3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberiat diet Judul Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet Dimensi mutu Keamanan dan efisiensi Tujuan Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi Definisi operasional Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam memberikan jenis diet Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah pemberian makanan yang disurvei dikurangi jumlah pemberian makanan yang salah diet Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan Sumber data Survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap
  • 100. XII. TRANSFUSI DARAH 1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi Judul Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi Dimensi mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan Tujuan Tergambarnya kemampuan Bank Darah Rumah Sakit dalam menyediakan kebutuhan darah Definisi operasional Cukup jelas Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi dalam 1 bulan Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan Sumber data Survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan Bank Darah
  • 101. XII. TRANSFUSI DARAH 2. Kejadian reaksi transfusi Judul Kejadian reaksi transfusi Dimensi mutu keselamatan Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada UTD Definisi operasional Reaksi transfusi adlah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisi akibat golongan darah tidak sesuai atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi darah dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar ≤ 0,01 % Penanggung Jwb. Kepala UTD
  • 102. XIII. PELAYANAN GAKIN 1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Judul Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Dimensi mutu Akses Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat miskin Definisi operasional Pasien keluarga miskin (GAKIN) adalah pasien pemegang kartu askeskin Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah paien GAKIN yang dilayani rumah sakit dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit dalam satu bulan Sumber data Register pasien Standar 100 % Penanggung Jwb. Direktur rumah sakit
  • 103. XIV. REKAM MEDIK 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan Judul Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi rekam medik Definisi operasional Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan yang diisi lengkap Denominator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan Sumber data survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi rekam medik/wadir pelayanan medik
  • 104. XIV. REKAM MEDIK 2. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas Judul Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan informasi kepada pasien dan mendapatkan persetujuan dari pasien akan tindakan medik yang akan dilakukan Definisi operasional Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvei yang mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan tindakan medik dalam 1 bulan Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvei dalam 1 bulan Sumber data survei Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala instalasi rekam medik
  • 105. XIV. REKAM MEDIK 3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan Dimensi mutu Efektivitas, kenyamanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan Definisi operasional Dokumen rekam medik rawat jalan adalah dokumen rekam medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan rekam medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh petugas Frekuensi Tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap tiga bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang diamati Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (n tidak kurang dari 100) Sumber data Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan untuk pasien baru/ di ruang rekam medis untuk pasien lama Standar Rerata ≤ 10 menit Penanggung Jwb. Kepala instalasi rekam medik
  • 106. XIV. REKAM MEDIK 4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap Dimensi mutu Efektivitas, kenyamanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan Definisi operasional Dokumen rekam medik rawat inap adalah dokumen rekam medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu penyediaan rekam medik pelayanan rawat inap adalah waktu mulai dari pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien Frekuensi Tiap bulan pengumpulan data Periode Analisa Tiap tiga bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat inap yang diamati Denominator Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati Sumber data Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan Standar Rerata ≤ 15 menit Penanggung Jwb. Kepala instalasi rekam medik
  • 107. XV. PENGOLAHAN LIMBAH 1. Baku mutu limbah cair Judul Baku mutu limbah cair Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan limbah cair rumah sakit Definisi operasional Baku mutu adalah adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator : BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter TSS (Total Suspended Solid) : 30 mg/liter PH : 6-9 Frekuensi 3 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai dengan baku mutu Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair Sumber data Hasil pemeriksaan Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala IPRS
  • 108. XV. PENGOLAHAN LIMBAH 2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan Judul Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di rumah sakit Definisi operasional Limbah padat berbahaya adalah sampah padat akibat proses pelayanan yang mengandung bahan-bahan yang tercemar jasad jenik yang dapat menularkan penyakit dan/atau dapat mencedarai, antara lain : 1. Sisa jarum suntik 3. Kasa bekas 2. Sisa Ampul 4. Sisa jaringan Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisa 3 bulan Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional yang diamati Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati Sumber data Hasil pemeriksaan Standar 100 % Penanggung Jwb. Kepala IPRS/ Kepala K3 RS