SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
SIFAT CAHAYA
Pembiasan Cahaya
Pemantulan Cahaya
Pembiasan Cahaya
Peristiwa pembelokan/pematahan cahaya
pada bidang batas antara dua media bening
yang berbeda kerapatannya
Hukum Pembiasan
– Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium
lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal
– Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium
kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal
– Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak dibiaskan
melainkan diteruskan
Hukum Pembiasan menurut Snelliius
Berkas sinar datang, sinar bias dan garis normal
terletak pada satu bidang datar
Perbandingan sin sudut datang (i) dengan sin
sudut bias (r) merupakan konstanta
Indeks Bias
o Kecepatan merambat cahaya pada tiap-tiap
medium berbeda-beda tergantung pada
kerapatan medium tersebut
Perbandingan perbedaan kecepatan rambat
cahaya ini selanjutnya disebut sebagai
indeks bias
oIndeks Bias dibedakan menjadi
dua yaitu indeks bias mutlak dan
indeks bias relatif
Indeks Bias Mutlak
o Adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang
hampa dengan kecepatan cahaya di medium
tersebut
o Dengan
nmedium = indeks bias mutlak medium
c = cepat rambat cahaya di udara
v / Cn = cepat rambat cahaya di suatu medium
Contoh indeks bias mutlak zat - zat
Medium Indeks bias mutlak
Hampa (vakum) 1,00000
Udara (1 atm, 20° C) 1,0003
Udara (1 atm, 0° C) 1,00028
Udara (1 atm, 0° C) 1,00026
Air 1,33
Alkohol 1,36
Gliserin 1,47
Kaca kuarsa 1,46
Kaca kerona 1,52
Kaca flinta 1,65
Intan 2,42
Indeks Bias Relatif
 Adalah perbandingan indeks bias suatu
medium terhadap indeks bias medium yang lain
 n12 : indeks bias relatif medium 1 terhadap
medium 2
 n21 : indeks bias relatif medium 2 terhadap
medium 1
 n1 : indeks bias mutlak medium 1
 n2 : indeks bias mutlak medium 2
Pada saat berkas cahaya/sinar merambat dari
medium satu ke medium lain akan mengalami perubahan
arah, perubahan kecepatan, serta perubahan panjang
gelombang. Sedangkan frekuensinya tetap
Secara umu hukum Snellius tentang pembiasan dapat
ditulis dalam persamaan berikut :
 i : sudut sinar datang
 r : sudut sinar bias
 n1 : indeks bias medium asal sinar
 n2 : indeks bias medium tujuan sinar
 v1 : kecepatan cahaya pada medium asal sinar
 v2 : kecepatan cahaya pada medium tujuan sinar
 : panjang gelombang pada medium asal
 : panjang gelombang pada medium tujuan
# Catatan #
 Apabila cahaya datang dari hampa
masuk ke udara, indeks bias mutlak udara
ditulis :
Oleh karena kelajuan cahaya dalam
hampa (c) hampir sama dengan kelajuan
cahaya dalam udara (vudara) maka nudara =
1 (satu)
Karena sifat pembiasan sinar datang
dari zat optik rapat masuk ke zat optik
lebih renggang selalu menjauhi normal,
maka, jika sudut datangnya (i) kita
perbesar sedikit demi sedikit maka
sudut biasnya pun akan membesar pula
sedikit demi sedikit
Pembiasan Pada Prisma
 Prisma adalah benda optik tembus cahaya berbentuk
piramid
Dimana :
n : indeks bias prisma
: sudut pembias prisma ( Sudut antara kedua bidang
sisi )
: sudut deviasi ( Sudut antara i dan r )
N1: garis normal sisi 1
N2: garis normal sisi 2
Sudut deviasi akan mencapai harga minimum jika :
Sehingga rumus yang berlaku :
n1 : indeks bias keliling prisma (indeks bias medium)
n2 : indeks bias prisma
min : deviasi minimum
Rumus diatas berlaku untuk sudut pembias besar. Untuk sudut
pembias yang kecil (<10o) berlaku rumus :
Prisma
 Jika seberkas cahaya polikromatik
jatuh pada salah satu bidang prisma
akan di uraikan ( mengalami dispersi )
menjadi cahaya monokromatik.
 Warna merah memiliki panjang
gelombang terbesar, sedangkan warna
ungu memiliki panjang gelombang
terkecil
Pelangi
Pada praktiknya, siswa menyemprotkan air
ke udara saat matahari memancarkan
cahaya dengan terang menggunakan
sprayer minyak atau berkumur lalu
disemprotkan ke udara pasti dapat
melihat pelangi
 Keterangan :
 n1 = indeks bias medium di
sekitar permukaan lengkung
 n2 = indeks bias permukaan
lengkung
 s = jarak benda
 s' = jarak bayangan
 R = jari-jari kelengkungan
permukaan lengkung
 Seperti pada pemantulan cahaya, pada
pembiasan cahaya juga ada perjanjian
tanda berkaitan dengan persamaan-
persamaan pada permukaan lengkung
Pembiasan di Lensa Tipis
• Adalah benda bening yang tembus cahaya yang
mempunyai dua buah permukaan dengan jari-jari
kelengkungan masing-masing R1 dan R2
• Untuk lensa tipis ketebalan lensa tidak
diperhitungkan atau dianggap nol
• Lensa tipis dibedakan menjadi 2 :
 Lensa Cembung
 Lensa Cekung
Lensa Cembung
• Ciri - ciri :
Bagian tengah lebih tebal dari pada bagian tepinya
Mengumpulkan cahaya
Dengan Asumsi sinar datang dari kiri ke kanan
lensa cembung yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung yang berlawanan arah kelengkungannya
lensa cembung yang dibatasi oleh satu
bidang datar dan satu bidang lengkung
lensa cembung yang dibatasi oleh dua
budang lengkung yang searah kelengkungannya
Lensa Cembung / lensa konvergen /
lensa positif pengumpul sinar
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
(konvek = konvergen)
– Sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui
titik fokus utama / aktif (f1)
– Sinar yang melalui titik fokus pasif (f2) akan dibiaskan
sejajar sumbu utama
– Sinar yang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan
melainkan diteruskan
Sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui
titik fokus utama / aktif (f1)
Sinar yang melalui titik pusat lensa tidak
dibiaskan melainkan diteruskan
Sinar yang melalui titik fokus pasif (f2)
akan dibiaskan sejajar sumbu utama
Lensa Cekung
• Ciri - ciri :
Bagian tengah lensa lebih tipis dibanding bagian pinggirnya
menyebarkan cahaya
Dengan Asumsi sinar datang dari kiri ke kanan
lensa cekung yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung yang arahnya berlawanan
lensa cekung yang dibatasi oleh satu bidang
datar dan satu bidang lengkung
lensa cekung yang dibatasi oleh dua
bidang lengkung yang arahnya searah
Lensa Cekung / lensa divergen / lensa
negatif menyebarkan sinar
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
(konkaf = divergen)
Ada 3
 Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus
 Sinar yang seolah-olah menuju titik
fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
 Sinar yang menuju pusat lensa tidak dibiaskan
melainkan diteruskan
Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan
seolah-olah berasal dari titik fokus
Sinar yang seolah-
olah menuju titik
fokus, dibiaskan
sejajar dengan
sumbu utama
Kegunaan Lensa
mengobati Cacat Mata
Cacat mata
Dibedakan berdasarkan kemampuan
optimal daya akomodasinya
dibedakan:
Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun jauh (Myopi)
Mata Tua (Presbiopi)
MIOPI
• rabun jauh
• Kurang jelas melihat
benda-benda yang
letaknya jauh
• Titik jauhnya terbatas
• Diakibatkan karena
bentuk lensa yang
tidak dapat terlalu
pipih
• Bayangan benda
selalu jatuh di depan
retina jika benda
berada di tempat
jauh
Jangkauan penglihatan mata
MIOPI
X X
PP < 25 cm PR = tak terhingga
Titik jauh
Titik jauh
Lensa negatif membentuk bayangan maya di depan
lensa
Benda yang berada pada jarak tak hingga (So = )
Bayangannya terbentuk pada titik jauhnya (Si = -PR)
Dengan rumus pembentukan bayangan
1/f = 1/So + 1/Si
1/f = 1/ + 1/(-PR)
1/f = 0 + 1/(-PR)
f = - PR
Kekuatan lensa yang digunakan
P = 1/f = 1/(-PR)
Atau: P = 100/f
utk f dalam cm
HIPERMETROPI
• rabun dekat
• Kurang jelas melihat
benda-benda yang
letaknya dekat
• Titik dekatnya lebih
besar dari 25 cm
• Diakibatkan karena
bentuk lensa yang tidak
dapat terlalu cembung
• Bayangan benda selalu
jatuh di belakang retina
jika benda berada di
tempat yang dekat (jarak
baca)
X X
Jarak baca normal
Jarak baca normal
Lensa positif membentuk bayangan maya di depan
lensa
Benda yang berada pada titik bacanya (So = Sn)
bayangannya terbentuk pada titik dekatnya (Si = -
PP)
Dengan rumus pembentukan bayangan
1/f = 1/So + 1/Si
1/f = 1/Sn + 1/(-PP)
Sn = titik baca normal (25 cm)
Kekuatan lensa yang digunakan
P = 1/f
Kumpulan Soal
1. Seekor ikan berada di dalam akuarium berbentuk bola
dengan jari-jari 30 cm. Posisi ikan itu 20 cm dari
dinding akuarium dan diamati oleh seseorang dari
luar akuarium pada jarak 45 cm dari dinding
akuarium. Bila indeks bias air akuarium 4/3
tentukanlah jarak orang terhadap ikan menurut
a) orang itu
b) menurut ikan
a. Menurut orang (Orang melihat ikan, berarti Sinar datang dari ikan ke mata orang)
Diketahui :
n1 = nair = 4/3
n2 = nu = 1
s = 20 cm
R = -30
(R bertanda negatif karena sinar datang
dari ikan menembus permukaan cekung
akuarium ke mata orang)
Ditanya : s’
Jawab :
Jadi, jarak bayangan ikan atau jarak ikan ke dinding akuarium menurut orang hanya 18
cm (bukan 20 cm!). Tanda negatif pada jarak s’ menyatakan bahwa bayangan ikan
yang dilihat orang bersifat maya. Sedangkan jarak orang ke ikan menurut orang
adalah 45 cm ditambah 18 cm, yaitu 63 cm (bukan 65 cm!).
b. Menurut Ikan (Ikan melihat orang, berarti Sinar datang dari orang ke mata
ikan)
Diketahui :
n1 = nu = 1
n2 = nair = 4/3
s = 45 cm
R = +30
(R bertanda positif karena sinar datang
dari orang menembus permukaan cekung
akuarium ke mata ikan)
Ditanya : s’
Jawab :
Jadi, jarak bayangan orang atau jarak orang ke dinding akuarium menurut ikan
bukan 45 cm melainkan 120 cm. Tanda minus pada jarak bayangan
menyatakan bahwa bayangan bersifat maya. Jarak orang ke ikan menurut
ikan sama dengan 20 cm ditambah 120 cm, yakni 140 cm.
2. Cepat rambat cahaya di medium A besarnya 2 x 108
m/s. Bila cepat rambat cahaya di ruang hampa 3 x 108
m/s, berapakah indeks bias mutlak medium itu?
Penyelesaian:
Diketahui :
n1 = 1
v1 = 3 x 108 m/s
v2 = 2 x 108 m/s
Ditanya : n2 = ?
Jawab :
n2 = 1,5
Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel
• Kaca plan paralel atau balok kaca adalah
keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya
dibuat sejajar

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
Siti Rizqy A.
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
Gita Puspita
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
suyono fis
 
Materi cahaya
Materi cahayaMateri cahaya
Materi cahaya
slametwdt
 

Was ist angesagt? (20)

Presentasi pudjy
Presentasi pudjyPresentasi pudjy
Presentasi pudjy
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
CAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPACAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPA
 
Meteri Cahaya
Meteri CahayaMeteri Cahaya
Meteri Cahaya
 
Phicycs presentase
Phicycs presentasePhicycs presentase
Phicycs presentase
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Pembiasan Cahaya
Pembiasan CahayaPembiasan Cahaya
Pembiasan Cahaya
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Materi cahaya
Materi cahayaMateri cahaya
Materi cahaya
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometri
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 

Ähnlich wie Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz

ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptx
AlulAlul3
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
Faizatur Rokhmah
 

Ähnlich wie Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz (20)

PPT FISIKA.pptx
PPT FISIKA.pptxPPT FISIKA.pptx
PPT FISIKA.pptx
 
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.pptpower poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptx
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
Cahaya optik
Cahaya optikCahaya optik
Cahaya optik
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
CAHAYA.pptx
CAHAYA.pptxCAHAYA.pptx
CAHAYA.pptx
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxIPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIK
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
 

Mehr von linkherz (9)

Kumpulan materi AFS tahap 1
Kumpulan materi AFS tahap 1Kumpulan materi AFS tahap 1
Kumpulan materi AFS tahap 1
 
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.PIntisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Contoh Pascal
Contoh PascalContoh Pascal
Contoh Pascal
 
Contoh proposal kegiatan gabrielle
Contoh proposal kegiatan gabrielleContoh proposal kegiatan gabrielle
Contoh proposal kegiatan gabrielle
 
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by LarasFilum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
 
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T LinkherzFilum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
 
Agama Kristen SMA Bab 2
Agama Kristen SMA Bab 2Agama Kristen SMA Bab 2
Agama Kristen SMA Bab 2
 
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TLAnatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Kürzlich hochgeladen (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 

Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz

  • 1.
  • 3. Pembiasan Cahaya Peristiwa pembelokan/pematahan cahaya pada bidang batas antara dua media bening yang berbeda kerapatannya
  • 4. Hukum Pembiasan – Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal – Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal – Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak dibiaskan melainkan diteruskan
  • 5. Hukum Pembiasan menurut Snelliius Berkas sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar Perbandingan sin sudut datang (i) dengan sin sudut bias (r) merupakan konstanta
  • 6. Indeks Bias o Kecepatan merambat cahaya pada tiap-tiap medium berbeda-beda tergantung pada kerapatan medium tersebut Perbandingan perbedaan kecepatan rambat cahaya ini selanjutnya disebut sebagai indeks bias oIndeks Bias dibedakan menjadi dua yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias relatif
  • 7. Indeks Bias Mutlak o Adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di medium tersebut o Dengan nmedium = indeks bias mutlak medium c = cepat rambat cahaya di udara v / Cn = cepat rambat cahaya di suatu medium
  • 8. Contoh indeks bias mutlak zat - zat Medium Indeks bias mutlak Hampa (vakum) 1,00000 Udara (1 atm, 20° C) 1,0003 Udara (1 atm, 0° C) 1,00028 Udara (1 atm, 0° C) 1,00026 Air 1,33 Alkohol 1,36 Gliserin 1,47 Kaca kuarsa 1,46 Kaca kerona 1,52 Kaca flinta 1,65 Intan 2,42
  • 9. Indeks Bias Relatif  Adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap indeks bias medium yang lain  n12 : indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2  n21 : indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1  n1 : indeks bias mutlak medium 1  n2 : indeks bias mutlak medium 2
  • 10. Pada saat berkas cahaya/sinar merambat dari medium satu ke medium lain akan mengalami perubahan arah, perubahan kecepatan, serta perubahan panjang gelombang. Sedangkan frekuensinya tetap Secara umu hukum Snellius tentang pembiasan dapat ditulis dalam persamaan berikut :  i : sudut sinar datang  r : sudut sinar bias  n1 : indeks bias medium asal sinar  n2 : indeks bias medium tujuan sinar  v1 : kecepatan cahaya pada medium asal sinar  v2 : kecepatan cahaya pada medium tujuan sinar  : panjang gelombang pada medium asal  : panjang gelombang pada medium tujuan
  • 11. # Catatan #  Apabila cahaya datang dari hampa masuk ke udara, indeks bias mutlak udara ditulis : Oleh karena kelajuan cahaya dalam hampa (c) hampir sama dengan kelajuan cahaya dalam udara (vudara) maka nudara = 1 (satu)
  • 12. Karena sifat pembiasan sinar datang dari zat optik rapat masuk ke zat optik lebih renggang selalu menjauhi normal, maka, jika sudut datangnya (i) kita perbesar sedikit demi sedikit maka sudut biasnya pun akan membesar pula sedikit demi sedikit
  • 13. Pembiasan Pada Prisma  Prisma adalah benda optik tembus cahaya berbentuk piramid Dimana : n : indeks bias prisma : sudut pembias prisma ( Sudut antara kedua bidang sisi ) : sudut deviasi ( Sudut antara i dan r ) N1: garis normal sisi 1 N2: garis normal sisi 2
  • 14. Sudut deviasi akan mencapai harga minimum jika : Sehingga rumus yang berlaku : n1 : indeks bias keliling prisma (indeks bias medium) n2 : indeks bias prisma min : deviasi minimum Rumus diatas berlaku untuk sudut pembias besar. Untuk sudut pembias yang kecil (<10o) berlaku rumus :
  • 15. Prisma  Jika seberkas cahaya polikromatik jatuh pada salah satu bidang prisma akan di uraikan ( mengalami dispersi ) menjadi cahaya monokromatik.  Warna merah memiliki panjang gelombang terbesar, sedangkan warna ungu memiliki panjang gelombang terkecil
  • 16. Pelangi Pada praktiknya, siswa menyemprotkan air ke udara saat matahari memancarkan cahaya dengan terang menggunakan sprayer minyak atau berkumur lalu disemprotkan ke udara pasti dapat melihat pelangi
  • 17.  Keterangan :  n1 = indeks bias medium di sekitar permukaan lengkung  n2 = indeks bias permukaan lengkung  s = jarak benda  s' = jarak bayangan  R = jari-jari kelengkungan permukaan lengkung
  • 18.  Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga ada perjanjian tanda berkaitan dengan persamaan- persamaan pada permukaan lengkung
  • 19. Pembiasan di Lensa Tipis • Adalah benda bening yang tembus cahaya yang mempunyai dua buah permukaan dengan jari-jari kelengkungan masing-masing R1 dan R2 • Untuk lensa tipis ketebalan lensa tidak diperhitungkan atau dianggap nol • Lensa tipis dibedakan menjadi 2 :  Lensa Cembung  Lensa Cekung
  • 20. Lensa Cembung • Ciri - ciri : Bagian tengah lebih tebal dari pada bagian tepinya Mengumpulkan cahaya Dengan Asumsi sinar datang dari kiri ke kanan lensa cembung yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang berlawanan arah kelengkungannya lensa cembung yang dibatasi oleh satu bidang datar dan satu bidang lengkung lensa cembung yang dibatasi oleh dua budang lengkung yang searah kelengkungannya
  • 21. Lensa Cembung / lensa konvergen / lensa positif pengumpul sinar Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung (konvek = konvergen) – Sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus utama / aktif (f1) – Sinar yang melalui titik fokus pasif (f2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama – Sinar yang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan
  • 22. Sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus utama / aktif (f1)
  • 23. Sinar yang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan
  • 24. Sinar yang melalui titik fokus pasif (f2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama
  • 25. Lensa Cekung • Ciri - ciri : Bagian tengah lensa lebih tipis dibanding bagian pinggirnya menyebarkan cahaya Dengan Asumsi sinar datang dari kiri ke kanan lensa cekung yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang arahnya berlawanan lensa cekung yang dibatasi oleh satu bidang datar dan satu bidang lengkung lensa cekung yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang arahnya searah
  • 26. Lensa Cekung / lensa divergen / lensa negatif menyebarkan sinar Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung (konkaf = divergen) Ada 3  Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus  Sinar yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama  Sinar yang menuju pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan
  • 27. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus
  • 28. Sinar yang seolah- olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
  • 29.
  • 31. Cacat mata Dibedakan berdasarkan kemampuan optimal daya akomodasinya dibedakan: Rabun dekat (Hipermetropi) Rabun jauh (Myopi) Mata Tua (Presbiopi)
  • 32. MIOPI • rabun jauh • Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya jauh • Titik jauhnya terbatas • Diakibatkan karena bentuk lensa yang tidak dapat terlalu pipih • Bayangan benda selalu jatuh di depan retina jika benda berada di tempat jauh
  • 33. Jangkauan penglihatan mata MIOPI X X PP < 25 cm PR = tak terhingga
  • 35. Lensa negatif membentuk bayangan maya di depan lensa Benda yang berada pada jarak tak hingga (So = ) Bayangannya terbentuk pada titik jauhnya (Si = -PR) Dengan rumus pembentukan bayangan 1/f = 1/So + 1/Si 1/f = 1/ + 1/(-PR) 1/f = 0 + 1/(-PR) f = - PR Kekuatan lensa yang digunakan P = 1/f = 1/(-PR) Atau: P = 100/f utk f dalam cm
  • 36. HIPERMETROPI • rabun dekat • Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya dekat • Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm • Diakibatkan karena bentuk lensa yang tidak dapat terlalu cembung • Bayangan benda selalu jatuh di belakang retina jika benda berada di tempat yang dekat (jarak baca)
  • 37. X X
  • 38. Jarak baca normal Jarak baca normal
  • 39. Lensa positif membentuk bayangan maya di depan lensa Benda yang berada pada titik bacanya (So = Sn) bayangannya terbentuk pada titik dekatnya (Si = - PP) Dengan rumus pembentukan bayangan 1/f = 1/So + 1/Si 1/f = 1/Sn + 1/(-PP) Sn = titik baca normal (25 cm) Kekuatan lensa yang digunakan P = 1/f
  • 40.
  • 41.
  • 42. Kumpulan Soal 1. Seekor ikan berada di dalam akuarium berbentuk bola dengan jari-jari 30 cm. Posisi ikan itu 20 cm dari dinding akuarium dan diamati oleh seseorang dari luar akuarium pada jarak 45 cm dari dinding akuarium. Bila indeks bias air akuarium 4/3 tentukanlah jarak orang terhadap ikan menurut a) orang itu b) menurut ikan
  • 43. a. Menurut orang (Orang melihat ikan, berarti Sinar datang dari ikan ke mata orang) Diketahui : n1 = nair = 4/3 n2 = nu = 1 s = 20 cm R = -30 (R bertanda negatif karena sinar datang dari ikan menembus permukaan cekung akuarium ke mata orang) Ditanya : s’ Jawab : Jadi, jarak bayangan ikan atau jarak ikan ke dinding akuarium menurut orang hanya 18 cm (bukan 20 cm!). Tanda negatif pada jarak s’ menyatakan bahwa bayangan ikan yang dilihat orang bersifat maya. Sedangkan jarak orang ke ikan menurut orang adalah 45 cm ditambah 18 cm, yaitu 63 cm (bukan 65 cm!).
  • 44. b. Menurut Ikan (Ikan melihat orang, berarti Sinar datang dari orang ke mata ikan) Diketahui : n1 = nu = 1 n2 = nair = 4/3 s = 45 cm R = +30 (R bertanda positif karena sinar datang dari orang menembus permukaan cekung akuarium ke mata ikan) Ditanya : s’ Jawab : Jadi, jarak bayangan orang atau jarak orang ke dinding akuarium menurut ikan bukan 45 cm melainkan 120 cm. Tanda minus pada jarak bayangan menyatakan bahwa bayangan bersifat maya. Jarak orang ke ikan menurut ikan sama dengan 20 cm ditambah 120 cm, yakni 140 cm.
  • 45. 2. Cepat rambat cahaya di medium A besarnya 2 x 108 m/s. Bila cepat rambat cahaya di ruang hampa 3 x 108 m/s, berapakah indeks bias mutlak medium itu? Penyelesaian: Diketahui : n1 = 1 v1 = 3 x 108 m/s v2 = 2 x 108 m/s Ditanya : n2 = ? Jawab : n2 = 1,5
  • 46.
  • 47. Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel • Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar