1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jakarta merupakan salah satu Ibu Kota di Indonesia yang memiliki keindahan
alam dan tempat-tempat bersejarah, yang sekarang di jadikan sebagai objek wisata
yang dikunjungi oleh banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri.
Keindahan alam dan tempat-tempat bersejarah tersebut harus kita jaga dan
kita lestarikan karena itu termasuk peninggalan dari para pejuang Indonesia.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi persyaratan ujian pratik Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui beberapa objek wisata di Jakarta
3. Untuk Refresing
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata
bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare
atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT.
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup
berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun
1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta
menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengahtengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan
Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong
Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai
salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
a. Sejarah
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan
Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah,
yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada
suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970.
Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta
tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.[2] Maka dimulailah suatu proyek yang
disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh
Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April
1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan
teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi
TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim
perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan
bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan
hidup di Indonesia.
b. Logo dan maskot
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan
dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang
Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini
"Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto,
bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.
2
3. c. Bagian-Bagian TMII
Anjungan daerah
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan
corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa
memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau
arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh
kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran
tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku
bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini
dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara
tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan
bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan
pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti
senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan
tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap
mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia.
Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau
auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan
musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari
Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil
yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut,
serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan
tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri
atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor
Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri
dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah
menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri
atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka
Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan
Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII,
walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari
anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.
Bangunan keagamaan
Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama
resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi
dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia. Bangunan-bangunan
keagamaan antara lain:
Masjid Pangeran Diponegoro
Gereja Katolik Santa Catharina
Gereja Protestan Haleluya
Pura Penataran Agung Kertabhumi
3
4. Wihara Arya Dwipa Arama
Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa
Kuil Konghucu Kong Miao
Sarana rekreasi
Keong Mas
Istana Anak-anak Indonesia
Kereta gantung
Perahu Angsa Arsipel Indonesia
Taman Among Putro
Taman Ria Atmaja
Desa Wisata
Kolam renang Snow Bay
Taman
Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan
keindahan flora dan fauna Indonesia:
Taman Anggrek
Taman Apotek Hidup
Taman Kaktus
Taman Melati
Taman Bunga Keong Emas
Akuarium Ikan Air Tawar
Taman Bekisar
Taman Burung
Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik
Taman Budaya Tionghoa Indonesia
Museum
Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah,
budaya, flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia. Terdapat 16
museum di TMII:
Museum Indonesia
Museum Purna Bhakti Pertiwi
Museum Keprajuritan Indonesia
Museum Perangko Indonesia
Museum Pusaka
Museum Transportasi
Museum Listrik dan Energi Baru
Museum Telekomunikasi
Museum Penerangan
Museum Olahraga
Museum Asmat
Museum Komodo dan Taman Reptil
4
5. Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu
Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Museum Minyak dan Gas Bumi
Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)
Teater atau bioskop
Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa,
jauh lebih besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX
Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan
dan kebudayaan nusantara sampai film-film box office yang resolusinya
diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar
antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet,
Arabia, Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah
diputar di sini di antaranya adalah:
o Final Destination 1 (17 Maret 2000)
o Final Destination 2 (31 Januari 2003)
o Final Destination 3 (10 Februari 2006)
o Final Destination 4 (28 Agustus 2009)
o Final Destination 5 (12 Agustus 2011)
Teater Tanah Airku
Teater 4D
B. Monumen Nasional (MONAS)
Monumen Nasional
Informasi Umum
Lokasi
Jakarta, Indonesia
Alamat
Lapangan Merdeka
Dimulai
17 Agustus 1961
Selesai
12 Juli 1975
Diresmikan
12 Juli 1975
Ketinggian
132 meter
Desain dan pembangunan
Kontraktor utama
P.N.
Adhi
(tiang fondasi)
Arsitek
Frederich
Silaban,
R.M. Soedarsono
5
Karya
6. Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas
adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan
dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada
tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk
umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi
lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.
Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada
hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
a. Sejarah
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah
sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949,
Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional
yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan
bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus
membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan
mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan
sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51
karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich
Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain
menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabadabad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari
136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk
menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang
menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan
yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu,
akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya
sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi
ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih
kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia
membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk
melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45,
melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian
dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan
R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
b. Pembangunan
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal
17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton
6
7. pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak
360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan
pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar
bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai
dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua
berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30
September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda.
Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama
pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih
saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen
secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh
Presiden Republik Indonesia Soeharto. Lokasi pembangunan monumen ini
dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali
penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka,
Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah
kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur
Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan
Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
c. Rancang Bangun Monumen
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan
universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi
adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif
dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan
obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif
dan negatif, serta melambangkan malam hari. Lingga dan yoni merupakan
lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa
prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan
sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam
setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang
bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri
atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter, pelataran
cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter
dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik
penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung
Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu
seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai
sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Pintu
masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran
Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman
dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas.
Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke
permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling
melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah
nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju
ruang kemerdekaan atau lift.
7
8. C. Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara.
Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan
bangsa. Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian
hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan, dalam rangka
mewujudkan komunitas 'Life Re-Creation' yang menjadi kebanggaan bangsa.
a. Sejarah
Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau
biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu
oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana
Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai
dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat
pada tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol
diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan
No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan
prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan
Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti
statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan
saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya
dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih
meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur,
efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta
menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang
positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara
sehat pada masa depan. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan
upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10
Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi
juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan.
b. Pembangunan
Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian Ancol)
sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah
Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI
menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan
(BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan
peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan peningkatan kinerja, pada tahun 1992 status Badan
Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10
8
9. Juli 1992, sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase
kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80%
dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya
menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan status kepemilikan saham
72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10%
oleh masyarakat. Langkah go public ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan serta menciptakan sebuah Good & Clean
Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan memacu perusahaan untuk
terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan.
PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya
repositioning dengan diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005.
Perubahan tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk
memacu semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan.
c. Objek Wisata di Ancol
Dikelola oleh anak perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian
Jaya Ancol (“TIJA”) yang meliputi pengelolaan kawasan pariwisata (rekreasi
dan resor) dan kegiatan usaha penunjang: entertainment, konvensi dan wisata
belanja. PJAA mengelola “area pariwisata terintegrasi” seluas 552 Ha, lokasi
dekat pantai, terbaik di Jakarta dengan kemudahan akses melalui jalan tol,
busway dan kereta api.
Pantai dan Taman
Taman dan pantai merupakan wahana hiburan yang menawarkan
kesegaran suasana pantai bagi semua kalangan dan usia. Pantai dan Taman
memiliki 5 pantai (Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival Beach Club)
dan Danau Impian, sepanjang kurang lebih 5 km, dengan promenade
sepanjang 4 km.
Dunia Fantasi
Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1986, dan
popular dengan sebutan Dufan, merupakan theme park pertama yang
dikembangkan oleh Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan outdoor terbesar
di Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling Dunia,
melalui berbagai content wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi
dalam 8 kawasan, yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani,
Hikayat dan Balada Kera. Perseroan juga menjadikan Dufan sebagai salah
satu pusat edutainment yang ada di Ancol yakni dengan dibukanya Fisika
Dunia Fantasi (Fidufa) dan Pentas Prestasi. Dufan telah memiliki sertifikat
ISO 9001:2008 sejak 2009.
Atlantis Water Adventure
9
10. Atlantis Water Adventure (AWA) merupakan theme park kedua yang
dikembangkan oleh Ancol dan berdiri diatas lahan seluas 5 hektar. AWA
merupakan hasil revitalisasi Taman Rekreasi Air Gelanggang Renang Ancol
yang akan memberi pengunjung petualangan wisata air dengan 8 kolam
utama, yaitu: Poseidon, Antila, Plaza Atlas, Aquarius, Octopus, Atlantean,
dan Kiddy Pool.
Gelanggang Samudra
Gelanggang Samudra Ancol ("Samudra") merupakan theme park
ketiga yang dikembangkan oleh Ancol. Samudra merupakan edutainment
theme park bernuansa konservasi alam yang memberikan pengalaman kepada
pengunjung untuk mengenal lebih dekat dan menyayangi aneka satwa, antara
lain lumba-lumba, paus putih, anjing laut, dan sinema 4D. Di Sinema 4D atau
pertunjukan 4 dimensi, Anda harus mengantri untuk masuk ke dalam
bangunan teater ini. Di dalam, petugas akan membagikan kacamata 3 dimensi.
Setelah menunggu beberapa lama di depan pintu, penonton akan masuk ke
dalam teater. Film yang disajikan berdurasi kurang lebih 15 menit. Dengan
memakai kacamata 3 dimensi, Anda akan merasakan gambar ada di depan
Anda dan seolah dapat disentuh, ditambah dengan kursi yang dapat
bergoyang-goyang dan semburan air atau angin pada adegan tertentu sehingga
Anda dapat mesakana suasana sesungguhnya. Ada 5 pilihan jadwal pada hari
Senin sampai Sabtu dan 2 kali ekstra pertunjukan pada hari Minggu dan hari
Libur. Tapi, Anda hanya dapat menontonnya satu kali karena untuk masuk ke
dalam wahana ini harus menggunakan tiket yang terdapat pada tiket masuk.
Sea World
Sea World adalah underwater aquarium pertama dan satu-satunya di
Indonesia, dengan area seluas 2 Ha (dikelola dengan format BOT).
Putri Duyung Cottages
Penginapan tepi pantai bergaya unik berbentuk cottages dengan 133 kamar
ini memiliki berbagai fasilitas khusus, seperti : ruang serba guna, ruang rapat dan
lokasi pesta pantai. Putri Duyung juga menawarkan fasilitas olahraga, seperti
kolam renang, tenis meja, sepeda, lapangan tenis, serta lapanan voli pantai.
Arsitektur artistik Putri Duyung Ancol kental dengan perpaduan gaya posmo dan
romantisme Indonesia Timur, ditata selaras dengan lingkungan pantai untuk
menciptakan suasana yang berselera dan eksotik.
Padang Golf Ancol
Padang Golf bernuansa pantai di tengah-tengah kawasan wisata yang
memiliki 18 hole dengan desain lapangan unik. Lokasinya strategis dan mudah
dicapai dari seluruh penjuru Jakarta.
10
11. Marina
Dermaga kapal pesiar (speed boat dan yacht) bergaya kosmopolitan yang
pertama dan terlengkap di Indonesia, dirancang untuk tempat berlabuh kapal
pesiar berbagai ukuran. Marina juga berfungsi sebagai pusat olahraga laut, ski air,
wind surfing, diving, sailing, serta pelabuhan kapal pesiar untuk menuju
Kepulauan Seribu. Marina dilengkapi dengan fasilitias dermaga, marine band,
pompa bensin, dermaga bongkar muat, agen perjalanan wisata dan olahraga
bahari.
Pasar Seni
Pasar Seni merupakan pusat kegiatan seni dan kerajinan yang
memberikan inspirasi serta wawasan bagi penikmat dan kolektor seni. Pasar
seni merupakan wujud nyata kepedulian Ancol atas kelangsungan hidup para
seniman berbakat. Pasar Seni juga dilengkapi dengan Galeri Pameran (North
Art Space/NAS), Toko Cinderamata, Plaza dan Panggung Pertunjukkan Seni.
Pulau Bidadari
Sebuah pulau untuk kalangan menengah di Kepulauan Seribu yang
dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari Marina. Pulau Bidadari memiliki
49 cottages yang terdiri dari 23 unit tipe deluxe, 20 unit tipe family, 3 unit tipe
family suite, dan 3 unit tipe suite serta memiliki sarana olahraga, 2 aula serba
guna, restoran, bar dan toko cinderamata. Sebuah atraksi unik, yakni wahana
berenang bersama dengan lumba-lumba (swimming with the dolphin), bisa
dinikmati di Pulau Bidadari.
Ritel
Lebih dari 30 kios penjualan souvenir, makanan dan minuman
Hailai Executive Club
Hailai merupakan klub eksekutif bertaraf internasional yang
dilengkapi dengan restoran yang menyediakan 3.000 kursi, sarana olahraga,
dan hiburan. Hailai dikelola oleh PT Philindo Sporting Amusement and
Tourism Corporation yang bekerja sama dengan PT Sarana Ria.
Kereta Gantung
Gondola (sky lift) merupakan kereta gantung yang menghubungkan
tempat wisata satu dengan yang lainnya di kawasan Ancol yang terbentang
sepanjang kurang lebih 2,4 km dari Pantai Festival hingga area parker AWA.
Gondola Ancol memiliki 37 unit gondola dengan kapasitas enam orang per
gondola dan tiga stasiun pemberhentian. Dengan ketinggian 21 meter di atas
permukaan laut, perjalanan dengan Gondola memakan waktu 20 menit.
Gondola Ancol merupakan unit usaha hasil kerjasama Ancol dengan PT Karsa
Surya Indonesia (KSI).
11
12. Bowling
Fasilitas olahraga bowling bertaraf internasional dengan 60 lintasan.
Wisata Kuliner
Fasilitas resto dan kafe
d. Hotel
Putri Duyung Cottage
Mercure Convention Centre
Hotel Raddin Ancol
e. Apartemen
Ancol Mansion (segera dibuka)
Mediterania Marina Ancol
D. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat
ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.[2]
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir.
Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya
pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus
1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut
lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di
seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini
terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur
modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari
baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45
meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter
menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari
dua ratus ribu jamaah.[3]
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga
digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan
kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di
Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan
sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat
berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi
mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh
dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun
Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik
12
13. Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara
langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
a. Nama Masjid
Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia, yaitu masjid yang
mewakili umat muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka
masjid ini harus dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus
menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini
dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang
mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah
menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah.
Karena itulah masjid ini dinamakan "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti
"Merdeka".
b. Sejarah
Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar
untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah
empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan
ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba
pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan
kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia
telah berjaya membangun candi Borobudur dan Prambanan. Karena itulah di
masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang
megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk
muslim terbesar di dunia.
c. Perencanaan
Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai
Menteri Agama Republik Indonesia dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai
Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca
Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana
Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas
rencana pembangunan masjid. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan
Istana Merdeka itu, kini tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya
tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai.
Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata
Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan,
yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat berupa kemerdekaan bangsa.
Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati
H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga
ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal
meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas
sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang
saat itu.
13
14. Pada tahun 1953, Panita Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan
rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno
menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya
pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan
dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954.
Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal
sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid
Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22
Februari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan
maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu.
Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi pembangunan
Masjid Istiqlal. Ir. H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat bahwa
lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut adalah di Jl.
Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia. Dengan
pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat Muslim dan waktu
itu belum ada bangunan di atasnya.
Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI saat) mengusulkan lokasi
pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di dalamnya terdapat
reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan pemerintah
dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka. Hal ini sesuai
dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia bahwa
masjid harus selalu berdekatan dengan kraton atau dekat dengan alun-alun, dan
Taman Medan Merdeka dianggap sebagai alun-alun Ibu Kota Jakarta. Selain itu
Soekarno juga menghendaki masjid negara Indonesia ini berdampingan dengan
Gereja Katedral Jakarta untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan
dan toleransi beragama sesuai Pancasila.
Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan
mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan
di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan
lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Untuk memberi
tempat bagi masjid ini, bekas benteng Belanda yaitu benteng Prins Frederick yang
dibangun pada tahun 1837 dibongkar.
14
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tanggal 22 Juni 2013 saya dan rombongan MTs Sunan
Kalijaga Bawang berangkat ke Jakarta untuk melaksanakan kegiatan
study tour yaitu dengan tujuan ingin mengetahui tempat-tempat
bersejarah di Jakarta.
Saya senang dan bangga karena dapat bersekolah di MTs Sunan
Kalijaga Bawang, karena dengan di adakannya acara study tour ini saya
dapat mengetahui sekilas tentang Ibu Kota Jakarta dan tempat-tempat
bersejarah disana.
B. Saran-Saran
1. Dengan asset bangsa yang berharga hendaknya generasi muda sadar
akan pentingnya pendidikan sehingga dapat memajukan Negara
Indonesia terutama dalam bidang pengetahuan, perekonomian,
maupun wisata.
2.
Tim penulis menghimbau kepada seluruh pembaca agar tidak segansegan untuk selalu menggali ilmu pengetahuan terutama tentang
sejarah.
15