Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpunan mahasiswa islam (hmi) di universitas negeri medan
1. PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
ANGGOTA ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) DI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DISUSUN OLEH
NAMA KELOMPOK :
1. DEVITA SURI AIRINA (4171131009)
2. DINDA MAISYARAH (4171131010)
3. LINDA ROSITA (4173131020)
4. FRANS HARDI SAMOSIR (4172131016)
5. GILBERT ALBERTO SIMON GULO (4173331022)
DOSEN PENGAMPU : JAMALUM PURBA, M.Si
JURUSAN : KIMIA
KELAS : KIMIA DIK B 2017
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
TUGAS PROJECT WORK
MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PEND.KIMIA
MK
Skor Nilai:
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Project kami ini, tak lupa pula shalawat
bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari
peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kepemimpinan Bapak
Jamalum Purba, M.Si yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa
menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan observasi dan wawancara kepada ketua HMI
FMIPA Unimed 2017-2018.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Medan, 03 November 2017
TIM PENYUSUN
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang
mereka miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk
membentuk suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah
untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan
baik. Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam
menjalankan semua elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut.
Seorang pemimpin tidak begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria
tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan
berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini.
Cara dan pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari
kepemimpinan seseorang. Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang
pemimpin memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua
bisa diatasi bila ia memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan
kondisinya.
Dalam kehidupan organisasi, gaya kepemimpinan seorang pemimpin adalah
hal yang penting diperhatikan. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi dituntut
untuk bisa membuat individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya bisa
berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan
organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin haruslah bisa memahami perilaku
individu-individu di dalam organisasi yang dipimpinnya untuk bisa menemukan
gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya. Perilaku individu berbeda satu
dengan yang lainnya. Hal ini tergantung dari stimulus atau hal-hal yang bisa
memotivasi individu tersebut untuk berperilaku dan juga bagaimana individu
tersebut mengelola menindaklanjuti stimulus tersebut. Tujuan yang jelas diperlukan
untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut
dapat dilaksanakan dengan teratur. Bahwa tujuan suatu organisasi dipengaruhi oleh
suatu motivasi dasar pembentukan, status dan fungsinya dalam totalitas dimana ia
berada. Dalam totalitas kehidupan bangsa Indonesia, maka HMI adalah organisasi
4. yang menjadikan Islam sebagai sumber nilai, motivasi dan inspirasi bahwa HMI
berstatus sebagai organisasi Mahasiswa, berfungsi sebagai organisasi kader dan
yang berperan sebagi organisasi perjuangan serta bersifat independen.
Pemantapan fungsi kekaderan HMI ditambah dengan kenyataan bahwa
bangsa Indonesia sangat kekurangan tenaga intelektual yang memiliki
keseimbangan hidup yang terpadu antara pemenuhan tugas duniawi dan ukhrowi,
iman, dan ilmu, individu dan masyarakat, sehingga peranan kaum intelektual yang
semakin besar dimasa mendatang merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
Atas keyakinan ini, maka HMI menjadikan Islam selain sebagai motivasi
dasar kelahiran juga sebagai sumber nilai, motivasi dan inspirasi.
Struktur organisasi HMI di Universitas Negeri Medan dipimpin oleh
seorang ketua umum. Dimana antara ketua umum, bendahara umum, sekretaris
umum dan kepala bidang memiliki posisi yang sejajar dan saat ini diduduki oleh
sambuk 2014. Untuk wakil sekretaris umum dan wakil bendahara umum diduduki
oleh stambuk 2015. Dan untuk kepala departemen diduduki oleh stambuk 2016.
Untuk mahasiswa baru tidak langsung menjadi anggota, melainkan harus melewati
beberapa tahap yang disebut dengan istilah maperca dan LK.
Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, HMI dipimpin oleh
seorang pemimpin yang tentunya mempunyai gaya kepemimpinan dalam
memimpin organisasi tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang digunakan dalam organisasi Himpunan
Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan ?
2. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terahadap kinerja anggota organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan ?
3. Bagaimana struktur organisasi Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri
Medan ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui gaya kepemimpinan yang digunakan dalam organisasi Himpunan
Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan.
2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terahadap kinerja anggota organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri medan.
3. Mengetahui struktur organisasi himpunan mahasiswa islam secara singkat.
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang
konstruktif kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha kooperatif
mencapai tujuan yang sudah direncanakan (Kartono, 2005). Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi dari seorang individu terhadap orang lain untuk
mencapai sebuah tujuan bersama. (Kreitner & Kinicki, 2008). Kepemimpinan
dapat diartikan sebagai penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk
mengarahkan aktivitas-aktivitas pengikut ke arah pencapaian tujuan. (Colquitt,
et.al, 2009). Berdasarkan dari definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan. Kepemimpinan adalah art and science, in both sides tidak sekedar
berorientasi ke dalam konsep kepemimpinan yang shopisticated tetapi juga mau
melihat dan belajar dari praktik kepemimpinan yang ada. (Murdoko, 2013:15).
Pencapaian tujuan organisasi banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting
dalam pemenuhannya , diantaranya adalah kepemimpinan. Sumber daya yang
telah tersedia jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan memperoleh
tujuan yang telah direncanakan, sehingga peranan pemimpin sangat penting
yang dapat mempergunakan wewenang dan kepemimpinan untuk mencapai
suatu tujuan.
Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpian adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat,
sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya (Tampubolon, 2007). Rivai dan Mulyadi
(2009;42), mengatakan bahwa gaya artinya sikap , gerakan tingkah laku, sikap
yang elok, gerak-gerik yang bagus kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik.
Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau
dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan
strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Sehingga
6. gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat
memaximumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah
menyesuaikan dengan segala situasi.
Siagian (2008:67), menyatakan bahwa motivasi artinya keseluruhan proses
pemberian motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka
mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2007:40), timbulnya perilaku
yang mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai
tercapainya tujuan yang dimaksud. Mangkunegara (2009:124), menjelaskan
bahwa secara psikologis, aspek yang sangat penting dalam kepemimpinan kerja
adalah sejauh mana pemimpin mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya
agar mereka mampu bekerja produktif dengan penuh tanggung jawab. Gaya
kepemimpinan yang baik dapat memacu karyawan untuk bekerja secara
disiplin, yaitu mampu memenuhi standar kerja, norma-norma atau aturan yang
telah ditetapkan jika motivasi kerja anggota kurang maka, kinerja dalam
pekerjaan pun ikut menurun. Motivasi yang tinggi akan memacu kinerja dalam
berkerja.Motivasi kerja akan dapat diwujudkan ketikakepemimpinan dalam
organisasi berlangsung dengan baik. Kepemimpinan akan menanamkan
pengaruh untuk memotivasi pegawai sehingga mereka mau bekerja sesuai
dengan pencapaian tujuan yang dikehendaki. Pemimpin berusaha agar
anggotanya mau dan mampu bekerja dengan baik. Pentingnya peranan
kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan organisasi, sehingga dapat
dikatakan bahwa sukses atau gagalnyasuatu organisasi sebagian besar
ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang
diserahi tugas memimpin dalam organisasi yang bersangkutan.
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
7. 2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah
yang dihadapi.
4. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila di dalam kepemimpinannya
dilakukan secara persuasif, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan
realitas dan pertisipasi para bawahan, pemimpin motivasi bawahan agar merasa
ikut memiliki perusahaan. Pemimpin dengan cara partisipatif akan mendorong
kemampuan bawahan hal mengambil keputusan.
B. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
HMI di prakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa tingkat I (semester
I) Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang Fakultas
Hukum Universitas Islam Indonesia (FH-UII). Ia mengadakan pembicaraan
dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa
bernapaskan Islam dan setelah mendapatkan cukup dukungan, pada
bulan November 1946, ia mengundang para mahasiswa Islam yang berada
di Yogyakarta baik di Sekolah Tinggi Islam, Balai Perguruan Tinggi Gajah
Mada dan Sekolah Teknik Tinggi, untuk menghadiri rapat, guna membicarakan
maksud tersebut. Rapat-rapat ini dihadiri kurang lebih 30 orang mahasiswa
yang di antaranya adalah anggota Perserikatan Mahasiswa
Yogyakarta dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia.
HMI berdiri/dideklarasikan pada hari rabu tanggal 14 Rabiul awal 1366 H
bertepatan dengan 5 Februari 1947, di salah satu ruangan kuliah STI dengan
tokoh utama pendirinya adalah Lafran Pane (mahasiswa STI tingkat I) bersama
mahsiswa STI lainnya.
8. Tujuan HMI ketika pertama berdiri :
Mempertahankan negara RI dan mempertinggi derajat rakyat indonesia.
Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
Tujuan HMI saat ini:
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggung jawab atas terbentuknya masyarakat adil makmur yang diridloi
Allah SWT.
Karakteristik HMI :
Berasaskan Islam ,dan bersumber pada Al Qur'an serta As Sunah
Berwawasan keindonesiaan dan kebangsaan
Bertujuan, terbinanya lima kualitas insan cita
Bersifat independen
Berstatus sebagai organisasi mahasiswa
Berfungsi sebagai organisasi kader
Berperan sebagai organisasi perjuangan.
Bertugas sebagai sumber insansi pembangunan bangsa.
Berkedudukan sebagai organisasi modernis.
Tokoh-tokoh Pemula HMI
Pemrakarsa/pendiri HMI adalah Lafran Pane, Karnoto Zarkasyi, Dahlan
Husein, Maisssaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zainah, M.
Anwar, Hasan Basri, Marwan, Zulkarnaen, Tayeb Razak, Toha Mashudi dan
Badron Hadi.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik
secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan ,bagaimana pekerjaan dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
9. Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika
hendak mendesain struktur, antara lain :
1. Spesialisasipekerjaan ,berisi tugas dalam organisasi
2. Departementalisasi, mengelompokkan pekerjaan ,berupa proses.
3. Rantai komando, wewenang yang membentang dari puncak organisasi dan
menjelaskan tanggungjawab.
4. Rentang kendali , arahan manajer secara efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi , tingkat pengambilan keputusan
terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah
lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi ,berisi sejauh mana pekerjaan dalam sebuah organisasi.
Struktur dalam sebuah organisasi mencerminkan kegiatan sebagai berikut,
yakni:
1. Adanya pengorganisasian proses pekerjaan;
2. Adanya deskripsi berkenaan dengan wilayah atau lingkup kerja;
3. Adanya deskripsi tugas kerja;
4. Adanya identifikasi kompetensi;dan
5. Adanya Identifikasi kompetensi perorangan.
Proses pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
1. Pembagian kerja yang harus dilakukan dan menugaskannya pada individu
tertentu, kelompok-kelompok dan departemen.
2. Pembagian aktivitas menurut level kekuasaan dan tanggungjawab.
3. Pembagian/pengelompokkan tugas menurut tipe dan jenis berbeda-beda.
4. Penggunaan mekanisme koordinasi kegiatan individu dan kelompok.
5. Pengaturan hubungan kerja antara anggota organisasi.
10. BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Medan tepatnya berada di
sekretariat HMI yang berada di jurusan kimia pada tanggal 10 November
2017.
1.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota HMI berjumlah 300
orang. sampel dari penelitian ini adalah pemimpin Himpunan Mahasiswa
Islam yang akan diberikan beberapa pertanyaan seputar gaya kepemimpinan
dan struktur organisasi dari Himpunan Mahasiswa Islam.
1.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan data kualititaif. Data kualitatif adalah data
yang dapat mencakup seluruh hampir semua data non-numerik. Data ini
dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena
yang diamati. Dalam penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil
wawancara peneliti dengan pemimpin HMI sesuai dengan pendapat dan
fakta yang ada organisasi dari HMI itu sendiri.
1.4. Prosedur Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tahap Awal
Menyusun instrumen penelitian
Menentukan lokasi dan waktu penelitian
Meminta izin kepada pihak terkait untuk mengadakan penelitian
Menentukan populasi dan sampel
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Melakukan wawancara dengan pemimpin organisasi HMI
c. Tahap akhir
11. Menganalisis data yang diperoleh
Menarik kesimpulan
1.5. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau
dirinya sendiri baik dengan cara tertentu atau pada periode tertentu
(Ratna, 20017). Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung
dari responden, dalam hal ini data diperoleh melalui wawancara peneliti
dengan narasumber.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah yang diperoleh secara tidak langsung baik lewat
dokumen, buku-buku, literature, penelitian terdahulu, dan internet.
1.6. Metode Pengumpulan Data
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama
(key instrument), seperti dikemukakan Faisal bahwa ” dalam penelitian
naturalistik peneliti sendirilah menjadi instrumen utama yang terjun ke
lapangan serta berusaha mengumpulkan informasi.”
Hakikat peneliti sebagai insrtumen kunci diaplikasikan dalam penggunaan
teknik pengumpulan data kualitatif, yang terdiri dari; wawancara, observasi
dan dokumen (catatan atau arsip). Secara keseluruhan, peneliti sendiri terjun
ke lapangan sebagai instrumen utama, dalam penelitian ini. Sebagai
insrtumen utama dalam penelitian ini maka peneliti sendiri yang
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a. Observasi
Data atau informasi yang diperlukan juga dikumpulkan dengan
observasi. Dilakukan melalui pengamatan langsung pada tempat
penelitian, baik secara terbuka maupun tersembunyi. Dari hasil
pengamatan dibuat catatan lapangan yang harus disusun setelah
observasi, maupun mengadakan hubungan dengan subjek yang diteliti.
12. b. Wawancara
Wawancara, terhadap informan sebagai narasumber data dan informasi
dilakukan dengan tujuan penggalian informasi tentang fokus penelitian.
Dengan kata lain, keterlibatan yang agak lebih aktif, yaitu dengan
mencoba berpartisipasi dan melibatkan serta berusaha mendekatkan diri
dengan para aktor. Dengan kata lain untuk mengenal organisasi HMI,
baik dalam kegiatan memimpin, mengarahkan, mengawasi dan
memberikan dukungan pada kegiatan yang dilaksanakan. Wawancara
terhadap informan sebagai narasumber data dan informasi, dilakukan
dengan tujuan penggalian informasi tentang fokus penelitian.
c. Pengkajian Dokumen
Seluruh data dikumpulkan, dan ditafsirkan oleh peneliti, tetapi dalam
kegiatan ini peneliti didukung instrumen skunder, yaitu foto, catatan dan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian.
1.7. Teknik analisis data
Di penelitian ini menggunakan teknik analisis data kulititatif merupakan
suatu kegiatan sesudah data dari seluruh responden atau sumber data-data
lain semua terkumpul. Teknik analisis data kualitatif di dalam penelitian
kualitatif yaitu memaparkan hasil wawancara antara peneliti dan
narasumber
1.8. Hipotesis
1. Hipoteisis Alternatif
Gaya kepemimpinan pastisipatif sangat efektif jika diterapkan di
organisasi Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan.
2. Hipotesis nol
Gaya kepemimpinan pastisipatif tidak efektif jika diterapkan di
organisasi Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan.
13. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian berupa wawancara dengan ketua HMI Universitas Negeri
Medan
Wawancara : “Menurut anda apa itu pemimpin?”.
Narasumber : “Menurut saya pemimpin adalah suatu tindakan yang
membuat
anggotanya nyaman,sehingga membuat anggota terbuka
terhadap masalah-masalah di organisasi dan
menyelesaikan masalah tersebut selain itu pemimpin harus
turun kelapangan mendengar inspirasi dan apresiasi setiap
anggota.Seseorang yang menjadi pemimpin itu berawal
dari memimpin dirinya sendiri baru masyarakat yang
luas”.
Wawancara : “Menurut anda,Secara fungsional tugas seorang pemimpin
itu
melayani atau dilayani dan apa bentuk aplikasi ? ”.
Narasumber : “Seorang pemimpin tugasnya melayani anggotanya atau
fasilitator,misalnya ada suatu masalah dari salah satu
anggotanya maka tugas pemimpin membantu
menyelesaikan masalah tersebut baik dengan cara problem
solving (diskusi 2 orang) maupun
musyawarah.Aplikasinya pada acara seminar dimana
seorang pemimpin harus mengatur,membantu ,memberi
saran,dan mengawasi seluruh kegiatan baik dari sebelum
mulainya acara,jalanya acara hingga selesainya acara ”.
Wawancara : “Dalam suatu forum musyawarah anda sebagai seorang
pemimpin membuat suatu kebijakan,jika ada seorang anggota yang tidak setuju
dengan kebijakan tersebut apa yang anda lakukan?”.
Narasumber : “Dalam berorganisasi untuk mencapai tujuan yang sama
kita sebagai pemimpin harus membuat kebijakan yang disetujui oleh
anggotanya karena yang membuat organisasi itu maju bukan hanya
pemimpinnya tetapi kenerja anggotanya.Jadi,sebagai pemimpin pertama saya
akan bertanya apa yang membuat anggota tersebut tidak setujui setelah itu
mencari penyelesaian masalah bersama-sama”.
Wawancara : “Ada suatu acara yang gagal atau tidak sesuai dengan target
sehingga berdampak terhadap nama baik anda sebagai seorang pemimpin,apa
tindakan anda jika ada dalam situasi ini”.
14. Narasumber : “Setiap acara pasti memiliki keiginan agar acara yang
dilaksanakan berhasil.Tetapi berhasil atau tidaknya suatu acara kita tidak
tau.jika acara ini gagal maka saya sebagai seorang pemimpin tidak
menyalahkan siapun baik dari anggota maupun orang lain dan jika nama baik
saya dianggap tidak baik maka itu tidak masalah karena baik tidaknya seorang
pemimpun bukan dilihat dari sudut pandang satu orang saja.Tetapi dengan
kegagalan dari acar tersebut bisa menjadi evaluasi untuk lebih baik
kedepannya”
Wawancara : “Jika dalam suatu acara sudah ditentukan tugas bagi setiap
anggota,tetapi jika dihari acara tersebut salah seorang dari bagian perlengkapan
tidak datang dan membuat perlengkapan yang dibutuhkan itu berkurang,apa
yang anda lakukan sebagai seorang pemimpin?”.
Narasumber : “Sebagai seorang pemimpin jika ada anggota yang tidak
datang kita tidak boleh memarahinya tetap kita mendekatinya dan bertanya
alasan yang mebuat anggota tersebut berhalangan hadir dengan cara diskusi
dua orang sehingga saya sebagai pemimpin tau apa kendalanya dan
permasalahan yang ada dianggotanya supaya bisa cepat diatasi.Dan jika
kekurangan perlengkapan pada hari acara tersebut tindakan saya sebagai
seorang pemimpin adalah turut serta dalam menyiapkan perlengkapan yang
belum ada dan dibantu dengan anggota dibidang yang lain sehingga
meminimalisir kesalahan dalam acara yang sedang berlangsung”.
Wawancara : “Bagian-bagian apa saja yang terdapat di struktur
organisasi HMI ?”.
Narasumber : “Struktur organisasi yang ada di HMI seperti pada struktur
pada umumnya,yaitu ketua umum,Bendahara umum,Sekretaris umum,Kepela
bidang,koordinator,Departemen-Departemen.Dalam pemilihan struktum umum
di HMI itu diadakan sebuah rapat besar yang mengundang alumni dan semua
anggota dan juga membahas LPG yaitu masalah selama satu tau dan
evaluasinya untuk tahun kedepannya”.
Wawancara : “Jika dalam suatu acara apakah HMI ini membentuk panitia
baru atau dah sesuai dengan departemen yang telah dibuat”.
Narasumber : “Dalam membentuk suatu acara kami beranggapan
membawa nama organisasi ,jadi semua orang dalam organisasi tersebut tetat
terlibat walaupun ada sebagian tugas anggota yang telah terstruktur
diorganisasi sama dengan acar yang dilaksanakan.Aplikasinya dalam acara
maperca di stuktur organisasi ada namanya depertemen keilmuanjadi yang
mengisih keilmuah dimaperca tersebut adalah anggota-anggota yang terdapat
di departermen tersebut”.
Wawancara : “HMI adalah organisasi islam yang dimana mengikat
mhasisiwa islam di unimed ini ,tetapi pada kenyataannya banyak mahasiswa
islam itu tidak masuk ke HMI ini dan kapan berdirinya HMI ?”.
Narasumber : “Islam itu adalah suatu agama ,sedangkan organisasi adalah
himpunan dari mahasiswa yang seagama islam lainnya tidak dengan cara
15. pemaksaan tetapi dengan rasa ketertarikan berorganisasi islam pada diri
objek/mahasiswa sendiri.dan dalam menilai suatu organisasi seseorang tidak
bisa melihat dari dalamnya saja tetapi harus ikut serta dalam kegiatan
organisasi tersebut sehingga bisa menilai.HMI berdiri dua tahun setelah
indonesia merdeka sekitar tahun 1947 kalau dimedan sudah 53 tahun dan
diUNIMED sendiri sekitar 35 tahun jumlah anggota HMI ada 61,anggota biasa
300 orang (alumni HMI yang aktif),dan anggota baru 90 anggota”.
Wawancara : “Apa-apa saja kegiatan yang ada di HMI?”
Narasumber : “Kegiatan rutin yang ada di HMI adalah Acara KRS dan
WIFI,Acara Kupas tuntas KKNI,Kegiatan setiap malam minggu Tadarus dan
Tadabur,Menegement yang mebahas tentang surat menyurat dan membawa
sidang palu,kegiatan dari bidang PTKAP tentang tentoran yang membahas
tentang persiapan UB”.
Wawancara : “Selama anda sebagai seorang pemimpin apakh ada
masalah baik dari kinerja anggtanya atau masalah yang berkaitan?”.
Narasumber : “Dalam berorganisasi pasti memiliki suatu permasalahan
suapaya organi sasi tersebut kokoh,Dalam segi anggota pasti ada masalah
kinerja anggotanya serti rasa malas.Sehingga kita sebagai pemimpin harus
memotivasi anggotanya supaya semangat untuk mensukseskan tujuan
organisasi”.
4.2. Pembahasan
17. DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini, 2005.Kepemimpinan : Apakah Kepemimpinan Abnormal itu? Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada.
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2008. Organizational Behaviour, Eight Edition.
International Edition. McGraw-Hill/Irwin, New York.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama, Bandung.
Murdoko,E.W.H, 2013. Optimalkan The Leader In You. PT Elex Media
Komputindo,Jakarta.
Rivai Veithzal dan Deddy Mulyadi.2009.Kepemiminan dan Prilaku Organisasi,Edisi
Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Siagian,Sondang.P.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Tampubolon, B. D, 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang telah Menerapkan SNI 10-9001-
2001. Jurnal Standardisasi. No 9.
.