2. KEMIRINGAN
PENGERTIAN KEMIRINGAN
Rata-rata hitung serta deviasi standar dua distribusi
mungkin sama meskipun bentuk kurva frekuensi kedua
distribusi tersebut berbeda karena tingkat
kemencengannya berbeda. Sebuah contoh yang bersifat
edukatif akan coba kami sajikan guna menjelaskan
persoalan di atas.
3. KEMIRINGAN
MENGHITUNG RATA-RATA HITUNG DAN
STANDAR DEVIASI
Cara menghitung rata-rata hitung dan deviasi standar
dari distribusi nilai-nilai observasi sebesar
n1= n2 =100
Distribusi n1 Distribusi n2
mi fi ui uifi ui
2fi mi fi ui uifi ui
2fi
4,5
4,5
24,5
34,5
44,5
54,5
5
20
5
45
10
5
-2
-1
0
1
2
3
-10
-20
0
45
20
15
20
20
0
45
40
45
4,5
14,5
24,5
34,5
44,5
54,5
5
15
30
30
15
5
-2
-1
0
1
2
3
-10
-15
0
30
30
15
20
15
0
30
60
45
100 50 170 100 50 170
6. KEMIRINGAN
Bentukkurvafrekuensinyaternyataberbeda.
Kurvafrekuensidistribusi n1=100 dengan 𝑋 = 29,5 dan s
= 12,04 Serta n2= 100 dengan 𝑋 = 29,5 dan s = 12,04
Diagram 2.1 Diagram 2.2
Distribusin1adalahdistribusi yang kurangsimetrissekitar
rata-ratanyasedangkandistribusi n2adalahdistribusi yang
simetrissekitar rata-ratanya.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
4.5 14.5 24.5 34.5 44.5 54.5
0
5
10
15
20
25
30
35
4.5 14.5 24.5 34.5 44.5 54.5
7. KEMIRINGAN
Kurva yang tidak simetris dapat menceng ke kiri atau
ke kanan. Di dalam kurva yang simetris, letak modus,
median, dan mean sama. Perhatikan tiga bentuk kurva
berikut.
Ukuran tingkat kemencengan (TK) menurut pearson
adalah sebagai berikut :
17. KEMIRINGAN
1) Jika Q3 – Q2 > Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng
ke kanan atau menceng secara positif.
2) Jika Q3 – Q2 < Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng
ke kiri atau menceng secara negatif.
3) QCS positif, berarti distribusi mencengke kanan.
4) QCS negatif, nerarti distribusi menceng ke kiri.
5) QCS = ± 0,10 menggambarkan distribusi yang
menceng tidak berarti dan skB> 0,30 menggambarkan
kurva yang menceng berarti.
19. KEMIRINGAN
Koefisien Kemiringan Momen
Koefisien Kemencengan Momen didasarkan pada
perbandingan momen ke-3 dengan pangkat tiga simpang baku.
Koefisien menencengan momen dilambangkan dengan α3.
Koefisien kemencengan momen disebut juga kemencengan
relatif. Apabila nilai α3dihubungkan dengan keadaan kurva,
didapatkan :
1) Untuk distribusi simetris (normal), nilai α3= 0,
2) Untuk distribusi menceng ke kanan, nilai α3 = positif,
3) Untuk distribusi menceng ke kiri, nilai α3= negatif,
4) Menurut Karl Pearson, distribusi yang memiliki nilai α3>
±0,50 adalah distribusi yang sangat menceng
5) Menurut Kenney dan Keeping, nilai α3 bervariasi antara
± 2 bagi distribusi yang menceng.
20. KERUNCINGAN
Pengertian Keruncingan
Pengukuran kurtosis (peruncingan) sebuah distribusi
teoritis ada kalanya dinamakan pengukuran ekses
(excess) dari sebuah distribusi. Sebetulnya, kurtosis dapat
dianggap sebagai suatu distorsi dari kurva normal.
Ukuran Keruncingan
Dilihat dari tingkat keruncingannya kurva distribusi
frekuensi dibagi menjadi leptokurtis, platykurtis, dan
mesokurtis
21. KERUNCINGAN
Untuk menghitung tingkat keruncingan suatu kurva
distribusi dipergunakan α4 , yaitu moment coefficient of
kurtosis yang rumusnya sebagai berikut :